Definisi Hukum Ekonomi Internasional HEI

BAB VI HUKUM KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL Dalam bab ini ada dua aspek penting yang akan dikemukakan. Pertama, kerjasama ekonomi yang diutamakan membahas pengertian hukum ekonomi internasional, prinsip-prinsip hukum ekonomi internasional, sumber hukum ekonomi internasional, dan penyelesaian sengketa ekonomi internasional. Selain itu, negara-negara pendonor terhadap negara-negara berkembang. Kedua, hukum lingkungan internasional terdiri dari obyek sejarah serta pengaturan kerjasama negara-negara dalam mencegah polusi di darat dan laut serta larangan sampah nuklir. Adapun maksud dan tujuan dari bab ini selain agar mahasiswa memahami teori-teori dan norma hukum internasional, juga diharapkan mahasiswa memahami tentang institusi-institusi ekonomi internasional. Juga diharapkan mampu memperluas cakrawala hubungan antara implikasi ekonomi internasional, khususnya pasar global dengan dampak negatif yang terjadi di berbagai negara terhadap lingkungan, pencemarannya dan upaya-upaya pencegahannya.

6.1. Definisi Hukum Ekonomi Internasional HEI

Didalam perkembangannya, para sarjana hukum ekonomi internasional hingga saat ini, belum menemukan kesepakatan mengenai batasan ataupun pengertian mengenai bidang hukum ekonomi internasional. Hal ini bukan saja disebabkan dari perumusan definisi yang berbeda, tetapi juga perbedaan ruang lingkup maupun subjek hukum ekonomi internasionalnya. Erler menggunakan dua pendekatan dalam merumuskan definisi tentang hukum ekonomi internasional, satu berdasarkan asal hukum atau norma dan kedua didasarkan pada objek hukumnya. 156 Menurut Gerhard Loibl, ada lima aspek penting yang dibahas dalam hukum ekonomi internasional HEI. Pertama, hukum keuangan internasional, terdiri dari Dana Bantuan Moneter Internasional IMF, Bank Dunia World Bank, dan Bank Pembangunan Regional Regional Development Bank. Kedua, perdagangan internasional terdiri atas instrumen hukum Perjanjian Umum tentang Tarif dan Perdagangan General Agreement on Tariffs and Trade, Organisasi Perdagangan Dunia World Trade Organization, dan Perjanjian Komoditas Internasional International Commodity Agreements. Ketiga, hukum investor internasional, terdiri dari perjanjian investasi kedua negara. Pentingnya perjanjian investasi multilateral, asuransi investasi dan agensi jaminan investasi, serta penyelesaian sengketa investasi. Terakhir, perjanjian integrasi ekonomi regional Regional Economic Integration Agreements. 157 Pendekatan menurut objek hukum ekonomi internasional lebih mencerminkan secara komprehensif definisi hukum ekonomi internasional. Hukum ekonomi internasional merupakan suatu bidang hukum yang mencakup semua aspek hukum meliputi hukum perdata, hukum publik yang menyangkut hubungan ekonomi transnasional dan hukum internasional publik. Bukan tanpa alasan jika ekonomi pada perkembangannya menjadi bagian ilmu hukum publik. John H. Jackson, mendefinisikan hukum ekonomi internasional secara spesifik dan terbatas. “International economic law could be defined as including all legal subjects which have both an international and an economic component.” hukum ekonomi internasional adalah semua subjek hukum yang memiliki unsur internasional dan unsur ekonomi. 158 156 N. Rosyidah Rakhmawati, Hukum Ekonomi Internasional Dalam Era Global, Malang: Bayumedia Publishing, Malang, 2006, hlm. 11. 157 Lihat Gerhard Loibl, International Economic Law dalam Malcolm D. Evans, International Law ..., hlm. 689- 717. 158 Huala Adolf, Hukum Ekonomi Internasional Suatu Pengantar, Jakarta: Rajawali Pers, 2005, hlm. 7. Menurut J.H. Jackson, bidang hukum ekonomi internasional memiliki kaitan erat dengan hukum publik internasional. Adapun dimaksud dengan all legal subjects adalah semua subjek hukum bidang hukum, sepanjang mengatur aspek-aspek ekonomi baik yang sifatnya nasional maupun internasional. Pengertian semua subjek hukum all legal subjects dimaknai sebagai aspek-aspek hukum internasional publik, hukum publik, dan hukum perdata yang acapkali berdampak secara potensial terhadap kondisi keamanan negara-negara. Selain itu, Hohenveldern mendefinisikan hukum ekonomi internasional sebagai segala aturan yang menyangkut hukum internasional publik yang secara langsung berkaitan dengan tukar menukar ekonomi diantara subjek- subjek hukum internasional. 159 Menurut George Schwarzenberger, hukum ekonomi internasional didefinisikan sebagai berikut: “the branch of international public law which is concerned whith the ownership and exploitation of national resources, production and distribution of good, invisible international transactions of an economic and financial character, currency and finance, related services and organization of the entities in such activities.” 160 Berdasarkan definisi tersebut, Schwarzenberger mengartikan hukum ekonomi internasional sebagai bagian dari hukum internasional publik. Hukum tersebut mengatur berbagai kegiatan ekonomi yang terkait dengan kepemilikan dan eksploitasi sumber daya nasional, produksi dan distribusi barang. Adapun pendapat lain, Sunaryati Hartono menyatakan hukum ekonomi internasional sebagai berikut: 159 Hohenveldern, General Course On Public International Law, dikutip N. Rosyidah Rakhmawati, Hukum Ekonomi Internasional ..., hlm. 12. 160 George Scwarzerberger, Economic World Order, dikutip Huala Adolf, Hukum Ekonomi Internasional ..., hlm. 10. “Hukum Ekonomi Internasional terdiri dari kaidah-kaidah Hukum Internasional dan Hukum Nasional yang objeknya merupakan hubungan, transaksi, persoalan- persoalan ekonomi internasional. Dengan kata lain, HEI tidak harus obyeknya hukum internasional, tetapi juga obyeknya ekonomi internasional dan juga nasional.” 161 Di satu pihak, pandangan Sunaryati Hartono ini dianggap lebih sesuai bagi Indonesia. Semakin banyak perjanjian-perjanjian internasional yang telah diratifikasi, ada kewajiban bagi Pemerintah Indonesia,untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban internasional, dan pelaksanaannya harus dituangkan lebih lanjut dalam berbagai peraturan sektoral melalui ketentuan-ketentuan Hukum Administrasi Negara, hukum dagang, hukum perusahaan, hukum perburuhan, dan hukum penanaman modal. Di lain pihak, pada kenyataannya hukum ekonomi sebagai suatu bidang hukum baru secara akademis menantang adanya metode pendekatan yang khas dan menuntut pengembangan komprehensif.. Secara rinci J. Jakson menguraikan HEI pada empat karakteristik, yang dapat menjanjikan subjeknya sebagai hukum ekonomi internasional. Keempat karakteristik tersebut adalah: i. Hukum ekonomi internasional tidak bisa dipisahkan dari hukum internasional umum atau publik. Aktivitas dan kasus-kasus yang berhubungan dengan ekonomi internasional memiliki relevansi dengan prinsip-prinsip umum hukum internasional. Dalam hal hukum perjanjian, dan begitu juga sebaliknya hukum internasional umum memiliki relevansi yang luar biasa terhadap transaksi- transaksi dan hubungan ekonomi. 161 Sunaryati Hartono, Bahan Kuliah Hukum Ekonomi Internasional dikutip Narzif, Diklat Hukum Ekonomi Internasional, Universitas Andalas, Padang, 1995, hlm. 3. ii. Hubungan antara hukum ekonomi internasional dan hukum lokal atau hukum nasional sangat terkait. Sebagai contoh, terutama dalam hal persoalan hubungan antara norma-norma dalam perjanjian internasional yang selalu mengikat negara- negara. iii. Memiliki sifat yang menuntut akan multi disipliner atau keilmuan yang merupakan gabungan antara berbagai bidang studi, missal di samping ekonomi terdapat juga politik, hukum dan lain-lain. Hubungan antara disiplin hukum dan ilmu ekonomi yang semakin komplek meniscayakan adanya pendekatan terpadu. iv. Memiliki karakteristik yang khas dari cabang hukum internasional lainnya yakni lebih menuntut studi yang lebih bersifat empiris. Penggunaan pendekatan kuantitatif dan statistik semakin diperlukan. 162 HEI menurut American Law Institute ALI memberikan pengertian secara komprehensif. Pengertian yang diberikan adalah sebagai berikut: The law of international economic relation in its broadest sense includes the international law and international agreements governing economic transaction that those involving the movements of goods, funds persons, intangibles, technologies, vessel or aircraft. 163 Pengertian yang diberikan ALI dapat disimpulkan bahwa HEI memiliki pengertian luas, mencakup hukum ekonomi, hukum perjanjian internasional, terkait transaksi ekonomi yang di dalamnya menyangkut perputaran barang orang, pembiayaan, benda- benda material, teknologi, 162 J. Jackson, Internasional economic law, reflection on the “Boilerrom” of international Relations dalam C. ku dan P. diehl ed, International Law; Classic and Contemporary Readings, 1998, hlm. 509-511. Dikutip dalam Martin Dixon dan Robert McCorquodale, Cases and meterials ..., hlm. 493. 163 Ibid, J. Jackson, Internasional economic law ..., hlm. 509-511. kapal niaga, dan pesawat terbang. 164 Secara singkat, HEI merupakan suatu himpunan baik berupa prinsip-prinsip, asas-asas maupun kaedah- kaedah yang mengatur dan mengarahkan hubungan dan aktifitas ekonomi internasional antara subjek-subjek hukum ekonomi internasional dengan berbagai bidang seperti: perdagangan, investasi, moneter, perpajakan, pengangkutan, asuransi, perburuhan, alih teknologi, dan hak kekayaan intelektual.

6.2. Prinsip-prinsip Tatanan Ekonomi Berkeadilan