Bagi Kalangan Akademisi dan Peneliti
                                                                                untuk kepentingan mekanisme pengambilan keputusan. Ada pengurus dan susunan yang disesuaikan dengan kondisi.
5.  Sanctions  Sanksi:  untuk menegakkan  aturan diperlukan sanksi  sehingga berlakunya  sanksi  merupakan  indikator  berjalan  tidaknya  suatu  aturan.
Ada  beberapa  tipe  sanksi;  sanksi  sosial  seperti  dipermalukan  atau dikucilkan masyarakat, sanksi ekonomi denda, penyitaan barang, sanksi
formal  melalui  mekanisme  pengadilan  formal,  dan  sanksi  fisik pemukulan
6.  Monitoring  Pemantauan:  terdapat  mekanisme  pemantauan  dan  evaluasi oleh  masyarakat  secara  sukarela  dan  bergilir  yang  bertujuan  untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan. Dalam  pengelolaan  sumber  daya  alam  yang  melibatkan  masyarakat
khususnya  dalam  konservasi  laut,  ada  beberapa  prinsip  yang  harus  ada  dalam pengelolaannya menurut Ruddle 1999 dikutip Muswar 2011 yaitu:
1.  Batas wilayah dan aturan jelas 2.  Anggota  masyarakat  mempunyai  akses  yang  sama  untuk  memperkecil
konflik 3.  Organisasi  pengelolaan,  organisasi  pengelolaan  adalah  institusi  yang
dibentuk  masyarakat  untuk  memantau  perkembangan  dan  sebagai  wadah bertukar pikiran untuk kemajuan bersama.
4.  Pengawasan  merupakan  sebuah  aspek  yang  penting  untuk  menjaga keberlangsungan  program.  monitoring  dilakukan  terhadpa  lingkungan,
institusi, serta sebagai sarana untuk resolusi konflik bila ada. 5.  Sanksi.  Sanksi  merupakan  salah  satu  aspek  yang  yang  dapat  menguatkan
pelaksanaan  pengelolaan  sumber  daya  alam.  Sanksi  juga  merupakan indikator berjalan tidaknya suatu aturan.
Penetapan Zonasi
Menurut Solihin, Satria 2007 adanya batasan zona tangkapan yang diatur seperti  awig-awig  yang  menggunakan  tanda  atau  batas  alam,  yaitu  wilayah
terumbu karang yang secara kebetulan berada disekitar zona 3 mil. Batas wilayah pengelolaan  laut  daerah  kabupatenkota  menurut  UU  No  22  tahun  1999  adalah
sejauh sepertiga dari wilayah laut lepas atau perairan kepulauan. Pasal 17 Ayat 4 PP No 60 Tahun 2007, terdiri  dari zona inti,  zona perikanan berkelanjutan, zona
pemanfaatan, serta zona lainnya.
Menurut  Satria,  et  al  2002a  penetapan  zonasi  kawasan  adalah pengelompokan  areal  suatu  kawasan  kedalam  zona-zona  sesuai  dengan  kondisi
fisik  dan  fungsinya.  Tujuan  penentuan  zonasi  adalah  untuk  mengoptimalkan fungsi  ekologi  dan  ekonomi  ekosistem  suatu  kawasan  sehingga  dapat  dilakukan
pengelolaan  dan  pemanfaatan  kawasan  secara  berkelanjutan.  Zona  di  kawasan konservasi laut sebagaimana pasal 17 Ayat 4 PP No. 60 Tahun 2007, terdiri dari
zona  inti,  zona  perikanan  berkelanjutan,  zona  pemanfaatan,  serta  zona  lainnya. Bengen  2001  dikutip  Tawakal  2012  menuliskan  bahwa  secara  umum  zona-
zona di suatu kawasan konservasi dapat dikelompokkan atas 3 tiga zona, yaitu:
  Pertama:  zona  inti  atau  perlindungan,  habitat  di  zona  ini  memiliki  nilai konsevasi  yang tinggi, sangat rentan terhadap ganggunan atau perubahan,
dan  hanya  dapat  mentolerir  sangat  sedikit  aktivitas  manusia.  Zona  ini
                                            
                