Karakteristik Penderita Kanker Hati Rawat Inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2009

(1)

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER HATI RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN

TAHUN 2005-2009

SKRIPSI

Oleh :

NIM. 061000161 P. ERNAWATI PANJAITAN

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2010


(2)

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER HATI RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN

TAHUN 2005-2009

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

Oleh :

NIM. 061000161 P. ERNAWATI PANJAITAN

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2010


(3)

HALAMAN PENGESAHAN Skripsi Dengan Judu l :

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER HATI RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN

TAHUN 2005-2009

Yang dipersiapkan dan dipertahankan oleh :

NIM. 061000161

P. ERNAWATI PANJAITAN

Telah Diuji dan Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Skripsi Pada Tanggal 21 Juni 2010 dan

Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Diterima Tim Penguji

Ketua Penguji Penguji I

Prof. dr. Nerseri Barus, MPH

NIP. 194508171973022001 NIP. 195908181985032002 drh. Rasmaliah, M.Kes

Penguji II Penguji III

drh. Hiswani, M.Kes

NIP. 196501121994022001 NIP. 196404041992031005 Drs. Jemadi, M.Kes

Medan, Juni 2010 Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Sumatera Utara Dekan

NIP. 195310181982032001 dr. Ria Masniari Lubis, M.Si


(4)

ABSTRAK

Kanker hati adalah tumor ganas yang menyebabkan kerusakan bentuk dan fungsi organ hati. Incidence rate (IR) kanker hati di dunia tahun 2000 yaitu 9 per 100.000 penduduk dengan CFR 96,85%. IR kanker hati di Indonesia tahun 2002 pada pria 20 per 100.000 penduduk sedangkan pada wanita IR 6 per 100.000 penduduk.

Untuk mengetahui karakteristik penderita kanker hati di RS Santa Elisabeth Medan telah dilakukan penelitian deskriptif dengan desain case series dan dilanjutkan dengan analisa statistik. Populasi dan sampel berjumlah 111 data penderita kanker hati (total sampling). Data dianalisis secara deskriptif.

Trend kunjungan penderita kanker hati berdasarkan data tahun 2005-2009 menunjukkan penurunan dengan persamaan garis y = 28,5 – 2,1x. Proporsi tertinggi penderita kanker hati pada umur 56-64 tahun 28,9%, laki-laki 68,5%, Batak 85%, Kristen Protestan 57%, petani 28%, nyeri perut kanan atas 70,3%, ada riwayat penyakit hati (hepatitis dan sirosis hati) 58%, non bedah 91%, lama rawatan rata-rata 7 hari, pulang berobat jalan 56%. Tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara umur dengan riwayat penyakit terdahulu (p=1,000). Tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara jenis kelamin dengan riwayat penyakit terdahulu (p=0,774). Pada penderita kanker hati yang meninggal, proporsi riwayat penyakit sirosis hati secara bermakna lebih tinggi daripada hepatitis (76,5% vs 23,5%; X2=9,622; p=0,008). Tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara lama rawatan rata-rata dengan riwayat penyakit terdahulu (p=0,400). Tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara lama rawatan rata-rata dengan keadaan sewaktu pulang (p=0,655).

Pihak RS Santa Elisabeth Medan diharapkan untuk melengkapi pencatatan rekam medis misalnya tingkat pendidikan, stadium klinis, dan riwayat penyakit sebelumnya. Diharapkan kepada masyarakat untuk melakukan pencegahan terjadinya kanker hati melalui imunisasi hepatitis B, tidak mengkonsumsi alkohol dan makanan yang mengandung aflatoksin dan deteksi dini pada kelompok yang berisiko agar segera dapat dilakukan tindakan pencegahan lanjut.


(5)

ABSTRACT

Liver cancer is a malignant tumor that causes damage to the form and function of liver. Incidence rate (IR) of liver cancer in the world in 2000 is 9 per 100.000 people with CFR 96.85%.IR liver cancer in Indonesia in 2002 in men 20 per 100. 000 population while in the IR 6 women per 100.000 population.

To determine the characteristics of liver cancer patients at Santa Elisabeth Hospital in Medan has conducted research with a descriptive case series design and proceed with statistical analysis. Population and sample data 111 liver cancer patients (total sampling). Data were analyzed by descriptive.

The trend of liver cancer patient requests based on data for 2005-2009 shows a decrease with the line equation y = 28,5 – 2,1x. The highest proportion of patients with liver cancer at age 56-64 years 28.9%, male 68.5%, 86,5% Batak, Protestant 56,8%, 28% farmer, upper right abdominal pain 70, 3%, have a history of heart disease (hepatitis and cirrhosis of the liver) 58,6%, non-surgical 91%, average length of stay 7 days, discharged 55,9%. There is no significant difference in proportion between age and previous disease history (p = 1.000). There is no significant difference in proportion between the gender with a previous disease history (p = 0.774). At liver cancer patients who died, proportion history of cirrhosis of the liver disease is significantly higher than hepatitis (76.5% vs 23.5%, X2= 9.622, p = 0.008). There is no significant difference in proportion between the average length of stay with a previous disease history (p = 0.400). There was no significant difference in proportion between the average length of stay with coming out of the hospital (p = 0.655).

Santa Elisabeth Hospital in Medan are expected to complete the recording of medical records which related with liver cancer such as educational level, clinical stage, and previous disease history. Expected to society to make the occurrence of liver cancer prevention through immunization with hepatitis B, do not consume alcohol and food containing aflatoxin and early detection at risk groups that can be done immediately to prevent further action.


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : P. Ernawati Panjaitan

Tempat/ Tanggal Lahir : Jakarta/ 01 Agustus 1988 Agama : Kristen Protestan

Status Perkawinan : Belum Kawin Jumlah Bersaudara : 2 orang

Alamat Rumah : Jl. Pematang Siantar Simpang 3 Sibulele, Kecamatan Balige

Riwayat Pendidikan

Tahun 1994-2000 : SD Katolik San Fransisco Balige Tahun 2000-2003 : SLTP Budhi Dharma Balige Tahun 2003-2006 : SMA Negeri 2 Balige Tahun 2006-2010 : FKM USU Medan


(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,atas berkat dan anugerahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Karakteristik Penderita Kanker Hati Rawat Inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2009”

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Medan.

Dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik secara moril maupun materil. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Ibu dr. Ria Masniari Lubis, M.Si selaku dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. dr. Sori Muda Sarumpaet, MPH selaku Kepala Departemen Epidemiologi FKM USU.

3. Ibu Prof. dr. Nerseri Barus, MPH selaku Dosen Pembimbing Skripsi I yang telah memberikan masukan dan saran dalam penyusunan skripsi ini. 4. Ibu drh. Rasmaliah, M.Kes selaku Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan masukan dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

5. Ibu drh. Hiswani M.Kes selaku Dosen Penguji I yang telah banyak memberi masukan demi kesempurnaan skripsi ini.


(8)

6. Bapak Drs. Jemadi, M.Kes selaku Dosen Penguji II yang telah banyak memberi masukan demi kesempurnaan skripsi ini.

7. Bapak dr. Surya Dharma MPH. Selaku Dosen Pembimbing Akademik selama perkuliahan di FKM.

8. Seluruh dosen dan pegawai di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

9. Direktur Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.

10.Kedua orang tuaku, D. Panjaitan dan R.Tampubolon, adikku yang memberi dukungan baik moril maupun materil, untuk kelancaran penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

11.Teman-temanku (Anta, Elfrida, Metalina, Sairama, Yenni, Tuhozaro) yang telah memberi dorongan, semangat dan doa menyelesaikan skripsi ini.

12.Rekan-rekan peminatan Epidemiologi (Kiki, Rafiah, Bella, Enda, Tessi, Dian, Wilma, Delvia, Marta dll.)

Akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat berguna bagi pembaca dan dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi penelitian selanjutnya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa menyertai kita.

Medan, Juni 2010 Penulis


(9)

DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan ... i

Abstrak ... ii

Daftar Riwayat Hidup ... iv

Kata Pengantar ... v

Daftar Isi ... vii

Daftar Tabel ... x

Daftar Gambar ... xii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian... 4

1.3.1 Tujuan Umum ... 4

1.3.2 Tujuan Khusus ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi dan Fisiologi Hati ... 6

2.1.1 Anatomi ... 6

2.1.2 Fisiologi... 7

2.2 Pengertian Kanker Hati ... 8

2.3 Patologi ... 8

2.4 Epidemiologi Kanker Hati ... 9

2.4.1 Distribusi Frekuensi ... 9

2.4.2 Faktor Determinan Terjadinya Kanker Hati ... 11

2.5 Gambaran Klinis ... 15

2.6 Klasifikasi ... 16

2.7 Stadium Klinis………... ... 17

2.8 Pencegahan ... 18

2.8.1 Pencegahan Primordial ... 18

2.8.2 Pencegahan Primer ... 18

2.8.3 Pencegahan Sekunder ... 19

2.8.4 Pencegahan Tersier ... 23

BAB 3 KERANGKA KONSEP 3.1 Kerangka Konsep ... 24

3.2 Defenisi Operasional Variabel ... 24

BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Jenis dan Rancangan Penelitian ... 28

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 28

4.2.1 Lokasi Penelitian ... 28


(10)

4.3. Populasi dan Sampel... 28

4.3.1 Populasi ... 28

4.3.2 Sampel ... 28

4.4 Metode Pengumpulan Sampel ... 29

4.5 Teknik Analisa Data ... 29

BAB 5 HASIL PENELITIAN 5.1 Proporsi Penderita Kanker Hati Berdasarkan Tahun ... 30

5.2 Sosiodemografi Penderita Kanker Hati ... 31

5.3 Keluhan Penderita Kanker Hati ... 33

5.4 Riwayat Penyakit Terdahulu Penderita Kanker Hati ... 34

5.5 Stadium Klinis Penderita Kanker Hati ... 34

5.6 Penatalaksanaan Medis Penderita Kanker Hati ... 35

5.7 Lama Rawatan Rata-rata Penderita Kanker Hati ... 35

5.8 Keadaan Sewaktu Pulang Penderita Kanker Hati ... 36

5.9 Analisa Statistik ... 38

5.9.1 Umur Berdasarkan Riwayat Penyakit Terdahulu ... 38

5.9.2 Umur Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang ... 39

5.9.3 Jenis Kelamin Berdasarkan Riwayat Penyakit Terdahulu ... 40

5.9.4 Riwayat Penyakit Terdahulu Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang ... 41

5.9.5 Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Riwayat Penyakit Terdahulu ... 42

5.9.6 Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang ... 43

BAB 6 PEMBAHASAN 6.1 Trend (Kecenderungan) Kunjungan Penderita Kanker Hati Berdasarkan Data Tahun 2005-2009 ... 44

6.2 Sosiodemografi Penderita Kanker Hati ... 45

6.2.1 Umur dan Jenis Kelamin ... 45

6.2.2 Suku ... 47

6.2.3 Agama ... 48

6.2.4 Pekerjaan ... 49

6.3 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Hati Berdasarkan Keluhan ... 50

6.4 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Hati Berdasarkan Riwayat Penyakit Terdahulu ... 51

6.5 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Hati Berdasarkan Penatalaksanaan Medis ... 53

6.6 Lama Rawatan Rata-rata Penderita Kanker Hati ... 54

6.7 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Hati Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang ... 55


(11)

6.8 Analisis Statistik ... 57

6.8.1 Umur Berdasarkan Riwayat Penyakit Terdahulu ... 57

6.8.2 Umur Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang ... 58

6.8.3 Jenis Kelamin Berdasarkan Riwayat Penyakit Terdahulu ... 59

6.8.4 Riwayat Penyakit Terdahulu Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang ... 60

6.8.5 Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Riwayat Penyakit Terdahulu ... 62

6.8.6 Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang ... 63

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan ... 64

7.2 Saran ... 65

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Hati Berdasarkan Tahun yang Rawat Inap di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2009……….. 30 Tabel 5.2. Distribusi Proporsi Penderita Kanker Hati Berdasarkan Umur dan

Jenis Kelamin yang Rawat Inap di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2009………. 31 Tabel 5.3 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Hati Berdasarkan Suku yang

Rawat Inap di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2009……….. 32 Tabel 5.4 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Hati Berdasarkan Agama yang

Rawat Inap di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2009……….. 32 Tabel 5.5 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Hati Berdasarkan Pekerjaan

yang Rawat Inap di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2009………... 33 Tabel 5.6 Distribusi Penderita Kanker Hati Berdasarkan Keluhan yang Rawat

Inap di RS Santa Elisabeth Medan Tahun

2005-2009……….. 33

Tabel 5.7 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Hati Berdasarkan Riwayat Penyakit Terdahulu yang Rawat Inap di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2009……….. 34 Tabel 5.8 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Hati Berdasarkan Jenis

Riwayat Penyakit Terdahulu yang Rawat Inap di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2009……….. 34 Tabel 5.9 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Hati Berdasarkan

Penatalaksanaan Medis yang Rawat Inap di RS Santa Elisabeth

Medan Tahun 2005-2009……… 35

Tabel 5.10 Lama Rawatan Rata-rata Penderita Kanker Hati yang Rawat Inap di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2009……….. 35 Tabel 5.11 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Hati Berdasarkan Keadaan

Sewaktu Pulang yang Rawat Inap di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2009……….. 36


(13)

Tabel 5.12 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Hati yang Meninggal di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2009……… 37 Tabel 5.13 Proporsi Umur Penderita Kanker Hati Berdasarkan Riwayat Penyakit

Terdahulu yang Rawat Inap di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2009………. 38 Tabel 5.14 Distribusi Proporsi Umur Penderita Kanker Hati Berdasarkan

Keadaan Sewaktu Pulang yang Rawat Inap di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2009……….. 39 Tabel 5.15 Proporsi Jenis Kelamin Penderita Kanker Hati Berdasarkan Riwayat

Penyakit Terdahulu yang Rawat Inap di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2009……….. 40 Tabel 5.16 Distribusi Proporsi Riwayat Penyakit Terdahulu Penderita Kanker

Hati Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang yang Rawat Inap di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2009……… 41 Tabel 5.17 Lama Rawatan Rata-rata Penderita Kanker Hati Berdasarkan

Riwayat Penyakit Terdahulu yang Rawat Inap di RS Santa Elisabeth MedanTahun 2005-2009………... 42 Tabel 5.18 Lama Rawatan Rata-Rata Penderita Kanker Hati Berdasarkan

Keadaan Sewaktu Pulang yang Rawat Inap Di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2009……... 43


(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 6.1 Trend (Kecenderungan) Kunjungan Penderita Kanker Hati Berdasarkan Tahun Rawat Inap di RS Santa Elisabeth Medan…… 44 Gambar 6.2 Proporsi Umur dan Jenis Kelamin Penderita Kanker Hati Rawat

Inap di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2009………. 45 Gambar 6.3 Proporsi Suku Penderita Kanker Hati Rawat Inap di RS Santa

Elisabeth Medan Tahun 2005-2009………. 47 Gambar 6.4 Proporsi Agama Penderita Kanker Hati Rawat Inap di RS Santa

Elisabeth Medan Tahun 2005-2009………. 48 Gambar 6.5 Proporsi Pekerjaan Penderita Kanker Hati Rawat Inap di RS Santa

Elisabeth Medan Tahun 2005-2009………. 49 Gambar 6.6 Proporsi Keluhan Penderita Kanker Hati Rawat Inap di RS Santa

Elisabeth Medan Tahun 2005-2009………. 50 Gambar 6.7 Proporsi Riwayat Penyakit Terdahulu Penderita Kanker Hati

Rawat Inap di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2009…….. 51 Gambar 6.8 Proporsi Jenis Riwayat Penyakit Terdahulu Penderita Kanker Hati

Rawat Inap di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2009…….. 52 Gambar 6.9 Proporsi Penatalaksanaan Medis Penderita Kanker Hati Rawat

Inap di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2009………. 53 Gambar 6.10 Proporsi Keadaan Sewaktu Pulang Penderita Kanker Hati Rawat

Inap di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2009………. 55 Gambar 6.11 Proporsi Umur Berdasarkan Riwayat Penyakit Terdahulu

Penderita Kanker Hati Rawat Inap di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2009………. 57 Gambar 6.12 Proporsi Umur Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang Penderita

Kanker Hati Rawat Inap di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2009………. 58 Gambar 6.13 Proporsi Jenis Kelamin Berdasarkan Riwayat Penyakit Terdahulu

Penderita Kanker Hati Rawat Inap di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2009………. 59


(15)

Gambar 6.14 Proporsi Riwayat Penyakit Terdahulu Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang Penderita Kanker Hati Rawat Inap di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2009………. 60 Gambar 6.15 Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Riwayat Penyakit

Terdahulu Penderita Kanker Hati Rawat Inap di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2009………. 62 Gambar 6.16 Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang

Penderita Kanker Hati Rawat Inap di RS Santa Elisabeth Medan


(16)

ABSTRAK

Kanker hati adalah tumor ganas yang menyebabkan kerusakan bentuk dan fungsi organ hati. Incidence rate (IR) kanker hati di dunia tahun 2000 yaitu 9 per 100.000 penduduk dengan CFR 96,85%. IR kanker hati di Indonesia tahun 2002 pada pria 20 per 100.000 penduduk sedangkan pada wanita IR 6 per 100.000 penduduk.

Untuk mengetahui karakteristik penderita kanker hati di RS Santa Elisabeth Medan telah dilakukan penelitian deskriptif dengan desain case series dan dilanjutkan dengan analisa statistik. Populasi dan sampel berjumlah 111 data penderita kanker hati (total sampling). Data dianalisis secara deskriptif.

Trend kunjungan penderita kanker hati berdasarkan data tahun 2005-2009 menunjukkan penurunan dengan persamaan garis y = 28,5 – 2,1x. Proporsi tertinggi penderita kanker hati pada umur 56-64 tahun 28,9%, laki-laki 68,5%, Batak 85%, Kristen Protestan 57%, petani 28%, nyeri perut kanan atas 70,3%, ada riwayat penyakit hati (hepatitis dan sirosis hati) 58%, non bedah 91%, lama rawatan rata-rata 7 hari, pulang berobat jalan 56%. Tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara umur dengan riwayat penyakit terdahulu (p=1,000). Tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara jenis kelamin dengan riwayat penyakit terdahulu (p=0,774). Pada penderita kanker hati yang meninggal, proporsi riwayat penyakit sirosis hati secara bermakna lebih tinggi daripada hepatitis (76,5% vs 23,5%; X2=9,622; p=0,008). Tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara lama rawatan rata-rata dengan riwayat penyakit terdahulu (p=0,400). Tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara lama rawatan rata-rata dengan keadaan sewaktu pulang (p=0,655).

Pihak RS Santa Elisabeth Medan diharapkan untuk melengkapi pencatatan rekam medis misalnya tingkat pendidikan, stadium klinis, dan riwayat penyakit sebelumnya. Diharapkan kepada masyarakat untuk melakukan pencegahan terjadinya kanker hati melalui imunisasi hepatitis B, tidak mengkonsumsi alkohol dan makanan yang mengandung aflatoksin dan deteksi dini pada kelompok yang berisiko agar segera dapat dilakukan tindakan pencegahan lanjut.


(17)

ABSTRACT

Liver cancer is a malignant tumor that causes damage to the form and function of liver. Incidence rate (IR) of liver cancer in the world in 2000 is 9 per 100.000 people with CFR 96.85%.IR liver cancer in Indonesia in 2002 in men 20 per 100. 000 population while in the IR 6 women per 100.000 population.

To determine the characteristics of liver cancer patients at Santa Elisabeth Hospital in Medan has conducted research with a descriptive case series design and proceed with statistical analysis. Population and sample data 111 liver cancer patients (total sampling). Data were analyzed by descriptive.

The trend of liver cancer patient requests based on data for 2005-2009 shows a decrease with the line equation y = 28,5 – 2,1x. The highest proportion of patients with liver cancer at age 56-64 years 28.9%, male 68.5%, 86,5% Batak, Protestant 56,8%, 28% farmer, upper right abdominal pain 70, 3%, have a history of heart disease (hepatitis and cirrhosis of the liver) 58,6%, non-surgical 91%, average length of stay 7 days, discharged 55,9%. There is no significant difference in proportion between age and previous disease history (p = 1.000). There is no significant difference in proportion between the gender with a previous disease history (p = 0.774). At liver cancer patients who died, proportion history of cirrhosis of the liver disease is significantly higher than hepatitis (76.5% vs 23.5%, X2= 9.622, p = 0.008). There is no significant difference in proportion between the average length of stay with a previous disease history (p = 0.400). There was no significant difference in proportion between the average length of stay with coming out of the hospital (p = 0.655).

Santa Elisabeth Hospital in Medan are expected to complete the recording of medical records which related with liver cancer such as educational level, clinical stage, and previous disease history. Expected to society to make the occurrence of liver cancer prevention through immunization with hepatitis B, do not consume alcohol and food containing aflatoxin and early detection at risk groups that can be done immediately to prevent further action.


(18)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Indonesia sedang mengalami transisi epidemiologi yaitu beban ganda penyakit dimana pada saat penyakit menular masih banyak diderita oleh masyarakat, di sisi lain terjadi peningkatan penyakit tidak menular (PTM). Perubahan pola struktur masyarakat agraris ke masyarakat industri banyak memberi andil terhadap perubahan pola penduduk, gaya hidup, dan sosial ekonomi yang pada akhirnya memicu peningkatan penyakit tidak menular.1

Penyakit yang termasuk dalam PTM salah satunya adalah kanker. Kanker merupakan masalah kesehatan di dunia yang perlu ditanggulangi karena sekitar 40,0% kejadian kanker dapat dicegah.2 Selain itu, kanker juga merupakan penyebab paling umum kesakitan dan kematian. Setiap tahun ditemukan insiden kanker di dunia lebih dari 10 juta kasus.3 Berdasarkan World Health Organization (WHO) tahun 2002, insiden kanker di dunia yaitu 10,9 juta orang dengan Cause Spesific

Death Rate (CSDR) 108 per 100.000 penduduk dan tahun 2020 diperkirakan akan

meningkat menjadi 16 juta orang dengan CSDR 136 per 100.000 penduduk.4 Tahun 2002 Proportional Mortality Rate (PMR) kanker di dunia yaitu 12,5% dan tahun 2005 meningkat menjadi 13,0%.4,5

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2007, kanker merupakan penyebab kematian ketujuh di Indonesia dengan proporsi 5,7% setelah stroke, TB Paru, hipertensi, cedera, perinatal, dan diabetes mellitus. Prevalence rate (PR) kanker di


(19)

Indonesia tahun 2008 yaitu 4,3 per 1.000 penduduk.6 Setiap tahun Incidence rate (IR) kanker di Indonesia yaitu 100 per 100.000 penduduk.7

Berdasarkan data Globocan (2000), proporsi kejadian kanker hati dari seluruh kejadian kanker di dunia yaitu 5,59%.8 WHO tahun 2000 melaporkan IR kanker hati di dunia yaitu 9 per 100.000 penduduk dengan CFR 96,85%.9 Berdasarkan data Globocan (2002), IR kanker hati di negara-negara maju pada pria yaitu 0,44% dari seluruh kejadian penyakit, dengan proporsi 0,99% dari seluruh kejadian kanker dan CFR 84,09%, pada wanita IR 0,12%, dengan proporsi 0,27% dan CFR 91,66% sedangkan di negara-negara berkembang pada pria IR 1,17%, dengan proporsi 2,63% dan CFR 92,31%, pada wanita IR 0,94%, dengan proporsi 5,16% dan CFR 95,23%.4

Menurut data statistik kanker, tahun 2006 IR kanker hati di Amerika Serikat yaitu 6,2 per 100.000 penduduk dengan CFR 87,52% dan meningkat pada tahun 2009 yaitu IR 7,33 per 100.000 penduduk dengan CFR 80,28%. Berdasarkan data

American Cancer Society (2002), rasio IR kanker hati pada pria : wanita, di Jerman

4,9 : 2,1 per 100.000 penduduk, di Denmark 3,4 : 2,3 per 100.000 penduduk, di Afrika Selatan 5,8 : 2,2 per 100.000 penduduk, di Australia 3,4 : 1,5 per 100.000 penduduk.10 Di Vietnam (2002) IR kanker hati pria : wanita yaitu 25 : 8 per 100.000 penduduk dengan CFR pria : wanita yaitu 92 % : 87,5%.11

Di Indonesia, pada tahun 2002 IR kanker hati di Indonesia pada pria 20 per 100.000 penduduk dengan Sex Spesific Death Rate (SSDR) 17 per 100.000 penduduk sedangkan pada wanita IR 6 per 100.000 penduduk dengan SSDR 5 per 100.000 penduduk.11 Berdasarkan sepuluh peringkat utama penyakit kankerdi beberapa rumah sakit di Indonesia tahun 2005, pada pasien rawat inap kanker hati berada di urutan


(20)

ketiga dengan jumlah penderita kanker hati 4.177 orang (12,22%) sedangkan pada pasien rawat jalan kanker hati berada di urutan kelima dengan jumlah penderita 1364 orang (4,55%).12

Di Provinsi Jawa Tengah, berdasarkan laporan program dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang berasal dari rumah sakit dan Puskesmas tahun 2006, dilaporkan bahwa IR kanker hati 62 per 100.000 penduduk.13 Dan menurut pencatatan sepuluh kasus kanker terbanyak di RSUD Dr. Soetomo Surabaya tahun 1975-1999, kanker hati berada pada urutan kedua setelah kanker leher rahim dengan jumlah penderita 3.426 orang (7,52%).14

Penelitian Marbun (2000) di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 1995-1999 diperoleh jumlah penderita kanker hati 75 orang dengan jumlah penderita yang meninggal 18 orang (24,0%).15 Menurut penelitian oleh Hutapea (2003) di Rumah Sakit Haji Medan tahun 1997-2001 diperoleh jumlah penderita kanker hati 90 orang dengan jumlah penderita yang meninggal 22 orang (24,44%).16

Berdasarkan survei awal yang dilakukan di RS Santa Elisabeth Medan periode 2005-2009 tercatat 111 penderita kanker hati yang rawat inap yaitu 32 kasus tahun 2005, tahun 2006 terdapat 18 kasus, tahun 2007 terdapat 19 kasus, tahun 2008 terdapat 23 kasus, dan tahun 2009 terdapat 19 kasus. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perlu dilakukan penelitian tentang karakteristik penderita kanker hati rawat inap di RS Santa Elisabeth tahun 2005-2009.


(21)

1.2 Perumusan Masalah

Belum diketahui karakteristik penderita kanker hati rawat inap di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2005-2009.

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1Tujuan Umum

Mengetahui karakteristik penderita kanker hati rawat inap di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2005-2009.

1.3.2Tujuan Khusus

a. Mengetahui trend (kecenderungan) kunjungan penderita kanker hati rawat inap berdasarkan data tahun 2005-2009.

b. Mengetahui distribusi proporsi penderita kanker hati menurut sosio demografi yaitu : umur, jenis kelamin, suku, agama, dan pekerjaan.

c. Mengetahui distribusi proporsi penderita kanker hati berdasarkan keluhan. d. Mengetahui distribusi proporsi penderita kanker hati berdasarkan riwayat

penyakit terdahulu.

e. Mengetahui distribusi proporsi penderita kanker hati berdasarkan stadium klinis.

f. Mengetahui distribusi proporsi penderita kanker hati berdasarkan penatalaksanaan medis.

g. Mengetahui lama rawatan rata-rata penderita kanker hati.

h. Mengetahui distribusi proporsi penderita kanker hati berdasarkan keadaaan sewaktu pulang.


(22)

i. Mengetahui distribusi proporsi umur penderita kanker hati berdasarkan riwayat penyakit terdahulu.

j. Mengetahui distribusi proporsi umur penderita kanker hati berdasarkan keadaan sewaktu pulang.

k. Mengetahui distribusi proporsi jenis kelamin penderita kanker hati berdasarkan riwayat penyakit terdahulu.

l. Mengetahui distribusi proporsi riwayat penyakit terdahulu penderita kanker hati berdasarkan keadaan sewaktu pulang.

m. Mengetahui lama rawatan rata-rata penderita kanker hati berdasarkan riwayat penyakit terdahulu.

n. Mengetahui lama rawatan rata-rata penderita kanker hati berdasarkan keadaan sewaktu pulang.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Sebagai informasi dan bahan masukan bagi RS Santa Elisabeth Medan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dalam perawatan dan pengobatan bagi penderita kanker hati.

1.4.2 Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain terutama yang berhubungan dengan penyakit kanker hati.


(23)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi dan Fisiologi Hati 2.1.1 Anatomi

Hati adalah organ yang terbesar yang terletak di sebelah kanan atas rongga perut di bawah diafragma. Beratnya 1.500 gr atau 2,5 % dari berat badan orang dewasa normal. Pada kondisi hidup berwarna merah tua karena kaya akan persediaan darah. Hati terbagi menjadi lobus kiri dan lobus kanan yang dipisahkan oleh

ligamentum falciforme. Lobus kanan hati lebih besar dari lobus kirinya dan

mempunyai 3 bagian utama yaitu : lobus kanan atas, lobus caudatus, dan lobus

quadratus.17,18

Untuk mengetahui perbedaan bentuk hati normal dan tidak normal dapat dilihat pada gambar berikut :


(24)

Hati disuplai oleh dua pembuluh darah yaitu : 19

a. Vena porta hepatica yang berasal dari lambung dan usus, yang kaya akan nutrien

seperti asam amino, monosakarida, vitamin yang larut dalam air, dan mineral. b. Arteri hepatica, cabang dari arteri kuliaka yang kaya akan oksigen.

Cabang-cabang pembuluh darah vena porta hepatica dan arteri hepatica mengalirkan darahnya ke sinusoid. Hematosit menyerap nutrien, oksigen, dan zat racun dari darah sinusoid. Di dalam hematosit zat racun akan dinetralkan sedangkan nutrien akan ditimbun atau dibentuk zat baru, dimana zat tersebut akan disekresikan ke peredaran darah tubuh.19

2.1.2 Fisiologi Hati

Fungsi utama hati yaitu : 17

a. Untuk metabolisme protein, lemak, dan karbohidrat. Bergantung kepada kebutuhan tubuh, ketiganya dapat saling dibentuk.

b. Untuk tempat penyimpanan berbagai zat seperti mineral (Cu, Fe) serta vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A,D,E, dan K), glikogen dan berbagai racun yang tidak dapat dikeluarkan dari tubuh (contohnya : pestisida DDT).

c. Untuk detoksifikasi dimana hati melakukan inaktivasi hormon dan detoksifikasi toksin dan obat.

d. Untuk fagositosis mikroorganisme, eritrosit, dan leukosit yang sudah tua atau rusak.

e. Untuk sekresi, dimana hati memproduksi empedu yang berperan dalam emulsifikasi dan absorbsi lemak


(25)

2.2 Pengertian Kanker Hati

Kanker adalah pertumbuhan dan perkembangbiakan sel-sel baru pada suatu organ yang tumbuh abnormal, cepat, dan tidak terkendali dengan bentuk, sifat, dan gerakan yang berbeda dari sel asalnya serta merusak bentuk dan fungsi sel asalnya. Kanker hati adalah pertumbuhan sel yang abnormal, cepat, dan tidak terkendali pada hati sehingga merusak bentuk dan fungsi organ hati.20

Dalam keadaan normal sel hati akan membelah diri jika ada penggantian sel-sel hati yang telah mati dan rusak. Sebaliknya sel-sel kanker akan membelah terus sehingga terjadi penumpukan sel baru yang menimbulkan desakan dan merusak jaringan normal pada hati. Kanker hati primer yaitu karsinoma hepatoseluler merupakan kanker hati yang sering dijumpai dan salah satu kanker yang paling banyak didunia. Penemuan dini kanker hati sukar dilakukan karena awalnya tidak menimbulkan gejala. Akibatnya, sebagian besar penderita kanker hati terdeteksi dalam stadium lanjut. 20

2.3 Patologi

Berdasarkan pengamatan secara makroskopis kanker hati terdiri atas 3 bentuk yaitu :21

2.3.1 Tipe noduler, berbentuk multi noduler, biasanya hati membesar dengan nodul yang bermacam-macam besar dan bentuknya dan sering disertai sirosis.

2.3.2 Tipe masif, bentuk masif yang besar pada salah satu lobus dengan hanya 1 nodul saja, tumor besar tersebut sering terdapat di lobus kanan dan pada lobus lainnya dijumpai tumor kecil.


(26)

2.3.3 Tipe difus, umumnya besar hati terdapat dalam batas normal tapi seluruhnya terisi oleh sel-sel kanker dan kadang-kadang susah dibedakan dengan sirosis portal.

Menurut WHO secara histologik tipe kanker hati berdasarkan struktur sel tumor dibedakan atas trabecular (sinusoidal), pseudoglandula (asiner), compact (padat), dan serous. 22

2.4 Epidemiologi Kanker Hati 2.4.1 Distribusi Frekuensi

a. Distribusi Frekuensi Menurut Orang

Kanker hati dapat terjadi pada semua golongan usia, tetapi jarang ditemukan pada usia muda, kecuali di wilayah yang endemik infeksi virus hepatitis B (HBV) serta banyak transmisi HBV secara perinatal. Umumnya dengan wilayah insiden HBV tinggi, umur penderita kanker hati 10-20 tahun lebih muda daripada umur penderita di wilayah yang insidennya lebih rendah. Hal ini disebabkan oleh infeksi HBV sebagai salah satu penyebab kanker hati, banyak ditularkan pada masa perinatal.22

Menurut penelitian Yang dkk. (2002) di Taiwan yang menggunakan desain

cohort, proporsi penderita kanker hati pada interval usia 40-59 tahun yaitu 55,54 %,

usia < 40 tahun yaitu 27,26%, dan usia >59 tahun yaitu 17,2 %.23 Di Indonesia kanker hati banyak ditemukan pada usia 40-50 tahun.20 Menurut penelitian Rifai A. (1995-1998) di RS Wahidin Semarang dengan menggunakan desain cohort, usia rata-rata


(27)

kejadian penyakit kanker hati adalah 47,5 tahun dengan rasio pria dengan wanita 5,7:1.24

Pada umumnya pria lebih banyak menderita kanker hati daripada wanita, dengan perbandingan masing-masing negara yang berbeda-beda.21 Berdasarkan data Globocan (2002), di negara-negara maju rasio penderita kanker hati pria : wanita yaitu 3,3 : 1 sedangkan di negara-negara berkembang 2,5 : 1.4 Kejadian kanker hati lebih tinggi pada pria, bisa disebabkan karena laki-laki lebih banyak terpajan oleh faktor risiko kanker hati seperti virus hepatitis dan alkohol.22

b. Distribusi Frekuensi Menurut Tempat

Secara geografis di dunia terdapat tiga kelompok wilayah kanker hati yaitu wilayah tingkat insiden rendah (kurang dari tiga kasus) ; menengah (tiga hingga sepuluh kasus) ; dan tinggi (lebih dari sepuluh kasus per 100.000 penduduk). Tingkat insiden tertinggi tercatat di Asia Timur dan Asia Tenggara serta di Afrika Tengah sedangkan yang terendah di Amerika Tengah. Sekitar 80% kasus kanker hati di dunia berada di negara berkembang seperti Asia Timur dan Asia Tenggara serta Afrika Tengah yang juga diketahui sebagai wilayah dengan prevalensi tinggi virus hepatitis.22

c. Distribusi Frekuensi Menurut Waktu

WHO tahun 2000 melaporkan IR kanker hati di dunia yaitu 9 per 100.000 penduduk.9 Tahun 1999 IR kanker hati pada pria : wanita di Amerika Tengah 2,06 : 1,64 per 100.000 penduduk, di Afrika Tengah 24,21 : 12,98 per 100.000 penduduk, di Asia Timur 35,46 : 12,66 per 100.000 penduduk, dan di Asia Tenggara 18,35 : 5,7 per 100.000 penduduk.25 Di Jepang (2002) IR kanker hati pada pria sebesar 24 per


(28)

100.000 penduduk dan di Filipina yaitu 21 per 100.000 penduduk. 26Di Indonesia (2002) IR kanker hati pada pria : wanita yaitu 20 : 6 per 100.000 penduduk .9

2.4.2 Faktor Determinan Terjadinya Kanker Hati

a. Host

Kejadian kanker dapat menyerang semua usia dan golongan. Meskipun demikian, risiko kanker lebih besar saat orang telah berusia lebih dari 40 tahun.27. Berdasarkan jenis kelamin, kejadian kanker hati lebih banyak ditemukan pada pria.21 Menurut penelitian Hadi di Rumah Sakit Hasan Sadikin yang menggunakan desain

case series, umur rata-rata penderita kanker hati yaitu 50,3 dan berdasarkan jenis

kelamin, tertinggi pada pria dengan proporsi 81,38% dan terendah pada wanita dengan proporsi 18,62%.28

b. Agent

b.1 Sirosis Hati

Sirosis hati merupakan faktor risiko utama kanker hati di dunia dan melatarbelakangi lebih dari 80% kasus kanker hati. Setiap tahun 3-5% dari pasien sirosis hati akan menderita kanker hati, dan kanker hati merupakan salah satu penyebab kematian pada sirosis hati.21 Pada tahun 2002, PMR sirosis hati di dunia yaitu 1,7%.11 Waktu yang dibutuhkan dari sirosis hati untuk berkembang menjadi kanker hati sekitar 3 tahun.20

Konsumsi alkohol merupakan salah satu faktor risiko terjadinya sirosis hati. Penggunaan alkohol sebagai minuman, saat ini sangat meningkat di masyarakat. Peminum berat alkohol (>50-70 gr/ hari dan berlangsung lama) berisiko untuk menderita kanker hati melalui sirosis hati alkoholik. Mekanisme penyakit hati akibat


(29)

konsumsi alkohol masih belum pasti, diperkirakan mekanismenya yaitu sel hati mengalami fibrosis dan destruksi protein yang berkepanjangan akibat metabolisme alkohol yang menghasilkan acetaldehyde. Fibrosis yang terjadi merangsang pembentukan kolagen. Regenenerasi sel tetap terjadi tetapi tidak dapat mengimbangi kerusakan sel. Penimbunan kolagen terus berlanjut, ukuran hati mengecil, berbenjol-benjol dan mengeras sehingga terjadi sirosis hati.22

Sirosis hati dijumpai di seluruh negara, tetapi kejadiannya berbeda-beda tiap negara, di negara Barat etiologi sirosis hati tersering diakibatkan oleh alkohol.21. Menurut penelitian Coon dkk. (2008) di Nottingham dengan desain cohort, RR pada peminum alkohol 2,34 untuk terkena kanker hati, RR HBV yaitu 6,41 dan RR HCV yaitu 1,39.29 Sedangkan di Indonesia terutama diakibatkan infeksi virus hepatitis B dan C. Virus hepatitis B menyebabkan sirosis hati sebesar 40-50%, virus hepatitis C sebesar 30-40% dan 10-20% penyebabnya tidak diketahui.22

Menurut penelitian Rasyid (2006) di Medan dengan menggunakan desain

case series, pada 483 penderita kanker hati ditemukan 232 orang (63%) menderita

sirosis hati, 91 orang hepatitis B (25%) dan 44 orang (12%) hepatitis C, dengan jumlah seluruhnya 367 orang (76%). Sedangkan 116 orang lagi (24%) tidak berhubungan sama sekali dengan sirosis hati, hepatitis B ataupun hepatitis C.30 Dari hasil penelitian Nurhasni (2007) di RS Haji Medan dengan desain case series pada 164 penderita sirosis hati, 35 orang (21,3%) sudah mengalami komplikasi kanker hati.31


(30)

b.2 Hepatitis B dan C

Hubungan antara infeksi HBV dan HCV dengan timbulnya kanker hati terbukti. Sebagian besar wilayah yang hiperendemik HBV menunjukkan angka kejadian kanker hati yang tinggi.22 Berdasarkan data profil kesehatan Indonesia, tahun 2003 IR hepatitis B di Indonesia yaitu 14 per 100.000 penduduk. Dan tahun 2005 di Sumatera Utara PR hepatitis B yaitu 52 per 100.000 penduduk.12 Pada tahun 2008, PR hepatitis C di Indonesia 3 per 100.000 penduduk, dengan PR tertinggi di provinsi DKI Jakarta yaitu 31 per 100.000 penduduk.32

Berdasarkan penelitian Greten dkk. (2005) di Jerman pada 389 penderita kanker hati tahun 1998-2003, penderita pria yaitu 309 orang (79,43%) dan wanita yaitu 80 orang (20,57%). Penderita dengan riwayat penyakit sebelumnya hepatitis B yaitu 57 orang (14,6%), hepatitis C yaitu 78 orang (20,05%), hepatitis B dan C yaitu 7 orang, hemokromatosis yaitu 17 orang (4,37%), dan sisanya tidak berhubungan dengan riwayat penyakit sebelumnya.33 Menurut penelitian Nouso dkk. (2008) di Jepang dengan desain cohort, RR penderita hepatitis C untuk terkena kanker hati 0,96 sedangkan RR penderita hepatitis B adalah 1,1.34

Karsinogenisitas HBV dan HCV pada hati terjadi melalui proses inisiasi, promosi, dan progresi. Inisiasi diawali dengan integrasi virus hepatitis ke dalam hepatosit yang menimbulkan kelainan kromosom sehingga mengubah sifat-sifat asli hati dan menghambat aktifitas sel penekan tumor. Virus hepatitis terintegrasi meluas ke sel hati karena sudah kebal terhadap respon imunitas. Pada tahap promosi terjadi proses nekrosis dan kematian sel akibat dari aktifitas virus hepatitis yang diikuti


(31)

regenerasi berulang kali. Pada tahap progresi sel-sel telah mengalami transformasi keganasan dan mengalami replikasi lebih lanjut.35

b.3 Aflatoksin

Aflatoksin B1 adalah zat racun yang dihasilkan oleh jamur Aspergillus

flavus, sering ditemukan pada jenis polong-polongan yang sudah menghitam dan

mengeriput serta produk olahannya yang kadaluarsa seperti kacang tanah, kacang kedelai, keju dll. Aflatoksin terbentuk dalam makanan yang disimpan berbulan-bulan di lingkungan panas dan lembab. Mekanisme karsinogenisitas aflatoksin sehingga dapat meningkatkan kejadian kanker hati yaitu dengan menghasilkan mutasi-mutasi gen, di mana mutasi gen tersebut bekerja menggangu fungsi penekan tumor.36 Menurut penelitian Gameell dkk. (2009) di Mesir dengan menggunakan desain penelitian case control, terdapat korelasi positif antara kejadian kanker hati dengan kadar aflatoksin dalam tubuh (p<0,01) yaitu terjadi peningkatan kadar aflatoksin pada penderita kanker hati.37

b.4 Hemokromatosis

Hemokromatosis adalah kelainan genetik yang diturunkan yaitu kecenderungan untuk menyerap jumlah besi yang berlebihan dari makanan di mana unsur-unsur beracun tersebut akan terakumulasi dalam hati sehingga menyebabkan kerusakan hati termasuk kanker hati.38 Kanker hati akan berkembang sampai dengan 30% dari pasien-pasien dengan hemokromatis keturunan. Pasien yang mempunyai risiko yang paling besar adalah hemokromatosis yang disertai dengan sirosis hati. Pengangkatan efektif kelebihan besi (perawatan hemokromatosis) tidak akan mengurangi risiko menderita kanker hati jika sudah disertai sirosis hati.36


(32)

c. Environment

Lingkungan fisik di Indonesia yang berada pada iklim tropis, ideal untuk suhu pertumbuhan jamur Aspergillus flavus penghasil aflatoksin yaitu tumbuh di tempat yang lembab dan panas.39 Selain itu, lingkungan psikologis secara tidak langsung juga memberikan andil dalam perkembangan penyakit kanker misalnya adanya stress, tekanan dan konflik dapat menimbulkan kecemasan, insomnia, dan tidak nafsu makan yang pada akhirnya akan menurunkan daya tahan tubuh sehingga penyakit mudah menyerang.27

2.5 Gambaran klinis

Pada fase subklinis belum ditemukan gejala yang jelas pada penderita, berikut gejala yang ditemukan pada fase klinis yaitu : 26

2.5.1 Nyeri abdomen kanan atas

Penderita kanker hati stadium lanjut sering datang berobat karena tidak nyaman dengan nyeri di abdomen kanan atas. Nyeri umumnya bersifat tumpul atau menusuk, intermitten atau kontinu, sebagian area hati terasa terbebat kencang karena pertumbuhan tumor yang cepat.

2.5.2 Massa abdomen atas : pemeriksaan fisik menemukan splenomegali

Kanker hati lobus kanan dapat menyebabkan batas atas hati bergeser ke atas, pemeriksaan fisik menemukan hepatomegali di bawah arcus costae tapi tanpa nodul.

2.5.3 Perut kembung timbul karena massa tumor sangat besar dan gangguan fungsi hati.


(33)

2.5.4 Anoreksia : timbul karena fungsi hati terganggu, tumor mendesak saluran gastrointestinal.

2.5.5 Letih, mengurus : dapat disebabkan metabolit dari tumor ganas dan berkurangnya masukan makanan.

2.5.6 Demam : timbul karena nekrosis tumor, disertai infeksi dan metabolit tumor, umumnya tidak disertai menggigil.

2.5.7 Icterus : tampil sebagai kuningnya sklera dan kulit, biasanya sudah stadium

lanjut, juga karena sumbat kanker di saluran empedu atau tumor mendesak saluran hingga timbul icterus.

2.5.8 Ascites juga merupakan stadium lanjut, secara klinis ditemukan perut

membuncit sering disertai odeme di kedua tungkai.

2.5.9 Lainnya : selain itu terdapat kecenderungan perdarahan, diare, nyeri bahu belakang, kulit gatal dan lainnya, manifestasi sirosis hati seperti splenomegali, venodilatasi dinding abdomen. Pada stadium akhir sering timbul metastase paru, tulang, dan organ lain.

2.6 Klasifikasi

Menurut sumber penyebab, Sherlock mengklasifikasikan kanker hati yaitu :22 2.6.1 Karsinoma hepatoseluler : merupakan tumor ganas yang berasal dari

hepatosit. Dari semua tumor ganas yang pernah didiagnosis, 85% merupakan karsinoma hepatoseluler.

2.6.2 Kholangiokarsinoma : merupakan tumor ganas yang berasal dari epitel saluran empedu, sekitar 10% dan 5% nya adalah tumor hati lainnya.


(34)

2.6.3 Sarkoma : merupakan tumor ganas yang berasal dari jaringan ikat hati.

2.6.4 Hemangioblastoma : merupakan tumor ganas yang berasal dari jaringan pembuluh darah.

2.7 Stadium Klinis

Tingkat penyakit (stadium) kanker hati terdiri dari :22 2.7.1 Stadium I

Satu fokal tumor berdiameter ≤ 3 cm yang terbatas hanya pada salah satu segmen.

2.7.2 Stadium II

Satu fokal tumor berdiameter > 3 cm, tumor terbatas pada segmen I atau multifokal tumor terbatas pada lobus kanan atau lobus kiri hati.

2.7.3 Stadium III

Tumor pada segmen I meluas ke lobus kiri (segmen IV) atau ke lobus kanan segmen V dan VIII atau tumor dengan invasi periferal ke sistem pembuluh darah atau pembuluh empedu tetapi hanya terbatas pada lobus kanan atau lobus kiri hati.

2.7.4 Stadium IV

Multifokal tumor yang mengenai lobus kanan dan lobus kiri hati atau invasi tumor ke dalam pembuluh darah hati ataupun pembuluh empedu atau invasi tumor ke pembuluh darah di luar hati seperti pembuluh darah vena limpa


(35)

2.8 Pencegahan

2.8.1 Pencegahan Primordial

Pencegahan primordial adalah pencegahan yang dilakukan terhadap orang yang belum terpapar faktor risiko. Pencegahan yang dilakukan antara lain :1,27

a. Konsumsi makanan berserat seperti buah dan sayur serta konsumsi makanan dengan gizi seimbang.

b. Hindari makanan tinggi lemak dan makanan yang mengandung bahan pengawet/ pewarna.

c. Konsumsi vitamin A, C, E, B kompleks dan suplemen yang bersifat antioksidan, peningkat daya tahan tubuh.

2.8.2 Pencegahan Primer

Pencegahan primer merupakan pencegahan yang dilakukan terhadap orang yang sudah terpapar faktor risiko agar tidak sakit. Pencegahan primer yang dilakukan antara lain dengan :20,27,30

a. Memberikan imunisasi hepatitis B bagi bayi segera setelah lahir sehingga pada generasi berikutnya virus hepatitis B dapat dibasmi.

b. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang virus hepatitis (faktor-faktor risiko kanker hati) sehingga kejadian kanker hati dapat dicegah melalui perilaku hidup sehat.

c. Menghindari makanan dan minuman yang mengandung alkohol karena alkohol akan semakin meningkatkan risiko terkena kanker hati.


(36)

d. Menghindari makanan yang tersimpan lama atau berjamur karena berisiko mengandung jamur Aspergillus flavus yang dapat menjadi faktor risiko terjadinya kanker hati.

e. Membatasi konsumsi sumber radikal bebas agar dapat menekan perkembangan sel kanker dan meningkatkan konsumsi antioksidan sebagai pelawan kanker sekaligus mangandung zat gizi pemacu kekebalan tubuh. 2.8.3 Pencegahan Sekunder

Pencegahan sekunder merupakan upaya yang dilakukan terhadap orang yang sudah sakit agar lekas sembuh dan menghambat progresifitas penyakit melalui diagnosis dini dan pengobatan yang tepat.1

a. Diagnosis

Melakukan pemeriksaan berkala bagi kelompok risiko tinggi seperti pengidap virus Hepatitis B dan C, dokter, promiskus, dan bagi orang yang mempunyai anggota keluarga penderita kanker hati. Pemeriksaan dilakukan setiap 3 bulan sekali pada penderita sirosis hati dengan HBsAg positif dan pada penderita hepatitis kronis dengan HBsAg negatif atau penderita penyakit hati kronis atau dengan sirosis dengan HBsAg negatif pernah mendapat transfusi atau hemodialisa diperiksa 6 bulan sekali.21

Diagnosis dilakukan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. 21,40

a.1 Anamnesis

Sebagian besar penderita yang datang berobat sudah dalam fase lanjut dengan keluhan nyeri perut kanan atas. Sifat nyeri ialah nyeri tumpul,terus-menerus,


(37)

kadang-kadang terasa hebat apabila bergerak. Di samping keluhan nyeri perut ada pula keluhan seperti benjolan di perut kanan atas tanpa atau dengan nyeri, perut membuncit karena adanya asites. Dan keluhan yang paling umum yaitu merasa badan semakin lemah, anoreksia, perasaan lekas kenyang.40

a.2 Pemeriksaan fisik

Bila pada palpasi abdomen teraba hati membesar, keras yang berbenjol-benjol, tepi tumpul lebih diperkuat, bila pada auskultasi terdengar bising pembuluh darah maka dapat diduga sebagai kanker hati.40

a.3 Pemeriksaan penunjang 1. Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan adalah pemeriksaan Alfa-fetoprotein (AFP) yaitu protein serum normal yang disintesis oleh sel hati fetal. Rentang normal AFP serum adalah 0-20 ng/ml, kadar AFP meningkat pada 60%-70% pada penderita kanker hati.23 Selain itu, dapat juga dilakukan pemeriksaan HBsAg karena pada penderita penyakit hati seperti kanker hati ditemuka n HBsAg.21

2. Ultrasonografi (USG) Abdomen

Dengan USG, hati yang normal tampak warna keabu-abuan dan tekstur merata. Bila ada kanker akan terlihat jelas berupa benjolan berwarna kehitaman, atau berwarna putih campur kehitaman dan jumlahnya bervariasi pada tiap pasien, benjolan dapat terdeteksi dengan diameter 2-3 cm Untuk meminimalkan kesalahan hasil pemeriksaan AFP, pasien sirosis hati dianjurkan pemeriksaan USG setiap tiga bulan.30


(38)

3. Computed Tomography Scanning (CT Scann)

CT Scann adalah pemeriksaan kanker dengan menggunakan prinsip

daya tembus sinar-X digunakan untuk mendeteksi ukuran, jumlah tumor, lokasi dan sifat kanker hati dengan tepat.22 Pemeriksaan dengan CT scann letak kanker

dengan jaringan tubuh sekitarnya terlihat jelas, dan kanker yang paling kecil pun sudah dapat terdeteksi.41

4. Magnetic Resonance Imaging (MRI)

MRI adalah pemeriksaan kanker dengan menggunakan gelombang magnet (nonradiasi). Pemeriksaan dengan MRI dilakukan bila ada gambaran CT

scann yang masih meragukan atau pada penderita ada risiko bahaya radiasi

sinar-X. MRI dapat menampilkan dan membuat peta pembuluh darah kanker hati serta menampilkan saluran empedu dalam hati, memperlihatkan struktur internal jaringan hati dan kanker hati.41

b. Pengobatan

Pemilihan pengobatan kanker hati ini sangat tergantung pada hasil pemeriksaan radiologi. Sebelum ditentukan pilihan pengobatan hendaklah dipastikan besarnya ukuran kanker, spesifik lokasi kanker, lesi kanker serta ada tidaknya penyebaran ke tempat lain.30

Berikut pengobatan yang dilakukan pada penderita kanker hati yaitu : b.1 Kemoterapi

Kemoterapi adalah pemberian anti tumor pada penderita kanker untuk memperpanjang umur. Dilakukan dengan memberikan obat anti kanker ke dalam arteri hepatika sehingga obat secara langsung masuk sel-sel kanker pada


(39)

hati. Obat tersebut akan mengecilkan tumor. Obat kemoterapi yang banyak digunakan adalah 5 Fluorourasil dan Adriamisin.21

b.2 Pembedahan

Pembedahan hati pada stadium dini penyakit merupakan pengobatan yang paling baik dan paling bisa diharapkan memberikan penyembuhan Pembedahan hanya dapat dilakukan bila tumor pada hati hanya 1 lobus saja serta tidak terdapat tanda-tanda sirosis hati, karena pembedahan penderita kanker hati yang disertai sirosis hati akan menimbulkan risiko yang tinggi dalam pembedahan.21

b.3 Radiasi

Radiasi tidak banyak peranannya dalam pengobatan kanker hati. Hal ini disebabkan karena pada umumnya keganasan yang mengenai hati bersifat relatif resisten terhadap pengobatan radiasi dan sel hati yang normal peka terhadap radiasi.39

b.4 Embolisasi

Pengobatan kanker dengan cara memasukkan kateter ke dalam arteri hati lalu menyuntikkan potongan-potongan kecil berupa gel foam. Embolisasi merupakan salah satu pengobatan penderita kanker hati yang tidak bisa lagi dibedah. Hanya saja, jika tidak berhasil malah dapat semakin memperburuk proses sirosis hati dan menimbulkan tejadinya metastase.39


(40)

b.5 Transplantasi Hati

Transplantasi hati adalah tindakan pemasangan organ hati dari orang lain ke dalam tubuh seseorang. Bila kanker hati ditemukan pada pasien yang sudah ada sirosis hati dan ditemukan kerusakan hati yang berkelanjutan atau sudah hampir seluruh hati terkena kanker atau sudah ada sel-sel kanker yang masuk ke vena porta maka tidak ada jalan terapi yang lebih baik lagi dari transplantasi hati. 41

c. Prognosis

Pada umumnya prognosis kanker hati adalah jelek. Tanpa pengobatan terjadi kematian rata-rata sesudah 6-7 bulan sejak keluhan pertama. Dengan pengobatan hidup penderita dapat diperpanjang sekitar 11-42 bulan. Menurut penelitian Hadi penderita kanker hati yang ditemukan pada stadium dini, masa hidup penderita dapat lebih dari 6 tahun. Manifestasi terakhir sebelum kematian dapat berupa koma hepatikum, perdarahan masif berupa hematemesis dan melena, syok yang didahului oleh perasaan nyeri yang hebat di daerah hati. Nyeri yang hebat tersebut bisa disebabkan oleh pecahnya tumor.21

2.8.4 Pencegahan Tersier

Pencegahan tersier yang dapat dilakukan yaitu berupa perawatan terhadap penderita kanker hati melalui pengaturan pola makan, pemberian suplemen pendukung penyembuhan kanker, dan cara hidup sehat agar dapat mencegah kekambuhan setelah operasi.40


(41)

BAB 3

KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka Konsep

Karakteristik Penderita Kanker Hati 1. Trend tahun

2. Sosio demografi Umur

Jenis kelamin Suku

Agama Pekerjaan 3. Keluhan

4. Riwayat Penyakit Terdahulu 5. Penatalaksanaan Medis 6. Lama Rawatan Rata-rata 7. Keadaan Sewaktu Pulang

3.2 Defenisi Operasional Variabel

Sesuai dengan masalah, tujuan, dan model penelitian maka defenisi operasionalnya adalah sebagai berikut :

3.2.1 Penderita kanker hati adalah penderita yang dinyatakan menderita kanker hati berdasarkan diagnosa dokter yang tercatat pada kartu status di RS Santa Elisabeth Medan.


(42)

3.2.2 Sosio demografi dibedakan atas :

1. Umur adalah usia penderita kanker hati seperti yang tercatat di kartu status yang dikategorikan menurut rumus Sturges yaitu :

1. 20-28 tahun 2. 29-37 tahun 3. 38-46 tahun 4. 47-55 tahun 5. 56-64 tahun 6. 65-73 tahun 7. 74-82 tahun 8. 83-91 tahun

Untuk analisa statistik dikategorikan menjadi : 1. ≤ 40 tahun

2. > 40 tahun

2. Jenis kelamin adalah jenis kelamin penderita kanker hati seperti yang tercatat di kartu status yang dikategorikan menjadi :

1. Laki-laki 2. Perempuan

3. Suku adalah suku atau etnis penderita kanker hati seperti yang tercatat di kartu status yang dikategorikan menjadi :

1. Batak 2. Jawa 3. Aceh 4. China 5. Menado


(43)

4. Agama adalah keyakinan atau kepercayaan yang dianut oleh penderita kanker hati seperti yang tercatat di kartu status yang dikategorikan menjadi:

1. Islam

2. Kristen Protestan 3. Kristen Katolik 4. Hindu

5. Budha

5. Pekerjaan adalah kegiatan utama yang dilakukan penderita kanker hati sehari-hari seperti yang tercatat di kartu status yang dikategorikan menjadi :

1. PNS/TNI/POLRI

2. Pensiunan PNS/TNI/POLRI 3. Wiraswasta

4. Petani

5. Ibu Rumah Tangga

6. Karyawan/Pegawai swasta 7. Dan lain-lain

3.2.3 Keluhan adalah gejala yang dialami penderita kanker sehingga berobat ke rumah sakit seperti yang tercatat di kartu status yang dikategorikan menjadi : 1. Nyeri perut kanan atas

2. Icterus

3. Perut membesar 4. Tungkai kaki bengkak

3.2.4 Riwayat penyakit terdahulu adalah keterangan mengenai ada tidaknya penyakit yang berhubungan dengan kanker hati yang diderita pasien sebelum menderita kanker hati sesuai dengan yang tercatat pada kartu status dikategorikan menjadi :

1. Ada riwayat penyakit (hepatitis dan sirosis hati) 2. Tidak ada


(44)

3. Dan lain-lain

Untuk analisa statistik dikategorikan menjadi : 1. Hepatitis

2. Sirosis hati

3.2.5 Penatalaksanaan medis yang diberikan adalah tindakan medis yang dilakukan terhadap penderita kanker hati untuk menyelamatkan jiwa penderita kanker hati seperti yang tercatat pada kartu status yang dikategorikan menjadi :

1. Bedah 2. Non bedah

3.2.6 Lama rawatan rata-rata adalah rata-rata lamanya penderita menjalani perawatan di rumah sakit dihitung rata-ratanya dari tanggal mulai dirawat sampai keluar seperti yang terdapat di kartu status.

3.2.7 Keadaan sewaktu pulang adalah keadaan penderita pada waktu pulang seperti yang tercatat pada kartu status yang dikategorikan menjadi :

1. Pulang berobat jalan (PBJ)

2. Pulang atas permintaan sendiri(PAPS) 3. Meninggal


(45)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah bersifat deskriptif dengan menggunakan desain

case series.

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RS Santa Elisabeth Medan dengan pertimbangan bahwa di rumah sakit tersebut belum pernah dilakukan penelitian tentang kanker hati pada tahun 2005-2009 serta memiliki data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. 4.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan sejak bulan Januari sampai Juni 2010.

4.3 Populasi dan Sampel 4..3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh data penderita penyakit kanker hati yang rawat inap di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2005-2009 yaitu 111 penderita.

4.3.2 Sampel

Sampel adalah seluruh data penderita kanker hati rawat inap di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2005-2009 yaitu 111 penderita (total sampling).


(46)

4.4 Metode Pengumpulan Sampel

Data yang dikumpulkan adalah data sekunder yang diperoleh dari kartu status penderita kanker hati yang rawat inap di RS Santa Elisabeth Medan, dan dicatat sesuai dengan variabel yang dibutuhkan.

4.5 Teknik Analisa Data

Data yang telah dikumpul, dicatat, diolah dengan menggunakan komputer program SPSS. Data univariat dianalisa secara deskriptif dan data biavariat dianalisa dengan uji Chi-square, t-test dan uji Anova dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil disajikan dalam bentuk tabel distribusi proporsi, grafik, bar, dan pie.


(47)

BAB 5

HASIL PENELITIAN

5.1 Proporsi Penderita Kanker Hati Berdasarkan Tahun

Distribusi proporsi penderita kanker hati rawat inap di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2005-2009 berdasarkan tahun dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 5.1 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Hati Berdasarkan Tahun

yang Rawat Inap di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2009

No. Tahun f Proporsi (%)

1 2005 32 28,9

2 2006 18 16,2

3 2007 19 17,1

4 2008 23 20,7

5 2009 19 17,1

Total 111 100

Berdasarkan tabel 5.1 dapat dilihat bahwa pada tahun 2005 terdapat 32 penderita kanker hati (28,9%), tahun 2006 terdapat 18 penderita kanker hati (16,2%), tahun 2007 terdapat 19 penderita kanker hati (17,1%), tahun 2008 terdapat 23 penderita kanker hati (20,7%), dan tahun 2009 terdapat 19 penderita kanker hati (17,1%).

Berdasarkan metode kuadrat kecil (least squared) terjadi penurunan menurut garis linier persamaan Y = 28,5 – 2,1x. Penurunan dari tahun 2005-2009 sebesar


(48)

5.2 Sosiodemografi Penderita Kanker Hati 5.2.1 Umur dan Jenis Kelamin

Distribusi proporsi penderita kanker hati rawat inap di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2005-2009 berdasarkan umur dan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.2. Distribusi Proporsi Penderita Kanker Hati Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin yang Rawat Inap di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2009

No .

Umur (tahun)

Jenis Kelamin Total

Laki-laki Perempuan

f % f % f %

1 20-28 1 0,9 1 0,9 2 1,8

2 29-37 3 2,7 1 0,9 4 3,6

3 38-46 11 9,9 5 4,5 16 14,4

4 47-55 15 13,5 6 5,4 21 18,9

5 56-64 23 20,7 9 8,2 32 28,9

6 65-73 12 10,8 8 7,2 20 18,0

7 74-82 10 9,0 3 2,7 13 11,7

8 83-91 1 0,9 2 1,8 3 2,7

Total 76 68,5 35 31,5 111 100

Berdasarkan tabel 5.2 dapat dilihat, proporsi tertinggi penderita kanker hati berdasarkan umur adalah kelompok umur 56-64 tahun yaitu 32 orang (28,9%) dan proporsi tertinggi berdasarkan jenis kelamin adalah laki-laki yaitu 76 orang (68,5%).


(49)

5.2.2 Suku

Distribusi proporsi penderita kanker hati rawat inap di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2005-2009 berdasarkan suku dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 5.3 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Hati Berdasarkan Suku

yang Rawat Inap di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2009

No Suku f %

1 Batak 96 86,5

2 Jawa 9 8,1

3 Aceh 3 2,7

4 China 2 1.8

5 Menado 1 0,9

Total 111 100

Berdasarkan tabel 5.3 dapat dilihat proporsi tertinggi penderita kanker hati adalah suku Batak yaitu 96 orang (86,5%) sedangkan proporsi terendah adalah Menado 1 orang (0,9%).

5.2.3 Agama

Distribusi proporsi penderita kanker hati rawat inap di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2005-2009 berdasarkan agama dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 5.4 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Hati Berdasarkan Agama

yang Rawat Inap di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2009

No Agama f %

1 Islam 21 18,9

2 Kristen Protestan 63 56,8

3 Kristen Katolik 25 22,5

4 Budha 2 1,8

Total 111 100

Berdasarkan tabel 5.4 dapat dilihat proporsi tertinggi penderita kanker hati adalah beragama Kristen Protestan yaitu 63 orang (56,8%) sedangkan proporsi terendah adalah beragama Budha 2 orang (1,8%).


(50)

5.2.4 Pekerjaan

Distribusi proporsi penderita kanker hati rawat inap di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2005-2009 berdasarkan suku dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 5.5 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Hati Berdasarkan

Pekerjaan yang Rawat Inap di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2009

No Pekerjaan f %

1 PNS/TNI/POLRI 6 5,4

2 Pensiunan PNS/TNI/POLRI 21 18,9

3 Wiraswasta 25 22,5

4 Petani 31 28,0

5 Ibu Rumah tangga (IRT) 11 9,9

6 Karyawan/pegawai swasta 4 3,6

7 Dan lain-lain 13 11,7

Total 111 100

Berdasarkan tabel 5.5 dapat dilihat proporsi tertinggi penderita kanker hati adalah petani yaitu 31 orang (28,0%) dan proporsi terendah adalah karyawan/pegawai swasta 7 orang (6,3%).

5.3 Keluhan Penderita Kanker Hati

Distribusi proporsi penderita kanker hati rawat inap di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2005-2009 berdasarkan keluhan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 5.6 Distribusi Penderita Kanker Hati Berdasarkan Keluhan yang

Rawat Inap di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2009

No Keluhan (n = 111) f %

1 Nyeri perut kanan atas 78 70,3

2 Icterus 50 45,1

3 Perut membesar 62 55,9

4 Tungkai kaki bengkak 23 20,7

Berdasarkan tabel 5.6 dapat dilihat proporsi tertinggi penderita kanker hati adalah keluhan nyeri perut kanan atas yaitu 78 orang (70,3%) sedangkan proporsi terendah adalah keluhan tungkai kaki bengkak 23 orang (20,7%).


(51)

5.4 Riwayat Penyakit Terdahulu Penderita Kanker Hati

Distribusi proporsi penderita kanker hati rawat inap di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2005-2009 berdasarkan riwayat penyakit terdahulu dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.7 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Hati Berdasarkan Riwayat Penyakit Terdahulu yang Rawat Inap di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2009

No Riwayat penyakit terdahulu f %

1 Ada 65 58,6

2 Tidak ada 37 33,3

3 Dan lain-lain 9 8,1

Total 111 100

Berdasarkan tabel 5.7 dapat dilihat, proporsi tertinggi penderita kanker hati adalah ada riwayat penyakit terdahulu yaitu 65 orang (58,5%), sedangkan proporsi terendah tidak mempunyai riwayat penyakit yaitu 37 orang (33,3%).

Tabel 5.8 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Hati Berdasarkan Jenis Riwayat Penyakit Terdahulu yang Rawat Inap di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2009

No Ada riwayat penyakit f %

1 Hepatitis 36 55,4

2 Sirosis hati 29 44,6

Total 65 100

Berdasarkan tabel 5.8 dapat dilihat, proporsi tertinggi penderita kanker hati adalah mempunyai riwayat penyakit hepatitis yaitu 36 orang (55,4%).

5.5 Stadium Klinis Penderita Kanker Hati

Distribusi proporsi penderita kanker hati berdasarkan stadium klinis tidak dapat disajikan karena pencatatan tentang stadium klinis penyakit kanker hati tidak ada.


(52)

5.6 Penatalaksanaan Medis Penderita Kanker Hati

Distribusi proporsi penderita kanker hati rawat inap di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2005-2009 berdasarkan penatalaksanaan medis dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.9 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Hati Berdasarkan Penatalaksanaan Medis yang Rawat Inap di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2009

No Penatalaksanaan medis f %

1 Bedah 10 9,0

2 Non bedah 101 91,0

Total 111 100

Berdasarkan tabel 5.9 dapat dilihat proporsi penatalaksanaan medis tertinggi adalah non bedah yaitu 101 orang (91%).

5.7 Lama Rawatan Rata-rata Penderita Kanker Hati

Lama rawatan rata-rata penderita kanker hati rawat inap di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.10 Lama Rawatan Rata-rata Penderita Kanker Hati yang Rawat Inap di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2009

Lama rawatan (hari)

Mean 7,07

Standard Deviation 4,948

95% CI 6,14-8,00

Coefficient of Variation 69,99%

Minimum 1

Maksimum 23

Berdasarkan tabel 5.10 dapat dilihat lama rawatan rata-rata penderita kanker hati rawat inap di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2005-2009 adalah 7,07 hari,


(53)

menunjukkan bahwa lama rawatan rata-rata penderita kanker hati bervariasi dengan lama rawatan paling singkat 1 hari dan lama rawatan paling lama 23 hari.

5.8 Keadaan Sewaktu Pulang Penderita Kanker Hati

Distribusi proporsi penderita kanker hati rawat inap di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2005-2009 berdasarkan keadaan sewaktu pulang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.11 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Hati Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang yang Rawat Inap di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2009

No Keadaan sewaktu pulang f %

1 Pulang berobat jalan 62 55,9

2 Pulang atas permintaan sendiri 27 24,3

3 Meninggal 22 19,8

Total 111 100

Berdasarkan tabel 5.11 dapat dilihat karakteristik penderita kanker hati rawat inap di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2005-2009 berdasarkan keadaan sewaktu pulang, proporsi tertinggi adalah pulang berobat jalan yaitu 62 orang (55,9%), pulang atas permintaan sendiri 27 orang (24,3%) dan meninggal 22 orang (19,8%).


(54)

Tabel 5.12 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Hati yang Meninggal di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2009

No Karakteristik f %

1 Umur ≤ 40 tahun >40 tahun

1 21

4,5 95,5

Total 22 100

2 Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 15 7 68,2 31,8

Total 22 100

3 Keluhan (n=22) Nyeri perut kanan atas

Icterus

Perut membesar Tungkai kaki bengkak

17 10 18 7 77,3 45,5 81,8 31,8 4 Riwayat penyakit

Hepatitis Sirosis hati Tidak ada Tidak tercatat 4 13 4 1 18,2 59,1 18,2 4,5

Total 22 100

5 Penatalaksanaan medis

Non Bedah 22 100

Total 22 100

Berdasarkan tabel 5.12 dapat dilihat karakteristik penderita kanker hati yang meninggal, berdasarkan umur proporsi tertinggi pada kelompok umur >40 tahun yaitu 21 orang (95,5%), berdasarkan jenis kelamin proporsi tertinggi pada laki-laki yaitu 15 orang (68,2%), berdasarkan keluhan proporsi tertinggi dengan keluhan perut membesar yaitu 18 orang (81,8%), berdasarkan riwayat penyakit proporsi tertinggi pada sirosis hati yaitu 13 orang (59,1%), dan berdasarkan penatalaksaan medis semua penderita mendapat penatalaksaaan medis non bedah (100%).


(55)

5.9 Analisa Statistik

5.9.1 Umur Berdasarkan Riwayat Penyakit Terdahulu

Distribusi proporsi umur penderita kanker hati yang rawat inap di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2005-2009 berdasarkan riwayat penyakit terdahulu dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.13 Distribusi Proporsi Umur Penderita Kanker Hati Berdasarkan Riwayat Penyakit Terdahulu yang Rawat Inap di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2009

No Riwayat Penyakit Terdahulu

Umur (tahun) Jumlah

≤40 >40

f % f % f %

1 Hepatitis 6 16,7 30 83,3 36 100

2 Sirosis hati 4 13,8 25 86,2 29 100

χ 2

= 0,00 df= 1 p=1,000

Berdasarkan tabel 5.13 dapat dilihat, dari 36 penderita kanker hati yang mempunyai riwayat penyakit hepatitis, proporsi tertinggi pada kelompok umur >40 tahun (83,3%). Dari 29 penderita kanker hati yang mempunyai riwayat penyakit sirosis hati proporsi tertinggi pada kelompok umur >40 tahun (86,2%).

Analisa menggunakan Chi-square terdapat 1 sel yang expected count kurang dari 5 sehingga uji Chi-square dengan Koreksi Yate (continuity correction) maka diperoleh nilai p>0,05 artinya tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara jenis kelamin dengan riwayat penyakit terdahulu.


(56)

5.9.2 Umur Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang

Distribusi proporsi umur penderita kanker hati yang rawat inap di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2005-2009 berdasarkan keadaan sewaktu pulang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.14 Distribusi Proporsi Umur Penderita Kanker Hati Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang yang Rawat Inap di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2009

No Keadaaan Sewaktu Pulang

Umur (tahun) Jumlah

≤40 >40

f % f % f %

1 PBJ 8 12,9 54 87,1 62 100

2 PAPS 4 14,8 23 85,2 27 100

3 Meninggal 1 4,5 21 95,5 22 100

Berdasarkan tabel 5.14 dapat dilihat, dari 62 penderita kanker hati yang pulang berobat jalan, proporsi tertinggi pada kelompok umur >40 tahun (87,1%). Dari 27 penderita kanker hati yang pulang atas permintaan sendiri, proporsi tertinggi pada kelompok umur >40 tahun (85,2%). Dari 22 penderita kanker hati yang meninggal, proporsi tertinggi pada kelompok umur >40 tahun (95,5%).

Analisa menggunakan Chi-square tidak dapat dilakukan karena terdapat 2 sel (33,3%) expected count yang besarnya kurang dari 5.


(57)

5.9.3 Jenis Kelamin Berdasarkan Riwayat Penyakit Terdahulu

Distribusi proporsi jenis kelamin penderita kanker hati yang rawat inap di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2005-2009 berdasarkan keadaan sewaktu pulang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.15 Distribusi Proporsi Jenis Kelamin Penderita Kanker Hati Berdasarkan Riwayat Penyakit Terdahulu yang Rawat Inap di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2009

No

Riwayat Penyakit Terdahulu

Jenis Kelamin Jumlah

Laki-laki Perempuan

f % f % f %

1 Hepatitis 26 72,2 10 27,8 36 100

2 Sirosis hati 20 69,0 9 31,0 29 100

χ 2

= 0,082 df = 1 p = 0,774

Berdasarkan tabel 5.15 dapat dilihat, dari 36 penderita kanker hati yang mempunyai riwayat penyakit hepatitis, proporsi tertinggi pada laki-laki (72,2%). Dari 29 penderita kanker hati yang mempunyai riwayat penyakit sirosis hati proporsi tertinggi pada laki-laki (69%).

Berdasarkan hasil uji Chi-square diperoleh nilai p>0,05. Hal ini menunjukkan tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara jenis kelamin dengan riwayat penyakit terdahulu.


(1)

Crosstabs

Case Processing Summary

65 100.0% 0 .0% 65 100.0%

Riwayat penyakit terdahulu pasien * Umur yg digunakan untuk uji statistk

N Percent N Percent N Percent

Valid Missing Total

Cases

Riwayat penyakit terdahulu pasien * Umur yg digunakan untuk uji statistk Crosstabulation

6 30 36

5.5 30.5 36.0

16.7% 83.3% 100.0%

60.0% 54.5% 55.4%

9.2% 46.2% 55.4%

4 25 29

4.5 24.5 29.0

13.8% 86.2% 100.0%

40.0% 45.5% 44.6%

6.2% 38.5% 44.6%

10 55 65

10.0 55.0 65.0

15.4% 84.6% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

15.4% 84.6% 100.0%

Count

Expected Count

% within Riwayat penyakit terdahulu pasien

% within Umur yg digunakan untuk uji statistk

% of Total Count

Expected Count

% within Riwayat penyakit terdahulu pasien

% within Umur yg digunakan untuk uji statistk

% of Total Count

Expected Count

% within Riwayat penyakit terdahulu pasien

% within Umur yg digunakan untuk uji statistk

% of Total hepatitis

sirosis hati Riwayat penyakit

terdahulu pasien

Total

<= 40 tahun >40 tahun Umur yg digunakan untuk

uji statistk

Total

Chi-Square Tests

.102b 1 .750

.000 1 1.000

.103 1 .749

1.000 .514

.100 1 .751

65 Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Computed only for a 2x2 table a.

1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.46.

b.

Crosstabs

Case Processing Summary

65 100.0% 0 .0% 65 100.0%

Riwayat penyakit terdahulu pasien * Jenis Kelamin

N Percent N Percent N Percent

Valid Missing Total


(2)

Riwayat penyakit terdahulu pasien * Jenis Kelamin Crosstabulation

26 10 36

25.5 10.5 36.0

72.2% 27.8% 100.0%

56.5% 52.6% 55.4%

40.0% 15.4% 55.4%

20 9 29

20.5 8.5 29.0

69.0% 31.0% 100.0%

43.5% 47.4% 44.6%

30.8% 13.8% 44.6%

46 19 65

46.0 19.0 65.0

70.8% 29.2% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

70.8% 29.2% 100.0%

Count

Expected Count

% within Riwayat penyakit terdahulu pasien

% within Jenis Kelamin % of Total

Count

Expected Count

% within Riwayat penyakit terdahulu pasien

% within Jenis Kelamin % of Total

Count

Expected Count

% within Riwayat penyakit terdahulu pasien

% within Jenis Kelamin % of Total

hepatitis

sirosis hati Riwayat penyakit

terdahulu pasien

Total

laki-laki perempuan Jenis Kelamin

Total

Chi-Square Tests

.082b 1 .774

.000 1 .990

.082 1 .774

.791 .493

.081 1 .776

65 Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Computed only for a 2x2 table a.

0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8.48.

b.

Crosstabs

Case Processing Summary

111

100.0%

0

.0%

111

100.0%

Keadaan sewaktu

pulang pasien *

Umur yg digunakan

untuk uji statistk

N

Percent

N

Percent

N

Percent

Valid

Missing

Total


(3)

Keadaan sewaktu pulang pasien * Umur yg digunakan untuk uji statistk Crosstabulation

8

54

62

7.3

54.7

62.0

12.9%

87.1%

100.0%

61.5%

55.1%

55.9%

7.2%

48.6%

55.9%

4

23

27

3.2

23.8

27.0

14.8%

85.2%

100.0%

30.8%

23.5%

24.3%

3.6%

20.7%

24.3%

1

21

22

2.6

19.4

22.0

4.5%

95.5%

100.0%

7.7%

21.4%

19.8%

.9%

18.9%

19.8%

13

98

111

13.0

98.0

111.0

11.7%

88.3%

100.0%

100.0%

100.0%

100.0%

11.7%

88.3%

100.0%

Count

Expected Count

% within Keadaan

sewaktu pulang pasien

% within Umur yg

digunakan untuk uji

statistk

% of Total

Count

Expected Count

% within Keadaan

sewaktu pulang pasien

% within Umur yg

digunakan untuk uji

statistk

% of Total

Count

Expected Count

% within Keadaan

sewaktu pulang pasien

% within Umur yg

digunakan untuk uji

statistk

% of Total

Count

Expected Count

% within Keadaan

sewaktu pulang pasien

% within Umur yg

digunakan untuk uji

statistk

% of Total

Pulang berobat jalan

Pulang atas

permintaan sendiri

Meninggal

Keadaan

sewaktu

pulang pasien

Total

<= 40 tahun

>40 tahun

Umur yg digunakan untuk

uji statistk

Total

Chi-Square Tests

1.429

a

2

.489

1.702

2

.427

.738

1

.390

111

Pearson Chi-Square

Likelihood Ratio

Linear-by-Linear

Association

N of Valid Cases

Value

df

Asymp. Sig.

(2-sided)

2 cells (33.3%) have expected count less than 5. The

minimum expected count is 2.58.


(4)

Crosstabs

Case Processing Summary

65

100.0%

0

.0%

65

100.0%

Keadaan sewaktu pulang

pasien * Riwayat penyakit

terdahulu pasien

N

Percent

N

Percent

N

Percent

Valid

Missing

Total

Cases

Keadaan sewaktu pulang pasien * Riwayat penyakit terdahulu pasien Crosstabulation

22 10 32

17.7 14.3 32.0

68.8% 31.3% 100.0% 61.1% 34.5% 49.2% 33.8% 15.4% 49.2%

10 6 16

8.9 7.1 16.0

62.5% 37.5% 100.0% 27.8% 20.7% 24.6%

15.4% 9.2% 24.6%

4 13 17

9.4 7.6 17.0

23.5% 76.5% 100.0% 11.1% 44.8% 26.2%

6.2% 20.0% 26.2%

36 29 65

36.0 29.0 65.0

55.4% 44.6% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 55.4% 44.6% 100.0% Count

Expected Count % within Keadaan sewaktu pulang pasien % within Riwayat penyakit terdahulu pasien

% of Total Count

Expected Count % within Keadaan sewaktu pulang pasien % within Riwayat penyakit terdahulu pasien

% of Total Count

Expected Count % within Keadaan sewaktu pulang pasien % within Riwayat penyakit terdahulu pasien

% of Total Count

Expected Count % within Keadaan sewaktu pulang pasien % within Riwayat penyakit terdahulu pasien

% of Total Pulang berobat jalan

Pulang atas permintaan sendiri

Meninggal Keadaan

sewaktu pulang pasien

Total

hepatitis sirosis hati Riwayat penyakit terdahulu pasien

Total

Chi-Square Tests

9.622a 2 .008

9.884 2 .007

8.220 1 .004

65 Pearson Chi-Square

Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7.14.


(5)

T-Test

Group Statistics

36 7.08 5.299 .883

29 6.00 4.899 .910

Riwayat penyakit terdahulu pasien hepatitis

sirosis hati Lama rawatan

pasien (hari)

N Mean Std. Deviation

Std. Error Mean

Independent Samples Test

.027

.869

.847

63

.400

1.08

1.279

-1.472

3.639

.854

61.761

.396

1.08

1.268

-1.451

3.618

Equal variances

assumed

Equal variances

not assumed

Lama rawatan

pasien (hari)

F

Sig.

Levene's Test for

Equality of Variances

t

df

Sig. (2-tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

Lower

Upper

95% Confidence

Interval of the

Difference

t-test for Equality of Means

Oneway

Descriptives

Lama rawatan pasien (hari)

62

7.45

4.783

.607

6.24

8.67

1

23

27

6.70

5.319

1.024

4.60

8.81

1

22

22

6.45

5.078

1.083

4.20

8.71

1

18

111

7.07

4.948

.470

6.14

8.00

1

23

Pulang berobat jalan

Pulang atas

permintaan sendiri

Meninggal

Total

N

Mean

Std. Deviation

Std. Error

Lower Bound

Upper Bound

95% Confidence Interval for

Mean

Minimum

Maximum

Test of Homogeneity of Variances

Lama rawatan pasien (hari)

.222

2

108

.801

Levene

Statistic

df1

df2

Sig.

ANOVA

Lama rawatan pasien (hari)

20.984

2

10.492

.424

.655

2672.439

108

24.745

2693.423

110

Between Groups

Within Groups

Total

Sum of


(6)

a=

a=

b=

b=

Lampiran 3

Analisa Kecenderungan dengan Metode Kuadrat Terkecil (Least Squares)

Memakai rumus : Y= a + bX

Jumlah Penderita Kanker Hati Rawat Inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan

Tahun 2005-2009

Tahun

Tahun dalam

kode (X)

Y

XY

X

2

2005

1

32

32

1

2006

2

18

36

4

2007

3

19

57

9

2008

4

23

92

16

2009

5

19

95

25

Σ

ΣXi=15

ΣYi=111

ΣXiYi=312

ΣXi

2

=55

n=5

(ΣYi)( ΣXi

2

) –

(ΣXi)( ΣXiYi)

nΣXi

2

(ΣXi)

2

n ΣXi

2

-

( ΣXi)

2

n ΣXiYi

-

(ΣXi) (ΣYi)

(111)(55) – (15)(312)

5(55) – (15)

2

5(55) – (15)

2

5(312) – (15)(111)

a= 1425/50

b= -105/50

a= 28,5

b= -2,1

maka persamaannya Y= 28,5 – 2,1X

Jika X = 1 maka Y = 28,5 – 2,1 (1) = 26,4

X = 2 maka Y = 28,5 – 2,1(2) = 24,3

X = 3 maka Y = 28,5 – 2,1 (3) = 22,2

X = 4 maka Y = 28,5 – 2,1 (4) = 20,1

X = 5 maka Y = 28,5 – 2,1 (5) = 18,0

Diperoleh trend penurunan kasus yaitu 32-19

x 100%=40,63% dari tahun 2005-2009.

32