Analisa komposisi asam lemak dengan gas kromatografi AOCS Official

yang berkelanjutan, tabung divakum, kemudian dipanaskan maksimum 100 o C, kemudian dipertahankan pada suhu 100 o C selama 20 menit. Labu dipindahkan dari gliserol, kemudian didinginkan hingga suhu ruang dalam water bath, setelah melepaskan vakumnya, labu dikeringkan, diletakkan dalam desikator selama beberapa menit dan ditimbang Kadar air dan bahan mudah menguap, = 100 g contoh, berat g berat, Kehilangan ×

2. Analisa total tokoferol metode spektrofotometri Wong 1988

Mula-mula ditimbang 200±10 mg contoh kemudian dimasukkan kedalam labu ukur 10 ml. Selanjutnya ditambahkan toluena 5 ml, 3.5 ml 2,2 bipiridin 0.07 wv dalam etanol 95, 0.5 ml FeCl 3 0.2 wv dalam etanol, 1 ml etanol lalu didiamkan selama 1 menit dan dibaca dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 520 nm. Konsentrasi total tokoferol dihitung dengan membandingkan serapan contoh dengan serapan standar.

3. Penentuan kadar β-karotena metode spektrofotometri PORIM 1995

Sebanyak 0.1 gram contoh dilarutkan dengan heksan dalam labu ukur 25 ml sampai tanda tera, lalu dikocok hingga benar-benar homogen. Selanjutnya serapan diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 446 nm. Total β- karotena dihitung menggunakan rumus : Kadar β-karotena = g sampel berat x 100 383 x absorbansi x 25

4. Analisa komposisi asam lemak dengan gas kromatografi AOCS Official

Method Ce 1-62 Contoh yang akan akan dianalisa asam lemaknya ditimbang dalam tabung reaksi tertutup, kemudian ditambahkan larutan standar internal asam margarat, C17 sebanyak 1 mg. kemudian ditambahkan 2 ml NaOH dalam metanol 0.5N dan dihembuskan gas N 2 untuk mencegah oksidasi lemak. Tabung reaksi dipanaskan selama 15 menit dalam waterbath dengan suhu 80 o C dan didinginkan. Kemudian ditambahkan BF 3 – metanol 14 sebanyak 22 ml dan dihembuskan denan gas N 2 , dipanaskan kembali 15 menit pada suhu 50 o C. selanjutnya ditambahkan 1 ml n-heksan, dihembuskan dengan N 2 dan divortek. Selanjutnya ditambahkan NaCl jenuh sebanyak 3 ml dan divortek. Kemudian dibiarkan hingga terpisah menjadi dua fase. Lapisan atas diambil asam lemak dalam heksan dan disaring dengan Na 2 SO 4 anhydrous dan ditampung dalam vial. Metil ester siap disuntikkan pada gas kromatografi. Sebelum dilakukan penyuntikan, gas kromatografi di konsisikan terlebih dahulu. Suhu injector diatur pada suhu 225 o C, suhu detektor 225 o C, dan suhu kolom 100 o C dengan tekanan gas helium 1 kgcm 2 . Detector dinyalakan dengan tekanan udara dan tekanan hidrogen masing-masing 0.5 kgcm 2 . Suhu diprogram pada 120 o C selama 6 menit kemudian dinaikkan secara gradient linier dengankecepatan kenaikan suhu 3 o C menit sehingga suhu mencapai 230 o C dan ditahan selama 20 menit. Contoh disuntikkan sebanyak 1 μl dengan tehnik split pada rasio 1:30. Pengkondisian selesai saat base line yang terbentuk lurus, tanpa terbentuk peak-peak tertentu. Selanjutnya disuntikkan standar eksternal FAME Mix C8-C22 dan contoh yang akan dianalisa. Kromatogram yang diperoleh dari hasil analisa asam- asam lemak diidentifikasi dengan membandingkan dengan kromatogram standar eksternal. Kemudian dihitung respon faktor dari setiap asam lemak pada standar eksternal dengan rumus: Asam lemak pada contoh dihitung dengan rumus: contoh g C area RF C mg AL Area contoh g AL mg lemak asam Kadar 17 17 × × × =

5. Analisa bilangan peroksida metode asam asetat-chloroform AOCS