Tingkat Pengetahuan Ibu-Ibu Tentang Pap Smear Sebagai Salah Satu Langkah Deteksi Awal Kanker Serviks Di Kelurahan Padang Bulan

(1)

TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU TENTANG PAP SMEAR SEBAGAI SALAH SATU LANGKAH

DETEKSI AWAL KANKER SERVIKS DI KELURAHAN PADANG BULAN

Oleh :

EVA YANTI HARAHAP 080100196

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU TENTANG PAP SMEAR SEBAGAI SALAH SATU LANGKAH

DETEKSI AWAL KANKER SERVIKS DI KELURAHAN PADANG BULAN

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Kelulusan Sarjana Kedokteran

Oleh :

EVA YANTI HARAHAP 080100196

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(3)

HALAMAN PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah dengan Judul:

Tingkat pengetahuan ibu-ibu tentang pap smear sebagai salah satu langkah deteksi awal kanker serviks di Kelurahan Padang Bulan.

Yang dipersiapkan oleh:

EVA YANTI HRP 080100196

Karya Tulis Ilmiah ini telah di periksa dan disetujui untuk dilanjutkan ke Seminar Hasil Karya Tulis Ilmiah

Medan, 12 Desember 2011 Disetujui,

Dosen Pembimbing


(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan proposal KTI (Karya Tulis Ilmiah) ini yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Ibu-Ibu Tentang Pap Smear Sebagai Salah Satu Langkah Deteksi Awal Untuk Kanker Serviks Di Kelurahan Padang Bulan”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai suatu syarat kelulusan untuk memperoleh sarjana kedokteran di Universitas Sumatra Utara.

Saya menyadari penulisan karya tulis ini akan sulit terwujud tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini saya selaku penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, SpPD- KGEH;

2. dr.Fitriani lumongga Sp.PA, selaku dosen pembimbing saya yang telah menyediakan waktu, tenaga, serta pemikirannya dalam penyelesaian proposal serta hasil karya tulis ilmiah ini.

3. dr. Zulkarnaen R.,Msi dan dr.Nelva Karmila Jusuf, Sp.KK selaku dosen penguji saya yang telah menyediakan waktu, dan tenaganya untuk penyelesaian hasil karya tulis ilmiah ini;

4. dr. Mutiara, Mkes sebagai dosen penasehat akademik dan dosen CRP dr. Arlinda Sari Wahyuni, M.Kes dan dr. Rina Amelia, M.Kes, yang selalu memberikan pengarahan kepada saya, serta seluruh staf pengajar di Fakultas Kedokteran USU yang telah mendidik dan membimbing saya selama masa penyusunan proposal dan hasil penelitian.

5. Pihak Kelurahan Padang Bulan yang telah memberikan kesempatan serta fasilitas kepada peneliti ketika melakukan penelitian di tempat tersebut.

6. Rasa hormat dan terima kasih yang tiada terhingga saya persembahkan kepada kedua orang tua saya, atas doa, perhatian, dan dukungan yang tidak pernah putus sebagai bentuk kasih sayang kepada saya.

7. Terima kasih tak lupa pula saya ucapkan kepada teman kelompok bimbingan karya tulis ilmiah yaitu yang selalu bersama-sama memberikan pengertian, dorongan serta saling membantu dalam penyusunan proposal dan hasil penelitian karya tulis ilmiah ini.

8. Kepada teman-teman dan teman-teman lainnya yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, atas saran dan kesediaannya membantu, bertukar pikiran dan selalu membuat saya menjadi semangat dalam penyelesaian karya tulis ini.


(5)

Akhir kata saya berharap semoga karya tulis ini dapat ikut memberikan sumbangan pemikiran yang berguna bagi ilmu kedokteran.

Medan,12 Desember 2011 Penulis,


(6)

ABSTRAK

Latar belakang-- Pap smear merupakan salah satu jenis pemeriksaan skrining dalam mendeteksi dini kanker serviks yang efektif, sederhana dan murah. Di negara-negara maju, Pap smear telah terbukti menurunkan kejadian kanker serviks invasif sebesar 46- 76 % dan mortalitas kanker serviks sebesar 50-60% .Namun di Indonesia, tercatat hanya 5 % penduduk wanita indonesia yang melakukan pemeriksaan pap smear secara rutin. Hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pap smear.

Tujuan-- Untuk mengetahui pengetahuan ibu mengenai pemeriksaan Pap smear. Metode-- Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan studi cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 90 orang dengan tingkat ketepatan relatif 0,1. Tekhnik pengambilan sampel dengan menggunakan tekhnik consecutive sampling. Sampel kemudian didistribusikan secara merata. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner.Analisis data dilakukan dengan program SPSS ( Statistical package for special Science versi 16.0.

Dari 90 responden, kelompok terbesar responden berusia 41-55 tahun ( 18,9 %) dan berpendidikan rendah (55,6 %).

Hasil— Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang pemeriksaan pap smear adalah dari kelompok pengetahuan yang rendah sebesar 56,7 %


(7)

ABSTRACT

Background-- Pap smear is one of the method for cervical cancer screening

which is efficacious, simple and cost effective. By applying Pap smear in developed countries, the incidence of invasive cervical cancer has been reduced around 46-76% and the mortality has been decreased around 50-60%. Nevertheless only 5 percents of women population in Indonesia who had regular Pap Smear screening. This may have been influenced by lack of public education about pap smear.

Purpose-- This study aim to know the married woman knowledge about Pap

smear.

Method-- This is a discriptive observational study done through cross sectional

design method. The amount of subject was 90 people with the relative accuracy (d) was 0,1 and consecutive sampling was chosen as sampling technique.Thereafter, sample was distributed equally.Questioners are used to collect the information from the subjects. Data was analyze using SPSS

( Statistical Package For Socisl Science) program versi 16.0.

From 90 respondents, most of them were 41-45 years old ( 18,9 % ) with low education level (55,6 %)

Result—Result of this study indicates that the knowledge of married women

aged 21-50 years old on Pap Smear is in low category ( 56,7 %)


(8)

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN..…...………...…….……...i

ABSTRAK...ii

ABSTRACK...iii

KATA PENGANTAR………...iv

DAFTAR ISI ………...v

DAFTAR GAMBAR………...vi

DAFTAR TABEL…...………...vii

DAFTAR LAMPIRAN...viii

BAB 1 PENDAHULUAN ………...1

1.1. Latar Belakang ………... 1

1.2. Rumusan Masalah………... 2

1.3. Tujuan Penelitian………... 2

1.3.1. Tujuan Umum………... 2

1.3.2. Tujuan Khusus………... 2

1.4. Manfaat Penelitian………... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ………...………. 4

2.1. Pengetahuan ………... 4

2.1.1. Definisi Pengetahuan ………... 4

2.1.2.Tingkat Pengetahuan………... 4

2.1.3.Cara memperoleh pengetahuan ...5

2.1.4 Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan………...6

2.2. Anatomi Serviks ………...7

2.3. Kanker Serviks………..…...10


(9)

2.3.2. Etiologi ...………...10

2.3.3. Gejala Klinis………... 12

2.3.4. Stadium………...………....….13

2.3.5. Prognosis………..………...19

2.4. Pap Smear sebagai Pencegahan untuk Kanker Serviks …... 20

2.4.1. Bagaimana Pap Smear dilakukan……….... 21

2.4.2.Intrepetasi hasil pemeriksaan pap smear………... 24

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL ...25

3.1. Kerangka Konsep Penelitian……….……... 25

3.2. Definisi Operasional ………..………... 25

BAB 4 METODE PENELITIAN ...26

4.1. Jenis Penelitian………...27

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ...27

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian………...27

4.4. Metode Pengumpulan Data………...29

4.5.Metode Analisa Data………...30

4.6. Pengolahan dan Analisa Data………...30

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...31

5.1 Deskripsi lokasi penelitian ...32

5.2 Karakteristik responden ...32

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN...39

DAFTAR PUSTAKA...40


(10)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

2.1 Stadium pada kanker serviks (NationalCancerInstitute, 2009) 14

5.1 Distribusi frekuensi dan persentase karakteristik responden 31

berdasarkan umur

5.2 Distribusi frekuensi dan persentase responden berdasarkan 32

tingkat pendidikan

5.3 Distribusi frekuensi gambaran pengetahuan responden 33

5.4 Distribusi frekuensi jawaban responden atas pertanyaan pada 33 variabel pengetahuan

5.5 Distribusi hasil uji tingkat pengetahuan berdasarkan kelompok usia 34

5.6 Distribusi frekue nsi hasil uji tingkat pengetahuan berdasarkan 35 tingkat pengetahuan


(11)

DAFTAR GAMBAR

Nombor Gambar Keterangan Gambar Halaman Gambar 2.1. Gambaran serviks dari depan dan dari bawah 9 Gambar 2.2. Gambaran susunan alat reproduksi wanita 9 Gambar 2.3. Gambar sel kanker pada stadium IAi dan IA₂ 16 Gambar 2.4. Gambar sel kanker pada stadium IBi dan IB₂ 16

Gambar 2.5. Gambar sel kanker pada stadium IIa 17

Gambar 2.6. Gambar sel kanker pada stadium IIb 17

Gambar 2.7. Gambar sel kanker pada stadium IIIa 18 Gambar 2.8. Gambar sel kanker pada stadium IIIb 18

Gambar 2.9. Gambar sel kanker pada stadium IVa 19

Gambar 2.10. Gambar sel kanker pada stadium IVb 19

Gambar 2.11. Gambar pengambilan sel serviks dengan spekulum 22

Gambar 2.12. Gambar prosedur Pap Smear 23

Gambar 2.13. Gambar sel serviks normal bawah mikroskop 22 Gambar 2.14. Gambar sel serviks tidak normal bawah mikroskop 24


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Penjelasan

Lampiran 2. Lembar Pernyataan (informed consent) Lampiran 3. Kuisioner

Lampiran 4. Uji validitas dan realibitas kuisioner Lampiran 5. Surat Izin Penelitian


(13)

LEMBAR PENGESAHAN

Tingkat Pengetahuan Ibu-ibu Tentang Pap Smear Sebagai Salah Satu langkah Deteksi Awal kanker Serviks Di kelurahan Padang Bulan

Nama : Eva yanti harahap Nim : 080100196

__________________________________________________________________

Pembimbing Penguji I

(Dr Fitriani Lumongga,sp.PA) (Dr.Zulkarnain Rangkuti,M.Si) NIP : 19691221 20021 2 001 NIP : 19520917 198112 1 001

Penguji II

( Dr.Nelva Karmila Yusuf Sp.KK (K)) NIP : 19670915 199702 2 001

Medan, 27 Desember 2011 Dekan

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

( Prof. Dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD- KGEH) NIP : 19540220 198011 1 001


(14)

ABSTRAK

Latar belakang-- Pap smear merupakan salah satu jenis pemeriksaan skrining dalam mendeteksi dini kanker serviks yang efektif, sederhana dan murah. Di negara-negara maju, Pap smear telah terbukti menurunkan kejadian kanker serviks invasif sebesar 46- 76 % dan mortalitas kanker serviks sebesar 50-60% .Namun di Indonesia, tercatat hanya 5 % penduduk wanita indonesia yang melakukan pemeriksaan pap smear secara rutin. Hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pap smear.

Tujuan-- Untuk mengetahui pengetahuan ibu mengenai pemeriksaan Pap smear. Metode-- Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan studi cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 90 orang dengan tingkat ketepatan relatif 0,1. Tekhnik pengambilan sampel dengan menggunakan tekhnik consecutive sampling. Sampel kemudian didistribusikan secara merata. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner.Analisis data dilakukan dengan program SPSS ( Statistical package for special Science versi 16.0.

Dari 90 responden, kelompok terbesar responden berusia 41-55 tahun ( 18,9 %) dan berpendidikan rendah (55,6 %).

Hasil— Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang pemeriksaan pap smear adalah dari kelompok pengetahuan yang rendah sebesar 56,7 %


(15)

ABSTRACT

Background-- Pap smear is one of the method for cervical cancer screening

which is efficacious, simple and cost effective. By applying Pap smear in developed countries, the incidence of invasive cervical cancer has been reduced around 46-76% and the mortality has been decreased around 50-60%. Nevertheless only 5 percents of women population in Indonesia who had regular Pap Smear screening. This may have been influenced by lack of public education about pap smear.

Purpose-- This study aim to know the married woman knowledge about Pap

smear.

Method-- This is a discriptive observational study done through cross sectional

design method. The amount of subject was 90 people with the relative accuracy (d) was 0,1 and consecutive sampling was chosen as sampling technique.Thereafter, sample was distributed equally.Questioners are used to collect the information from the subjects. Data was analyze using SPSS

( Statistical Package For Socisl Science) program versi 16.0.

From 90 respondents, most of them were 41-45 years old ( 18,9 % ) with low education level (55,6 %)

Result—Result of this study indicates that the knowledge of married women

aged 21-50 years old on Pap Smear is in low category ( 56,7 %)


(16)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Secara global, setiap tahun diperkirakan terjadi kasus baru penderita kanker leher rahim sebanyak 493.243 jiwa dan kematian karena kanker ini sebanyak 273.505 jiwa pertahun. Hampir 80 % angka-angka tersebut terjadi di Negara sedang berkembang, sehingga angka kejadian baru (insidensi) yang di standarisasi menurut umur untuk wanita di negara berkembang rata-rata 61 per 100.000 wanita. Angka tersebut hampir enam kali lipat dari angka kejadian kanker baru leher rahim pada wanita dari negara berkembang(11 per 100.000 wanita). Penyakit ini mengenai wanita usia masih produktif. Secara global, kanker leher rahim berkontribusi sebesar 12 % dari seluruh kanker pada wanita.

Departemen Kesehatan RI melaporkan bahwa masalah kanker sangat khas, yakni kasusnya banyak dan ditemukan di stadium lanjut. Diantaranya adalah kanker serviks, dikarenakan tidak melakukan pemeriksaan pap smear. Pap smear merupakan metode pemeriksaan sel rahim dengan menggunakan mikroskop. Skrining pap smear yang adekuat dapat menurunkan kemungkinan seseorang wanita meninggal akibat kanker serviks hingga 90%. Data pap smear di laboratorium sitologi di RS Adam Malik pada tahun 2002 hingga 2009 menunjukkan penurunan angka pada wanita yang melakukan pap smear. Pada tahun 2002 tercatat angka sebanyak 348 orang, tahun 2004 sebanyak 446 orang, tahun 2005 sebanyak 384 orang. Tahun 2006 sebanyak 293 orang dan tahun 2009 sebanyak 240 orang.Hasil penurunan jelas keliatan di tahun 2004 hingga 2009.

Di negara maju, skrinning, diagnosa dan terapi kanker leher rahim telah berkembang sangat pesat, sangat menyedihkan bahwa perkembangan tersebut sangat mungkin tidak dapat dinikmati oleh sebagian besar penduduk dari negara


(17)

sedang berkembang. Faktor kemiskinan dan ketidakmerataan dana-dana bantuan untuk penyakit kanker di negara berkembang adalah faktor yang menjadi penyebab mengapa kejadian kanker leher rahim sangat tinggi. Belum lagi dampak skrinning di negara sedang berkembang masih sangat sedikit karena pada saat ini diperkirakan baru sekitar 5 persen wanita yang telah melakukan tindakan skrinning.(gajah mada jurnal,2008)

1.2. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas dapat disimpulkan satu pertanyaaan pada penelitian ini, yaitu: “bagaimana tingkat pengetahuan ibu-ibu di Kelurahan Padang Bulan terhadap pemeriksaan pap smear sebagai deteksi awal kanker serviks”.

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu-ibu mengenai pap smear sebagai salah satu langkah deteksi awal untuk kanker serviks.

1.3.2. Tujuan Khusus

Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu-ibu di Kelurahan Padang Bulan tentang pap smear, tujuan, cara pemeriksaan, frekuensi pemeriksaan sebagai salah satu deteksi awal kanker serviks.


(18)

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk :

1.4.1 Bagi masyarakat : ibu-ibu memahami tentang faktor-faktor yang menyebabkan kanker serviks dan cara deteksi awal kanker serviks.

1.4.2 Bagi petugas kesehatan masyarakat : mengetahui tingkat pengetahuan ibu-ibu mengenai kanker serviks dan cara pencegahan sehingga dapat merencanakan suatu strategi pelayanan kesehatan untuk menindaklanjutinya.

1.4.3 Bagi peneliti : dapat mengembangkan kemampuan di bidang penelitian serta mengasah kemampuan analisa penelitian sekaligus menambah ilmu melalui penelitian tentang topik penelitian.


(19)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengetahuan

2.1.1 Definisi Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek, baik melalui indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba.(Notoadmodjo, 2003)

Pengetahuan pada dasarnya terdiri dari sejumlah fakta-fakta dan teori yang memungkinkan seseorang untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapinya.Pengetahuan tersebut diperoleh baik dari pengalaman langsung maupun melalui pengalaman orang lain.(Notoadmodjo, 2010)

2.1.2 Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan mempunyai enam tingkatan, yaitu:

a. Tahu

Tahu adalah suatu keadaan dimana seseorang dapat mengingat sesuatu yang telah dipelajari sebelumnya.Tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.

b. Paham

Paham diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang mampu menjelaskan dengan benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.


(20)

c. Aplikasi

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya.

d. Analisis

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan suatu objek ke dalam komponen-komponen yang masih dalam satu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain, misalnya mengelompokkan dan membedakan.

e. Sintesis

Sintesis adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian- bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

f. Evaluasi

Evaluasi adalah suatu kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi atau objek. (Notoatmodjo,2003).

2.1.3. Cara memperoleh pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), dan berbagai macam cara yang telah digunakan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang sejarah, dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni :

1. Cara tradisional atau non ilmiah, yakni tanpa melalui penelitian ilmiah. Cara kuno atau tradisional ini dipakai orang untuk memperoleh kebenaran pengetahuan, sebelum ditemukannya metode ilmiah atau metode penemuan. Secara sistematik dan logis adalah dengan cara non ilmiah, tanpa melalui penelitian. Cara-cara penemuan pengetahuan pada periode ini antara lain meliputi:


(21)

a. Cara coba salah (trial error) b. Secara kebetulan

c. Cara kekuasaan atau otoritas d. Berdasarkan pengalaman pribadi e. Cara akal sehat(common sense) f. Kebenaran melalui wahyu g. Kebenaran secara intuitif h. Melalui jalan pikiran i. Induksi

j. Deduksi

2. Cara modern atau ilmiah, yakni melalui proses penelitian

Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah, atau popular disebut metodologi penelitian(research metodology)

2.1.4 Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2003) dalam Widianti (2007) , pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

A) Pengalaman

Pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman sendiri maupun pengalaman orang lain. Pengalaman yang diperoleh dapat memperluas pengetahuan seseorang.

B) Tingkat Pendidikan

Secara umum, orang yang berpendidikan lebih tinggi akan memiliki pengetahuan yang lebih luas daripada orang yang berpendidikan lebih rendah.

C) Keyakinan


(22)

yang positif maupun keyakinan yang negative, tanpa adanya pembuktian terlebih dahulu.

D) Fasilitas

Fasilitas sebagai sumber informasi yang dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang adalah majalah, radio, koran, televisi, buku, internet dan lain-lain.

E) Penghasilan

Penghasilan tidak berpengaruh secara langsung terhadap pengetahuan seseorang. Namun, jika seseorang berpenghasilan cukup besar, maka dia mampu menyediakan fasilitas yang lebih baik.

F) Sosial Budaya

Kebudayaan setempat dan kebiasaan dalam keluarga dapat mempengaruhi pengetahuan , persepsi, dan sikap seseorang terhadap sesuatu.

2.2. Anatomi Serviks

Leher rahim adalah bagian sempit dari rahim dan letaknya lebih rendah dari rahim dimana ia bergabung dengan ujung atas vagina. Hal ini kadang-kadang disebut "serviks uteri", atau "leher rahim”.

Ectocervix

Bagian memproyeksikan ke dalam vagina disebut sebagai portio vaginalis atau ectocervix.

Os eksternal

Pembukaan ectocervix disebut os eksternal.

Kanal endoserviks


(23)

Os internal

Kanal endoserviks berakhir pada os internal yang adalah pembukaan leher rahim di dalam rongga rahim.

Cervical kriptus

Ada saku di lapisan serviks kriptus dikenal sebagai leher rahim. Mereka berfungsi untuk menghasilkan cairan serviks.

Lendir serviks

Setelah menstruasi berakhir, os eksternal dilindungi oleh lendir asam tinggi untuk mencegah infeksi. Pengenceran lendir dan pH meningkat beberapa hari sebelum ovulasi, sehingga memungkinkan spermatazoa melewati leher rahim ke tuba falopi di mana mereka menunggu ovum dibebaskan. Meskipun sebagian besar kontrasepsi oral bekerja terutama dengan mencegah ovulasi, efektivitas mereka meningkat karena mereka mencegah lendir dari leher rahim menipis, sehingga menghalangi spermatazoa dari memasuki saluran reproduksi wanita.

Posisi serviks

Setelah menstruasi dan di bawah pengaruh estrogen, leher rahim mengalami beberapa perubahan posisi dan tekstur. Namun, pada pendekatan ovulasi wanita, leher rahim menjadi lembut dan lunak, posisinya akan terdorong ke atas dan berada dalam keadaan terbuka sebagai respon kepada kandungan estrogen yang tinggi saat ovulasi.


(24)

Gambar 2.1. Gambaran serviks dari depan dan dari bawah

Gambar 2.2. Gambaran susunan alat reproduksi wanita (MedicineNet, 2009)


(25)

2.3. Kanker Serviks 2.3.1. Definisi

Kanker adalah pertumbuhan sel abnormal yang cenderung menyerang jaringan disekitarnya dan menyebar ke organ tubuh lain yang letaknya jauh. Kanker terjadi karena proliferasi sel tak terkontrol yang terjadi tanpa batas dan tanpa tujuan bagi pejamu.(J.Corwin, 2009)

Kanker serviks ialah kanker pada leher rahim (uterus). (MedicineNet, 2002)

2.3.2. Etiologi

Tergantung pada faktor risikonya:

Human papilloma virus (HPV) adalah penyebab utama dari Infeksi HPV

Sampai dengan 8 dari 10 orang (80%) di Inggris terinfeksi virus HPV pada suatu waktu selama masa hidup mereka. Tetapi bagi kebanyakan orang, penyebab virus tidak membahayakan dan hilang tanpa pengobatan. Beberapa jenis HPV yang disebut sebagai 'wart virus' atau 'genital wart virus' karena virus ini menimbulkan kutil pada daerah genitalia. Jenis virus ini adalah berbeda dengan yang beresiko tinggi untuk menimbulkan kanker serviks. HPV yang dianggap beresiko tinggi untuk menyebabkan kanker leher rahim mereka termasuk tipe 16 dan 18. Ini adalah virus yang sangat umum ditularkan melalui kontak seksual. Bila seseorang telah sering terinfeksi dengan tipe virus yang beresiko tinggi ini, maka mempunyai resiko menyebabkan perubahan dalam sel-sel yang berada pada leher rahim yang membuat mereka lebih cenderung menjadi kanker .

Jika seseorang merokok, maka akan lebih beresiko untuk mengalami Merokok


(26)

kanker serviks sel skuamosa. Para peneliti telah menemukan bahan kimia penyebab kanker (benzopyrene) dari asap rokok di lendir leher rahim wanita yang merokok. Mereka bertanggapan bahwa bahan kimia ini merusak serviks. Ada sel-sel di lapisan leher rahim yang disebut sel-sel-sel-sel Langerhans yang secara khusus membantu melawan penyakit. Sel-sel ini tidak bekerja dengan baik pada perokok. Jika anda terinfeksi dengan HPV beresiko tinggi dan anda merokok, kemungkinan anda untuk memiliki sel-pra kanker atau kanker di leher rahim adalah sebanyak dua kali lipat. Sel-sel Langerhans yang kurang berfungsi, dan sering tidak mampu melawan virus dan melindungi sel-sel leher rahim dari perubahan genetik yang dapat menyebabkan kanker.

Jika anda memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, maka risiko untuk mendapat kanker adalah tinggi, termasuk kanker rahim. Pada orang dengan HIV dan AIDS, atau orang yang memakai obat-obatan untuk menekan sistem kekebalan tubuh setelah transplantasi organ, lebih beresiko untuk mengalami kanker serviks jika mereka terinfeksi dengan virus HPV.

Sebuah sistem kekebalan yang lemah

Wanita yang mulai berhubungan seks pada usia muda atau wanita yang memiliki banyak pasangan yang berbeda lebih cenderung mendapatkan kanker serviks. Karena memiliki pasangan seksual yang banyak meningkatkan kemungkinan untuk terinfeksi dengan virus HPV yang beresiko tinggi dan seterusnya beresiko untuk terjadinya kanker serviks. (Cancer Research UK, 2009) Kehidupan seksual anda

Wanita yang sering melakukan

Pemeriksaan yang dilakukan sebagai deteksi dini Ca serviks

terjadinya ca serviks. Pap smear dapat mendeteksi perubahan abnormal serviks sebelum mereka berkembang menjadi kanker serviks.


(27)

2.3.3. Gejala Klinis

Gejala-gejala yang dapat dijumpai pada penderita ca serviks :

• Perdarahan yang tidak biasa. Wanita dengan kanker leher rahim mungkin mengalam

Peningkatan cairan vagina. Peningkatan cairan vagina juga merupakan gejala kanker serviks. Mungkin berbau busuk, berair, tebal, atau mengandung lendir. Gejala ini meningkat pada setiap wanita.

• Nyeri panggul.

siklus menstruasi normal dapat merupakan gejala kanker serviks.Kebanyakan wanita merasa nyeri panggul yang tajam yang dapat berlangsung selama berjam-jam

• Nyeri saat buang air kecil. Nyeri saat buang air kecil dapat merupakan gejala kanker serviks tingkat lanjut. Gejala kanker serviks ini biasanya terjadi ketika kanker telah menyebar ke kandung kemih. (Merck, 2009)

2.3.4. Stadium

Tiga cara kanker menyebar di dalam tubuh adalah:

• Melalui

• Melalu

bergerak melalu

• Melalu


(28)

Ketika kanker kelenjar

sekunder dapat dihasilkan. Proses ini disebut .


(29)

Tabel 2.1. Stadium pada kanker serviks (NationalCancerInstitute, 2009)

Tahap Interpretasi 0

(Karsinoma in Situ)

Sel-sel abnormal yang ditemukan di lapisan terdalam Sel abnormal ini dapat menjad normal terdekatnya. .

I

Ia

Iai

Iaii

Ib Ibi

Ibii

II

IIa

Sebuah jumlah se dilihat dengan

milimeter lebar.

dalam, dan tidak lebih dari 7 milimeter lebar.

tanpa mikroskop.

panggul (pada atau sepertiga bagian bawah dari

mungkin telah menyebar ke menyebabka


(30)

IIb

III IIIa IIIb

tetapi tidak ke

menjadi cukup besar untuk memyumbat

menghubungka

Sumbatan ini dapat menyebabkan ginjal untuk membesar atau berhenti bekerja. Kanker

Memasuki dinding pelvis atau mengenai1/3 bagian bawah vagina atau dapat menyebabkan hidronefrosis atau tidak fungsinya ginjal. Memasuki 1/3 vagina bagian bawah,tetapi belum memasuki dinding pelvis.

Mengenai dinding pelvis atau menyebabkan hidronefrosis atau tidak berfungsinya ginjal.

IV

dari tubuh.

Iva

mungkin telah menyebar ke

IVb Metastase jauh


(31)

Gambar 2.3. IAi menunjukkan ukuran sel kanker ≤ dari 3 mm dalam dan ≤ dari 7 mm lebar. IA₂ menunjukkan ukuran sel kanker 3mm < x ≤ 5mm dalam, dan ≤ dari 7 mm lebar.

Gambar 2.4. IBi menunjukkan ukuran sel kanker dapat dilihat tanpa mikroskop dan ≤ dari 4 ₂ menunjukkan ukuran sel kanker dapat dilihat tanpa mikroskop dan > dari


(32)

Gambar 2.5. Gambar menunjukkan stadium IIa yang sel kanker menyebar ke > 2/3 pada vagina atas tetapi tidak unt

Gambar 2.6. Gambar menunjukkan stadium IIb yang menunjukkan sel kanker telah menyebar ke > 2/3 pada vagina atas dan ke


(33)

Gambar 2.7. Gambar menunjukkan stadium IIIa dimana sel kanker telah menyebar ke bawah 1/3 dari

Gambar 2.8. Gambar menunjukkan stadium IIIb dimana sel kanker telah menyebar ke memblokir


(34)

Gambar 2.9. Gambar menunkkan stadium IVa dimana sel kanker telah menyebar ke

Gambar 2.10. Gambar menunjukkan stadium IVb yaitu stadium lanjut dimana sel kanker telah bermetastase hingga ke bahagian tubuh lain seperti saluran, at

2.3.5. Prognosis

Prognosis tergantung pada stadium kanker. Persentase wanita yang hidup 5 tahun setelah diagnosis dan pengobatan.

• Tahap I: 80 hingga 90% dari penderita • Tahap II: 60 hingga 75% dari penderita


(35)

• Tahap III: 30 sampai 40% dari penderita

• Tahap IV: 15% atau kurang dari penderita (MedicineNet, 2008)

2.4. Pap smear sebagai pencegahan untuk Kanker Serviks

Pap (Papinicolaou) smear adalah pemeriksaan sitologi yang dilakukan dengan cara mengamati sel-sel yang dieksfoliasi dari genitalia wanita bagian bawah, khususnya serviks.Pap smear pertama kali diperkenalkan tahun 1928 oleh dr.George Papinicolou dan dr. Aurel babel dan mulai populer sejak tahun 1943(Purwoto dan Nuranna 2002). Sel-sel yang berasal dari eksfoliasi serviks diambil dan diwarnai secara khusus dan sel-sel yang abnormal dapat terlihat di bawah mikroskop. Seorang spesialis sitologi maupun membedakan tingkat displasia sampai kanker dengan pemeriksaan ini(Schoenstadt,2006)

Pap smear adalah test skrining untuk memeriksa apakah ada perubahan dalam sel-sel normal dari leher rahim yang kemungkinan telah berkembang menjadi sel kanker. Ini adalah prosedur sederhana di mana sel-sel dikumpulkan dari leher rahim dan dikirim ke laboratorium kemudian sel-sel diperiksa di bawah mikroskop. Hanya diperlukan beberapa menit dan dapat dilakukan oleh seorang perawat atau dokter. (HealthPromotionBoard, 2007)

Pap smear dapat dengan aman dilakukan selama kehamilan. Pengujian pap smear tidak diindikasikan untuk wanita yang telah menjalani (pengangkatan leher rahim secara seluruh). Wanita yang telah menjalani histerektomi di mana leher rahim tidak diangkat secara tota menjalani histerektomi. (MedicineNet, 2010)


(36)

2.4.1.Bagaimana pap smear dilakukan?

Seorang wanita boleh dilakukan pap smear ketika dia tidak hari pertama dari periode menstruasi. Selama sekitar dua hari sebelum test, seorang wanita harus menghindari seorang dokter). Agen ini dapat membersihkan diri atau menyembunyikan sel serviks abnormal. Seorang wanita juga tidak boleh berhubungan seksual walaupun menggunakan kondom sekalipun, minimal 24 jam.

Pap smear dapat dilakukan di praktik dokter, klinik, atau rumah sakit dengan baik dengan dokter atau tenaga kesehatan lainnya yang terlatih khusus secara profesional, seperti

• Dengan posisi wanita di punggungnya, maka dokter akan sering pertama kali memeriksa alat memastikan bahwa mereka kelihatan normal.

• Sebua spekulum adalah alat yang memungkinkan vagina dan leher rahim untuk dilihat dan diperiksa).

• Sebuah kapas kadang-kadang digunakan untuk membersihkan yang dapat mengganggu sampel yang optimal.

• Sebuah sikat kecil yang disebut spatula ayre kemudian dimasukkan ke dalam pembukaan serviks (leher os) dan diputar mengikuti arah di sekitar untuk mengumpulkan sampel sel-sel. Karena sampel ini berasal dari dalam leher rahim, disebut sampel endoserviks ( "endo" yang berarti dalam).

• Sampel kedua juga dikumpulkan sebagai bagian dari Pap smear dan disebut ectocervical sampel ( "ecto" yang berarti di luar).

• Sel-sel ini dikumpulkan dari goresan dari daerah sekitarnya, tetapi tidak masuk, os leher.


(37)

• Baik endoserviks dan sampel ectocervical lembut dioleskan pada kaca slide dan difiksasi untuk digunakan pada

Sebuah kaedah bimanual (menggunakan kedua tangan) mengikuti prosedur selepas pap smear. Pemeriksaan bimanual yang melibatkan dokter atau praktisi kesehatan memasukkan dua jari dari satu tangan di dalam saluran vagina sambil merasakan ovarium dan uterus dengan tangan lainnya di atas perut (perut).

Pada akhir test pap smear, setiap wanita yang dilakukan pemeriksaan pap smear selayaknya harus mengetahui hasil pemeriksaannya. Sehingga, dapat ditentukan tindakan selanjutnya.

Gambar 2.11. Prosedur mengambil sel dari serviks dengan menggunakan spekulum yang dimasukkan kedalam vagina. (HealthPromotionBoard, 2007)


(38)

Gambar 2.12. 1) Spekulum dimasukkan ke dalam vagina untuk memudahkan pengambilan sel dari serviks. 2) Sel diperoleh dengan menggunakan lidi khas dengan melakukan putaran mengikut arah jam pada lubang serviks. 3) Lidi kemudian dioleskan pada kaca fiksasi yang steril 3) Fiksasi dilakukan pada kaca dan kemudian diperhatikan di bawah mikroskop. (HealthPromotionBoard, 2007)

\

Gambar 2.13. Sel-sel serviks normal di bawah mikroskop


(39)

Gambar 2.14. Sel-sel tidak normal pada serviks di bawah mikroskop (HealthPromotionBoard, 2007)

2.4.2. Intrepetasi hasil pemeriksaan pap smear

Sampel Pap smear yang tidak mempunyai sel yang abnormal dikenal sebagai "negative for tidak mempunyai kanker).

Sampel dengan sel abnormalitas jatuh di bawah kategori berikut ( rujukan dari National Cancer Institute):

• Atypical Squamous Cells: Sel skuamosa adalah sel yang nipis dan gepeng yang membentuk permukaan serviks.

• Atypical Glandular Cells: Sel kelenjar (glandular) adalah sel yang memproduksi mucus yang dijumpai pada kanal di endoserviks.

• Adenocarcinoma In Situ: Sel prekanker yang dijumpai di tisu kelenjar • Low-Grade Squamous Intraepithelial Lesion: Low-grade bermaksud dijumpai perobahan awal pada ukuran dan bentuk sel. Lesion atau lesi bermaksud terdapat daerah yang mempunya tisu dengan abnormalitas. Intraepithelial bermaksud lapisan sel yang membentuk permukaan serviks. Jadi LSIL adalah abnormalitas ringan yang disebabkan oleh infeksi HPV.

• High-Grade Squamous Intraepithelial Lesion: High-Grade bermaksud terdapat perubahan yang besar pada ukuran dan bentuk sel prekanker, HSIL adalah abnomalitas yang lebih parah dan mempunyai kemungkinan yang lebih besar untuk menjadi kanker yang invasive. (eMedicineHealth, 2008)


(40)

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep Penelitian

Pada penelitian ini, tingkat pengetahuan ibu-ibu di Kelurahan Padang Bulan tentang pap smear sebagai salah satu deteksi awal untuk kanker serviks diuraikan seperti berikut:

3.2. Definisi Operasional

3.2.1. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu di Kelurahan Padang Bulan yang berjumlah sebanyak 90 orang. Pengetahuan diartikan sebagai segala sesuatu yang diketahui oleh responden tentang Pap smear seperti tujuan, cara pemeriksaan dan frekuensi pemeriksaan. Dalam konsep penelitian ini, pengetahuan yang diukur hanya dalam batas “tahu”. Tingkat pengetahuan merupakan pemikiran terhadap pengetahuan ibu-ibu mengenai Pap smear dengan mengajukan 10 pertanyaan dengan hasil skoring adalah 1 untuk jawaban yang benar, 0 untuk jawaban yang salah. Tingkat pengetahuan dinilai dengan menggunakan metode presentasi skoring dibagi menjadi 3 yaitu :

1. Baik bila > 75% pertanyaan dijawab benar oleh responden. 2. Cukup bila 40-75% pertanyaan dijawab benar oleh reponden.

3. Kurang bila <40% pertanyaan dijawab benar oleh responden. (Pratomo, Hadi, Sudarto, 1990)

Cara ukur tahap pengetahuan adalah dengan menggunakan angket dan alat ukur angket berupa kuisioner dan skala berupa skala ordinal.

Tingkat pengetahuan ibu-ibu di Kelurahan Padang Bulan

Pap smear sebagai deteksi awal untuk kanker serviks


(41)

BAB 4

METODE PENELITIAN 4.1 Jenis penelitian

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain crosssectional, yang akan dilakukan untuk menentukan tingkat pengetahuan ibu-ibu di Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Medan Baru terhadap pap smear sebagai salah satu deteksi awal Kanker Serviks .

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, dari bulan Juni hingga September 2011 pada wanita produktif yang sudah menikah di Kelurahan Padang Bulan, Kota Medan. Selama pembuatan proposal penelitian, telah dilakukan beberapa kali proses bimbingan dengan dosen pembimbing. Pengumpulan data penelitian telah dilakukan di Kelurahan Padang Bulan.

Tidak ada alasan khusus dalam pemilihan tempat pengumpulan data penelitian.Lokasi penelitian dipilih dengan asumsi bahwa kanker serviks terjadi tidak hanya pada satu wilayah tertentu.Langkah pertama yang diambil adalah memilih secara acak kecamatan yang menjadi tempat penelitian, yaitu Kecamatan Medan Baru. Setelah itu tingkat kecamatan diperkecil lagi menjadi tingkat kelurahan.Kelurahan Padang Bulan dipilih karena belum pernah ada penelitian tentang pengetahuan pap smear di tempat tersebut.

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian 4.3.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu-ibu di Kelurahan Padang Bulan, Medan berjumlah 1354 orang.

4.3.2 . Sampel

Dalam menentukan besarnya sampel peneliti telah mengunakan metode pengambilan sampel secara non probability sampling. Total populasi berjumlah


(42)

1354 orang, kemudian jumlah sampel dihitung dengan rumus:

n = N. Z 2 1-α/2 P.(1-P) (N-1)d2 + Z 2 + 1-α/2 .p (1-p)

N = besar sampel

Z 2 1-α/2N = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada α tertentu. P = harga proporsi di populasi

d= kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir atau penyimpangan statistik dari sampel terhadap populasi ditetapkan sebesar 0.10 (wahyuni,2008)

N = jumlah di populasi

Dengan tingkat kepercayaan yang dikehendaki sebesar 95% dan tingkat relatif adalah sebesar 10%, jumlah sampel yang telah diperoleh dengan memakai rumus diatas adalah sebanyak 90 orang. (Notoatmodjo, 1993)

Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik consecutive sampling. Sampel tersebut kemudian telah didistribusikan merata pada ibu-ibu di Kelurahan Padang Bulan secara umum. Dari distribusi di atas sampel diambil adalah sebesar ibu-ibu di kelurahan.

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah : 1.Ibu-ibu yang ada di Kelurahan Padang Bulan. 2. Wanita yang sudah menikah.

Kriteria ekslusi dalam penelitian ini adalah :

1.Ibu-ibu yang tidak bersedia menjadi responden penelitian ini.

4.3.3 Besar sampel


(43)

N. Z 2 1-α/2 P.(1-P) n =

(N-1)d2 + Z 2 + 1-α/2 .p (1-p)

Berdasarkan rumus diatas, besarnya sampel yang diperlukan dalam penelitian ini adalah :

n = N. Z 2 1-α/2 P.(1-P)

(N-1)d2 + Z 2 + 1-α/2 .p (1-p)

= 1354.1,962 .0,5 (0.5)

. 1353.0,12 + 1,962 .0,5.0,5

= 1354.3,8416.0,25 1353.0,01 + 3,8416 .0,25 = 1300,3816

14,4904 = 90 sampel.

4.4 Metode Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data yang telah digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan angket berupa kuisioner.

4.4.1. Data Primer

Data primer adalah data yang berasal dari sampel penelitian. Pengumpulan data telah dilakukan dengan menggunakan instrument kuisioner.Pertanyaan-pertanyaan di dalam kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas 10 pertanyaan. Sebelum digunakan dalam penelitian, kuisioner disebarkan kepada 10 orang responden non sampel penelitian.


(44)

Kuisioner ini diuji validitas dan reliabilitasnya dengan menggunakan SPSS versi 16.0.

4.4.2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang telah didapatkan dari pemerintah di Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Medan Baru, Kota Madya Medan.

4.5 Metode Analisa Data

Kuisioner yang telah selesai di susun telah di uji validitasnya.

4.6 Pengolahan dan Analisa data

Data yang telah terkumpul telah dianalisis dengan menggunakan program computer SPSS (Statistical Product and Service Solution). Data akan dianalisis secara deskriptif .

a) Sebelum meninggalkan tempat penelitian, kelengkapan jawaban kuisioner diperiksa terlebih dahulu oleh surveyer.

b) Setelah itu, jawaban responden diperiksa secara manual. Sistem scoring untuk kuisioner:

1) Responden yang menjawab pertanyaan dengan jawaban benar, maka nilainya 1

2) Responden yang menjawab pertanyaan dengan jawaban yang salah, maka nilainya adalah 0.

3) Total poinnya adalah 10

4) Seluruh skor yang didapatkan oleh responden akan dijumlahkan. 5) Nilai yang didapat oleh responden akan dihitung dengan menggunakan rumus:


(45)

c)Tingkat pengetahuan responden akan ditentukan berdasarkan nilai yang didapat.

1)Baik bila >75% pertanyaan dijawab benar oleh responden. 2)Cukup bila 40-75% pertanyaan dijawab benar oleh responden. 3)Kurang bila <40% pertanyaan dijawab benar oleh responden.

d)Data telah dimasukkan (entry data) kemudian dianalisa dengan menggunakan program SPSS versi 16.0 . (Wahyuni, 2008)


(46)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PAMBAHASAN

Dalam bab ini, akan dijumpai tentang hasil penelitian beserta pembahasannya. Penelitian dilakukan sejak penyusunan proposal hingga penyusunan laporan hasil penelitian. Proses pengumpulan data penelitian dilakukan pada bulan Augustus sampai Oktober 2011 dengan melakukan wawancara terhadap 90 ibu-ibu tentang pemeriksaan Pap smear sebagai salah satu deteksi dini kanker serviks.

5.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah Kelurahan Padang Bulan.Kelurahan Padang Bulan yang berlokasi di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru, Kota Medan.

5.2. Karakteristik Responden

Penelitian ini dilakukan pada 90 orang responden yang merupakan wanita yang sudah menikah yang bertempat tinggal di kelurahan Padang Bulan. Karakteristik yang diamati terhadap responden mencakup umur dan tingkat pendidikan.

Berdasarkan karakteristik kelompok umur, hasil penelitian ini menyatakan bahwa nilai tengah (median) dari usia responden penelitian ini adalah 38 tahun dengan rentang usia 21-55 tahun.Kelompok umur terbanyak berada pada kelompok respoden berumur 41-45 tahun sebanyak 18,9 % responden (17 orang) dan yang paling sedikit adalah kelompok umur 36-40 tahun yang sebanyak 12,2 % (11 orang) dan kelompok umur 46-50 tahun yang sebanyak 12,2 % (11 orang) dan juga kelompok umur 51-55 tahun yang sebanyak 12,2 % (11 orang). Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.1.

Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Kelompok umur

(tahun)

Jumlah (orang) Persentase %

21-25 13 14,4

26-30 14 15,6


(47)

36-40 11 12,2

41-45 17 18,9

46-50 11 12,2

51-55 11 12,2

Total 90 100

Untuk karakteristik responden menurut tingkat pendidikan, penelitian ini memperoleh data distribusi bahwa sebagian besar tingkat pendidikan responden tergolong pada kelompok yang memiliki tingkat pendidikan rendah, yaitu sebanyak 50 orang ( 55,6%) dan yang paling sedikit berasal dari kelompok yang tinggi, yaitu sebanyak 13 orang (14,4%), sedangkan sisanya berada pada kelompok dengan tingkat yang sedang, yaitu sebanyak 27 orang (30%).

Hasil ini dapat dilihat pada tabel 5.2

Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%)

SMA dan sederajat 13

14,4

SMP dan sederajat 27 30.0

SD dan sederajat 50 55.6

Total 90 100

5.3. Hasil Analisa Data Pengetahuan 5.3. Deskripsi Hasil Penelitian

Variabel pengetahuan dalam penelitian ini diukur dengan 10 pertanyaan dalam kuesioner mengenai pengetahuan responden terhadap pap smear sebagai deteksi dini ca serviks. Selanjutnya gambaran pengetahuan ini akan diklasifikasikan menjadi tiga kategori yaitu baik, cukup, dan kurang.

Dari hasil penelitian ini terhadap 90 orang responden diperoleh kelompok responden tertinggi memiliki gambaran pengetahuan dengan kategori kurang yaitu sebanyak 56,7% (51 orang) dan kelompok responden terendah memiliki gambaran pengetahuan dengan kategori baik yaitu 10 % (9 orang).


(48)

Tabel 5.3.Distribusi Frekuensi Gambaran Pengetahuan Responden Gambaran Pengetahuan Jumlah (orang) Persentase ( % )

Baik 9 10

Cukup 30 33,3

Kurang 51 56,7

Jumlah 90 100

Distribusi jawaban responden untuk setiap pertanyaan mengenai pengetahuan terhadap pap smear sebagai deteksi dini(screening) terhadap kanker serviks dapat dilihat di tabel 5.4. Sebagian besar responden mengetahui dan menjawab dengan benar yaitu pertanyaan ke-lima, ke-delapan. Pertanyaan ke-lima yang mengandung pertanyaan tentang kriteria sebelum melakukan pap smear dijawab benar oleh sebagian besar responden yaitu sebanyak 43,3% (39 orang). Begitu juga pertanyaan ke-delapan yang mengandung pertanyaan tentang penyebab kanker serviks, sebagian besar responden menjawab benar yaitu sebanyak 53,3% (48 orang). Selain itu terdapat juga sebagian responden yang menjawab salah yaitu sebanyak 74,4% (67 orang) dan 73,3% (66 orang) untuk pertanyaan pertama dan ke-sepuluh yang mengandung pertanyaan apa itu pemeriksaan pap smear dan apakah faktor penyebab tertinggi terjadinya kanker serviks.

Tabel 5.4.Distribusi frekuensi jawaban responden atas pertanyaan pada variabel pengetahuan

Pertanyaan

Bobot Jawaban

1 0

N % N %

1. 23 25.6 67 74.4

2. 31 34,3 59 65.6


(49)

4. 29 32.2 61 67.8

5. 39 43.3 51 56.7

6. 32 35.6 58 64.4

7. 27 30.0 63 70.0

8. 48 53.3 42 46.7

9. 27 30.0 63 70.0

10 24 26.7 66 73.3

Distribusi frekuensi tingkat pengertahuan ibu di kelurahan Padang Bulan mengenai pemeriksaan Pap Smear berdasarkan karakteristik kelompok usia dapat dilihat pada tabel 5.5

Tabel 5.5 Distribusi hasil uji tingkat pengetahuan berdasarkan kelompok usia

Kelompok usia (tahun)

Tingkat pengetahuan

Total

baik Cukup Kurang

f % F % f %

21-25 1 10 0 0 12 24 13

26-30 0 0 4 13,3 10 20 14

31-35 2 20 2 6,7 9 18 13

36-40 1 10 4 13,3 6 12 11

41-45 2 20 9 30 6 12 17

46-50 4 40 5 16,7 2 4 11

51-55 0 0 6 20 5 10 11


(50)

Dari tabel diatas terlihat bahwa proporsi terbesar, yaitu 40% responden yang mempunyai pengetahuan yang baik mengenai pemeriksaan pap smear memiliki usia dalam rentang 46-50 tahun.Sementara untuk tingkat pengetahuan yang sedang, mayoritas responden berusia 41-45 tahun, yaitu sebesar 30 %. Sedangkan responden yang memiliki pengetahuan yang kurang sebagian besar berasal dari kelompok usia 21-25 tahun, yaitu sebesar 24 %.

Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu di kelurahan Padang Bulan mengenai pemeriksaan pap smear berdasarkan karakteristik tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel 5.6.

Tabel 5.6 Distribusi frekuensi hasil uji tingkat pengetahuan berdasarkan tingkat pendidikan.

Tingkat pendidikan

Tingkat pengetahuan

Total

Baik Sedang Kurang

f % F % f %

Rendah 8 80 16 53,3 26 52 50

Sedang 2 20 10 33,3 15 30 27

Tinggi 0 0 4 13,3 9 18 13

Total 10 100 30 100 50 100 90

Dari tabel 5.6 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden yang pengetahuannya baik mengenai pemeriksaan pap smear memiliki tingkat pendidikan yang rendah,sebesar 80 %. Sementara proporsi terbesar responden yang berpengetahuan sedang juga berasal dari tingkat pendidikan yang rendah, yakni sebesar 53,3 %. Sedangkan responden yang memiliki pengetahuan yang kurang berasal dari tingkat pendidikan rendah, yakni sebesar 52 %.


(51)

5.4. Pembahasan

5.4.1. Karakteristik Responden

Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan adanya variasi karakteristik responden berdasarkan umur dan tingkat pendidikan. Berdasarkan tabel 5.1 dapat dilihat bahwa kelompok responden terbanyak berada pada 41-45 tahun sebanyak 17 orang (18,9%).

Menurut Roger dalam Notoadmojo (1993), pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang.Apabila dilihat dari hasil penelitian, ternyata 56,7 % ibu di kelurahan Padang Bulan mempunyai tingkat pengetahuan yang kurang mengenai pap smear, sedangkan ibu yang berpengetahuan sedang mengenai pap smear terdapat 33,3% dan selebihnya berpengetahuan baik, yaitu sebesar 10%.

Sementara dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Wismen et.al (1988) yang dilakukan di AS pada warga negara Amerika keturunan Korea pada bulan April 1988, diperoleh hasil yang sangat berbeda, yaitu sebesar 81,8% responden memiliki pengetahuan baik mengenai pap smear.

Perbedaan berbagai hasil penelitian tersebut mungkin disebabkan oleh perbedaan kondisi masyarakat, seperti tingginya arus informasi yang diterima masyarakat setempat. Rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya pemeriksaan pap smear di indonesia banyak disebabkan oleh kurangnya tingkat kewaspadaan masyarakat terhadap kanker serviks serta informasi mengenai cara pencegahan dan deteksi dininya.

Dari 90 orang responden, 10 % orang responden mempunyai pengetahuan yang baik tentang Pap smear dan 33,3 % orang responden mempunyai pengetahuan yang cukup tentang Pap smear [Tabel 5.3]. Dan didapati juga kebanyakkan ibu-ibu berada dalam tahap pengetahuan yang kurang, 56,7 % [Tabel 5.3].Hal ini sejalan dengan pernyataan Notoadmojo (2003) yang diperoleh dari pengalaman yang berasal dari berbagai sumber bahwa pengetahuan dapat membentuk suatu keyakinan bagi seseorang sehingga dalam upaya peningkatan masyarakat mengenai pap smear perlu dilakukan sosialisasi mengenai pap smear yang dapat diterima melalui televisi, radio, majalah, serta kader ataupun petugas


(52)

kesehatan dalam masyarakat.

Distribusi frekuensi tingkat pendidikan berdasarkan karakteristik usia dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa proporsi terbesar ibu yang memiliki pengetahuan baik, yaitu 40 % berusia 46-50 tahun. Sementara hasil penelitian yang dilakukan oleh Kayika, Wawalumaya, Dranindo dkk (2006) di rumah susun Klender Jakarta juga memperlihatkan hasil yang sama dimana ibu yang berpengetahuan baik memiliki rentang usia 45-54 tahun.

Hal ini mungkin disebabkan karena resiko tertinggi bagi seorang wanita untuk seorang wanita terkena kanker serviks adalah pada usia dekade 40-an (Husain dan Hoskins,2002). Jadi, ibu yang berusia sekitar 40- 50 tahun memiliki tingkat kewaspadaan yang lebih tinggi untuk mencegah terjadinya kanker serviks, sehingga informasi yang mereka cari dan peroleh mengenai pencegahan kanker serviks, termasuk pemeriksaan pap smear menjadi lebih baik.

Akan tetapi, berbeda dengan hasil penelitian oleh Klug, Hetser , Blettner, et all (2005) di Jerman memperlihatkan bahwa 42,7 % wanita yang berusia 20-29 tahun memiliki tingkat pengetahuan yang baik mengenai pap smear. Perbedaan ini jelas memperlihatkan bahwa masih kurangnya kesadaran wanita Indonesia dalam mencegah terjadinya kanker serviks sedini mungkin dibandingkan dengan wanita Jerman.

Berdasarkan distribusi tingkat pengetahuan ibu di keluahan Padang Bulan mengenai Pap smear berdasarkan karakteristik tingkat pendidikan diperoleh bahwa mayoritas responden yang berpengetahuan baik, cukup, maupun kurang. Keseluruhannya berasal dari kelompok responden yang memiliki tingkat pendidikan yang rendah.

Penelitian yang dilakukan oleh Octavia tengah tahun 2009 memperlihatkan hasil yang berbeda,dimana diperoleh bahwa responden yang mempunyai pengetahuan yang baik mengenai pemeriksaan pap smear sebagian besar memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, yakni sebesar 50%. Responden yang berpengetahuan sedang mayoritas juga berasal dari kelompok dengan tingkat pendidikan yang tinggi sebesar 40,6 %. Sedangkan ,responden yang memiliki pengetahuan yang kurang paling banyak berpendidikan rendah, yakni sebesar 42


(53)

%. Hal ini memperlihatkan bahwa tingkat pengetahuan seseorang mengenai pap smear dapat dipengaruhi oleh pendidikan formal dan non formal yang diperolehnya.

Dapat dilihat dari tabel (soalan nomor 1), sebanyak 74,4 % responden tidak tahu mengenai tujuan Pap smear dan dipikirkan ini adalah suatu pengobatan. Meskipun responden mengetahui istilah tentang Pap smear, mereka hanya mengetahui tentang kewujudannya saja tetapi sama sekali tidak menjalankan pemeriksaan karena tidak tahu di mana dan kapan harusnya dilakukan pemeriksaan ini. Didapati dari tabel (soalan nomor 3), sebanyak 72,2% tidak tahu dimana Pap smear dilakukan. Ini diperkirakan tidak terdapat penyebaran informasi yang bagus mengenai hal ini. Ada responden yang mengatakan mereka malu untuk menunjukkan alat kelamin kepada petugas kesehatan jadi ditunda pemeriksaan Pap smear ini. Kebanyakkan penderita kanker serviks datang dengan keluhan yang sudah berada dalam stadium lanjut karena tidak menjalankan pemeriksaan seperti Pap smear sebelum ini. Semua ini mungkin merupakan salah satu faktor yang menyebabkan kejadian kanker serviks masih tinggi di Indonesia. (NationalCancer,2009)


(54)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

• Dari hasil kuisioner terhadap 90 responden tentang Pap smear, didapatkan bahwa 49 orang (54.5%) mengetahui tentang Pap smear dan 41 orang lainnya (45.5%) tidak mengetahui tentang Pap smear.

• Setelah dilakukan pengelompokkan tingkat pengetahuan, 51 orang dinyatakan memiliki pengetahuan yang kurang baik (skor penilaian <40%) tentang Pap smear, 30 orang yang memiliki pengetahuan cukup tentang Pap smear (skor penilaian 40-75%) dan 9 orang yang memiliki pengetahuan baik tentang Pap smear (skor penilaian >75%).

• Didapati dari kebanyakkan jawaban responden terhadap kuisioner mereka tidak tahu mengenai tujuan, cara pemeriksaan dan frekuensi pemeriksaan Pap smear.

6.2. Saran

• Pihak kesehatan perlu berperan aktif dalam mewujdkan dan menyebarkan suatu kesadaran masyarakat terutama sekali pada wanita mengenai kanker serviks dan cara mendeteksinya. Salah satu saran yang efektif belakangan ini adalah melalui media dan perletakkan poster di PUSKESMAS dan tempat awam. Ini membolehkan akses yang mudah kepada masyarakat .

• Masyarakat, khususnya para wanita yang memiliki faktor resiko sangat dianjurkan untuk lebih sadar dan aktif dalam mencari informasi mengenai masalah kesehatan wanita, terutama tentang deteksi dini yang dapat mencegah kanker yang mempunyai prevalensi yang sangat tinggi di Indonesia.

• Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melanjutkan penelitian ini sehingga menjadi sempurna. Peneliti menganjurkan dan berharap kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti faktor-faktor yang menyebabkan kesadaran yang kurang masyarakat tentang Pap smear.


(55)

DAFTAR PUSTAKA

Alliance for Cervical Cancer Prevention, 2004. Prevention for Cervical Cancer. Available from: http://www.path.org/files/RH_fs_risk_factors.pdf [Accesed 29 Maret 2011]

American Cancer Society , 2002 . Prevention of Cervical Cancer. Available from : http://caonline.amcancersoc.org/cgi/content/full/52/6/342 [ Accesed 29 Maret 2011]

American Cancer Society , 2010. Stages of Cerivcal Cancer. Available from: http://www.cancer.org/docroot/CRI/content/CRI_2_4_3X_How_is_cervical_ cancer_staged_8.asp [Accesed 29 Maret 2011]

Boun, M.A.E., and Suurmerjer A.J.H.,1996. The Pap Smear.Amsterdam : Harwood Academic Publishera Gmbh

Cancer Help UK, 2009. Prognosis for Cervical Cancer. Available from :

http://www.cancerhelp.org.uk/type/cervical-cancer/treatment/cervical-cancer-statistics-and- outlook. [Accessed 29 Maret 2011]

Cancer Research UK , 2009. Risk Factor for Cervical Cancer. Available from :

http://www.cancerhelp.org.uk/type/cervical-cancer/about/cervical-cancer-risks-and-causes[Accessed 29 Maret 2011]

Cibas E.S, Ducatman B.S, 2009.Cytology.

Geri Morgan,Carole hamilton, 2003. Practice guidelines & Obstetric &Gynecology 2nd ed.Jakarta :Penerbit Buku Kedokteran EGC.


(56)

Health Communities.com, 1999. Cervical Cancer. Available from: http://www.oncologychannel.com/cervicalcancer/index.shtml [Accesed 29 Maret 2010]

Health Promotion Board, 2007. Pap Smear Procedure. Available from: http://www.hpb.gov.sg/hpb/default.asp?pg_id=1977 [Accessed 29 Maret 2010]

Manuaba, ida, 2003. Penuntun Kepaniteraan Klinik Obstetri dan Gynecologi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

MedIndia , 2009 . Cervical Cancer. Available from :http://www.medindia.net/patients/patientinfo/cervix-function.htm [Accesed 29Maret 2010]

Medicine Net, 2004. Cervical Cancer . Available from: http://www.medicinenet.com/cervical_cancer/discussion-88.htm [Accesed 29 Maret 2010]

Medicine Net, 2004. Pap Smear Procedure. Available from : http://www.medicinenet.com/pap_smear/article.htm [ Accesed 29 Maret 2011]

National Cancer Institute , 2008 . Stages of Cervical Cancer. Available from: http://www.cancer.gov/cancertopics/pdq/treatment/cervical/Patient/page2[Ac cesed 29 Maret 2011]

National Cancer Institute, 2010. Cervical Cancer Screening. Available from: http://www.cancer.gov/cancertopics/pdq/screening/cervical/HealthProfession al/page3[Accesed 29 Maret 2011]


(57)

Notoatmodjo,S.2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan.Jakarta: Rineka Cipta

Notoatmodjo, S.2010.Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan . Jakarta : Rineka Cipta

Pratomo , Hadi, Sudarti , 1990. Pedoman Pembuatan Usulan Penelitian Bidang Kesehatan Masyarakat dan Keluarga Berencana / Kependudukan. Jakarta : Unit Pelaksana Proyek Pembangunan FKM di Indonesia

Schorge, Jhon O,2008. William Gynecology. Texas: Mc. Graw- Hill

Sastroasmoro, sudigdo.Dasar-dasar Metodolog Penelitian Klinis

Tjindatbumi, D 207. Onkologi Umum. Dalam : Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah FK.Ui hal 313-321.Tangerang : Binarupa Aksara.

The Merck Manuals Online Dictionary, 2008. Signs and Symptoms of Cervical Cancer. Available from: http://www.merck.com/mmpe/sec18/ch254/ch254g.html [Accesed 29 Maret 2011]

Wahyuni, A.S.2008.Statistika Kedokteran. Jakarta: Bamboedoea Communication,87- 102.


(58)

LAMPIRAN 1

LEMBAR PENJELASAN

Assalamualaikum Wr. Wb. Selamat sejahtera,

Saya Eva Yanti Hrp, mahasiswi tingkat akhir Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, saat ini sedang melakukan penelitian yang berjudul “Tingkat pengetahuan ibu-ibu tentang pap smear sebagai salah satu langkah deteksi awal untuk kanker serviks di kelurahan Padang Bulan”. Penelitian ini bertujuan untuk menilai tahap pengetahuan ibu-ibu tentang Pap Smear sebagai salah satu langkah deteksi awal kanker serviks di kelurahan Padang Bulan.

Saya mengharapkan kerjasama dari ibu untuk memberikan jawaban yang sebenar-benarnya dalam penelitian ini. Jawaban yang ibu berikan sangat berguna untuk kelangsungan penelitian ini dan hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian, tidak disalahgunakan untuk maksud-maksud lain. Identitas responden akan dirahasiakan dan tidak akan dipublikasikan. Keikutsertaan ibu dalam penelitian ini sangat saya harapkan. Partisipasi Ibu bersifat bebas dan tanpa paksaan. Ibu berhak untuk menolak berpartisipasi tanpa dikenakan sanksi apapun. Jika selama menjalani penelitian ini Ibu memiliki keluhan, ibu dapat menghubungi saya, Eva yanti Hrp (Hp.081265079808)

Demikian penjelasan ini saya sampaikan. Atas partisipasi dan kesediaan Ibu, Saya ucapkan terimakasih.

Medan, 2011

Eva Yanti Hrp


(59)

LAMPIRAN 2

LEMBAR PERNYATAAN

PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT) KESEDIAAN

MENGIKUTI PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini

Nama :

Umur :

Alamat :

Setelah membaca dan mendapat penjelasan serta memahami sepenuhnya tentang penelitian,

Judul Penelitian : “Tingkat Pengetahuan Ibu-Ibu Tentang Pap Smear Sebagai Salah Satu langkah Deteksi Awal Untuk Kanker Serviks di-Kelurahan Padang Bulan”

Nama Peneliti : Eva Yanti Hrp

Instansi Penelitian : Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Dengan ini menyatakan bersedia untuk menjadi subyek penelitian dengan sukarela dan tanpa paksaan.

Medan, 2011 Yang Membuat Pernyataan


(60)

LAMPIRAN 3

KUISIONER PENELITIAN

Tingkat Pengetahuan Ibu-Ibu Tentang Pap Smear Sebagai Salah Satu Langkah Deteksi Awal Untuk Kanker Serviks di Kelurahan Padang Bulan.

Berilah tanda lingkaran ( ) untuk salah satu jawaban yang benar menurut anda.

1. Apakah itu pemeriksaan Pap Smear ?

A) Tes untuk mendeteksi pra kanker pada leher rahim B) Pengobatan untuk kanker rahim

C) Tes untuk menentukan penyakit HIV (Human Immunodeficiency Virus ) D) Tidak tahu

2. Siapakah yang harus menjalani pemeriksaan Pap Smear ini? A) Wanita yang sudah pernah melakukan hubungan seksual B) Anak –anak dibawah umur 12 tahun

C) Anak yang orang tuanya pernah menghidap kanker leher rahim D) Orang tua kepada wanita yang pernah menghidapi kanker leher rahim

3. Dimanakah tes Pap Smear bisa dijalankan? A) Di rumah sendiri.

B) Di PUSKESMAS C) Di rumah bidan

D) Di Fakultas Kedokteran

4. Berapa kalikah harus diulang pemeriksaan untuk tes smer (Pap Smear)? A) Setiap tahun


(61)

B) Setiap 3-5 tahun C) Setiap 10 tahun D) Tidak tahu

5.Yang mana merupakan kriteria sebelum melakukan Pap Smear? A) Sedang haid atau ada perdarahan.

B) Selama 24 jam sebelum pemerikasaan diperkenankan melakukan pencucian atau pembilasan vagina dan memakai bahan-bahan antiseptik pada vagina. C) Tidak boleh berhubungan seksual walaupun menggunakan kondom sekalipun, minimal 24 jam.

D) Penderita paska bersalin, paska operasi rahim, paska radiasi ( kurang dari 6-8 minggu)

6.Apakah pandangan anda jika keputusan untuk tes smer (Pap Smear) adalah tidak normal?

A) Tidak normal sel pra kanker B) Terdapat kesalahan pada tes C) Tidak ada pandangan D) Tidak tahu

7. menurut anda, apakah setelah pemeriksaan pap smear: A) Pasien diwajibkan untuk beristirahat total

B) Pasien tidak diwajibkan istirahat total C) Pasien tidak dapat beraktivitas seperti biasa D) Tidak tahu

8. Menurut anda, manakah dibawah ini penyebab kanker serviks A) infeksi HPV


(62)

B) bakteri C) infeksi HIV D) Tidak tahu

9. Apakah anda tahu bagaimana infeksi HPV dapat ditularkan? A) Melalui hubungan seksual

B) Melalui saluran pernapasan C)Melalui mulut/tertelan D) Tidak tahu

10.Menurut Anda dari hal-hal berikut ini yang manakah yang menjadi faktor penyebab tertinggi untuk dapat terjadinya kanker leher rahim?

A) Tidak menggunakan kondom pada waktu melakukan hubungan seksual B) Melakukan hubungan seksual pertama sekali pada usia yang sangat muda C) Merokok


(63)

Data Hasil Uji validitas dan Reliabilitas.

Variabel Nomor

Pertanyaan

Total Pearson Correlation

Status Alpha Status

Pengetahuan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

0,783

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 10 100.0

Excludeda 0 .0


(64)

MASTER DATA NAM A UM UR KATEG ORI UMUR PENDIDI KAN P 1 P 2 P 3 P 4 P 5 P 6 P 7 P 8 P 9 P 10 PTO TAL ami 42.0 5.0 1.0 1.

0 1. 0 1. 0 0. 0 1. 0 1. 0 1. 0 1. 0 1. 0 1. 0

9.0 3. 0 juli 31.0 3.0 2.0 1.

0 1. 0 1. 0 1. 0 0. 0 1. 0 1. 0 1. 0 1. 0 1. 0

9.0 3. 0 nisa 35.0 3.0 1.0 1.

0 1. 0 1. 0 0. 0 0. 0 1. 0 1. 0 1. 0 1. 0 1. 0

8.0 3. 0 mijah 21.0 1.0 2.0 0.

0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0

0.0 1. 0 mirna 22.0 1.0 1.0 0.

0 0. 0 0. 0 0. 0 1. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0

1.0 1. 0 sumik

a

23.0 1.0 1.0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0

0.0 1. 0 aman

da

47.0 6.0 1.0 1. 0 1. 0 1. 0 1. 0 1. 0 1. 0 1. 0 1. 0 1. 0 1. 0

10.0 3. 0 liza 27.0 2.0 2.0 1.

0 1. 0 1. 0 0. 0 0. 0 1. 0 1. 0 0. 0 0. 0 0. 0

5.0 2. 0 yuyun 25.0 1.0 1.0 0.

0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 1. 0 1. 0 0. 0

2.0 1. 0 ninis 37.0 4.0 1.0 1.

0 1. 0 1. 0 0. 0 0. 0 1. 0 1. 0 0. 0 0. 0 0. 0

5.0 2. 0 fina 32.0 3.0 1.0 0.

0 0. 0 0. 0 0. 0 1. 0 0. 0 0. 0 1. 0 1. 0 1. 0

4.0 2. 0 ila 22.0 1.0 2.0 0.

0 0. 0 0. 0 1. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0

1.0 1. 0 tia 48.0 6.0 1.0 1.

0 1. 0 1. 0 1. 0 1. 0 1. 0 1. 0 1. 0 1. 0 1. 0

10.0 3. 0 suniar

ti

22.0 1.0 1.0 0. 0 0. 0 0. 0 1. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0

1.0 1. 0 ita 34.0 3.0 1.0 1.

0 1. 0 1. 0 0. 0 0. 0 1. 0 0. 0 1. 0 0. 0 0. 0

5.0 2. 0 sabrin

a

45.0 5.0 2.0 1. 0 1. 0 1. 0 0. 0 1. 0 0. 0 1. 0 1. 0 1. 0 1. 0

8.0 3. 0 jamila 23.0 1.0 1.0 0.

0 0. 0 0. 0 1. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0

1.0 1. 0 eka 21.0 1.0 2.0 0.

0 0. 0 0. 0 0. 0 1. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0

1.0 1. 0 ismi 40.0 4.0 1.0 1.

0 1. 0 1. 0 0. 0 0. 0 1. 0 1. 0 1. 0 1. 0 1. 0

8.0 3. 0 erna 39.0 4.0 1.0 1.

0 1. 0 1. 0 0. 0 1. 0 1. 0 1. 0 1. 0 0. 0 0. 0

7.0 2. 0 ponia

h

23.0 1.0 1.0 0. 0 0. 0 0. 0 1. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0

1.0 1. 0


(65)

erta 37.0 4.0 2.0 1. 0 1. 0 1. 0 0. 0 0. 0 1. 0 1. 0 1. 0 0. 0 1. 0

7.0 2. 0 wiwid 24.0 1.0 1.0 1.

0 1. 0 1. 0 1. 0 0. 0 1. 0 1. 0 1. 0 1. 0 1. 0

9.0 3. 0 qiyah 25.0 1.0 1.0 0.

0 0. 0 0. 0 1. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0

1.0 1. 0 samin

a

49.0 6.0 1.0 1. 0 1. 0 1. 0 0. 0 1. 0 1. 0 1. 0 1. 0 1. 0 1. 0

9.0 3. 0 rika 22.0 1.0 2.0 0.

0 0. 0 0. 0 1. 0 1. 0 0. 0 0. 0 1. 0 0. 0 0. 0

3.0 1. 0 tari 39.0 4.0 1.0 0.

0 0. 0 0. 0 1. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0

1.0 1. 0 usi 26.0 2.0 3.0 0.

0 0. 0 0. 0 0. 0 1. 0 0. 0 0. 0 1. 0 1. 0 1. 0

4.0 2. 0 reni 27.0 2.0 1.0 1.

0 1. 0 1. 0 1. 0 0. 0 1. 0 1. 0 0. 0 0. 0 0. 0

6.0 2. 0 lusi 28.0 2.0 2.0 0.

0 0. 0 0. 0 0. 0 1. 0 0. 0 0. 0 1. 0 1. 0 1. 0

4.0 2. 0 wardi

ah

34.0 3.0 1.0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 1. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0

1.0 1. 0 sakila

h

45.0 5.0 2.0 0. 0 0. 0 0. 0 1. 0 0. 0 0. 0 0. 0 1. 0 1. 0 1. 0

4.0 2. 0 fitrah 46.0 6.0 1.0 1.

0 1. 0 1. 0 0. 0 1. 0 1. 0 1. 0 0. 0 0. 0 0. 0

6.0 2. 0 chadij

ah

29.0 2.0 2.0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0

0.0 1. 0 puji 38.0 4.0 1.0 0.

0 0. 0 0. 0 1. 0 1. 0 0. 0 0. 0 1. 0 1. 0 1. 0

5.0 2. 0 endita 30.0 2.0 2.0 0.

0 0. 0 0. 0 0. 0 1. 0 0. 0 0. 0 1. 0 0. 0 0. 0

2.0 1. 0 jessic

a

41.0 5.0 1.0 1. 0 1. 0 1. 0 0. 0 0. 0 1. 0 1. 0 0. 0 1. 0 0. 0

6.0 2. 0 galih 44.0 5.0 2.0 1.

0 1. 0 1. 0 0. 0 0. 0 1. 0 1. 0 0. 0 0. 0 0. 0

5.0 2. 0 lisa 42.0 5.0 1.0 0.

0 0. 0 0. 0 0. 0 1. 0 0. 0 0. 0 1. 0 1. 0 1. 0

4.0 2. 0 wiwid 26.0 2.0 2.0 0.

0 0. 0 0. 0 1. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0

1.0 1. 0 ros 25.0 1.0 1.0 0.

0 0. 0 0. 0 0. 0 1. 0 0. 0 0. 0 1. 0 0. 0 0. 0

2.0 1. 0 endan

g

40.0 4.0 2.0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0

0.0 1. 0 rodhi

ah

50.0 6.0 1.0 1. 0 1. 0 1. 0 0. 0 0. 0 1. 0 1. 0 1. 0 1. 0 1. 0

8.0 3. 0 rani 27.0 2.0 3.0 0.

0 0. 0 0. 0 0. 0 1. 0 0. 0 0. 0 1. 0 0. 0 0. 0

2.0 1. 0


(66)

dewi 38.0 4.0 1.0 0. 0 0. 0 0. 0 1. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0

1.0 1. 0 ayu 43.0 5.0 2.0 0.

0 0. 0 0. 0 0. 0 1. 0 1. 0 0. 0 1. 0 1. 0 1. 0

5.0 2. 0 lita 28.0 2.0 1.0 0.

0 0. 0 0. 0 1. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0

1.0 1. 0 maysa

rah

49.0 6.0 2.0 1. 0 1. 0 1. 0 1. 0 0. 0 1. 0 1. 0 0. 0 0. 0 0. 0

6.0 2. 0 olivia 33.0 3.0 1.0 0.

0 0. 0 0. 0 0. 0 1. 0 0. 0 0. 0 1. 0 0. 0 0. 0

2.0 1. 0 sonda

kh

27.0 2.0 2.0 0. 0 0. 0 0. 0 1. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0

1.0 1. 0 alya 44.0 5.0 1.0 0.

0 0. 0 0. 0 0. 0 1. 0 1. 0 0. 0 1. 0 1. 0 1. 0

5.0 2. 0 qiqi 29.0 2.0 2.0 0.

0 0. 0 0. 0 1. 0 0. 0 0. 0 0. 0 1. 0 0. 0 0. 0

2.0 1. 0 karmil

a

45.0 5.0 1.0 0. 0 1. 0 1. 0 0. 0 1. 0 0. 0 1. 0 0. 0 0. 0 0. 0

4.0 2. 0 yunny 29.0 2.0 2.0 0.

0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 1. 0 0. 0 0. 0

1.0 1. 0 eka 44.0 5.0 1.0 0.

0 0. 0 0. 0 0. 0 1. 0 0. 0 0. 0 1. 0 1. 0 1. 0

4.0 2. 0 afita 48.0 6.0 3.0 0.

0 1. 0 0. 0 1. 0 1. 0 0. 0 1. 0 0. 0 0. 0 0. 0

4.0 2. 0 desi 26.0 2.0 1.0 0.

0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 1. 0 0. 0 0. 0

1.0 1. 0 swasti

ka

39.0 4.0 3.0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 1. 0 0. 0 0. 0

1.0 1. 0 hapsa

ri

27.0 2.0 1.0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0

0.0 1. 0 kayla 43.0 5.0 2.0 1.

0 1. 0 1. 0 0. 0 1. 0 1. 0 1. 0 0. 0 1. 0 0. 0

7.0 2. 0 shella 40.0 4.0 1.0 0.

0 0. 0 0. 0 1. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0

1.0 1. 0 lia 37.0 4.0 3.0 0.

0 1. 0 0. 0 0. 0 0. 0 1. 0 0. 0 1. 0 0. 0 0. 0

3.0 1. 0 winda 54.0 7.0 1.0 0.

0 0. 0 0. 0 0. 0 1. 0 0. 0 0. 0 1. 0 0. 0 0. 0

2.0 1. 0 jumiat

i

47.0 6.0 2.0 1. 0 1. 0 1. 0 0. 0 0. 0 1. 0 1. 0 0. 0 0. 0 0. 0

5.0 2. 0 hilda 35.0 3.0 1.0 0.

0 0. 0 0. 0 1. 0 0. 0 0. 0 0. 0 1. 0 0. 0 0. 0

2.0 1. 0 karin 49.0 6.0 3.0 0.

0 0. 0 0. 0 0. 0 1. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0

1.0 1. 0 ita 50.0 6.0 1.0 1.

0 1. 0 1. 0 0. 0 0. 0 1. 0 1. 0 0. 0 1. 0 0. 0

6.0 2. 0


(67)

devi 55.0 7.0 3.0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 1. 0 0. 0 0. 0

1.0 1. 0 shiva 33.0 3.0 1.0 0.

0 0. 0 0. 0 1. 0 1. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0

2.0 1. 0 endita 52.0 7.0 2.0 0.

0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 1. 0 0. 0 0. 0

1.0 1. 0 fanny 53.0 7.0 1.0 0.

0 0. 0 0. 0 0. 0 1. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0

1.0 1. 0 nadra 53.0 7.0 3.0 0.

0 0. 0 1. 0 1. 0 1. 0 1. 0 1. 0 0. 0 0. 0 0. 0

5.0 2. 0 sukm

a

47.0 6.0 1.0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 1. 0 0. 0 0. 0

1.0 1. 0 yulia 54.0 7.0 2.0 0.

0 1. 0 0. 0 0. 0 0. 0 1. 0 1. 0 0. 0 0. 0 0. 0

3.0 1. 0 citra 35.0 3.0 1.0 0.

0 0. 0 1. 0 0. 0 1. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0

2.0 1. 0 fitri 44.0 5.0 3.0 0.

0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 1. 0 0. 0 0. 0

1.0 1. 0 inka 31.0 3.0 1.0 0.

0 0. 0 0. 0 0. 0 1. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0

1.0 1. 0 irene 43.0 5.0 3.0 0.

0 0. 0 0. 0 1. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0

1.0 1. 0 julia 52.0 7.0 1.0 0.

0 1. 0 0. 0 1. 0 1. 0 1. 0 0. 0 1. 0 1. 0 1. 0

7.0 2. 0 witary 34.0 3.0 2.0 0.

0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 1. 0 0. 0 0. 0

1.0 1. 0 nana 53.0 7.0 1.0 0.

0 0. 0 0. 0 1. 0 1. 0 1. 0 0. 0 0. 0 1. 0 0. 0

4.0 2. 0 putri 45.0 5.0 3.0 0.

0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 1. 0 0. 0 0. 0

1.0 1. 0 rida 42.0 5.0 1.0 0.

0 0. 0 0. 0 0. 0 1. 0 1. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0

2.0 1. 0 rini 52.0 7.0 2.0 0.

0 1. 0 1. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 1. 0 1. 0 1. 0

5.0 2. 0 icha 33.0 3.0 1.0 0.

0 0. 0 0. 0 0. 0 1. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0

1.0 1. 0 siti 54.0 7.0 3.0 0.

0 1. 0 0. 0 0. 0 0. 0 1. 0 0. 0 1. 0 1. 0 1. 0

5.0 2. 0 qadri

na

45.0 5.0 1.0 0. 0 0. 0 0. 0 1. 0 1. 0 0. 0 0. 0 1. 0 0. 0 0. 0

3.0 1. 0 syoufi

a

35.0 3.0 3.0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 1. 0 0. 0 0. 0

1.0 1. 0 teza 51.0 7.0 1.0 0.

0 1. 0 0. 0 0. 0 1. 0 1. 0 0. 0 1. 0 0. 0 0. 0

4.0 2. 0 dina 44.0 5.0 2.0 0.

0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 1. 0 0. 0 0. 0

1.0 1. 0


(68)

Umur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 21 2 2.2 2.2 2.2

22 4 4.4 4.4 6.7

23 3 3.3 3.3 10.0

24 1 1.1 1.1 11.1

25 3 3.3 3.3 14.4

26 3 3.3 3.3 17.8

27 5 5.6 5.6 23.3

28 2 2.2 2.2 25.6

29 3 3.3 3.3 28.9

30 1 1.1 1.1 30.0

31 2 2.2 2.2 32.2

32 1 1.1 1.1 33.3

33 3 3.3 3.3 36.7

34 3 3.3 3.3 40.0

35 4 4.4 4.4 44.4

37 3 3.3 3.3 47.8

38 2 2.2 2.2 50.0

39 3 3.3 3.3 53.3

40 3 3.3 3.3 56.7

41 1 1.1 1.1 57.8

42 3 3.3 3.3 61.1

43 3 3.3 3.3 64.4

44 5 5.6 5.6 70.0

45 5 5.6 5.6 75.6

46 1 1.1 1.1 76.7

47 3 3.3 3.3 80.0


(69)

49 3 3.3 3.3 85.6

50 2 2.2 2.2 87.8

51 1 1.1 1.1 88.9

52 3 3.3 3.3 92.2

53 3 3.3 3.3 95.6

54 3 3.3 3.3 98.9

55 1 1.1 1.1 100.0

Total 90 100.0 100.0

kategori umur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 21-25 13 14.4 14.4 14.4

26-30 14 15.6 15.6 30.0

31-35 13 14.4 14.4 44.4

36-40 11 12.2 12.2 56.7

41-45 17 18.9 18.9 75.6

46-50 11 12.2 12.2 87.8

51-55 11 12.2 12.2 100.0

Total 90 100.0 100.0

tingkat pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid sd 50 55.6 55.6 55.6

smp 27 30.0 30.0 85.6

sma 13 14.4 14.4 100.0


(70)

Pengetahuan 1

apakah itu pap smear?

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah 67 74.4 74.4 74.4

Benar 23 25.6 25.6 100.0

Total 90 100.0 100.0

Pengetahuan 2

siapakah yang menjalani pap smear

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah 59 65.6 65.6 65.6

Benar 31 34.4 34.4 100.0

Total 90 100.0 100.0

Pengetahuan 3

dimana pap smear dilakukan ?

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah 63 70.0 70.0 70.0

Benar 27 30.0 30.0 100.0

Total 90 100.0 100.0

Pengetahuan 4

frekuensinya ?

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah 61 67.8 67.8 67.8

Benar 29 32.2 32.2 100.0


(71)

Pengetahuan 5

kriteria sebelum pap smear ?

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah 51 56.7 56.7 56.7

Benar 39 43.3 43.3 100.0

Total 90 100.0 100.0

Pengetahuan 6

tahu pap smear yg tidak normal ?

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah 58 64.4 64.4 64.4

Benar 32 35.6 35.6 100.0

Total 90 100.0 100.0

Pengetahuan 7

tahu apa yang dilakukan setelah pemeriksaan pap smear

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah 64 71.1 71.1 71.1

Benar 26 28.9 28.9 100.0

Total 90 100.0 100.0

Pengetahuan 8

kesadaran tentang ca cervix oleh HPV

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah 42 46.7 46.7 46.7


(72)

kesadaran tentang ca cervix oleh HPV

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah 42 46.7 46.7 46.7

Benar 48 53.3 53.3 100.0

Total 90 100.0 100.0

Pengetahuan 9

tahu tentang cara penularan HPV

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah 63 70.0 70.0 70.0

Benar 27 30.0 30.0 100.0

Total 90 100.0 100.0

Pengetahuan 10

tahu tentang faktor penyebab tertinggi ca cervix

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah 67 74.4 74.4 74.4

Benar 23 25.6 25.6 100.0

Total 90 100.0 100.0

Ptotal

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 5 5.6 5.6 5.6

1 30 33.3 33.3 38.9

2 11 12.2 12.2 51.1


(73)

4 10 11.1 11.1 66.7

5 11 12.2 12.2 78.9

6 5 5.6 5.6 84.4

7 4 4.4 4.4 88.9

8 4 4.4 4.4 93.3

9 4 4.4 4.4 97.8

10 2 2.2 2.2 100.0

Total 90 100.0 100.0

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

tingkat pendidikan * ptotal 90 100.0% 0 .0% 90 100.0%

tingkat pendidikan * ptotal Crosstabulation

Count

ptotal

Total

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

tingkat pendidikan sd 2 15 8 1 6 4 4 2 3 3 2 50

smp 3 8 2 2 2 5 1 2 1 1 0 27

sma 0 7 1 1 2 2 0 0 0 0 0 13


(1)

Umur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 21 2 2.2 2.2 2.2

22 4 4.4 4.4 6.7

23 3 3.3 3.3 10.0

24 1 1.1 1.1 11.1

25 3 3.3 3.3 14.4

26 3 3.3 3.3 17.8

27 5 5.6 5.6 23.3

28 2 2.2 2.2 25.6

29 3 3.3 3.3 28.9

30 1 1.1 1.1 30.0

31 2 2.2 2.2 32.2

32 1 1.1 1.1 33.3

33 3 3.3 3.3 36.7

34 3 3.3 3.3 40.0

35 4 4.4 4.4 44.4

37 3 3.3 3.3 47.8

38 2 2.2 2.2 50.0

39 3 3.3 3.3 53.3

40 3 3.3 3.3 56.7

41 1 1.1 1.1 57.8

42 3 3.3 3.3 61.1

43 3 3.3 3.3 64.4

44 5 5.6 5.6 70.0

45 5 5.6 5.6 75.6

46 1 1.1 1.1 76.7

47 3 3.3 3.3 80.0


(2)

49 3 3.3 3.3 85.6

50 2 2.2 2.2 87.8

51 1 1.1 1.1 88.9

52 3 3.3 3.3 92.2

53 3 3.3 3.3 95.6

54 3 3.3 3.3 98.9

55 1 1.1 1.1 100.0

Total 90 100.0 100.0

kategori umur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 21-25 13 14.4 14.4 14.4

26-30 14 15.6 15.6 30.0

31-35 13 14.4 14.4 44.4

36-40 11 12.2 12.2 56.7

41-45 17 18.9 18.9 75.6

46-50 11 12.2 12.2 87.8

51-55 11 12.2 12.2 100.0

Total 90 100.0 100.0

tingkat pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid sd 50 55.6 55.6 55.6

smp 27 30.0 30.0 85.6

sma 13 14.4 14.4 100.0


(3)

Pengetahuan 1

apakah itu pap smear?

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah 67 74.4 74.4 74.4

Benar 23 25.6 25.6 100.0

Total 90 100.0 100.0

Pengetahuan 2

siapakah yang menjalani pap smear

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah 59 65.6 65.6 65.6

Benar 31 34.4 34.4 100.0

Total 90 100.0 100.0

Pengetahuan 3

dimana pap smear dilakukan ?

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah 63 70.0 70.0 70.0

Benar 27 30.0 30.0 100.0

Total 90 100.0 100.0

Pengetahuan 4

frekuensinya ?

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah 61 67.8 67.8 67.8

Benar 29 32.2 32.2 100.0


(4)

Pengetahuan 5

kriteria sebelum pap smear ?

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah 51 56.7 56.7 56.7

Benar 39 43.3 43.3 100.0

Total 90 100.0 100.0

Pengetahuan 6

tahu pap smear yg tidak normal ?

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah 58 64.4 64.4 64.4

Benar 32 35.6 35.6 100.0

Total 90 100.0 100.0

Pengetahuan 7

tahu apa yang dilakukan setelah pemeriksaan pap smear

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah 64 71.1 71.1 71.1

Benar 26 28.9 28.9 100.0

Total 90 100.0 100.0

Pengetahuan 8

kesadaran tentang ca cervix oleh HPV

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah 42 46.7 46.7 46.7


(5)

kesadaran tentang ca cervix oleh HPV

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah 42 46.7 46.7 46.7

Benar 48 53.3 53.3 100.0

Total 90 100.0 100.0

Pengetahuan 9

tahu tentang cara penularan HPV

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah 63 70.0 70.0 70.0

Benar 27 30.0 30.0 100.0

Total 90 100.0 100.0

Pengetahuan 10

tahu tentang faktor penyebab tertinggi ca cervix

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah 67 74.4 74.4 74.4

Benar 23 25.6 25.6 100.0

Total 90 100.0 100.0

Ptotal

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 5 5.6 5.6 5.6

1 30 33.3 33.3 38.9

2 11 12.2 12.2 51.1


(6)

4 10 11.1 11.1 66.7

5 11 12.2 12.2 78.9

6 5 5.6 5.6 84.4

7 4 4.4 4.4 88.9

8 4 4.4 4.4 93.3

9 4 4.4 4.4 97.8

10 2 2.2 2.2 100.0

Total 90 100.0 100.0

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

tingkat pendidikan * ptotal 90 100.0% 0 .0% 90 100.0%

tingkat pendidikan * ptotal Crosstabulation

Count

ptotal

Total

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

tingkat pendidikan sd 2 15 8 1 6 4 4 2 3 3 2 50

smp 3 8 2 2 2 5 1 2 1 1 0 27

sma 0 7 1 1 2 2 0 0 0 0 0 13


Dokumen yang terkait

Tingkat Pengetahuan Ibu-Ibu Di Daerah Komplek Pondok Surya Tentang Pap Smear

1 55 70

Tingkat Pengetahuan Mahasiswi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Angkatan 2008 mengenai Pap Smear sebagai Satu Langkah Deteksi Awal untuk Kanker Serviks

0 30 67

Gambaran Tingkat Pengetahuan Wanita tentang Deteksi Dini Kanker Serviks dengan Pemeriksaan Pap Smear di Kelurahan Gedung Johor

0 68 75

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Kanker Serviks dengan Perilaku Ibu dalam Melakukan Tes Pap Smear Di Kelurahan Tugu Utara Pada Tahun 2013

0 9 79

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KAN KER SERVIKS DENGAN PARTISIPASI IBU MELAKUKAN PAP SMEAR DI KELURAHAN TARAMAN SRAGEN.

0 0 3

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Kanker Serviks Dengan Partisipasi Ibu Melakukan Pap Smear Di Kelurahan Taraman Sragen BAB I

0 0 4

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KANKER LEHER RAHIM DENGAN PERILAKU DETEKSI DINI PAP SMEAR DI KELURAHAN SURYODININGRATAN YOGYAKARTA

0 0 17

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI PUSKESMAS UMBULHARJ0 1 YOGYAKARTA TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Kanker Serviks dengan Perilaku Pemeriksaan PAP Smear

0 0 14

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI PUSKESMAS UMBULHARJO II KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Kanker Serviks dengan Perilaku Pemeriksaan Pap

0 1 11

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KANKER SERVIKS DENGAN MINAT IBU DALAM MELAKUKAN PAP SMEAR DI MANGKUDRANAN MARGOREJO TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Tingkat Pengetahuan Kanker Serviks dengan Minat Ibu dalam Melakukan Pap Smear di Mangkudr

0 0 13