Penentuan Kandungan Amilosa Pati Penentuan Aktivitas Enzim α-Amilase Hidrolisis Pati Palma Menggunakan α-Amilase Termofilik

16

1.3 Persiapan 0,4 Larutan Pati Tergelatinisasi Sunarti et al. 2001

Defatted starch dari beberapa pati palma ditimbang sebanyak 30 mg, lalu dilarutkan dalam 0,5 ml aquades dan dicampurkan dengan 0,75 ml NaOH 1 N, kemudian ditempatkan pada ice bath 4ºChingga pati tergelatinisasi. Pati yang telah tergelatinisasi ditambahkan secara perlahan-lahan aquades sebanyak 5,35 ml, kemudian dinetralkan dengan 0,75 ml HCl dan dicampurkan dengan 0,15 ml NaN 3 3.

2. Penentuan Kandungan Amilosa Pati

Penentuan kadar amilosa dilakukan dengan metode iodometri AOAC 1995 berdasarkan reaksi antara amilosa dengan senyawa iod yang prosedur pengujiannya tersaji pada Lampiran 1.

3. Penentuan Aktivitas Enzim α-Amilase

Sebanyak 2 ml gelatinized starch 2 bv di dalam tabung reaksi ditambahkan 0,75 ml larutan buffer 0,2 M hasil pH terbaik sesuai dengan enzim yang akan dipergunakan. Berdasarkan penelitian Wibisono 2004 kondisi kerja optimum α-amilase bacterial, yaitu pada pH 5,2 dan suhu 95°C, sedangkan untuk α-amilase pankeatin pada pH 6 dan suhu 30°C.Kemudian dilakukan penambahan 0,25 ml aquades dan 1 ml α-amilase. Hidrolisis dilakukan di dalam water bath incubator selama 180 menit dengan pengamatan setiap 15 menit hasil suhu terbaik sesuai dengan enzim yang dipergunakan. Selanjutnya dilakukan inaktivasi enzim α-amilase bacterial dengan cara penambahan larutan NaOH 1 N, lalu dikocok. Setelah mencapai suhu ruang ditambahkan larutan HCl 1 N untuk menetralkan pH, kemudian dilakukan analisis gula pereduksi dengan metode Park Johnson.

4. Hidrolisis Pati Palma Menggunakan α-Amilase Termofilik

Pada hidrolisis pati palma dengan menggunakan α-amilase termofilik dilakukan berdasarkan metode Sunarti et al. 2001 yang dimodifikasi. Hasil persiapan pati 0,4 ditambahkan 7,5 ml larutan buffer sitrat-fosfat pH 5,2, kemudian dikocok supaya homogen substrat 0,2. Selanjutnya dilakukan penambahan larutan enzim α-amilase termofilik bacterial dengan dosis 5 U enzim g pati. Hidrolisis dilakukan dalam water bath incubator selama 2 jam pada suhu 95ºC. Sampling dilakukan dengan rentang waktu yang berbeda, yaitu pada menit ke- 0, 1, 2, 5, 10, 15, 20, 25, 30, 45, 60, dan 120. Kemudian dilakukaninaktivasi enzim dengan penambahan NaOH 1Nlalu dikocok, setelah mencapai suhu ruang ditambahkan larutan HCl 1 N untuk menetralkan pH. Setelah itu, dilakukan analisa gula pereduksi dantotal gula. Tata cara analisa total gula dan gula pereduksi disajikan padaLampiran 2 dan Lampiran 3. DP= T G G P DE = G P T G x Berdasarkan tingkat hidrolisisnya, dilakukan pengukuran DP dan DE pada tingkat hidrolisis 10, 40, dan 100 . Hidrolisis 100 adalah hidrolisis pati yang memiliki nila gula pereduksi yang sudah stabil, diperoleh dengan penambahan dosis enzim berlebih untuk tiap-tiap enzim yang digunakan dan waktu hidrolisis selama 4 jam pada kondisi kerja enzim yang optimal. Penentuan tingkat hidrolisis 10 dan 40 berdasarkan pada nilai gula pereduksi pengamatan dibandingkan dengan nilai gula pereduksi pada hidrolisis 100. 17

5. Penentuan Daya Cerna Pati Palma