Register Fungsi Khusus RAM Keperluan Umum

Register R0 atau R1. R0 dan R1 adalah dua buah register pada mikrokontroler berarsitektur MCS51 yang dapat digunakan sebagai pointer dari sebuah lokasi memori pada RAM Internal. Pengalamatan secara tak langsung biasa digunakan untuk mengakses beberapa lokasi memori dengan letak yang beraturan.

II.1.2.2 Register Fungsi Khusus

AT89C51 mempunyai 21 Special Function Register Register Fungsi Khusus yang terletak pada antara alamat 80H hingga FFH seperti gambar 2.3. Beberapa dari register-register ini juga mampu dialamati dengan pengalamatan bit sehingga dapat dioperasikan seperti yang ada pada RAM yang lokasinya dapat dialamati dengan pengalamatan bit. Gambar 2.3 menunjukkan susunan Special Function Register dan susunan RAM internal AT89C51. Raymond T.Simanjuntak : Perancangan Robot Pemadam Api Berbasis Mikrokontrolera T89C51, 2008 USU e-Repository © 2008 Byte Byte Address Bit address Address Bit address FF 7F F0 F7 F6 F5 F4 F3 F2 F1 F0 B E0 E7 E6 E5 E4 E3 E2 E1 E0 ACC General Purpose RAM GPR D0 D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 D0 PSW B8 BF BE BD BC BB BA B9 B8 IP 30 B0 B7 B6 B5 B4 B3 B2 B1 B0 P3 2F 7F 7E 7D 7C 7B 7A 79 78 2E 77 76 75 74 73 72 71 70 A8 AF AE AD AC AB AA A9 A8 1E 2D 6F 6E 6D 6C 6B 6A 69 68 2C 67 66 65 64 63 62 61 60 A0 A7 A6 A5 A4 A3 A2 A1 A0 P2 2B 5F 5E 5D 5C 5B 5A 59 58 2A 57 56 55 54 53 52 51 50 99 Not bit addressable SBUF 29 4F 4E 4D 4C 4B 4A 49 48 98 9F 9E 9D 9C 9B 9A 99 98 SCON 28 47 46 45 44 43 42 41 40 27 3F 3E 3D 3C 3B 3A 39 38 90 97 96 95 94 93 92 91 90 P1 26 37 36 35 34 33 32 31 30 25 2F 2E 2D 2C 2B 2A 29 28 8D Not bit addressable TH1 24 27 26 25 24 23 22 21 20 8C Not bit addressable TH0 23 1F 1E 1D 1C 1B 1A 19 18 8B Not bit addressable TL1 22 17 16 15 14 13 12 11 10 8A Not bit addressable TL0 21 0F 0E 0D 0C 0B 0A 9 8 89 Not bit addressable TMOD 20 7 6 5 4 3 2 1 88 8F 8E 8D 8C 8B 8A 89 88 TCON 1F 87 Not bit addressable PCON B A N K 3 18 83 Not bit addressable DPH 17 82 Not bit addressable DPL B A N K 2 81 Not bit addressable SP 10 80 87 86 85 84 83 82 81 80 P0 0F B A N K 1 8 7 B A N K Default register R0 – R7 Gambar 2.3. Susunan SFR dan susunan RAM internal AT89C51 II.2 Sensor Infra Merah Sharp GP2D12 Dalam perancangan ini sensor Sharp GP2D12 digunakan pada sistem navigasi robot agar mampu menghindari tabrakan dengan benda yang terdapat didepannya dan mengikuti dinding yang terdapat disebelah kirinya. Sharp GP2D12 merupakan sensor infra merah yang bekerja dengan prinsip pemantulan, dimana pada Raymond T.Simanjuntak : Perancangan Robot Pemadam Api Berbasis Mikrokontrolera T89C51, 2008 USU e-Repository © 2008 sensor ini terdapat pemancar dan penerima sinar infra merah. Beberapa fitur GP2D12 yang menjadi alasan pemilihan komponen ini adalah sebagai berikut: • Outputnya analog • Hampir tidak terpengaruh oleh warna benda yang dideteksi • Pembacaan efektif 10 hingga 80 cm lihat Gambar 2.5 • Konsumsi arus rata-rata kecil, yaitu sebesar 33 mA Gambar 2.4 Sensor jarak GP2D12 dan konfigurasi pinnya Seperti yang terlihat pada Gambar 2.4 GP2D12 memiliki 3 pin: Vo, GND dan Vcc. Vo adalah tegangan keluaran GP2D12 berdasarkan jarak benda yang dibacanya. Berikut ini adalah tabel dan grafik karakteristik GP2D12 Tabel 2.2 Karakteristik GP2D12 Parameter Kondisi Nilai minimum Nilai maksimum Satuan Jarak yang diukur L - 10 80 Cm Tegangan keluaran Vo L = 30 cm 0,25 0,55 V Perbedaan tegangan keluaran Vo Perbedaan tegangan keluaran pada L 80 cm – 10 cm 1,75 2,25 V Rata-rata konsumsi arus L = 30 cm - 50 mA Raymond T.Simanjuntak : Perancangan Robot Pemadam Api Berbasis Mikrokontrolera T89C51, 2008 USU e-Repository © 2008 Gambar 2.5 Grafik karakteristik Output GP2D12 terhadap benda yang terdapat dihadapannya

II.3 Phototransistor

Gambar 2.6 Phototransistor Transitor merupakan sebuah piranti yang memungkinkan sebuah arus kecil mengatur arus yang lebih besar. Pada phototransistor arus kecil itu berasal dari sinar infra merah yang mengenai permukaannya. Semakin banyak sinar infra merah yang mengenai permukaan phototransistor, maka arus yang dilewatkan akan semakin besar. Karakteristik ini dapat dilihat pada Gambar 2.7 Karena kepekaannya terhadap sinar infra merah dari api lilin dan harganya murah, dalam perancangan ini phototransistor digunakan untuk mendeteksi keberadaan api lilin. Raymond T.Simanjuntak : Perancangan Robot Pemadam Api Berbasis Mikrokontrolera T89C51, 2008 USU e-Repository © 2008