Konsep Peminatan, Lintas Minat, dan Pendalaman Minat

9 Model Penyelenggaraan Peminatan Kurikulum 2013 di SMA ©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 2. memilih maksimal 3 mata pelajaran dari kelompok IPS dan kelompok Ilmu Bahasa dan Budaya. Untuk peserta didik yang memilih kelompok peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya, maka mata pelajaran peminatannya boleh memilih semuanya di kelompok tersebut. Contoh pemilihan kelompok mata pelajaran dapat dilihat seperti pada tabel 5 berikut; No. Nama Kelompok matap pelajaran 1. Agus 1. Matematika 2. Fisika 3. Kimia 4. Bioligi 5. Ekonomi 6. Bahasa dan sastra Inggris 2. Iwan 1. Matematika 2. Kimia 3. Biologi 4. Ekonomi 5. Bahasa dan sastra Inggris 6. Sosiologi 3. Deden 1. Bahasa dan satra Indonesia 2. Bahasa dan satra Inggris 3. Antropologi 4. Sejarah Budaya 5. Matematika 6. Kimia Dst. Contoh kedua, peserta didk Y memilih peminatan Ilmu-ilmu Sosial maka dia wajib untuk mempelajari matapelajaran Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi beserta matapelajaran-matapelajaran yang ada di kelompok wajib A dan B. Demikian pula peserta didik Z memilih peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya maka dia wajib mempelajari matapelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan Sastra Inggris, Bahasa dan Sastra Arab misalnya sebuah SMA menetapkan Bahasa dan Sastra Arab sebagai bahasa asing lain wajib pada peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya, dan Antropologi. Pada saat kelas XI, peserta didik dapat melanjutkan salah satu mata pelajaran lintas minat atau mengambil mata pelajaran untuk pendalaman minat. 10 Model Penyelenggaraan Peminatan Kurikulum 2013 di SMA ©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah Pendalaman minat dapat dilakukan dengan memperhatikan hal-hal seperti; 1 dilakukan mulai kelas XI; 2 mendapat rekomendasi dari guru mata pelajaran yang akan dipilih dan disetujui oleh guru bimbingan konseling; 3 bagi satuan pendidikan yang telah memiliki kerja sama dengan perguruan tinggi, bentuk dan pelaksanaan kerja sama diatur dengan perguruan tinggi bersangkutan; dan 4 memiliki peserta didik yang memang mempunyai potensi lebih untuk mata pelajaran tertentu yang terdapat pada perguruan tinggi tersebut dapat mengikutsertakan pembelajaran peserta didiknya pada perguruan tinggi tersebut, antara lain memiliki nilai rata –rata minimal 3,66 dan IQ sebesar 130. Model Penyelenggaraan Peminatan Kurikulum 2013 di SMA ©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 11 BAB III MEKANISME DAN PROSEDUR

A. Pengorganisasian

Kelompok Peminatan yang dipilih peserta didik terdiri atas kelompok Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu-Pengetahuan Sosial dan Ilmu Budaya dan Bahasa Sejak mendaftar ke SMA, di Kelas X seorang peserta didik sudah harus memilih kelompok peminatan dan lintas minat. mana yang akan dimasuki. Penentuan pemilihan kelompok peminatan di SMA dilakukan dengan mempertimbangkan; 1. nilai rapor SMPMTs, 2. nilai ujian nasional SMPMTs, 3. rekomendasi guru bimbingan dan konseling di SMPMTs, Untuk mengolah nilai rapor dan nilai ujian nasional SMPMTs, satuan pendidikan dapat membentuk tim pengolah data. Nilai-nilai tersebut selajutnya diurutkan sesuai kebutuhan, bisa diurutkan berdasarkan nilai keseluruhan atau berdasarkan nilai setiap matapelajaran. Pengurutan berdasarkan nilai matapelajaran sangat disarankan karena akan membantu pihak SMA menempatkan peserta didik sesuai minat dan bakat serta didukung oleh data nilai matapelajaran yang akan ditempuh di SMA. Sebagai contoh seorang peserta didik yang memiliki minat mendalami kelompok matapelajaran Matematika dan Ilmu-ilmu Alam, maka nilai matematika dan IPA di SMPMTs dapat dijadikan rujukan untuk menempatkan peserta didik bersangkutan sesuai kriteria yang ditetapkan SMA. Demikian juga nilai bahasa Indonesia dan bahasa inggris menjadi rujukan bagi peserta didik yang berminat mengambil kelompok peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya. Agar pelaksanaan peminatan dan lintas minat berjalan sesuai yang dikehendaki maka perlu kerja sama antara panitia penerimaan peserta didik baru PPDB dengan tim kurikulum di bawah koordinasi kepala sekolah. Unsur-unsur yang terlibat dalam peminatan dan lintas minat, sebagai berikut. 1. Kepala sekolah sebagai penangungjawab seluruh kegiatan. 12 Model Penyelenggaraan Peminatan Kurikulum 2013 di SMA ©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 2. Wakil kepala sekolah bidang kurikulum sebagai pelaksana PPDB dan koordinator peminatan-lintas minat. 3. Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan sebagai pelaksana PPDB dan anggota tim peminatan-lintas minat. 4. Wakil kepala sekolah bidang hubungan masyarakat sebagai pelaksana PPDB dan anggota tim peminatan-lintas minat. 5. Wakil kepala sekolah bidang saranaprasarana sebagai anggota peminatan-lintas minat yang bertugas selaku koordinator analisis SDM dan saranaprasarana. 6. Guru BK sebagai anggota tim peminatan-lintas minat yang bertugas membuat kuesioner peminatan-lintas minat dan salah satu unsur penentu pemilihan peminatan. 7. Tim kurikulum sebagai anggota peminatan-lintas minat yang bertugas mengimput data peserta didik baru.

B. Langkah-langkah Penentuan Peminatan

1. Pelaksana PPDB melakukan penerimaan peserta didik baru sesuai prosedur yang telah ditetapkan oleh dinas pendidikan kabupatenkota setempat. 2. Tim kurikulum mulai mengolah data nilai rapor SMPMTs dan nilai UN SMPMTs seluruh calon peserta didik baru. 3. Setelah peserta didik dinyatakan diterima, satuan pendidikan dapat menyampaikan informasi pelaksanaan peminatan pada kegiatan masa orientasi siswa MOS. a. Satuan pendidikan dapat memberikan kuesioner peminatan kepada peserta didik baru untuk dikumpulkan pada hari terakhir MOS. Tujuan kuesioner diberikan di hari pertama agar peserta didik bisa mempelajari dan berkonsultasi dengan orang tua contoh kuesioner dapat dilihat pada lampiran 1a danatau 1b. b. Satuan pendidikan sebaiknya menjelaskan kepada peserta didik baru mengenai peminatan, lintas minat, dan pendalaman minat. c. Agar peserta didik memahami makna setiap mata pelajaran yang akan dipilihnya, satuan pendidikan memberikan penjelasan mengenai kebermaknaan tujuan, ruang lingkup materi, fakultasjurusan di PT, profesi yang memungkinkan, dan sebagainya setiap mata pelajaran kelompok