24 tentang hilangnya file log. Hal ini normal untuk pertama atau kedua kalinya mrtg
dijalankan. Jika setelah beberapa masih terjadi kesalahan mungkin terjadi kesalahan.
Menjalankan mrtg secara manual tidak ideal dalam jangka panjang. Untuk itu, perlu dilakukan otomatisasi proses mrtg dengan interval rutin artinya akan 5 menit sekali
secara default. Hal ini dapat dilakukan dengan memasukkan mrtg ke crontab dengan baris seperti ini [9]:
crontab -e 0,5,10,15,20,25,30,35,40,45,50,55 usrlocalmrtg-2binmrtg
usrlocalhttpdhtdocsmrtgcfgcobain.cfg
mrtg harus dijalankan sebagai proses daemon dengan menambahkan baris RunAsDaemon: Yes ke file konfigurasi mrtg dan kemudian membuat startup script
untuk system startup sequence.
script minimal untuk disimpan di bawah init.d contohnya seperti ini: binsh
cd usrlocalmrtg-2.9.18pre3bin .mrtg –user=mrtg-user homehttpdmrtgmrtg.cfg –logging varlogmrtg.log
3.4 Pengambilan Data
Pengambilan data MRTG dapat dilakukan melalui website MRTG server atau alamat dimana MRTG diinstal. Setiap perangkat jaringan dengan protokol SNMP yang
aktif dapat dimonitor oleh MRTG. Alamat website untuk MRTG server pada Jaringan Kampus Universitas
Sumatera Utara adalah http:ns2.usu.ac.idcacti
. Setelah masuk ke halaman website, pengunjung diwajibkan melakukan proses login dan memasukan password untuk
mengakses data trafik jaringan.
3.5 Perhitungan Trafik Jaringan
25 MRTG memberikan data total penggunaan Bandwidth dalam satuan bit pada
suatu periode pengamatan. Volume Trafik dalam satuan jam dapat diketahui dengan cara membagi Bandwidth Total pada suatu periode pengamatan dengan Bit Rate rata-rata
setiap kanal seperti yang terlihat pada Persamaan 3.4.
Rata -
Rata Rate
Bit Total
Bandwidth Trafik
Volume =
3.4 Maka diperoleh nilai Intensitas Trafik pada suatu periode pengamatan dengan
menggunakan Persamaan 3.5.
Pengamatan Periode
Trafik Volume
Trafik Intensitas
=
3.5 Nilai Grade of Service GoS diambil pada jam tersibuk pada jaringan kampus.
Persamaan 3.1 dapat digunakan untuk mencari Grade of Service GoS dengan memasukan nilai Intensitas Trafik dari Persamaan 3.5.
3.6 Gambaran Umum Jaringan Kampus Universitas Sumatera Utara
Jaringan Kampus Universitas Sumatera Utara merupakan jaringan dengan standar ethernet 802.3. Seperti yang tertera pada lampiran, router utama main router terhubung
dengan jaringan internet dan inherent. Jaringan internet merupakan jaringan yang disediakan oleh PT.Telkom,Tbk dengan bit rate sebesar 40 Mbps. Sedangkan jaringan
inherent merupakan jaringan yang menghubungkan Jaringan Kampus Universitas Sumatera Utara dengan jaringan universitas-universitas lain. Alokasi bandwidth pada
jaringan inherent ini adalah sebesar 8 Mbps. Protokol routing yang digunakan pada jaringan keluar kampus adalah Border Gateway Protocol BGP.
26 Dari jaringan luar, router utama terhubung dengan core switch server aplikasi,
kemudian diteruskan ke router manajemen bandwidth. Router manajemen bandwidth terhubung dengan 4 empat core switch CWS sebagai node titik distribusi. Protokol
routing yang digunakan CWS tersebut adalah Open Shortest Path First OSPF.
Berikut ini adalah empat CWS pada Jaringan Kampus Universitas Sumatera Utara: 1.
CWS-PSI CWS-PSI terhubung dengan switch ILKOM, switch PSI, switch LP, dan core switch
tambahan yang terhubung dengan switch FKG, switch FK, switch FKM, switch SPS, dan switch BIRO.
2. CWS-FT
CWS-FT terhubung dengan switch SIPIL dan switch FT. 3.
CWS-MIPA CWS-MIPA terhubung dengan switch FMIPA, switch FE, switch FP, dan switch
FISIP. 4.
CWS-PERPUS CWS-PERPUS terhubung dengan switch PERPUS, switch FH, dan switch FS.
Setiap switch menyediakan akses data bagi setiap client di lingkungan Jaringan Kampus Universitas Sumatera Utara. Total client pada Jaringan Kampus Universitas
Sumatera Utara berkisar 2000 client.
27
BAB IV ANALISIS JARINGAN
4.1 Umum
Dalam bidang telekomunikasi, salah satu metode yang digunakan untuk menganalisis suatu sistem adalah dengan memodelkan sistem tersebut ke dalam
persamaan matematika. Sistem jaringan kampus Universitas Sumatera Utara terdiri dari bagian-bagian sistem yang sangat kompleks. Seperti pada pembatasan masalah
yang tertulis pada Bab 1, penulis hanya membahas sistem jaringan kampus Universitas Sumatera dari aspek waktu dan penggunaan bandwidth. Data penggunaan
bandwidth pada Jaringan Kampus Universitas Sumatera Utara diperoleh dengan menggunakan perangkat lunak MRTG.