Tahap pewadahan sampah Tahap Pengumpulan Sampah

14 eteran . TPA . . . . . . . . . . . . . . . . Gambar 2.3 Pola Individual tidak langsung Sumber: SNI 19-2454-2002 : Sumber timbulan sampah pewadahan individual. K gan untuk gambar 2.3: : Lokasi Pemindahan. : Gerakan alat pengangkut. : Gerakan alat pengumpul. 3. Pola komunal langsung adalah kegiatan pengambilan sampah dari masing- masing titik komunal dan diangkut ke lokasi pembuangan akhir, sesuai dengan gambar 2.4, dengan persyaratan sebagai berikut: a. Bila alat angkut terbatas. b. Bila kemampuan pengendalian personil dan peralatan relatif rendah. c. Alat pengumpul sulit menjangkau sumber-sumber sampah individual kondisi daerah berbukit, gangjalan sempit. d. Peran serta masyarakat tinggi. e. Wadah komunal ditempatkan sesuai dengan kebutuhan dan lokasi yang mudah dijangkau oleh alat pengangkut truk. f. Untuk permukiman tidak teratur. 15 terang . TPA Gambar 2.4 Pola komunal langsung Sumber: SNI 19-2454-2002 : Sumber timbulan sampah pewadahan individual. Ke an untuk gambar 2.4: : Pewadahan Komunal. : Gerakan alat pengangkut. : Gerakan alat pengumpul. : Gerakan penduduk ke arah komunal. 4. Pola komunal tidak langsung adalah kegiatan pengambilan sampah dari masing-masing titik pewadahan komunal ke lokasi pemindahan untuk diangkut selanjutnya ke tempat pembuangan akhir, sesuai dengan gambar 2.5, dengan persyaratan sebagai berikut: a. Peran serta masyarakat tinggi. b. Lahan untuk lokasi pemindahan tersedia. c. Wadah komunal di tempatkan sesuai dengan kebutuhan dan lokasi yang mudah dijangkau oleh alat pengumpul. d. Tempat dengan kondisi topografi relatif datar rata-rata 5 dapat menggunakan alat pengumpul non-mesin gerobak, becak, bagi kondisi topografi 5 dapat menggunakan cara lain seperti pikulan, kontainer kecil beroda dan karung. 16 e. Kondisilebar gang dapat dilalui alat pengumpul tanpa mengganggu pemakai jalan lainnya. 17 eranga : : . f. Harus ada organisasi pengumpulan sampah. TPA Gambar 2.5 Pola Komunal Tidak Langsung Sumber: SNI 19-2454-2002 Sumber timbulan sampah pewadahan individual. Ket n untuk gambar 2.5: Pewadahan Komunal. : Lokasi Pemindahan. : Gerakan alat pengangkut. : Gerakan alat pengumpul. : Gerakan penduduk ke arah komunal 5. Pola penyapuan jalan adalah kegiatan pengumpulan sampah hasil penyapuan jalan, khususnya untuk jalan protokol, lapangan parkir, lapangan rumput dan lain-lain. Hasil penyapuan diangkut ke lokasi pemindahan untuk kemudian diangkut ke TPA, penanganan dilakukan berbeda untuk setiap daerah sesuai fungsi daerah yang dilayani, seperti gambar 2.6. 18 TPA 19 eteran Gambar 2.6 Pola Penyapuan Jalan Sumber: SNI 19-2454-2002 . : Sumber timbulan sampah pewadahan individual. K gan untuk gambar 2.6: : Pewadahan Komunal. : Gerakan alat pengangkut. : Gerakan alat pengumpul. 17 Gambar 2.7 Jenis –Jenis Pola Pengumpulan Sampah Sumber : SNI 19-2454-2002 18

2.4.3 Pemindahan Sampah

Pemindahan sampah adalah proses kegiatan memindahkan sampah hasil pengumpulan ke dalam alat pengangkut untuk dibawa ke tempat pembuangan akhir. Tipe pemindahan transfer ditampilkan dalam tabel 2.3. Tabel 2.3 Tipe Pemindahan Transfer No. Uraian Transfer Depo Tipe I Transfer Depo Tipe II Transfer Depo Tipe III 1 2. 3. Luas lahan Fungsi Daerah pemakai 200 m 2  tempat pertemuan peralatan pengumpul dan pengangkutan sebelum pemindahan.  tempat penyimpanan atau kebersihan.  bengkel sederhana.  kantor wilayah pengendali.  tempat pemilahan.  tempat pengomposan.  baik sekali untuk daerah yang mudah mendapat lahan. 60 m 2 – 200 m 2  tempat pertemuan peralatan pengumpul dan pengangkutan sebelum pemindahan.  tempat parkir gerobak.  tempat pemilahan. 10 m 2 – 20 m 2  tempat pertemuan gerobak dan kontainer 6- 10 m 3 .  lokasi penempatan kontainer komunal 1-10 m 3 . - daerah yang sulit mendapat lahan yang kosong dan daerah protokol. Sumber: Standar Nasional Indonesia Nomor 19-2454-2002 19

2.4.4 Pengangkutan sampah

Pengangkutan sampah adalah proses memindahkan sarnpah dari lokasi pemindahan atau langsung dari sumber sampah menuju ke TPA Tempat Pembuangan Akhir. Menurut Standar Nasional Indoesia 19 - 2454 – 2002, pengangkutan sampah dibagi menjadi 3 pola pengangkutan, yaitu: 1. Pengangkutan sampah dengan sistem pengumpulan individu langsung door to door, yaitu: a. Truk pengangkut sampah dari pool menuju titik sumber sarnpah pertama untuk mengambil sampah; b. Selanjutnya mengambil sampah pada titik-titik sumber sampah berikutnya sampai truk penuh sesuai dengan kapasitasnya; c. Selanjutnya diangkut ke TPA sampah; d. Setelah pengosongan di TPA, truk menuju ke lokasi sumber sampah berikutnya Sampah terpenuhi ritasi yang telah ditetapkan. Pada gambar 2.8 adalah tahapan kegiatan dari pola pengangkutan sampah sistem individual langsung. Dump Truck TongBin TPA Compactor Truck Gambar 2.8 Pola Pengangkutan Sampah Sistem Individual Langsung Sumber : SNI 19-2454-2002 2. Pengumpulan sampah melalui sistem pemindahan di transfer depo tipe I dan II, pada pola ini dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Kendaraan pengangkut sampah keluar dari pool langsung menuju lokasi pemindahan di transfer depo untuk mengangkut sampah ke TPA. b. Dari kendaraan tersebut kembali ke transfer depo untuk pengambilan pada rute berikutnya. Pool Kendaraan Transfer depo Tipe I dan II TPA Gambar 2.9 Pola Pengangkutan Sistem Transfer Depo Sumber: SNI 19-2454-2002 20 Keterangan untuk gambar 2.9 Pengangkutan sampah Kembali ke transfer depo untuk ritasi berikutnya 3. Pengumpulan sampah dengan sistem kontainer transfer depo tipe III. Pola pengangkutan sampah ini dapat dibagi menjadi 4 pola pengangkutan: 1 Pola pengangkutan dengan sistem pengosongan kontainer cara 1. Tahapan kegiatan dari sistem pengosongan container adalah sebagai berikut: 1. Kendaraan dari pool bergerak menuju lokasi kontainer pertama yang berisi penuh sampah. 2. Kendaraan membawa kontainer isi dari lokasi awal kontainer pertama menuju ke TPA. 3. Setelah isi kontainer dikeluarkan, kontainer yang sudah kosong dikembalikan ke tempat semula. 4. Kendaraan menuju lokasi kontainer yang berisi sampah berikutnya. 5. Kembali kendaran membawa kontainer yang berisi sampah ke TPA. 6. Setelah isi kontainer dikeluarkan, kontainer yang sudah kosong dikembalikan ke tempat semula. 7. Proses ini terus berlangsung hingga semua kontainer yang berisi sampah dikosongkan dan dikembalikan ke tempat asal semula kontainer. 8. Kendaran kembali ke pool. 21 ISI KOSONG A B A B A B 1 POOL 4 7 5 6 8 9 3 2 TPA Gambar 2.10 Pola pengangkutan dengan sistem pengosongan kontainer cara 1 Keterangan gambar 2.10: A = Kontainer isi B = Kontainer kosong = Pengangkutan sampah 2 Pola pengangkutan dengan sistem pengosongan kontainer cara II Tahapan kegiatan dari sistem pengosongan container adalah sebagai berikut: 1. Kendaraan dari pool menuju ke lokasi kontainer isi sampah pertama. 2. Kendaraan membawa kontainer yang berisi sampah pertama ke TPA. 3. Dari TPA Kendaraan membawa kontainer kosong menuju lokasi kedua untuk menukar kontainer kosong dengan container isi. 4. Kendaraan membawa kontainer isi sampah kedua ke TPA. 5. Dari TPA Kendaraan membawa kontainer kosong menuju lokasi ketiga untuk menukar kontainer kosong dengan container isi. 6. Kendaraan membawa kontainer isi ketiga ke TPA. 7. Kendaraan dari TPA dengan kontainer kosong menuju lokasi pertama untuk menurunkan kontainer kosong, kemudian kembali ke pool.