Konsep Muhammad Nejatullah Siddiqi tentang Aktivitas Ekonomi

spiritual. Tidak satu kemajuan material dan pembangunan ekonomi yang dalam dirinya sendiri bertentangan dengan kemajuan moral dan spiritual. Karena itu, Islam tidak membatasi usaha-usaha untuk meraih kemajuan material. Ia mengangap standar tertentu pemilikan materi sebagai kondisi yang tidak dapat di tawar-tawar bagi perkembangan pola sosial yang diinginkan, ia mendorong setiap individu untuk melakukan semua upaya untuk memperolehnya, ia menyuruh masyarakat untuk menjamin kepemilikan tersebut bagi setiap individu dalam segala suasana. Namun terdapat beberapa pembatasan terhadap segala sesuatunya. Dan kehidupan memiliki aspek-aspek lain diluar aspek ekonomi yang menuntut pengabdian dan memerlukan energi serta waktu untuk mengembangkan secara baik. Kehidupan yang seimbang memerlukan alokasi usaha-usaha dan sumber- sumber manusia secara baik diantara semua aspek kehidupan yang penting itu. Pengabdian secara ekslusif kepada pembangunan ekonomi bisa diartikan sebagai pengabaian terhadap aspek-aspek penting lainya dalam kehidupan manusia itu, sebagaimana yang terkandung dalam firman Allah QS Al-Hajj, 22: 78.                                                   Artinya: dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan Jihad yang sebenar- benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. Ikutilah agama orang tuamu Ibrahim. Dia Allah telah menamai kamu sekalian orang-orang Muslim dari dahulu, dan begitu pula dalam Al Quran ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, Maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, Maka Dialah Sebaik-baik pelindung dan sebaik- baik penolong. Maksudnya: dalam Kitab-Kitab yang telah diturunkan kepada nabi- nabi sebelum Nabi Muhammad Saw. Ajaran Islam yang mencela usaha memaksimkan keuntungan sebagai satu- satunya tujuan pengusaha. Seorang pengusaha Islam tidak diijinkan untuk senantiasa mengejar keuntungan dengan semata-mata dengan alasan bahwa ia memiliki kemampuan untuk menegakkan keadilan dan kebijakan yang diinginkan oleh agama Islam. Persoalan yang dihadapi oleh pengusaha sehubungan dengan rasionalitas ekonomi dan kehendak Islam adalah ia diharapkan akan bertindak untuk mendukung dan menguntungkan para konsumen. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pengusaha termaksud dalam batasan yang ditetapkan oleh semagad Islam dalam batasan ini, ia dapat berusaha untuk mengejar keuntungan selagi ia mampu melakukannya. Dengan demikian aspek utama motivasi pengusaha dalam Islam dapat diringkas sebagai berikut : 1. Berdasakan ide keadilan Islam sepenuhnya. 2. Berusaha membantu masyarakat dengan cara mempertimbangkan kebijakan orang lain pada saat seseorang pengusaha membuat keputusan yang berkaitan dengan kebijaksanaan perusahaan. 3. Membatasi pemaksimuman keuntungan berdasarkan batas-batas yang telah ditentukan oleh prinsip Islam. Falsafah yang dinyatakan di atas memberikan pespektif yang sempruna kepada aktiviti-aktiviti ekonomi manusia. Tiada sekatan dikenakan kepada aktiviti ekonomi, sebaliknya manusia di suruh beusaha merebut peluang-peluang peusahaan produksi produksi entepise kurniaan Allah Swt yang tebuka luas dan tak tebuka luas dan tak terkira banyaknya.M. Nejatullah Siddiqi 1989: 2 75

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melalui penyajian data dan analisisnya maka dapat disimpulka pemikiran Muhammad Nejatulah Siddiqi yang menitikberatkan dalam konsep etika distribusi dan produksi, pandangan Muhammad Nejatullah Siddiqi berpendapat melakukan praktek ekonomi berdasarkan norma dan etika islam. Nilai-nilai dasar ekonomi yang fundamental adalah keseimbangan, kesatuan, tanggung jawab dan keadilan yang merupakan satu kesatuan nilai-nilai dalam bidang ekonomo islam. Produksi dan distribusi merupakan bagian penting yang tidak dapat dipisakan dalam menentukan kemakmuran suatu bangsa dan taraf penghidupan berlandaskan pada al- Qur’an ataupun Sunnah meletakan penekanan yang sangat besar terhadap produksi dan distribusi kekayaan. Kedudukan nilai Islam inilah yang menjadi dasar universal dalam dua konsep perbedaan dasar ekonomi konvesional dan ekonomi syariah. Ekonomi syariah bersifat normatif merupakan penggabungan antara yang positif berdasarkan pada keadilan dan efesien. Dalam pandangan Muhammad Nejatullah Siddiqi berpendapat dalam Islam pertumbuhan distribusi harus dilaksanaakan secara simultan, tampa memperioritaskan salah satu dari yang lain. Prinsip ekonomim Islam mengajarkan prinsip muatan agama, etika, dan moralitas menjadi titik pembahasan dalam pemikiran ekonomi Islam menolak tegas segalah bentuk praktek monopoli, ekspolitasi, dan determinisme serta pengabaian hak dan kewajiban antara individu dan kelompok. Sedangkan ekonomi konvensional dibangun oleh peradaban barat berlandaskan pada nilai-nilai kebebasan dan sekularisme. Kritik utama terhadap visi ekonomi Islam tidak diakui sebagai ilmu, melainkan sebagai idiologi pandangan dunia. Muhammad Nejatullah Siddiqi memandang ekonomi Islam sebagai suatu sarana untuk mencapai tujuan hidup lebih besar merupakan sarana untuk mencapai perdamaian, kebebasan dari rasa lapar, dari rasa takut serta penguasaan oleh siapapun selain Allah Swt, karna merupakan sarana bagi perwujudan hubungan persaudaraan saling mencintai Jadi, dalam Islam keberhasilan dalam sebuah sistem ekonomi tidak hanya disandarkan dari segala sesuatu yang bersifat materil saja, akan tetapi bagaimana agar setiap aktivitas ekonomi termaksud bisa menerapkan nilai-nilai norma, etika maupun akhlaq yang baik dalam distribusi dan berproduk sehingga akan tercapai kemaslahatan umum sesuai dengan tujuan distribusi maupun produksi.

B. Saran

Setelah penulis meneliti dan membahas pemikiran Muhammad Nejatullah Siddiqi tentang etika distribusi dan produksi dalam aktivitas ekonomi antara lain: 1. Peran pemerintah dalam aspek praktek distribusi dan produksi sangat diperlukan karena pasar tidak mampu menciptakan keduahnya secara adil serta ada faktor-faktor penghambat dalam mekanisme yang dijalankan secara efesien. 2. Peran setiap pengusahan, pekerja dan seluruh individu baik itu masyarakat maupun instansi pemerintahan maupun swasta harus menjalankan setiap aktivitas sehari-hari sesuai dengan landasan Al- Qur’an dan Sunnah Nabi. 3. Menjadi kewajiban bagi seluruh cendikiawan muslim maupun masyarakat pada umumnya untuk memahami maupun meneliti teori- teori Muhammad Nejatullah Siddiqi, maupun pemikiran-pemikiran muslim lainnya dijadikan landasan dan sumber pengaetahuan tambahan selain dari Al- Qur’an dan Sunnah Nabi. 4. Peran masyarakat sangat penting untuk menyongsong sendi-sendi kehidupan untuk mengerti tanggung jawab dalam aktivitas sehari-hari sesuai dengan norma dan etika sehingga dapat meningkatkan keseimbangan juga meningkatkan perkembangan perdagangan yang jujur, adil agar mencapai tujuan kemekmuran hidup yang hanya Allah Swt semata. Penulis menjadari bahwa masih banyak kekurangan dan sangat jauh dari sempurna, oleh sebab itu saran dan juga kritik menjadi sumber penting untuk menuju kesempurnaan. DAFTAR PUSTAKA Buku Amalia, Eus. 2009. Keadilan Distribusi dalam Ekonomi Islam Penguatan Peran LKM dan UMKM di Indonesia. Ed 1, Jakarta: Rajawali Pers. Arifin Hamid, Muhammad. 2006. Membumikan Ekonomi Syari’ah di Indonesia. Jakarta: eLSAS. Chamid, Siddiqi. 2010. Jejak Langkah Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Cet I. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Edwin, Nasution. 2010. Pengenalan Eksklusif: Ekonomi Islam. Cet I. Jakarta: Kencana. Faisal, Badroen. 2006. Etika Bisnis dalam Islam. Cet Ke-1, Jakarta: Kencana. Ghofur Noor, Ruslan Abdul. 2013. Konsep Distribusi dalam Ekonomi Islam dan Format Keadilan di Indonesia. Cet I, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Harahap, Sofyan S. 2011. Etika Bisnis dalam Perspektif Islam. Jakarta: Salemba Empat. Haneef, Mohamed Aslam. Siddiqi. 2010. Pemikiran Ekonomi Islam Kontemporer. Jakarta: Rajawali Pers. Iska, H. Syukri. 2012. Sistem Perbankan Syari’ah di Indonesia dalam Persfektif Fikih Ekonomi. Yogyakarta: Fajar Media Press. Ismail.19… Keuangan dan Investasi Syariáh Sebuah Analisa Ekonomi. Cet 1……: Sketsa. Izzan, Ahmad. dan Tanjung. Syahri. Referensi Ekonomi Syariah Ayat-Ayat Al- Qur’an yang Berdimensi. Cet I, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Karim, Adiwarman. 2002. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, Jakarta: Pustaka Pelajar. Mahmud, Adnan. Dkk. 2005. Pmikiran Islam Kontenporer di Indonesia . …..: Pustaka Pelajar. Mannan, Muhammad Abdul. 1993 Teori Dan Praktek Ekonomi Islam terj, Cet 1, Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf.