Biling sistem billing system

Pengembangan biling sistem di RSUD Kabupaten Sragen telah dimulai sejak tahun 2000, akan tetapi implementasinya secara efektif baru dimulai sekitar tahun 20022003. Masa operasionalisasi 5-6 tahun dirasa cukup untuk mengevaluasi berhasil tidaknya implementasi sebuah sistem informasi. Evaluasi kesuksesan penerapan sistem informasi ini dilihat dengan pendekatan Model DeLone dan McLean 1992, yakni apakah biling sistem dapat meningkatkan produktivitas individu pemakainya dan juga produktivitas organisasi. Dengan penelitian ini diharapkan dapat diketahui faktor-faktor yang menjadi penyebab berhasil tidaknya implementasi sebuah sistem informasi, sehingga dapat dijadikan sebagai pedoman untuk pengembangan sistem informasi di institusi lain atau untuk pengembangan sistem informasi yang baru.

3. Model Kesuksesan Sistem Informasi DeLone dan McLean

DeLone dan McLean 1992 melakukan studi yang mendalam terhadap literatur-literatur dan penelitian-penelitian sebelumnya mengenai kesuksesan sistem informasi. Mereka menemukan bahwa kesuksesan sebuah sistem informasi dapat direpresentasikan oleh karakteristik kualitatif dari kualitas sistem system quality, kualitas output berupa informasi yang dihasilkan information quality, konsumsi terhadap output yang dilihat dari penggunaan use, respon pengguna terhadap sistem informasi yang dilihat dari kepuasan pemakai user stastifaction, pengaruh sistem informasi terhadap kebiasaan pengguna dilihat dari dampak individu individual impact, dan kemudian pengaruhnya terhadap kinerja organisasi atau dampak organisasi organization impact. Model DeLone dan McLean yang dikembangkan pada tahun 1992 tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 5 Model Kesuksesan Sistem Informasi DeLone dan McLean Sumber: DeLone dan McLean 1992, 87 Gambar di atas menggambarkan bahwa kesuksesan pengembangan sistem diproksi dengan 2 dua variabel yaitu intensitas penggunaan sistem use dan kepuasan pengguna sistem informasi yang bersangkutan user stastifaction. Variabel-variabel yang mempengaruhi kesuksesan sistem informasi adalah kualitas informasi information quality sebagai output sistem dan kualitas sistem informasi system quality yang bersangkutan. Selanjutnya, variabel intensitas penggunaan sistem juga mempengaruhi kepuasan pengguna sistem informasi yang bersangkutan. Kepuasan dan penggunaan akan memberikan dampak terhadap kinerja individu dan pada akhirnya kinerja organisasi DeLone dan McLean 1992.

B. Pengembangan Hipotesis

Kualitas sistem dan kualitas informasi yang baik direpresentasikan oleh usefulness dari output sistem yang diperoleh. Usefulness dari output dapat Information Quality System Quality use user stastifaction Individual Impact Organizational Impact berpengaruh terhadap tingkat penggunaan sistem yang bersangkutan dan kepuasan pengguna. Penggunaan dan kepuasan sistem merupakan sebuah sikap, sehingga hal ini dipengaruhi oleh persepsi dari objek yang mempengaruhi sikap tersebut Fishbein dan Ajzen 1975; McGill et al. 2003; Livari 2005. Oleh sebab itu, pada penelitian ini digunakan kualitas informasi persepsian perceived information quality dan kualitas sistem persepsian perceived system quality . Hipotesis 1 H1, hipotesis 2 H2, hipotesis3 H3, dan hipotesis 4 H4 di tuliskan sebagai berikut: H1 : Kualitas informasi persepsian perceived information quality berpengaruh positif terhadap kepuasan pemakai user satisfaction H2 : Kualitas sistem persepsian perceived system quality berpengaruh positif terhadap kepuasan pemakai user satisfaction. H3 : Kualitas informasi persepsian perceived information quality berpengaruh positif terhadap penggunaannya use H4 : Kualitas sistem persepsian perceived system quality berpengaruh positif terhadap penggunaannya use Kualitas sistem berarti kualitas dari kombinasi hardware dan software dalam sistem informasi DeLone dan McLean 1992. Semakin baik kualitas sistem dan kualitas output sistem yang diberikan, misalnya dengan cepatnya waktu untuk mengakses dan kegunaan dari output sistem akan menyebabkan pengguna tidak merasa enggan untuk melakukan pemakaian kembali reuse, sehingga intensitas pemakaian sistem akan meningkat.