SIMPULAN DAN SARAN 51 PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DENGAN WORD SQUARE PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN DI KELAS XI SMA NEGERI 1 HAMPARAN PERAK TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1. Organ Pencernaan Pada Manusia 15 Gambar 2.2. Struktur Lidah 16 Gambar 2.3. Struktur Gigi Manusia 18 Gambar 2.4. Kerongkongan 19 Gambar 2.5. Lambung Manusia dan Bagiannya 20 Gambar 2.6. Usus Halus dan Bagiannya 22 Gambar 2.7. Struktur Hati Manusia 23 Gambar 2.8. Pankreas 24 Gambar 2.9. Usus Besar dan Bagiannya 25 Gambar 3.1. Skema Alur Penelitian 32 Gambar 4.1. Diagram Perbandingan Nilai Pretest Kelas MAM dan Word Square 43 Gambar 4.2. Diagram Perbandingan Nilai Postes Kelas MAM dan Word Square 44 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Silabus 54 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 58 Lampiran 3. Lembar Kerja Word Square dan Make a Match 87 Lampiran 4. Lembar Instrumen Penelitian 94 Lampiran 5. Lembar Jawaban 101 Lampiran 6 Kunci Jawaban 102 Lampiran 7 Uji Coba Instrumen Penelitian 103 Lampiran 8 Analisis Varians Butir Soal 104 Lampiran 9 Perhitungan Validitas 105 Lampiran 10 Perhitungan Reliabilitas 107 Lampiran 11 Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 108 Lampiran 12 Perhitungan Daya Pembeda Tes 109 Lampiran 13 Data Hasil Belajar Siswa 111 Lampiran 14 Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi, dan Varians Nilai Pretes 113 Lampiran 15 Uji Normalitas Data Penelitian 117 Lampiran 16 Uji Homogenitas Data Penelitian 121 Lampiran 17 Pengujian Hipotesis 123 Lampiran 18 Dokumentasi Penelitian 127 Lampiran 19 Tabel Kritik Dari r Product Moment 133 Lampiran 20 Tabel Nilai Kritis L untuk Uji Liliefors 134 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan formal di sekolah. Dalam kegiatan belajar mengajar adanya interaksi atau hubungan timbal balik antara siswa dengan guru, dimana siswa menerima bahan pembelajaran yang diajarkan oleh guru, dan guru menyampaikan bahan ajarnya kepada siswa. Guru mengajar dengan membimbing siswa dan mengarahkan siswa untuk mempelajari bahan pelajaran sesuai dengan tujuan. Oleh karena itu, dalam setiap proses mengajar, guru perlu mendapatkan umpan balik, apakah tujuan yang ingin di capai sudah dikuasai oleh siswa atau belum, dan apakah proses atau pembelajaran dapat dimengerti atau tidak. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Mahdalena 2014, Pendidikan Biologi Universitas Serambi Mekah Banda Aceh dalam penelitiannya yang berjdudul “Penguasaan Komponen Ekosistem Menggunakan Metode Contextual Teaching Learning Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas XII Busana 1 T.A. 20132014”. Masalah yang dihadapi pendidikan adalah masalah proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berfikirnya, untuk itu guru dituntut harus mampu mengelola proses belajar mengajar yang memberikan rangsangan kepada siswa. Mahdalena 2014, juga menyatakan bahwa hasil belajar siswa dikategorikan masih rendah karena siswa kurang termotivasi dalam belajar. Terbukti pada kenyataannya siswa kurang menyukai mata pelajaran Biologi karena metode yang digunakan guru kurang bervariasi dan guru lebih cenderung hanya menggunakan metode ceramah. Hal ini menyebabkan siswa menjadi malas untuk berfikir kritis, kreatif dan inovatif sehingga hasil belajar siswa rendah. Belajar merupakan kunci keberhasilan siswa, artinya belajar memegang peran penting dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa yang berkualitas memiliki karakteristik tertentu seperti wawasan pengetahuan yang luas, sikap dan perilaku positif terhadap lingkungan sosial maupun lingkungan alam sekitar. Guru merupakan komponen yang sangat penting dalam proses belajar mengajar sebab keberhasilan pelaksanaan proses pendidikan sangat tergantung pada guru. Salah satu kemampuan yang dimiliki guru adalah bagaimana merancang metode pembelajaran sesuai dengan tujuan yang akan dicapai karena kita yakin tidak semua tujuan pembelajaran bisa dicapai dengan menggunakan satu metode saja. Guru juga harus mampu dalam mengelola komponen pembelajaran yang kreatif dalam mengembangkan materi pembelajaran sehingga materi pembelajaran itu dapat diserap oleh peserta didik sehingga pembelajaran dapat tercapai. Salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh guru adalah kemampuan menguasai kelas dan terampil menggunakan metode dalam proses pembelajaran. Metode adalah cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar metode sangat diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir. Jika guru dapat menggunakan metode secara optimal dan mengaitkan materi pelajaran dengan lingkungan sekitar siswa maka siswa akan termotivasi dan hasil belajar siswa akan meningkat. Adapaun menurut Iin 2015, berdasarkan observasi yang telah dilakukan di SMA Negeri Kebakkramat pada kelas XI IPA 1 diketahui bahwa penguasaan konsep biologi siswa masih rendah. Hal ini ditunjukkan dengan masih adanya nilai ulangan harian siswa yang berkisar pada batas tuntas mata pelajaran biologi yaitu 67. Sebanyak 12 orang 27 belum dapat melampaui nilai batas tuntas belajar tersebut untuk materi sistem koordinasi. Rendahnya penguasaan konsep siswa juga tampak dari hasil tes kemampuan awal dimana penguasaan konsep siswa adalah sebesar 57,29 dari keseluruhan konsep materi pada pokok bahasan sistem reproduksi. Partisipasi siswa dalam pembelajaran juga belum maksimal. Dari beberapa uraian di atas, maka untuk mencapai pengajaran yang baik, seorang guru dituntut untuk mampu memilih dan menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan kepada peserta didik. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Hapsari 2012, Pendidikan Kimia di Universitas Sebelas Maret dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Metode Pembelajaran Make A Match dengan Kemampuan Memori Terhadap Prestasi

Dokumen yang terkait

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 1 TERBANGGI BESAR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 11 12

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP DENGAN PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ANTARA TEKNIK PEMBELAJARAN TALKING STICK DENGAN MAKE A MATCH PADA MATERI GAYA

0 40 54

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) DAN MAKE A MATCH PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DENGAN MEMPERHATIKAN KECERDASAN ADVERSITAS KELAS XII IPS SMA NEGERI 2 GADINGREJO TAHUN P

0 10 97

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) DAN TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 4 KOTABUMI

1 22 172

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA SMP NEGERI 1 KASUI KELAS VIII SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2013/2014

0 24 76

PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA DI KELAS X SMA NEGERI 1 JATI AGUNG LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 12 104

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATERI GAYA ANTARA TEKNIK PEMBELAJARAN TALKING STICK DENGAN MAKE A MATCH

0 0 9

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA SEKOLAH DASAR

0 0 11

EFEKTIVITAS MODEL MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA DI SMA

0 0 11

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MENGGUNAKAN MODEL MAKE A MATCH KELAS IV

0 0 12