52
Tabel 4.15 Hasil Perhitungan Persentase Distribusi Tegangan Kondisi Isolator Terpolusi
C
NO Isolator
Terpolusi ke – n
Bobot Polusi Ringan
Sedang Berat
V
1
V
2
V
3
V
4
V
5
V
1
V
2
V
3
V
4
V
5
V
1
V
2
V
3
V
4
V
5
1 5
22.0 21.1
21.1 19.4
16.5 23.3
20.5 19.6
23.6 13.1
24.8 21.6
22.1 25.3
5.9
2 5 dan 4
22.9 22
22 17.9
15.3 24.1
22 21
19.3 13.6
26.6 23.5
24 12.8
12.8
3 5,4,dan 3
25.1 23.7
19.8 16.2
15.2 27.2
24.4 17.3
17.4 13.9
30.1 26.2
18.6 12.2
12.9
4 5,4,3,dan 2
26.7 18.1
19.6 19.3
16.3 31.3
20 18.2
15.4 15.1
34 16
16 17.5
16.5
5
Kelima Isolator
23.4 18
18.6 20.3
19.6 26.1
18.8 21.4
18.6 15.4
20.6 23
16.8 20.4
19.4
IV.4 Analisis Bobot Polusi Masing-Masing Polutan
Gambar 4.1 Isolator Terpolusi dengan Tingkat Bobot Polusi
Dari Gambar 4.1 dapat dilihat hubungan bobot polusi masing-masing polutan terhadap besarnya penambahan polutan pada larutan pengotor. Semakin
50 200
550
100 500
900
80 300
700
100 200
300 400
500 600
700 800
900 1000
Ringan Sedang
Berat
Bobot Polusi
NaCl CaCO3
C
53
besar nilai bobot polusi maka semakin besar pula penambahan polutan pada larutan pengotor. Besarnya bobot polusi ditentukan dari seberapa konduktifnya
larutan pencuci isolator.
IV.4.1 Perbandingan polutan NaCl, CaCO
3,
dan C dengan bobot polusi ringan Dari Gambar 4.1 maka dibandingkan bobot polutan pengotor yang
digunakan untuk memperoleh bobot polutan yang menempel pada isolator uji, diperoleh bahwa untuk memperoleh standar bobot polusi ringan yaitu 0.03-0.06
dibutuhkan penambahan NaCl 50 gram, 100 gram CaCO
3
, dan 80 gram C pada larutan pengotor. NaCl merupakan polutan yang paling kecil bobot
penambahannya disebabkan karena NaCl lebih konduktif dibandingkan dengan C dan CaCO
3
. Namun lapisan pengotor lebih hampir tersebar merata pada polutan CaCO
3
, hal ini disebabkan CaCO
3
memiliki sifat higrokopis yang menyerap air yang bersifat konduktif. Sehingga tahanan permukaan isolator akan menurun dan
memperpendek jarak rambat isolator. Berikut ini adalah isolator piring kaca yang terpolusi NaCl, CaCO
3
, dan C di tunjukkan pada Gambar 4.1 a, b, dan c .
a b
54
c
Gambar 4.2 a Isolator dengan Pengotor 50 gram NaCl b Isolator dengan Pengotor 100 gram CaCO
3
c Isolator dengan Pengotor 80 gram C
IV.4.2 Perbandingan polutan NaCl, CaCO
3
, dan C dengan bobot polusi sedang Dari Gambar 4.1 diperoleh bahwa untuk memperoleh bobot polusi sedang
yaitu 0.06-0.1 dibutuhkan penambahan NaCl 200 gram, CaCO
3
500 gram, dan C 300 gram pada larutan pengotor. Sama halnya dengan bobot polusi ringan NaCl
merupakan polutan yang paling kecil penambahannya. Namun penumpukan NaCl pada isolator uji masih berada pada pinggir isolator dan hanya berupa lapisan
tipis. Berbeda dengan CaCO
3
, polutan ini menempel merata pada permukaan. Sehingga penurunan tahanan isolator merata diisolator uji dan memperpendek
jarak rambat isolator uji. Sedangkan pada isolator uji yang terpolusi C terjadi penumpukan yang padat dibagian pinggir isolator dan lapisan tipis dibagian
tengah hingga cap isolator. Sehingga penurunan tahanan permukaan dan memendeknya jarak rambat isolator terjadi di bagian pinggir isolator. Berikut ini
adalah isolator piring kaca yang terpolusi NaCl, CaCO
3
, dan C di tunjukkan pada Gambar 4.2 a, b, dan c.
55
a b
c
Gambar 4.3 a Isolator dengan Pengotor 200 gram NaCl b Isolator dengan Pengotor 500 CaCO
3
c Isolator dengan Pengotor 300 gram C
IV.4.3 Perbandingan polutan NaCl, CaCO
3
, dan C dengan bobot polusi berat Dari Gambar 4.1 diperoleh bahwa untuk memperoleh bobot polusi berat,
yaitu 0.1 dibutuhkan masing-masing 550 gram NaCl, 900 gram CaCO
3
, dan 700 gram C. Sama halnya dengan terpolusi ringan dan sedang, penambahan NaCl
pada isolator terpolusi berat merupakan yang terkecil namun lapisan yang terbentuk hampir merata disekitar permukaan isolator. Sedangkan polutan CaCO
3
dan C mengakibatkan lapisan yang tersebar merata dan tebal di permukaan isolator. Berikut ini adalah isolator piring kaca yang terpolusi NaCl, CaCO
3
, dan C di tunjukkan pada Gambar 4.3 a, b, dan c.
56
a b
c
Gambar 4.4 a Isolator dengan Pengotor 550 gram NaCl b Isolator dengan Pengotor 900 CaCO
3
c Isolator dengan Pengotor 700 gram C
IV.5 Analisis Pengaruh Isolator yang Terpolusi Terhadap Distribusi Tegangan Isolator Rantai