dkk 1994 dan “Bacteria from Fish and Other Aquatic Animals” Oleh N.B. Buller 2004.
1. Pemurnian Kultur Bakteri
Pemurnian kultur bakteri merupakan kelanjutan dari isolasi bakteri yang bertujuan untuk mengidentifikasi mikroorganisme penyebab penyakit dengan cara
mengambil koloni bakteri yang berbeda koloni dengan asumsi bahwa bakteri yang berbeda koloni tersebut merupakan bakteri penyebab penyakit. Media yang
digunakan sama dengan media yang digunakan untuk isolasi bakteri yaitu media TSA.
Prosedur kerjanya yaitu satu koloni bakteri diambil dengan ciri-ciri yang paling dominan yang berada di dalam goresan dari media yang telah diinokulasikan
dengan menggunakan jarum ose steril. Diinokulasikan kembali pada media TSA secara aseptik dengan cara menggores lalu cawan petri diletakkan dengan posisi
terbalik dan diberi label keterangan. Selama ± 24 jam diinkubasikan pada temperatur 25 - 30
C. Apabila setelah dilakukan pemurnian belum memperoleh koloni yang homogen sama dilakukan kembali pemurnian dengan langkah-
langkah yang sama.
2. Pengamatan Morfologi Bakteri
Tujuan pengamatan morfologi bakteri adalah mengetahui bentuk dan Gram bakteri. pengamatan morfologi koloni bakteri dilakukan setelah mendapatkan
biakan murni. Pengamatan ini meliputi warna, bentuk, tepian koloni, elevasi atau permukaan koloni dan struktur dalam koloni yang dilihat secara visual.
Uji Gram dilakukan dengan Pewarnaan Gram yang bertujuan untuk menentukan karakteristik mikroskopik setiap galur bakteri, baik reaksinya maupun
Universitas Sumatera Utara
bentuk. Dalam pewarnaan Gram ini menggunakan empat jenis larutan, yaitu zat warna basa kristal violet, mordant lugol, pencuci zat warna alkohol, dan zat
warna lain counterstain, yaitu larutan safranin. Tahap-tahap pewarnaan Gram adalah sebagai berikut: mula-mula kaca
obyek dibersihkan dengan kapas yang telah diberi alkohol. Selanjutya diberi kode label. Biakan bakteri pada agar miring diambil menggunakan jarum ose steril dan
dipindahkan di bagian tengah kaca obyek. Kemudian ditambahkan sedikit akuades steril. Preparat ini dibiarkan mengering di udara kemudian difiksasi di atas bunsen.
Kemudian ditetesi dengan larutan kristal violet dan dibiarkan selama 1 menit. Selanjutnya dibilas dengan akuades dengan cara memegang kaca obyek pada posisi
miring dan dikeringkan dengan kertas tissue secara perlahan-lahan. Preparat ini ditetesi dengan larutan lugol dan dibiarkan selama 1 menit lalu dibilas dengan
akuades. Kemudian preparat ditetesi larutan pemucat wama, yaitu alkohol 95 , selanjutnya dicuci dengan larutan akuades dan dikeringkan menggunakan kertas
tissue. Preparat ditetesi larutan safranin selama 10-30 detik lalu dicuci dengan akuades dan dikeringkan menggunakan kertas tissue.
Kemudian diamati bentuk selnya dengan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 100x10. Sebelumnya preparat diteteskan dengan minyak imersi. Bakteri
dinyatakan bersifat Gram positif apabila warna selnya ungu dan Gram negatif apabila warna selnya merah.
3. Uji Biokimia