Pengujian Kuat Tekan Bebas Unconfined Compression Test

76 Gambar 4.10 Grafik Hubungan Antara Kadar Air Optimum tanah w opt dan variasi campuran dengan waktu pemeraman selama 14 hari.

4.3.3 Pengujian Kuat Tekan Bebas Unconfined Compression Test

Dalam pengujian ini akan diperoleh hubungan antara nilai Kuat Tekan Bebas tanah q u pada tanah asli dan tanah remoulded buatan serta nilai Kuat Tekan Bebas tanah q u pada tiap variasi tanah yang telah dicampur dengan bahan stabilisasi semen dan abu gunung vulkanik dengan waktu pemeraman selama 14 hari. Selanjutnya dari hasil nilai q u diperoleh nilai kohesi c u yaitu sebesar ½ q u . Hasil pengujian Kuat Tekan Bebas yang dilakukan pada setiap variasi campuran ditunjukkan pada Tabel 4.5. Pada Gambar 4.11 ditunjukkan perbandingan nilai kuat tekan tanah q u antara tanah asli dengan tanah remoulded dan pada Gambar 4.12 ditunjukkan nilai kuat tekan tanah q u yang diperoleh di setiap variasi campuran. Universitas Sumatera Utara 77 Tabel 4.6 Data Hasil Uji Kuat Tekan Bebas 3 PC dengan berbagai variasi penambahan AGV Sampel q u kgcm² c u kgcm² Tanah Asli 1,40 0,70 Remoulded 0,50 0,25 3 Portland Cement 1,72 0,86 3 PC + 2 AGV 2,10 1,05 3 PC + 3 AGV 2,13 1,06 3 PC + 4 AGV 2,24 1,12 3 PC + 5 AGV 2,70 1,35 3 PC + 6 AGV 2,73 1,37 3 PC + 7 AGV 2,98 1,49 3 PC + 8 AGV 2,90 1,45 3 PC + 9 AGV 2,79 1,36 3 PC + 10 AGV 2,44 1,22 3 PC + 11 AGV 2,40 1,20 3 PC + 12 AGV 2,38 1,19 3 PC + 13 AGV 2,13 1,06 3 PC + 14 AGV 2,01 1,01 Dari hasil pengujian yang dilakukan diambil nilai kadar abu gunung vulkanik sebesar 7 sebagai kadar abu maksimal dengan nilai q u = 2,98 kgcm². Universitas Sumatera Utara 78 Tabel 4.6 Perbandingan Antara Kuat Tekan Tanah Asli dan Tanah remoulded Strain Tanah asli q u kgcm² Tanah remoulded q u kgcm² 0,5 0,23 0,14 1 0,42 0,23 2 0,65 0,32 3 1,23 0,37 4 1,40 0,50 5 1,20 0,31 6 0,53 0,27 7 0,35 0,18 Gambar 4.11 Grafik Hubungan Antara Nilai Kuat Tekan Tanah q u dengan Regangan Strain yang diberikan pada sampel tanah asli dan tanah remoulded. 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6 2 4 6 8 q u k g cm ² Strain Tanah Asli Remoulded Universitas Sumatera Utara 79 Gambar 4.12 Grafik Kuat Tekan 3 PC dengan Berbagai Variasi Penambahan AGV Dari hasil percobaan diperoleh nilai Kuat Tekan tanah pada tanah asli adalah sebesar 1,40 kgcm², sedangkan pada tanah remoulded diperoleh sebesar 0,50 kgcm². Gambar 4.12 memperlihatkan perbandingan besar nilai Kuat Tekan tanah q u dengan penambahan 3 PC dengan kadar variasi penambahan AGV. Dari hasil percobaan pada kadar 2 - 7 AGV mengalami peningkatan nilai Kuat Tekan tanah. Terjadinya kenaikan Kuat Tekan tanah ini dikarenakan adanya absorbsi air oleh semen dan reaksi pertukaran ion dan membentuk kalsium silikat dan kalsium aluminat yang mengakibatkan kekuatan tanah meningkat. Adanya reaksi pozolan membuat partikel-partikel lempung menggumpal sehingga mengakibatkan konsistensi tanah menjadi lebih baik. Reaksi antara silika SiO 2 dan alumina AL 2 O 3 yang membentuk kalsium silikat hidrat seperti: tobermorit, kalsium aluminat hidrat 4CaO.Al 2 O 3 .12H 2 O dan gehlenit hidrat 2CaO.Al 2 O 3 .SiO 2 .6H 2 O yang tidak larut dalam air. Pembentukan senyawa- senyawa ini berlangsung lambat dan menyebabkan tanah menjadi lebih keras, lebih padat dan lebih stabil. Begitu pula dengan abu gunung vulkanik yang mengandung unsur kimia seperti Al 2 O 3, Fe 2 O 3 , CaO dan MgO akan diserap oleh 1 2 3 4 5 2 4 6 8 10 12 14 Kuat Tekan 3 PC Tanah Asli Tanah Remoulded Universitas Sumatera Utara 80 permukaan butiran lempung yang memiliki kandungan yang berbentuk halus dan bermuatan negatif. Ion positif seperti ion hydrogen H + , ion sodium Na + , dan ion kalium K + , serta air yang berpolarisasi, semuanya melekat pada permukaan butiran lempung. Jadi, permukaan butiran lempung tadi kehilangan kekuatan tolaknya repulsion force, dan terjadilah kohesi pada butiran itu sehingga berakibat kenaikan kekuatan konsistensi tanah tersebut. Dengan penambahan 3 PC memiliki nilai Kuat Tekan maksimal pada kadar abu 7 yakni sebesar 2,98 kgcm². Namun pada kadar 8 - 14 AGV mengalami penurunan nilai Kuat Tekan pada penambahan abu gunung vulkanik. Ini menggambarkan bahwa bahan stabilisasi yang mengandung silika dapat meningkatkan nilai Kuat Tekan q u akan tetapi apabila jumlah kadar bahan stabilisasi tinggi atau berlebih justru akan menyebabkan penurunan nilai Kuat Tekan q u , ini dikarenakan jumlah material stabilisator yang mengikat butiran tanah berlebih. Akibat dari berlebihnya material ini membuat nilai Kuat Tekan semakin menurun. Setelah mendapatkan nilai Kuat Tekan q u, penulis dapat membandingkan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lini Marsela dan Irene Margaretha dengan variasi penambahan semen yang berbeda dengan penelitian ini yaitu 2 PC dan 4 PC dan kadar penambahan abu gunung vulkanik yang sama, dengan variasi yakni: 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14. Perbandingan grafik dapat dilihat pada Gambar 4.13 Universitas Sumatera Utara 81 1 2 3 4 5 2 4 6 8 10 12 14 q u kg c m 2 Persentase AGV Tanah Asli Kuat Tekan 2 PC Kuat Tekan 3 PC Kuat Tekan 4 PC Remoulded Gambar 4.13 Perbandingan Grafik Kuat Tekan dengan Penambahan 2 PC, 3 PC, dan 4 PC dan Variasi Penambahan AGV dengan Waktu Pemeraman Selama 14 hari. Universitas Sumatera Utara 82

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Dari penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh campuran semen portland tipe I dan abu gunung vulkanik terhadap tanah lempung, dapat disimpulkan bahwa: 1. Berdasarkan klasifikasi USCS, sampel tanah tersebut termasuk dalam jenis CL Clay – Low Plasticity yaitu lempung anorganik dengan plastisitas rendah sampai sedang. 2. Berdasarkan klasifikasi AASHTO, sampel tanah tersebut termasuk dalam jenis A-7-6 . 3. Dari hasil uji Water Content didapat bahwa nilai kadar air tanah asli sebesar 17,89 . 4. Dari hasil uji Specific Gravity didapat bahwa nilai berat spesifik tanah yaitu sebesar 2,65 ; dan berat spesifik abu vulkanik 2,62. 5. Dari uji Atterberg pada tanah asli diperoleh nilai Liquid Limit sebesar 45,49 dan indeks plastisitas IP sebesar 30,30 . Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan diketahui bahwa dengan penambahan 3 PC + 14 AGV, memiliki indeks plastisitas IP yang paling rendah yakni 12,21. Dengan nilai Liquid Limit sebesar 29,81. 6. Hasil uji Proctor Standard menghasilkan nilai kadar air optimum tanah sebesar 20,73 dan berat isi kering maksimum sebesar 1,28 grcm³, sedangkan dari hasil percobaan didapat nilai berat isi maksimum yaitu Universitas Sumatera Utara