3 WIFI itu terbatas. Mengapa pelayanan belum digunakan sesuai dengan aplikasi
yang telah disediakan, untuk mengatasi permasalahan ini sistem informasi di STIP-AP perlu di evaluasi. Salah satu metode yang digunakan adalah dengan
menggunakan TAM Technology Acceptance Model. Sehingga penggunaan keseluruhan dapat diketahui. Berdasarkan latar belakang di atas penulis mencoba
meneliti masalah “Evaluasi Sistem Informasi Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Agrobisnis Perkebunan STIP-AP Medan”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana penerimaan
pengguna terhadap sistem informasi Perpustakaan STIP-AP Medan?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerimaan pengguna terhadap sistem informasi Perpustakaan STIP-AP Medan.
1.4 Manfat Penelitian
Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : 1.
Perpustakaan STIP-AP Medan, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan dan bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan
2. Peneliti, agar dapat menjadi bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya.
3. Penulis, untuk menambah wawasan dan pemahaman penulis mengenai
evaluasi penggunaan sistem informasi pada Perpustakaan.
1.5 Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini dibatasi hanya membahas tentang evaluasi sistem informasi dengan menggunakan Technology Acceptance Model TAM.
Sistem informasi dalam hal ini adalah sistem informasi yang terdapat pada perpustakaan STIP-AP Medan yang digunakan langsung oleh pengguna yaitu
fasilitas penelusuran OPAC dan fasilitas jaringan hotspot WIFI.
Universitas Sumatera Utara
4
BAB II KAJIAN TEORITIS
2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi
Istilah sistem informasi sering dijumpai, baik dalam media grafik, seperti surat kabar dan majalah, maupun media elektronik, seperti radio dan televisi.
Istilah tersebut merupakan gabungan dari dua istilah yaitu sistem dan informasi. Lucas 1987:35 mengartikan sistem sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari
unsur, komponen, atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain dan terpadu. Sedangkan Indrajit 2000:29
mendefinisikan sistem sebagai kumpulan dari komponen-komponen yang memiliki unsur keterkaitan antara satu dan lainnya. Sedangkan Zwass 1997:679
menyatakan sistem adalah “Set of components subsystems or elementary parts that operate together to achieve a common objective or multiple objectives.”
Sehingga dapat dikatakan bahwa sistem adalah merupakan suatu hal yang saling terkait satu sama lain untuk mencapai sebuah tujuan yang sama.
Istilah informasi, menurut Davis 1988:28 adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam
mengambil keputusan saat ini atau mendatang. Sedangkan menurut Zwass 1997:674 adalah “an increment in knowledge. May be obtained by processing
data into meaningful and useful content and form.” Adanya perbedaan definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa sebuah informasi adalah data yang
mempunyai makna, artinya ketika sesuatu hal data tidak mempunyai makna maka belum dapat dikatakan sebagai sebuah informasi.
Istilah Sistem Informasi didefinisikan Oetomo 2002:11 sebagai kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu
kesatuan untuk mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan serta mendistribusikan informasi. Definisi ini menggambarkan adanya interaksi
Universitas Sumatera Utara
5 diantara elemen yang sistematis dan teratur untuk menciptakan dan
membentukaliran informasi yang mendukung pembuatan keputusan dan melakukan kontrol terhadap jalannya perusahaan perpustakaan. Sedangkan
Indrajit 2000:29 mendefinisikan sistem informasi sebagai suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam perusahaan atau organisasi yang berhubungan
dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi. Sistem informasi juga sering didefinisikan sebagai sistem informasi manajemen. Davis 1988:2 mengatakan
bahwa istilah sistem informasi manajemen sendiri belum ada kesepakatan, beberapa penulis bahkan memilih istilah sistem pengolahan informasi, sistem
informasikeputusan, atau sekedar sistem informasi sehubungan dengan sistem pengolahan informasi berdasarkan komputer yang dirancang untuk mendukung
fungsi operasi, manajemen, dan keputusan sebuah organisasi. Davis memilih memakai istilah sistem informasi manajemen dengan mendefinisikan sebagai
sebuah sistem manusiamesin yang terpadu integrated, untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan
keputusan dalam sebuah organisasi. Dari definisi tersebut terlihat bahwa sistem informasi merupakan sebuah
rangkaian komponen sistem sub sistem yang disusun dan dirancang untuk mengumpulkan, menyebarkan, menyimpan dan memproses data agar informasi
dapat diberikan untuk melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan. Jadi jelas terlihat bahwa sistem informasi merupakan bentuk keterpaduan yang akan
menghasilkan sebuah informasi yang digunakan untuk pengambilan tindakan selanjutnya.
Dari definisi sistem, informasi dan sistem informasi, maka kita dapat mendefinisikan istilah sistem informasi perpustakaan. Pada kebanyakan literatur,
sistem informasi perpustakaan termasuk di dalam kajian sistem informasi manajemen SIM. Oetomo 2002:173 memasukkan sistem informasi
perpustakaan dalam sistem informasi manajemen berdasarkan bidang minat perusahaanorganisasi. Sehingga dengan memodifikasi apa yang disampaikan
Davis 1988:2 tentang definisi Sistem Informasi Manajemen, maka Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem
Universitas Sumatera Utara
6 manusia dan atau mesin yang terpaduterintegrasi, untuk menyajikan informasi
guna mendukung fungsi operasional, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah perpustakaan.
Rowley 1998 menyatakan bahwa fokus sistem informasi manajemen perpustakaan adalah untuk mendukung layanan secara efektif bagi pengguna,
manajemen pengadaannya, dan secara umum manajemen layanan-layanan yang diberikan oleh perpustakaan dan badan-badan lainnya yang menyelenggarakan
akses terhadap koleksi-koleksi dokumen. Pada penelitian ini istilah sistem informasi perpustakaan digunakan
sebagai istilah yang biasa digunakan sebagai sistem informasi manajemen SIM perpustakaan.
2.1.2 Sistem Informasi Perpustakaan
Sistem Informasi Perpustakaan dikembangkan dari pemikiran dasar bagaimana kita melakukan otomatisasi terhadap berbagai business process dalam
suatu perpustakaan. Sistem Informasi Perpustakaan SIPERPUS merupakan sebuah sistem yang terintegrasi untuk menyediakan informasi guna mendukung
operasi, manajemen, dan fungsi pengambilan keputusan dalam Perpustakaan. Sistem Informasi Perpustakaan SIPERPUS merupakan perangkat lunak
yang didesain khusus untuk mempermudah pendataan koleksi perpustakaan, katalog, data anggotapeminjam, transaksi dan sirkulasi koleksi perpustakaan.
Keseluruhannya bekerja secara sistematis sehingga dapat memperbaiki administrasi dan operasional perpustakaan serta dapat menghasilkan bentuk-
bentuk laporan yang efektif dan berguna bagi manajemen perpustakaan Lutfian.Sofware, 2009:1.
Menurut Harmawan 2009:1 sistem perpustakaan merupakan sistem automasi perpustakaan. Di dalam sistem perpustakaan terdapat modul-modul yang
terintegrasi dari sistem yang satu ke sistem yang lain. Adapun modul-modul yang dapat terintegrasi yaitu:
a Modul Pengadaan
Pengadaan merupakan kegiatan pokok dari perpustakaan atau puast dokumentasi karena kegiatan ini mengusahakan buku-buku yang dibutuhkan
Universitas Sumatera Utara
7 ada dalam koleksi. Modul pengadaan ini berfungsi untuk membuat daftar
usulan buku dan daftar pengadaan buku. b
Modul Pengatalogan Katalog adalah daftar barang yang berada pada suatu tempat, sedangkan
katalog perpustakaan adalah daftar bahan pustaka yang ada dalam perpustakaan. Yang tujuannya adalah untuk memudahkan para anggota
perpustakaan untuk mengetahui koleksi perpustakaan dengan cepat. Adapun fungsi modul pengatalogan adalah untuk mengelola data koleksi buku
maupun koleksi berkala.
c Modul keanggotaan
Keanggotaan perpustakaan sagat perlu untuk mempermudah pengguna dalam meminjam koleksi perpustakaan. Untuk pengurusan keanggotaan
setiap perpustakaan memiliki kebijakan sendiri. Modul keanggotaan berfungsi untuk mengelola data anggota seperti penambahan, pengeditan
dan penghapusan data anggota.
d Modul sirkulasi dalam kalimat yang sederhana adalah proses edar suatu
benda. Jika koleksi yang dimaksud adalah buku maka arti sirkulasi adalah proses peredaran buku dengan berbagai jenis kegiatan transaksi antara
pengguna dengan petugas perpustakaan. Adapun pendapat Sjahrial- Pamuntjak 2000: 97 yang menyatakan :
“Peminjaman buku atau sirkulasi adalah kegiatan pengedaran koleksi perpustakaan, baik untuk dibaca di dalam perpustakaan maupun untuk
keluar perpustakaan. Pelayanan dapat diberikan dengan sistem pelayanan terbuka dan dengan sistem pelayanan tertutup”.
d OPAC
Otomasi perpustakaan akan memudahkan penggunapustakawan dalam menelusur informasi khususnya katalog melalui OPAC.
Penggunapustakawan dapat menelusur suatu judul buku secara bersamaan. Disamping itu, mereka juga dapat menelusur buku dari berbagai pendekatan.
Misalnya melalui judul, kata kunci, pengarang, kata kunci pengarang, subyek, kata kunci subyek dsb. Sedangkan apabila menggunakan katalog
manual, penggunapustakawan hanya dapat akses melalui tiga pendekatan yaitu judul, pengarang, dan subyek Harmawan 2009:1.
Pada sistem informasi perpustakaan terdapat jaringan network yaitu kumpulan dua atau lebih sistem komputer yang terhubung seperti Local Area
Network LAN adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil; seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah,
sekolah atau yang lebih kecil. Saat ini, kebanyakan LAN berbasis pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet menggunakan perangkat switch, yang mempunyai kecepatan
transfer data 10, 100, atau 1000 Mbits. Selain teknologi internet, teknologi 802.11b atau biasa disebut Wi-fi juga sering digunakan untuk membentuk LAN.
Universitas Sumatera Utara
8 Tempat-tempat yang menyediakan koneksi LAN dengan teknologi Wi-fi biasa
disebut hotspot. Secara teknis operasional, Wi-Fi merupakan salah satu varian teknologi komunikasi dan informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat
WLAN wireless local area network. Dengan kata lain, Wi-Fi adalah sertifikasi merek dagang yang diberikan pabrikan kepada perangkat telekomunikasi
internet yang bekerja di jaringan WLAN dan sudah memenuhi kualitas kapasitas interoperasi yang dipersyaratkan. Teknologi internet berbasis Wi-Fi dibuat dan
dikembangkan sekelompok insinyur Amerika Serikat yang bekerja pada Institute of Electrical and Electronis Engineers IEEE berdasarkan standar teknis
perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16. Perangkat Wi-Fi sebenarnya tidak hanya mampu bekerja di jaringan WLAN, tetapi juga di jaringan Wireless
Metropolitan Area Network WMAN.
2.1.3 Manfaat Sistem Informasi Bagi Perpustakaan
Manfaat dari penerapan sistem informasi pada perpustakaan menurut Ishak, 2008:89 diantaranya adalah:
1.Mengefisiensikan dan mempermudah pekerjaan dalam perpustakaan. 2.Memberikan layanan yang lebih baik kepada pengguna perpustakaan.
3.Meningkatkan citra perpustakaan 4.Pengembangan infrastruktur nasional, regional dan global.
2.1.4 Penggunaan Sistem Informasi
Penggunaan sistem informasi dapat berarti menggunakan sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau untuk
memperbaiki sistem yang sudah ada. Sistem yang sudah lama perlu diperbaiki atau bahkan diganti, dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya yaitu :
1. Kesalahan yang tidak sengaja, yang menyebabkan kebenaran data kurang terjamin.
2. Tidak efisiensinya operasi pengolahan data tersebut. 3. Adanya instruksi-instruksi atau kebijaksanaan yang baru baik dari pemimpin
atau dari luar organisasi seperti peraturan pemerintah.
Universitas Sumatera Utara
9 Untuk memudahkan para pengguna dalam mencari bahan pustaka
dibutuhkan sebuah sistem informasi perpustakaan yang baik untuk kemudahan dalam pelayanan. Dalam pembuatan sistem ini digunakan dua sistem pelayanan
terhadap pengguna perpustakaan yaitu sistem pelayanan terbuka dan sistem pelayanan tertutup. Sistem pelayanan terbuka, pengguna dapat masuk ke ruang
penyimpanan koleksi untuk mencari dan menemukan sendiri bahan pustaka yang di butuhkan. Sedangkan sistem pelayanan tertutup, pengguna harus minta bantuan
petugas untuk mencari bahan pustaka yang diperlukan. Dengan menggunakan kedua sistem pelayanan tersebut dapat memberikan keleluasaan terhadap para
pengguna untuk mencari bahan pustaka yang dibutuhkan dengan bebas dan cepat. Pengguna juga dapat mencari informasi buku yang diinginkan dengan
menyebutkan judul dan pengarang ke petugas apabila tidak dapat menemukan pada rak buku yang ada.
2.1.5 Metode Pengembangan Sistem Informasi Perpustakaan
1. Project Coordinator 2. System Analyst Design
3. Programmer 4. Network Designer
5. Technician Hardware 6. Database Administrator
7. Documenter 8. Software Tester
9. Graphic Designer
2.1.6 Azas-Azas Sistem Informasi
Azaz -azaz di sini berupa prinsip yang menjiwai sistem informasi baik pengembangan, pemeliharaan dan pengoperasiannya. Untuk lingkungan
perpustakaan ada lima azaz menurut Effendi, 2008:4 yaitu :
Universitas Sumatera Utara
10
1. Azas pengelola
Suatu sistem informasi dapat diselenggarakan apabila ada suatu unit kerja yang diberi tanggug jawab untuk mengelolanya. Tugas pengelola ini
adalah melaksanakan koordinasi dalam pengembangan, pemeliharaan dan pengoperasian, melayani permintaan data, pengembangan teknik atau
metode analisis dalam rangka pendayagunaan informasi, dan bertanggung jawab atas semua kualitas data dan informasi yang dihasilkan.
2. Azas kepekaan
Sistem informasi dapat berguna apabila memberi layanan sesuai dengan apa yang seharusnya diperlukan. Untuk itu diperlukan peremajaan
update agar penyusunan informasi sesuai dengan keadaan lapangan. Suatu mekanisme yang harmonis antara sumber data dengan pusat
penyimpanan data harus saling menguntungkan. Oleh karena itu informasi yang dihasilkan harus mempunyai beragam bentuk dan secara langsung
mampu memberikan semacam warning kepada penerima informasi tentang adanya faktor-faktor negatif yang perlu segera ditanggulangi.
3. Azas kesederhanaan
Sistem informasi harus tersusun dari serangkaian perangkat keras, perangkat lunak dan juga prosedur yang mudah dimengerti maupun
dioperasikan serta dipelihara oleh seluruh unit kerja, agar dapat dihindari kemungkinan kesalah pahaman atau peluang terjadinya penyimpangan.
Untuk itu harus ada ketentuan yang jelas dan sistematik dalam membantu terselenggaranya perputaran roda sistem informasi manajemen.
Dari semua pengertian dasar dan azaz-azaz ini, serta saling keterkaitan yang terkandung di dalamnya maka dapat ditarik beberapa kesimpulan di mana
secara ringkas dapat dinyatakan menurut Effendi, 2008:5 bahwa : 1. Ouput dari sistem informasi adalah informasi. Relevansi dan kualitas
informasi yang dihasilkan tergantung sepenuhnya pada keinginan manusia. Sistem informasi harus mengandung empat komponen, yaitu: data, perangkat
keras, perangkat lunak, dan manusia. Perangkat keras maupun perangkat lunak
Universitas Sumatera Utara
11 hanya merupakan alat bantu yang tidak akan melakukan apapun apabila tidak
ada data yang diproses dan tidak ada yang memerintahkan. Ada tiga peranan manusia yang diperlukan oleh sistem informasi yaitu sebagai pemberi data,
pengolah, dan pengguna data. Ketiga peranan ini merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dimana yang satu tidak merasa lebih penting dari yang
lain. Peranan ini tidak ada hubungannya dengan jabatan struktural dan berlaku sangat relatif terhadap lingkup permasalahannya.
2. Sistem informasi harus mempunyai kejelasan tujuan dan bukan berarti komputerisasi total. Komputerisasi hanya dikenakan secara selektif terhadap
aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan data yang berskala besar tapi memerlukan proses yang menuntut ketelitian dan kecepatan tinggi dimana
pekerjan secara manual sudah tidak mungkin dipertahankan.
3. Sistem informasi adalah proses yang berlangsung secara periodik dan beroperasi dalam suatu siklus yang bergerak secara teratur. Oleh karena itu,
suatu sistem informasi lebih berorientasi pada informasi yang bersifat rutin. 4. Sistem informasi memerlukan satu pengelola yang berperanan sebagai
koordinator baik dalam pemeliharaan maupun dalam pengembangannya. Ini berarti bahwa sistem informasi perlu diwadahi dalam bentuk fungsi tersendiri
dari suatu organisasi atau unit kerja. Dari konsepsi teoritis di atas jika dikaitkan dengan pengelolaan perpustakaan maka sistem informasi
diperpustakaan harus dikelola oleh tenaga yang professional yang memiliki keahlian dalam menata dan menyimpan literatur sehingga memudahkan
pengunjung dalam mencari literatur yang di perlukan. Dalam penyimpanan penataan buku sebagaimana perlu diingat aspek-aspek kepekaan, dalam arti
dalam menata buku harus mampu memberikan pelayanan terbaik bagi para pengunjung, aspek Kesederhanaan artinya penataan buku harus memudahkan
para pengunjung dalam mencari literaturnya sebab yang mereka butuhkan adalah informasi.
Universitas Sumatera Utara
12
2.1.7 Fitur-Fitur Sistem Informasi
Fitur-fitur yang biasa digunakan dalam menerapkan sistem informasi
manajemen pada perpustakaan Lutfian Sofware, 2009:2 yaitu:
1. Modul Data Induk Anggota
Menyediakan fasilitas untuk menambah, mengedit dan menghapus data anggota perpustakaan.
2. Modul Data Induk Buku
Fasilitas untuk menambah, mengedit dan menghapus data buku-buku perpustakaan.
3. Modul Data Induk Inventaris Buku
Digunakan untuk memasukkan data inventaris buku fisik, seperti Nomor Inventaris, Tanggal Inventaris dan Asal Buku.
4. Modul Transaksi
Merupakan fasilitas untuk mencatat peminjaman dan pengembalian buku maupun perpanjangan peminjaman.
5. Modul Pencatatan Buku HilangRusak
Pendataan buku yang hilang rusak serta biaya penggantiannya.
6. Konfigurasi
Konfigurasi sistem seperti jumlah maksimal peminjaman buku, lama peminjaman, denda per hari, jumlah maksimal perpanjangan buku, dan lain-
lain.
7. Cetak Laporan
• Laporan-laporan yang dapat dihasilkan, antara lain :
• Laporan Anggota Berdasar Jurusan
• Laporan Anggota Berdasar Tanggal Mendaftar
• Laporan Buku Berdasar Jurusan
• Laporan Inventaris Buku
• Laporan Peminjaman Per Periode
• Laporan Peminjaman Berdasar No. Mhs
• Laporan Pengembalian Per Periode
• Laporan Buku Yang Belum Dikembalikan
• Laporan Denda Per Periode
• Laporan Buku HilangRusak, dan lain-lain.
8. Setup User
Setting administrator dan user beserta hak akses terhadap sistem.
Universitas Sumatera Utara
13
2.2 Evaluasi 2.2.1 Pengertian Evaluasi