Pengaruh Pelatihan Kerja dan Pengalaman Kerja Terhadap Professional Kerja Karyawan di Universitas Komputer Indonesia Bandung

(1)

Effect Of Training And Experience Of Working Professional Employees Indonesia Computer University Bandung

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Jenjang Studi Strata I Program Studi Manajemen

Disusun oleh : Septi Indriyani

21209022

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2014


(2)

ix

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

MOTTO ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah... 11

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 11

1.2.2 Rumusan Masalah ... 11

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 12

1.3.1 Maksud Penelitian ... 12

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 12

1.4 Kegunaan Penelitian ... 13

1.4.1 Kegunaan Praktis ... 13


(3)

x

2.1 Kajian Pustaka ... 15

2.1.1 Pelatihan Kerja ... 15

2.1.1.1 Pengertian Pelatihan Kerja ... 15

2.1.1.2 Indikator Pelatihan Kerja ... 17

2.1.1.3 Tujuan Pelatihan... 18

2.1.1.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi Pelatihan Kerja ... 21

2.1.1.5 Metode Penelitian... 22

2.1.2 Pengalaman Kerja ... 25

2.1.2.1 Pengertian Pengalaman Kerja ... 25

2.1.2.2 Indikator Pengalaman Kerja ... 26

2.1.2.3 Faktor-faktor yang berpengaruh Pengalaman Kerja ... 27

2.1.3 Profesional Kerja Karyawan ... 27

2.1.3.1 Pengertian Profesional Kerja Karyawan... 27

2.1.3.2 Indikator Profesioal Kerja Karyawan ... 28

2.1.3.3 Ciri-ciri Profesional ... 28

2.1.4 Penelitian Terdahulu ... 29

2.2 Kerangka Pemikiran ... 32

2.2.1 Keterkaitan Antar Variabel Penelitian ... 33

2.2.1.1 Keterkaitan Antara Variabel Penelitian ... 33 2.2.1.2 Pengaruh Pelatihan Kerja dengan


(4)

xi

2.2.1.4 Pengaruh Pengalaman Kerja terhadap Profesional

Kerja Karyawan ... 34

2.2.1.5 Pengaruh Pelatihan Kerja dan Pengalaman Kerja Terhadap Profesional Kerja Karyawan... 34

2.3 Hipotesis ... 37

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 38

3.2 Metode Penelitian ... 39

3.2.1 Desain Penelitian ... 40

3.2.2 Operasional Variabel ... 43

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data ... 47

3.2.3.1 Sumber Data ... 47

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data ... 48

3.2.4 Metode danTeknik Pengumpulan Data ... 53

3.2.4.1 Uji Validitas ... 55

3.2.4.2 Uji Reliabilitas ... 58

3.2.4.3 Uji MSI(Method Of Successive Interval) ... 60

3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 61


(5)

xii

4.1.1 Sejarah Singkat Organisasi ... 76

4.1.2 Visi Misi dan Tujuan Organisasi ... 78

4.1.3 Struktur Organisasi ... 80

4.2 Karakteristik Responden ... 81

4.3 Analisis Deskriptif ... 82

4.3.1 Analisis Deskriptif Variabel yang Diteliti ... 82

4.3.1.1 Analisis Deskriptif Pelatihan Kerja ... 83

4.3.1.2 Analisis Deskriptif Pengalaman Kerja ... 90

4.3.1.3 Analisis Deskriptif Professional Kerja Karyawan ... 98

4.4 Analisis Verifikatif ... 104

4.4.1 Analisis Jalur ... 104

4.4.2 Analisis Korelasi ... 106

4.4.3 Pengujian Hipotesis ... 107

4.4.3.1 Pengaruh Pelatihan Kerja Terhadap Pengalaman Kerja Karyawan di Universitas Komputer Indonesia ... 108

4.4.3.2 Pengaruh Pelatihan Kerja dan Pengalaman Kerja Terhadap Profesional Kerja Karyawan di Universitas Komputer Indonesia ... 112


(6)

xiii

DAFTAR PUSTAKA ... 129 LAMPIRAN


(7)

129

Hamalik, Oemar. 2001. Pengembangan Sumber Daya Manusia Manajemen Pelatihan Ketenaga kerjaan. Jakarta: Bumi Aksara.

Hardjana M.A. 2001. Training SDM yang Efektif. Yogyakarta: Kanisius

Husien Umar, 2004. Metodologi Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Bandung: Alfabeta

Manullang, M. 2002. Pengantar Bisnis. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Mathis, Robert.L & Jackson, John.H, 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia, Salemba Empat, Jakarta.

Mulyasa Enco. 2003. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

2008. Standar Kompetensidan Sertifikasi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Oemar Hamalik, 2001, Pengembangan Sumber Daya Manusia :Manajemen Pelatihan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Panggabean, Mutiara. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Rahayuni, Ni Kadek Dwi, 2012 Peneliti Bidang Manajemen Sumber Daya Manusia Dosen STIE Triatma Mulya.

Singgih, Elisha MulianidanBawono, IcukRangga. 2010.Pengaruh Independensi, Pengalaman, Due Professional Care dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas

Audit ( Studipada Auditor di KAP “Big Four” di Indonesia). Simposium Nasional Akuntansi 13. Purwokerto.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R &D. Bandung :Alfabeta cv. Hlm. 8.

Sugiyono. 2007. Variabel Intervening.

http://teorionline.wordpress.com/2007/03/15/variabel-intervening-intervening-variable/, diakses tanggal 19 Oktober 2011.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Edisi Revisi, Cetakan Xvii. : Alfabeta.


(8)

Supardi. 2005. Metode Penelitian Ekonomidan Bisnis. Yogyakarta: UII Press Trisnasari, I Gusti Agung Putu, 2001, Pengaruh Pelatihan Dan Pengalaman

Kerja Terhadap Kemampuan Kerja Karyawan Di Hotel Inna Grand Bali Beach Sanur-Bali, Skripsi, Fakultas Ekonomi Unwar, Denpasar.

Umi Narimawati. 2007. Riset Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Agung Media

Umi Narimawati.2008.Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Teori dan Aplikasi Bandung: Agung Media

Veithzal Rivai. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan : Dari Teori KePraktik. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.


(9)

vi Assalamua’laikumWr. Wb.

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rakhmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan usulan penelitian ini sebagai salah satu syarat dalam menempuh jenjang S1 pada Program Studi Manajemen di Universitas Komputer Indonesia. Adapun judul yang diambil oleh penulis dalam penelitian ini adalah “ Pengaruh Pelatihan Kerja dan Pengalaman Kerja Terhadap Profesional Kerja Karyawan di Universitas Komputer Indonesia Bandung”. Karena atas izin Allah SWT, juga berkat usaha, doa, semangat, bimbingan serta dukungan yang penulis terima baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan proposal usulan penelitian ini.

Dalam penyajian pengajuan unit penelitian ini penulis menyadari berhasilnya studi dan penyusunan pengajuan unit penelitian ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, terutama kepada Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE.,M.Si, selaku dosen pembimbing yang dengan sabarnya, ilmu pengetahuan, serta kemudahan yang diberikan dalam meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, arahan, serta masukannya di sela-sela kesibukan beliau yang amat sangat membantu penulis , serta bagi pihak-pihak yang telah memberikan semangat dan do’a kepada penulis dalam menghadapi setiap tantangan sehingga


(10)

vii Komputer Indonesia

2. Ibu Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE.,M.Si, Selaku Wakil Rektor Universitas Komputer Indonesia dan sekaligus selaku Dosen Pembimbing. 3. Ibu Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec. Lic selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

4. Ibu Dr. Raeni Dwisanty, SE., M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia

5. Ibu Isniar Budiarti, SE., M.Si selaku Dosen Wali Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia

6. Ibu Trustorini Handayani, SE., M.Si selaku Dosen Penguji I Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia. 7. Ibu Lita Wulantika, SE., M.Si selaku Dosen Penguji II Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

8. Kedua Orang Tua Hepap, Hemam tercinta yang telah sabar mendidik, memberikan dukungan moril maupun materil serta do’a sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

9. Kakak dan Adikku tersayang T’tot, T’not, Mas Dani, Orin dan Ade Wasi yang telah memberikan dukungan, dan menjadi motivasi serta penyemangat bagi penulis untuk dapat segera menyelesaikan skripsi ini


(11)

viii

Bryan, Bagja, Hendri, serta semua rekan- rekan seperjuangan skripsi di semester genap, terimakasih atas kebersamaannya selama ini.

12.Bapak Agus Riyanto,S.T.,M.T serta seluruh staf karyawan Universitas Komputer Indonesia Bandung. Terimakasih atas kesempatan yang telah diberikan untuk saya melakukan penelitian ini, serta untuk para semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang juga telah membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.

Akhir kata semoga pengajuan unit penelitian ini dapat bermanfaat dan memberikan sumbangsih pemikiran untuk perkembangan pengetahuan bagi penulis maupun bagi pihak yang berkepentingan.

Wasalamu’alaikum Wr. Wb

Bandung, Agustus 2014 Penulis

Septi Indriyani NIM. 21209022


(12)

i

TERHADAP PROFESIONAL KERJA KARYAWAN DI UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

SEPTI INDRIYANI NIM : 21209022

Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Skripsi pada tanggal: Agustus 2014

Menyetujui Pembimbing

Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE.,M.Si. NIP.4127.34.02.015

Dekan Ketua

Fakultas Ekonomi Program StudiManajemen

Prof. Dr. Hj. DwiKartini,SE. Spec.lic Dr. RaeniDwiSanty, SE., M.Si.


(13)

penelitian, menyetujui :

“Untuk memberikan kepada Universitas Komputer Indonesia Hak Bebas Royalty Noneksklusif atas penerimaan ini dan bersedia untuk di-online-kan sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk kepentingan riset dan pendidikan”.

Bandung, Agustus 2014 Menyetujui;

Penulis Kepala Bagian

Administrasi Umum Unikom

Septi Indriyani Agus Riyanto, S.T.,M.T NIM. 21209022 NIP. 4127.70.03.007

Mengetahui, Pembimbing

Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE.,M.Si NIP . 4127.34.02.015

Catatan :

Kecuali BAB II, IV tidak untuk dionlinekan, dengan alasan kedua Bab tersebut merupakan hasil kerja penulis selama penyusunan skripsi.


(14)

Nama : Septi Indriyani Jenis kelamin : Perempuan

Tempat, tanggal lahir : Bandung, 30 September 1987 Kewarganegaraan : Indonesia

Status : Mahasiswa

Tinggi, berat badan : 158 cm, 44 kg

Agama : Islam

Alamat lengkap : Jln. Letkol GA Manulang Padalarang no.98 Rt/Rw :05/03 Desa Padalaran, Bandung

No Telp : 089658823339

E-mail : septiindriyani30@yahoo.com

PENDIDIKAN FORMAL

1993 – 1999 : SDN 1 Padalarang 1999 – 2002 : SMPN 2 Padalarang 2002 – 2005 : SMK Pasundan, Cimahi 2005 – 2008 : LPKIA Bandung

2009 – 2014 : Program Sarjana (S-1) Manajemen Ekonomi Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung

PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Seminar – seminar

2. Traininng Motivation 3. Brevet Pajak


(15)

1 1.1 Latar Belakang Penelitian

Sumber daya manusia dapat mempengaruhi efisiensi dan efektivitas organisasi. oleh karena itu sumber daya manusia harus dikelola dengan baik sehingga dapat menghasilkan sdm yang berkualitas yang tentunya akan memberi keuntungan besar bagi organisasi atau perusahaan. Sebesar apapun usaha dari organisasi untuk meningkatkan kualitas tenaga kerjanya. Tapi bila tidak didukung oleh tenaga sumber daya manusia itu sendiri maka tidak akan ada artinya, oleh karena itu antara pihak organisasi dan pihak tenaga kerja harus ada kerja sama satu sama lain.

Organisasi atau perusahaan tidak dapat melakukan aktifitasnya tanpa adanya tenaga sumber daya manusia, Sumber daya manusia (SDM) merupakan satu-satunya aset penting organisasi yang dapat menggerakkan sumber daya lainnya.Sebesar apapun usaha dari organisasi untuk meningkatkan kualitas tenaga kerjanya. Tapi bila tidak didukung oleh tenaga sumber daya manusia itu sendiri maka tidak akan ada artinya,oleh karena itu antara pihak organisasi dan pihak tenaga kerja harus ada kerjasama satu sama lain. Organisasi atau perusahaan tidak dapat melakukan aktifitasnya tanpa adanya tenaga sumber daya manusia, Sumber daya manusia (SDM) merupakan satu-satunya asset penting organisasi yang dapat menggerakkan sumber daya lainnya.


(16)

Karyawan merupakan salah satu produksi yang terpenting dalam suatu perusahaan, tanpa mereka betapa sulitnya perusahaan dalam mencapai tujuan, mereka yang menentukan maju mundurnya suatu perusahaan, dengan memiliki tenaga-tenaga kerja yang terampil perusahaan telah mempunyai aset yang sangat mahal, yang sulit dinilai dengan uang. Proses pendirian suatu perusahaan baik itu yang bergerak dalam bidang industri maupun jasa selalu dilandasi keinginan untuk mencapai tujuan dan sasaran tertentu.

Banyak hal yang disinyalir sebagai penyebab keluarnya seorang karyawan dari suatu pekerjaan.Situasi kerja yang dihadapi saat ini tidak sesuai dengan harapan yang diinginkan pengaruh pelatihan dapat meningkatkan kerja seorang karyawan, baik dalam penanganan pekerjaan yang ada pada saat ini maupun pekerjaan yang ada pada masa yang akan datang sesuai dengan bidang tugas yang di emban dalam professional kerja. Disamping itu, harus dibekali dengan pengalaman, yang memiliki peranan besar dalam menyelesaikan masalah maupun kendala yang dialami karyawan dalam menjalankan roda organisasi agar dapat lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.

Pelaksanaan pelatihan merupakan suatu usaha untuk menghilangkan terjadinya kesenjangan antara unsur-unsur yang dimiliki oleh seorang tenaga kerja dengan unsur-unsur yang dikehendaki oleh organisasi. Usaha tersebut dilakukan melalui peningkatan kemampuan kerja yang dimiliki oleh tenaga kerja dengan cara menambah pengetahuan dan keterampilannya. Pelatihan sangat penting bagi karyawan baru maupun karyawan yang sudah lama adapun definisi-definisi pelatihan sebagai berikut :


(17)

Menurut Veithzal Rivai ( 2004 : 226 ) menyatakan bahwa Pelatihan secara sistematis mengubah tingkah laku karyawan untuk mencapai tujuan organisasi.

Dengan demikian jelas bahwa pelatihan merupakan kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan, keterampilan, dan perubahan sikap individu dalam perusahaan agar dalam melaksanakan tugas yang diembannya menjadi lebih baik lagi. Dengan kata lain setiap pegawai membutuhkan suatu program pelatihan untuk meningkatkan prestasi kerjanya.

Pada dasarnya pelatihan merupakan proses mengajarkan keahlian dan pemberian pengetahuan dimana karyawan dapat memperbaiki dan melaksanakan tugasnya dengan baik serta dapat merubah sikap kearah yang lebih baik. Menurut Robert L. Mathis at all (2006 : 301) menyatakan bahwa Pelatihan sebuah proses dimana orang-orang mendapatkan kapabilitas untuk membantu pencapaian tujuan-tujuan organisasional.

Hal ini dapat dilihat dari program pelatihan yang berupa on the job training dan off the job training, yang meliputi general training, supervisor training, language training, fire training, dan life save guard. Kegiatan pelatihan secara kontinyu dilakukan oleh karyawan bertujuan untuk mengembangkan wawasan, pengetahuan, dan keterampilan yang dimiliki professional kerja, sehingga karyawan mampu melaksanakan tugas dan kewajiban yang dibebankan kepadanya. Kegiatan pelatihan ini diwujudkan untuk mendorong karyawan untuk berprestasi yang nantinya dapat meningkatkan kemampuan kerja karyawan.

Karyawan yang telah berpengalaman mungkin memerlukan latihan untuk mengurangi atau menghilangkan kebiasaan-kebiasaan kerja yang kurang baik atau


(18)

mempelajari keterampilan-keterampilan kerja baru yang akan meningkatkan prestasi kerja mereka dalam mencapai sasaran-sasaran pekerjaan yang telah ditetapkan (Handoko, 2001:107).Karyawan dengan pengalaman kerja akan lebih mudah melaksanakan pekerjaan, dibandingkan dengan karyawan lama dan baru tidaklah bisa disamakan. Banyaknya pengalaman maka kemungkinan untuk mewujudkan professional kerja yang baik dan sebaliknya bila tidak cukup berpengalaman dalam melaksanakan tugasnya seseorang akan besar kemungkinan mengalami kegagalan. Seorang karyawan dengan pengalaman kualitas rendah, cenderung tidak puas dengan pekerjaan mereka, kurang berkomitmen untuk karyawan.Keberhasilan perusahaan dalam pencapaian tujuan tergantung pada peran aktif karyawan, dimana setiap karyawan dalam perusahaan harus mampu bekerja dengan cara mempunyai pengalaman dan professional kerja yang baik bagi perusahaan.

Dengan demikian karyawan yang memiliki profesional tinggi diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam pencapaian tujuan karyawan. Secara khusus, peningkatan profesional kerja diharapkan dapat memberikan dampak bagi peningkatan kerja dan kepuasan bagi karyawan, ini merupakan salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh setiap karyawan yang bekerja dalam suatu organisasi

Menurut Glickman dalam buku Mulyasa (2008 : 201), profesional kerja memiliki dua ciri yaitu tingkat kemampuan yang tinggi dan komitmen yang tinggi. Oleh sebab itu, pembinaan profesional kerja harus diarahkan pada dua hal tersebut.Sertifikasi dan uji kompetensi perlu dilakukan secara berkala dalam


(19)

rangka peningkatan kemampuan profesional kerja, agar karyawan terus meningkat dan tetap memenuhi syarat profesional.

Dengan demikian sangatlah penting untuk diteliti secara mendalam mengenai pengaruh pelatihan kerja yang dikembangkan serta pengalaman kerja yang meningkatkan professional kerja pada diri masing-masing karyawan sehingga akan memberikan dampak pada prestasi kerja karyawan serta akan berpengaruh pada keuntungan yang diterima oleh karyawan unikom.

Universitas Komputer Indonesia (Unikom) berdiri pada tahun 2000 (yang seblumnya adalah IGI-LPKIG, yang berdiri pada tahun 1995)Sebagai Universitas yang berbasis pada ICT (Information and Communication Technology), Unikom membuka aplikasi seluas-luasnya baik bagi civitas academia maupun masyarakat luas untuk memanfaatkan open publication atau open publication atau open content untuk publikasi ilmiah. Universitas Komputer Indonesia (Unikom) sebagai suatu lembaga pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat, perlu untuk memperhatikan dalam berprofesional kerja yang dimiliki oleh karyawan agar tetap tangguh mempertahankan daya hidupnya secara berkesinambungan di abad yang kompetitif, cepat berubah, dan penuh ketidak pastian.

Faktor yang mempengaruhi bagaimana karyawan dalam berprofesional kerja supaya setiap karyawan bisa lebih berprofesional terhadap pekerjaannya sehingga karyawan terlihat memiliki pengalaman dalam profesional kerja dan cenderung memiliki ikatan dalam disiplin terhadap profesional adalah dengan meningkatkan pelatihan kerja dan profesional kerja tersebut.


(20)

Setiap tahun UNIKOM menerima lebih dari 2000 mahasiswa baru. Terjadinya peningkatan pendaftar calon mahasiswa baru UNIKOM setiap tahun ini dikarenakan banyak peminat mahasiswa ingin menempuh studi di UNIKOM.Sumberdaya manusia sebagai salah satu faktor internal yang berperan penting berhasil tidakannya suatu organisasi atau perusahaan dalam mencapai tujuannya. Tapi pada hakeketnya sumberdaya di UNIKOM masih terdapat karyawan yang penempatanya tidak sesuai dengan latar belakang pendidikanya.

Fenomena yang terlihat disini adalah dari proses pelatihan karyawan di UNIKOM yang cenderung tidak selektif dalam pelatihan kerja sehingga disini terdapat pelatihan calon karyawan yang diarahkan secara spesifik, Hal ini dilihat dari latar belakang pendidikan karyawan yang tidak sesuai dengan aturan yang diberikan oleh UNIKOM, Contohnya masih banyak karyawan yang belum disiplin dan belum tepat waktu. Apabila hal ini tidak ditindak lanjuti dengan baik dan cepat maka bisa menghambat terhadap perkembangan UNIKOM karena memiliki karyawan yang belum profesional dalam bekerja. Berdasarkan latar belakang pendidikan karyawan Unikom yang diperoleh dari bagian BAAK UNIKOM, terdapat banyak karyawan yang penempatan pekerjaannya tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan sebelumnya.

Berdasarkan survey awal melalui penyebaran kuesioner, wawancara langsung dan pengamatan yang dilakukan di UNIKOM, peneliti menemukan bahwa sebagian karyawan di UNIKOM kurang profesional terhadap perusahaan dan tidak berusaha untuk meningkatkan pelatihan dalam perusahaan, sehingga dapat disimpulkan tidak semua karyawan melakukan pelatihan pada karyawan dan


(21)

hanya sebagian karyawan yang melakukan pelatihan untuk karyawan. Table data hasil survey awal sebagai berikut :

Tabel 1.1

Hasil Survei Awal Pelatihan Kerja

No Pertanyaan

Ya Tidak

Persentasi (%)

Persentasi (%) 1 Apakah pelatihan yang diberikan menghasilkan

kemampuan karyawan yang lebih baik dalam bekerja.

8 2

80% 20%

2 Apakah semua karyawan memperoleh pelatihan dan pengembangan keterampilan secara teratur.

3 7

30% 70%

3 Apakah setelah mengikuti pelatihan maka keterampilan karyawan mengalami peningkatan.

8 2

80% 20%

4 Apakah di perusahaan anda bekerja sering melakukan pelatihan kepada karyawan untuk menunjang kinerja bagi tiap-tiap bagian.

3 7

30% 70%

Sumber : Data diolah

Berdasarkan tabel 1.1 dapat disimpulkan bahwa 80% karyawan menghasilkan kemampuan karyawan dalam pelatihan pekerjaan yang di berikan dan 20% yang tidak memiliki kemampuan karyawan dalam pelatihan pekerjaan yang diberikan, selanjutnya terdapat 30% karyawan yang memperoleh pelatihan dan pengembangan keterampilan dalam bekerja dan sisanya sebanyak 70% belum memperoleh pelatihan dan pengembangan keterampilan dalam bekerja, selanjutnya terdapat 80% menjawab telah mengikuti pelatihan maka keterampilan karyawan mengalami peningkatan dalam bekerja dan sisanya sebanyak 20% memberikan jawaban tidak aktif mengikuti pelatihan maka keterampilan karyawan mengalami peningkatan dalam bekerja. Lalu terdapat 30% responden menjawab di perusahaan anda bekerja sering melakukan pelatihan kepada


(22)

karyawan untuk menunjang kinerja bagi tiap-tiap bagian, dan sisanya sebanyak 70% menjawab tidak di perusahaan anda bekerja sering melakukan pelatihan kepada karyawan untuk menunjang kinerja bagi tiap-tiap bagian. Oleh karna itu ditarik kesimpulan dari hasil survey bahwa pelatihan kerja terhadap karyawan masih belum diarahkan dan cenderung tidak selektif pada UNIKOM Bandung.

Tabel 1.2

Hasil Survei Awal Pengalaman Kerja

No Pertanyaan

Ya Tidak

Persentasi (%)

Persentasi (%) 1 Apakah semua karyawan yang berpengalaman

biasa melakukan banyak tugas pemeriksaan dengan cepat dan tepat.

8 2

80% 20%

2 Apakah setiap karyawan yang berpengalaman dalam bekerja memiliki banyak pelatihan yang cukup.

5 5

50% 50%

3 Apakah anda dapat mengukur waktu anda dalam menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan akurat.

9 1

90% 10%

4 Karyawan yang memiliki pengalaman di perusahaan sebelumnya memiliki professionalitas kerja yang lebih tinggi disbanding karyawan yang belum memiliki pengalaman.

8 2

80% 20%

Sumber : Data diolah

Berdasarkan tabel 1.2 diatas menunjukan bahwa 80% responden semua karyawan yang berpengalaman biasa melakukan banyak tugas pemeriksaan dengan cepat dan tepat dan 20% menjawab tidak semua karyawan yang berpengalaman biasa melakukan banyak tugas pemeriksaan dengan cepat dan tepat. Lalu terdapat 50% responden menjawab setiap karyawan yang berpengalaman dalam bekerja memiliki banyak pelatihan yang cukup dan 50%


(23)

menjawab tidak setiap karyawan yang berpengalaman dalam bekerja memiliki banyak pelatihan yang cukup. Masih dalam pertanyaan 90% redponden dapat mengukur waktu anda dalam menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan akurat dan sedangkan 10% responden menjawab tidak dapat mengukur waktu anda dalam menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan akurat. Selanjutnya menjawab 80% karyawan yang memiliki pengalaman di perusahaan sebelumnya memiliki professionalitas kerja yang lebih tinggi dibanding karyawan yang belum memiliki pengalaman dan sedangkan 20% menjawab tidak semua karyawan yang memiliki pengalaman di perusahaan sebelumnya memiliki professionalitas kerja yang lebih tinggi dibanding karyawan yang belum memiliki pengalaman. Pengalaman kerja terhadap karyawan masih belum baik sehingga masih banyak karyawan yang jujur dan berkompeten pada UNIKOM Bandung.

Tabel 1.3

Hasil Survei Awal Profesional Kerja Karyawan

No Pertanyaan

Ya Tidak

Persentasi (%)

Persentasi (%) 1 Apakah perusahaan anda sering melakukan

evaluasi kerja untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya.

8 2

80% 20%

2 Perusahaan anda memiliki strategi yang tepat untuk pengembangan profesional kerja.

9 1

90% 10%

Sumber : Data diolah

Berdasarkan tabel 1.3 dari variabel profesional kerja karyawan dapat dilihat 80% menyatakan bahwa perusahaan sering melakukan evaluasi kerja untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya dan 20% responden menjawab tidak melakukan evaluasi kerja untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya,


(24)

selanjutnya 90% menjawab bahwa perusahaan memiliki stategi yang tepat untuk pengembangan profesional kerjanya dan sedangkan 10% responden menjawab tidak memiliki stategi yang tepat untuk pengembangan profesional kerjanya.Maka dari itu dapat ditarik kesimpulan bahwa professional kerjakaryawan pada UNIKOM Bandung harus lebih di tingkatkan agar mendapat karyawan yang belum disiplin dan belum tepat waktu pada UNIKOM Bandung.

Selain fenomena diatas, terdapat beberapa masalah pada karyawan UNIKOM menurut wawancara dengan (Agus Riyanto, S.T., M.T, ) selaku Bagian Administrasi Umum diantaranya Masih tingginya perbedaan dalam menyelesaikan pekerjaan dan ada pula pelatihan kerja yang masih belum diarahkan sehingga masih perlu ada pelatihan terhadap karyawan tersebut seperti pelatihan yang dapat dilakukan oleh sekertaris misalnya menerima telepon atau pelayanan, kearsipan, online dll.

Melihat permasalahan yang terjadi di Universitas Komputer Indonesia Bandung tersebut beserta penjelasan keterkaitannya dengan teori, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pelatihan kerja, pengalaman kerja dan professional kerja karyawan, dengan harapan penulis dapat mengetahui hubungan antara variabel tersebut.

Maka peneliti memantapkan diri menyusun seminar penelitian ini dengan mengambil judul “PENGARUH PELATIHAN KERJA DAN PENGALAMAN


(25)

1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di kemukakan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa identifikasi masalah dari penelitian tersebut adalah, seberapa besar dampak atau pengaruh penelitian kerja dan pengalaman kerja terhadap professional kerja karyawan. Yang mana di dalamnya merumuskan tentang professional kerja yang optimal sehingga dapat menciptakan nilai kerja yang memuaskan.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana Pelatihan Kerja yang dilakukan Karyawan di Universitas Komputer Indonesia.

2. Bagaimana Pengalaman KerjaKaryawan di Universitas Komputer Indonesia.

3. Bagaimana Professional Kerja Karyawan di Universitas Komputer Indonesia.

4. Bagaimana Pelatihan Kerja berpengaruh terhadap Pengalaman Kerja di Universitas Komputer Indonesia.

5. Apakah Pelatihan Kerja berpengaruh Signifikan Terhadap Profesional Kerja Karyawan di Universitas Komputer Indonesia.

6. Apakah Pengalaman Kerja Berpengaruh Signifikan Terhadap Profesional Kerja Karyawan di Universitas Komputer Indonesia.


(26)

7. Apakah Pelatihan Kerja dan Pengalaman Kerja Secara Simultan Berpengaruh Signifikan Terhadap Professional Kerja Karyawan di Universitas Komputer Indonesia.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud penelitian menggambarkan atau menelaah situasi/fenomena/ peristiwa sosial tertentu. Setelah melakukan observasi peneliti kemudian memaparkan atau mendeskripsikan hasil obervasinya. Karena penelitian dilakukan secara sistematis dan terencana, maka hasil yang diperoleh umumnya lebih akurat dibandingkan cara-cara yang lain.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Didasarkan terhadap rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk Mengetahui Pelatihan Kerja yang dilakukan Karyawan Universitas

Komputer Indonesia.

2. Untuk Mengetahui Pengalaman KerjaKaryawan Universitas Komputer Indonesia.

3. Untuk Mengetahui Professional Kerja KaryawanUniversitas Komputer Indonesia.

4. Untuk mengetahui Pelatihan Kerja berpengaruh terhadap Pengalaman Kerja di Universitas Komputer Indonesia.

5. Untuk Mengetahui Pelatihan Kerja berpengaruh Signifikan Terhadap Profesional Kerja Karyawan Universitas Komputer Indonesia.


(27)

6. Untuk Mengetahui Pengalaman Kerja Berpengaruh Signifikan Terhadap Profesional Kerja Karyawan pada Universitas Komputer Indonesia.

7. Untuk Mengetahui Pelatihan kerja dan Pengalaman Kerja Secara Simultan Berpengaruh Signifikan Terhadap Profesional Kerja karyawan Universitas Komputer Indonesia.

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian yang dilakukan penulis diharapkan mempunyai 2 (dua) kegunaan utama,yaitu (1) kegunaan Akademis dan (2) kegunaan Praktis. Adapun kegunaan dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan:

1.4.1. Kegunaan Praktis

1. Bagi perusahaan hasil penelitian ini diharapkan dapat gunakan sebagai bahan informasi dan masukan yang dapat digunakan sebagai literature maupun bahan rujukan atau masukan mengenai professional kerja dan sebagai gambaran tentang pelatihan kerja karyawan dan untuk mengetahui tingkat pengalaman kerja seseorang didalam suatu perusahaan.

2. Bagi bagi karyawan hasil penelitian diharapkan untuk menambah pengetahuan dan bahan pertimbangan untuk penelitian lanjutan atau yang lainya.

1.4.2. Kegunaan Akademis

1. Dengan penelitian ini dapat menambahkan wawasan baru, baik dalam teori yang dapat diterapkan dalam pengembangan ilmu manajemen sumber


(28)

daya manusia memberikan referensi tentang pelatihan kerja dalam pengalaman kerja sehingga karyawan dapat professional dalam bekerja. 2. Dengan menelaah teori-teori yang ada, diharapkan dapat menjawab

permasalahan yang sama ini belum teratasi, yakni dalam hal pelatihan kerja, pengalaman kerja dalam berprofesional karyawan di UNIKOM.

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian di Universitas Komputer Indonesia. Jln. Dipati Ukur No 112, 116, 102, 114 Bandung.

Tabel 1.4

Jadwal Kegiatan Penelitian dan Pembuatan Usulan Penelitian

Keterangan

Bulan

Maret April Mei Juni Juli Agustus

Mingguke:

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 UsulanPenelitian

PelaksanaanPenelitian Pengumpulan Data Penelitian PenyusuananPenelitian PengolahandanAnalisis data SidangAkhir


(29)

38 BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Pengertian dari objek penelitian menurut Sugiyono (2011:32) adalah sebagai berikut:

“Objek penelitian adalah sarana ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid dan reliable tentang suatu hal.”

Pengertian dari objek penelitian menurut Sugiyono (2011:32) adalah sebagai berikut :

“Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian, juga dimana dan kapan penelitian dilakukan, bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu”.

Objek penelitian penting diungkapkan karena berperan dalam menunjang keberhasilan kegiatan selama penelitian, sehingga hal-hal yang diperlukan dalam penelitian akan mudah dicapai. Dengan demikian yang menjadi objek penelitian ini adalah “Pengaruh Pelatihan Kerja dan Pengalaman Kerja Terhadap Profesional Kerja Karyawan di Universitas Komputer Indonesia Bandung. Dengan objek penelitian adalah Universitas Komputer Indonesia Bandung, di dalam penelitian ini, penulis akan diteliti. Variabel yang akan diteliti adalah:


(30)

1. Variabel Indevendent (Variabel Bebas),

adalah variabel yang menjadi sebab terjadinya atau terpengaruhnya variabel dependent (variabel tidak bebas). Variabel indevendent meliputi (variabel X1) dalam penelitian ini adalah Pelatihan Kerja dan (variabel X2) Pengalaman Kerja.

2. Variabel dependent (variabel tidak bebas),

adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel independent. Variabel dependent yaitu variabel Y yang dalam penelitian ini adalah Professional Kerja Karyawan. Pelatihan Kerja dan Pengalaman Kerja merupakan factor penyebab, sedangkan Professional Kerja Karyawan factor akibat.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Dalam melaksanakan penelitian ini, metode penelitian yang akan digunakan penelitian adalah metode deskriptif dengan menggunakan metode analisis kualitatif.

Metode penelitan menurut Sugiyono (2007:4) sebagai berikut:

“Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untukmendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan,dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapatdigunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah.”

Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif. Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui


(31)

pengaruh atau hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti.

Pengertian metode deskriptif menurut Sugiyono (2011:147) adalah sebagai berikut:

“Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi”.

Metode deskriptif digunakan untuk menggambarkan rumusan masalah satu sampai enam.Data yang dibutuhkan adalah data yang sesuai dengan masalah-masalah yang ada sesuai dengan tujuan penelitian, sehingga data dapat dikumpulkan, dianalisis, dan ditarik kesimpulan dengan teori-teori yang telah dipelajari, untuk kemudian ditarik kesimpulan.

Sedangkan metode verifikatif menurut Mashuri (2008:45) dalam Narimawati Umi (2010:29) adalah sebagai berikut:

“Metode verifikatif yaitu memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan”

Metode ini dimaksudkan untuk pengujian hipotesis dengan menggunakan perhitungan statistika yaitu pengujian pengaruh dari variabel independent terhadap variabel dependent yang diteliti.

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian sangat diperlukan perencanaan dan perancangan penelitian, agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik


(32)

dan sistematis. Menurut Moh. Nazir (2005:84) mendefinisikan desain penelitian sebagai berikut, Desain dari penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.

Berdasarkan proses penelitian yang dijelaskan di atas, maka desain penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:

1. Menetapkan masalah berdasarkan latar belakang penelitian sehingga mendapatkan judul sesuai dengan masalah yang ditemukan

2. Mengidentifikasi masalah yang terjadi pada Universitas Komputer Indonesia Bandung.

3. Merumuskan masalah dengan membuat spesifikasi dari tujuan dan hipotesis untuk diuji. Masalah yang diteliti pada penelitian ini adalah Pelatihan Kerja (X1) dan Pengalaman Kerja (X2) terhadap Profesional

Kerja Karyawan (Y).

4. Menetapkan tujuan penelitian yang dilakukan.

5. Menetapkan hipotesis sesuai dengan fenomena yang terjadi dengan berdasarkan teori.

6. Menetapkan konsep variabel sekaligus melakukan pengukuran variabel yang digunakan. Pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengukuran dengan skala ordinal karena data yang diukurnya berupa tingkatan. Pada skala ini, urutan simbol atau kode berupa angka yang mempunyai arti urutan jenjang yang dimulai dari yang positif sampai yang paling negatif dan sebaliknya.


(33)

7. Mengumpulkan data mengenai Pelatihan Kerja dan Pengalaman Kerja terhadap Professional Kerja Karyawan pada Universitas Komputer Indonesia Bandung.

8. Melakukan analisis data mengenai Pelatihan Kerja dan Pengalaman Kerja terhadap Professional Kerja Karyawan pada Universitas Komputer Indonesia Bandung.

9. Melakukan pelaporan hasil penelitian.

Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat dikatakan bahwa desain penelitian merupakan semua proses penelitian dalam suatu studi tertentu yang dilakukan oleh penulis dalam melaksanakan penelitian mulai dari perencanaan sampai pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada waktu tertentu, maka dapat digambarkan desain dari penelitian ini sebagai berikut:

Tabel 3.1 Matriks Penelitian Tujuan Penelitian Desain Penelitian Jenis Penelitian Metode yang Digunakan

Unit Analisis Time Horizon T – 1 Descriptive Descriptive

dan survey Karyawan Universitas Komputer Indonesia Cross Sectional T – 2 Descriptive Descriptive

dan survey

Cross Sectional T – 3 Descriptive Descriptive

dan survey

Cross Sectional T – 4, 5, 6,7 Descriptive &

Verifikatif Descriptive dan Explanatory Survey Cross Sectional


(34)

Desain penelitian ini menggunakan pendekatan paradigm hubungan antara dua variabel bebas secara bersamaan yang mempunyai hubungan dengan satu variable tergantung.

Desain penelitian tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.1 Desain Penelitian

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Menurut Narimawati Umi (2008:30) pengertian operasional variabel adalah sebagai berikut:

“Operasionalisasi Variabel adalah proses penguraian variabel penelitian ke dalam sub variabel, dimensi, indikator sub variabel, dan pengukuran. Adapun syarat penguraian operasionalisasi dilakukan bila dasar konsep dan indikator masing-masing variabel sudah jelas, apabila belum jelas secara konseptual maka perlu dilakukan analisis faktor”.

Sesuai judul yang diungkapkan oleh penulis yaitu Pengaruh Pelatihan kerja dan Pengalaman Kerja terhadap Profesional Kerja Karyawan di UNIKOM Bandung.Maka variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Pelatihan Kerja (X1)

Pengalaman Kerja (X1)

Profesional Kerja Karyawan(Y)


(35)

1. Variabel Independen (X)

Variabel independen yaitu variabel bebasyang biasa juga mempengaruhi variabel lain. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Pelatihan Kerja (X1) dan Pengalaman Kerja (X2).Kedua variabel tersebut menggunakan skala ordinal dengan data-data diperoleh dari hasil kuesioner dan wawancara.

2. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau mempengaruhi variabel lainnya.Dalam penelitian ini variabel dependen yaitu Professional Kerja Karyawan (Y).Data-data diperoleh dari hasil kuesioner dan wawancara di UNIKOM Bandung.

Agar lebih jelas berikut indicator-indikator yang di tuangkan dalam table Operasional Variabel.


(36)

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel Variabel Konsep

Variabel

Indikator Ukuran Skala No

Item Sumber Data Pelatihan Kerja (X1)

Pelatihan adalah kegiatan untuk memperbaiki

kemampuan

karyawan dengan cara meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

operasional dalam menjalankan suatu pekerjaan.

Soeprihanto 42 (2000 : 17)

- Kemampuan karyawan - Tingkat kesesuian kemampuan karyawan O R D I N A L 1 3 5 Bagian Administ rasi Umum Unikom - Pengetahuan - Tingkat

kesesuian pengetahuan - Keterampilan operasional - Tingkat kesesuaian keterampilan operasional Pengalama n Kerja (X2)

Pengalaman kerja adalah sesuatu atau kemampuan

yang dimiliki oleh para karyawan dalam menjalankan

tugas – tugas yang dibebankan

kepadanya.

(Knoers dan Haditono (1999) dalam Asih (2006: 12))

- Lama waktu bekerja

- Tingkat

kesesuaian lama waktu bekerja O R D I N A L 7 9

11 Bagian Administ

rasi Umum Unikom - Banyak pelatihan - Tingkat

kesesuaian banyaknya pelatihan - Pekerjaan dengan

baik dan akurat

- Tingkat kesesuian pekerjaan dengan baik dan akurat.

Profesional Kerja Karyawan

(y)

Profesional adalah komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuan

profesionalnya dan terus menerus mengembangkan strategi-strategi yang digunakannya dalam melakukan pekerjaan sesuai dengan profesinya.

Shafer et al.,(2001)

- Meningkatkan kemampuan Profesionalnya - Tingkat kesesuaian meningkatkan kemampuan profesionalnya O R D I N A L 13 16 Bagian Administ rasi Umum Unikom - Mengembangkan strategi - Tingkat kesesuaian mengembangkan strategi


(37)

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah ordinal. Pengertian skala ordinal menurut Sugiono (2009) adalah sebagai berikut ;

“Skala ordinal, adalah skala yang berjenjang dimana sesuatu lebih atau kurang dari yang lain. Data yang diperoleh dari pengukuran dengan skala ini disebut dengan data ordinal yaitu data yang berjenjang yang jarak antara satu dengan yang lain tidak sama. Dari pengertian diatas tujuan dari penggunaan skala ordinal nilai pada jawaban informasi berupa nilai pada jawaban. Variabel-variabel tersebut diukur oleh instrumen pengukur dalam bentuk kuesioner berskala ordinal yang memenuhi pertanyaan-pertanyaan tipe skala likert. Menurut Sugiono (2009:73) skala likert adalah sebagai berikut ;

“skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.” Untuk setiap pilihan jawaban diberi skor, maka responden harus menggambarkan, mendukung pertanyaan (item positif) atau tidak mendukung pertanyaan (item negatif). Skor atas pilihan jawaban untuk kuesioner yang diajukan untuk pertanyaan positif adalah sebagai berikut :

Tabel 3.3

Pilihan Jawaban Kuesioner Positif

Keterangan Skor

a. Sangat Setuju (SS) 5

b. Setuju (S) 4

c. Kurang Setuju(KS) 3 d. Tidak Setuju (TS) 2 e. Sangat Tidak

Setuju (STS)

1 Sumber : Sugiyono, 2011

Sedangkan atas pilihan jawaban untuk kuisioner yang diajukan untuk pertanyaan negatif adalah sebagai berikut :


(38)

Tabel 3.4

Pilihan Jawaban Kuisioner Negatif Jawaban

Responden

Skor a. Sangat Setuju (SS) 5

b. Setuju (S) 4

c. Kurang Setuju (KS) 3 d. Tidak Setuju (TS) 2 e. Sangat Tidak

Setuju (STS)

1 Sumber : Sugiyono, 2011

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data 3.2.3.1 Sumber Data

Jenis data yang digunakan penulis pada penelitian mengenai Pengaruh Pelatihan Kerja dan Pengalaman Kerja terhadap Profesional Kerja Karyawan di UNIKOM Bandung adalah data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang diambil langsung dari responden secara langsung yang dikumpulkan melalui survey lapangan dengan menggunakan teknik pengumpulan tertentu yang dibuat untuk itu.(Umi Narimawati 2007:76)

2. Data sekunder

Data Sekunder merupakan data penunjang yang digunakan untuk mendukung penelitian, dalam penelitian ini meliputi informasi mengenai jumlah karyawan, data hasil evaluasi karyawan, penelitian terdahulu, serta materi perkuliahan yang berhubungan dengan objek data yang akan diteliti oleh penulis. (Umi Narimawati 2007:76)


(39)

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data

Sebelum menentukan penentuan data yang akan dijadikan sampel, terlebih dahulu dikemukakan tentang populasi dan sampel berdasarkan sensus.

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2009:115), populasi adalah “Wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristiktertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Berdasarkan pengertian tersebut maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang ada di Universitas Komputer Indonesia berjumlah sebanyak 137 orang.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2009:116), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik yang di ambil dalam penelitian dilakukan dengan teknik probability sampling dengan jenis propotionate stratified random sampling (sampel acak berstrata). Menurut Sugiyono (2009;118), propotionate stratified random sampling yaitu ”teknik pengambilan sampel bila populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara poporsional”.

Husein Umar (2004;78)untuk menentukan sampel digunakan rumus sebagai berikut :


(40)

Dimana :

n = jumlah sampel N = jumlah populasi

e = tingkat kesalahan dalam penelitian 10% atau 0,1

Berdasarkan rumus diatas, maka dapat diketahui sampel yang akan diambil dalam penelitian ini melalui perhitungan berikut :

= 57.850907173 =58

Dengan menggunakan rumus diatas bahwa dengan populasi sebanyak137 orang, tingkat kesalahan yang digunakan sebesar 10% maka dapat diketahui sampel yang akan diteliti adalah sebanyak 58 orang karyawan.

Ukuran alokasi sampel pada masing – masing biro dengan menggunakan alokasi sampel proporsional dapat ditentukan dengan menggunakan rumus Newman sebagai berikut :

Dimana :

ni = besarnya sampel pada strata ke-i Ni = besarnya populasi pada strata ke-i N = besarnya populasi keseluruhan N = besar ukuran sampel


(41)

Berdasarkan rumus diatas dapat diperoleh jumlah responden setiap stratum dan alokasinya pada setiap unit yang terpilih sebagai berikut :

1. Biro Bagian Umum dan Staf

2. Staf Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan

3. Staf Sekretariat rektorat

4. Staf Desain Komputer

5. Staf Keuangan


(42)

7. Staf Lab Komputer

8. Staf Perpustakaan

9. Staf Direktorat Quality Assurance

10.Unikom Centrer

11.Bagian Umum

12.Staf Sekretariat Prodi


(43)

14.cleaning service

15.Security

Berdasarkan definisi diatas, maka alokasi jumlah sampel minimum pada masing – masing bagian di Universitas Komputer Indonesia secara lengkap dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 3.5 Populasi dan Sample

No Bagian Populasi

Karyawan

Sample 1 Biro Bagian Umum dan Staf

Kepegawaian

4 2

2 3 4

Staf Bag. Adm. Akademik & Kemahasiswaan

Staf Sekretariat Rektorat Staf Desain Komputer

6 7 1 2 3 1 5 6 Staf Keuangan Bagian Perlengkapan 6 2 2 1 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Staf Lab. Komputer Staf Perpustakaan

Staf Direktorat Quality Assurance Unikom Centre

Bagian Umum Staf sekretariat Prodi

Staf Security dan Cleaning Service Cleaning Service Security 16 8 1 4 1 34 1 20 26 6 3 1 2 1 14 1 8 11

Jumlah 137 58


(44)

3.2.4 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua jenis, yaitu :

1. Data Primer, yaitu merupakan data informasi yang diperoleh pengamatan langsung pada pelanggan yang menjadi objek penelitian.

2. Data Sekunder, yaitu merupakan data yang diperoleh dari perusahaan, buku-buku, laporan-laporan ilmiah.

Data-data primer dalam penelitian ini didapatkan dengan cara ;

1. Kuesioner,yaitu dengan membagikan angket kepada karyawan yang ada di UNIKOM Bandung.

2. Wawancara, yaitu dengan melakukan tanya jawab kepada pihak terkait dengan perusahaan.

Teknik pengumpulan data yang dugunakan oleh peneliti adalah :

1. Studi Pustaka (Library Research) yaitu mengumpulkan data dan mempelajari atau membaca pendapat para yang berhubungan dengan permasalahan yang akan diteliti untuk memperoleh landasan teori-teori yang dapat menunjang penelitian. Sehingga penelitian yang dilaksanakan mempunyai landasan teori yang kuat dan menunjang.

2. Studi Lapangan (Field Research) dalam teknik ini peneliti langsung terjun ke lapangan untuk mengumpulkan, mengelola, dan menganalisis data yang diperlukan. Adapun studi lapangan yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut :


(45)

a. Observasi

Yaitu pengumpulan data yang dilakukan langsung terhadap objek penelitian dengan mengunjungi perusahaan.Data atau informasi yang diperoleh didapat secara langsung dari sumber-sumber tertulis yang diberikan perusahaan.Pengamatan langsung ini dimaksudkan untuk melengkapi data yang diperlukan serta membandingkan keterangan yang diperoleh sebelumnya dengan ketepatan data yang ada diperusahaan.

b. Wawancara

Penulis mengadakan wawancara langsung dengan pihak perusahaan yang berwenang dalam bidang yang berhubungan dengan masalah yang dibatas sehingga memperoleh data-data yang diperlukan.

c. Dokumentasi

Yaitu mengumpulkan dan menganalisa data-data penting tentang perilaku konsumen, kuesioner yang dianggap reliable, maka kuesioner dalam penelitian ini dinyatakan reliable. Setelah melakukan uji validitas dan reliabilitas, maka kuesioner tersebut dinyatakan dapat diandalkan untuk mengukur apa yang sebenarnya ingin diukur dan telah abash, serta konsisten untuk mengukur gejala yang sama. Berdasarkan uji reliabilitas yang telah dilakukan dinyatakan keseluruhan variabel adalah reliable, sehingga instrument dalam penelitian selanjutnya.


(46)

Untuk menilai kuesioner valid dan reliable maka perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas.

3.2.4.1 Uji Validitas

Validitas bertujuan untuk menguji sejauh mana alat ukur, dalam hal ini kuesioner mengukur apa yang hendak diukur atau sejauh mana alat ukur yang digunakan mengenai sasaran. Semakin tinggi validitas suatu alat tes, maka alat tersebut akan semakin mengenai sasarannya, atau semakin menunjukkan apa yang seharusnya diukur. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pertanyaan mana yang valid dan mana yang tidak valid dengan mengkonsultasikan data tersebut dengan tingkat r kritis. Menurut Masrun dalam Sugiyono (2009:134) : “Item yang mempunyai korelasi yang positif dengan kriterium (skor total) serta korelasi yangtinggi menunjukan item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r=0,3.

Berdasarkan dari pernyataan tersebut maka hal ini dilakukan untuk mengetahui pernyataan kuesioner mana yang valid dan mana yang tidak valid, dengan mengkonsultasikan data tersebut dengan tingkat signifikan r kritis = 0,300 apabila alat ukur tersebut berada < 0,300 (tidak valid). Pengujian statistik mengacu pada kriteria :

r hitung < r kritis maka tidak valid r hitung < r kritis maka tidak valid

Pengujian validitas dilakukan dengan menghitung korelasi diantara masing-masing pernyataan dengan skor total. Adapun rumus dari pada korelasi pearson adalah sebagai berikut :


(47)

Keterangan :

r = koefisien korelasi pearson x = skor item pertanyaan y = skor total item pertanyaan

N = jumlah responden dalam pelaksanaan uji coba instrumen

Apabila koefisien korelasinya > 0,30 maka pernyataan tersebut dinyatakan valid, sedangkan jika korelasinya < 0,30 menunjukan bahwa data tersebut tidak valid dan akan disisihkan dari analisis selanjutnya.

Berdasarkan hasil pengolahan menggunakan korelasi product moment (indeks validitas) diperoleh hasil uji validitas sebagai berikut:

1. Variabel Pelatihan Kerja

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Kuesioner Pelatihan Kerja

No Pernyataan Koef. Validitas Titik Kritis Keterangan

1 0,504 0,300 Valid

2 0,899 0,300 Valid

3 0,913 0,300 Valid

4 0,891 0,300 Valid

5 0,861 0,300 Valid

6 0,938 0,300 Valid

Sumber : Hasilpengolahan data ujialatukurdengan program SPSS

Dari table 3.6 di atas terlihat bahwa nilai koefisien korelasi (indeks validitas) dari setiap butir pernyataan lebih besar dari nilai kritis 0.300. hasil pengujian ini menunjukan bahwa semua butir pernyataan untuk


(48)

variabel pelatihan valid dan layak digunakan sebagai alat ukur penelitian serta dapat digunakan untuk analisis selanjutnya.

2. Variabel Pengalaman Kerja

Tabel 3.7

Hasil Uji Validitas Kuesioner Pengalaman Kerja

No Pernyataan Koef. Validitas Titik Kritis Keterangan

1 0,424 0,300 Valid

2 0,493 0,300 Valid

3 0,701 0,300 Valid

4 0,892 0,300 Valid

5 0,937 0,300 Valid

6 0,825 0,300 Valid

Sumber : Hasil pengolahan data uji alat ukur dengan program SPSS

Dari table 3.7 di atas terlihat bahwa nilai koefisien korelasi (indeks validitas) dari setiap butir pernyataan lebih besar dari nilai kritis 0.300. hasil pengujian ini menunjukan bahwa semua butir pernyataan untuk variabel pengalaman kerja valid dan layak digunakan sebagai alat ukur penelitian serta dapat digunakan untuk analisis selanjutnya.

3. Variabel Profesional Kerja karyawan

Tabel 3.8

Hasil Uji Validitas Kuesioner Profesional Kerja Karyawan No Pernyataan Koef. Validitas Titik Kritis Keterangan

1 0,642 0,300 Valid

2 0,763 0,300 Valid

3 0,504 0,300 Valid

4 0,772 0,300 Valid

5 0,854 0,300 Valid


(49)

Sumber : Hasil pengolahan data uji alat ukur dengan program SPSS

Dari tabel 3.8 di atas terlihat bahwa nilai koefisien korelasi (indeks validitas) dari setiap butir pernyataan lebih besar dari nilai kritis 0.30.Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa semua butir pernyataan untuk variabel profesional kerja karyawan valid dan layak digunakan sebagai alat ukur penelitian serta dapat digunakan untuk analisis selanjutnya.

3.2.4.2 Uji Reliabilitas

Menurut Cooper (2006:716) dalam Umi Narimawati, Sri Dewi Anggadini dan Linna Ismawati (2010:43), reliabilitas adalah :

“Reliability is a characteristic of measurenment concerned with accuracy,

precision, and consistency”.

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk uji reliabilitas adalah Split Half Method (Spearman – Brown Correlation), teknik belah dua. Metode ini menghitung reliabilitas dengan cara memberikan tes pada sejumlah subjek dan kemudian hasil tes tersebut dibagi menjadi dua bagian yang sama besar (berdasarkan pemilihan genap – ganjil).

Cara kerjanya adalah sebagai berikut :

1. Item dibagi dua secara acak (misalnya item ganjil/genap), kemudian dikelompokkan dalam kelompok I dan kelompok II

2. Skor untuk masing – masing kelompok dijumlahkan sehingga skor total untuk kelompok I dan kelompok II

3. Korelasikan skor total kelompok Idan skor total kelompok II 4. Korelasikan skor total kelompok I dan total kelompok II


(50)

2Ґb 1 + Ґb

5. Hitung angka reliabilitas untuk keseluruhan item dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Dimana :

Ґ1 = reliabilitas internal seluruh item

Ґb = korelasi product moment antara belahan pertama dan belahan kedua Selain valid, alat ukur juga harus memiliki keandalan atau reliabilitas, suatu alat ukur dapat diandalkan jika alat ukur tersebut digunakan berulangkali akan memberikan hasil yang relatif sama (tidak beberda jauh). Untuk melihat andal tidaknya suatu alat ukur digunakan pendekatan secara statistika, yaitu melalui koefisien reliabilitas. Apabila koefisien reliabilitas lebih besar dari 0.70 maka secara keseluruhan pernyataan dinyatakan andal (reliabel).

Tabel 3.9

Hasil Uji Realibilitas Kuesioner Penelitian

No Variabel Split Half Titik Kritis Kesimpulan

1 Pelatihan Kerja 0,970 0,700 Reliabel

2 Pengalaman Kerja 0,885 0,700 Reliabel

3 Professional Kerja 0,851 0,700 Reliabel


(51)

3.2.4.3Uji MSI (Method of Successive Interval )

Untuk memenuhi syarat data yang digunakan terhadap data yang diperoleh dari kuesioner dengan skala pengukuran ordinal terlebih dahulu di transformasikan menjadi skala pengukuran interval menggunakan Method of successive interval (MSI).

Adapun untuk melakukan transformasi data melalui Method of successive interval (MSI) dengan Langkah-langkah kerja sebagai berikut (Harun Al-Rasyid;2003) :

1. Ambil data ordinal hasil kuesioner. Untuk setiap butir pertanyaan tentukan berapa orang yang mendapat skor 1,2,3,4,5 yang disebut frekuensi.

2. Setiap frekuensi dibagi banyak responden dan hasilnya disebut proporsi (P). setiap pertanyaan, dihitung proporsi jawaban untuk setiap kategori jawaban dan hitung proporsi komulatifnya.

3. Menjumlahkan proporsi secara berurutan untuk setiap responden sehingga diperoleh proporsi kumulatif (pk).

Pk = 0 + P1 Pk = P1 + Pk1 Pk = Pk1 + Pk2

4. Menentukan nilai batas Z untuk pada setiap setiap pilihan jawaban (Untuk data n>30 diaggap mendekati luas daerah dibawah kurva normal ).


(52)

6. Menghitung scale value (SV) untuk masing-masing responden dengan rumus

Dimana :

Density at Lower Limit = Kepadatan Batas Bawah. Density at Upper Limit = Kepadatan Batas Atas. Area Under Upper Limit = Daerah di bawah batas atas. Area Under Lower Limit = Daerah di bawah batas bawah.

7. Merubah scale (SV) terkecil menjadi sama dengan satu (1) dan mentransformasikan masing-masing skala menurut perubahan skala terkecil sehingga diperoleh transformed scale value (TSV). Nilai Transformasi = Nilai Skala + (Nilai Skala Minimum) + 1

3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis

Agar penulis dapat menghasilkan data yang dapat dipercaya maka harus dilakukan tahapan analisis dan pengujian hipotesis. Untuk melakukan sebuah analisis data dan pengujian hipotesis, terlebih dahulu penulis akan menentukan metode apa yang digunakan untuk menganalisis data hasil penelitian dan merancang metode untuk menguji sebuah hipotesis.

3.2.5.1 Rancangan Analisis

Rancangan analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan


(53)

cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kadalam pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Peneliti melakukan analisa terhadap data yang telah diuraikan dengan menggunakan metode deskriftif (kualitatif) dan verifikatif (Kuantitatif).

1. Analisis Deskriptif (Kualitatif)

Dalam pelaksanaan, penelitian ini menggunakan jenis atau alat bentuk penelitian deskriptif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan. Penelitian Deskriptif adalah jenis penelitian yang menggambarkan apa yang dilakukan oleh Universitas Komputer Indonesia Bandung berdasarkan fakta-fakta yang ada untuk selanjutnya diolah menjadi data.

Data tersebut kemudian dianalisis untuk memperoleh suatu kesimpulan. Penelitian deskriptif digunakan untuk menggambarkan bagaimana masing-masing variabel penelitian. Metode kualitatif yaitu metode pengolahan data yang menjelaskan pengaruh dan hubungan yang dinyatakan dengan kalimat. Analisis kualitatif digunakan untuk melihat faktor penyebab.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian kualitatif adalah sebagai berikut :


(54)

1. Setiap indikator yang dinilai oleh responden, diklasifikasikan dalam lima alternatif jawaban dengan menggunakan skala ordinal yang menggambarkan peringkat jawaban.

2. Dihitung total skor setiap variabel / subvariabel = jumlah skor dari seluruh indikator variabel untuk semua responden.

3. Dihitung skor setiap variabel / subvariabel = rata-rata dari total skor. 4. Untuk mendeskripsikan jawaban responden, juga digunakan statistika. 5. Deskriptif seperti distribusi frekuensi dan tampilan dalam bentuk tabel

ataupun grafik.

a. Untuk menjawab deskripsi tentang masing-masing variabel penelitian ini, digunakan rentang kriteria penilaian sebagai berikut :

Keterangan:

a. Skor aktual adalah jawaban seluruh responden atas kuesioner yang telah diajukan.

b. Skor ideal adalah skor atau bobot tertinggi atau semua responden diasumsikan memilih jawaban dengan skor tertinggi.

Analisis deskriptif dilakukan mangacu kepada setiap indikator yang telah ada pada setiap variabel yang diteliti dengan berpedoman pada tabel berikut :


(55)

Tabel 3.10

Kriteria Pengklasifikasikan Presentase Skor Tanggapan Responden

No % Skor Kriteria

1 20.00%-36.00% Sangat Buruk/Sangat Rendah

2 36.01%-52.00% Buruk/Rendah

3 52.01%-68.00% Cukup Baik/Sedang

4 68.01%-84.00% Baik/Bagus

5 84.01%-100% Sangat Baik/Sangat Tinggi

(Umi Narimawati (2007:85)

Sebelum kuesioner digunakan untuk pengumpulan data yang sebenarnya, terlebih dahulu dilakukan uji coba kepada responden yang memiliki karakteristik yang sama dengan karakteristik populasi penelitian. Uji coba dilakukan untuk mengetahui tingkat keahlian (validitas) dan kekonsistenan (reliabilitas) alat ukur penelitian, sehingga diperoleh item-item pertanyaan/pernyataan yang layak untuk digunakan sebagai alat ukur untuk pengumpulan data penelitian.

2. Metode Verifikatif (kuantitatif)

Data yang telah dikumpulkan melalui kuesioner akan diolah dengan pendekatan kuantitatif. Terlebih dahulu dilakukan tabulasi dan memberikan nilai sesuai dengan system yang ditetapkan.jenis kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup dengan menggunakan skala ordinal. Untuk teknik perhitungan data kuesioner yang telah diisi oleh responden digunakan skala likert dengan langkah-langkah: yaitu memberikan nilai pembobotan 5-4-3-2-1 untuk jenis pertanyaan positif. Keseluruhan nilai atau skor yang didapat lalu dianalisis dengan cara :


(56)

a. Mengelola setiap jawaban dan pertanyaan dari kuesioner yang disebarkan untuk dihitung frekuensi dan persentasenya.

b. Nilai yang diperoleh merupakan indikator independen (X) yaitu X1, X2 …Xn dan variabel dependen (Y) sebagai berikut (X1,Y), (X2,Y), …(Xn,Y) dan asumsikan sebagai hubungan linear.

c. Menentukan skala atau bobot dari masing-masing alternatif jawaban seperti diuraikan diatas. Oleh karena data yang didapat dari kuesioner merupakan data ordinal, sedangkan untuk menganalisis data diperlu data interval, maka untuk memecahkan persoalan ini perlu ditingkatkan skala pengukurannya menjadi skala interval melalui “Methode of Successive Interval” Hays dalam Umi Narimawati et., al., (2010:47). Dengan rumus sebagai berikut :

1. Mengolah data ordinal menjadi interval dengan interval berurutan untuk variabel bebas terikat. Adapun langkah – langkah untuk melakukan transformasi data adalah sebagai berikut :

a) Ambil data ordinal hasil kuesioner

b) Untuk setiap pertanyaan, hitung proporsi jawaban untuk setiap kategori jawaban dan hitung proporsi kumulatifnya c) Menghitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif. Untuk

data > 30 dianggap mendekati luas daerah dibawah kurva normal.

d) Menghitung nilai densitas untuk setiap proporsi kumulatif dengan memasukan nilai Z pada rumus distribusi normal.


(57)

e) Menghitung nilai skala dengan rumus Method of Succesive Interval

Dimana :

Mean of Interval : Rata-rata interval Density at lower limit : Kepadatan batas bawah Density at Upper Limit : Kepadatan batas atas Area Under Upper Limit : Daerah di bawah batas atas Area Under Lower Limit : Daerah di bawah batas bawah

f) Menentukan nilai transformasi (nilai untuk skala interval) dengan menggunakan rumus :

Nilai transformasi = Nilai skala + [nilai skala minimum] + 1. 2. Menentukan struktur hubungan antar variabel berdasarkan pada

diagram pemikiran. Didalam melakukan analisis jalur harus dijelaskan hubungan antar variabel secara diagram jalur yang bentuknya ditentukan oleh proporsi teoritik yang berasal dari kerangka pemikiran dan perumusan hipotesis penelitian. Nirmana SK Sitepu dalam Umi Narimawati et., al., (2010:48). Berdasarkan pada kerangka pemikiran yang telah diuraikan dan hipotesis yang dikemukakan, maka untuk mengetahui pengaruh antara variabel pelatihan kerja dan pengalaman kerja terhadap professional kerja karyawan digunakan analisis jalur (path analysis).


(58)

Analisis jalur mengkaji hubungan sebab akibat yang bersifat structural dari variabel independen terhadap variabel dependen dengan mempertimbangkan keterkaitan antar variabel independen. Model analisis jalur adalah sebagai berikut:

Gambar 3.2 Model Analisis Jalur Keterangan:

X1 : Pelatihan Kerja

X2 : Pengalaman Kerja

Y :Professional Kerja Karyawan 3. Analisis Korelasi

Menghitung pengujian korelasi digunakan untuk mengetahui kuat tidaknya hubungan variabel X dan variabel Y, yaitu dengan rumus

Dimana :

r = Koefisien Korelasi

x = Pelatihan Kerja, Pengalaman Kerja y = Professional Kerja Karyawan

(X1)

(X2)


(59)

n = Jumlah responden

Ketentuan untuk melihat tingkat keeratan korelasi dugunakan acuan : Tabel 3.11

Tingkat Keeratan Korelasi No Interval Koofesien

Korelasi

Tingkat Hubungan

1 0-0.20 Sangat Rendah

2 0.21-0.40 Korelasi yang lemah

3 0.41-0.60 Korelasi Sedang

4 0.61-0.80 Cukup Tinggi

5 0.80-1 Korelasi Tinggi

Sumber : Syahri Alhusin, 2003 : 157

4. Analisis Determinasi

Persentasi peranan semua variabel bebas atas nilai variabel bebas ditunjukan oleh besarnya koefisien determinasi (R2). Semakin besar nilainya maka menunjukan bahwa persamaan regresi yang dihasilkan baik untuk mengestimasi variabel terikat.

Hasil koefisien determinasi ini dapat dilihat dari perhitungan dengan Microsoft/SPSS atau secara manual didapat dari R2 = SSreg/SStot

Dimana :

d : koefisien determinasi r : koefisien korelasi


(60)

3.2.5.2 Uji Hipotesis

Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakkan sebelumnya, dalam penelitian ini yang akan diuji Pelatihan Kerja (X1), Pengalaman Kerja (X2),

Professional Kerja karyawan (Y). Dalam pengujian ini terdapat dua pengelompokan yaitu pengujian untuk tipe deskriptif dan verifikatif.

Dalam penelitian ini hipotesis deskriptif yang diajukan sebagai berikut : H1 : Pelatihan Kerja pada Universitas Komputer Indonesia Bandung

cukup baik. Dimana :

H0.1 : μ (PK) ≤ 64%, Pelatihan Kerja belum cukup baik pada Universitas

Komputer Indonesia Bandung.

H1.1 : μ (PK) > 64%, Pelatihan Kerja cukup baik pada Universitas Komputer

Indonesia Bandung.

H2 : Pengalaman Kerja pada Universitas Komputer Indonesia Bandung cukup baik.

Dimana :

H0.2 : μ (PK) ≤ 64%, Pengalaman Kerja belum cukup baik pada Universitas

Komputer Indonesia Bandung.

H1.2 : μ (PK) > 64%, Pengalaman Kerja cukup baik pada Universitas

Komputer Indonesia Bandung.

H3 : Professional Kerja Karyawan pada Universitas Komputer Indonesia Bandung cukup baik.


(61)

H0.3 : μ (PKK) ≤ 64%, Professional Kerja Karyawanbelum cukup baik pada

Universitas Komputer Indonesia Bandung.

H1.3 : μ (PKK) > 64%, Professional Kerja Karyawancukup baikpada Universitas

Komputer Indonesia Bandung

Pengujian hipotesis verifikatif yang akan diuji dalam penelitian ini adalah seberapa besar pengaruh Kesejahteraan Karyawan dan Motivasi Kerja Pada PT. Mitra Insan Utama Bandung. Dengan memperhatikan karakteristik variabel yang akan diuji, maka uji statistik yang akan digunakan adalah melalui perhitungan analisis regresi dan korelasi. Langkah-langkah dalam analisisnya sebagai berikut: 1. Pengujian Secara Simultan/Total.

Melakukan uji F untuk mengetahui pengaruh seluruh variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat.

a. Rumus uji F yang digunakan adalah :

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variable bebas secara bersama-sama dapat berperan atas variable terikat.Pengujian ini dilakukan menggunakan distribusi F dengan membandingkan anatara nilai Fkritis dengan nilai Ftest yang terdapat pada Tabel Analisis of Variance

(ANOVA) dari hasil perhitungan dengan micro-soft.Jika nilai Fhitung>

Fkritis, maka H0 yang menyatakan bahwa variasi perubahan nilai variabel

bebas tidak dapat menjelaskan perubahan nilai variabel terikat (professional kerja) ditolak dan sebaliknya.


(62)

Menurut Sudjana dalam Umi Narimawati et.,al., (2010:51) perhitungan terhadap titik keeratan dan arah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat adalah menggunakan uji korelasi. Kemudian dilakukan perhitungan terhadap koefisien yang disebut juga koefisien korelasi produk moment (Pearson).

b. Hipotesis

H4 :Pelatihan Kerja berpengaruh terhadap Pengalaman Kerja pada Universitas Komputer Indonesia Bandung.

H1 :

ρ

YX1≠

ρY

X2≠0,secara simultan pelatihan kerja berpengaruh terhadap

pengalaman kerja pada Universitas Komputer Indonesia Bandung

H0:

ρ

YX1=

ρ

YX2=0,secara simultan pelatihan kerja tidak berpengaruh

terhadap pengalamankerja pada Universitas Komputer Indonesia Bandung

c. Kriteria pengujian

Hasil Fhitung dibandingkan dengan Ftabel dengan kriteria:

a) Tolak H0 jika Fhitung> Ftabel pada alpha 5% untuk koefisien positif.

b) Tolak H0 jika Fhitung< Ftabel pada alpha 5% untuk koefisien negatif.

c) Tolak H0 jika nilai Fhitung< 0,05

Berikut merupakan gambar daerah penerimaan dan penolakan H0 secara


(63)

Gambar 3.3

Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 Secara Simultan 2. Pengujian Secara Parsial

Melakukan uji-t, untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat hipotesis sebagai berikut :

a. Rumus uji t yang digunakan adalah :

Hasilnya dibandingkan dengan tabel t untuk derajat bebas n-k-1 dengan taraf signifikansi 5%.

b. Hipotesis

H6 : Pelatihan Kerja berpengaruh terhadap Pengalaman Kerja pada Universitas Komputer Indonesia Bandung.

H0:

ρ

YX1=

ρ

YX2=0,secara simultan pelatihan kerja tidak berpengaruh

terhadap pengalaman kerja pada Universitas Komputer Indonesia Bandung.


(1)

Berdasarkan hasil komputasi dengan menggunakan bantuan program SPSS, diperoleh nilai R2Y(X1X2) dengan hasil sebagai berikut :

Pengaruh Secara Bersama Antara X1 dan X2 Terhadap Y

Berdasarkan perhitungan dan tabel output di atas, diketahui bahwa secara simultan Pelatihan Kerja dan Pengalaman Kerja memberikan kontribusi pengaruh sebesar 0,774 atau 77,4% terhadap Professional Karyawan, sedangkan besarnya kontribusi pengaruh dari faktor lain yang tidak diteliti (epsilon) adalah sebesar (1-R2) 0,226 atau sebesar 22,6%.

Jika digambarkan dengan diagram jalur, nilai koefisien korelasi antar variabel bebas, koefisien jalur dan epsilon maka akan tampak sebagai berikut :

Diagram X1 dan X2 Terhadap Y

Berdasarkan gambar diagram jalur di atas, dapat dibentuk persamaan jalur sebagai berikut :

Y = 0,497 X1 - 0,446 X2 + 0,226 + Ɛ

Keterangan:

Y = Professional Kerja Karyawan X1 = Pelatihan Kerja

X2 = Pengalaman Kerja Karyawan

ε2 = Pengaruh faktor lain (epsilon)

Uji Hipotesis Simultan

Untuk menguji kebermaknaan pengaruh dari Pelatihan Kerja dan Pengalaman Kerja terhadap Professional Kerja Karyawan secara simultan, maka dilakukan pengujian hipotesis dengan rumusan sebagai berikut :

X1

Y

X2

1,000 0,741

1,000

0,497

0,446


(2)

H0:ρYX1 = ρYX2 = 0 Artinya secara simultan Pelatihan Kerja dan Pengalaman Kerjatidak berpengaruh signifikan terhadap Professional Kerja Karyawan.

H1:ρYX1 ≠ ρYX2 ≠ 0 Artinya secara simultan Pelatihan Kerja dan Pengalaman Kerjaberpengaruh signifikan terhadap Professional Kerja Karyawan.

Taraf signifikansi (α) yang digunakan dalam pengujian ini sebesar 0,05dengan kriteria pengujian hipotesis tolak H0dan terima H1 jika nilai Fhitunglebih besar dari nilai Ftabel. Adapun nilai Fhitung dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Dimana :

R = Koefisien kolerasi ganda

k = Jumlah variabel eksogen n = Jumlah sampel

Berdasarkan perhitungan dan tabel output 4.19 di atas, diperoleh nilai R2 sebesar 0,774 dengan banyaknya sampel (n) 58 dan banyaknya variabel eksogen (k) 2, maka Fhitung dapat dihitung :

Berdasarkan hasil komputasi dengan menggunakan bantuan program SPSS, nilai Fhitung dapat dilihat pada tabel berikut di bawah ini :

Uji Hipotesis Simultan (Uji F)

Berdasarkan perhitungan dan tabel output di atas, diketahui nilai Fhitung yang diperoleh adalah sebesar 94,221. Nilai Fhitung ini akan dibandingkan dengan nilai Ftabelpada tabel distribusi

F, dengan α sebesar 0,05, df1 (k) = 2 dan df2(n-k-1) = 55 diperoleh nilai Ftabel sebesar 3,165. Jika digambarkan dengan kurva hipotesis simultan, maka nilai Fhitung dan Ftabel akan tampak sebagai berikut :


(3)

Kurva Pengujian Hipotesis Simultan X1 dan X2 Terhadap Y

Berdasarkan gambar kurva hipotesis simultan di atas, terlihat bahwa nilai Fhitung (94,221) lebih besar dari Ftabel (3,165) dan berada didaerah penolakan H0sehingga sesuai dengan kriteria pengujian hipotesis adalah menolak H0 dan menerima H1, artinya secara simultan Pelatihan Kerja dan Pengalaman Kerjaberpengaruh signifikan terhadap Professional Kerja Karyawan di Universitas Komputer Indonesia.

Pengujian Hipotesis Parsial

Uji Hipotesis Parsial X1 terhadap X2

Rumusan hipotesis parsial yang akan diuji adalah sebagai berikut :

Ho :ρYX1= 0 Secara parsial Pelatihan Kerja Karyawantidak berpengaruh signifikan terhadap Professional Kerja Karyawan.

Ha :ρYX1≠0 Secara parsial Pelatihan Kerja Karyawanberpengaruh signifikan terhadap Professional Kerja Karyawan.

Taraf signifikansi (α) yang digunakan dalam pengujian ini sebesar 0,05dengan kriteria

pengujiannya adalah tolak H0dan terima H1 jika nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel.Berdasarkan pada tabel output4.18 di atas, diketahui nilai thitunguntuk Pelatihan Kerja adalah sebesar 5,208. Nilai thitung ini akan dibandingkan dengan nilai ttabel pada tabel distribusi t, dengan α 0,05 dan

df(n-k-1) 55untuk pengujian 2 pihak diperoleh nilai ttabel sebesar ±2,004. Jika digambarkan dengan kurva hipotesis parsial, nilai thitung dan ttabelakan tampak sebagai berikut :

Ftabel

3,165 0

Daerah Penerimaan

Ho

Daerah Penolakan Ho

Fhitung


(4)

Kurva Pengujian Hipotesis Parsial X1 Terhadap Y

Berdasarkan gambar kurva pengujian hipotesis parsial di atas, diketahui nilai thitung (5,208) lebih besar dari nilai ttabel (2,004) dan berada didaerah penolakan H0 sehingga sesuai dengan kriteria pengujian hipotesis adalah menolak H0 dan menerima H1 yang berarti secara parsial Pelatihan Kerja Karyawanberpengaruh signifikan terhadap Professional Kerja Karyawan di Universitas Komputer Indonesia.

Uji Hipotesis Parsial X2 Terhadap Y

Rumusan hipotesis parsial yang akan diuji adalah sebagai berikut :

Ho :ρYX2= 0 Secara parsial Pengalaman Kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap Professional Kerja Karyawan.

Ha :ρYX2≠0 Secara parsial Pengalaman Kerja berpengaruh signifikan terhadap Professional Kerja Karyawan.

Taraf signifikansi (α) yang digunakan dalam pengujian ini sebesar 0,05dengan kriteria

pengujiannya adalah tolak H0dan terima H1 jika nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel. Berdasarkan pada tabel output 4.18 di atas, diketahui nilai thitunguntuk Pengalaman Kerja adalah sebesar 4,679. Nilai thitung ini akan dibandingkan dengan nilai ttabel pada tabel distribusi t, dengan

α 0,05 dan df(n-k-1) 55 untuk pengujian 2 pihak diperoleh nilai ttabel sebesar ±2,004. Jika digambarkan dengan kurva hipotesis parsial, nilai thitung dan ttabelakan tampak sebagai berikut :

Daerah penolakan Ho

-ttabel (-2,004) 0 ttabel(2,004)

thitung (5,208)

Daerah

penolakan Ho Daerah

Penerimaan Ho


(5)

Kurva Pengujian Hipotesis Parsial X2 Terhadap Y

Berdasarkan gambar kurva pengujian hipotesis parsial di atas, diketahui nilai thitung (4,679) lebih besar dari nilai ttabel (2,004) dan berada didaerah penolakan H0 sehingga sesuai dengan kriteria pengujian hipotesis adalah menolak H0 dan menerima H1 yang berarti secara parsial Pengalaman Kerja berpengaruh signifikan terhadap Professional Kerja Karyawan di Universitas Komputer Indonesia.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Pelatihan kerja karyawan di Universitas Komputer Indonesia, dengan indikator kemampuan karyawan, meningkatkan pengetahuan, keterampilan operasional, yang rata-rata berada dalam kategori baik. Namun masih terdapat indikator yang cukup baik yaitu kemampuan karyawan dan keterampilan operasional.

2. Pengalaman karyawan di Universitas Komputer Indonesia secara umum berada dalam kategori tergolong baik yang mana karyawan dapat melakukan banyak tugas pemeriksaan dengan cepat dan tepat atau akurat sehingga karyawan memiliki profesionalitas kerja yang lebih tinggi.

3. Profesional kerja karyawan pada Universitas Komputer Indonesia secara umum berada dalam kategori cukup bahwa UNIKOM melakukan evaluasi kerja untuk meningkatkan kemampuan profesional dan memiliki strategi yang tepat untuk mengembangkan profesional kerjanya.

4. Pengaruh antara pelatihan kerja dan pengalaman kerja memiliki tingkat pengaruh yang sedang, bahwa pelatihan kerja dengan pengalaman kerja tidak terlalu dominan saling mempengaruhi dan mengikuti tujuan pelatihan karyawan.

5. Pelatihan kerja berpengaruh terhadap profesional kerja karyawan di Universitas Komputer Indonesia Sehingga pelatihan kerja diabaikan karena pelatihan kerja tidak memberikan pengaruh yang begitu besar karena UNIKOM sering melakukan evaluasi kerja terhadap profesional kerja karyawan di Universitas Komputer Indonesia.

6. Pengalaman kerja dengan profesional kerja karyawan di Universitas Komputer Indonesia yang member pengaruh Kuat yang artinya pengalaman kerja memberikan kontribusi membentuk profesional kerja karyawan yang dominan. Semakin baik pengalaman kerja

Daerah penolakan Ho

-ttabel (-2,004) 0 ttabel(2,004)

thitung (4,679)

Daerah

penolakan Ho Daerah

Penerimaan Ho


(6)

akan memberikan kontribusi positif terhadap profesional kerja karyawan di Universitas Komputer Indonesia.

7. Pengaruh pelatihan kerja dan pengalaman kerja, dengan demikian pelatihan kerja dan pengalaman kerja memberikan kontribusi yang kurang dominan terhadap profesional kerja karyawan universitas komputer indonesia.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti ingin memberikan saran yang dapat dijadikan masukan kepada Universitas Komputer Indonesia, yaitu :

1. Universitas Komputer Indonesia sebaiknya sesuaikan dengan karyawan untuk indicator cukup/kurang, Selain itu pekerjaan yang diberikan kepada karyawan harus sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh karyawan itu sendiri, serta pelatihan merupakan pekerjaan profesional sehingga pelatih harus memiliki dedikasi, loyalitas dan berdisiplin dalam melaksanakan tugas pekerjaannya.

2. Universitas Komputer Indonesia sebaiknya memberikan suatu proses pembelajaran dan penambahan perkembangan potensi bertingkahlaku baik dari pendidikan formal maupun non formal terhadap para karyawan. Pengalaman kerja karyawan didasarkan pada dalam menjalankan tugas – tugas dengan baik, melibatkan karyawan untuk memberikan tingkat penguasaan pengetahuan serta keterampilan seseorang dalam pekerjaannya.

3. Profesional kerja di Universitas Komputer Indonesia lebih memprioritaskan hasil kerja yang baik dengan proses kerja yang baik pula demi tercapainya tujuan organisasi serta mengembangkan strategi-strategi yang digunakannya dalam melakukan pekerjaan sesuai dengan profesinya.

4. Pelatihan Kerja akan mempengaruhi pengalaman karja menjadi baik. Maka dari itu memiliki profesional yang tinggi pada setiap karyawannya agar karyawannya dapat bekerja dengan proses kerja yang benar agar mencapai hasil kerja yang optimal. 5. Pelatihan kerja pada penelitian ini di abaikan karena pelatihan kerja tidak

memberikontribusi yang dominan terhadap profesional kerja pada karyawan disarankan untuk peneliti lain yang akan meneliti tidak menggunakan variabel pelatihan kerja pada penelitian selanjutnya karena pengaruh dari faktor lain yang lebih dominan.

6. Nilai-nilai dari pengalaman kerja sebaiknya dijaga sebaik mungkin, karena pengalaman kerja yang baik akan menjadikan karyawan berpengalaman tinggi.

7. Pelatihan kerja dan pengalaman kerja berkontribusi dalam mempengaruhi profesional kerja karyawan. Universitas Komputer Indonesia sebaiknya memperbaiki profesional kerja karyawan melalui pelatihan kerja dan pengalaman kerja karyawan.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Prestasi Kerja, Pendidikan dan Pelatihan dan Pengalaman Kerja Terhadap Pengembangan Karir Karyawan

8 29 161

PENGARUH PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA Pengaruh Pendidikan, Pelatihan, Dan Pengalaman Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT. Sami Surya Perkasa Sukoharjo.

0 4 16

PENGARUH PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA Pengaruh Pendidikan, Pelatihan, Dan Pengalaman Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT. Sami Surya Perkasa Sukoharjo.

0 3 15

ANALISIS PENGARUH PENGALAMAN KERJA, PELATIHAN DAN LOYALITAS TERHADAP Analisis Pengaruh Pengalaman Kerja, Pelatihan Dan Loyalitas Terhadap Kinerja Karyawan Solo Grand Mall.

0 1 13

PENGARUH GAJI, LINGKUNGAN KERJA DAN PELATIHAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PENGARUH GAJI, LINGKUNGAN KERJA DAN PELATIHAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PO HARTA SANJAYA DI SRAGEN.

0 0 12

”PENGARUH UPAH, PENGALAMAN KERJA DAN PELATIHAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA DEALER PUTRA UTAMA MOTOR DI NGUTER".

0 0 7

PENGARUH UPAH PELATIHAN KERJA DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. TIGA SERANGKAI SURAKARTA.

1 1 6

PENGARUH PENDIDIKAN, PELATIHAN KERJA, MOTIVASI KERJA DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Survey pada Karyawan di Dinas Pendidikan Kabupaten Sukoharjo).

0 0 9

PENGARUH PENGARUH PENGARUH PENGARUH PRAKTIK KERJA INDUSTRI, PENGALAMAN PELATIHAN, PRAKTIK KERJA INDUSTRI, PENGALAMAN PELATIHAN, PRAKTIK KERJA INDUSTRI, PENGALAMAN PELATIHAN, PRAKTIK KERJA INDUSTRI, PENGALAMAN PELATIHAN, PRAKTIK KERJA INDUSTRI, PENGALAMAN

1 1 143

TAP.COM - PENGARUH STRES KERJA DAN BEBAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN ... 572 2285 1 PB

0 4 17