2.2 Kerangka Berpikir
Iklan dibuat dengan tujuan memperkenalkan suatu produk baik yang lama maupun yang baru serta meningkatkan penjualan produk tersebut, maka dari itu
iklan dibuat semenarik mungkin. Tentunya dengan perbedaan media yang ditampilkan, perusahaan yang membuat iklan menerapkan strategi yang berbeda-
beda. Maka dari itu, terdapat beberapa strategi yang digunakan oleh pengiklan agar audiens memiliki kesadaran akan merek yang diiklankan. Televisi
merupakan media periklanan yang sangat ampuh dibandingkan media periklanan yang lainnya, karena televisi menggabungkan pengelihatan, suara dan gerak.
Maraknya tayangan iklan di media televisi ini menyebabkan kompetisi diantara merek produk yang diiklankan semakin tinggi, maka pesan iklan harus diolah
sekreatif mungkin dan semenarik mungkin. Iklan produk di televisi banyak menggunakan perempuan sebagai objek utama untuk menarik perhatian
audiensnya. Perempuan dalam iklan merupakan upaya politik bujuk rayu dan
pengaburan nilai oleh iklan terhadap produk. Penggunaan figur perempuan dalam iklan cenderung menunjukkan pencitraan negatif. Diantaranya dalam bentuk
subordinatif dan eksploitasi. Pencitraan negatif stigma perempuan dalam iklan misalnya adalan iklan Victoria perfume body scent versi “We are the star” ini.
Iklan yang berdurasi 38 detik ini menggambarkan beberapa perempuan dengan berpakaian mini dan berbalut ketat ditubuhnya. Dalam ruangan yang tertutup dan
gemerlap para perempuan tersebut melakukan gerakan dan pose sensual.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pada iklan Victoria perfume body scent versi “We are the star”, eksploitasi perempuan secara operasional paling mencolok, terutama pada patologi ideologi
gender dan sistem kapitalisme masyarakat adalah terkait dengan 2 hal pokok, yakni sebagai berikut. Pertama, persoalan eksploitasi stereotip daya tarik
seksualitas perempuan tersebut. Kedua, maka sebagai konsekuensinya adalah kemunculan adanya stereotip turunan terkait dengannya, yakni eksploitasi
stereotip segenap organ tubuh yang sangat berlebihan. Dalam iklan Victoria perfume body scent versi “We are the star”, terdapat
beberapa shot yang kurang pantas untuk ditampilkan dikarenakan kurang baik bagi masyarakat yang melihatnya. Misalnya dengan menampilkan sisi sensualitas
perempuan dengan memperlihatkan beberapa perempuan dengan memperlihatkan beberapa perempuan memakai pakaian serba ketat menonjolkan lekuk tubuh
wanita dan potongan busana yang pendek sehingga terlihat bagian paha, lengan dan perutnya.
Penelitian representai sensualitas dalam iklan ini menggunakan kategori yang ditentukan oleh penulis berdasarkan isi sensualitas dalam iklan Victoria
perfume body scent versi “We are the star”.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
50
BAB III METODE PENELITIAN