Perancangan Media Informasi Limbah Padat B3 Rumah Tangga di Kota Cimahi

(1)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN MEDIA INFORMASI LIMBAH PADAT B3 RUMAH TANGGA DI KOTA CIMAHI

DK38315/Tugas Akhir Semester II 2013 - 2014

Oleh :

AFRIZAL TANJUNG 51909137

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

(3)

(4)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

... Nama : Afrizal Tanjung

Tempat, Tangga Lahir : Bandung, 06 April 1991 Jenis Kelamin : Laki – Laki

Agama : Islam Pendidikan Terakhir : S1

Alamat : Jl. Damar 3 No.156 RT.03/19 TABULA 40216 Kab. Bandung Telepon : 085721636414

E-mail : izonk_zail@yahoo.com / Afrizal@comlabs.itb.ac.id

... PENDIDIKAN FORMAL

1994 - 1995 : TK AlmuawanahKab. Bandung 1995 - 2002 : SDRancamalang 1 Kab. Bandung

2002 - 2005 : SMPN 9 Cimahi

2006 - 2009 : SMAN 6 Cimahi

2009 - sekarang : Program S1 Fakultas Desain

Jurusan Desain Komunikasi Visual Universitas Komputer Indonesia Bandung ... PENGALAMAN PEKERJAAN

 Bekerja Sebagai Designer Content di Divisi Content & Designer Layout di Divisi Marketing Comlabs USDI ITB 2013

Artworker” Modul BII Syariah Bank BII Maybank 2013  Artworker” ModulP2B PT. Perindo (Persero) 2013  Artworker”Modul Pelabuhan PT. Perindo (Persero) 2013

Artworker”Modul Basic English Communication Bank Riau Kepri 2014  Designer” Quis basic english communication bank riau kepri 2014  Project Video basic english communication bank riau kepri 2014

Animator” Modul basic english communication Bank BII Maybank 2014  Cameraman” Video Safety PT. Pertamina Elearning Center (Persero) 2014


(5)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ORSINILITAS KARYA TUGAS AKHIR ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... x

I.1 Latar Belakang ... 1

I.2 Identifikasi Masalah ... 1

I.3 Rumusan Masalah ... 2

I.4 Batasan Masalah ... 2

I.5 Tujuan Perancangan ... 3

BAB II MEDIA INFORMASI & LIMBAH PADAT B3 DI KOTA CIMAHI ... 4

II.1 Pengertian Limbah ... 4

II.2 Pengertian Limbah Padat B3 Rumah Tangga ... 4

II.2.2 Karakteristik Limbah B3 Rumah Tangga ... 5

II.2.3 Dampak Pencemaran Limbah B3 Rumah Tangga Terhadap Kesehatan dan Lingkungan ... 7

II.3 Limbah B3 Rumah Tangga di wilayah kota Cimahi... 8

II.4 Pengelolaan Limbah B3 Rumah Tangga di kota Cimahi ... 8


(6)

II.4.2 Dampak yang terjadi akibat limbah B3 Rumah Tangga di kota

Cimahi ... 10

II.4.3 Pengelolaan limbah B3 Rumah Tangga yang dilakukan oleh masyarakat di kota Cimahi ... 11

II.5 Program Pengelolaan Limbah Padat Industri B3 yang sedang dilaksanakan Pemerintah Kota Cimahi ... 12

II.5.1 Peningkatan Sarana dan Prasarana... 13

II.6 Teori Desain ... 14

II.6.1 Pengertian Infografis ... 14

II.6.2 Ilustrasi ... 15

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL MEDIA INFORMASI ... 16

III.1 Strategi Perancangan ... 16

III.1.1 Pendekatan Komunikasi ... 16

III.1.2 Strategi Kreatif ... 17

III.1.3 Strategi Media... 17

III.1.3.1 Media Utama ... 18

III.1.3.2 Media Pendukung ... 18

III.1.4 Strategi Distribusi ... 21

III.2 Segmentasi ... 21

III.3 Konsep Visual ... 21

III.3.1 Format Desain ... 22

III.3.2 Tata Letak (Layout) ... 22

III.3.3 Tipografi ... 22

III.3.4 Ilustrasi ... 23

III.3.5 Warna... 24


(7)

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA ... 26

IV.1 Teknis Produksi Media Utama ... 26

IV.1.1 Proses Perancangan ... 26

IV.1.2 Poster ... 29

IV.1.3 Flayer ... 30

IV.1.4 Infographics ... 31

IV.1.5 Flag Chain ... 32

IV.1.6 Banner Web ... 33

IV.1.7 Stiker bus ... 34

IV.1.8 Stiker ... 35

IV.1.9 Pin ... 36

IV.1.10 X-Banner ... 37

DAFTAR PUSTAKA ... 38


(8)

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, H. 2006. Pengelolaan dan Pengendalian Limbah B3. Departemen Biologi – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor : Bogor.

Apriadji, Wied Harry. 1991. Memproses Sampah. Penerbit: Swadaya. Jakarta Cahyani, Chandrawati. 2006. Potensi Bisnis Limbah Padat. Dalam Kumpulan

Makalah Seminar Workshop Nasional Biokonversi Limbah. Pusat Penelitian Biokonversi Lembaga Penelitian Universitas Brawijaya. Desrina, R. 2008. Penelitian dan Kajian Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun

Kegiatan Eksplorasi dan Produksi Minyak dan Gas Bumi. Jurnal Lembaran Publikasi Lemigas Vol 42 No. 3.

Kusmiyati, 1999. Apa itu Ilustrasi.Budi, Yogyakarta

Lancow, Jason. 2014.Infographics. Gramedia Pustaka Utama (GPU), Jakarta. PP. No 18 Tahun 1999. limbah padat B3

Suharto, Ign. 2011. Tekno Limbah Volume 6 Tahun 2007 ”Limbah Rumah Tangga“.Yogyakarta

Supriyono, Rakhmat. 2010. Desain Komunikasi Visual - Teori dan Aplikasi. Penerbit: Andi, Yogyakarta

Trihadiningrum, Y. 2000. Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Jurusan Teknik Lingkungan FTSP – ITS: Surabaya


(9)

KATA PENGANTAR

Dalam penyusunan laporan ini bertujuan memberikan informasi serta pemahaman kepada masyarakat di wilayah kota Cimahi, sehingga masyarakat kota Cimahi mengerti serta memahami bahaya Limbah padat B3 Rumah Tangga dan Pengelolaannya yang begitu kompleksnya disajikan dalam bentuk media informasi mengenai bahaya limbah padat B3 Rumah Tangga sehingga diharapkan dengan adanya laporan ini pembaca dapat lebih termotivasi meningkatkan pengetahuannya.

Laporan ini dibuat untuk melengkapi tugas akhir perkuliahan Desain Komunikasi Visual, walaupun tanpa sadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar didalam laporan ini. Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.

Akhir kata Penulis berharap semoga laporan ini bisa memberikan Pengetahuan positif bagi semua, semoga bermanfaat.

Bandung, 13 Agustus 2014


(10)

BAB I

PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Dalam aktifitas rumah tangga di setiap perkotaan, masyarakat umumnya membuang sampah berkategori B3 (bahan berbahaya dan beracun) seperti batu baterai, neon, kemasan cat, kosmetik atau pelumas kendaraan secara tercampur dengan sampah rumahannya. Banyak masyarakat yang tidak menyadari, limbah yang mereka hasilkan termasuk dalam kategori limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun). Bahaya yang ditimbulkannya adalah masuknya bahan-bahan yang berkategori B3 (bahan berbahaya dan beracun) tersebut ke dalam aliran air bawah tanah atau kontak langsung dengan manusia dan mahluk hidup lainnya. Tingkat bahaya terbesar sudah tentu diterima oleh para pelaku daur ulang dan petugas sampah umumnya yang biasa bekerja tanpa peralatan pelindung. Oleh karena itu masyarakat perlu mengetahui jenis dan karakteristik sampah dan dapat membedakan yang berkategori B3 (bahan berbahaya dan beracun) dan non B3 (bahan berbahaya dan beracun).

Pengelolaan Limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun) adalah rangkaian kegiatan yang mencakup reduksi, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan, dan penimbunan limbah B3. Pengelolaan Limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun) ini penting dilakukan karena bertujuan untuk mencegah, menanggulangi pencemaran dan kerusakan lingkungan, memulihkan kualitas lingkungan tercemar, dan meningkatan kemampuan dan fungsi kualitas lingkungan.

Limbah padat B3 (bahan berbahaya dan beracun) rumah tangga apabila tidak dikelola secara benar dapat menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan di kota Cimahi. Untuk mengoptimalkan Pengelolaan sampah di kota Cimahi Pemerintah membuat Program Pengelolaan Sampah Kota Cimahi. Untuk pelaksanaan program 3R (reduce-reuse-recycle) dibutuhkan sarana dan prasarana yang menunjang agar program tersebut dapat dilaksanakan dengan baik.


(11)

I.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka teridentifikasi beberapa permasalahan yaitu:

 Limbah padat rumah tangga mengandung unsurB3 (bahan berbahaya dan beracun) yang membahayakan lingkungan dan mahluk hidup disekitar kota Cimahi.

 Masyarakat belum mengetahui jenis dan karakteristik sampah yang berkategori B3 (bahan berbahaya dan beracun) dan non B3 (bahan berbahaya dan beracun).

 Masyarakat Kota Cimahi belum mempunyai sarana dan prasarana yang menunjang untuk pengelolaan sampah.

I.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan indentifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan perumusan masalah yaitu:

 Menginformasikan Bahaya, jenis dan karakteristik limbah padat B3 (bahan berbahaya dan beracun) rumah tangga sehingga masyarakat dapat membedakan limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun) dan non B3 (bahan berbahaya dan beracun).

I.4 Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka batasan masalah dari pembuatan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

 Penginformasian ini difokuskan pada masyarakat yang berada di kota Cimahi Selatan.

 Sarana dan Prasarana yang menunjang untuk pengelolaan sampah di Kota Cimahi Selatan.


(12)

I.5 Tujuan Perancangan

Berdasarkan batasan masalah diatas maka dapat disimpulkan beberapa tujuan perancangan sebagai berikut:

 Membuat media informasi mengenai bahaya Limbah padat B3 (bahan berbahaya beracun) rumah tangga untuk memberi pengetahuan mengenai bahaya, jenis dan karakteristik limbah B3 (bahan berbahaya beracun).

 Membuat sarana dan prasarana yang menunjang untuk pengelolaan limbah B3(bahan berbahaya dan beracun) di kota Cimahi.


(13)

BAB II

MEDIA INFORMASI & LIMBAH PADAT B3 DI KOTA CIMAHI

II.1 Pengertian Limbah

Menurut Ign Suharto, 2011:22 limbah adalah Limbah adalah zat atau bahan buangan yang dihasilkan dari proses kegiatan manusia, limbah dapat berupa tumpukan barang bekas, sisa kotoran hewan, tanaman, atau sayuran.

Limbah secara umum yang disebut limbah adalah bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan proses produksi, baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan, dan sebagainya. Limbah atau sampah juga bisa berarti sesuatu yang tidak berguna dan dibuang oleh kebanyakan orang, mereka menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak berguna dan jika dibiarkan terlalu lama maka akan menyebabkan penyakit padahal dengan pengolahan sampah secara benar maka bisa menjadikan sampah ini menjadi benda ekonomis.

II.2 Pengertian Limbah Padat B3 Rumah Tangga

Menurut PP No. 18 Tahun 1999. yang dimaksud dengan limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusakan lingkungan hidup dan atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta mahluk hidup lain. Intinya adalah setiap materi yang karena konsentrasi dan atau sifat dan atau jumlahnya mengandung B3 dan membahayakan manusia, mahluk hidup dan lingkungan, apapun jenis sisa bahannya.

Berdasarkan PP No. 18 tahun 1999 adalah pengidentifikasian limbah B3 digolongkan ke dalam 2 (dua) kategori yaitu:


(14)

1. Berdasarkan sumber

Golongan limbah B3 yang berdasarkan sumber kemudian dibagi menjadi, limbah B3 dari sumber spesifik, limbah B3 dari sumber tidak spesifik dan limbah B3 dari bahan kimia kadarluarsa, tumpahan, bekas kemasan dan buangan produk yang tidak memenuhi spesifikasi.

2. Berdasarkan karakteristik

Untuk golongan limbah B3 yang berdasarkan karakteristik ditentukan beberapa indikator yaitu mudah meledak, pengoksidasi, sangat mudah sekali menyala, sangat mudah menyala, mudah menyala, amat sangat beracun sangat beracun, beracun, berbahaya, korosif, bersifat iritasi, berbahaya bagi lingkungan, karsinogenik, teratogenik, mutagenic.

Hal ini menunjukkan bahwa ternyata pemerintah memberikan sebuah perhatian khusus terhadap pengelolaan lingkungan.

II.2.1 Jenis-Jenis Limbah Padat B3 Rumah Tangga

Berikut ini merupakan jenis – jenis limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) rumah tangga yang umum digunakan :

Ada 3 jenis limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) Rumah Tanggayaitu:  Limbah B3 dari sumber tidak spesifik; yaitu B3 yang berasal bukan

dari proses utamanya tetapi berasal dari kegiatan pemeliharaan alat, pencucian, inhibitor korosi, pelarutan kerak, pengemasan, dll.  Limbah B3 dari sumber spesifik; yaitu B3 bahan awal, produk atau

sisa proses suatu industri atau kegiatan tertentu.

 Limbah B3 dari bahan kimia kadaluarsa, tumpahan, bekas kemasan, dan buangan produk yang tidak memenuhi spesifikasi.

II.2.2 Karakteristik Limbah B3 Rumah Tangga

Berikut ini adalah karakteristik limbah B3 berdasarkan Peraturan Pemerintah No.85 Tahun 1999 Limbah B3 antara lain:


(15)

1. Mudah meledak; Adalah limbah yang pada suhu dan tekanan standar (25 derajat Celcius, 760 mmHg) dapat meledak atau melalui reaksi kimia dan atau fisika dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan sekitarnya.

2. Mudah terbakar; Limbah yang mempunyai salah satu sifat sebagai berikut:  Berupa cairan yang mengandung alkohol kurang dari 24% volume

dan atau pada titik nyala tidak lebih dari 60 derajat Celcius akan menyala apabila terjadi kontak dengan api, percikan api atau sumber nyala lain pada tekanan udara 760 mmHg.

 Bukan berupa cairan, yang pada temperatur dan tekanan standar dapat mudah menyebabkan kebakaran melalui gesekan, penyerapan uap air, atau perubahan kimia secara spontan dan apabila terbakar dapat menyebabkan kebakaran yang terus menerus.

 Merupakan limbah yang bertekanan yang mudah terbakar.  Merupakan limbah pengoksidasi.

3. Bersifat reaktif; yang dimaksud dengan reaktif adalah yang mempunyai salah satu sifat sebagai berikut:

 Pada keadaan normal tidak stabil dan dapat menyebabkan perubahan tanpa peledakan.

 Apabila bercampur air berpotensi menimbulkan ledakan, menghasilkan gas, uap atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan bagi kesehatan manusia dan lingkungan.

4. Beracun; Limbah yang mengandung pencemar yang bersifat racun bagi manusia atau lingkungan yang dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius apabila masuk kedalam tubuh melalui pernapasan, kulit, atau mulut.

5. Infeksius; Limbah laboratorium medis, atau limbah lainnya yang terinfeksi kuman penyakit yang dapat menular. Limbah ini berbahaya karena mengandung kuman penyakit seperti hepatitis dan kolera yang ditularkan pada pekerja, pembersih jalan dan masyarakat disekitar lokasi pembuangan limbah.


(16)

6. Bersifat korosif; Limbah yang memiliki dari salah satu sifat sebagai berikut:

 Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit.

 Menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja dengan laju korosi lebih besar dari 6,35 min/tahun dengan temperature 550 C.  Mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk limbah bersifat asam

dan dan sama atau lebih besar dari 12.5 untuk yang bersifat basa.

II.2.3 Dampak Pencemaran Limbah B3 Rumah Tangga Terhadap Kesehatan dan Lingkungan

Dampak yang ditimbulkan akibat pencemaran limbah padat B3 (bahan berbahaya dan beracun) rumah tangga sangat merugikan. Menurut U.N Mahida (1993) dengan adanya limbah padat didalam lingkungan hidup maka dapat menimbulkan pencemaran seperti :

 Dampak Terhadap Kesehatan.

Dampaknya yaitu dapat menyebabkan atau menimbulkan panyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:

a. Penyakit diare dan tikus, penyakit ini terjadi karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat.

b. Penyakit kulit misalnya kudis dan kurap.  Dampak Terhadap Lingkungan

Cairan dari limbah – limbah yang masuk ke sungai akan mencemarkan airnya sehingga mengandung zat-zat yang berbahaya sehingga lama kelamaan air sungai tidak dapat digunakan lagi untuk kegiatan sehari-hari. Manusia akan terkena dampak limbah baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain mencemari air, lingkungan juga menimbulkan banjir karena banyak orang-orang yang membuang limbah rumah tangga ke sungai, sehingga pintu air mampet dan pada waktu musim hujan air tidak dapat mengalir dan air naik menggenangi rumah-rumah penduduk, sehingga dapat meresahkan para penduduk (Haryoto Kusnoputranto, 1983).


(17)

II.3 Limbah B3 Rumah Tanggadi wilayah Kota Cimahi

Di kota Cimahi menghasilkan berbagai macam jenis sampah antara lain adalah batu baterai bekas, neon dan bohlam bekas, kemasan cat, kosmetik atau pelumas kendaraan yang umumnya mengandung bahan-bahan yang menyebabkan iritasi atau gangguan kesehatan lainnya seperti logam merkuri yang terkandung di dalam batu baterai pada umumnya. Masyarakat kota Cimahi masih melakukan pembuangan limbah B3 (bahan berbahaya beracun) dengan tidak memilahnya karena masyarakat kota Cimahi belum mengetahui bahaya limbah B3 (bahan berbahaya beracun) dan juga masyarakat kota Cimahi belum bias membedakan jenis dan karakteristik limbah B3 (bahan berbahaya beracun) dan non B3 (bahan berbahaya beracun) sehingga dampak negative yang di timbulkan limbah B3 (bahan berbahaya beracun) di kota Cimahi masih terjadi.

II.4 Pengelolaan Limbah B3 Rumah Tangga di Kota Cimahi

Pengelolaan limbah di Kota Cimahi diarahkan pada pelaksanaan program 3R (reduce-reuse-recycle) yang bertumpu pada pelibatan masyarakat. Namun untuk menangani sisa volume sampah yang tidak tertangani oleh 3R, sampah akan diangkut ke TPPAS. Mengingat TPA Sarimukti yang digunakan selama ini kapasitasnya sudah terlampaui, Pemerintah Kota Cimahi telah mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat agar TPA Leuwigajah difungsikan kembali. Hal ini mengingat lahan telah menjadi milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan dilihat dari segi geografis, lokasi TPA Leuwigajah tidak terlalu jauh dari Kabupaten/Kota yang akan memanfaatkannya. Namun karena konflik sosial yang terjadi di lokasi TPA Leuwigajah yang membutuhkan waktu penyelesaian cukup lama, Pemerintah Provinsi Jawa Barat memutuskan untuk membangun TPPAS di Legoknangka.


(18)

II.4.1 Jenis-jenis limbah B3 Rumah Tangga di kota Cimahi

Jenis- jenis limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) Rumah Tangga yang dominan berada di wilayah kota Cimahi yaitu:

Tabel II.1

Jenis- jenis limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) Rumah Tangga

Sumber Jenis Karakteristik

Dapur

Penyemprot hama racun, mudah terbakar, korosif Pembersih saluran racun,karsinogen

pembersih lantai racun,karsinogen Pembersih jendela racun,karsinogen Racun Tikus racun,karsinogen botol kaca Pecah

tabung gas racun, mudah meledak Kamar Mandi

Pewarna Rambut Racun

Kamper racun,karsinogen

Sampo Racun

Detergen Racun

Garasi

accu mudah terbakar, mudah meledak

oli mudah terbakar

Ban mudah terbakar

Lampu pecah

batu baterei mudah terbakar, mudah meledak Ruang Tamu dan

keluarga

Pengharum ruangan racun, mudah terbakar Pembersih karpet Racun

Obat kadaluarsa Racun Pembasmi serangga

racun, mudah terbakar, karsinogen

Taman Pupuk Racun

Pestisida Racun

Hasil observasi data yang di peroleh dari berbagai sumber limbah-limbah padat di wilayah kota Cimahi dihasilkan oleh limbah rumah tangga yang bersumber dari dapur, kamar mandi, garasi, ruang tamu dan ruang keluarga serta taman atau halaman rumah.


(19)

Gambar II.3 Limbah Rumah Tangga Sumber : Foto Pribadi

II.4.2 Dampak yang terjadi akibat limbah B3 Rumah Tangga di kota Cimahi Bahaya limbah padat B3 apabila tidak di kelola dengan baik berdampak pada : 1. Kesehatan masyarakat kota Cimahi

Dampaknya yaitu dapat menyebabkan atau menimbulkan panyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan di masyarakat sekitar kota Cimahi adalah sebagai berikut:

 Penyakit diare dan tikus, penyakit ini terjadi karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat.

 Penyakit kulit misalnya kudis dan kurap 2. Lingkungan di kota Cimahi

 Cairan dari limbah – limbah yang masuk ke sungai akan mencemarkan airnya sehingga mengandung virus-virus penyakit. Berbagai ikan dapat mati sehingga mungkin lama kelamaan akan punah. Tidak jarang manusia juga mengkonsumsi atau menggunakan air untuk kegiatan sehari-hari, sehingga menusia akan terkena dampak limbah baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain mencemari, air lingkungan juga menimbulkan banjir karena banyak orang-orang yang membuang limbah rumah tangga ke sungai, sehingga pintu air mampet dan pada waktu musim hujan air tidak dapat mengalir dan air naik menggenangi rumah-rumah penduduk, sehingga dapat meresahkan para penduduk. Sampah berupa pecahan kaca, paku, duri dll dapat menyebabkan kecelakaan. Sampah yang dibakar tanpa pengawasan tidak jarang


(20)

menimbulkan kebakaran. Sampah yang dibiarkan menggunung dapat menimbulkan longsor atau ledakan seperti yang terjadi di TPA Leuwi Gajah Bandung. Sampah menimbulkan pemanadangan yang tak sedap. II.4.3 Pengelolaan limbah B3 Rumah Tangga yang dilakukan oleh masyarakat

di kota Cimahi

Mayoritas masyarakat kota Cimahi melakukan pengelolaan limbah limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) Rumah Tangga dengan berbagai cara seperti:

 Daur ulang

Berbagai jenis limbah padat dapat mengalami proses daur ulang menjadi produk baru. Proses daur ulang sangat berguna untuk mengurangi timbunan sampah karena bahan buangan diolah menjadi bahan yang dapat digunakan kembali. Contoh beberapa jenis limbah padat yang dapat didaur ulang adalah kertas, kaca, logam (seperti besi, baja, dan alumunium), plastik, dan karet.  Pembakaran

Limbah padat yang dibakar menimbulkan asap, bau dan debu. Pembakaran ini menjadi sumber pencemaran melalui udara dengan timbulnya bahan pencemar baru seperti hidrokarbon, karbon monoksida, bau, partikel dan sulfur dioksida. Cara ini adalah cara yang paling mudah untuk dilakukan karena tidak membutuhkan usaha keras. Kelebihan cara membakar ini adalah :

 Mudah dan tidak membutuhkan usaha keras  Membutuhkan tempat atau lokasi yang cukup kecil

 Dapat digunakan sebagai sumber energi baik untuk pembangkit uap air panas, listrik dan pencairan logam.  Ditumpuk pada areal tertentu

Penimbunan limbah padat pada areal tertentu membutuhkan areal yang luas. Penimbunan ini mengakibatkan pembusukan yang menimbulkan bau di sekitarnya, karena adanya reaksi kimia yang rnenghasilkan gas tertentu. Dengan penimbunan, permukaan tanah menjadi rusak dan air yang meresap ke dalam tanah mengalami


(21)

kontaminasi dengan bakteri tertentu yang mengakibatkan turunnya kualitas air tanah. Pada musim kemarau timbunan mengalami kekeringan dan ini mengundang bahaya kebakaran.

II.5 Program Pengelolaan Limbah Padat Industri B3 yang sedang dilaksanakan Pemerintah Kota Cimahi

Program pengelolaan Limbah padat yang sedang dilaksanakan di Kota Cimahi adalah:

Tabel II.2

Program Pengelolaan Sampah Kota Cimahi

NO Program Pengelolaan Sampah Kota Cimahi

I Penyusunan kebijakan manajemen pengelolaan Limbah padat Dalam kegiatan ini disusun analisis kajian akademik persampahan yang merupakan bahan Rancangan Peraturan Daerah Pengelolaan limbah padat/Persampahan. Saat ini raperda pengelolaan limbah telah dibahas dengan DPRD Kota Cimahi dan telah disahkan menjadi Perda Pengelolaan limbah padat.

II Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan limbah padat Kegiatan ini merupakan kegiatan yang mengadakan sarana dan prasarana pengelolaan Limbah padat untuk mendukung

pelaksanaan program 3R (reduce-reuse-recycle).

Untuk mendukung pelaksanaan program 3R (reduce-reuse-recycle) dibutuhkan sarana dan prasarana sebagai berikut:

• Pengadaan dan pemasangan tempat sampah 2 bin terpilah untuk di jalan umum sebanyak 110 unit;

• Pengadaan sarana pemilahan sampah 2 bin terpilah untuk masyarakat sebanyak 300 unit


(22)

• Pengadaan gerobak sampah sebanyak 17 unit

• Pengadaan mesin jahit dan perlengkapannya untuk mendaur ulang sampah yang masih dapat digunakan menjadi produk fashion (tas, topi, rompi, dsb) sebanyak 2 unit. Daur ulang ini dilaksanakan oleh kelompok masyarakat di Kelurahan Cibabat dan diberikan bimbingan teknis oleh Pemerintah Kota Cimahi (Dinas Kebersihan dan Pertamanan)

• Pengadaan mesin pencacah plastik sebanyak 1 unit untuk Kelurahan Cibabat

• Penataan TPS

II.5.1 Peningkatan Sarana dan Prasarana

Peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan Kegiatan ini merupakan kegiatan operasional bidang kebersihan yang bertujuan menjaga kebersihan jalan dan lingkungan di Kota Cimahi. Lokasi operasi terdapat pada 63 titik yang tersebar di berbagai tempat.Pengembangan teknologi pengolahan Limbah padat Kegiatan ini mendukung pelaksanaan peningkatan sarana dan prasarana yang dilaksanakan di Kota Cimahi. Jenis pekerjaan yang dilaksanakan adalah:

o Pembangunan instalasi energi alternatif pengolahan Limbah padat; o Pembangunan 2 unit rumah Bank Sampah di Kelurahan Cimahi

dan Kelurahan Setiamanah.

o Konsep Bank Sampah mulai diterapkan di Kota Cimahi pada tahun 2011 ini. Anggota Bank Sampah terbuka untuk umum. Tahap pertama adalah pengenalan konsep Bank Sampah di sekolah-sekolah. Pembangunan rumah Bank Sampah yang dilaksanakan tahun ini merupakan pilot project dan diharapkan dapat memancing masyarakat untuk dapat menerapkan konsep bank sampah di lingkungan tempat tinggalnya masing-masing;

o Rehabilitasi komposter sebanyak 5 unit.

o Beberapa komposter yang telah ada di Kelurahan Melong, Setiamanah, Cimahi, dan Baros mengalami kerusakan dan untuk


(23)

mendukung keberlanjutan operasionalnya diperlukan rehabilitasi agar dapat berfungsi secara optimal kembali

o Pengadaan peralatan pengomposan di 28 composting plan

o Pelaksanaan karnaval dan trash fashion, yang menampilkan produk-produk daur ulang dan sebagai salah satu bentuk sosialisasi program 3R kepada masyarakat, yang diikuti oleh para pelajar dan kelompok-kelompok masyarakat.

o Kerjasama pengelolaan persampahan

Sampah yang tidak terolah melalui program 3R di Kota Cimahi diangkut dan dibuang ke TPA Sarimukti. Volume sampah Kota Cimahi yang diangkut ke TPA Sarimukti adalah 120 ton/hari, dengan jumlah angkutan sebesar 32 rit/hari. TPA Sarimukti merupakan TPA regional yang melayani Kota Cimahi, Kota Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat. TPA Sarimukti dikelola oleh Provinsi Jawa Barat melalui Badan Pengelola Sampah Regional (BPSR). Secara teknis, beban TPA Sarimukti saat ini telah melebihi kapasitas dan harus ditutup pada tahun 2010. Namun karena TPA alternatif belum terbangun, dilakukan optimalisasi kapasitas, sehingga TPA Sarimukti masih bisa menampung sampah dari 3 wilayah tersebut sampai tahun 2011.

II.6 Teori Desain

II.6.1 Pengertian Infografis

Menurut Jason Lancow (2014) infografis adalah gabungan tema besar yang informasinya digali secara mendalam dan diringkas secara jelas kemudian ditampilkan secara bersamaan beserta visual yang menjelaskan tiap sudut permasalahan.

Tampilan informasi yang dibuat sedemikian rupa dan divisualisisasikan secara menarik sehingga dapat dengan mudah dipahami dengan cepat oleh target audiens.


(24)

II.6.2 Ilustrasi

Menurut Kusmiyati, 1999. Ilustrasi adalah hasil visualisasi dari suatu tulisan dengan teknik drawing, lukisan, fotografi, atau teknik senirupa lainnya yang lebih menekankan hubungan subjek dengan tulisan yang dimaksud dari pada bentuk. Secara umum ilustrasi selalu dikaitkan dengan menjelaskan sebuah cerita.

Tujuan dari ilustrasi untuk menerangkan atau menghiasi suatu cerita, tulisan, puisi, atau informasi tertulis lainnya. Diharapkan dengan bantuan visual, tulisan tersebut lebih mudah dicerna.


(25)

BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL MEDIA INFORMASI

III.1 Strategi Perancangan

Strategi perancangan merupakan cara atau perencanaanyang terstruktur agar hasil dan pelaksaannya dapat berjalan dengan baik. Dengan adanya permasalahan – permasalahan yang telah dijelaskan di bab sebelumnya, maka ditetapkan sebuah solusi yang bisa menjawab permasalahan tersebut yaitu dengan merancang Media informasi limbah padat B3 rumah tangga yang tersusun untuk memudahkan target audiens yang berada di kota Cimahi agar dapat mudah mengenal dan mengetahui jenis dan karakteristik limbah B3. Gaya ilustrasi visual yang digunakan yaitu dengan gaya silhouette. Silhouette merupakan strategi penyederhanaan bentuk suatu objek yang terdiri dari batas pinggir (outline) dan bidang dalam, dimana objek yang dijadikan silhouette biasanya dibuat hanya satu warna tanpa menghilangkan ciri atau identitas objek tersebut dengan ada nya media informasi tersebut diharapkan dapat memberikan informasi yang terarah serta memberikan pengetahuan bagi masyarakat dikota Cimahi

III.1.1 Pendekatan Komunikasi

Strategi komunikasi dalam pembuatan konsep perancangan media ini menggunakan pesan-pesan yang dapat dimengerti dan diterima dengan baik oleh masyarakat umum khususnya dikalangan dewasa. Pesan yang disampaikan adalah menginformasikan jenis dan karakteristik sampah yang berkategori B3 (bahan berbahaya dan beracun) dan non B3 (bahan berbahaya dan beracun).

 Pendekatan Visual

a. Menyajikan gambar – gambar yang telah disederhanakan (silhouette).


(26)

b. Pemakaian huruf sebagai penunjang Media informasi dengan menggunakan huruf yang memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi.

c. Pemakaian warna-warna yang cerah agar mudah dilihat dan menarik

 Pendekatan Verbal

Dilakukan secara komunikatif dengan menggunakan bahasa formal dengan penyampaian komunikasi yang ringan agar mudah dimengerti oleh pengunjung.

Yaitu “Mau Sehat Sayangi Lingkunganmu! ”& “Make It Your Lifestyle

Today

III.1.2 Strategi Kreatif

Strategi kreatif yang akan dilakukan adalah dengan membuat Tempat sampah yang didalamnya terdapat visual mengenai informasi jenis, karakteristik, dan penjelasan singkat mengenai bahaya limbah B3 masing – masing kategori yang di bedakan berdasarkan warna. Perancangan media disesuaikan dengan unsur - unsur visual yang diambil dari benda-benda berkategori B3 yang sering digunakan masyarakat .

III.1.3 Strategi Media

Media informasi merupakan media yang digunakan dalam perancangan ini, Media informasi digunakan untuk penginformasian bahaya, jenis dan karakteristik limbah B3 pada masyarakat, Pemakainan bentuk media disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, agar informasi tersebut tersampaikan dengan baik Dalam hal ini digunakan teori media untuk perancangan yang menggunakan media primer dan sekunder. Media primer adalah media utama sedangkan media sekunder merupakan media yang bersifat melengkapi atau menunjang media utama


(27)

III.1.3.1 Media Utama

Yang menjadi media utama dalam menyampaikan infomasi tentang jenis dan karakteristik sampah yang berkategori B3 (bahan berbahaya dan beracun) dan non B3 (bahan berbahaya dan beracun) yaitu Media informasi, dari berbagai jenis media informasi yang ada hanya yang digunakan yaitu

Infograhics

Di pergunakan sebagai media informasi yang di dalamnya menjelaskan bahaya limbah serta jenis dan karakteristik limbah B3

III.1.3.2 Media Pendukung

Media pendukung merupakan media yang mendukung tersampaikannya informasi pada media utama. Adapun media pendukung yang digunakan antara lain:

Poster

Poster ini berisi pengajakan dan informasi mengenai Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) Rumah Tangga, bertujuan mengajak untuk memilah sampah, bisa di tempatkan di media online dan media offline berguna sebagai media pelengkap.


(28)

Infographics

Infographics ini berisi informasi mengenai Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) Rumah Tangga bertujuan memberi informasi agar mengetahui jenis-jenis sampah B3 (bahan berbahaya & beracun) dan karakteristik sampah tersebut, bisa di tempatkan di media online dan media offline berguna sebagai media pelengkap.

Gambar III.2 Infographics

Flag Chain

Flag Chain ini berisi visual mengenai Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) Rumah Tangga, bertujuan mengingatkan agar mengetahui jenis-jenis sampah B3 (bahan berbahaya & beracun) berdasarkan jenis-jenis warnanya di tempatkan di media offline pada acara-acara tertentu berguna sebagai media pelengkap.


(29)

X-Banner

X-Banner ini berisi pengajakan di tempatkan di media online dan media berguna sebagai media pelengkap untuk website dan pada acara-acara yang akan di selenggarakan.

Gambar III.4. X-Banner

 Pin

Pin ini berisi tulisan bersifat ajakan, bertujuan mengingatkan tentang sampah B3 (bahan berbahaya & beracun) di bedakan berdasarkan jenis warna nya, didistribusikan pada acara-acara tertentu berguna sebagai media pelengkap.

Gambar III.5 Pin

Dari media pendukung yang di jelaskan diatas bertujuan untuk mendukung proses penginformasian kepada masyarakat mengenai bahaya jenis dan karakteristik limbah B3 yang bersifat secara langsung dan tidak langsung.


(30)

III.1.4 Strategi Distribusi

Pendistribusian media utama dilakukan secara langsung dan media pendukung ini bisa melalui online maupun offline . Hal ini agar lebih memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi. Pendistribusian media secara geografis diutamakan di Cimahi selatan dan sekitarnya.

III.2 Segmentasi  Demografis

Target demografis ditujukan untuk orang Dewasa dengan katogeri : Jenis Kelamin : Laki-laki dan Perempuan

Usia : 17 - 32 thn Pendidikan : SMA-Pekerja

Pekerjaan : Pelajar, Ibu Rumah Tangga, Pekerja Status Ekonomi Sosial : Kelas bawah hingga kelas atas  Geografis

Media ini di tempatkan di wilayah yang mencakup daerah pinggir kota serta wilayah perkotaan sebagai sasaran utama. Secara geografis menargetkan kepada semua masyarakat yang berdomisili di daerah kota Cimahi khususnya Cimahi Selatan. jarak penempatan media yaitu sekitar per 0,5 km.

 Psikografis

Ditinjau dari Psikografis media informasi ini di tujukan kepada remaja dan dewasa yang ingin mengetahui bahaya, jenis dan karakteristik serta peduli terhadap lingkungan di sekitar kota Cimahi.

III.3 Konsep Visual

Visual yang dibentuk dalam kampanye sosial ini, visualisasinya menampilkan ilustrasi tentang karakteristik limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) Rumah Tangga, pengambilan konsep visual juga memperhatikan aspek psikologis karena melihat bagaimana media–media nantinya disebar luas ke masyarakat.


(31)

III.3.1 Format Desain

Media yang akan digunakan dalam menyampaikan informasi adalah tempat sampah yang di lengkapi Poster berukuran A3(29.7 cm x 42 cm). Poster dicetak di atas kertas art paper glossy 210. Sedangkan media utama berukuran 57 x 35 cm berbahan Acrylic

III.3.2 Tata Letak (Layout)

Media utama dibuat sedemikian menarik serta memiliki keunikan tersendiri agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. pemilihan bentuk layout yang berbentuk persegi panjang sehingga menimbulkan kesanmenarik karena bentuknya yang tidak umum berikut penjelasannya:

Gambar : III.6 Penerapan Tata Letak (Layout) Sumber : Dokumen Pribadi (2014)

III.3.3 Tipografi

Huruf yang digunakan dalam perancangan media informasi merupakan huruf yang sudah ada. Selain untuk menjaga konsistensi dalam bentuk, huruf tersebut juga merupakan huruf yang mudah dibaca dengan jelas. Adapun huruf yang digunakan sebagai berikut:


(32)

Gambar: III.7 Tipografi

Sumber : Dokumentasi pribadi (2014)

III.3.4 Ilustrasi

Ilustrasi yang digunakan Pada media ini menggunakan teknik trace dengan teknik pewarnaan flat.

Gambar: III.8 Ilustrasi


(33)

III.3.5 Warna

Warna yang mendominasi dalam perancangan kampanye sosial ini adalah pewarnaan pada ilustasi visual ini menerapkan ide yang dinamis dengan warna-warna yang berkesan lembut yaitu warna-warna biru putih dan hijau. Pemberian efek dinamis disesuaikan dengan gagasan visual yang dibangun serta disesuaikan juga dengan target audiens, yang menampilkan kesan yang baik.

Gambar III.9 Pewarnaan Sumber : Dokumentasi pribadi (2014) III.3.6 Studi Visual

Dalam konsep karya ini bentuk terlihat berbeda dari referensi yang di gunakan bentuk lebih tajam tanpa lekukan dilengkapi dengan fasilitas yang lebih baik sedangkan untuk warna lebih lembut dan jenis bahan yang digunakan berbeda.

Gambar III.10 Studi Karakter Pada Tempat sampah Sumber : Dokumentasi pribadi (2014)


(34)

Dalam konsep Media poster ini visual lebih banyak pada benda-benda nya di buat flat design sehingga terlihat lebih sederhana namun identitas visual masih kuat.

Gambar III.11 Studi Karakter pada Poster Sumber : Dokumentasi pribadi (2014)


(35)

BAB IV

TEKNIS PRODUKSI MEDIA

IV.1 Teknis Produksi Media Utama IV.1.1 Proses Perancangan

Dimulai dengan pembuatan konsep dan informasi visual yang akan disampaikan di dalam media ini. Setelah itu dilakukan pencarian data-data yang berhubungan dan mendukung media, selanjutnya adalah pembuatan sketsa visual atau ilustrasi dengan mengunakan outline yang di buat di AI (adobe Illustrator CS6). Sketsa dibuat di kanvas ukuran A3 29,7 x 42 cm dakam bentuk yang sama seperti yang akan di tampilkan pada media. Setelah semua sketsa selesai selanjutnya adalah proses pembuataan media dengan menggunakan Acrylic dalam pembuatannya melakukan teknik lem dan baut.

Gambar IV.1 Sketsa dilakukan di Sofwear AI(Adobe Illustrator CS6) Sumber : Dokumen Pribadi


(36)

Proses ini merupakan proses pengeditan dari sketsa ke detail dan warna dilakukan denga Sofwear AI (Adobe Illustrator CS6)

Gambar IV.2 Proses edit sketsa di Sofwear AI (Adobe Illustrator CS6) Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar IV.3 Proses edit sketsa yang sudah di warna Sumber : Dokumen Pribadi


(37)

Gambar IV.4 Hasil akhir media utama sudah di beri visual poster Sumber : Dokumen Pribadi (2014)

Tempat sampah Ukuran 65 x 35 cm Material Acrylic 3 mm Visual ukuran 40 x 29 cm Bahan Art Paper 210 gram+uv


(38)

IV.2 Teknis Produksi Media Pendukung IV.1.2 Poster

Poster ini berisi pengajakan dan informasi mengenai Limbah B3 Rumah Tangga, bertujuan mengajak untuk memilah sampah, bisa di tempatkan di media online dan media offline berguna sebagai media pelengkap.

Gambar IV.1. Poster Sumber : Dokumentasi Pribadi

Ukuran: 41 x 29 cm Media: Cetak Bahan : Art Paper +uv


(39)

IV.1.3 Flayer

Flayer ini berisi pengajakan dan informasi mengenai Limbah B3 Rumah Tangga, bertujuan mengajak untuk memilah sampah, bisa di tempatkan di media online dan media offline berguna sebagai media pelengkap.

Gambar IV.2. Flyer Sumber : Dokumentasi Pribadi

Ukuran : 14 x 20,5 cm Media: Cetak Bahan : Menyesuaikan


(40)

IV.1.4 Infographics

Infographics ini berisi informasi mengenai Limbah B3 Rumah Tangga, bertujuan Memberi informasi agar mengetahui jenis-jenis sampah B3 (bahan berbahaya & beracun) dan karakteristik sampah tersebut, bisa di tempatkan di media online dan media offline berguna sebagai media pelengkap.

Gambar IV.3. Infographics Sumber : Dokumentasi Pribadi

Ukuran :41 x 29 cm Media : Cetak Bahan : Art Paper +uv


(41)

IV.1.5 Flag Chain

Flag Chain ini berisi visual mengenai Limbah B3 Rumah Tangga, bertujuan mengingatkan agar mengetahui jenis-jenis sampah B3 (bahan berbahaya & beracun) berdasarkan jenis warnanya, di tempatkan di media offline pada acara-acara tertentu berguna sebagai media pelengkap.

Gambar IV.4. Flag Chain Sumber : Dokumentasi Pribadi

Ukuran : 29,5 x13,5 cm Media : Cetak Bahan : Stiker Glossy


(42)

IV.1.6 Banner Web

Banner Web ini berisi pengajakan agar selalu menyayangi lingkungan di tempatkan di media online berguna sebagai media pelengkap untuk website dan pada acara-acara yang akan di selenggarakan.

Gambar IV.5. Banner Web Sumber : Dokumentasi Pribadi

Ukuran :403 x 90 px Media : Digital Bahan : Menyesuaikan


(43)

IV.1.7 Stiker bus

Stiker Bus ini berisi visual yang menggambarkan lingkungan rumah dilengkapi headline dan tagline bertujuan mengingatkan agar selalu menyayangi lingkungan, ditempatkan di media bus berguna sebagai media pelengkap.

Gambar IV.6. Stiker Bus Sumber : Dokumentasi Pribadi

Ukuran : 1211 x 287 cm Media : Cetak Bahan : Stiker Glossy


(44)

IV.1.8 Stiker

Stiker ini berisi visual mengenai Limbah B3 Rumah Tangga, bertujuan mengingatkan agar mengetahui jenis-jenis sampah B3 (bahan berbahaya & beracun) berdasarkan jenis warnanya, ditempatkan di media offline pada acara-acara tertentu berguna sebagai media pelengkap.

Gambar IV.7. Stiker Sumber : Dokumentasi Pribadi

Ukuran : 6,5 x 6,5 cm Media : Cetak Bahan : Stiker Glossy


(45)

IV.1.9 Pin

Pin ini berisi tulisan yang bersifat ajakan,bertujuan mengingatkan tentang sampah B3 (bahan berbahaya & beracun) dibedakan berdasarkan jenis warnanya, didistribusikan pada acara-acara tertentu berguna sebagai media pelengkap

Gambar IV.8. Pin Sumber : Dokumentasi Pribadi

Ukuran : 4 x 4 cm Media : Cetak Bahan :Art Paper + Plastik


(46)

IV.1.10 X-Banner

X-Banner ini berisi pengajakan ditempatkan di media online dan media offline berguna sebagai media pelengkap untuk website dan pada acara-acara yang akan diselenggarakan.

Gambar IV.9. X-Banner Sumber : Dokumentasi Pribadi

Ukuran : 60 x 160 cm Media : Cetak Bahan : menyesuaikan


(1)

32 IV.1.5 Flag Chain

Flag Chain ini berisi visual mengenai Limbah B3 Rumah Tangga, bertujuan mengingatkan agar mengetahui jenis-jenis sampah B3 (bahan berbahaya & beracun) berdasarkan jenis warnanya, di tempatkan di media offline pada acara-acara tertentu berguna sebagai media pelengkap.

Gambar IV.4. Flag Chain Sumber : Dokumentasi Pribadi

Ukuran : 29,5 x13,5 cm Media : Cetak Bahan : Stiker Glossy


(2)

33 IV.1.6 Banner Web

Banner Web ini berisi pengajakan agar selalu menyayangi lingkungan di tempatkan di media online berguna sebagai media pelengkap untuk website dan pada acara-acara yang akan di selenggarakan.

Gambar IV.5. Banner Web Sumber : Dokumentasi Pribadi

Ukuran :403 x 90 px Media : Digital Bahan : Menyesuaikan


(3)

34 IV.1.7 Stiker bus

Stiker Bus ini berisi visual yang menggambarkan lingkungan rumah dilengkapi headline dan tagline bertujuan mengingatkan agar selalu menyayangi lingkungan, ditempatkan di media bus berguna sebagai media pelengkap.

Gambar IV.6. Stiker Bus Sumber : Dokumentasi Pribadi

Ukuran : 1211 x 287 cm Media : Cetak Bahan : Stiker Glossy


(4)

35 IV.1.8 Stiker

Stiker ini berisi visual mengenai Limbah B3 Rumah Tangga, bertujuan mengingatkan agar mengetahui jenis-jenis sampah B3 (bahan berbahaya & beracun) berdasarkan jenis warnanya, ditempatkan di media offline pada acara-acara tertentu berguna sebagai media pelengkap.

Gambar IV.7. Stiker Sumber : Dokumentasi Pribadi

Ukuran : 6,5 x 6,5 cm Media : Cetak Bahan : Stiker Glossy


(5)

36 IV.1.9 Pin

Pin ini berisi tulisan yang bersifat ajakan,bertujuan mengingatkan tentang sampah B3 (bahan berbahaya & beracun) dibedakan berdasarkan jenis warnanya, didistribusikan pada acara-acara tertentu berguna sebagai media pelengkap

Gambar IV.8. Pin Sumber : Dokumentasi Pribadi

Ukuran : 4 x 4 cm Media : Cetak Bahan :Art Paper + Plastik


(6)

37 IV.1.10 X-Banner

X-Banner ini berisi pengajakan ditempatkan di media online dan media offline berguna sebagai media pelengkap untuk website dan pada acara-acara yang akan diselenggarakan.

Gambar IV.9. X-Banner Sumber : Dokumentasi Pribadi

Ukuran : 60 x 160 cm Media : Cetak Bahan : menyesuaikan