Hubungan Antara Tingkat Depresi Dengan Mekanisme Koping
Keadaan tersebut akan mengikis harga dirinya dan menimbulkan kekecewaan emosional yang sangat parah sehingga meningkatkan terjadinya depresi.
Menurut Lubis 2009 bahwa depresi dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yaitu faktor psikologis yang meliputi kepribadian seperti koping yang maladaptif, sikap
pesimis, pengaruh yang berasal dari dukungan keluarga. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mega Azahra 2013 adanya dukungan keluarga atau sosial berpengaruh pada
tingkat depresi. Dukungan sosial akan membuat individu menjadi lebih siap dan optimis dalm menyikapi persoalan sehingga akan lebih mudah menghadapi masalah dan akan
lebih kecil kemungkinan mengalami stress dan depresi. Responden yang mengalami depresi ringan bukan hanya dipengaruhi oleh
mekanisme koping, tetapi juga lama dari lamanya hemodialisis. Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti, rata-rata responden sudah menjalani hemodialisis lebih dari
lima tahun sehingga mereka sudah terbiasa dan tidak tertekan seperti pertama kali menjalani hemodialisis.
Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa adanya peranan negatif antara depresi dengan mekanisme koping. Semakin rendah tingkat depresi, maka semakin tinggi
mekanisme koping. Sebaliknya, semakin tinggi tingkat depresi, maka semakin rendah mekanisme koping pada pasien. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Sari, Elita
dan Nova Yelinda 2011 yang menunjukkan bahwa ada hubungan tingkat stres dengan strategi koping pasien yang menjalani hemodialisis. Faktor emosional seperti kesadaran,
stres dan gangguan psikologis berkontribusi terhadap mekanisme koping seseorang dengan penyakit kronis Oderberg, 2013. Intensitas serangan stres yang tinggi pada
pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis dan respon penerimaan stres yang
kurang baik berkorelasi terhadap kemampuan mengatasi masalah mekanisme koping pasien.
Menurut Rasmun 2011 jika intensitas serangan stres tinggi, maka kemungkinan kekuatan mental tidak mampu mengatasinya dan sebaliknya. Artinya mekanisme koping
pasien gagal ginjal kronik yang maladaptif juga dapat menimbulkan respon penerimaan stres yang negatif. Respon penerimaan stres pada pasien CKD yang menjalani
hemodialisis dapat berkaitan dengan keyakinan atau pandangan positif pasien dalam mengahadapi masalahnya. Cara individu menangani situasi yang mengandung tekanan
dipengarui oleh sumber daya individu meliputi kesehatan fisik, keterampilan memecahkan masalah, pandangan positif, ketrampilan sosial, dukungan sosial dan materi.
Pandangan positif menjadi sumber daya psikologis yang sangat penting, seperti keyakinan akan nasib eksternal locus of control yang mengerahkan individu pada
penilaian ketidakberdayaan helplessness yang akan menurunkan kemampuan strategi koping dengan menggunakan tipe problem-solving focused coping.