d. Reservoir, merupakan metode gabungan antara continous flow dan on demand. Bak bak penampungan air dibangun di sepanjang lahan pertanian.
Bak tersebut akan diisi terus menerus seperti pada metode continous flow. Selanjutnya petani pemakai air mendistribusikan air dari bak
penampungan tersebut sesuai dengan kebutuhan mereka sewaktu-waktu seperti pada metode on demand.
2.4.3 Macam-Macam Irigasi
1. Irigasi Permukaan Irigai perrmukaan merupakan kegiatan mendistribusikan air kelahan
pertanian melalui muka tanah. Pada irigasi permukaan air diperoleh dari permukaan, misalnya danau ataupun sungai.
2. Irigasi Bawah Permukaan Irigasi bawah permukaan adalah sistem irigasi yang dilakukan dengan cara
meresapkan air kedalam tanah.Peresapan air dalam tanah ini dilakukan dibawah zona perakaran menggunakan pipa porus atau melalui sistem saluran pembuka.
3. Irigasi Springkler Irigasi springkler adalah irigasi menggunakan pompa untuk menyerupai
hujan yang dipancarkan. 4. Irigasi Tringkler
Irigasi tringkler atau irigasi tetes adalah proses pendistribusian air yang diberikan pada tanaman dengan meneteskannya, yakni dengan cara mengatur
pada tekanan tertentu. Sehingga, air yang menetes secara berkala selama beberapa kali tiap satuan waktu.
5. Irigasi Alur Irigasi alur merupakan jenis pengirigasian yang dibuat alur ditengah-
tengahnya. Irigasi jenis ini biasa dipakai seperti untuk pengirigasian pada sistem penanaman padidengan metode SRI atau metode tanam padi sebatang.
6. Irigasi Pasang Surut Sistem irigasi ini memanfaatkan pasang surut dari air laut untuk mengairi
sawah. Irigasi pasang surut ini dapat dikendalikan sepenuhnya dengan cara pada
Nama : Lisa Desmarainti Kelompok : II Dua
Bp : 1311111034
saat air pasang diharapkan lapisan air bagian atas yang masih tawar dapat memenuhi kebutuhan lahan. Sedangkan pada saat surut dilakukan proses
drainase.
7. Irigasi Pompa Ada beberapa jenis pompa bila ditinjau dari sisi tenaga penggeraknya antara
lain : a. Pompa air yang digerakan oleh tenaga manusia Pompa tangan
b. Pompa air dengan penggerak tenaga air air terjun dan aliran air c. Pompa air dengan penggerak berbahan bakar minyak
d. Pompa air dengan penggerak tenaga listrik Pompa digunakan bila bangunan-bangunan pengelak yang lain tidak dapat
memecahkan permasalahan pengambilan air dengan gravitasi, atau kalau pengambilan air relatif sedikit dibandingkan lebar sungai. Dengan instalasi
pompa pengambilan air dapat dilakukan dengan mudah dan cepat. Namun, dalam operasionalnya memerlukan biaya operasi dan pemeliharaanya cukup mahal
terutama dengan semakin mahalnya bahan bakar dan tenaga listrik. 8. Irigasi Kendi
Irigasi kendi yaitu irigasi yang menggunakan alat bantu kendi yang digunakan sebagai wadah penampungan air, dan kendi tersebut di benamkan ke
dalam tanah yang berdekatan dengan perakaran tanaman agar air rembesan dari kendi tersebut dapat si serap langsung oleh perakaran tanaman.
9. Irigasi Tadah Hujan Irigasi tadah hujan ini merupakan suatu irigasi yang mengandalkan air
hujan sebagai sumber utama air pada areal pertanian. Penggunaan irigasi tadah hujan ini biasanya hanya dipergunakan pada suatu daerah yang jauh dari sumber
air irigasi pemerintah. Penggunaan sumber air hujan ini sangat tidak efektif bagi petani karena tidak dapatnya mengatur dan memantau berapa penggunaan air
yang sebenarnya, sehingga kebutuhan air tanaman tidak dapat terpenuhi dengan sepenuhnya.
Nama : Lisa Desmarainti Kelompok : II Dua
Bp : 1311111034
10. Irigasi Kincir air Irigasi kincir air merupakan irigasi yang menggunakan kincir air sebagai
alat pembagi air ke lahan pertanian. Kincir air sendiri bergerak pada porosnya yang digerakkan oleh dorongan air sungai. Kincir air digunakan untuk mengairi
sawah irigasi yaitu sawah yang tidak mengandalkan air hujan tadah hujan atau yang tidak mempunyai sumber yang dialirkan lewat parit.
2.4.4 Klasifikasi Saluran Irigasi