Iuran Cara Pembayaran Fasilitas Kesehatan

2.3.6 Pembiayaan Jaminan Kesehatan Nasional 2.3.6.1 Tarif Tarif pelayanan program JKN didasarkan pada tarif Indonesian-Case Based Groupsyang selanjutnya disebut Tarif INA-CBG’s adalah besaran pembayaran klaim oleh BPJS kesehatan kepada fasilitas kesehatan tingkat lanjutan atas paket layanan yang didasarkan kepada pengelompokan diagnosis penyakit. Kemenkes RI,2013. Tarif pelayanan kesehatan pada fasilits kesehatan tingkat pertama meliputi a tarif kapitasi yaitu rentang nilai yang besarnya untuk setiap fasilitas kesehatan tingkat pertama ditetapkan berdasarkan seleksi dan kredensial yang dilakuakan oleh BPJS Kesehatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Tarif kapitasi diberlakuakan bagi fasilitas kesehatan tingkat pertama yang melaksanakan pelayanan kesehatan komperhensif kepada peserta program jaminan kesehatan berupa rawat jalan tingkat pertama. b Tarif non kapasitasi yaitu nilai besaran yang sama bagi seluruh fasilitas kesehatan tingkat pertama yang melaksanakan pelayanan keseahatan kepada peserta program jaminan kesehatan berupa rawat inap tingkat pertama dan pelayanan kebidanan dan neonatal Kementerian Kesehatan RI, 2013 .

2.3.6.2 Iuran

Iuran Jaminan Kesehatan adalah jumlah uang yang dibayarkan secara teratur oleh peserta, pemberi kerja, danatau Pemerintah untuk program Jaminan Kesehatan pasal 16, Perpres No. 122013 tentang Jaminan Kesehatan. Pembayaran iuran dalam program ini adalah bagi Peserta PBI, iuran dibayar oleh Pemertintah. Bagi Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Peserta Bukan Pekerja iuran dibayar oleh peserta yang bersangkutan. Besarnya Iuran JKN ditetapkan melalui Peraturan Presiden dan ditinjau ulang secara berkala sesuai dengan perkembangan sosial, ekonomi, dan kebutuhan dasar hidup layak. Setiap peserta wajib membayar iuran yang besarnya ditetapkan berdasarkan presentase dari upah untuk pekerja penerima upah atau suatu jumlah nominal tertentu bukan penerima upah dan PBI. Setiap pemberi kerja wajib memungut iuran dari pekerjanya, menambahkan iuran peserta yang menjadi tanggung jawabnya, dan membayarkan iuran tersebut setiap bulan kepada BPJS kesehatan secara berkala paling lambat tanggal 10 setiap bulan. Apabila tanggal 10 sepuluh jatuh pada hari libur, maka Iuran dibayarkan pada hari kerja berikutnya. Keterlambatan pembayaran iuran JKN dikenakan denda administratif sebesar 2 perbulan dari total iuran yang tertunggak dan dibayar oleh pemberi kerja. Peserta pekerja bukan penerima upah dan peserta bukan pekerjawajib membayar iuran JKN pada setiap bulan yang dibayarkan paling lambat tanggal 10 setiap bulan kepada BPJS Kesehatan. Pembayaran iuran JKN sesuai dengan gaji atau upah peserta. Dalam hal ini terjadi kelebihan atau kekurangan pembayaran iuran, BPJS kesehatan memberitahukan secara tertulis kepada pemberi kerja dan atau peserta paling lambat 14 empat belas hari kerja sejak diterimanya iuran. Kelebihan atau kekurangan pembayaran iuran diperhitungkan dengan pembayaran iuran bulan berikutnya. Ketentuan lebih lanjut menegani tata cara pembayaran iuran diatur dalam peraturan BPJS.

2.3.6.3 Cara Pembayaran Fasilitas Kesehatan

Perpres No. 12 Tahun 2013 pasal 39 menjelaskan bahwa BPJS Kesehatan melakukan pembayaran kepada fasilitas kesehatan tingkat pertama secara pra upaya berdasarkan kapitasi atas jumlah peserta yang terdaftar di fasilitas kesehatan tingkat pertama. Dalam hal fasilitas kesehatan tingkat pertama di suatu daerah tidak memungkinkan mengingat kondisi geografis Indonesia, tidak semua fasilitas kesehatan dapat dijangkau dengan mudah. Maka, jika disuatu daerah tidak memungkinkan pembayaran berdasarkan kapitasi, BPJS Kesehatan diberi wewenang untuk melakukan pembayaran dengan mekanisme lain yang lebih berhasil guna. Sedangkan untuk fasilitas kesehatan rujukan rumah sakit sistem pembayaran berdasarkan Indonesian Case Based Groups INA CBG’s. Besaran kapitasi dan INA CBG’s ditinjau sekurang-kurangnya setiap 2 dua tahun sekali oleh Menteri setelah berkoordinasi dengan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang keuangan. Selain itu berdasarkan pasal 40 menjelaskan bahwa Perpres No. 12 Tahun 2013: 1 Pelayanan gawat darurat yang dilakukan oleh fasilitas kesehatan yang tidak menjalin kerjasama dengan BPJS Kesehatan dibayar dengan penggantian biaya yang ditagihkan langsung oleh fasilitas kesehatan kepada BPJS Kesehatan. 2 BPJS Kesehatan memberikan pembayaran kepada fasilitas kesehatan setara dengan tarif yang berlaku di wilayah tersebut. 3 Fasilitas kesehatan tidak diperkenakan menarik biaya pelayanan kesehatan kepada peserta. Tarif kapitasi adalah metode pembayaran untuk jasa pelayanan kesehatan dimana pemberi pelayanan kesehatan dokter atau rumah sakit menerima sejumlah pembayaran per periode waktu bulanan yang dibayar dimuka oleh BPJS kesehatan kepada fasilitas tingkat pertama berdasarkan jumlah peserta yang terdaftar tanpa memperhitungkan jenis dan jumlah pelayanan kesehatan yang diberikan. Tarif kapitasi untuk setiap fasilitas kesehatan tingkat pertama disesuaikan dengan rentang nilai yang besarannya ditetapkan berdasarkan seleksi dan kredensial yang dilakukan oleh BPJS kesehatan. Selain itu, tarif kapitasi ini diberlakukan bagi fasilitas kesehatan tingkat pertama yang melaksanakan pelayanan kesehatan komprehensif kepada peserta program jaminan kesehatan berupa rawat jalan tingkat pertama.

2.3.7 Pertanggung Jawaban BPJS Kesehatan