D. Metode Pengumpulan Data
Pengambilan  data  dilakukan  dengan  wawancara  dengan  pedoman umum.  Menurut  Patton  dalam  Poerwandari  2005,  peneliti  yang
menggunakan metode wawancara ini dilengkapi dengan pedoman wawancara yang  sangat  umum  mengenai  isu-isu  yang  akan  digali  tanpa  bentuk
pertanyaan yang eksplisit dan urutan pertanyaan. Pelaksanaan wawancara dan pengurutan pertanyaan disesuaikan dengan keadaan responden dalam konteks
wawancara yang sebenarnya Basrowi dan Suwandi, 2008. Wawancara model ini dipilih karena dapat membantu peneliti berfokus
pada  fokus  penelitian  tanpa  membatasi  perkembangan  alur  cerita  sehingga subjek lebih nyaman dalam bercerita. Poerwandari 2005 mengatakan bahwa
wawancara model ini bisa berbentuk wawancara terfokus dimana wawancara mengarahkan  pembicaaraan  pada  hal-hal    aspek-aspek  tertentu  dalam
kehidupanpengalaman  subjek  namun  model  wawancara  ini  juga  tidak menutup  kemungkinan  munculnya  hal-hal  baru  dalam  wawancara  yang  bisa
memperkaya pemahaman terhadap pengalaman.
E. Analisis Data
Analisis  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  analisis  tematik induktif.  Menurut  Braun  dan  Clarke  2006,  analisis  tematik  adalah  sebuah
metode  untuk  mengidentifikasi,  menganalisis  dan  melaporkan  pola  tema dari  data.  Braun  dan  Clarke  2006  juga  menambahkan  bahwa  analisis  ini
mampu  menggambarkan  data  yang  kaya  akan  detail  dan  mampu menginterpretasikan berbagai aspek dari topik penelitian. Analisis tematik ini
juga  dikenal  sebagai  metode  yang  fleksibel  serta  tidak  membutuhan  banyak detail  teoritis  maupun  pengetahuan  sebelumnya  mengenai  topik  yang  akan
diteliti  Braun  dan  Clarke,  2006.  Analisis  tematik  lebih  dari  sekedar menghitung  kata-kata  atau  frase  eksplisit  dan  fokus  dalam  mengidentifikasi
dan mendeskripsikan ide implisit maupun eksplisit dari data, yaitu tema Greg danVohs, 2012
Taylor  dan  Bogdan  dalam  Aronson,  1994  mendefinisikan  tema sebagai unit-unit yang berasal dari pola seperti topik percakapan,   kosa  kata,
perilaku  berulang,  makna,  perasaan,  atau  cerita  rakyat  dan  peribahasa. Sedangkan
Boyatzis dalam
Fereday dan
Muir-Cochrane, 2006
mendefinisikan  tema  sebagai  pola  informasi  yang  minimal  menggambarkan dan  mengatur  kemungkinan  observasi  dan  maksimal  menafsirkan  aspek  dari
fenomena  tersebut.  Tema  menangkap  sesuatu  yang  pentingdari  data  yang berkaitan  dengan  pertanyaan  penelitian,  dan  merepresentasikan  beberapa
tingkat  respon  berpola  atau  makna  dalam  kumpulan  data  Braun    Clarke, 2006.    Tema  diidentifikasikan  dengan  mengumpulkan  komponen  atau
fragmen-fragmen  ide  atau  pengalaman,  yang  sering  kali  tidak  memiliki  arti ketika  dilihat  secara  terpisah  Leininger  dalam  Aronson,  1994.  Jadi,  tema
bisa  diartikan  sebagai  kumpulan  dari  informasi-informasi  kecil  yang  didapat dari data lapangan yang kemudian membentuk pola.
Analisis  induktif  adalah  sebuah  proses  pengkodean  data  tanpa mencoba  mencocokan  dengan  kerangka  kode  yang  sudah  ada  sebelumnya,
atau  dengan  konsep  analisis  peneliti  sebelumnya  Braun  dan  Clarke,  2006. Patton  dalam  Braun  dan  Clarke,  2006  mengatakan  bahwa  pendekatan
induktif  berarti  tema  yang  telah  diidentifikasikan  berkaitan  erat  dengan  data itu sendiri. Jadi, peneliti akan mencari tema yang berkaitan dengan fenomena
yang  diteliti  dengan  membaca  data  berulang-ulang  kali  dan  tidak  terpaku dengan tema yang sudah didapat dari penelitian atau teori terdahulu.
Tahapan  dalam  analisis  data  dilakukan  berdasarkan  tahapan  analisis tematik menurut Braun dan Clarke 2006. Tahapan dalam melakukan analisis
tematik tersebut yaitu: 1. Membiasakan diri dengan data
2. Membuat kode awal 3. Mencari tema
4. Review tema 5. Mendefinisikan dan memberi nama tema
6. Membuat laporan Berdasarkan  penjabaran  di  atas,  peneliti  melakukan  tahap-tahap
penelitian  seperti  berikut.  Langkah  awal  dalam  analisis,  membiasakan  diri dengan data dilakukan dengan cara membaca transkrip  data secara berulang-
ulang  sehingga  peneliti  terbiasa  dengan  data.  Pada  langkah  kedua  yaitu membuat  kode  awal,  peneliti  membuat  kode  dari  data  yang  dianggap
berhubungan  dengan  pertanyaan  penelitian.  Pada  langkah  ketiga  yaitu membuat  tema,  peneliti  mulai  mengelompokkan  kode-kode  yang  tampak
serupa.  Kemudian pada langkah keempat  yaitu  review tema, peneliti  melihat kembali  apakah  kode-kode  yang  telah  dikelompokkan  tadi  sudah  masuk  ke
kelompok  yang  tepat.  Setelah  peneliti  yakin  dengan  pengelompokkan tersebut, peneliti memberi nama kelompok-kelompok kode itu menjadi tema-
tema. Pada tahap mendefinisikan dan memberi nama inilah tema secara resmi terbentuk.  Pada  tahap  akhir,  peneliti  akan  membuat  laporan  penelitian  yaitu
dengan  cara  menyusun  laporan  secara  tertulis  tentang  temuan  tema  dalam penelitian  ini.  Tahap-tahap  analisis  tematik  induktif  ini  dapat  dilihat  secara
lebih rinci dalam lampiran.
F. Kredibilitas Penelitian