47
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1.
Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang kanker serviks dengan perilaku ibu dalam melakukan tes Pap smear dengan nilai p =
0,004. 2.
Terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan ibu tentang kanker serviks di Kelurahan Tugu Utara tahun 2013 dengan
nilai p = 0,036. 3.
Tidak terdapat hubungan antara pekerjaan dengan tingkat pengetahuan ibu tentang kanker serviks di Kelurahan Tugu Utara tahun 2013.
4. Tidak terdapat hubungan antara pendapatan keluarga dengan perilaku ibu
dalam melakukan tes Pap smear di Kelurahan Tugu Utara tahun 2013. 5.
Ibu dengan tingkat pendidikan tinggi sebanyak 18,2, tingkat pendidikan sedang sebanyak 59,15, dan tingkat pendidikan rendah sebanyak 21,2.
6. Ibu yang memiliki pekerjaan sebesar 51,5 dan yang tidak memiliki
pekerjaan sebesar 48,5. 7.
Ibu yang memiliki pendapatan rata-rata keluarganya Rp. 3.000.000- 4.500.000 sebesar 37,9, ibu yang memiliki pendapatan rata-rata
keluarganya Rp. 1.500.000-3.000.000 sebesar 34,8, ibu yang memiliki pendapatan rata-rata keluarganya kurang dari Rp. 1.500.000 sebesar
13,6, dan ibu yang memiliki pendapatan rata-rata keluarganya lebih dari Rp. 4.500.000 sebesar 13,6.
8. Tingkat pengetahuan ibu mengenai kanker serviks sebanyak 9,1
responden dikategorikan baik, 16,7 responden dikategorikan cukup, dan 74,2 dikategorikan kurang.
9. Ibu yang sudah melakukan pemeriksaan tes Pap smear sebanyak 15,2
responden dan yang belum pernah melakukan pemeriksaan tes Pap smear sebanyak 84,8 responden.
5.2. Saran
Peningkatan pengetahuan kanker serviks di Kelurahan Tugu Utara perlu dilakukan dengan meningkatkan promosi kesehatan melalui puskesmas, dokter
keluarga, ataupun dari kader kesehatan setempat dengan cara penyuluhan- penyuluhan.
49
DAFTAR PUSTAKA
1. World Health Organization. Comprehensive Cervical Cancer Control. A
Guide to Essential Practice. Geneva : WHO. 2006, [Diakses 21 Januari 2013]. Diunduh dari http:whqlibdoc.who.int
2. Prawirohardjo S. Ilmu Kandungan. Edisi 3. Jakarta: PT Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo. 2011 3.
Aziz MF. Masalah Pada Kanker Serviks. Cermin Dunia Kedokteran, Jakarta.
2001. [Diakses
15 November
2012]. Diunduh
dari http:webdarma.files.wordpress.com200904cdk_133_obstetri_dan_gine
kologi.pdf
4. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Skrining Kanker Leher Rahim
Dengan Metode Inspeksi Visual Dengan Asam Asetat Iva. 2008. [Diakses
22 April
2013]. Diunduh
dari http:buk.depkes.go.idindex.php?option=com_docmantask=doc_downl
oadgid=279Itemid=142
5.
Menteri Kesehatan RI. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 796MenKesSKVII2010 Tentang Pedoman Teknis Pengendalian
Kanker Payudara dan Kanker Serviks. [Diakses 7 Februari 2013]. Diunduh dari http:www.kebijakankesehatanindonesia.netsitesdefaultfiles
6. WHOICO Information Centre on HPV and Cervical Cancer HPV
Information Centre. Indonesia: Human papillomavirus and related cancers. Summary Report Update. 2010. [Diakses 26 januari 2013].
Diunduh dari http:apps.who.inthpvcentre
7. Prawirohardjo S. Buku Acuan Nasional Onkologi Ginekologi. Jakarta: PT
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2006 8.
Rasjidi I. Deteksi Dini Pencegahan Kanker Pada Wanita. Jakarta: Sagung Seto. 2009
9. Andrijono.
Kanker Serviks
. Ed 3. Jakarta: Divisi Onkologi Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI. 2010
10. Yulia, Nuke, Ninik. Hubungan Tingkat Pendidikan Dan Pengetahuan Ibu
Tentang Kanker Serviks Dengan Pemeriksaan Pap Smear di Wilayah Kerja Puskesmas Pegandan Kota Semarang Tahun 2011. Semarang.
Skripsi FKIK UMS. [Diakses 22 April 2013]. Diunduh dari http:jurnal.unimus.ac.idindex.phpjur_bidarticleview560610