Sekilas Tentang Surat Al-Mulk

17 b Al-Kawakib al-Darari, cuplikan dari al-Bidayah wa al-Nihayah. c Manaqib al-Imam al-Syafi’i. d Tabaqah al-Syafi’iyyah. e Al-Fusul fi Sirat al-Rasul atau Sirah al-Nabawiyyah.

B. Sekilas Tentang Surat Al-Mulk

Surat al-Mulk adalah surat yang yang diturunkan setelah surat at-Tûr surat al-Mulk ini berjumlah 30 ayat, 1313 huruf, mengandung 335 kalimat. Surat ini termasuk ke dalam surat makiyyah, dalam mushaf sekarang surat ini ada pada nomer urut ke-67. Surat al-Mulk mempunyai beberapa nama diantaranya adalah: Tab ārak, al-Manjiyah, al-Mâni’ah, al-Mujâdalah, al-Wâqi’ah. Dalam al-Qur’an ada beberapa surat yang diawali dengan ungkapan Tabâraka yakni, dalam surat al-Furqân 25 dan al-Mulk 67. 12 Surat ini dinamakan surat al-Mulk karena isinya banyak meliputi tentang kerajaan yang hanya layak jadi milik Allah swt antara lain: kebaikannya yang banyak, takdirnya yang menyeluruh dalam hidup dan mati, memberitahukan tentang berbagai perbuatan manusia, mendedahkan tentang kutukan, siksa Allah swt, menceritakan tentang penghancuran sebuah negeri berikut penduduknya tanpa membedakan manusia selaku hambanya, menghiasi alam semesta dengan berbagai keindahan, Maha mengalahkan musuh, Maha kasih sayang terhadap para hamba yang bertaqwa, memberi keamanan, murah sandang pangan, dan seorang 12 Rahmat Taufiq Hidayat, Khazanah Istilah al-Qur’an, Bandung: Mizan,1999h,176 18 pun tidak mampu menolong atas siapa yang dimusuhinya, maupun memberi rizki pada siapa yang dicegahnya. Surat ini juga dinamakan sebagai surat Tabârak karena surat ini mengandung nilai keimanan. Surat ini diwahyukan di Makkah, yaitu kejadiannya berkisar di sekitar masalah penerimaan ajaran Islam dan penjelasan Theologinya. Surat ini ada hubungannya dengan surat sebelumnya yang mana pada ayat terakhirnya diberi contoh bagi orang-orang kafir mengenai adanya dua wanita yang ditakdirkan menjadi orang celaka dan dua wanita di takdirkan menjadi orang bahagia; kendati kedua wanita celaka itu berada di bawah pimpinan dua orang yang soleh dicontohkan kepada orang-orang mu’min dengan ’Aisyah binti Muzahim isri fir’aun dan Maryam binti ‘Imron, ibu Nabi Isa al-masih a.s. kedua wanita ini ditakdirkan Allah swt jadi orang bahagia sekalipun kebanyakan kaumnya merupakan manusia kafir, dan kedua wanita tersebut hidup dalam suasana kekafiran. 13 Lantaran itulah maka pada bagian surat Tabârak ini Allah swt berfirman:”Dia yang menjadikan mati dan hidup” QS.Tabârak: 2 yang di maksud dengan mati dan hidup pada ayat tersebut menurut salah seorang ahli tafsir ialah, ’kafir’ dan ’iman’, mengingat dialah yang menciptakan dan menguasai segalanya. Salah satu bukti kekuasaanya adalah dia yang menciptakan hidup dan mati untuk menguji kamu, penyebutan kata mati dan hidup dari sekian banyak kodrat dan kuasa agaknya disebabkan karena dua hal ini merupakan bukti yang paling jelas tentang kuasanya dalam konteks manusia, hidup tidak dapat 13 Yusuf al-Badri, Sûrat Tabârak Pendinding Dari Siksa Kubur, Surabaya:pt. Bungkul Indah, 1994 cet, 1, hal.11 19 diwujudkan oleh selainnya dan mati tidak dapat ditampik oleh siapapun, ujian menyangkut hidup dan mati dipahami oleh sementara ulama dalam arti musibah kematian yang menimpa keluarga atau teman seseorang, demikian juga anugerah kehidupan serta kelahiran, merupakan bahan ujian Allah swt kepada manusia, apakah dia tabah dan sabar serta bersyukur dan berterima kasih. Ada juga yang memahaminya dalam arti:”Allah swt menciptakan kematian untuk membangkitkan dan memberi kamu balasan dan menciptakan kehidupan untuk menguji kamu.” atau Allah swt menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji kamu siapa yang lebih mempersiapkan diri menghadapi kematian, dan siapa yang lebih bergegas memenuhi ketaatan kepada Allah swt, Ibn Asyur memahami ayat di atas dalam arti: Allah swt menciptakan kematian dan kehidupan agar kamu hidup lalu menguji kamu siapakah yang terbaik amalnya lalu kamu mati maka kamu diberi balasan sesuai dengan hasil ujian tersebut, oleh karena itu dalam ayat ini di dahului kata al-maut karena yang terpenting dari tujuan penggalan ayat ini adalah pembalasan. 14 Allah swt menciptakan pengalaman hidup dan mati dalam hidup ini, manusia dilemparkan ke dalam berbagai situasi agar ia bisa tersucikan dari segala pengaruh jahat. Cobaan atau bala adalah suatu ujian penting yang menggerakkan manusia, dengan ilmu dan pengetahuan menuju tingkatan kemurnian yang lebih tinggi. Ujian balwa adalah sarana manusia untuk menghilangkan hasrat dan pamrih yang ada antara dirinya dan sang pencipta. Ujian mengajari untuk hidup bebas, mengetahui anugerah hidup yang telah diberikan kepadanya. Amal-amal 14 Quraisy Shihab, Tafsir al-Misbah, Jakarta: Lentera Hati, 2002 hal.343, cet1 20 paling baik adalah yang dilakukan tanpa pamrih semuanya itu dilakukan semata- mata dan secara tulus demi kepentingan Allah swt. Pengalaman kehidupan bermakna bila ada lawannya, pengalaman kematian. Pengalaman ini pasti dialami oleh setiap orang. Selain ada kematian lahiriah ada juga kehidupan dan kematian batiniyah. Ketika hati sudah mengeras, maka ia sama saja mati. Jika hati itu mengalir, maka sama saja ia hidup, kehidupan dan kematian sama- sama ada, baik secara inderawi maupun maknawi. 15 Surat Tabârak juga mempunyai hubungan yang erat dengan surat at-Talaq pada bagian akhir dari surat at-Talaq ini membicarakan tentang penciptaan tujuh lapis langit dan direntangkan oleh ayat-ayat permulaan surat tab ārak yang juga membicarakan tentang penciptaan tujuh lapis langit. Adapun keterpisahan antara kedua surat tersebut oleh surat at-Tahrim disebabkan keberadaan surat at-Tahrim yang tampak bagai pelengkap surat at-Talaq. 16 Surat Tabârak adalah surat agung, merupakan surat yang isinya lebih besar dari yang dapat dihimpun, baik dari segi ukurannya maupun jumlah ayat- ayatnya. Dia seakan-akan anak panah yang mengarah pada sasaran jauh. Nyaris pada tiap-tiap anak panahnya mampu membuka tabir rahasia alam baru. Dari surat Tabârak ini terambillah fondasi gambaran masa depan umat Islam dari segi yang menentukan, paling penting sekali. Dialah surat yang mampu memberi ketetapan, kemantapan di hati manusia atas kekuasaaan mutlak dari yang maha kuasa Allah swt. Antara lain hakikat kekuasaannya yang abadi, hakikat pancaroba mati, hidup 15 Fadhlullah Haeri, Pelita al-Qur’an, Jakarta:Pt.Serambi Ilmu Semesta, 2001 hal 172, cet.1 16 Jalaluddin as-Suyuthi, Asrar Tartibil Qur’an, Jakarta:Pustaka Amani,1996 cet. 1, hal.193 21 yang berupakan permulaan bagi persiapan hari kebangkitan, hari pembalasan, hakikat keagungan, kesempurnaan sifat Allah swt. Hakikat ilmu batin, realita, hakikat tempat keluarnya rezeki, hakikat pemeliharaan Allah terhadap segenap makhluk serta hadirnya Allah swt. Dalam menyertai setiap makhluknya. Surat ini mengetengahkan tentang maha rajanya Allah swt. Berikut alam muluk dan alam malakutnya. Serta menetapkan akan layaknya Allah swt. Tuhan maha satu yang memiliki segala kerajaan, dan sifat-sifatnya penuh julukan raja. Diantara sifat layaknya bagi Allah swt. Bahwa di tangannyalah segala kerajaan, dia maha kuasa atas segala sesuatu. Segenap apa yang ada di langit, di bumi tidak bisa melemahkannya. Surat Tabârak adalah salah satu surat yang mendahulukan sebutan mati, selain surat al-Furqân. Sedang makhluk diumpamakan seperti kehidupan, dan di akhiri dengan ancaman kekuasaan mati atas manusia pembangkang, mereka yang suka mendurhakai perintah Allah swt. Mati merupakan kata-kata bagi manusia kebanyakan karena Dialah yang mencabut hidup, sekaligus mencabut segala atributnya dan kekuatannya. Juga mencabut rasa air yang darinya segala makhluk hidup tentu merasakan. Surat Tabârak mengemukakan berbagai kemajuan berfikir tentang hukum ketuhanan, baik dari aspek ketinggiannya, keagungannya, kegagahannya, maupun belas kasihnya. Demikian pula surat Tabârak mengajukan ilmunya akan adanya makhluk yang tercipta dari cahaya. Mereka itulah hamba-hamba yang di muliakan, senantiasa mematuhi tuhan mereka serta berbelas kasih terhadap orang- orang mu’min mereka diutus untuk memantapkan serta menambahkan pandangan 22 indra, bersifat rahmat bagi orang-orang mu’min, dan sangat kasar, keras terhadap orang-orang kafir. Dalam surat Tab ārak yang penuh barokah ini terdapat ayat hukum yang tarkandung di dalamnya, memang merupakan undang-undang Allah swt. Yang di perbolehkan bagi hamba-hambanya untuk di jalankan. Yaitu, ada dua hukum: 1 Hukum bepergian belayar 2 Hukum mubah boleh, hukum hazhar haram. 17 Surat ini menurut Sayyid Qutub bertujuan menciptakan pandangan baru bagi masyarakat muslim tentang wujud dan hubungannya dengan tuhan pencipta wujud. Gambaran menyeluruh, melampaui alam bumi yang sempit dan ruang dunia yang terbatas menuju alam langit bahkan menuju alam akhirat. Menuju kepada makhluk lain selain manusia baik yang hidup di dunia seperti jin dan burung maupun di alam akhirat seperti neraka jahanam dan penjaga-penjaganya hingga mencapai alam-alam gaib yang berbeda dengan alam nyata yakni yang berkaitan dengan hati manusia dan perasaan demikian secara singkat Sayyid Quthub. Tema dan tujuan utama surat ini menurut Tabataba’i adalah penjelasan tentang ketercakupan segala sesuatu oleh rububiyyah pemeliharaan, pengendalian dan pengaturan Allah swt. Bertolak belakang dengan pandangan kaum musyrikin yang beranggapan bahwa setiap bagian dari alam raya ada Tuhan pengatur dan pengendalinya, apakah pengatur malaikat atau selainnya. Karena Tuhan menurut mereka hanya berfungsi sebagai Tuhannya segala Tuhan. Wewenang pengaturan 17 Yusuf Al-badri, S ŭrat Tabărak Pendinding dari Siksa Kubur, Surabaya:pt. Bungkul Indah, 1994 cet, 1, hal.11 23 telah beralih kepada Tuhan-Tuhan yang lain. Atas dasar tujuan itu, maka dalam surat ini disebut aneka nikmat Allah termasuk penciptaan dan pengaturan yang merupakan salah satu argumentasinya tentang rububah. Menurut al-Biqâ’i bahwa tujuan utama surat ini adalah ketundukan mutlak kepada Allah yang maha sempurna kekuasaannya. Namanya surat al-Mulk membuktikan hal tersebut karena kekuasaan mengantar kepada ketundukan, demikian juga namanya Tab āraka karena yang demikian itu halnya tentulah mantap dan berkesinambung keadaanya lagi melimpah anugerahnya yang kesemuanya mengantar kepada ketundukan. 18 Surat pertama ini membicarakan tentang tasawwur pandangan, pemikiran baru terhadap alam dan hubungannya dengan pencipta alam ini. Tasawwur yang luas dan komprehensif yang melampaui alam ardi yang sempit dan alam dunia yang terbatas, surat ini juga mengusik dan menggerakkan di dalam jiwa semua gambaran, watak, serta endapan-endapan yang beku, padam dan kolot dari pola pikir jahiliyyah dengan segala kotorannya. Juga membukakan jendela di sana-sini, menyapu debu-debu, serta melepaskan perasaan, pikiran dan pandangan untuk melihat dan memperhatikan alam semesta, lubuk dan relung jiwa, lapisan- lapisan udara, sumber-sumber air, dan hal-hal yang tersembunyi dalam kegaiban. Jika demikian, niscaya dia akan melihat di sana ada tangan Allah swt yang berbuat. juga akan merasakan gerak alam semesta yang bersumber dari kekuasaan Allah swt. dia jiwa manusia akan kembali dari perjalannya disertai perasaan bahwa urusan ini sangat agung, dan lapangannya sangat luas. Kemudian dia 18 Quraisy Shihab, Tafsir al-Misbah, Jakarta:Lentera Hati, 2002hal.339 24 19 Sayyid Qutub, Tafsir Zilalil Qur’an, Jakarta:Gema Insani, 2004hal, 220

BAB III RIWAYAT DALAM SURAT AL-MULK DAN