Meristem sekunder, yaitu meristem yg berkembang dari jaringan yg telah Pertama kali muncul saat perkecambahan Sedikit dimengerti 2. Mesti dihancurkan untuk

MERISTEM APIKAL  Wolff 1759 : Daun dan jaringan baru pd batang dibentuk di bagian paling ujung dari batang yg merupakan titik tumbuh. Saat ini dipakai istilah apeks pucuk yg menjelaskan daerah awal pembentukan organ primer dlm pucuk, yaitu tempat terjadinya proses tumbuh, namun tidak terbatas pd ujung itu saja. Bentuk meristem pucuk , bila dilihat penampang memanjang, adalah sedikit cembung. BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005  Wolff 1759 : Daun dan jaringan baru pd batang dibentuk di bagian paling ujung dari batang yg merupakan titik tumbuh. Saat ini dipakai istilah apeks pucuk yg menjelaskan daerah awal pembentukan organ primer dlm pucuk, yaitu tempat terjadinya proses tumbuh, namun tidak terbatas pd ujung itu saja. Bentuk meristem pucuk , bila dilihat penampang memanjang, adalah sedikit cembung. Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA MERISTEM APIKAL BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005 Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA Equisetum Shoot apical meristem BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005 Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA Allium root tip BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005 Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA APEKS PUCUK ANGIOSPERMAE Th 1868, HANSTEIN mengemukakan teori HISTOGEN Pd Apeks pucuk, terdapat 3 daerah, yaitu : 1. Daerah paling luar disebut Dermatogen 2. Daerah tengah sentral disebut Plerom 3. Daerah silindris yg terletak antara dermatogen dengan plerom, disebut Periblem BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005 Th 1868, HANSTEIN mengemukakan teori HISTOGEN Pd Apeks pucuk, terdapat 3 daerah, yaitu : 1. Daerah paling luar disebut Dermatogen 2. Daerah tengah sentral disebut Plerom 3. Daerah silindris yg terletak antara dermatogen dengan plerom, disebut Periblem Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA Th 1924, SCHMIDT, teori TUNIKA KORPUS Menurut teori ini tidak dapat dirunut hubungan yg tetap antara pemula dlm promeristem dengan jaringan meristem apeks yg letaknya lebih kearah dalam. Teori ini menjelaskan bahwa : TUNIKA terdiri dari lapisan terluar yg menyelubungi kelompok sel di bawahnya , pembelahannya secara antiklinal. KORPUS, adalah kelompok sel di bagian dalam, yg pembelahannya terjadi ke semua arah. BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005 Menurut teori ini tidak dapat dirunut hubungan yg tetap antara pemula dlm promeristem dengan jaringan meristem apeks yg letaknya lebih kearah dalam. Teori ini menjelaskan bahwa : TUNIKA terdiri dari lapisan terluar yg menyelubungi kelompok sel di bawahnya , pembelahannya secara antiklinal. KORPUS, adalah kelompok sel di bagian dalam, yg pembelahannya terjadi ke semua arah. Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA MERISTEM LATERAL Dlm meristem ini tercakup kambium pembuluh yg menghasilkan pembuluh sekunder, dan kambium gabus yg menghasilkan periderm BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005 Dlm meristem ini tercakup kambium pembuluh yg menghasilkan pembuluh sekunder, dan kambium gabus yg menghasilkan periderm Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA MERISTEM INTERKALAR Turunan dari meristem apeks, yakni saat tanaman sedang tumbuh dipisahkan dari apeks oleh jaringan yg lebih dewasa. Pd tanaman yg mempunyai buku nodus dan ruas, maka daerah buku akan dewasa lebih awal, sedangkan meristem interkalarnya terdapat pada ruas. Contoh; pd tumbuhan rumput-rumputan BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005 Turunan dari meristem apeks, yakni saat tanaman sedang tumbuh dipisahkan dari apeks oleh jaringan yg lebih dewasa. Pd tanaman yg mempunyai buku nodus dan ruas, maka daerah buku akan dewasa lebih awal, sedangkan meristem interkalarnya terdapat pada ruas. Contoh; pd tumbuhan rumput-rumputan Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA Jaringan Dermal  Epidermis EPIDERMIS RSTUVWXW Y ZW V[\ W Y ] ST ZU W T W T[ W UY _ `UY aW_ `U W b , `[ c [ _ ` W ]W Y a , W Y WXW T d\S`S Z U e ]U e `Ub W Y eSY a WZWe [ V SYS` WZ W Y \SX UY ST f gST[T[ W T[ h Z W V[\ W Y \S Z , ]V W W c U a W iW Y a Velamen pd akar anggrek, fungsinya untuk menyimpan air BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005 Merupakan lapisan terluar dari daun, bunga, buah, biji, batang, dan akar sebelum tumbuhan mengalami penebalan sekunder Terdiri dari 1 lapisan sel, tp ada juga yang berlapis banyak Velamen pd akar anggrek, fungsinya untuk menyimpan air Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA EPIDERMIS BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005 Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA EPIDERMIS BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005 Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA SUSUNAN SEL APIDERMIS Memiliki protoplas hidup Dapat menyimpan berbagai hasil metabolisme Mengandung plastid, yang ditemukan BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005 Mengandung plastid, yang ditemukan pati, dan protein tidak ada klorofil Pada vakuola ditemukan antosianin Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA Dinding sel Epidermis j klk m nonp q n q nr lk s m tm t uk v k lk ws x y sn z t u k p l ns l ns { q t | t vn l t u } n q qk s { k ~ ~ tm k | l k s m t u | n{sns w ~ ns € - q ts  k ‚k k s { m t uq nzk ~ | t } k r - } t u t } m t q r t l ns l ns { q tm t | k ƒ | w ku l k s . BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005 - - } t u t } m t q r t l ns l ns { q tm t | k ƒ | w ku l k s } t } m ts ~ w r | k vn qk s r w ~ n r w | k l nvt u } . | w ku t vn l t u } n q w ~ n r w | k w } w } s k l n ~ w ~ wv y | tƒ m k ƒ k s m t u q n zk ~ | n | ns „ | k vn qk s vw ~ nƒ k s { } l ƒ | tv kq … † k {n k s l ns l ns {  k s{ m t ur w ~ n r w | k q t u ~ k | k vn qk s | n | ns m t u vt uk s } ts {w uk s {n vts {w k v k s Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA PROTOPLAS EPIDERMIS Kebanyakan mengandung leukoplas dan tidak memiliki kloroplas Terdapat tanin, lendir, kristal BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005 Kebanyakan mengandung leukoplas dan tidak memiliki kloroplas Terdapat tanin, lendir, kristal Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA Stoma tunggal Celah dalam epidermis yang dibatasi oleh 2 sel penutup Sel penutup mengatur penebalan dan penyempitan celah Sel tetangga: sel yang berbeda mengelilingi stomata berperan dalam perubahan osmotik yang menyebab- kan gerakan sel penutup mengatur lebar celah BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005 Stoma tunggal Celah dalam epidermis yang dibatasi oleh 2 sel penutup Sel penutup mengatur penebalan dan penyempitan celah Sel tetangga: sel yang berbeda mengelilingi stomata berperan dalam perubahan osmotik yang menyebab- kan gerakan sel penutup mengatur lebar celah Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA STOMATA BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005 Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA Stomata A B Sumber : Jamsari Arah panah menunjukkan kromosom STOMATA BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005 Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA STOMATA BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005 Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA STOMATA  Stomata, paling banyak pada daun dengan jumlah beragam  Pada daun ditemukan di ke-2 permukaan atau hanya 1 permukaan saja pada permukaan bawah  Setiap sel penutup memiliki inti, kloroplas yang secara berkala menghasilkan pati  Pada Monokotil BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005     Pada Monokotil - Struktur khusus dan seragam - Sel penutup ramping ditengah dan menggelem-bung diujung - inti memanjang di sepanjang sel penutup - 2 sel tetangga terdapat pada masing-masing sel penutup Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA STOMATA ‡ˆ‰ 4 jenis stomata berdasarkan susunan sel epidermis yang ada disamping sel penutup 1. Anomositik Sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel yang tidak berbeda ukuran dan bentuknya dari sel epidermis lain Ranunculaceae, Cucurbitaceae 2. Anisositik Sel penutup dikelilingi oleh 3 buah sel tetangga yang tidak sama besar Cruciferae, Nicotiana, Solanum 3. Parasitik Setiap sel penutup diiringi oleh sebuah atau lebih sel tetangga 4. Diasitik Setiap stoma dikelilingi 2 sel tetangga, dinding dari ke-2 sel tetangga tegak lurus terhadapsumbu melalui panjang sel penutup serta celah Caryophyllaceae, Acanthaceae BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005 Ada 4 jenis stomata berdasarkan susunan sel epidermis yang ada disamping sel penutup 1. Anomositik Sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel yang tidak berbeda ukuran dan bentuknya dari sel epidermis lain Ranunculaceae, Cucurbitaceae 2. Anisositik Sel penutup dikelilingi oleh 3 buah sel tetangga yang tidak sama besar Cruciferae, Nicotiana, Solanum 3. Parasitik Setiap sel penutup diiringi oleh sebuah atau lebih sel tetangga 4. Diasitik Setiap stoma dikelilingi 2 sel tetangga, dinding dari ke-2 sel tetangga tegak lurus terhadapsumbu melalui panjang sel penutup serta celah Caryophyllaceae, Acanthaceae Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA STOMATA Mesogen Š‹Œ  ‹ Ž   ‘ ’ Ž “‹Œ ‘ ”‘ ‹• ’  Ž –’ – ’ Ž — ‘ ’  ’  ˜ ‹ ™ • ‹ š˜ ’ Ž — ’ ’  ”‘ ’• š ‹ Ž › ’ ‘ ” “ ‹Œ ‹ ’ Ž —— ’ , š ‹ š ”Œ” • ” ’ “’Œ – ’ Ž — “’ š ’ Perigen Š‹Œ  ‹ ’ Ž ——’ ’ ’  “ ‹Œ ‘ ”‘ ‹• ’  “œ š ’ – ’ Ž — ”‘ ’• ” Œ”• ” Œ ‘ Œ  Mesoperigen BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005 Mesogen , Perigen š ‹ š ” Œ”• ” ’ “’Œ – ’ Ž — “ ’ š ’ ‘ ‹ Ž —’ Ž “‹Œ ‹ Ž    Mesoperigen Š‹ ‘ ”• ”  Ž – ’ “ ’  “‹Œ ‹ ’ Ž ——’ š ‹ š ” Œ” •”   ˜ Ž —’ Ž Œ ’ Ž — “Ž — ‘ ‹ Ž —’ Ž “œ š ’ “‹ š ‹ Ž ’ ™ ’ – ’ Ž — Œ’” Ž ” ‘ ’ • Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA RAMBUT ATAU TRIKOM TRIKOMA  ž Ÿ ¡¢£ ¡¤¥¦ ¤ § ¦Ÿ £ ¢ Ÿ£ Ÿ ¢ ¡Ÿ ¨©Ÿ ª «¬¡¤ ¨ £ ¢ª «Ÿ¥ ¬ ¦ ¤§ ¤­¬ « ¤ ¥ ¬ ¦  ® £ ª £ § ¡ ¬ ¯ ¡ « £ ° £ ª £ ¬§ ± BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005   ® £¥ ¢ª £ ¢ ¥ § ¤ ¡ ¬ ¯ ¡ ¤ ¦Ÿ¥ ² ­ Ÿ «Ÿ£ ° ¦ ­ £ ª ¢ £ ¬§ ± « Ÿ ¨ «¢¥ ¬ «¢¥ ¬ Ÿ ³ Ÿ ¥ ± £ ¤ ¥¦ ¢¦ ¢¨ ´ § ¤ ¯ µ Ÿ¥ ¶ ¤­¬«¤¥ ¬ ¦ Ÿ ¢ ­¢¨ ¤ ¤ ¥ · ¤¨ ¢ ¦ ° µ Ÿ ¥ ¬¨ · Ÿ ¨ «¬¡ Ÿ ³ Ÿ ¯ ¤ ­¬ « ¤ ¥ ¬¦ ± Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA Pembagian Trikoma Trikoma yang tidak menghasilkan sekret a. Rambut bersel satu atau banyak ¸ ¹º »¼ ¸ ¹½ ¾ ¼ ¾ ¼ ¿ À Á ¹ Âà ¹ ÄÅ ¹ Å , ÆÇ à ¹ Ä Å ¹ Å , ÈÇÉ É Ê ¾ ¼ ÂËÌ . Í ¹¸ ¹ É Å Ã ¹ » ½¹ ¾ ¹ É ËŠà¾ ¹ ½¹º à ¹ Ë Î Â » Å ¾ ¼ ¸ Å ÃË ¼ É Ê ¹ º Ï Î Å Ã É Å Ð É ¹ »  ¸ ¹ à ¼ ½  Р¼» Î ¼ Ñ ¼ ¸ ¹ º  ½ Âà ¹º ËÅ º Ä ¹ ¾ ¹¼ 6 cm

b. Rambut sisik bersel banyak Ditemukan tanpa tangkai pada daun duren atau

bertangkai pada olea.

c. Rambut bercabang, bersel banyak Bentuk seperti bintang

cth: rambut dibawah daun waru Hibiscus d. Rambut akar Pemanjangan sel epidermis dalam bidang tegak lurus pada permukaan akar BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005 Trikoma yang tidak menghasilkan sekret a. Rambut bersel satu atau banyak dan tidak pipih Lauraceae, Moraceae, Gossypium. Pada serat kapas merupakan rambut epidermis yang bersel satu dari kulit biji dan ukuran mencapai 6 cm

b. Rambut sisik bersel banyak Ditemukan tanpa tangkai pada daun duren atau

bertangkai pada olea.

c. Rambut bercabang, bersel banyak Bentuk seperti bintang

cth: rambut dibawah daun waru Hibiscus d. Rambut akar Pemanjangan sel epidermis dalam bidang tegak lurus pada permukaan akar Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA TRIKOMA Trikoma Sekresi Ò ÓÔÕÖ ×Ø ÙÚ Û × Ô Ø Ó Û Ü ÓÝ ×Ý ×Þ ÛÓÚ ÓÔß × Ü à×á ×Ý â ÓÜ Ø ÓÚ Ø × ÝÞ ×Ý× Þ â ×Ôã × Û × Ý× Þ â Ó Ü Þá× Ø Ù Ø Ù Û äÝÖ å á ׿ × æ× ÞÔ ÝÓ çâ×Û × Þ èÜÙ Û é ç × êÓÚ ÓÔ ß ×Ü - Ò ÓÔÕÖ × Ø ÙÚ Û ×Ô ØÓ Û Ü ÓÝ ã ×Ô Õ ÛÓÔÝ ×Ú æ× Ô Ú ÓÔÕ ÛÓ Ý - è æÙ Ù æ Ù Ý Û Ù æ Û Ú â Ú â Û - , BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005 Trikoma Sekresi - - è ÓÜæÙÜÙ æ ×ÜÙ Ý× ÔÕ Û × Ù æ ×Ô Û Ó á × Ú × â ÓÜ Ø ÓÚ â× Ô ã ×Û æ ÙÔ× çÛ ×Ô Û Ú é Û ÓÜ - ë Ó Û Ü ÓÝ ã ×Ô Õ æÙÖ ×Ø ÙÚ Û ×Ô ÞÔÝÞÛ çÓÔ ß ×Õ× ÝÞÔ × Ø æ ×ÜÙ Û Ó ÛÓÜÙÔÕ× Ô , æ ÙÝ Ó ç Þ Û ×Ô âÓÜ ÛÓ Ú é çá é Û á × æ× ÝÞ Ô× Ø ç Þ æ× äÝÖ å ÛÓÚ ÓÔß ÓÜ ä Ó Ü Ô × ã ×ÔÕ ÝÓÜæ×á ×Ý á ׿ × ÝÞçâÞÖ × Ô áÓç × Û ×Ô ØÓÜ× ÔÕÕ× ì × áÓÔ ÝÖ Ó Ø Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA TRIKOMA Rambut gatal pada Urtica Pada bunga, menghasilkan nektar secara berdifusi BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005 Rambut gatal pada Urtica Pada bunga, menghasilkan nektar secara berdifusi Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA Jaringan Dasar Ground  Parenchim  Kollenchim  Schlerenchima  Parenchim  Kollenchim  Schlerenchima PARENKIM Parenkim merupakan bagian utama dari sistem jaringan dasar dan terdapat pd berbagai organ sebagai jaringan yg berkesinambungan, seperti pd korteks dan empulur batang, korteks akar, serta jaringan dasar tangkai daun, serta mesofil daun. Pd jaringan primer, parenkim berkembang dari meristem dasar. Selain itu ada pula parenkim yg berkembang dari prokambium. Pd jaringan sekunder, parenkim berkembang dari kambium pembuluh dan kamibum gabus. Parenkim ikut serta dalam berbagai fungsi fisiologi tumbuhan BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005 Parenkim merupakan bagian utama dari sistem jaringan dasar dan terdapat pd berbagai organ sebagai jaringan yg berkesinambungan, seperti pd korteks dan empulur batang, korteks akar, serta jaringan dasar tangkai daun, serta mesofil daun. Pd jaringan primer, parenkim berkembang dari meristem dasar. Selain itu ada pula parenkim yg berkembang dari prokambium. Pd jaringan sekunder, parenkim berkembang dari kambium pembuluh dan kamibum gabus. Parenkim ikut serta dalam berbagai fungsi fisiologi tumbuhan Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA PARENKIM  Parenkim terdiri dari sel hidup yg mempunyai bermacam-macam bentuk, sesuai dengan fungsinya yg berbeda-beda pula. Biasanya parenkim berupa jaringan yg selnya tidak banyak menunjukkan spesialisasi.  Parenkim dapat melakukan pembelahan sel, sehingga berperan dalam penyembuhan luka dan regenerasi.  Parenkim terdapat pd :korteks akar dan batang; perisikel, mesofil daun, buah yg berdaging, xylem, dan floem BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005  Parenkim terdiri dari sel hidup yg mempunyai bermacam-macam bentuk, sesuai dengan fungsinya yg berbeda-beda pula. Biasanya parenkim berupa jaringan yg selnya tidak banyak menunjukkan spesialisasi.  Parenkim dapat melakukan pembelahan sel, sehingga berperan dalam penyembuhan luka dan regenerasi.  Parenkim terdapat pd :korteks akar dan batang; perisikel, mesofil daun, buah yg berdaging, xylem, dan floem Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA PARENKIM, mono- dikotil BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005 Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA BENTUK DAN SUSUNAN SEL PARENKIM 1. Yg bentuknya panjang terdapat sebagai sel polisade pada daun. 2. Yg berbentuk benang terdapat pd batang tumbuhan yg memiliki ruang antar sel BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005 1. Yg bentuknya panjang terdapat sebagai sel polisade pada daun. 2. Yg berbentuk benang terdapat pd batang tumbuhan yg memiliki ruang antar sel Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA STRUKTUR DAN ISI SEL PARENKIM  Berdinding tipis  Ada yang berdinding amat tebal spt : endosperm korma dan kopi.  Berfungsi: - Dlm fotosintesis berisi klorofil kolenkim - penyimpan bahan cadangan makanan - Penyembuh luka BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005  Berdinding tipis  Ada yang berdinding amat tebal spt : endosperm korma dan kopi.  Berfungsi: - Dlm fotosintesis berisi klorofil kolenkim - penyimpan bahan cadangan makanan - Penyembuh luka Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA íî ïðñò óôî  õö÷øùúûü÷öý  þ ÿ ö ö ûý ÷ùÿ  ö üö ö ö ö÷ øûý ö    BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005     ÷ù ýÿû ü ö û ö ÿ ü ù ÿ÷ ø û û ö ÷ö  ö ýû öüö ö ö ö ö öüö øû û øû üö ø ö ú  ö û üö ö ÷ö û ÿ÷ö Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA JARINGAN KOLENKIM  Jaringan mekanik yg bertugas menyokong tumbuhan  Terbentuk oleh sejumlah sel memanjang  Memiliki dinding primer, lunak, lentur tdk berlignin  Bersifat plastis dan dpt merenggang secara permanen  Dinding sel bersifat meristematik  Berisi kloroplas dan juga tanin  Memiliki protoplas aktif BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005  Jaringan mekanik yg bertugas menyokong tumbuhan  Terbentuk oleh sejumlah sel memanjang  Memiliki dinding primer, lunak, lentur tdk berlignin  Bersifat plastis dan dpt merenggang secara permanen  Dinding sel bersifat meristematik  Berisi kloroplas dan juga tanin  Memiliki protoplas aktif Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA KOLLENKIM BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005 Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA LOKASI KOLENKIM PADA TUMBUHAN  Ditemukan : batang, daun, bunga, buah dan akar  Pd akar kolenkim bisa dibentuk, terutama bila akar dihadapkan pd cahaya  Secara umum pd monocotil tidak ditemukan kolenkim, jika sklerenkim dibentuk sejak tanaman muda  Biasanya terdapat langsung dibawah epidermis  Pd batang, terdpt memanjang sejajar sumbu batang .  Pd daun, terdpt pd kedua sisi tulang daun, dan sepanjang tepi daun. BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005  Ditemukan : batang, daun, bunga, buah dan akar  Pd akar kolenkim bisa dibentuk, terutama bila akar dihadapkan pd cahaya  Secara umum pd monocotil tidak ditemukan kolenkim, jika sklerenkim dibentuk sejak tanaman muda  Biasanya terdapat langsung dibawah epidermis  Pd batang, terdpt memanjang sejajar sumbu batang .  Pd daun, terdpt pd kedua sisi tulang daun, dan sepanjang tepi daun. Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA STRUKTUR SUSUNAN SEL KOLENKIM Menurut penebalan dibagi 3 jenis : 1. Kol. Sudut; penebalan memanjang pd sudut sel. Contoh; pd Solanum tuberosum 2. Kol. Papan; penebalan pd dinding tangensial 3. Kol. Lakuna; mirip kolenkim sudut, namun banyak mengandung ruang antar sel . Penebalan terjadi disekitar ruang antar sel. Dinding sel, kaya selulosa tp miskin pektin Pd tanaman tua, dinding sel mengeras atau berlignin serta berubah menjadi sklerenkim BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005 Menurut penebalan dibagi 3 jenis : 1. Kol. Sudut; penebalan memanjang pd sudut sel. Contoh; pd Solanum tuberosum 2. Kol. Papan; penebalan pd dinding tangensial 3. Kol. Lakuna; mirip kolenkim sudut, namun banyak mengandung ruang antar sel . Penebalan terjadi disekitar ruang antar sel. Dinding sel, kaya selulosa tp miskin pektin Pd tanaman tua, dinding sel mengeras atau berlignin serta berubah menjadi sklerenkim Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA JARINGAN SKLERENKIM  jaringan dg dinding sekunder yg tebal, dpt berlignin dpt pula tidak  Fungsinya sbg penyokong dan pelindung  Bersifat kenyal elastis  Sklerenkim terbagi atas: - serat dan, - sklereid Serat: adalah sklerenkim yg mrpk sel panjang Sklereid: adlh sklerenkim yg merpk sel pendek Tapi kadang berlaku sebaliknya BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005  jaringan dg dinding sekunder yg tebal, dpt berlignin dpt pula tidak  Fungsinya sbg penyokong dan pelindung  Bersifat kenyal elastis  Sklerenkim terbagi atas: - serat dan, - sklereid Serat: adalah sklerenkim yg mrpk sel panjang Sklereid: adlh sklerenkim yg merpk sel pendek Tapi kadang berlaku sebaliknya Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA TIPE SEL SKLERENKIM 1. Sklereid. Sklereid sering mrpkan kelolmpok sel yg keras diantara sel parenkim sekelilingnya , spt pd tempurung kelapa. Sklereid terbagi atas 4 macam : a. Brakisklereid, atau sel batu yg bentuknya hampir isodiametrik. Mis; floem kulit kayu pohon. b. Makrosklereid, berbentuk batang yg sering terdpt dlm kulit biji. Mis; pd biji leguminose c. Osteosklereid, berbentu tulang yg ujung-ujungnya membesar, kadang-kadang sedikit bercabang d. Asterosklereid, bercabang-cabang dan berbentuk bintang. Mis; pd daun BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005 1. Sklereid. Sklereid sering mrpkan kelolmpok sel yg keras diantara sel parenkim sekelilingnya , spt pd tempurung kelapa. Sklereid terbagi atas 4 macam : a. Brakisklereid, atau sel batu yg bentuknya hampir isodiametrik. Mis; floem kulit kayu pohon. b. Makrosklereid, berbentuk batang yg sering terdpt dlm kulit biji. Mis; pd biji leguminose c. Osteosklereid, berbentu tulang yg ujung-ujungnya membesar, kadang-kadang sedikit bercabang d. Asterosklereid, bercabang-cabang dan berbentuk bintang. Mis; pd daun Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA SERAT  Terdapat diberbagai tempat dalam tubuh tumbuhan  Serat dpt ditemukan sendiri-sendiri sbg idioblas. Namun sering ditemukan sbg berkas, jalinan, atau berupa selinder berongga  Menurut tempatnya dlm tubuh tumbuhan, maka dibagi atas : serat xilem ekstra xilem . BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005  Terdapat diberbagai tempat dalam tubuh tumbuhan  Serat dpt ditemukan sendiri-sendiri sbg idioblas. Namun sering ditemukan sbg berkas, jalinan, atau berupa selinder berongga  Menurut tempatnya dlm tubuh tumbuhan, maka dibagi atas : serat xilem ekstra xilem . Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA SERAT BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005 Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA Serat xilem a. Serat xilem, yg mrpk bagian jaringan pembuluh, dan berkembang dari prokambium, terbagi pula : - serat libriform, menyerupai serat floem dan biasanya lebih panjang, tebal, dan noktahnya sedikit. - serat trakeid,adlh serat yg merpk peralihan antara trakeid libriform. Noktahnya terlindung. BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005 a. Serat xilem, yg mrpk bagian jaringan pembuluh, dan berkembang dari prokambium, terbagi pula : - serat libriform, menyerupai serat floem dan biasanya lebih panjang, tebal, dan noktahnya sedikit. - serat trakeid,adlh serat yg merpk peralihan antara trakeid libriform. Noktahnya terlindung. Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA Ekstra Xilem Serat Ekstra xilem. Terdpt diluar xilem. Ditemukan dlm korteks,dan dlm floem. Pd batang yg memanjat, spt pd Cucurbita, serta ditemukan dibagian korteks paling dalam yg disebut serat perisikel Serat yg bernilai ekonomis, adalah serat floem pd kulit kayu tan. Dikotil, yg bersifat lunak dan lentur. Spt; pd jute, pisang abaca. Monokotil, tergolong serat keras , dinding berlignin dan bersifat kaku. Spt ; pd nanas BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005 Serat Ekstra xilem. Terdpt diluar xilem. Ditemukan dlm korteks,dan dlm floem. Pd batang yg memanjat, spt pd Cucurbita, serta ditemukan dibagian korteks paling dalam yg disebut serat perisikel Serat yg bernilai ekonomis, adalah serat floem pd kulit kayu tan. Dikotil, yg bersifat lunak dan lentur. Spt; pd jute, pisang abaca. Monokotil, tergolong serat keras , dinding berlignin dan bersifat kaku. Spt ; pd nanas Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005 Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA + , - . , 1 , , 2 , 1 . 3 +4 0,2 5 6 7 + 3 7 3 7 , 1 7 , . 8 . , 9 7 4 ,- 4 . 7 , 3 5 6 7 9 ,1 - . 4 4 4 7 4 7 + 4 . : ; 4 + ,=0 - 0, - BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005 5 ; 4 + ,=0 - 0, - 5 ? +4 7 + , 4 4 4 ,- + 4 7 + 5 4 , 1 4 . . 3 7 : 4+, - . 2 , 1 . ., 9 , 1 0 1 + , - 2 , 1 9 3- 5 4, 1 9 1 4 .4 ,0+ , 3 4+ , . 4 . . ,4 + =- 4 Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA AB C B D E FGHIJI GKIL M I NOPI P Q PRSNRM I L H ON FHI KIL N I P IL T U I L T PRSNRM H ON I V I M P I L I M W G O XY S Z RSNO [ I \ O J Z RSNO N I P IL T ] Z H O I O G HIL H O HI GI P E I PIL T Q SF S IL _ I P P F T IK BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005 S FGI U I \ ` I GO L T IL \ I H I N I P I L T Q ` I GO L T IL H FG S I [ ` I GO L T IL H I JI G ` I GO L T IL \ F SNR [ R M Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA a bcb d ef gf h i j klim gf n opq n k r st uq f t v m t t fj i jf t f n st qw x m x y w tu f gf g f m f q m i nzjf u fn BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005 Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005 { |}| ~~€~  ‚ƒ „… †‡†ˆ ‰ Š‹ŒŽ  Ž Š ‡† … ˆ† ‡Š‘’ŠŒ†‘ † ‡ †  “ †Ž † ‹ ” Ž • ˆ –… †‘† ˆ Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA —˜—˜ ™š™ ›šœ™žš™ Ÿ š š ¡š¢š™ž £¤¥¦§¨©¥ª « ¬§¨ ¦¥ ¨ ¥ ¦ ­ ¨ ¥ ® ¯­ ¤ ¥ ª ­ ° ª §¯ ± ­ ° ² © § ©¥ ¯¥³¥ © ´¯ ´ µ ¦ ­ ´° ¶ ª µ · ©­µ­ ¸ ¦ ­ ° ¨ ­©¹ ´ µ ¶ µ ¨ ¥³ · ©­ ¸ « º ¥¦ ´¤ ¦ ­ ° ¦ ­ ¤ ­ µ ¹ §¨©¥µ · ª ¥ª « » § ª ¤·° ª µ §¨ ¼ ­¦­ ¤ µ § ³­ ° ­ ° ­¦­ ¯­ ¼ © §¯ § ¹­ ¨ µ ­ ° ² §° ª ¥­ ¯ ¦­ ° © § ©¹ §¯­ ¼ ­ ° µ ¥ ³¯¥ ° ­ ¯ BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005 © §¯ § ¹­ ¨ µ ­ ° ² §° ª ¥­ ¯ ¦­ ° © § ©¹ §¯­ ¼ ­ ° µ ¥ ³¯¥ ° ­ ¯ Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005 ½ ¾ ¿ÀÁ à x ÄÅÆÇÆÈ É ÆÊÆË ÆÌ Å Í ÆÌÎÆÏ Æ ÐÑ Í Å ÐÏÒÍË ÅÆ Ì Ë Ð Ç Ë Í Ç Í ÌÅ ÐÏ Ñ ÐÒ ÓÔ Ç Ô È Ñ ÆÇ Í Ì Õ Ç Ô ÆÏ Ö ÐÏ Å ÍÏ Í ÅÆ ÏÍ ÑÆÏ Ð Ì ÉÍÒ × ÆÌ Õ ÅÆÑÆÎ Ó ÐÏ ÍË Í É Ç Ø Ï Ø Ñ Ç ÆË ÙÍ Î ÐÑ Í Ç Ô ÆÏ ËÐÏÍ Ì Õ Î ÐÏ ÅÆ ÑÆ Î É Ø Ç Ð Ì ÉÍÒ ÅÆÌ Ricinus communis Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA ÙÍ Î ÐÑ Í Ç Ô ÆÏ ËÐÏÍ Ì Õ Î ÐÏ ÅÆ ÑÆ Î É Ø Ç Ð Ì ÉÍÒ ÅÆÌ Ë É Ç ÐÏÐ Ì ÉÍÒ Ú ÆÅÆ ÛÆÎ ÆÌ Õ Ricinus communis Ò Ô ÅÆÜ ÇÆ ÑÍË Æ Ì Ë Ð Ç É Ø Ï Î ÐÉË ÅÆÑÆÎ Ó ÐÏ ÍË Í Ñ ÆÎÍ ÅÆ Ì Å ÍËÐ Ó Ô Î Ë Ð Ç Ô ÅÆÌ Õ ÑÆÎÍ ÝÞ ß Þ à BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005 Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005 Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005 Dasar-Dasar á â ãäåæçæè åæé ä êë äì èæ í â î ä ï èæ å æ ð ñ ê ò ó ìç ñ ê ó êè ó ç é ä ê ë ñ é ñ èæê ô ñ õ â ã ñ êë ñ è ä ç ï èä ê ï æ

v, bercabang

4. Pertama kali muncul saat perkecambahan

Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA

1. Sedikit dimengerti 2. Mesti dihancurkan untuk

mengamatinya 3. Sangat ekstensiv, bercabang 4. Pertama kali muncul saat perkecambahan Fungsi: Tempat melekat Penyerapan unsur hara Penyimpanan tumbuhan biennial Pembentukan hormon cytokinin, gibberellin dan metabolik sekunder BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005 Tempat melekat Penyerapan unsur hara Penyimpanan tumbuhan biennial Pembentukan hormon cytokinin, gibberellin dan metabolik sekunder Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA Sistem Perakaran • Akar Primer = 1 st root – gives rise to Akar tunggang taproot in dicots • taproot system = lateral roots branching off taproot taproot – short-lived in monocots • fibrous root system = adventitious roots arising from stems and lateral roots branching off adventitious roots, all roots similarly sized • Suitability for soil stabilization? Root Systems ö÷ø t ù ÷ú ut ÷ûü û ý ùûû þ syst ÿ ÿ þ ü s ù ÿ stur t r tur s r t r st s r r ts r s sur tt r s x utr ts r s s r w t r utr t t s s t t t tr s t s r r x sr tr rw s v r x s t t ut syst s stur t rtur s r trst s r r ts r s sur ttr s x utr ts rs s r wtr utr t t s s t t t tr s t s r r x s r tr r w s v r x +,-- . + - 01 s 2 t 3 4 Root:Shoot Ratio 56 787 sy 9 86 :8; = s 6 7 7 ts ?A 9:B w ; 86 ?C7D? ;9 E =D 77 ts FGG FH ts I G J K F L II MN s O II M O P K O PQ s FF R S P Q K T L II MN s O II M RF H LF J s F s U V J K F ts st ss t sts t s t t t syst t uts s s t t s t st t s syst t ts s t s sy s ts w ts ts s s L II M s O II M RF H LF J s F s U V J K F FGG FH ts I G st LF ss W G L I T t X Y F sts X t LJ Q s YS J Q t PQ KX H IZ Y J H t PIQ [ RJ ZJ K F t I LII M syst F Z \ ↓ U J t F L X Q uts ] X O ILZIQF s \ s O II M R F J t O IL LF R H t PIQ I G s O II M K LI U MO Q t P S _ J S JQ H F LF st ILFR RJ ZJ K F t I s O II M syst FZ \ ↓ YO I M I T ` Q t O J t F s X O IL ZIQ F s \ LII M RF J t O IL R FH LF J s F R LII M K LI U MO Jamie s Talk Primary Structure: Dermal a bb t cde rs fgh e i gjk d l g x mgnoe b n o p j g s h b n o eqlg r b r d qo b jh m e b n st u v wxyz {| t } ~ { { € y ‚ ƒw| t „ t …s ~ † „ s …„… …… ‡~ {| ˆ ‰ Š ‹ s { x v { Œ~‚  ts s v ttr t t v t t ss t z s s s y z t rs x s r t s v Ž e‘ gl ’w“ x  x” w t ‚ s w• s {y ƒ”x {| v xw • ‚ tt ‚ r “{| t w “ t ’w v {y w • ‚ ’{y – † ’ x — x | ˆ •w“ t ‚y x w ƒ y{ ”‚“ t x {| ’y{ ~ €‚ ss x“w t x {| ace z b s h cg jg ˜ s b el ™  g llo ™ ke  j b qg s Ž y  b jjc e z d g en  jgdog d e i d qo b jh m e b n Primary Structure: Ground š›œž x s Ÿ st ¡¢ t £¡¤ ¥¦§¨£¦ ¢ ¦© ª ° ¥ ¤¡¢ t ¦« y ¥ ¤¡ st £« s ¬¦ ¢ t ¡ £ ¢ st ¡ §¬ ­ ® ¤¡¬¯ ¬ ­ ¤ ¦§ ¦¥­ °¤ ¤ s ­ ±« £ ¢ «£¬¦¨ s ® § ± t ¡£ ¢ ±« £ ¢ ² ¦ ¢ ¦¬¦¨ s ¬¦ ¢ t ¡ £ ¢ s ² ¡¢ y £ ¢ t ± §¬ ± ¤ ¤Ÿ ¤¡ r s ¥¡ ¬± s ©¦§ ¡ ± §¡ t £ ¦ ¢ ³ ´ ¡ s t v s s t s st t t s v s s t st t t s v s x s st t ° t y st s t st s s t s ¬¦ ¢ t ¡ £ ¢ s ² ¡¢ y £ ¢ t ± §¬ ± ¤ ¤Ÿ ¤¡ r s ¥¡ ¬± s ©¦§ ¡ ± §¡ t £ ¦ ¢ ³ ´ ¡ s ± µ ¬ ­ ¡¢ ´ ± ¶ ¬¦ ¢¢ ± ¬ t ± « v £¡ ¥ ¤¡ s ² ¦« ± s ² ¡ t ¡ s ° ² ¥ ¤ ¡ st £ ¬ ¥¡ t ­ · ² ¦ ¸ ± t ¹ ¢ ¬ ± ¤ ¤ s v £¡ ¥ ¤¡ s ² ¦« ± s ² ¡ t ¡ ¡ ¥ ¦¥ ¤ ¡ st £ ¬ ¥¡ t ­ · ² ¦ ¸ ± t ¹ ¢ ¬ ± ¤ ¤ s v £ ¡ ¬± ¤ ¤ ¹ ¡ ¤¤ s Primary Structure: Ground º »¼½¼ ¾¿ÀÁ s  ÃÃ Ä r ÅÆÇ Ä r ÈÉ ÊÈË Ì Ä ÍÎ ÊÄ Å Å s t  ÏÐ t Å y ÑÆ Ê Ò Ä ÓÎ ÅÆ Ê Ò ÆÂË s ÑÆ Ê Ä s Ô Æ s ÑÆËÂÆÃ st ËÂÑ str ÕÖ ×Ø Ù ° Ú ÛÜ Ü w ÝÜÜ ÝÞ ß à Õß ßÜÛ ÜÝ à ÛÜÜÝ ÕàÖ r Û á ÞÝ t Ûß w â s ãäÛ åÕ Þ æÝ Þ ß ÜÕá Þ ÕÞ ç æ èéß r × Ö è× äÕÚ ç t wt utr ts r ts wt s wt t s st y t u s s r r s t ty s s s st str ° w r t w s r ÕàÖ Û å à Û Ý ä Ü Û t × w Ý t Û å ÝÞ ß Þ utr Õ ÛÞ ts ê Ö r Û ë ÛÞ ts w Ý t Û å Ü × ì s Ø × å Ú Û ì w Ý t Û å t × à × ë Û s é àÖ ÜÝ st ÕÚÝ ÜÜ y æ t è å u Ú ÛÜÜ s ç Primary Structure: Ground í îî ts w ï ð ° ñ òóôõ x ö ÷ø õ÷øò øõ óùúû s ü õø ýü õ÷ þ ° ÿ óòý ô ü ò ññ urs ö s òó ô úò ÷ ò ññ urs ú ÷ ò ÷ÿ óòò ô s ò ø óòò ô s t ó ö÷ s òó ô ý ö t õ r óòù ò ÷ ÿ Primary Structure: Vascular y r ° v ss y v s r s s v s r t s s t s s t s s r t v s ° tr vs r r t s s s t ttr y r ° v ss y vs r s s vs r t s s t s s t + , s s r t + v + - s . ° t r v s r r 0 1 2 t s 1 s + 3 s t 4 5 t tr 4 5 + Secondary Growth 678 s 89 : ;9 s =8 ;? ts AB? C ;9 D ;9 = 9 ? ts E 7= F v B F ? G A B7 : ; ss G8 s B9 H87; 8 7= I J KL M NOPLQRSL T y vs r y ° t s t s s s ts ts v ss s I J KL M NOPLQRSL T y v J s RQU J r RJ VT W Q V N SO W L SOV N OPLQRSL T y R PO X RJ VT W Q V Y B F ? GAB 7 ?B= Z ; G= [ 7= F Z : \ 9 ] ° B9 6 I t P W K s W LS J KL M t P P Q _ s W LS Secondary Growth `a abcbdef g h f e a i f aaja k f abf g g y j x t j ea b e l g b e j s d m n f ojep q r s f m d o s of ys t ° i d u g bcj of t ja v s q j a i b a s u p s s w c s x t g r r r vs rs t t s s r t s r t uts y x t s ys ° t s ij ob a j o s u jpds j s d w c j o sd x t g frj r y r z { |}~{ € }z r  } ‚ƒ „| ƒ …„ v ~ s r „ s ~ t z † ~ ‡ t „ }~ † s ˆ d o ‰ p f s u b w s m d o s s m o ds nj ob p r pg j y Š ~ † † z { ~ r ƒ t z „‡ s „ { ~‹ }z r  t z z uts „ { ~ ij ob a j o s Œ ˆ ˆ  nq jg g daj o s  pd o ‰ Secondary Growth Ž ‘ rs ’“ ” • yr ’–— tw ˜™ š›œžŸ s ¡ › ¢ž£›¤œ ž¥  Ÿ £ ¦ ¤ §› x ¨›¤ ž £›¤œ ©ª«¬ ©ª«¬ © ­ ®¯°± ® ° rs ° s r ° ° rs yr tw s x ²³´µµª ¶ ´« ® ¨›¤ ž¦ · ¦ ¸ › ¹ ° ¨ ¡ ž º › rs » ° ¨ ¼  s ¦½ ¸  r ¦ œ º ž ½ œ » ° ¾ ¹ ° ¾ Lateral Root Formation ¿ÀÁ  à Á À Â Ä Å Á ÆÇ y Ç È Å ÆÉ Ê Á Å Ê ËÅÌÆÉ Í Á Å ÎÆÀ É À à ÅÈÀÉ Î Ê ÏÆÀÉ Ð À Ñ ÉÎ ÁÀ À t Ä us Ì Å s ÏÌÁ À Ñ Î Ì Ç ÀÁÏ Å x Ò ÍÅ v Å È ÀÄ s Á ÀÀÏÇ Ê Ä Ê É Í Ê ÄÆÇ Ê È ÂÅ ÁÆ s Ï Å y t us s x v s Ä Ä s Special Roots ÓÔÕÖר Õ ÙÙ ts Ú ×ÛÜ Ô ÝÞÖÞ Ö Ù us Õ ÙÙ ts ß Õ Ù à s á ÙÙ t s ÞÕâ ãÞâÕÔ s ä åæ ä å ææ ç s èÝÔâà×Þ Ùé áÙÕÔ s ê ×Ö r Õ ÙÙ ts ë Ú Õ ÙÙ ts ×Û× é ÞÔÛ Þ Ù w Ô t Ô ÝÜ ÖÕ Ù ÝàÔÝ Þ ì í î ä å ï ss ð ñï ï s s ts y s t t t v s s t t t ts us ts s t s s s s r ts ts wt í î ä å ï ss ð ñï ï s ò ó s ï ôíõ ó ñòï ö ÙÙ ts Ù ß Ô é Ö é á y ÞÔ s ä õ æ ç æ ÷î ñ t õ ï t ø í t õ ø í ð ï ä øù ï å ú ø ÷ û v ï ü ó úï ñ ý þ Þ Ù Õ ×ÿÔ ä ó å ï ñ í õ î ú ó ü í ï ü ü s í ó ååæ ç s ï ï t ä æ ç ó t æ ï ï t Nodul akar Daun, bentuk dan anatomisnya BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005 Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA Daun BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005 Leaf Blade : Wide flattened area of leaf for concentrating sunlight on photosynthetic cells. Petiole : Short stem that attaches leaf to main stem or branch. Veins : Vascular bundles within leaf for transort. Node : Growth region of stem where leaves or new branches arise. Axillary bud : Baby leaf or stem next years growth. Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA Leaf Blade : Wide flattened area of leaf for concentrating sunlight on photosynthetic cells. Petiole : Short stem that attaches leaf to main stem or branch. Veins : Vascular bundles within leaf for transort. Node : Growth region of stem where leaves or new branches arise. Axillary bud : Baby leaf or stem next years growth. Bentuk Daun BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005 lanceolate ovate cordate oblong auriculate spatulate oblanceolate Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA elliptical needle palmately lobed pinnately lobed awl-like Bentuk Daun BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005 Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA Simple leaves Compound leaves Peltate leaves Perfoliate leaves Daun

1. Organ tanaman yang paling aktif 200 B ton gulatahun

2. Absorpsi, cahaya untuk fotosintesis

3. Pertukaran udara fotosintesis CO2 dan melepaskan sebagian

air 4. Pendukungsupport: beberapa jenis modifikasi daun disebut dengan tendril mampu membuat tumbuhan memanjat untuk meningkatkan absorbsi cahaya 5. Penyerapan hara: pada beberapa tumbuhan carnivora Napenthes sp . yang mampu menangkap serangga, kodok dan bahkan beberapa jenis burung kecil. Tumbuh di daerah masam dimana nilai KTK kapasitas tukar kation sangat rendah sehingga pemberian pupuk tidak memberikan hasil.

6. Penyerapan hara juga dapat terjadi dari kondisi lembab

lingkungan atau uap. 7. Perlindungan : pada beberapa tumbuhan daunnya memiliki struktur trichoma dan mengandung senyawa metabolik sekunder tertentu untuk perlindunga dari herbivora. BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005

1. Organ tanaman yang paling aktif 200 B ton gulatahun

2. Absorpsi, cahaya untuk fotosintesis

3. Pertukaran udara fotosintesis CO2 dan melepaskan sebagian

air 4. Pendukungsupport: beberapa jenis modifikasi daun disebut dengan tendril mampu membuat tumbuhan memanjat untuk meningkatkan absorbsi cahaya 5. Penyerapan hara: pada beberapa tumbuhan carnivora Napenthes sp . yang mampu menangkap serangga, kodok dan bahkan beberapa jenis burung kecil. Tumbuh di daerah masam dimana nilai KTK kapasitas tukar kation sangat rendah sehingga pemberian pupuk tidak memberikan hasil.

6. Penyerapan hara juga dapat terjadi dari kondisi lembab

lingkungan atau uap. 7. Perlindungan : pada beberapa tumbuhan daunnya memiliki struktur trichoma dan mengandung senyawa metabolik sekunder tertentu untuk perlindunga dari herbivora. Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005 Bentuk, ukuran, jumlah daun Memiliki bentuk yang paling beragam: Tubular Seperti jarum Halus Berlilin, Harum lengket Ukuran: dari mulai sebesar kepala jarum sampai 20 meter Jumlah daun pada satu tanaman dari mulai jutaan sampai hanya dua buah daun selama siklus hidupnya Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA Memiliki bentuk yang paling beragam: Tubular Seperti jarum Halus Berlilin, Harum lengket Ukuran: dari mulai sebesar kepala jarum sampai 20 meter Jumlah daun pada satu tanaman dari mulai jutaan sampai hanya dua buah daun selama siklus hidupnya Pembentukan Daun BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005 s Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA s BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005 small bulge at the shoot apex called a leaf buttress or primordium consists of 100 to 300 cells. It is formed by cellular divisions one to three cell layers below the overlying protoderm. radially symmetrical cone called an apical peg, which has an apical meristem and a procambial strand that forms the leafs midrib. The adaxial surface of the apical peg elongates slower than the abaxial surface, and arches the leaf primordium over the shoot apical meristem. The leaf then forms an adaxial meristem that thickens the leaf. It forms an upper leaf zone and a lower leaf zone. The upper zone contains marginal meristems that form the flattened Pembentukan Daun Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA and a lower leaf zone. The upper zone contains marginal meristems that form the flattened blade and stalklike petiole that attaches the leaf to the stem. The lower leaf zone forms the leaf base. Continued growth of a leaf involves cellular expansion and division. These divisions continue until the leaf is one-half to three-fourths grown. Cellular expansion forms most of the intercellular spaces in a leaf. Stomata differentiate soon after intercellular spaces form. Except for vascular tissues which differentiates from the base into the tip of the leaf, other tissues in leaves differentiate from the tip toward the base. Until it is 30-40 of its final size, a growing leaf depends on the rest of the plant for its nutrition. Daun BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005 Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA Daun BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005 s t s t s t t s t s s st t t + w st t w v rt + st t , + w t s s r st t r s ur r r t s r s t tr s r s s t t r r r vr Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA r s r tr s r t s r t r ts tss st t r t w st t w vrt st t , + w t s - s r st t . r s + ur + r r t s r + , + s t tr s + + + r 1 s + s + t t + 2 r + r r v r Daun 34567 6 8 6 9: ;;9 7= ? 6A 9 B =9= 54 CD 659 = C E 4 : E = F = 6 ? =67 54= E ; 76 s 54 34 CF = C A CF 97 = 6 G y = CF 645A 8 = C 9=6 G = C 9: ;46 C 6= 8 == 8 7; : ; H 67 v s rs t s y BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005 s y I== v = 8 A; 7= 6 4 5 A8 = C = C ; s 6= C 6 C J A 6 8A 7= A5A 5 CD = 6 A A 9 ; 74 ? E = ? = C E 4 rs 6 H = t 767 6 C K 7=9 6 s = C 9A 6 ? y = CF 5 ? 7 49= L Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA Jaringan Vascular BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005 Struktur xilem dan Phloem pada daun membentuk suatu jaringan pembuluh Xilem berada di bagian atas sedangkan phloem terbentuk di bagian bawah Struktur penunjang jaringan pembuluh didukung oleh suatu jaringan serat, dikelilingi oleh sel-sel parenchym yang disebut „bundle sheath“ yang menyebar di lapisan epidermis daun. Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA

3. Ground- The ground tissue of leaves is mesophyll.

contains many types of cells, including sclerenchyma, storage parenchyma, and chlorenchyma. Arrangement of chlorenchyma is determined genetically, influenced by leaf orientation horizontally vertically. Divided into the -Palisade layer columnar cells, light intensity dependent -Spongy parenchyma, contains large air spaces for gas exchange as well as water BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005

3. Ground- The ground tissue of leaves is mesophyll.

contains many types of cells, including sclerenchyma, storage parenchyma, and chlorenchyma. Arrangement of chlorenchyma is determined genetically, influenced by leaf orientation horizontally vertically. Divided into the -Palisade layer columnar cells, light intensity dependent -Spongy parenchyma, contains large air spaces for gas exchange as well as water Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005 Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005 Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA STOMATA Stoma tunggal

1. Celah dalam epidermis yang dibatasi oleh 2 sel penutup

2. Sel penutup mengatur penebalan dan penyempitan celah

3. Sel tetangga: sel yang berbeda mengelilingi stomata

4. berperan dalam perubahan osmotik yang menyebabkan gerakan sel penutup mengatur lebar

celah BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005 Stoma tunggal

1. Celah dalam epidermis yang dibatasi oleh 2 sel penutup

2. Sel penutup mengatur penebalan dan penyempitan celah

3. Sel tetangga: sel yang berbeda mengelilingi stomata

4. berperan dalam perubahan osmotik yang menyebabkan gerakan sel penutup mengatur lebar

celah Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA STOMATA BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005 Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA STOMATA BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005 Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA STOMATA BIOLOGI. Smester Genap 2004-2005 Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA