cxlvi 1 Persamaan regresi
Y = 58,381 + 0,152 X
1
+ 0,132 X
2
2 Analisis korelasi •
koefisien korelasi R = 0,507 •
koefisien determinasi R
2
= 0,257 3 Pengujian signifikansi model uji F
F = 12,454 dengan p = 0,000 Kesimpulan : Terdapat hubungan positif dan signifikan antara motivasi
berprestasi dan interaksi sosial dalam keluarga dengan prestasi belajar.
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data maka pembahasan terhadap permasalahan sebagai berikut :
1. Hubungan antara motivasi berprestasi dengan prestasi belajar
Hipotesis yang menyatakan bahwa “ada hubungan positif antara motivasi berprestasi dengan prestasi belajar” diterima, karena diperoleh nilai
keberartian regresi F = 13,159 dan p = 0,001; kemudian derajat hubungannya r = 0,391; sedangkan dari nilai koefisien determinasi R
2
= 0,153 serta persamaan garis regresi Y = 68,603 + 0,179 X
1
Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa hasil motivasi berprestasi mampu mengestimasi prestasi belajar sebesar 15,3 , artinya motivasi berprestasi
dapat digunakan sebagai prediktor atas prestasi belajar yaitu semakin tinggi nilai motivasi berprestasi, maka semakin tinggi pula prestasi belajar yang akan dicapai.
cxlvii Davies 1981: 74 mengatakan bahwa, motivasi mempunyai pengaruh
penting dalam pembelajaran, tiga di antaranya adalah : a motivasi memberi semangat, sehingga siswa menjadi aktif, sibuk, dan tertarik, motivasi menopang
upaya dan menjaga belajar siswa agar tetap berjalan; b motivasi mengarahkan dan mengendalikan tujuan siswa sehingga dapat melengkapi suatu tugas,
mencapai tujuan khusus yang diinginkan; c motivasi adalah selektif, agar siswa dapat menentukan kegiatan apa yang akan dilakukan dan bagaimana tugas-tugas
itu akan dilakukan. Dengan demikian, motivasi berfungsi sebagai penentu prioritas untuk keberhasilan seseorang. Jika dikaitkan dengan belajar, maka
motivasi merupakan penentu prioritas untuk mencapai hasil belajar yang optimal. Motivasi berprestasi merupakan penggugah seseorang untuk belajar,
motivasi bersumber dari banyak faktor, baik dari dalam ataupun faktor dari luar. Semakin tinggi motivasi berprestasi seseorang maka prediksi prestasi belajarnya
juga akan semakin tinggi. Menurut Hunter 2002 : 5 tinggi rendahnya motivasi dipengaruhi oleh faktor yaitu feeling tone, interest, success, knowledge, of result,
dan intrinsic-extrinsic motivation, yang merupakan pelengkap dari faktor pendorong utama, yaitu concern anak itu sendiri. Motivasi yang memiliki
pengaruh paling kuat adalah harapan ingin sukses dan takut akan kegagalan Traves, 1982: 345.
2. Hubungan antara interaksi sosial dalam keluarga dengan prestasi belajar