7. MySQL mendukung berbagai macam metode koneksi, seperti TCPIP
dan soket Unix. 8.
Cukup aman, karena memiliki password untuk mengaksesnya.
2.4. Inventarisasi
Inventarisasi adalah sebuah proses me-manage serta mengolah setiap barang yang akan di data dalam sebuah sistem agar dapat di diorganisis dengan
baik sehingga setiap barang mampu untuk diintepretasikan dengan detail mungkin yang dimana berfungsi untuk meminimalisasikan setiap kesalahan
dalam me-manage suatu barang.
2.4.1 Pengertian Konsep Dasar Sistem Inventaris Barang Milik Negara
Sistem inventaris barang merupakan aplikasi pendukung sistem inventaris yang dapat digunakan oleh pegawai yang bertugas di bagian pengadaan Inventaris
untuk Barang suatu lembagaperusahaan Aplikasi pendukung ini untuk membantu pegawai bagian pengadaan untuk melakukan perekaman terhadap kegiatan
pengadaan dan melakukan pelaporan atas kegiatan yang dilakukannya kepada pihak-
pihak yang memerlukannya. Inventaris adalah“ daftar yang membuat barang milik kantor sekolah, perusahaan, perkapalan, dll yang dipakai dalam
melaksanakan tugas”, prima pena oleh instansi. Surat keputusan menteri keungan republik Indonesia 1971 tentang Pedoman pelaksanaan invetaris barang milik
negarakekayaan negara yang dimaksud dengan barang –barang milik kekayaan
Negara adalah “semua barang milik Negara kekayaan negara yang berasaldibeli dengan dana yang bersumber untuk seluruhnya atau pun sebagian dari anggaran
belanja negara yang berada di bawah atau pun pengurusan dapartemen- dapartemen lembaga-lembaga Negara pemerintah departemen serta unit-unit
dalam lingkungannya yang terdapat baik dalam negari maupun di luar negeri”, tidak termaksud kekayaan negara yang telah dipisahkan kekayaan porum dan
persero dan barang-barang kekayaan daerah otonomi.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis Sistem
3.1.1 Gambaran Umum Sistem Lama
Saat ini Dinas Pendidikan sudah memiliki Inventarisasi Barang yang dikelola oleh Bagian Staff Sarana. Inventarisasi ini berisi mengenai informasi data
barang secara umum, diantaranya jenis barang, jumlah barang, ruang, kerusakan dan beberapa informasi lainnya. Informasi yang diberikan ini masih sangat
terbatas dikarnakan Sistem yang lama masih dilakukan secara manual dalam meng-inputkan data, dimana pihak dinas pendidikan menyimpan data hanya
menggunakan Microsoft excel, sehingga untuk mendapatkan informasi tersebut memerlukan waktu.
Masalah-masalah yang timbul dari kekurangan-kekurangan tersebut diantaranya yaitu bagi pegawai dinas yang ingin mendapatkan informasi
mengenai data barang membutuhkan waktu. untuk mengecek data barang Pihak Staff sarana harus datang kesetiap ruangan, tiap ruangan tidak ada yang
bertanggung jawab dalam menangani apa bila ada kerusakan barang sehingga tidak ada tindak lanjutnya. Sehingga, pengelolaan data Inventarisasi Barang di
Dinas Pendidikan jadi kurang maksimal.
3.1.2 Gambaran Umum Sistem yang akan dikembangkan
Sistem yang dikembangkan diperuntukkan untuk 2 orang pengguna yaitu Staff Sarana dan Operator Ruangan. Pada sistem ini Staff Sarana dapat Update