c. Fungsi batang sebagai penyokong tubuh Batang pada tumbuhan juga berfungsi sebagai penyokong tubuh
tumbuhan, maksudnya adalah menjadikan tumbuhan dapat tegak dan mengarah kea atas. Di samping itu batang juga merupakan tempat melekatnya daun-daun
dari tumbuhan itu. Fungsi lainnya yang tidak kalah pentingnya, sebagia penunjang bahwa tumbuhan bagian dari makhluk ditunjang oleh fungsi batang sebagai alat
perkembangbiakan secara vegetatif, antara lain perkembangbiakan menggunakan stek batang.
d. Mendukung bagian-bagian tumbuhan yang ada diatas tanah, yaitu: daun , bunga, dan buah
e. Alat perkembangbiakan. Batang juga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. Hampir
semua pertumbuhan vegetatif, baik secara alami maupun buatan, menggunakan batang. Bagi manusia, batang tumbuhan yang membentuk kayu dapat
dimanfaatkan, antara lain, untuk membuat perabot rumah tangga, contohnya batang pohon jati; untuk bahan makanan, contohnya sagu, asparagus; untuk bahan
industri, contohnya tebu dan bambu.
C. Jenis - jenis Batang
Jika kita membandingkan berbagai jenis tumbuhan. Ada di antaranya yang jelas kelihatan batangnya. Tetapi ada pula yang tampaknya tidak berbatang.
Oleh sebab itu kita membedakan: a Tumbuhan yang tidak berbatang planta acaulis.tumbuh tumbuhan yang benar
tidak berbatang sesungguhnya tidak ada. Hanya tampaknya saja tidak ada. Hal itu disebabkan karena batang amat pendek,sehingga semua daunya seakan-akan
keluar dari bagian atas akarnya dan tersusun rapat satu sama lain merupakan suatu roset rosula, seperti misalnya lobak Raphanus sativus L. Lihatlah perihal
tata letak daun. Tumbuhan semacam ini akan memperlihatkan batang dengan nyata pada waktu berbunga. Dari tengah-tengah roset daun muncul batang yang
tumbuh cepat dengan daun-daun yang jarang-jarang, bercabang-cabang dan mendukung bunga-bunganya.
b Tumbuhan yang jelas berbatang. Batang tumbuhan dapat dibedakan seperti berikut:
1. Batang basah herbaceus, yaitu batang yang lunak dan berair, misalnya pada bayam Amaranthus spinosus L. Krokot portulaca oleracea L,
2. Batang berkayu lignosus, yaitu batang yang biasa keras dan kuat, karena sebagian besar terdiri atas kayu, yang terdapat pada pohon-pohon arbores dan
semak-semak frutices pada umumnya. Pohon adalah tumbuhan yang tinggi besar, batang berkayu dan bercabang
jauh dari permukaan tanah, sedang semakadalah tumbuhan yang tak seberapa besar,batang berkayu,bercabang-cabang dekat permukaan tanah atau malahan
dalam tanah. Contoh pohon: mangga, semak: sidaguri 3. Batang rumput calmus, yaitu batang yang tidak keras, mempunyai ruas-ruas
yang nyata dan seringkali berongga, misalnya pada padi oryza sativa l dan rumput Gramineae pada umumnya.
4. Batang mendong calamus, seperti batang rumput, tetapi mempunyai ruas-ruas yang lebih panjang, misalnya pada mendong Fimbristylis globusa kunth, wlingi
Scirpus grossus L dan tumbuhan sebangsa teki cyperaceae.
1.Bentuk Batang Tumbuhan biji belah dicotyledoneae pada umumnya mempunyai batang yang di
bagian bawahnya lebih besar dan ke ujung semakin mengecil, jadi batangnya dapat dipandang sebagai suatu kerucut atau limas yang amat memanjang, yang
dapat mempunyai percabangan atau tidak. Tumbuhan biji tunggal monocotyledoneae sebaliknya mempunyai batang yang dari pangkal sampai ke
ujung boleh dikata tak ada perbedaan besarnya. Hanya pada beberapa golongan saja yang pangkalnya tampak membesar, tetapi selanjutnya ke atas tetap sama,
seperti terlihat pada bermacam-macam palma palmae.
Jika kita berbicara tentang bentuk batang biasanya yang dimaksud ialah bentuk batang pada penampang melintangnya ini dapat dibedakan bermacam-macam
bentuk batang, a.I.: a. Bulat teres, misalnya bambu bambusa sp, kelapa cocos
b. Bersegi angularis. Dalam hal ini ada kemungkinan: - Bangun segi tigatriangularis, misalnya batang teki Cyperus rotundus,
- Segi empat quadrangularis, misalnya batang markisah passiflora quardrangularis L.
c. Pipih dan biasanya lalu melebar menyerupai daun dan mengambil alih tugas daun pula. Batang yang bersifat demikian dinamakan:
- Filokladia phyllocladium, jika amat pipih dan mempunyai daun dan mempunyai pertumbuhan yang terbatas, misalnya pada jakang Muehlenbeckia
platyclada meissn - Kladodia cladodium, misalnya sebangsa kaktus Opuntia vulgaris Mill
Dilihat permukaanya batang tumbuh-tumbuhan juga
2.Percabangan Pada Batang Batang suatu tumbuhan ada yang bercabang ada yang tidak, yang tidak bercabang
kebanyakan dari golongan tumbuhan yang berbiji tunggal Monocotyledoneoe ,misalnya jagung Zea mays L. . Umumnya batang memperlihatkan percabangan,
entah banyak entah sedikit. Cara percabangan ada bermacam-macam, biasanya dibedakan tiga macam cara
percabangan, yaitu : 1. Cara percabangan monopodial ,yaitu juka batang pokok selalu tampak jelas,
karena lebih besar dan lebih panjang lebih cepat pertumbuhannya dari pada cabang-cabangnya, misalnya pohon cemara Casuarina equisetifolia L.
2. Percabangan simpodial, batang pokok sukar ditentukan karena dalam perkembangan selanjutnya mungkin lalu menghentikan pertumbuhannya atau
kalah besar dan kalah cepat pertumbuhannya dibandingkan dengan cabangnya misalnya pada sawo manila Achras zapota L.
3. Percabangan menggarpu atau dikotom,yaitu cara percabangan,dimana batang setiap kali menjadi 2 cabang yang sama besarnya,misalnya paku
andamGleichenia linearis Clarke. Cabang yang besar yang biasanya langsung keluar dari batang pokok lazimnya
disebut dahan ramus.sedang cabang-cabang yang kecil dinamakan rantingramulus.
Cabang-cabang pada suatu tumbuhan dapat bermacam-macam sifatnya,oleh karena itu,cabang-cabang dapat dibedakan seperti dibawah ini:
a. Geragih flagellum, stolo, yaitu cabang-cabang kecil panjang yang tumbuh merayap, dan dari buku-bukunya ke atas keluar tunas baru dan kebawah tumbuh
akar-akar. Tunas pada buku-buku ini beserta akar-akarnya masing-masing dapat terpisah merupakan suatu tumbuhan baru. Cabang yang demikian ini dibedakan
lagi dalam dua macam : 1. Merayap di atas tanah, misalnya pada daun kaki kuda centella asiatica Urb.
dan arbe Fragraria vesca L. 2. Merayap di dalam tanah , misalnya teki cyperus lrotundus L., kentang
solanum tuberosum L. b. Wiwilan atau tunas air virga singularis, yaitu cabang yang biasanya tumbuh
cepat dengan ruas-ruas yang panjang, dan seringkali berasal dari kuncup yang tidur atau kuncup-kuncup liar. Seringkali terdapat pada kopi Coffea sp. dan
pohon coklat Theobroma cacao L.. c. Sirung panjang virga, yaitu cabang-cabang yang biasanya merupakan
pendukung daun-daun, dan mempunyai ruas-ruas yang cukup panjang. Pada cabang-cabang demikian ini tidak pernah dihasilkan bunga, oleh sebab itu sering
disebut pula cabang yang mandul steril, d. Sirung pendek virgula atau virgula sucrescens, yaitu cabang-cabang kecil
dengan ruas-ruas yang pendek yang selain daun biasanya merupakan pendukung tanpa bunga dan buah. Cabang yang dapat menghasilkan alat perkembangbiakan
bagi tumbuhan ini disebut pula cabang yang subur fertil.
3.Arah Tumbuh Batang Cabang-cabang pada suatu tumbuhan biasanya membentuk sudut yang
tertentu dengan batang pokoknya. Bergantung pada besar kecilnya sudut ini, maka arah tumbuh cabang menjadi berlainan.
Umumnya orang membedakan arah tumbuh cabang seperti berikut. a. Tegak fastigiatus, yaitu jika sudut antara batang dan cabangnya amat kecil,
sehingga arah tumbuh cabang hanya pada pangkalnya saja sedikit serong ke atas, tetapi selanjutnya hampir sejajar dengan batang pokoknya, misalnya wiwilan pada
kopi Coffea sp. b. Condong ke atas patens, jika cabang dengan batang poko membentuk sudut
kurang lebih 45 derajat, misalnya pada pohon cemara Casuarina equisetifolia L. c. Mendatar horizontalis, jika cabang dengan batang pokok membentuk sudut
sebesar kurang lebih 90 derajat Celcius, misalnya pada pohon randu Caiba pentandra gaertn
d. Terkulai declinatus, jika cabang pada pangkal mendatar, tetapi ujungnya lalu melengkung kebawah, misalnya kopi robusta Coffea robusta Lindl.
e. Bergantung pendulus , cabang-cabang yang tumbuhnya ke bawah, misalnya cabang-cabang tertentu pada Salix.
Mengenai soal batang, selain yang telah diuraikan di muka, ada bermacam-macam tumbuhan yang mempunyai pangkal.
D. Jaringan Pada Batang