berdawah seorang da’i hendaknya mampu menjalin hubungan baik antara dirinya dan masyarakat.
Seorang da’i harus mengenal objek dakwahnya, yang meliputi pemikiran, persepsi, problematika, lingkungan, dan kesulitan-kesulitan objek dakwahnya.
Karena seorang da’i bagaikan dokter yang pandai dan bijaksana serta mengetahui penyakit dan mengetahui cara bagaimana mengatasinya.
3. Objek dakwah Mad’u
Objek dakwah adalah individu atau masyarakat yang akan menerima dakwah. penerima dakwah itu bukan hanya Non - muslim melainkan muslim itu
sendiri. Bagi mad’u non muslim tujuan dakwah adalah memperkenalkan ajaran Islam dengan sukarela dan tidak ada paksaan, sedangkan bagi mad’u yang
beragama Islam dakwah berfungsi sebagai peningkatan kualitas dalam penerapan ajaran agama Islam.
Da’i dalam menyampaikan pesan-pesan dakwahnya, perlu mengetahui klasifikasi dan karakter objek dakwah, jal inipentingagar pesan-pesan dakwah bisa
diterima dengan baik oleh mad’u.
15
Mad’u atau orang yang didakwahi biasanya mempunyai profesi yang berbeda-beda, ada yang sebagai petani, nelayan, pedagang, pengusaha dan lain-
lain. bahkan kalau kita lihat dari aspek geografis, masyarakat mad’u ada yang
15
Drs. Samsul Muniramin M.A, ilmudakwah, akarta: amzah,2009, h.15.
tinggal di kota, desa, pesisir, pegunungan bahkan ada juga yang tinggal di pedalaman.
16
4. Metode Dakwah
Metode berasal dari dua bahasa yunani, yaitu:“meta”melalui dan “hodos” jalan, cara. Maka metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui
untuk mencapai suatu tujuan. Dalam bahasa Jerman metode berasal dari kata “methodica” artinya adalah ajaran tentang metode. Sedangkan dalam bahasa Arab,
metode berasal dari kata “thariq” yang artinya jalan. Sehingga metode adalah cara yang telah diatur dan memulai proses untuk mencapai suatu maksud.
17
Landasan umum mengenai metode dakwah adalah Al-Quran yaitu Surah An-Nahl ayat 125. Pada ayat tersebut terdapat metode dakwah yang akurat.
Kerangka dasar tentang metode dakwah yang terdapat pada ayat tersebut adalah 1.
Bi Al-hikmah. 2.
Mau’izhah Hasanah. 3.
Mujadalah.
18
a. Hikmah, yaitu berdakwah dengan memperhatikan situasi dan kondisi
sasaran dakwah dengan menitikberatkan pada kemampuan mereka, sehingga dalam menjalankan ajaran-ajaran Islam selanjutnya, mereka tidak lagi merasa
terpaksa atau keberatan.
16
Drs. Wahidin Saputra, M.A. pengantar ilmu dakwah, jakarta: Rajawali pers , 2011, h.8.
17
Hasannudin, Manajemen Dakwah, Jakarta:UIN Press, 2005, cet.I , h.60.
18
Drs. Samsul Muniramin M.A, Ilmu Dakwah, akarta: amzah,2009, h.98.