29
BAB III PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PENGGAJIAN DAN UPAH
PADA SMA SWASTA KATOLIK BUDI MURNI 3 MEDAN
Pada bab ini, peneliti mencoba untuk membandingkan antara penerapan pengawasan gaji pada SMA Katolik Budi Murni 3 Medan dengan teori yang
didapatkan peneliti. Setiap perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya sudah pasti membutuhkan karyawan untuk menjalankan kegiatan operasi. Begitu juga
dengan SMA Katolik Budi Murni 3 yang bergerak dalam pendidikan. Karyawan yang bekerja akan mendapat balas jasa untuk memotivasi karyawan tersebut.
Karyawan-karyawan tersebut bekerja bukan berdasarkan unsur paksaan dari perusahaan.
Salah satu cara untuk meningkatkan rangsangan kerja para pegawai yaitu dengan member imbalan dalam bentuk uang atau barang. Pembayaran gaji dan
upah merupakan masalah yang dapat mempengaruhi hubungan antara tenaga kerja dengan pimpinan. Untuk itu dalam bab ini penulis mencoba membahas yang
menjadi topic penelitian yaitu bagaimana pelaksanaan pengendalian gaji dan upah pegawai pada SMA Katolik Budi Murni 3 Medan.
A. Defenisi Gaji dan Upah
Berikut adalah pengertian gaji dan upah menurut pendapat ahli, yaitu : Menurut Sugiyarso dan Winarni 2005 : 95 :
“Gaji merupakan sejumlah pembayaran kepada pegawai yang diberi tugas administratif dan manajemen yang biasanya ditetapkan secara bulanan. Sedangkan
upah merupakan imbalan yang diberi kepada buruh yang melakukan pekerjaan kasar dan lebih banyak mengandalkan kekuatan fisik, jumlah pembayaran upah
biasanya ditetapkan secara harian atau berdasarkan unit pekerjaan yang diselesaikan”.
Menurut Malthis dan Jackson 2002 : 119-378 : “Upah adalah bayaran yang secara langsung dihitung berdasarkan jumlah
waktu kerja, sedangkan gaji merupakan yang konsisten dari suatu period eke periode lain dengan tidak mengandung jumlah jam kerja”.
Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa gaji adalah balas jasa bagi karyawan tetap yang diberikan oleh perusahaan yang masa kerjanya lebih
panjang, biasanya gaji dibayar secara teratur, berkala dan jumlahnya tetap. Sedangkan upah adalah balas jasa yang diberikan pada karyawan yang
pembayarannya didasarkan oleh waktu atau hasil kerja. Karena itu jumlah upah yang diterima setiap pegawai atau karyawan bisa berfluktuasi antara satu periode.
Disamping itu tingkat upah juga dipengaruhi oleh hal-hal seperti pendidikannya, pengalaman, kecakapan, inisiatif, kejujuran, serta keberanian
karyawan itu sendiri. Upah biasanya tidak ditetapkan dengan perbandingan langsung terhadap
factor-faktor tersebut diatas. Dengan kata lain upah itu dibayar yang memungkinkan produktifitas buruh yang mengutungkan.
Dalam praktek diperusahaan yang memungkinkan produktifitas buruh yang menguntungkan.
Dalam praktek diperusahaan dan dalam buku-buku manajemen sumber daya manusia istilah upah dan gaji digunakan dalam konteks yang berbeda yaitu :
1. Upah digunakan untuk menggambarkan pembayaran jasa kerja untuk satuan
waktu pendek, misalnya per hari atau per jam. Gaji menggambarkan pembayaran jasa kerja untuk satuan waktu lebih panjang biasanya dibayarkan
per bulan. 2.
Upah menggambarkan kaitan pekerja penerima upah dengan proses produksi pada industry manufaktur. Upah dibayar kepada pekerja yang terlibat
langsung dalam proses industry. Dapat disimpulkan baik gaji maupun upah adalah merupakan balas jasa yang diberikan kepada karyawan yang telah
memberikan jasanya kepada perusahaan. Jumlah gaji yang dibayar biasanya secara berkala dan tepat sedangkan besarnya upah tergantung kepada hasil
kerja dan waktu kerja.
B. Unsur-unsur Gaji dan Upah