Perkembangan Aristektur di Jakarta

seorang arsitek juga sangat luas, seorang arsitek harus memperhatikan lingkup bangunan, lingkup kompleks bangunan, lingkup kota dan regional. Selain itu seorang arsitek juga harus turun ke lapangan langsung sebagai pengawas dan berhak untuk menghentikan, memperintahkan perbaikan atau membokar bagian yang tidak memenuhi syarat yang telah dierncanakan dan disepakati sebelumnya. Arsitek juga akan bekerja sama lansung dengan kontraktor pada bagian teknikal dalam membentuk dan mendirikan bangunan.

2.3 Perkembangan Aristektur di Jakarta

Dengan kependudukan lebih dari 9 juta jiwa, Jakarta telah menjadi salah satu kota terpadat di dunia. Secara strukturnya Ibukota Jakarta merupakan kota terbuka dan telah menjadi pusat aktifitas ekonomi maupun politik sehingga menyebabkan semakin banyaknya pertukaran kultur dari lokal maupun dari luar. Hal ini juga memperngaruhi perkembangan arsitektur di ibukota. Dengan semakin banyaknya penduduk dan pebisnis yang datang dari dalam dan luar negri membuat pemerintah DKI Jakarta harus bertindak cepat dalam menyediakan fasilitas-fasilitas untuk membuat kota Jakarta menjadi kota yang layak dan lebih baik. Hal ini dapat dilihat dengan pesatnya pertumbuhan kota Jakarta, mulai dari transportasi publik seperti busway, angkot, taksi yang selalu memenuhi jalan kota Jakarta. Tidak hanya itu namun juga bertumbuh kembangnya pemukiman penduduk dan kawasan hijau berubah menjadi gedung - gedung perkantoran yang menjadi pusat perekonomian. Alhasil yang tercipta adalah sisa-sisa dari pemukiman penduduk yang “nyangkut” di daerah perkotaan. Pertumbuhan kota Jakarta yang semakin pesat ini membutuhkan penyeimbang yaitu hunian tempat tinggal bagi para penduduk. Namun karena bertambah sedikitnya lahan hunian di Jakarta hal itu mebuat penyerbaran pemukiman penduduk di daerah sekitar Jakarta yang membuat perluasan dari kota Jakarta sendiri. Timbulah pengusaha swasta yang membuat hunian seperti perumahan Bintaro, Bumi Serpong Damai ataupun Pondok Indah dan sebagainya. hal ini juga membuat perluasan kota Jakarta secara langsung tampa diberikan batas yang jelas sulit rasanya untuk membedakan bagian kota Jakarta dengan Tangerang, Bogor, Bekasi, Depok dan sebagainya. Penguasaha swasta saling bersaing untuk mendapatkan konsumen yang 4 banyak, dengan berbagai cara mulai dari lokasi, fasilitas, dan juga model rumah. Dengan banyaknya hunian perumahan tersebut semakin banyak pula model yang ditawarkan dari perumahan tersebut. Beberapa sejarah perkembangan model hunian yang dapat kita temukan di daerah Jakarta dan sekitarnya antara lain :  Arsitektur Tradisional Lokal Arsitektur tradisional merupakan bentuk arsitektur yang telah diwariskan dari taun ke taun secara turun temurun ke generasi berikutnya. Kultur Betawi adalah yang paling mendominasi kultur di kota Jakarta yang mana Kultur Betawi merupakan kultur asli penduduk Jakarta yang telah dipengaruhi oleh berbagai budaya seperti melayu, cina ataupun Portugal. Beberapa cirikhas bentuk rumah tinggal khas Betawi adalah adanya teras atau serambi untuk mendinginkan udara. Lantainya merupakan material dari tanah dan beratapkan genteng yang dubuat dari anyaman bambu yang berfungsi sebagai dinding bernapas. Sistem dinding bernapas ini sangat berfungsi untuk menciptakan sirkulasi udara sehingga suasana di dalam rumah lebih sejuk walaupun tampa menggunaakan pendingin ruangan.  Aristektur Kolonial Merupakan model arsitektur peninggalan kolonial Belanda. Bentuk arsitektur ini dapat banyak ditemukan di Jakarta Kota Tua. Merupakan sedikit sisa-sisa sejarah dari peninggalan jajahan Belanda dan dimana saat itu Jakarta masih dinamakan Kota Batavia. Bangunan banyak bergaya Eropa dan bangunan arsitektur telah disesuaikan dengan iklim kultur setempat, dengan berbagai gaya mulai dari classic,art noveau, art deco, hingga arsitektur modern. Sisa peninggalan arsitektur gaya kolonial juga dapat kita temukan di daerah menteng yang masih terawat dengan baik. Arsitektur di daerah menteng ini memang merupakan penggabungan antara kultur Indonesia dan Belanda yang telah beradaptasi dan telah disesuaikan dengan iklim tropis, sehingga daerah menteng menjadi kawasan perumahan dengan banyak taman dan sejuk. Umunya bangunan arsiteknya mempunyai atap yang tinggi dan teras serambi yang cukup luas.  Arsitektur Moderen Arsitektur moderen merupakan gaya arsitektur yang berkembang pada masa 5 setelah kemerdekaan Indonesia. gaya arsitektur ini merupakan kontribusi dari pelajar-pelajar Indonesia yang menyelesaikan pendidikannya di luar negri dan kembali ke Indonesia untuk membawa perubahan dan memperkenalkan perkembangan dunia arsitek moderen di Indonesia. gaya bangunan yang ditawarkan adalah gaya bangunan yang praktis untuk gaya hidup yang sibuk dan semakin moderen. Gaya arsitektur moderen ini dapat dibagi menjadi : 1. Arsitektur Moderen Rasional Merupakan gaya arsitektur moderen yang simple dan banyak menggunakan pola geometris yang terlihat jelas sehigga terkesan ringan 2. Arsitek Moderen Jengki Sebutan Jengki berasal dari Yankee, panggilan akrab untuk orang Amerika yang berbusana menarik perhatian kita dengan gaya pakaian dengan model celana panjang yang menyempit di kaki. Sehingga dalam arsitektur rumah tinggal atasnya lebih besar lalu menyempit pada bagian bawahnya. Sering juga disebut dengan “rumah kapal” karena banyak membuat jendela dan lubang ventilasi yang berbentuk bundar dan menonjol keluar dan kurus seperti pada kapal laut. Jenis rumah ini banyak ditemukan di daerah Kebayoran Baru namun telah hilang satu demi satu seiring dengan berjalanya perkembangan kota. Arsitektur Kapsul Arsitektur yang sebagian besar menggunakan bahan beton mulai dari struktur pomdasi, dinding, hingga atapnya mengakibatkan bentuk bangunan yang kuat dan kokoh. Namun juga berpengaruh pada suasana dalam ruangannya yang membutuhkan banyak pendingin udara buatan. Penggunaan jendela dan pintu berlapis juga banyak digunakan untuk mengurangi banyaknya cahaya matahari yang masuk kedalam rumah secara langsung. Arsitektur ini banyak ditemukan di daerah Permata Hijau dan Simpruk dengan berbagai bentuk yang telah dimodifikasi Arsitektur Spanyol-an Gaya arsitektur ini banyak berkembang di Jakarta didukung dengan banyaknya industri perfilman Indonesia yang menggunakan rumah dengan bergaya spanyol sebagai lokasi shooting mereka. Jenis arsitektur dengan menggunakan banyak ornamen classic dan pilar-pilar dengan berbagai jenis dan ukuran menjadi ciri khas tersendiri bagi gaya spanyol-an ini.  Arsitektur Country Sebagai kelanjutan dari arsitektur Spanyolan kembali dari kultur dan budaya luar, datangnya arsitektur bergaya country dengan identitas nya yang menggunakan atap yang khas dan menjadi peranan penting dalam gaya ini. Biasanya atapnya cukup ramai dan lebih menjadi estetika ketimbang sisi fungsionalnya. Arsitektur Tropis Merupakan perkembangan dari arsitektur gaya Country namun tidak mementingkan sisi gaya dan estetika teptai lebih beradaptasi dengan kondisi alam, lingkungan dan budaya Indonesia. Gaya ini ditandai dengan bentuk atap yang cukup dominan, memiliki serambi atau teras yang cukup luas untuk pencahayaan dan sirkulasi udara yang alami, juga penggunaan bahan material dari kayu dan batu alam. Arsitektur Post-Moderen Masuknya arsitektur post moderen di Indonesia terjadi pada awal tahun 80an. Sebagian besar dibangun oleh developer dengan batuan dari arsitek asing. Namun sayangnya banyak diantara bangunan bangunan yang telah didirikan lebih terjebak ke arah gaya dan bukan merupakan respon bagi perkembangan arsitektur moderen. Beberapa bangunan post-moderen lainya juga dianggap terlalu menjiplak gaya arsitektur luar dan tidak memperkaya perkembangan Arsitektur Dekonstruksi Merupakan respon dari aritektur post-moderen dan mulai popular pada tahun 90an. Jenis arsitektur ini pertama kali diperkernalkan oleh sastrawan Jacques Derida yang tidak ada sangkut pautnya dengan arsitektur, kegiatan yang dilakukanya adalah membongkar dan menyusun kembali sebuah konstruksi baru pada karya sastra yang kemudian merambat pada seni arsitektur. Adalah Daniel Lideskind dan Peter Eisenman yang mengambil pendekatan dekonstrusi pada bentuk arsitekturnya. Arsitektur Moderen Klasik Arsitektur moderen klasik ini banyak berkembang di Amerika Serikat yang juga merupakan kultur pendatang dari Eropa namun lebih disesuaikan dengan gaya hidup moderen. Seiring dengan berjalannya pertumbuhan rumah real estate dan fungsi sebuah rumah bukanlah hanya sebagai tempat tinggal namun sebuah gaya hidup dan mode. Di Indonesia perkambangan arsitektur moderen klasik berkembang pada rumah tinggal kelas atas. Sesuai dengan model yang menjadi cirikhasnya dengan memberikan kesan mewah, anggun, dan mapan. Arsitektur Minimalis Paham minimalis yang mewabah pada tahun 80an juga merambat ke dunia arsitektur. Dimana konsep minimalis yang memberikan wujud akhir dari karya yang kompleks, menyelesaikan hal-hal yang kompleks dan meniadakan elemen-elemen yang tidak diperlukan sampai pada batasnya. Dalam perkembanganya di Indonesia, gaya minimalis dapat berkembang di kalangan masyarakat dengan gaya hidup moderen dan kosmopolitan yang serba sibuk dan praktis. Aliran minimalis mempunyai peluang untuk memperkaya arsitektur kita sendiri walaupun susah untuk diperkenalkan langsung dan secara maksimal kepada masyarakat karena kultur bangsa kita yang cenderung kea rah ornamentik. Hal itu membuat desain yang ditawarkan lebih ke arah penyderhanaan dalam bentuk, bidang, ataupun materi yang digunakan. 2.4 Data Perusahaan 2.4.1 Sejarah Perusahaan