83 miskin  adalah  1.676  keluarga  atau  6,32  total  keluarga.  Proporsi  penduduk
pemeluk  agama  Islam    adalah  99,62;  pemeluk  agama  Katholik,  Protestan, Hindu,  dan  Budha  sebesar  0,58.  Luas  wilayah  5.723  hektar  terdiri  dari  tanah
sawah  1.230  hektar  dan  tanah  kering  4.493  hektar.  Luas  lahan  atau  tanah pekarangan  untuk  bangunan  dan  halaman  243  hektar,  tegal  kebun  941  hektar,
padang  rumput  27  hektar,    perkebunan  1.683  hektar,  hutan  rakyat  163  hektar, hutan  negara  1.034  hektar,  dan  lainnya  429  hektar.  Luas  lahan  sawah  yang
digarap  per  tahun  2.875  hektar,  sementara  lahan  ladang  65  hektar.  Luas  lahan kritis  adalah  67,5  hektar.  Suhu  di  Kecamatan  Ciater  pada  siang  hari  berkisar
antara 18
o
C dan 26
o
C dengan kelembaban udara antara 45 dan 95 dengan angka curah hujan rata-rata per bulan di atas 2.756 mmtahun dan jumlah hari hujan rata-
rata lebih dari  181 hari per tahun BPS Kab. Subang 2010. Jumlah petani penggarap lahan milik sendiri 4.936 orang; dan bukan milik
sendiri  4.295  orang.  Jumlah  produksi  per  tahun  daging  sapi  6.402  kg,  domba 24.274  kg,  ayam  ras  344.467  kg,  ayam  buras  39.558  kg,  itik  1.547  kg.  Jumlah
ternak sapi potong 761 ekor dan sapi perah 351 ekor. Jumlah produksi susu sapi perah dalam tiga tahun terakhir rata-rata 628.630 liter per tahun atau 44,41 dari
total produksi susu sapi perah se Kabupaten Subang. IPM Kecamatan Ciater pada tahun  2007  adalah  72,50  dengan  perincian  indeks  kesehatan  0,7547;  indeks
pendidikan  0,6831,  indeks  daya  beli  0,6087.  AHH  70,28  tahun;    AMH  96,90; ARLS 7,59 tahun, dan daya beli sebesar Rp.563.380,00 per tahun.
4.2 Responden Penelitian
4.2.1 Karakteristik Responden Masyarakat Peternak
Seperti  telah  dikemukakan  dalam  Bab  sebelumnya,  bahwa  salah  satu faktor yang diduga turut menentukan berkembang tidaknya USP ialah kondisi
fisik dan non fisik para pelaku USP. Karena itu dalam penelitian ini dilakukan pula  identifikasi  karakteristik  responden  pelaku  USP;  di  antaranya  variabel
umur,  jenis  kelamin,  pendidikan,  pekerjaan  atau  mata  pencaharian, pengeluaran  dana  untuk  konsumsi  keluarga,  pengetahuan,  dan  lainnya.  Hasil
identifikasi  ini  diharapkan  dapat  menggambarkan  secara  umum  kondisi  para pelaku USP di lokasi penelitian yang penting artinya untuk keperluan analisis
dalam rangka penyelesaian masalah atau pengambilan keputusan lebih lanj ut.
84
4.2.1.1 Jenis Kelamin dan Umur Responden
Jumlah  responden  masyarakat  peternak  yang  laki-laki  adalah  114 orang  99,13  dan  perempuan  adalah  satu  orang  0,87.  Umur
responden    termuda  21  tahun  dan  tertua  61  tahun,  mode    40  tahun,  dan standar deviasi 9,68 tahun. Sebagian besar 67,8 responden berdomisili
di  Kecamatan  Sagalaherang  dan  32,2  berdomisili  di  Kecamatan  Ciater. Gambaran usia responden ini tidak berbeda dengan hasil penelitian Siregar
et  al.  1993  di  Jawa  Barat  bahwa  umur  peternak  sapi  perah  pada umumnya  berada  pada  kisaran  15  dan  55  tahun.  Demikian  pula  hasil
penelitian  Juarini  et  al.  2007  di  Sukabumi  bahwa  umur  peternak  sapi perah rata-rata kurang dari 50 tahun, atau dikategorikan usia produktif.
4.2.1.2 Pendidikan Formal Responden
Distribusi responden menurut pendidikan formal  yaitu:  a tamat dan tidak tamat SD atau sederajat sebesar 68,3;  b tamat  SLTP 19,1; dan
c tamat SLTA 2,6. Gambaran ini tidak berbeda dengan hasil penelitian Anonymous  1993  bahwa  peternak-peternak  sapi  perah  yang  ada  di
daerah  Bogor  dan  Garut  sebesar  berturut-turut  76,7  dan  71  hanya berpendidikan  SD.  Demikian  pula  hasil  penelitian  yang  dilakukan  oleh
Juarini  et  al.  2007  di  Sukabumi  Jawa  Barat  bahwa  bahwa  pendidikan formal  peternak  sapi  perah  seluruhnya  adalah  tamat  SD  atau  sederajat  ke
bawah.
4.2.1.3 Pekerjaan atau Mata Percaharian Pokok Responden
Distribusi  reponden  menurut  pengalaman  menjalankan  USP,  yaitu: 93 responden menjalankan USP dalam kisaran satu dan tiga tahun; dan
7 responden menjalankan USP lebih dari tiga tahun. Walaupun demikian sebagian  besar  lebih  dari  90  responden  menyatakan  bahwa  pada  saat
ini  pekerjaan  atau  mata  pencaharian  pokok  mereka  ialah  pelaku  USP dengan  pekerjaan  tambahan  tidak  tetap  sebagai  buruh  tani,  buruh  tukang
bangunan dan lainnya.
4.2.1.4 Pengeluaran Dana  Untuk Konsumsi  Keluarga  Responden
Pengeluaran responden untuk  konsumsi  keluarga  yaitu: biaya pangan, sandang,  papan,  kesehatan,  pendidikan,  rekening  listrik,  bahan  bakar