Paprika Perancangan Dan Pembuatan Alat Pendeteksi Keberadaan Alfatokoferol Pada Paprika Hijau Dengan Menggunakan Sensor Warna TCS3200

minyak zaitun,, kacang-kacangan, biji gandum, dan sayuran berwarna hijau. Pada hewan seperti daging sapi, unggas, atau ikan. Vitamin E lebih tepat disebut sebagai antioksidan daripada vitamin. Karena tidak seperti vitamin yang lain, vitamin E tidak bertindak sebagai ko- faktor bagi reaksi enzimatik. Vitamin E juga tidak menimbulkan suatu penyakit yang khas seperti vitamin yang lain. Defisiensi vitamin E dapat terjadi jika terdapat malabsorbsi lemak, bayi prematur dan penderita yang mendapat nutrisi parenteral total. Efek dari intake vitamin E yang inadekuat biasanya baru tampak dalam jangka panjang dan biasanya berhubungan dengan penyakit kronis, seperti kanker dan atherosklerosis. Fungsi utama vitamin E adalah mencegah peroksidasi membran fosfolipid. Karakteristik vitamin E yang lipofilik memungkinkan tokoferol berada di lapisan dalam sel membran Halliway dan Getteridge, 1992.Tokoferol OH dapat memindahkan atom hidrogen dengan satu elektron ke radikal bebas dan membersihkan radikal bebas sebelum radikal bebas bereaksi dengan protein membran sel atau bereaksi membentuk lipid peroksidasi. Tokoferol-OH yang bereaksi dengan radikal bebas membentuk tokoferol-O. Tokoferol-O sendiri adalah radikal bebas juga. Tokoferol-O akan bereaksi lagi dengan vitamin C membentuk semidehidroaskorbat, suatu radikal bebas yang lemah.

2.5. Paprika

Paprika memiliki nama latin Capsicum annuum 1 dan berasal dari Amerika Selatan. Di Indonesia, paprika banyak dibudidayakan di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Barat. Terdapat berbagai Varietas paprika berdasarkan warna buahnya, diantaranya paprika hijau, kuning, merah, atau unggu yang sering digunakan untuk salad. Berdasarkan rasanya, paprika dibedakan atas dua jenis, yaitu paprika manis yang bentuknya besar dan paprika pedas yang bentuknya lebih kecil. Paprika termasuk keluarga cabai, hanya saja paprika tidak memiliki kandungan Universitas Sumatera Utara Capsicin , yaitu zat yang menimbulkan rasa pedas cabe.

2.5.1. Kandungan dan Manfaat Paprika

Kandungan gizi yang paling umum pada paprika adalah karoten, vitamin B serta vitamin C. Sedangkan dalam paprika hijau, tiap 100gramnya mengandung protein 0.9g, lemak 0.3g, karbohidrat 4.4g, kalsium 7.0mg, besi 0.4mg, fosfor 22mg, vitamin A 540 IU, vitamin B1 22.0mg, vitamin B2 0.002mg, nyacin 0.4mg dan vitamin C 160mg. Tabel 2.1 Perbandingan nilai gizi paprika merah, kuning, dan hijau per 100 gr Kandungan gizi per 100 gram bahan Paprika merah Paprika hijau Paprika kuning Energi kkal 26 20 27 Protein g 0,99 0,86 1 Lemak total g 0,3 0,17 0,21 Lemak jenuh g 0,06 0,06 0,03 Lemak tak jenuh tunggal g 0,01 0,01 - Lemak tak jenuh ganda g 0,16 0,06 - Karbohidrat g 6,03 4,64 6,32 Serat g 2 1,7 0,9 Gula g 4,2 2,4 - Kalsium mg 7 10 11 Besi mg 0,43 0,34 0,46 Magnesium mg 12 10 12 Fosfor mg 26 20 24 Kalium mg 211 175 212 Natrium mg 2 3 2 Seng mg 0,25 0,13 0,17 Tembaga mg 0,02 0,07 0,11 Universitas Sumatera Utara Mangan mg 0,11 0.12 0,12 Selenium mg 0,1 80,4 0,3 Vitamin C mg 190 0,06 183,5 Thiamin mg 0,05 0,03 0,03 Riboflavin mg 0,09 0,48 0,03 Niacin mg 0,98 0,22 0,89 Vitamin B6 mg 0,29 11 0,17 Folat mkg 18 26 Vitamin B12 mkg 370 Vitamin A IU 3.131 0,37 200 Vitamin E mg 1,58 7,4 - Vitamin K mkg 4,9 7,4 - sumber: www.nutritionanalyzer.com Gambar 2.3 Paprika Merah, Kuning, dan Hijau Berikut 4 manfaat besar dari buah paprika untuk kesehatan 1. Meningkatkan kekebalan tubuh. Paprika mengandung gizi yang sangat tinggi, terutama vitamin C. Kandungan vitamin C dalam paprika lebih tinggi dibandingkan dalam kandungan vitamin C dalam jeruk 30-50 mg per 100 gram . Diantara jenis paprika yang lain, paprika merah mengandung vitamin C paling tinggi yaitu 190 mg per 100 gram. Vitamin Universitas Sumatera Utara C terlibat dalam beberapa proses penting tubuh, mulai dari mengangkut lemak, pengangkutan elektron dari berbagai reaksi enzimatik, pembuatan kalogen protein berserat yang membentuk jaringan ikat pada tulang , pemacu gusi yang sehat, menjaga tingkat kolesterol, memelihara kekebalan, untuk penyembuhan luka dan meningkatkan fungsi otak agar dapat bekerja maksimal. 2. Mencegah penyakit mata. Selain vitamin C, paprika juga mengandung vitamin A dan beta karoten. Paprika merah mengandung vitamin A sebanyak 3.131 IU. Lagi-lagi, paling tinggi diantara jenis paprika lainnya. Vitamin A bermanfaat untuk mencegah penyakit mata, pertumbuhan sel, sistem kekebalan tubuh, reproduksi, serta menjaga kesehatan kulit. 3. Mencegah kanker. Kandungan beta karoten dalam paprika mencegah timbulnya kanker karena beta karoten bekerja sebagai antioksidan yang menstabilkan radikal berinti karbon. Semakin tua umur paprika, maka kandungan beta karoten akan semakin tinggi. Selain itu, paprika juga mengandung likopen. Sebuah penelitian yang dilakukan Unversitas Yale terhadap 473 orang pria menemukan fakta bahwa pria tidak mengidap kanker prostat memiliki lebih banyak likopen dalam darahnya dibandingkan mereka yang sakit. Sedangkan penelitian di Universitas Harvard pada tahun 2002, menunjukkan bahwa laki-laki yang mengkonsumsi likopen dalam jumlah banyak memiliki resiko penyakit kanker yang lebih rendah, khususnya kanker prostat. 4. Meningkatkan kualitas sperma. Likopen dalam paprika ternyata juga bermanfaat untuk sistem reproduksi. Konsumsi likopen, terutama pada paprika merah, diyakini dapat meningkatkan kualitas reproduksi. Hal ini karena likopen meningkatkan jumlah sperma, menjaga struktur sperma, dan meningkatkan motilitas pergerakan sperma. Likopen merupakan salah satu dari 650 jenis karotenoid yang secara normal terdapat dalam konsentrasi tinggi di dalam testis. Jika konsentrasi likopen rendah, maka pria hal ini menjadi salah satu penyebab pria mengalami infertilitas ketidak suburan . Universitas Sumatera Utara 5. Mengobati Keseleo. Capsaicins senyawa yang terkandung dalam paprika juga mengandung banyak manfaat. Bisa mem-blok transmisi rasa sakit dari kulit ke sumsum tulang belakang dan mencegah sensasi rasa sakit. Ini sangat membantu dalam mengobati penyakit yang terkait dengan nyeri termasuk keseleo. 6. Membakar Kalori. Mengonsumsi paprika mempercepat metabolisme dan membantu membakar lebih banyak kalori. Konsumsi paprika juga mengurangi berat badan karena diet lemak tinggi. Hal ini juga menyebabkan sekresi cairan pencernaan dan mencegah gangguan alat cerna 7. Rambut. Ekstrak paprika adalah salah satu penyubur rambut terbaik sekaligus menumbuhkan rambut baru. Paprika juga akan mencegah kerusakan mahkota Anda sekaligus membantu mempertahankan rambut tetap tebal.

2.5.2. Cara Mengolah, Memilih, dan Menyimpan Yang Baik

Pengolahan paprika hendaknya dilakukan dengan benar agar tidak mengurangi nilai gizinya. Agar kadar vitamin C tak cepat menguap, sebaiknya paprika dimasukkan ke dalam masakan pada akhir proses memasak atau dicampur dengan salad. Penyimpanan paprika hendaknya dilakukan secara tepat. Kandungan vitamin C bisa berkurang, bahkan hilang, jika paprika yang telah terbelah dibiarkan lama terkena udara. Menurut Irna 2005, kiat memilih dan menyimpan paprika yang baik adalah sebagai berikut: 1. Pilih paprika yang kulitnya masih licin, berkilat dan tidak kusam. 2. Perhatikan ujung paprika dekat batangnya. Jika ada sedikit saja warna hitam atau cokelat keabu-abuan, paprika itu sudah mulai membusuk di dalamnya. Universitas Sumatera Utara 3. Pilih paprika yang keras untuk memastikan bahwa kualitasnya masih bagus dan baru. 4. Jika dibeli dalam keadaan terbungkus plastik, segera buka kemasannya agar tidak lembab. 5. Simpan paprika dalam kantong plastik yang telah dilubangi sebelum dimasukkan ke dalam kulkas, sehingga tahan untuk jangka waktu lama. 6. Paprika jangan dibiarkan dalam keadaan terbelah jika tidak akan langsung dimakan karena vitamin C yang terkandung di dalamnya bisa berkuranghilang.

2.6. Sensor Warna Tcs3200