4.9. Analisis Pemecahan Masalah
Semua data, baik yang diperoleh dalam pengumpulan data maupun yang didapat dari hasil pengolahan data dianalisis dan dibandingkan dengan sumber
referensi yang ada dan teori-teori yang mendukung. Dalam Penelitian ini ada beberapa parameter performance yang digunakan
untuk menganalisis model penjadwalan, yaitu : 1.
Efficiency Index EI yaitu membandingkan nilai makespan metode perusahaan dengan metode pembanding, yaitu membandingkan hasil FCFS
dengan metode tabu search. Apabila EI = 1, maka kedua metode memiliki performance yang sama, bila EI 1, maka metode usulan yang diberikan
memiliki performance yang kurang baik dibanding dengan metode yang digunakan perusahaan. Jika EI 1, maka metode usulan yang diberikan
memiliki performance yang lebih baik dibanding dengan metode yang digunakan perusahaa.
2. Beda Relatif, digunakan untuk mengetahui seberapa jauh perbedaan
makespan yang dihasilkan oleh metode FCFS dengan metode tabu search.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
5.1. Pengumpulan Data
5.1.1. Data Permintaan Produk
Data permintaan produk yang dikumpulkan pada penelitian ini diambil dari data permintaan produk tiang pancang pada bulan Juli 2013. Data permintaan
produk dapat dilihat pada Tabel 5.1.
Tabel 5.1. Data Permintaan Tiang Pancang
No Kode
Order Kedatangan
Order Jenis produk
yang diorder Jumlah
Order Penyerahan
Order
1 Job1
4 Jul-2013 PC A - 400
135 27 Jul-2013
2 Job 2
5 Jul -2013 PC A - 300
314 31 Jul-2013
3 Job 3
9 Jul 2013 PC A - 400
246 14 Agust-2013
4 Job 4
12 Jul -2013 PC A - 300
231 15 Agust -2013
5 Job 5
13 Jul -2013 PC A - 400
472 22 Agust-2013
6 Job 6
15 Jul -2013 PC A - 350
293 31 Agust-2013
7 Job 7
17 Jul -2013 PC A - 350
167 26 Agust -2013
8 Job 8
18 Jul -2013 PC A - 350
362 30 Agust-2013
Sumber : PT. Jaya Beton Indonesia
5.1.2. Data Kapasitas Work center
Data yang diambil merupakan data jumlah mesin yang terdapat pada masing-masing stasiun kerja, jumlah operator, waktu setup setiap mesin, jam kerja
dan jumlah shift. Data kapasitas work center setiap periode dapat dilihat pada Tabel 5.2.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.2. Data Kapasitas Work center
Stasiun Kerja Nama Mesin
Jumlah Mesin
unit Waktu
Setup menit
Jumlah Operator
orang Jam
Kerja Shift RT
jam Jumlah
Shift RThari
Persiapan tulangan
PC Bar
- Cutting
machine -
Heading machine
1 3
2 10
1 3
10 2
Pembuatan sangkar
Cage forming machine
4 20
6 10
2 Pemasangan pile
joint plate -
- -
3 10
2 Pemasangan
cetakan -
- -
4 10
2 Pembuatan
concrete mixing Batching plan
1 20
1 10
2 Pengecoran
concrete mixing Concrete
placing machine 2
5 4
10 2
Tensioning -
- -
2 10
2 Spinning
Spinning machine
4 15
8 10
2 Steam curing
- Steamming
machine
2 60
2 10
2 Remoulding dan
Finishing -
- -
8 10
2
Sumber : PT. Jaya Beton Indonesia
5.1.3. Data Pengukuran Waktu
Pengukuran waktu dilakukan terhadap waktu proses. Waktu proses setiap job untuk setiap stasiun kerja didapat dari pengukuran waktu dengan
menggunakan metode jam henti stopwatch. Data hasil pengukuran waktu tiap job tiap stasiun kerja untuk tiang pancang tipe PC A 300 dapat dilihat pada Tabel
5.3, untuk tipe PC A 350 dapat dilihat pada Tabel 5.4, untuk tipe PC A 400 dapat dilihat pada Tabel 5.5
.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.3. Waktu Siklus Untuk Tiang Pancang Tipe PC A 300
Stasiun Kerja Kegiatan
Pengamatan Waktu Produksi Detik 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10
Persiapan tulangan PC
Bar I PC Bar dipindahkan ke cutting machine
menggunakan hoist crane 77
69 79
71 74
69 71
77 76
75 PC Bar dipotong menggunakan cutting machine
dengan ukuran sesuai pesanan 7 m - 15 m 196
195 193
195 208
188 195
203 196
196 Potongan
PC Bar
dipindahkan ke
area pengheadingan dengan menggunakan hoist crane.
22 23
18 19
23 20
18 19
18 18
PC Bar dimasukkan ke heading machine secara manual
131 140
140 140
137 136
134 139
133 132
Ujung PC Bar dibentuk menjadi bulat berkepala dengan diameter 15 mm.
175 192
178 186
175 183
187 179
182 179
PC Bar dipindahkan ke stasiun pembuatan sangkar dengan menggunakan hoist crane
23 26
25 26
24 25
27 28
26 24
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.3. Waktu Siklus Untuk Tiang Pancang Tipe PC A 300 Lanjutan
Stasiun Kerja Kegiatan
Pengamatan Waktu Produksi Detik 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10
Pembuatan sangkar II
Gulungan iron wire ditempatkan ke cage forming machine secara manual
62 67
66 68
64 68
68 58
64 67
Cover ring dipasang sesuai diameter sangkar yang akan dibuat
139 150
146 132
149 141
150 138
131 133
PC Bar
yang sudah
melewati tahap
pengheadingan dipasang pada plat tembaga langsung ke plat penarik
291 301
303 306
293 282
277 279
285 279
Ujung iron wire dipasangkan pada PC Bar 141
139 129
146 132
144 131
135 129
130 Pengelasan iron wire secara otomatis
389 381
388 369
395 371
394 375
385 396
Ujung PC wire dipotong menggunakan tang 50
44 51
44 46
48 46
49 51
50 Sangkar yang telah selesai dibuat dipindahkan ke
area pemasangan joint secara manual. 198
209 214
219 194
210 216
201 196
200
Pemasangan pile joint plate III
Sangkar yang telah selesai selanjutnya dipasangi pile joint plate
134 130
130 121
124 122
131 135
135 125
Ujung PC bar yang berkepala ditempatkan pada lubang-lubang yang ada di pile joint plate
66 63
69 68
68 71
76 71
69 71
Baut berukuran ¾ inchi ditempatkan pada locking pin hole yang berfungsi untuk menahan agar PC
Bar tidak lepas. 216
217 214
208 215
214 204
217 219
209
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.3. Waktu Siklus Untuk Tiang Pancang Tipe PC A 300 Lanjutan
Stasiun Kerja Kegiatan
Pengamatan Waktu Produksi Detik 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10
Pemasangan cetakan IV
Cetakan diolesi dengan minyak CPO sebelum dilakukan pengecoran
43 41
44 41
41 38
44 39
35 39
Cetakan dipindahkan ke area placing dengan menggunakan over head crane
56 60
65 50
53 52
58 54
62 52
Sangkar yang telah dipasangi pile joint plate dipindahkan ke area placing menggunakan over
head crane dan ditempatkan di dalam cetakan bagian bawah.
65 67
60 67
72 73
75 75
63 70
Cetakan berisi sangkar dipindahkan ke area concrete placing
134 131
129 147
141 130
140 144
149 142
Pembuatan concrete mixing
V Semen, kerikil, dan pasir dimasukkan ke dalam
batching plant dengan menggunakan conveyor dan air serta plascitizer dialirkan ke batching
plant melalui selang
462 431
448 444
446 470
461 452
471 459
Pengadukan terhadap bahan-bahan dilakukan dengan putaran 45 rpm
293 300
297 295
295 296
290 292
306 300
Pengecoran concrete mixing
VI Pengecoran adukan beton dengan menggunakan
concrete placing machine 683
682 702
702 685
682 667
691 669
702
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.3. Waktu Siklus Untuk Tiang Pancang Tipe PC A 300 Lanjutan
Stasiun Kerja Kegiatan
Pengamatan Waktu Produksi Detik 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10
Tensioning VII Cetakan atas dibawa dengan over head crane.
60 69
71 75
75 68
74 69
64 70
Baut cetakan dikencangkan dengan menggunakan impact tool.
93 95
103 94
100 90
106 99
92 102
Dilakukan prestressing
terhadap PC
Bar menggunakan tensioning jack kekuatan tarik 750
kgcm
2
.
37 37
37 38
30 30
37 40
35 37
Cetakan dipindahkan ke spinning machine.
58 49
61 61
52 58
60 53
56 49
Spinning VIII Pemutaran cetakan untuk memadatkan adonan
beton
510 510
510 510
510 510
510 510
510 510
Cetakan yang telah selesai melalui proses spinning dipindahkan ke bak uap menggunakan
over head crane.
84 82
79 87
84 83
86 79
78 81
Steam curing IX Proses penguapan dilakukan selama lebih kurang
4 jam pada suhu 70
o
C.
14400 14400
14400 14400
14400 14400
14400 14400
14400 14400
Dipindahkan ke
area pembukaan
cetakan menggunakan over head crane.
77 81
74 75
82 81
79 76
71 83
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.3. Waktu Siklus Untuk Tiang Pancang Tipe PC A 300 Lanjutan
Stasiun Kerja Kegiatan
Pengamatan Waktu Produksi Detik 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10
Remoulding dan FinishingX
Cetakan bagian atas dibuka dengan terlebih dahulu melepaskan baut menggunakan impact
tool 92
91 109
105 101
105 107
104 100
93 Cetakan bagian atas dipindahkan menggunakan
over head crane 62
57 60
55 62
55 58
67 69
68 Produk dipindahkan ke bagian pengecatan
74 79
78 73
77 76
76 76
72 70
Produk diinspeksi apakah sudah sesuai dengan standar.
31 28
26 33
32 33
30 28
28 30
Kedua ujung produk dicat dan produk diberi label akta produksi.
77 94
78 81
75 83
79 84
81 93
Produk yang telah selesai diinspeksi dan dicat selanjutnya dipindahkan ke stock area
menggunakan over head crane. 106
106 101
104 96
106 102
96 103
103
Sumber : Pengukuran pada PT. Jaya Beton Indonesia
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.4. Waktu Siklus Untuk Tiang Pancang Tipe PC A 350
Stasiun Kerja Kegiatan
Pengamatan Waktu Produksi Detik 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10
Persiapan tulangan PC
Bar I PC Bar dipindahkan ke cutting machine
menggunakan hoist crane 72
76 83
86 71
87 83
83 86
87 PC Bar dipotong menggunakan cutting machine
dengan ukuran sesuai pesanan 7 m - 15 m 222
241 222
226 238
235 227
239 236
227 Potongan
PC Bar
dipindahkan ke
area pengheadingan dengan menggunakan hoist crane.
21 23
24 22
21 23
24 19
24 21
PC Bar dimasukkan ke heading machine secara manual
161 156
170 171
162 158
171 155
155 166
Ujung PC Bar dibentuk menjadi bulat berkepala dengan diameter 15 mm.
220 212
214 201
221 197
213 219
203 219
PC Bar dipindahkan ke stasiun pembuatan sangkar dengan menggunakan hoist crane
23 26
25 26
27 29
25 28
24 29
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.4. Waktu Siklus Untuk Tiang Pancang Tipe PC A 350 Lanjutan
Stasiun Kerja Kegiatan
Pengamatan Waktu Produksi Detik 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10
Pembuatan sangkar II
Gulungan iron wire ditempatkan ke cage forming machine secara manual
72 69
74 65
71 65
74 63
64 66
Cover ring dipasang sesuai diameter sangkar yang akan dibuat
139 146
140 141
151 140
146 152
146 143
PC Bar
yang sudah
melewati tahap
pengheadingan dipasang pada plat tembaga langsung ke plat penarik
371 366
364 364
362 353
361 371
362 367
Ujung iron wire dipasangkan pada PC Bar 141
139 129
146 132
144 131
135 129
130 Pengelasan iron wire secara otomatis
444 422
442 439
448 445
452 432
430 424
Ujung PC wire dipotong menggunakan tang 49
55 53
49 53
57 55
57 56
55 Sangkar yang telah selesai dibuat dipindahkan ke
area pemasangan joint secara manual. 207
198 195
210 201
210 208
211 193
199
Pemasangan pile joint plate III
Sangkar yang telah selesai selanjutnya dipasangi pile joint plate
132 140
134 149
147 132
141 147
141 148
Ujung PC bar yang berkepala ditempatkan pada lubang-lubang yang ada di pile joint plate
84 74
79 74
73 81
82 77
85 76
Baut berukuran ¾ inchi ditempatkan pada locking pin hole yang berfungsi untuk menahan agar PC
Bar tidak lepas. 215
224 227
216 225
218 221
221 217
224
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.4. Waktu Siklus Untuk Tiang Pancang Tipe PC A 350 Lanjutan
Stasiun Kerja Kegiatan
Pengamatan Waktu Produksi Detik 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10
Pemasangan cetakan IV
Cetakan diolesi dengan minyak CPO sebelum dilakukan pengecoran
49 51
42 41
45 49
41 45
49 49
Cetakan dipindahkan ke area placing dengan menggunakan over head crane
61 56
63 62
65 60
61 59
55 66
Sangkar yang telah dipasangi pile joint plate dipindahkan ke area placing menggunakan over
head crane dan ditempatkan di dalam cetakan bagian bawah.
65 67
60 67
72 73
75 75
63 70
Cetakan berisi sangkar dipindahkan ke area concrete placing
152 136
134 130
140 135
146 143
146 133
Pembuatan concrete mixing
V Semen, kerikil, dan pasir dimasukkan ke dalam
batching plant dengan menggunakan conveyor dan air serta plascitizer dialirkan ke batching
plant melalui selang
479 464
478 485
478 495
506 455
462 465
Pengadukan terhadap bahan-bahan dilakukan dengan putaran 45 rpm
287 292
288 281
294 288
285 278
294 286
Pengecoran concrete mixing
VI Pengecoran adukan beton dengan menggunakan
concrete placing machine 770
842 808
840 816
770 782
812 801
832
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.4. Waktu Siklus Untuk Tiang Pancang Tipe PC A 350 Lanjutan
Stasiun Kerja Kegiatan
Pengamatan Waktu Produksi Detik 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10
Tensioning VII Cetakan atas dibawa dengan over head crane.
60 69
71 75
75 68
74 69
64 70
Baut cetakan dikencangkan dengan menggunakan impact tool.
126 117
115 114
127 118
125 116
126 116
Dilakukan prestressing
terhadap PC
Bar menggunakan tensioning jack kekuatan tarik 750
kgcm
2
. 57
58 58
63 54
53 53
56 61
52 Cetakan dipindahkan ke spinning machine.
57 63
63 55
57 62
56 61
64 58
Spinning VIII Pemutaran cetakan untuk memadatkan adonan
beton 510
510 510
510 510
510 510
510 510
510 Cetakan yang telah selesai melalui proses
spinning dipindahkan ke bak uap menggunakan over head crane.
93 88
89 81
86 99
80 100
93 88
Steam curing IX Proses penguapan dilakukan selama lebih kurang
4 jam pada suhu 70
o
C. 14400 14400 14400 14400 14400 14400 14400 14400 14400 14400
Dipindahkan ke
area pembukaan
cetakan menggunakan over head crane.
85 79
80 82
77 79
74 85
79 74
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.4. Waktu Siklus Untuk Tiang Pancang Tipe PC A 350 Lanjutan
Stasiun Kerja Kegiatan
Pengamatan Waktu Produksi Detik 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10
Remoulding dan FinishingX
Cetakan bagian atas dibuka dengan terlebih dahulu melepaskan baut menggunakan impact
tool 115
112 109
98 110
116 107
114 118
111 Cetakan bagian atas dipindahkan menggunakan
over head crane 62
57 60
55 62
55 58
67 69
68 Produk dipindahkan ke bagian pengecatan
74 79
78 73
77 76
76 76
72 70
Produk diinspeksi apakah sudah sesuai dengan standar.
31 28
26 33
32 33
30 28
28 30
Kedua ujung produk dicat dan produk diberi label akta produksi.
91 94
90 90
98 84
85 91
95 94
Produk yang telah selesai diinspeksi dan dicat selanjutnya dipindahkan ke stock area
menggunakan over head crane. 97
110 99
106 101
105 112
102 99
110
Sumber : Pengukuran pada PT. Jaya Beton Indonesia
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.5. Waktu Siklus Untuk Tiang Pancang Tipe PC A 400
Stasiun Kerja Kegiatan
Pengamatan Waktu Produksi Detik 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10
Persiapan tulangan PC
Bar I PC Bar dipindahkan ke cutting machine
menggunakan hoist crane 80
83 85
79 87
85 87
90 84
91 PC Bar dipotong menggunakan cutting machine
dengan ukuran sesuai pesanan 7 m - 15 m 260
248 251
254 248
251 245
243 250
243 Potongan
PC Bar
dipindahkan ke
area pengheadingan dengan menggunakan hoist crane.
19 19
20 23
22 22
22 20
23 20
PC Bar dimasukkan ke heading machine secara manual
181 191
191 182
189 183
188 186
183 180
Ujung PC Bar dibentuk menjadi bulat berkepala dengan diameter 15 mm.
236 224
239 233
224 248
235 242
224 237
PC Bar dipindahkan ke stasiun pembuatan sangkar dengan menggunakan hoist crane
30 31
24 31
24 23
24 23
26 28
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.5. Waktu Siklus Untuk Tiang Pancang Tipe PC A 400 Lanjutan
Stasiun Kerja Kegiatan
Pengamatan Waktu Produksi Detik 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10
Pembuatan sangkar II
Gulungan iron wire ditempatkan ke cage forming machine secara manual
74 75
76 70
69 71
69 77
72 74
Cover ring dipasang sesuai diameter sangkar yang akan dibuat
143 139
145 144
137 142
138 140
147 147
PC Bar
yang sudah
melewati tahap
pengheadingan dipasang pada plat tembaga langsung ke plat penarik
382 394
370 371
388 369
398 391
393 394
Ujung iron wire dipasangkan pada PC Bar 141
139 129
146 132
144 131
135 129
130 Pengelasan iron wire secara otomatis
427 426
438 445
425 454
447 430
450 441
Ujung PC wire dipotong menggunakan tang 51
50 52
54 50
56 58
52 49
51 Sangkar yang telah selesai dibuat dipindahkan ke
area pemasangan joint secara manual. 218
210 226
217 221
223 211
213 217
225
Pemasangan pile joint plate III
Sangkar yang telah selesai selanjutnya dipasangi pile joint plate
145 142
150 145
141 146
141 146
149 144
Ujung PC bar yang berkepala ditempatkan pada lubang-lubang yang ada di pile joint plate
89 89
85 82
81 80
80 77
77 81
Baut berukuran ¾ inchi ditempatkan pada locking pin hole yang berfungsi untuk menahan agar PC
Bar tidak lepas. 235
227 233
230 224
234 237
229 235
236
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.5. Waktu Siklus Untuk Tiang Pancang Tipe PC A 400 Lanjutan
Stasiun Kerja Kegiatan
Pengamatan Waktu Produksi Detik 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10
Pemasangan cetakan IV
Cetakan diolesi dengan minyak CPO sebelum dilakukan pengecoran
46 45
53 53
47 49
48 47
45 50
Cetakan dipindahkan ke area placing dengan menggunakan over head crane
65 59
64 65
55 60
57 57
63 59
Sangkar yang telah dipasangi pile joint plate dipindahkan ke area placing menggunakan over
head crane dan ditempatkan di dalam cetakan bagian bawah.
65 67
60 67
72 73
75 75
63 70
Pembuatan concrete mixing
V Semen, kerikil, dan pasir dimasukkan ke dalam
batching plant dengan menggunakan conveyor dan air serta plascitizer dialirkan ke batching
plant melalui selang
134 145
149 134
142 155
146 153
156 141
Pengadukan terhadap bahan-bahan dilakukan dengan putaran 45 rpm
503 479
481 494
498 499
520 481
509 510
Pengecoran concrete mixing
VI Pengecoran adukan beton dengan menggunakan
concrete placing machine 277
280 291
285 282
285 289
295 280
288
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.5. Waktu Siklus Untuk Tiang Pancang Tipe PC A 400 Lanjutan
Stasiun Kerja Kegiatan
Pengamatan Waktu Produksi Detik 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10
Tensioning VII Cetakan atas dibawa dengan over head crane.
60 69
71 75
75 68
74 69
64 70
Baut cetakan dikencangkan dengan menggunakan impact tool.
132 131
118 127
130 124
129 131
126 119
Dilakukan prestressing
terhadap PC
Bar menggunakan tensioning jack kekuatan tarik 750
kgcm
2
. 66
68 57
71 69
62 59
66 70
65 Cetakan dipindahkan ke spinning machine.
59 55
59 55
56 64
62 58
55 58
Spinning VIII Pemutaran cetakan untuk memadatkan adonan
beton 510
510 510
510 510
510 510
510 510
510 Cetakan yang telah selesai melalui proses
spinning dipindahkan ke bak uap menggunakan over head crane.
94 94
100 95
99 98
102 97
97 92
Steam curing IX Proses penguapan dilakukan selama lebih kurang
4 jam pada suhu 70
o
C. 14400 14400 14400 14400 14400 14400 14400 14400 14400 14400
Dipindahkan ke
area pembukaan
cetakan menggunakan over head crane.
95 90
104 91
103 90
103 106
95 90
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.5. Waktu Siklus Untuk Tiang Pancang Tipe PC A 400 Lanjutan
Stasiun Kerja Kegiatan
Pengamatan Waktu Produksi Detik 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10
Remoulding dan FinishingX
Cetakan bagian atas dibuka dengan terlebih dahulu melepaskan baut menggunakan impact
tool 109
107 118
103 107
110 106
118 118
100 Cetakan bagian atas dipindahkan menggunakan
over head crane 62
57 60
55 62
55 58
67 69
68 Produk dipindahkan ke bagian pengecatan
74 79
78 73
77 76
76 76
72 70
Produk diinspeksi apakah sudah sesuai dengan standar.
31 28
26 33
32 33
30 28
28 30
Kedua ujung produk dicat dan produk diberi label akta produksi.
90 86
92 91
84 99
98 93
85 97
Produk yang telah selesai diinspeksi dan dicat selanjutnya dipindahkan ke stock area
menggunakan over head crane. 120
112 106
120 106
107 115
109 112
113
Sumber : Pengukuran pada PT. Jaya Beton Indonesia
Universitas Sumatera Utara
5.1.4. Rating Factor
Rating Factor pada penelitian ini ditentukan berdasarkan metode Westinghouse yang dipengaruhi oleh empat faktor yaitu keterampilan, kondisi
kerja, usaha dan konsistensi. Sebagai contoh, westinghouse factor untuk stasiun kerja I pembuatan tulangan
adalah 0,06 yang didapat dari: Keterampilan:
Average D 0 Usaha:
Good C1 0,05
Kondisi kerja: Average D 0
Konsistensi: Good C
0,01 +
Total 0,06
Sehingga rating factornya = 1+ 0,06
= 1,06 Rating Factor operator untuk seluruh stasiun kerja dapat dilihat pada
Tabel 5.6.
Tabel 5.6. Rating Factor Tiap Stasiun Kerja Stasiun
kerja Faktor
Kelas Lambang
Nilai Total
Rating Factor
I Pembuatan
tulangan Keterampilan
Average D
0.00 0.06
1,06 Usaha
Good C1
0.05 Kondisi kerja
Average D
0.00 Konsistensi
Good C
0.01 II
Pembuatan sangkar
Keterampilan Good
C1 0.06
0,11 1,11
Usaha Good
C1 0.05
Kondisi kerja Average
D 0.00
Konsistensi Average
D 0.00
III Pemasangan
pile joint plate
Keterampilan Good
C1 0.06
0,11 1,11
Usaha Good
C1 0.05
Kondisi kerja Average
D 0.00
Konsistensi Average
D 0.00
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.6. Rating Factor Tiap Stasiun KerjaLanjutan Stasiun kerja
Faktor Kelas
Lambang Nilai
Total Rating
Factor IV
Pemasangan cetakan
Keterampilan Good
C1 0.06
0,07 1,07
Usaha Average
D 0.00
Kondisi kerja Average
D 0.00
Konsistensi Good
C 0.01
V Pembuatan
concrete mixing
Keterampilan Good
C1 0.06
0,14 1,14
Usaha Good
C1 0.05
Kondisi kerja Good
C 0.02
Konsistensi Good
C1 0.01
VI Pengecoran
concrete mixing
Keterampilan Average
D 0.00
0,06 1,06
Usaha Good
C1 0.05
Kondisi kerja Average
D 0.00
Konsistensi Good
C 0.01
VII Tensioning
Keterampilan Good
C1 0.06
0,07 1,07
Usaha Average
D 0.00
Kondisi kerja Average
D 0.00
Konsistensi Good
C1 0.01
VIII Spinning
Keterampilan Average
D 0.0
0,06 1,06
Usaha Good
C1 0.05
Kondisi kerja Fair
E -0.03
Konsistensi Good
C 0.04
IX Steam curing
Keterampilan Average
D 0.00
0,06 1,06
Usaha Good
C1 0.05
Kondisi kerja Average
D 0.00
Konsistensi Good
C 0.01
X Remoulding
dan Finishing Keterampilan
Good C1
0.06 0,12
1,12 Usaha
Good C1
0.05 Kondisi kerja
Average D
0.00 Konsistensi
Good C
0.01
Sumber : Pengamata pada PT. Jaya Beton Indonesia
5.1.5. Allowance
Kelonggaran Allowance diberikan untuk tiga hal yaitu untuk kebutuhan pribadi, menghilangkan rasa fatique dan hambatan-hambatan yang tidak
terhindarkan.
Universitas Sumatera Utara
Sebagai contoh, Allowance untuk stasiun kerja I pembuatan tulangan PC Bar adalah 16 yang didapat dari:
Faktor Keterangan
Allowance Kebutuhan Pribadi:
Pria 2
Tenaga yang dikeluarkan: Sangat Ringan
6 Sikap kerja:
Berdiri diatas dua kaki 1
Gerakan kerja: Normal
Kelelahan mata: Pandangan yang terputus-putus
Keadaan temperatur: Normal
2 Keadaan atmosfer:
Baik Keadaan lingkungan:
Sangat bising 3
Hambatan yang tak terhindarkan 2
Jumlah: 16
Besarnya allowance yang diberikan kepada tiap operator di setiap stasiun kerja dapat dilihat pada Tabel 5.7.
Tabel 5.7. Allowance Untuk Tiap Operator Tiap Stasiun Kerja
Stasiun Kerja
Faktor Keterangan
Allowance Total
I Pembuatan
Tulangan Kebutuhan pribadi
Pria 2
16 Tenaga yang dikeluarkan
Sangat Ringan 6
Sikap kerja Berdiri di atas dua kaki
1 Gerakan kerja
Normal Kelelahan mata
Pandangan yang terputus-putus Keadaaan temperature
Normal 2
Keadaan atmosfer Baik
Keadaan lingkungan Sangat bising
3 Hambatan yang tak terhindarkan
2
II Pembuatan
sangkar Kebutuhan pribadi
Pria 2
10,5 Tenaga yang dikeluarkan
Dapat diabaikan Sikap kerja
Berdiri di atas dua kaki 1.5
Gerakan kerja Normal
Kelelahan mata Pandangan yang terputus-putus
Keadaaan temperature Normal
2 Keadaan atmosfer
Baik Keadaan lingkungan
Sangat bising 3
Hambatan yang tak terhindarkan 2
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.7. Allowance Untuk Tiap Operator Tiap Stasiun Kerja Lanjutan
Stasiun Kerja Faktor
Keterangan Allowance
Total
III Pemasangan pile
joint plate Kebutuhan pribadi
Pria 2
18 Tenaga yang dikeluarkan
Sangat ringan 6
Sikap kerja Berdiri di atas dua kaki
2 Gerakan kerja
Normal Kelelahan mata
Pandangan yang terputus-putus 1
Keadaaan temperature Normal
2 Keadaan atmosfer
Baik Keadaan lingkungan
Sangat bising 3
Hambatan yang tak terhindarkan
2
IV Pemasangan
cetakan Kebutuhan pribadi
Pria 2
11 Tenaga yang dikeluarkan
Dapat diabaikan Sikap kerja
Berdiri di atas dua kaki 2
Gerakan kerja Agak terbatas
2 Kelelahan mata
Pandangan yang terputus-putus Keadaaan temperature
Normal Keadaan atmosfer
Baik Keadaan lingkungan
Sangan bising 3
Hambatan yang tak terhindarkan
2
V Pembuatan concrete
mixing Kebutuhan pribadi
Pria 2
14 Tenaga yang dikeluarkan
Sangat ringan 6
Sikap kerja Duduk
Gerakan kerja Normal
Kelelahan mata Pandangan yang terputus-putus
2 Keadaaan temperature
Normal 2
Keadaan atmosfer Baik
Keadaan lingkungan Sangat bising
Hambatan yang tak terhindarkan
2
VI Pengecoran
concrete mixing Kebutuhan pribadi
Pria 2
18 Tenaga yang dikeluarkan
Sangat Ringan 6
Sikap kerja Berdiri diatas dua kaki
2 Gerakan kerja
Normal Kelelahan mata
Pandangan yang terputus-putus 1
Keadaaan temperature Normal
2 Keadaan atmosfer
Baik Keadaan lingkungan
Sangat bising 3
Hambatan yang tak terhindarkan
2
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.7. Allowance Untuk Tiap Operator Tiap Stasiun Kerja Lanjutan
Stasiun Kerja Faktor
Keterangan Allowance
Total
VII Tensioning
Kebutuhan pribadi Pria
2
12 Tenaga yang dikeluarkan
Dapat diabaikan Sikap kerja
Berdiri di atas dua kaki 1
Gerakan kerja Normal
Kelelahan mata Pandangan yang terputus-putus
2 Keadaaan temperature
Normal 2
Keadaan atmosfer Baik
Keadaan lingkungan Sangat bising
3 Hambatan yang tak
terhindarkan 2
VIII Spinning
Kebutuhan pribadi Pria
2
13 Tenaga yang dikeluarkan
Dapat diabaikan Sikap kerja
Berdiri di atas dua kaki 1
Gerakan kerja Normal
Kelelahan mata Pandangan yang terputus-putus
Keadaaan temperature Normal
2 Keadaan atmosfer
Baik Keadaan lingkungan
Terasa ada getaran dilantai 6
Hambatan yang tak terhindarkan
2
IX Steam curing
Kebutuhan pribadi Pria
2
10 Tenaga yang dikeluarkan
Dapat diabaikan Sikap kerja
Berdiri di atas dua kaki 1
Gerakan kerja Normal
Kelelahan mata Pandangan yang terputus-putus
Keadaaan temperature Normal
2 Keadaan atmosfer
Baik Keadaan lingkungan
Sangat bising 3
Hambatan yang tak terhindarkan
2
X Remoulding
dan Finishing Kebutuhan pribadi
Pria 2
18 Tenaga yang dikeluarkan
Sangat ringan 6
Sikap kerja Berdiri di atas dua kaki
2 Gerakan kerja
Normal Kelelahan mata
Pandangan yang terputus-putus 2
Keadaaan temperature Normal
2 Keadaan atmosfer
Baik Keadaan lingkungan
Sangat bising 2
Hambatan yang tak terhindarkan
2
Sumber : Pengamatan pada PT. Jaya Beton Indonesia
Universitas Sumatera Utara
5.2. Pengolahan Data
5.2.1. Penetapan Waktu Baku 5.2.1.1.Uji Keseragaman Data
Pengukuran waktu yang dilakukan, menggunakan tingkat keyakinan 95 dan tingkat ketelitian 5. Uji keseragaman data dilakukan untuk melihat apakah
data hasil pengukuran sudah mencapai tingkat keyakinan 95. Data dikatakan seragam apabila berada antara Batas Kontrol Atas BKA dan Batas Kontrol
Bawah BKB. Data waktu proses diukur dalam satuan detik seperti tertera pada Tabel 5.3
sampai dengan Tabel 5.5. Sebelum melakukan uji keseragaman data, terlebih dahulu data diubah ke dalam satuan menit. Tabel 5.8 menunjukkan akumulasi
waktu proses untuk stasiun kerja I produk PC A 300. Dalam Tabel 5.9 ditunjukkan waktu proses tiap stasiun kerja untuk masing-masing tipe produk.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.8. Pengukuran Waktu Stasiun Kerja WC I
Stasiun Kerja Kegiatan
Pengamatan Waktu Produksi Detik 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10
Persiapan tulangan PC
Bar I PC Bar dipindahkan ke cutting machine
menggunakan hoist crane 77
69 79
71 74
69 71
77 76
75 PC Bar dipotong menggunakan cutting machine
dengan ukuran sesuai pesanan 7 m - 15 m 196
195 193
195 208
188 195
203 196
196 Potongan
PC Bar
dipindahkan ke
area pengheadingan dengan menggunakan hoist crane.
22 23
18 19
23 20
18 19
18 18
PC Bar dimasukkan ke heading machine secara manual
131 140
140 140
137 136
134 139
133 132
Ujung PC Bar dibentuk menjadi bulat berkepala dengan diameter 15 mm.
175 192
178 186
175 183
187 179
182 179
PC Bar dipindahkan ke stasiun pembuatan sangkar dengan menggunakan hoist crane
23 26
25 26
24 25
27 28
26 24
WC I PC A 300Persiapan Tulangan dalam Detik 624
645 633
637 641
621 632
645 631
624 WC I PC A 300Persiapan Tulangan dalam Menit
10.4 10.75 10.55 10.617 10.683 10.35 10.533 10.75 10.517 10.4
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.9. Rekapitulasi Pengukuran tiap Stasiun Kerja dalam Menit
Stasiun Kerja
Pengukuran Waktu Siklus PC A 300 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 WC I
10.4 10.75
10.55 10.617
10.683 10.35
10.533 10.75
10.517 10.4
WC II
21.167 21.517
21.617 21.4
21.217 21.067
21.367 20.583
20.683 20.917
WC III
6.933 6.833
6.883 6.617
6.783 6.783
6.85 7.05
7.05 6.75
WC IV
4.967 4.983
4.967 5.083
5.117 4.883
5.283 5.2
5.15 5.05
WC V
12.583 12.183
12.417 12.317
12.35 12.767
12.517 12.4
12.95 12.65
WC VI
11.383 11.367
11.7 11.7
11.417 11.367
11.117 11.517
11.15 11.7
WC VII
4.133 4.167
4.533 4.467
4.283 4.1
4.617 4.35
4.117 4.3
WC VIII
9.9 9.867
9.817 9.95
9.9 9.883
9.933 9.817
9.8 9.85
WC IX
241.283 241.35 241.233
241.25 241.367 241.35 241.317 241.267 241.183 241.383
WC X
7.367 7.583
7.533 7.517
7.383 7.633
7.533 7.583
7.55 7.617
Stasiun Kerja
Pengukuran Waktu Siklus PC A 350 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 WC I
11.983 12.233
12.3 12.2
12.333 12.149
12.383 12.383
12.132 12.483
WC II
23.717 23.25
23.283 23.567
23.633 23.566
23.783 23.683
23 23.068
WC III
7.183 7.299
7.333 7.316
7.417 7.183
7.4 7.416
7.384 7.467
WC IV
5.45 5.167
4.983 5
5.366 5.284
5.383 5.366
5.217 5.301
WC V
12.766 12.6
12.767 12.766
12.867 13.05
13.183 12.216
12.6 12.517
WC VI
12.833 14.033
13.467 14
13.6 12.833
13.033 13.533
13.35 13.867
WC VII
5 5.117
5.117 5.117
5.217 5.016
5.132 5.033
5.251 4.934
WC VIII
10.05 9.967
9.983 9.85
9.933 10.15
9.833 10.167
10.05 9.967
WC IX 241.417 241.317 241.333 241.367 241.283 241.317 241.233 241.417 241.317 241.233
WC X
7.834 8.001
7.7 7.584
7.998 7.817
7.801 7.968
8.017 8.05
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.9. Rekapitulasi Pengukuran tiap Stasiun ….Lanjutan
Stasiun Kerja
Pengukuran Waktu Siklus PC A 400 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 WC I
13.433 13.266
13.499 13.366
13.233 13.533
13.35 13.399
13.166 13.317
WC II
23.933 23.884
23.935 24.117
23.699 24.317
24.2 23.967
24.284 24.367
WC III
7.817 7.633
7.8 7.617
7.433 7.666
7.633 7.533
7.683 7.683
WC IV
5.166 5.267
5.433 5.316
5.267 5.617
5.433 5.533
5.45 5.333
WC V
13 12.65
12.867 12.983
13 13.067
13.484 12.934
13.15 13.3
WC VI
14.133 13.95
14.4 13.55
14.017 13.583
14.017 14.367
14.5 13.783
WC VII
5.283 5.383
5.083 5.467
5.5 5.3
5.399 5.4
5.251 5.2
WC VIII
10.067 10.067
10.167 10.083
10.15 10.133
10.2 10.117
10.117 10.033
WC IX
241.583 241.5 241.733 241.517 241.717
241.5 241.717 241.767 241.583 241.5
WC X
8.1 7.817
8 7.918
7.799 8
8.051 8.185
8.068 7.967
1. Menghitung nilai rata-rata waktu proses work center I Pembuatan tulangan
PC Bar. ̅
∑
= = 10.555
2. Menghitung nilai standar deviasi waktu proses work center I Pembuatan
tulangan PC Bar.
√ ∑ ̅
√ ∑
Universitas Sumatera Utara
= 0,145 3.
Menghitung nilai BKA dan BKB BKA =
̅ = 10,555+ 20,145
= 10,845 BKB =
̅ = 10.555- 20,145
= 10.265
Peta kontrol work center I dapat dilihat pada Gambar 5.1.
Gambar 5.1. Uji Keseragaman Data Pada Work center Pembuatan Tulangan PC Bar WC I untuk Tipe PC A 300
Keterangan : Data semua berada dalam batas kontrol data seragam. Uji keseragaman data pada Work center I hingga X untuk setiap tipe tiang
pancang dikerjakan dengan cara yang sama, hasil uji seluruh stasiun dapat dilihat pada Tabel 5.10.
10.2 10.3
10.4 10.5
10.6 10.7
10.8 10.9
2 4
6 8
10 12
WC I PC A 300 X rata-rata
BKA BKB
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.10. Uji Keseragaman Data Tipe Produk
WC X rata-rata
BKA BKB
Keterangan
PC A 300 I
10.555 10.845
10.265 Seragam
II
21.153 21.841
20.465 Seragam
III
6.853 7.121
6.585 Seragam
IV
5.068 5.314
4.822 Seragam
V
12.513 12.973
12.053 Seragam
VI
11.442 11.87
11.014 Seragam
VII
4.307 4.675
3.939 Seragam
VIII
9.872 9.974
9.77 Seragam
IX
241.298 241.4283
241.1683 Seragam
X
7.53 7.71
7.35 Seragam
PC A 350 I
12.258 12.554
11.962 Seragam
II
23.455 24.017
22.893 Seragam
III
7.34 7.534
7.146 Seragam
IV
5.252 5.572
4.932 Seragam
V
12.733 13.281
12.185 Seragam
VI
13.455 14.347
12.563 Seragam
VII
5.093 5.289
4.897 Seragam
VIII
9.995 10.219
9.771 Seragam
IX
241.323 241.453
241.193 Seragam
X
7.877 8.187
7.567 Seragam
PC A 400 I
13.356 13.588
13.124 Seragam
II
24.07 24.51
23.63 Seragam
III
7.65 7.876
7.424 Seragam
IV
5.382
5.656 5.108
Seragam V
13.044
13.504 12.584
Seragam VI
14.03
14.69 13.37
Seragam VII
5.327
5.583 5.071
Seragam VIII
10.113
10.215 10.011
Seragam IX
241.612
241.832 241.392
Seragam X
7.991
8.233 7.749
Seragam
Universitas Sumatera Utara
5.2.1.2.Uji Kecukupan Data
Setelah dilakukan uji keseragaman data, kemudian dilakukan uji kecukupan data. Uji kecukupan data dilakukan untuk melihat apakah data yang
diperoleh sudah cukup untuk menyatakan bahwa data mempunyai tingkat ketelitian 5 . Uji kecukupan data dapat dihitung dengan rumus berikut:
[ √ ∑
∑ ∑
]
Perhitungan uji kecukupan data untuk Stasiun Kerja Pembuatan Tulangan PC Bar WC I untuk tiang pancang tipe PC A 300 dapat dilihat pada Tabel 5.11.
Tabel 5.11. Pengukuran Waktu Stasiun Kerja I Tipe PC A 300 No Pengukuran
Waktu Proses Xi Menit Xi
2
1 10.4
108.16 2
10.75 115.5625
3 10.55
111.3025 4
10.617 112.7207
5 10.683
114.1265 6
10.35 107.1225
7 10.533
110.9441 8
10.75 115.5625
9 10.517
110.6073 10
10.4 108.16
Total 105.55
1114.269
[ √
]
= 0.512
Universitas Sumatera Utara
Karena N’ 0,512 N 10 maka data cukup sehingga tidak perlu
dilakukan pengukuran tambahan. Selanjutnya uji kecukupan data untuk Stasiun Kerja I hingga X untuk setiap jenis order tiang pancang dikerjakan dengan cara
yang sama. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 5.12.
Tabel 5.12. Uji Kecukupan Data Pembuatan Tiang Pancang Tipe
Produk Stasiun Kerja
N N
Keterangan
PC A 300 I
10 0.271
Cukup II
10 0.381
Cukup III
10 0.549
Cukup IV
10 0.841
Cukup V
10 0.485
Cukup VI
10 0.503
Cukup VII
10 2.624
Cukup VIII
10 0.038
Cukup IX
10 0.000
Cukup X
10 0.206
Cukup
PC A 350 I
10 0.209
Cukup II
10 0.207
Cukup III
10 0.252
Cukup IV
10 1.335
Cukup V
10 0.665
Cukup VI
10 1.583
Cukup VII
10 0.537
Cukup VIII
10 0.180
Cukup IX
10 0.000
Cukup X
10 0.558
Cukup
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.14. Uji Kecukupan Data Pembuatan Tiang PancangLanjutan Tipe
Produk Stasiun Kerja
N N
Keterangan
PC A 400 I
10 0.108
Cukup II
10 0.120
Cukup III
10 0.315
Cukup IV
10 0.927
Cukup V
10 0.449
Cukup VI
10 0.797
Cukup VII
10 0.831
Cukup VIII
10 0.037
Cukup IX
10 0.000
Cukup X
10 0.331
Cukup
5.2.1.3.Penetapan Waktu Terpilih
Waktu terpilih setiap stasiun kerja adalah waktu rata-rata dari hasil pengukuran waktu yang telah diuji keseragaman dan kecukupannya. Sebagai
contoh, waktu terpilih untuk Tiang pancang tipe PC A 300 di stasiun kerja I diperoleh dari perhitungan berikut:
̅ ∑
=
1 .
= 10.555 Waktu terpilih untuk setiap tipe produk dapat dilihat pada Tabel 5.13.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.13. Waktu Terpilih
Stasiun Kerja
Waktu Terpilih Menit PC A 300
PC A 350 PC A 400
I 10.555
12.258 13.356
II 21.153
23.455 24.07
III 6.853
7.34 7.65
IV 5.068
5.252 5.382
V 12.513
12.733 13.044
VI 11.442
13.455 14.03
VII 4.307
5.093 5.327
VIII 9.872
9.995 10.113
IX 241.298
241.323 241.612
X 7.53
7.877 7.991
5.2.1.4.Perhitungan Waktu Normal dan Waktu Baku
Waktu normal dan waktu baku setiap stasiun kerja diperoleh dari waktu rata-rata dari data waktu proses dikalikan dengan nilai Rating factor dan
Allowance. Untuk perhitungan waktu normal dan waktu baku pada WC yang dikerjakan menggunakan mesin, maka nilainya tidak dikalikan dengan rating
factor dan allowance. Nilai Rating factor dan Allowance dapat dilihat pada Tabel 5.6. dan Tabel 5.7.
Contoh: Untuk Stasiun Kerja I Tiang Pancang tipe 300 :
Waktu terpilih = 10.555 menit Rating Factor = 1,06
Allowance = 16
Universitas Sumatera Utara
Waktu Normal = Waktu terpilih x Rf
= 10.555 x 1,06 = 11.188 menit
Waktu Baku = Waktu Normal x 100100- Allowance
= 11.188 x 100100-16 = 13.5 menit
Hasil perhitungan waktu normal dan waktu baku seluruh stasiun kerja lainnya dapat dilihat pada Tabel 5.14.
Tabel 5.14. Perhitungan Waktu Normal dan Waktu Baku Tipe
Produk WC
Waktu Terpilih
Menit Rating
Factor
Waktu Normal
Menit Allowance
Waktu Baku
Menit
PC A 300
I 10.555
1.06 11.188
16.0 13.5
II 21.153
1.11 23.48
10.5 26.5
III 6.853
1.11 7.61
18.0 9.5
IV 5.068
1.07 5.42
11.0 6.5
V 12.513
1.14 14.26
14.0 17
VI 11.442
1.06 12.13
18.0 15
VII 4.307
1.07 4.61
12.0 5.5
VIII 9.872
1.06 10.46
13.0 12
IX 241.2983
1.06 1.38
10.0 241.5
X 7.53
1.12 8.43
18.0 10.5
PC A 350
I 12.258
1.06 12.99
16.0 15.5
II 23.455
1.11 26.04
10.5 29.5
III 7.34
1.11 8.15
18.0 10
IV 5.252
1.07 5.62
11.0 6.5
V 12.733
1.14 14.52
14.0 17
VI 13.455
1.06 14.26
18.0 17.5
VII 5.093
1.07 5.45
12.0 6.5
VIII 9.995
1.06 10.59
13.0 12.5
IX 241.323
1.06 241.4
10.0 242
X 7.877
1.12 8.82
18.0 11
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.14. Perhitungan Waktu Normal dan Waktu Baku Lanjutan Jenis
order WC
Waktu Siklus
Menit Rating
Factor
Waktu Normal
Menit Allowance
Waktu Baku
Menit
PC A 400
I 13.356
1.06 14.16
16.0 17
II 24.07
1.11 26.72
10.5 30
III 7.65
1.11 8.49
18.0 10.5
IV 5.382
1.07 5.76
11.0 6.5
V 13.044
1.14 14.87
14.0 17.5
VI 14.03
1.06 14.87
18.0 18.5
VII 5.327
1.07 5.7
12.0 6.5
VIII 10.113
1.06 10.72
13.0 12.5
IX 241.612
1.06 1.71
10.0 242
X 7.991
1.12 8.95
18.0 11
5.2.1.5.Perhitungan Waktu Penyelesaian
Data Kapasitas dan waktu setup dapat dilihat pada Tabel 5.15.
Tabel 5.15. Data Kapasitas dan waktu Setup tiap Work Center Stasiun
kerja Waktu
setup menit
Kapasitas produksi
per proses Waktu
baku PC A 300
Waktu baku
PC A 350 Waktu
baku PC A 400
WC-I 10
3 13.5
15.5 17
WC-II 20
4 26.5
29.5 30
WC-III 2
9.5 10
10.5 WC-IV
1 6.5
6.5 6.5
WC-V 20
2 17
17 17.5
WC-VI 2
2 15
17.5 18.5
WC-VII 1
5.5 6.5
6.5 WC-VIII
15 4
12 12.5
12.5 WC-IX
60 24
241.5 242
242 WC-X
1 10.5
11 11
Universitas Sumatera Utara
Perhitungan Waktu Penyelesaian dihitung dengan menggunakan rumus berikut : [
] Perhitungan waktu penyelesaian untuk Job 1PC A 400 pada Stasiun
Kerja I Persiapan Tulangan
C
1,1
adalah sebagai berikut : [
] 775 Menit
12.9 Jam
Hasil rekapitulasi perhitungan waktu penyelesaian seluruh Job pada setiap stasiun kerja dapat dilihat pada Tabel 5.16.
Tabel 5.16. Rekapitulasi Waktu Penyelesaian Tiap Work Center Waktu Penyelesaian tiap Pesanan di tiap Work Center
Stasiun kerja
Job 1 Job 2
Job 3 Job 4
Job 5 Job 6
Job 7 Job 8
WC-I 12.9
23.7 23.4
17.5 44.7
25.4 14.5
31.3 WC-II
17.2 35
31.1 25.8
59.3 36.3
20.9 44.8
WC-III 11.8
24.9 21.5
18.3 41.3
24.4 13.9
30.2 WC-IV
14.6 34
26.7 25
51.1 31.7
18.1 39.2
WC-V 20
44.8 36.2
33.1 69.2
41.8 24
51.6 WC-VI
20.8 39.3
38 28.9
72.8 42.8
24.4 52.8
WC-VII 14.6
28.8 26.7
21.2 51.1
31.7 18.1
39.2 WC-VIII
7.3 16
13.1 11.8
24.8 15.5
8.9 19.1
WC-IX 23.7
53.7 42.3
39.7 80.3
50.2 29.1
61.8 WC-X
24.8 55
45.1 40.4
86.5 53.7
30.6 66.4
Universitas Sumatera Utara
5.2.2. Penjadwalan 5.2.2.1.Penjadwalan dengan Metode FCFS
PT. Jaya Beton Indonesia selama ini menggunakan metode First Come First Serve dalam menjadwalkan setiap job yang datang. Berdasarkan data yang
diperoleh selama bulan juli 2013 urutan job yang dikerjakan berdasarkan job yang pertama sekali datang adalah job 1-job 2-job 3-job 4
–job 5 –job 6 –job 7 –job 8. Hasil perhitungan makespan dengan menggunakan metode FCFS dapat dilihat
pada Tabel 5.17.
Tabel 5.17. Hasil Perhitungan Makespan Menggunakan Metode FCFS
Mesin Work Center
Urutan Pengerjaan Job Jam Job 1
Job 2 Job 3
Job 4 Job 5
Job 6 Job 7
Job 8
WC-I Mulai
0.0 12.9
36.6 60.0
77.5 122.2
147.6 162.1
Selesai 12.9
36.6 60.0
77.5 122.2
147.6 162.1
193.4 WC-II
Mulai 12.9
36.6 71.6
102.7 128.5
187.8 224.1
245.0 Selesai
30.1 71.6
102.7 128.5
187.8 224.1
245.0 289.8
WC-III Mulai
30.1 71.6
102.7 128.5
187.8 229.1
253.5 289.8
Selesai 41.9
96.5 124.2
146.8 229.1
253.5 267.4
320.0 WC-IV
Mulai 41.9
96.5 130.5
157.2 229.1
280.2 311.9
330.0 Selesai
56.5 130.5
157.2 182.2
280.2 311.9
330.0 369.2
WC-V Mulai
56.5 130.5
175.3 211.5
280.2 349.4
391.2 415.2
Selesai 76.5
175.3 211.5
244.6 349.4
391.2 415.2
466.8 WC-VI
Mulai 76.5
175.3 214.6
252.6 349.4
422.2 465.0
489.4 Selesai
97.3 214.6
252.6 281.5
422.2 465.0
489.4 542.2
WC-VII Mulai
97.3 214.6
252.6 281.5
422.2 473.3
505.0 542.2
Selesai 111.9
243.4 279.3
302.7 473.3
505.0 523.1
581.4 WC-VIII
Mulai 111.9
243.4 279.3
302.7 473.3
505.0 523.1
581.4 Selesai
119.2 259.4
292.4 314.5
498.1 520.5
532.0 600.5
WC-IX Mulai
119.2 259.4
313.1 355.4
498.1 578.4
628.6 657.7
Selesai 142.9
313.1 355.4
395.1 578.4
628.6 657.7
719.5 WC-X
Mulai 142.9
313.1 368.1
413.2 578.4
664.9 718.6
749.2 Selesai
167.7 368.1
413.2 453.6
664.9 718.6
749.2 815.6
Universitas Sumatera Utara
5.2.2.2.Penjadwalan dengan Algoritma Tabu Search Penjadwalan dengan Algoritma Tabu Search dikerjakan dengan langkah-
langkah sebagai berikut: 1.
Membangkitkan Solusi Awal Urutan job yang digunakan sebagai pembanding ketika proses tabu search
dimulai dalam penelitian ini adalah: 1-2-3-4-5-6-7-8 2. Menentukan kriteria aspirasi
Kriteria aspirasi dalam penelitian adalah minimisasi makespan 3. Melakukan Move alternatif
Move yang digunakan dalam penlitian ini adalah neighborhood search. Algoritma Tabu Searcrh digunakan untuk mencari solusi urutan produksi yang
terbaik. Dimana input data yang diperlukan untuk melakukan pengolahan pada algoritma ini yaitu waktu proses setiap produk.
4. Alteratif Move Setelah memasukkan data yang diperlukan pada pengolahan Algoritma Tabu
Searcrh yaitu urutan mesin dan waktu proses setiap produk , maka diperoleh hasil dari pengolahan urutan produksi yang terpendek.
Kondisi awal penjadwalan: Urutan job: 1-2-3-4-5-6-7-8
S = nilai makespan awal inisial atau solusi awal =
815.6
jam.
Universitas Sumatera Utara
Iterasi 1 Hasil Iterasi 1 dapat dilihat pada Tabel 5.18.
. Tabel 5.18. Hasil Perhitungan Makespan Iterasi 1
Move Ke- Urutan Job
Makespan Jam
1 2 3 4 5 6 7 8 815.6
1 2 1 3 4 5 6 7 8
819.9
2 3 2 1 4 5 6 7 8
819.6
3 4 3 2 1 5 6 7 8
813.7
4 5 4 3 2 1 6 7 8
897.1
5 1 3 2 4 5 6 7 8
815.3
6 1 4 3 2 5 6 7 8
809.4
7 1 5 4 3 2 6 7 8
885.2
8 1 2 4 3 5 6 7 8
815.6
9 1 2 5 4 3 6 7 8
853.9
10 1 2 6 5 4 3 7 8
826.8
11 1 2 3 5 4 6 7 8
832.2
12 1 2 3 6 5 4 7 8
812.8
13 1 2 3 4 6 5 7 8
798.2
14 1 2 3 4 7 6 5 8
788.5
15 1 2 3 4 5 7 6 8
815.6
16 1 2 3 4 5 6 8 7
815.6
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa urutan job yang menghasilkan makespan terkecil adalah 1-2-3-4-7-6-5-8 yaitu dengan nilai makespan 788.5 jam.
Perhitungan Penjadwalan dengan Metode Tabu Search Iterasi 1 Move ke 14 dapat dilihat pada Tabel 5.19.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.19. Hasil Perhitungan Makespan dengan Menggunakan Metode Tabu search Iterasi 1 move ke 14
Mesin Work Center
Urutan Pengerjaan Job Jam Job 1
Job 2 Job 3
Job 4 Job 7
Job 6 Job 5
Job 8
WC-I Mulai
0.0 12.9
36.6 60.0
77.5 92.0
117.4 162.1
Selesai 12.9
36.6 60.0
77.5 92.0
117.4 162.1
193.4 WC-II
Mulai 12.9
36.6 71.6
102.7 128.5
149.4 185.7
245.0 Selesai
30.1 71.6
102.7 128.5
149.4 185.7
245.0 289.8
WC-III Mulai
30.1 71.6
102.7 128.5
149.4 185.7
245.0 289.8
Selesai 41.9
96.5 124.2
146.8 163.3
210.1 286.3
320.0 WC-IV
Mulai 41.9
96.5 130.5
157.2 182.2
210.1 286.3
337.4 Selesai
56.5 130.5
157.2 182.2
200.3 241.8
337.4 376.6
WC-V Mulai
56.5 130.5
175.3 211.5
244.6 268.6
337.4 406.6
Selesai 76.5
175.3 211.5
244.6 268.6
310.4 406.6
458.2 WC-VI
Mulai 76.5
175.3 214.6
252.6 281.5
310.4 406.6
479.4 Selesai
97.3 214.6
252.6 281.5
305.9 353.2
479.4 532.2
WC-VII Mulai
97.3 214.6
252.6 281.5
305.9 353.2
479.4 532.2
Selesai 111.9
243.4 279.3
302.7 324.0
384.9 530.5
571.4 WC-VIII
Mulai 111.9
243.4 279.3
302.7 324.0
384.9 530.5
571.4 Selesai
119.2 259.4
292.4 314.5
332.9 400.4
555.3 590.5
WC-IX Mulai
119.2 259.4
313.1 355.4
395.1 424.2
555.3 635.6
Selesai 142.9
313.1 355.4
395.1 424.2
474.4 635.6
697.4 WC-X
Mulai 142.9
313.1 368.1
413.2 453.6
484.2 635.6
722.1 Selesai
167.7 368.1
413.2 453.6
484.2 537.9
722.1 788.5
Universitas Sumatera Utara
1. Iterasi 2
Tabu List : 14 Inisialisasi Solusi awal pada itrasi
1: 1-2-3-4-5-6-7-8 Makespan= 815.6 Jam 2: 1-2-3-4-7-6-5-8 Makespan = 788.5 Jam Solusi awal
Hasil Iterasi 2 dapat dilihat pada Tabel 5.20.
Tabel 5.20. Hasil Perhitungan Makespan Iterasi 2 Move ke
Urutan job Makespan jam
00 1 2 3 4 5 6 7 8
815.6
014 1 2 3 4 7 6 5 8
788.5
1 2 1 3 4 7 6 5 8
792.8
2 3 2 1 4 7 6 5 8
792.5
3 4 3 2 1 7 6 5 8
786.6
4 5 4 3 2 1 7 6 8
897.1
5 1 3 2 4 7 6 5 8
788.2
6 1 4 3 2 7 6 5 8
782.3
7 1 5 4 3 2 7 6 8
885.2
8 1 2 4 3 7 6 5 8
788.5
9 1 2 6 4 3 7 5 8
788.5
10 1 2 6 5 4 3 7 8
826.8
11 1 2 3 6 4 7 5 8
788.5
12 1 2 3 6 4 7 5 8
783.6
13 1 2 3 5 6 4 7 8
822.4
14 1 2 3 4 6 7 5 8
788.5
15 1 2 3 4 7 5 6 8
805.9
16 1 2 3 4 7 6 8 5
766.9
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa urutan job yang menghasilkan makespan terkecil adalah: 1-2 -3-4-7-6-8-5 yaitu
766.9 jam.
Pengolahan Penjadwalan dengan Metode Tabu Search Iterasi 2 move ke 16 dapat dilihat pada
Tabel 5.21.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.21. Hasil Perhitungan Makespan dengan Menggunakan Metode Tabu search Iterasi 2 move ke 16
Mesin Work Center
Urutan Pengerjaan Job Jam Job 1
Job 2 Job 3
Job 4 Job 7
Job 6 Job 8
Job 5
WC-I Mulai
0.0 12.9
36.6 60.0
77.5 92.0
117.4 148.7
Selesai 12.9
36.6 60.0
77.5 92.0
117.4 148.7
193.4 WC-II
Mulai 12.9
36.6 71.6
102.7 128.5
149.4 185.7
230.5 Selesai
30.1 71.6
102.7 128.5
149.4 185.7
230.5 289.8
WC-III Mulai
30.1 71.6
102.7 128.5
149.4 185.7
230.5 289.8
Selesai 41.9
96.5 124.2
146.8 163.3
210.1 260.7
331.1 WC-IV
Mulai 41.9
96.5 130.5
157.2 182.2
210.1 260.7
331.1 Selesai
56.5 130.5
157.2 182.2
200.3 241.8
299.9 382.2
WC-V Mulai
56.5 130.5
175.3 211.5
244.6 268.6
310.4 382.2
Selesai 76.5
175.3 211.5
244.6 268.6
310.4 362.0
451.4 WC-VI
Mulai 76.5
175.3 214.6
252.6 281.5
310.4 362.0
451.4 Selesai
97.3 214.6
252.6 281.5
305.9 353.2
414.8 524.2
WC-VII Mulai
97.3 214.6
252.6 281.5
305.9 353.2
414.8 524.2
Selesai 111.9
243.4 279.3
302.7 324.0
384.9 454.0
575.3 WC-VIII
Mulai 111.9
243.4 279.3
302.7 324.0
384.9 454.0
575.3 Selesai
119.2 259.4
292.4 314.5
332.9 400.4
473.1 600.1
WC-IX Mulai
119.2 259.4
313.1 355.4
395.1 424.2
474.4 600.1
Selesai 142.9
313.1 355.4
395.1 424.2
474.4 536.2
680.4 WC-X
Mulai 142.9
313.1 368.1
413.2 453.6
484.2 537.9
680.4 Selesai
167.7 368.1
413.2 453.6
484.2 537.9
604.3 766.9
2. Iterasi 3
Tabu List : 16, 14 Inisialisasi Solusi awal pada itrasi
1: 1-2-3-4-5-6-7-8 Makespan= 815.6 Jam 2: 1-2-3-4-7-6-5-8 Makespan = 788.5 Jam
3: 1-2-3-4-7-6-8-5 Makespan = 766.9 jam Solusi awal Hasil Iterasi 3 dapat dilihat pada Tabel 5.22.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.22. Hasil Perhitungan Makespan Iterasi 3 Move ke
Urutan job Makespan jam
00 1 2 3 4 5 6 7 8
815.6
014
1 2 3 4 5 6 8 7 788.5
01614 1 2 3 4 7 6 8 5
766.9
1 2 1 3 4 7 6 8 5
771.2
2 3 2 1 4 7 6 8 5
770.9
3 4 3 2 1 7 6 8 5
764.5
4 5 4 3 2 1 7 6 8
897.1
5 1 2 4 3 7 6 8 5
766.9
6 1 2 6 4 3 7 8 5
766.9
7 1 2 5 6 4 3 7 8
853.9
8 1 2 3 6 4 7 8 5
766.9
9 1 2 3 5 6 4 7 8
832.2
10 1 2 3 4 6 7 8 5
766.9
11 1 2 3 4 5 6 7 8
815.6
12 1 2 3 4 7 5 6 8
805.9
13 1 2 3 4 7 6 8 5
766.9 Urutan job yang dipilih sebagai solusi awal untuk iterasi selanjutnya adalah:
4-3-2-1-7-6-8-5 yaitu pada move ke-3 dengan nilai makespan 764.5 jam.
Perhitungan Penjadwalan dengan Metode Tabu Search Iterasi 3 Move ke 3 dapat dilihat pada Tabel 5.23.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.23. Hasil Perhitungan Makespan dengan Menggunakan Metode Tabu Search Iterasi 3 move ke 3
Mesin Work Center
Urutan Pengerjaan Job Jam Job 4
Job 3 Job 2
Job 1 Job 7
Job 6 Job 8
Job 5
WC-I Mulai
0.0 14.5
37.9 61.6
74.5 92.0
117.4 148.7
Selesai 14.5
37.9 61.6
74.5 92.0
117.4 148.7
193.4 WC-II
Mulai 14.5
37.9 69.0
104.0 121.2
147.0 183.3
228.1 Selesai
35.4 69.0
104.0 121.2
147.0 183.3
228.1 287.4
WC-III Mulai
35.4 69.0
104.0 128.9
147.0 183.3
228.1 287.4
Selesai 49.3
90.5 128.9
140.7 165.3
207.7 258.3
328.7 WC-IV
Mulai 49.3
90.5 128.9
162.9 177.5
207.7 258.3
328.7 Selesai
67.4 117.2
162.9 177.5
202.5 239.4
297.5 379.8
WC-V Mulai
67.4 117.2
162.9 207.7
227.7 260.8
302.6 379.8
Selesai 91.4
153.4 207.7
227.7 260.8
302.6 354.2
449.0 WC-VI
Mulai 91.4
153.4 207.7
247.0 267.8
302.6 354.2
449.0 Selesai
115.8 191.4
247.0 267.8
296.7 345.4
407.0 521.8
WC-VII Mulai
115.8 191.4
247.0 275.8
296.7 345.4
407.0 521.8
Selesai 133.9
218.1 275.8
290.4 317.9
377.1 446.2
572.9 WC-VIII
Mulai 133.9
218.1 275.8
291.8 317.9
377.1 446.2
572.9 Selesai
142.8 231.2
291.8 299.1
329.7 392.6
465.3 597.7
WC-IX Mulai
142.8 231.2
291.8 345.5
369.2 408.9
465.3 597.7
Selesai 171.9
273.5 345.5
369.2 408.9
459.1 527.1
678.0 WC-X
Mulai 171.9
273.5 345.5
400.5 425.3
465.7 527.1
678.0 Selesai
202.5 318.6
400.5 425.3
465.7 519.4
593.5 764.5
Iterasi 4:
Tabu List : 3, 16, 14 Inisialisasi Solusi awal pada itrasi 4
1: 1-2-3-4-5-6-7-8 Makespan= 815.6 Jam 2: 1-2-3-4-7-6-5-8 Makespan = 788.5 Jam
3: 1-2-3-4-7-6-8-5 Makespan = 766.9 jam 4: 4-3-2-1-7-6-8-5 makespan =764.5 jam Solusi awal
Hasil Iterasi 4 dapat dilihat pada Tabel 5.24.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.24. Hasil Perhitungan Makespan Iterasi 4 Move ke
Urutan job Makespan
jam
031614 4
3 2
1 7
6 8
5 764.5
1 3
4 2
1 7
6 8
5 770.9
2 2
3 4
1 7
6 8
5 771.2
3 1
2 3
4 7
6 8
5 766.9
4 5
1 2
3 4
7 6
8 897.1
5 4
2 3
1 7
6 8
5 764.8
6 4
1 2
3 7
6 8
5 762.0
7 4
5 1
2 3
7 6
8 881.0
8 4
3 1
2 7
6 8
5 764.5
9 4
3 6
1 2
7 8
5 764.5
10 4
3 5
6 1
2 7
8 859.3
11 4
3 2
6 1
7 8
5 764.5
12 4
3 2
5 6
1 7
8 828.0
13 4
3 2
1 6
7 8
5 764.5
14 4
3 2
1 5
6 7
8 818.1
15 4
3 2
1 7
5 6
8 803.5
16 4
3 2
1 7
6 5
8 770.9
Urutan job yang dipilih sebagai solusi awal untuk iterasi selanjutnya adalah: 5-1-2-3-4-7-6-8 yaitu pada move ke-4 dengan nilai makespan 762.0 jam.
Berikut pengolahan Penjadwalan dengan Metode Tabu Search Iterasi 4 move ke 6.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.25. Hasil Perhitungan Makespan dengan Menggunakan Metode Tabu Search Iterasi 4 move ke 6
Mesin Work Center
Urutan Pengerjaan Job Jam Job 5
Job 1 Job 2
Job 3 Job 4
Job 7 Job 6
Job 8
WC-I Mulai
0.0 14.5
27.4 51.1
74.5 92.0
117.4 148.7
Selesai 14.5
27.4 51.1
74.5 92.0
117.4 148.7
193.4 WC-II
Mulai 14.5
35.4 52.6
87.6 118.7
144.5 180.8
225.6 Selesai
35.4 52.6
87.6 118.7
144.5 180.8
225.6 284.9
WC-III Mulai
35.4 52.6
87.6 118.7
144.5 180.8
225.6 284.9
Selesai 49.3
64.4 112.5
140.2 162.8
205.2 255.8
326.2 WC-IV
Mulai 49.3
67.4 112.5
146.5 173.2
205.2 255.8
326.2 Selesai
67.4 82.0
146.5 173.2
198.2 236.9
295.0 377.3
WC-V Mulai
67.4 91.4
146.5 191.3
227.5 260.6
302.4 377.3
Selesai 91.4
111.4 191.3
227.5 260.6
302.4 354.0
446.5 WC-VI
Mulai 91.4
115.8 191.3
230.6 268.6
302.4 354.0
446.5 Selesai
115.8 136.6
230.6 268.6
297.5 345.2
406.8 519.3
WC-VII Mulai
115.8 136.6
230.6 268.6
297.5 345.2
406.8 519.3
Selesai 133.9
151.2 259.4
295.3 318.7
376.9 446.0
570.4 WC-VIII
Mulai 133.9
151.2 259.4
295.3 318.7
376.9 446.0
570.4 Selesai
142.8 158.5
275.4 308.4
330.5 392.4
465.1 595.2
WC-IX Mulai
142.8 171.9
275.4 329.1
371.4 411.1
465.1 595.2
Selesai 171.9
195.6 329.1
371.4 411.1
461.3 526.9
675.5 WC-X
Mulai 171.9
202.5 329.1
384.1 429.2
469.6 526.9
675.5 Selesai
202.5 227.3
384.1 429.2
469.6 523.3
593.3 762.0
Universitas Sumatera Utara
Iterasi 5: Tabu List :6, 3, 16, 14
Inisialisasi Solusi awal pada itrasi 4 1: 1-2-3-4-5-6-7-8 Makespan= 815.6 Jam
2: 1-2-3-4-7-6-5-8 Makespan = 788.5 Jam 3: 1-2-3-4-7-6-8-5 Makespan = 766.9 jam
4: 4-3-2-1-7-6-8-5 makespan =764.5 jam 5: 4-1-2-3-5-7-6-8 makespan = 762.0 jam. Solusi awal
Hasil Iterasi 5 dapat dilihat pada Tabel 5.26.
Tabel 5.26. Hasil Perhitungan Makespan Iterasi 5 Move ke
Urutan job Makespan jam
0631614 4 1 2 3 7 6 8 5 762.0
1 1 4 2 3 7 6 8 5
760.5
2 2 1 4 3 7 6 8 5
771.2
3 3 2 1 4 7 6 8 5
770.9
4 5 3 2 1 4 7 6 8
897.1
5
4 2 1 3 7 6 8 5 764.8
6 4 3 2 1 7 6 8 5
764.5
7
4 5 3 2 1 7 6 8 881.0
8 4 1 3 2 7 6 8 5
762.0
9
4 1 6 3 2 7 8 5 762.2
10 4 1 5 6 3 2 7 8
869.1
11
4 1 2 6 3 7 8 5 762.0
12 4 1 2 5 6 3 7 8
837.8
13
4 1 2 3 6 7 8 5 762.0
14 4 1 2 3 5 6 7 8
816.1
15
4 1 2 3 7 5 6 8 801.0
16 4 1 2 3 7 6 5 8
783.6
Universitas Sumatera Utara
Urutan job yang dipilih sebagai solusi awal untuk iterasi selanjutnya adalah: 1-4-2-3-7-6-8-5 yaitu pada move ke-1 dengan nilai makespan 760,5 jam.
Pengolahan Penjadwalan dengan Metode Tabu Search Iterasi 5 move ke 1 dapat dilihat pada Tabel 5.27.
Tabel 5.27. Hasil Perhitungan Makespan dengan Menggunakan Metode Tabu search Iterasi 5 move ke 1
Mesin Work Center
Urutan Pengerjaan Job Jam Job 1
Job 4 Job 2
Job 3 Job 7
Job 6 Job 8
Job 5
WC-I Mulai
0.0 12.9
27.4 51.1
74.5 92.0
117.4 148.7
Selesai 12.9
27.4 51.1
74.5 92.0
117.4 148.7
193.4 WC-II
Mulai 12.9
30.1 51.1
86.1 117.2
143.0 179.3
224.1 Selesai
30.1 51.0
86.1 117.2
143.0 179.3
224.1 283.4
WC-III Mulai
30.1 51.0
86.1 117.2
143.0 179.3
224.1 283.4
Selesai 41.9
64.9 111.0
138.7 161.3
203.7 254.3
324.7 WC-IV
Mulai 41.9
64.9 111.0
145.0 171.7
203.7 254.3
324.7 Selesai
56.5 83.0
145.0 171.7
196.7 235.4
293.5 375.8
WC-V Mulai
56.5 83.0
145.0 189.8
226.0 259.1
300.9 375.8
Selesai 76.5
107.0 189.8
226.0 259.1
300.9 352.5
445.0 WC-VI
Mulai 76.5
107.0 189.8
229.1 267.1
300.9 352.5
445.0 Selesai
97.3 131.4
229.1 267.1
296.0 343.7
405.3 517.8
WC-VII Mulai
97.3 131.4
229.1 267.1
296.0 343.7
405.3 517.8
Selesai 111.9
149.5 257.9
293.8 317.2
375.4 444.5
568.9 WC-VIII
Mulai 111.9
149.5 257.9
293.8 317.2
375.4 444.5
568.9 Selesai
119.2 158.4
273.9 306.9
329.0 390.9
463.6 593.7
WC-IX Mulai
119.2 158.4
273.9 327.6
369.9 409.6
463.6 593.7
Selesai 142.9
187.5 327.6
369.9 409.6
459.8 525.4
674.0 WC-X
Mulai 142.9
187.5 327.6
382.6 427.7
468.1 525.4
674.0 Selesai
167.7 218.1
382.6 427.7
468.1 521.8
591.8 760.5
Universitas Sumatera Utara
Iterasi 6: Tabu List : 1, 6,3, 16, 14
Inisialisasi Solusi awal pada itrasi 6 1: 1-2-3-4-5-6-7-8 Makespan= 815.6 Jam
2: 1-2-3-4-7-6-5-8 Makespan = 788.5 Jam 3: 1-2-3-4-7-6-8-5 Makespan = 766.9 jam
4: 4-3-2-1-7-6-8-5 makespan =764.5 jam 5: 5-1-2-3-4-7-6-8 makespan = 762.0 jam
6: 1-4-2-3-7-6-8-5 makespan 760,5 jam.Solusi awal Hasil Iterasi 6 dapat dilihat pada Tabel 5.28.
Tabel 5.28. Hasil Perhitungan Makespan Iterasi 6 Move ke
Urutan job Makespan jam
01631614 1 4 2 3 7 6 8 5 760.5
1 4 1 2 3 7 6 8 5
762.0 2
2 4 1 3 7 6 8 5 771.2
3 3 2 4 1 7 6 8 5
770.9 4
5 3 2 4 1 7 6 8 897.1
5 1 2 4 3 7 6 8 5
766.9 6
1 3 2 4 7 6 8 5 766.6
7 1 5 3 2 4 7 6 8
885.2 8
1 4 2 3 7 6 8 5 760.5
9 1 4 6 2 3 7 8 5
762.2 10
1 4 5 6 2 3 7 8 869.1
11 1 4 2 6 3 7 8 5
760.5 12
1 4 2 5 6 3 7 8 837.8
13 1 4 2 3 6 7 8 5
760.5 14
1 4 2 3 5 6 7 8 816.1
15 1 4 2 3 7 5 6 8
799.5 16
1 4 2 3 7 6 5 8 782.1
Universitas Sumatera Utara
Pada iterasi ini tidak ada lagi didapat nilai makespan pada solusi neigborhood yang lebih baik dari pada solusi awalnya. Kondisi ini disebut dengan
steady state. Hasil steady state kemudian dilakukan pengujian distribusi bertujuan untuk melihat pola distribusi uniform
8
. Ho : Distribusi setiap move pada iterasi 6 membentuk sebaranu uniform.
H
1 :
Distribusi setiap move pada iterasi 6 tidak membentuk sebaran uniform. α : 0,05
Tabel 5.29. Perhitungan Statistik Pengujian Distribusi No
Xi Z-skor Ztabel
Ft Frek.
Kum
Fs D= ft-
fs 1
760.5 -0.8
0.2881 0.2119
3 0.1875
0.0244 2
760.5 -0.8
0.2881 0.2119
3 0.1875
0.0244 3
760.5 -0.8
0.2881 0.2119
3 0.1875
0.0244 4
762 -0.77
0.2794 0.2206
4 0.25
0.0294 5
762.2 -0.77
0.2794 0.2206
5 0.3125
0.0919 6
766.6 -0.67
0.2486 0.2514
6 0.375
0.1236 7
766.9 -0.67
0.2486 0.2514
7 0.4375
0.1861 8
770.9 -0.58
0.219 0.281
8 0.5
0.219 9
771.2 -0.57
0.2157 0.2843
9 0.5625
0.2782
10 782.1
-0.34 0.1331
0.3669 10
0.625 0.2581
11 799.5
0.03 0.012
0.512 11
0.6875 0.1755
12 816.1
0.39 0.1517
0.6517 12
0.75 0.0983
13 837.8
0.85 0.3023
0.8023 13
0.8125 0.0102
14 869.1
1.52 0.4357
0.9357 14
0.875 0.0607
15 885.2
1.87 0.4693
0.9693 15
0.9375 0.0318
16 897.1
2.12 0.483
0.983 16
1 0.017
Total 12768.2 Rata-rata
798 D max
0.2782 S.D
46.7
8
Michael C. Fu.2002. Optimization for simulation: Teori vs. Practice
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5. 30. Signifikansi Tingkat D
Statistik uji : D = maks | Ft - Fs | = 0.2782
Kriteria uji : tolak Ho jika Dmaks Dtabel , terima dalam hal lainya. dengan α = , dan N=16
Karena Dmaks = 0,2782 Dtabel = 0,328, jadi Ho diterima,berarti sebaran setiap move pada iterasi 6 membentuk sebaran
uniform. Dari hasil pengujian maka didapat kesimpulkan bahwa pola Distribusi Uniform sehingga dapat dibuktikan bahwa iterasi 6 sudah steady state, karena itu
iterasi dihentikan. Hasil perhitungan makespan dengan metode algoritma Tabu Search ini
menghasilkan urutan job: 1-4-2-3-7-6-8-5 yaitu dengan nilai makespan 760,5 jam.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
6.1. Analisis Penjadwalan dengan Metode First Come First Serve
PT. Jaya Beton Indonesia selama ini menggunakan metode First Come First Serve dalam menjadwalkan setiap job yang datang. Berdasarkan data yang
diperoleh selama bulan Juli 2013 urutan job yang dikerjakan berdasarkan job yang pertama sekali datang adalah job 1- job 2- job 3- job 4- job 5- job 6- job 7- job 8
dengan makespan sebesar 815.6 jam
6.2. Analisis Penjadwalan dengan Algoritma Tabu Search