Berdasarkan definisi diatas ABC dapat diartikan sebagai suatu sistem biaya yang mengumpulkan biaya-biaya ke dalam aktivitas-aktivitas yang terjadi dalam
perusahaan, kemudian membebankan biaya atau aktivitas tersebut kepada jasa. Perhitungan biaya overhead yang jumlahnya lebih dari satu juga dialokasikan
menggunakan dasar penentuan ABC. Selanjutnya melaporkan biaya aktivitas jasa tersebut pada manajemen dan digunakan untuk perencanaan, pengendalian biaya,
dan pengambilan keputusan. Pendekatan ABC dengan membebankan biaya ke jasa berdasarkan konsumsi
sumber daya yang disebabkan oleh aktivitas. Pendekatan ABC biaya overhead dibebankan ke obyek biaya seperti jasa. Dengan mengidentifikasi sumber daya,
aktivitas, biaya dan kuantitas aktivitas maka sumber daya yang dibutuhkan untuk memproduksi output dapat diketahui.
1. Tujuan dan Peranan Activity Based Costing ABC
Tujuan ABC untuk mengalokasikan sumber daya yang dikonsumsi ke transaksi dari aktivitas yang dilaksanakan dalam suatu organisasi. Kemudian mengalokasikan
biaya tersebut secara tepat ke jasa sesuai dengan peranan aktivitas setiap jasa. Peranan ABC yaitu, a pembebanan biaya tidak langsung dan biaya pendukung, dan
b pembebanan biaya dan alokasi biaya langsung dan biaya tidak langsung.
2. Syarat Penerapan ABC
Penerapan ABC memerlukan persyaratan, antara lain diversifikasi jasa yang tinggi, persaingan yang ketat, dan biaya pengukuran yang relatif kecil.
Diversifikasi jasa yang tinggi berarti perusahaan memproduksi macam-macam jasa. Maka yang menjadi masalah adalah pembebanan biaya overhead ke setiap
jasa secara logis sesuai dengan aktivitas dalam menghasilkan setiap jasa. Meskipun secara teoritis dapat diketahui bahwa ABC memberikan banyak
manfaat bagi perusahaan, namun tidak semua perusahaan dapat menerapkan sistem ini.
Supriyono 2002, menjelaskan ada dua hal mendasar yang harus dipenuhi oleh perusahaan yang akan menerapkan ABC yaitu:
a. Biaya-biaya berdasar non-unit harus merupakan persentase signifikan dari
biaya tenaga kerja langsung. Jika biaya-biaya ini jumlahnya kecil, maka
tidak ada masalah dalam pengalokasiannya pada tiap jasa.
b. Rasio konsumsi antara aktivitas-aktivitas berdasar unit dan aktivitas
berdasar non-unit harus berbeda. Jika berbagai jasa menggunakan semua aktivitas overhead dengan rasio sama, maka tidak ada masalah, cost
driver berdasarkan unit digunakan untuk mengalokasikan semua biaya
overhead pada setiap jasa.