6
Yayasan Santa Maria Cabang Sleman
Kanwil Depdikbud Kepala Sekolah
Sr. Dra. Maria Etha, SND Wakil Kepala Sekolah
F. Martana, S.Pd 1. Bendahara
Valentina Sumini 2. Tata Usaha
Ign. Sugeng Handoyo 3. Perpustakaan
Y. Supriyati, S.Pd Seksi Liturgi
Sr. M. Ferdina, SND Seksi Kurikulum
F. Martana, S.Pd Seksi Kesiswaan
P. Indarti, S.Pd Seksi Humas
Y. Suryati, A.Md.Pd Seksi Sarana Prasarana
Yuli Alvianto Trudo BK Konseler
Sr. M. Etha, SND Siswahyuti S.Pd Dewan Guru
Wali Kelas VII F. Sutriyantini, S.Pd
Wali Kelas IX Y. Suryati, A.Md.Pd
Wali Kelas VIII P. Indarti S.Pd
SRUKTUR ORGANISASI SMP ST ALOYSIUS DENGGUNG
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini akan diuraikan teori yang melandasi pembuatan Pengembangan Sistem Informasi Sekolah dengan menggunakan PHP , My SQL dan Gammu.
2.1 SMP Santo Aloysius Sleman
SMP Santo Aloysius Sleman adalah sekolah yang beralamat di Jalan Magelang Km 9,5 Denggung Tridadi Sleman. Sekolah ini mempunyai 3 kelas yaitu
kelas VII, VIII dan IX, pada tanggal 22 November 2008 sekolah ini mendapat akreditasi A oleh Badan Akreditasi Sekolah Madrasah BAN
– S M . Fasilitas yang dimiliki antara lain laboratorium IPA, laboratorium komputer, perpustakaan,
ruang ketrampilan menjahit, UKS, ruang OSIS, aula, lapangan basket, lapangan volley dan asrama bagi siswa putri. Struktur organisasi SMP Santo Aloysius adalah
sebagai berikut :
Gambar 2.1 Struktur Organisasi SMP Santo Aloysius Sleman
2.2 Sistem Informasi
Definisi sistem informasi adalah sekumpulan orang, obyek atau komponen yang saling berinteraksi menjadi satu kesatuan dan bekerja sama
menurut aturan – aturan tertentu untuk mengolah data menjadi bentuk yang
lebih berguna dan berarti bagi penerima dalam pencapaian tujuan tertentu. Selain itu, sistem informasi dapat di definisikan sebagai berikut :
1. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen
– komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan, yaitu
menyediakan informasi. 2.
Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat akan dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambilan keputusan dan atau untuk
mengendalikan organisasi. 3.
Suatu sistem di dalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan
strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan
– laporan yang diberikan.
2.3 Metodologi FAST
Metode FAST Framework for the application of systems thinking merupakan sebuah metodologi hipotetikal yang dipergunakan oleh Whitten et.
Al. untuk
mendemostrasikan proses
pengembangan system
secara representative dan tiap metodoligi menggunakan fase proyek yang berbeda.
Metodologi FAST terdiri dari :
a
Scope Definition Defenisi Lingkup Pada tahap ini dilakukan pengumpulan informasi yang akan diteliti tingkat
feasibility dan ruang lingkup proyek yaitu dengan menggunakan kerangka
PIECES Performance, Information, Economics, Control, Efficiency, Service. Hal ini dilakukan untuk menemukan inti dari masalah-masalah yang ada.
b
Problem Analysis Analisis Permasalahan Pada tahap ini akan diteliti masalah-masalah yang muncul pada sistem yang
ada sebelumnya. Hasil dari tahapan ini adalah peningkatan performa sistem yang akan memberikan keuntungan. Hasil lain dari tahapan ini adalah
sebuah laporan yang menerangkan tentang problems, causes and effects.
c
Requirement Analysis Analisis Kebutuhan Pada tahap ini akan dilakukan pengurutan prioritas dari kebutuhan-
kebutuhan bisnis yang ada. Tujuan dari tahapan ini adalah mengidentifikasi data, proses dan antarmuka yang diinginkan pengguna dari system yang
baru.
d
Logical Design Desain Logis Tujuan dari tahapan ini mentransformasi kebutuhan-kebutuhan bisnis dari
fase requirements analysis kepada sistem model yang akan dibangun nantinya. Dengan kata lain pada fase ini akan menjawab pertanyaan-
pertanyaan seputar penggunaan teknologi data, process, interface yang menjamin usability, reliability, completeness, performance, dan quality yang
akan dibangun di dalam sistem.
e
Decision Analysis Analisis Keputusan Pada tahap ini akan akan dipertimbangkan beberapa kandidat dari perangkat
lunak dan keras yang nantinya akan dipilih dan dipakai dalam implementasi sistem sebagai solusi atas problems dan requirements yang sudah
didefinisikan pada tahapan-tahapan sebelumnya.
f
Physical Design Desain Fisik Tujuan dari tahapan ini adalah mentransformasikan kebutuhan bisnis yang
direpresentasikan sebagai logical design menjadi physical design yang nantinya akan dijadikan sebagai acuan dalam membuat sistem yang akan
dikembangkan. Jika di dalam logical design tergantung kepada berbagai solusi teknis, maka physical design merepresentasikan solusi teknis yang
lebih spesifik.
g
Construction and Testing Setelah membuat physical design, maka akan dimulai untuk mengkonstruksi
dan melakukan tahap uji coba terhadap sistem yang memenuhi kebutuhan- kebutuhan bisnis dan spesifikasi desain. Basis data, program aplikasi, dan
antarmuka akan mulai dibangun pada tahap ini. Setelah dilakukan uji coba terhadap keseluruhan sistem.
h
Installation and Delivery Pada tahap ini akan dioperasikan sistem yang telah dibangun. Tahapan ini
akan dimulai dengan men-deploy software hingga memberikan pelatihan kepada pengguna mengenai penggunaan sistem yang telah dibangun. Maka
sistem siap untuk diimplementasikan.
2.4 HTML