Sistem Informasi Penjualan Dan Pembelian Makanan Dan Minuman Pada Restoran Bandung Indah Golf

(1)

Club dalam mendapatkan keuntungan perusahaan. Dalam kegiatannya restoran tersebut melakukan proses pembelian berbagai bahan makanan dan minuman dari beberapa supplier yang kemudian di olah dan akhirnya di jual kepada pelanggan restoran. Proses tersebut sangat berpengaruh dalam pengendalian sistem persediaan bahan makanan dan minuman di Restoran Bandung Indah Golf. Berdasarkan analisa sistem persediaan bahan makanan dan minuman di restoran tersebut, sering ditemukan kondisi under stock dan over stock. Hal tersebut terjadi karena sistem yang berjalan tidak secara otomatis mengurangi jumlah persediaan bahan makanan dan minuman yang telah terjual. Hal ini menyebabkan jumlah pemakaian bahan makanan dan minuman yang keluar tidak terkontrol secara sistematis. Guna menunjang kelancaran proses penjualan dan pembelian bahan makanan dan minuman, maka di rancanglah Sistem Informasi penjualan dan pembelian yang mampu mengendalikan dan mengontrol persediaan bahan makanan dan minuman.

Untuk mencapai tujuan tersebut metode penelitian yang digunakan meliputi desain penelitian menggunakan metode deskriptif, metode pengumpulan data yang digunakan wawancara dan observasi, metode pendekatan yang digunakan adalah metode pendekatan terstruktur, metode pengembangan sistemnya adalah model Prototype , alat bantu analisis dan perancangan meliputi Flowmap, Data flow Diagram (DFD) dan Entity Relationship Diagram (ER-D). Adapun perangkat lunak pendukung dalam pembuatan sistem informasi Penjualan dan Pembelian ini adalah Microsoft Visual Basic 6.0 sebagai interface dan Microsoft SQL Server 2000 sebagai databasenya. Sedangkan teknik yang digunakan untuk menguji sistem informasi tersebut menggunakan metode black box.

Berdasarkan analisa, perancangan, implementasi, dan pengujian maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Makanan dan Minuman pada Restoran Bandung Indah Golf mampu mengendalikan dan mengontrol persediaan bahan makanan dan minuman, secara otomatis melakukan update stok persediaan bahan makanan dan minuman, dan mampu menangani proses pemberian diskon secara otomatis serta telah menangani proses penjualan menu paket.

Kata Kunci : Sistem Informasi, Penjualan, Pembelian, Persediaan, Makanan dan Minuman, Flow Map, Data flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ER-D), Black Box, Terstruktur.


(2)

contribution to the Bandung Indah Golf and Country Club by making profit to the company. The restaurant buy and process various of food and beverages from several suppliers that later on though sold to the customers. Its process is very affect the control system of food supplies and beverages at the Bandung Indah Golf Restaurant. Based on the analysis of the current system at the restaurant, it often found that the condition is under stock and over stock. This happens because the current system does not reduce the data of supplies of food and beverages have been sold automatically. This causes the amount of consumption of food and beverages that has been sold are not controlled systematically. To solve the process of sales and purchases food and beverages problems, it is designed the Information Systems in Bandung Indah Golf Restaurant.

To achieve these objectives the research methods use research design using descriptive methods, data collection methods used interviews and observations, the approach method used is structured method of approach, method development system used is a prototype model, tool analysis and design includes Flowmap, Data flow Diagrams (DFD) and Entity Relationship Diagram (ER-D). The software support in The Manufacture of Sales and Purchase information system is Microsoft Visual Basic 6.0 as an interface and Microsoft SQL Server 2000 as its database. The techniques used to test the information system using the method of black box.

Based on the analysis above it can be concluded that The Information System of Sales and Purchases Food and Beverages in Bandung Indah Golf Restaurant be able to control the supply of food and beverages process, automatically update the stock of food and beverages, automatically handle the discount process, able to handle the sales process of package menu.

Keywords: Information Systems, Sales, Purchase, Inventory, Food and Beverage, Flow Map, Data Flow Diagrams (DFD), Entity Relationship Diagram (ER-D), Black Box, Nested.


(3)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Restoran Bandung Indah Golf merupakan salah satu fasilitas yang dimiliki oleh Bandung Indah Golf and Country Club. Restoran tersebut cukup memberikan kontribusi yang positif bagi Bandung Indah Golf and Country Club dalam mendapatkan keuntungan perusahaan. Dalam kegiatannya restoran tersebut melakukan proses pembelian berbagai bahan makanan dan minuman dari beberapa supplier yang kemudian di olah dan akhirnya di jual kepada pelanggan restoran. Proses penjualan dan pembelian tersebut sangat berpengaruh dalam proses pengolahan persediaan barang di Restoran Bandung Indah Golf.

Namun, Setelah melakukan penelitian pada bulan Desember 2010 sampai dengan Februari 2011 dengan menganalisa laporan stok opname, dan laporan pemasukan dan pengeluaran bahan restoran setiap bulannya serta melakukan wawancara dengan kepala gudang Restoran Bandung Indah Golf (terlampir), terdapat beberapa permasalahan yang terjadi diantaranya mengenai ketersediaan stok bahan makanan dan minuman yang sering under stock (jumlah permintaan lebih tinggi dari jumlah persediaan bahan makanan dan minuman) dan over stock (jumlah persediaan bahan makanan dan minuman lebih tinggi dari jumlah permintaan). Hal ini terjadi karena dalam proses pembelian atau pengadaan bahan mentah makanan dan minuman dilakukan apabila stok bahan-bahan tersebut sudah kosong atau sudah hampir habis, bukan berdasarkan perhitungan standar


(4)

stok level penjualan restoran, terbukti dari laporan stok opname mulai dari Desember 2010 sampai dengan Februari 2011 sesuai tabel 1.1 :

Tabel 1.1 Tabel Analisis Persediaan Bahan Makanan dan Minuman

Bulan

Hasil Analisis dari 240 Bahan Makanan dan Minuman yang Terdapat di Restoran Bandung Indah Golf

Under Stock Over Stock

Desember 2010 15% 10%

Januari 2011 10% 9%

Februari 2011 20% 10.5%

Selain permasalahan diatas, sistem informasi penjualan yang sedang berjalan tidak secara otomatis mengurangi jumlah persediaan bahan makanan dan minuman yang ada. Sehingga menyulitkan restoran itu sendiri dalam mengontrol berapa jumlah pemakaian bahan makanan dan minuman yang keluar karena adanya penjualan untuk setiap harinya. Serta sistem informasi penjualan yang sedang berjalan tidak menangani proses penjualan menu paket (pemesanan menu dalam jumlah yang banyak) dan tidak menangani proses pemberian diskon kepada pelangan khusus yaitu karyawan Restoran Bandung Indah Golf. Maka guna menunjang kelancaran proses penjualan dan pembelian bahan makanan dan minuman, perusahaan dituntut untuk dapat menyediakan pelayanan yang lebih optimal dengan pemanfaatan teknologi informasi berupa Sistem Informasi penjualan dan pembelian yang mampu mengendalikan dan mengontrol persediaan bahan makanan dan minuman. Sehingga dibangunlah Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Makanan dan Minuman pada Restoran Bandung Indah Golf.


(5)

1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah

Identifikasi masalah adalah cara untuk mengidentifikasi masalah yang akan dijadikan objek penelitian dalam membuat laporan penelitian ini. Rumusan masalah adalah gambaran atau rancangan masalah yang akan diteliti dalam sebuah penelitian.

1.2.1 Identifikasi Masalah

Melihat dari latar belakang yang dibahas, diketahui bahwa pelayanan Restoran Bandung Indah Golf dinilai kurang memberikan informasi yang jelas mengenai keberadaan stok makanan dan minuman yang akan dijual. Dari hal tersebut ditemukan beberapa permasalahan, antara lain :

1. Seringnya terjadi kekosongan stok ( under stock ) atau kelebihan stok ( over stock ) bahan mentah makanan atau minuman yang disebabkan karena Restoran Bandung Indah Golf tidak memiliki perhitungan standar stok level.

2. Sistem informasi penjualan yang sedang berjalan tidak secara otomatis melakukan update stok persediaan bahan makanan dan minuman di gudang, sehingga mengakibatkan jumlah pemakaian bahan makanan dan minuman tidak terkontrol secara sistematis.

3. Dengan tidak terkontrolnya data pemakaian bahan makanan dan minuman, maka data pembelian pun tidak dapat terdata dan terjadwal secara sistematis


(6)

4. Sistem informasi penjualan yang sedang berjalan tidak menangani penjualan menu paket.

5. Sistem informasi penjualan yang sedang berjalan tidak menangani proses pemberian diskon secara otomatis kepada pelanggan yang tergolong karyawan Restoran Bandung Indah Golf.

1.2.2 Rumusan Masalah

Dari identifikasi masalah yang telah disebutkan diatas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana sistem penjualan dan pembelian makanan dan minuman yang sedang berjalan, sehingga mengakibatkan tidak terkontrolnya antara data pembelian dengan data pemakaian bahan makanan dan minuman.

2. Bagaimana perancangan sistem mampu memberikan informasi mengenai stok persediaan bahan mentah makanan dan minuman, yang terpakai dan yang tidak terpakai.

3. Bagaimana implementasi dari hasil rancangan Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Makanan dan Minuman pada Restoran Bandung Indah Golf kedalam bahasa pemrograman sehingga membentuk suatu program aplikasi yang dapat membantu dalam proses kegiatan pembelian bahan mentah makanan dan minuman serta pengendalian dan pengontrolan persediaan bahan mentah makanan


(7)

dan minuman yang dibutuhkan dalam penjualan makanan dan minuman tersebut.

4. Bagaimana pengujian hasil implementasi Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Makanan dan Minuman pada Bandung Indah Golf, memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input dan output yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program.

1.3. Maksud dan Tujuan penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Berdasarkan dari latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maksud dari penelitian ini adalah untuk merancang sebuah Sistem Infromasi Penjualan dan Pembelian Makanan dan Minuman pada Restoran Bandung Indah Golf untuk memudahkan perusahaan dalam mengontrol stok barang, dan memperbaiki pelayanan kepada pelanggan dari segi penyediaan makanan dan minuman yang dipesan.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dari penelitian yang dilakukan tentang sistem penjualan dan pembelian makanan dan minuman yang adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui sistem penjualan dan pembelian makanan dan minuman yang sedang berjalan di Bandung Indah Golf.


(8)

2. Untuk membuat perancangan sistem informasi yang mampu memberikan informasi mengenai stok persediaan bahan mentah makanan dan minuman, yang terpakai dan yang tidak terpakai.

3. Untuk mengetahui implementasi Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Makanan dan Minuman pada Restoran Bandung Indah Golf, sehingga dapat membantu dalam proses kegiatan pembelian bahan mentah makanan dan minuman serta pengendalian dan pengontrolan persediaan bahan mentah makanan dan minuman yang dibutuhkan dalam penjualan makanan dan minuman tersebut.

4. Untuk mengetahui apakah hasil pengujian Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Makanan dan Minuman pada Restoran Bandung Indah Golf, berhasil sesuai dengan yang diinginkan atau tidak.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang telah didapat selama di bangku kuliah. dan hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan, adapun kegunaan dari penelitian ini dapat berguna di lingkungan praktis dan lingkungan akademis.


(9)

1.4.1 Kegunaan Praktis

Bagi karyawan Restoran Bandung Indah Golf, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam meningkatkan kinerja di Restoran itu sendiri, dengan membantu memberikan informasi stok barang yang ada digudang, menghindari under stock dan over stock serta pengolahan pencatatan stok opname dalam setiap bulannya bisa dipertanggungjawabkan.

1.4.2 Kegunaan Akademis

Bagi pengembangan ilmu sistem informasi yaitu dengan cara membuat aplikasi-aplikasi baru yang berbasis sistem informasi untuk mengatasi masalah-masalah yang sering terjadi pada objek penelitian.

Bagi penulis, penelitian ini merupakan suatu studi kasus tentang bagaimana membuat sebuah Sistem Informasi pada sebuah perusahaan. Melalui penelitian ini penulis akan mendapatkan pengetahuan yang baru dan akan lebih mengerti cara membangun suatu.

1.5 Batasan Masalah

Dalam pembangunan sistem ini akan ditentukan ruang lingkup yang akan dibahas antara lain :

1. Dalam pembangunan sistem ini yang dimaksud Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Makanan dan Minuman pada Restoran Bandung Indah Golf adalah pembangunan sistem informasi yang mengolah data penjualan makanan dan minuman ke pelanggan Restoran, mengolah data pembelian


(10)

bahan mentah dari makanan dan minuman dari supplier, serta mengolah persediaan bahan mentah makanan dan minuman.

2. Menangani proses transaksi penjualan makanan dan minuman ke pelanggan yang secara otomatis dapat mengurangi persediaan bahan makanan dan minuman.

3. Menangani proses perhitungan pajak restoran dalam setiap transaksi penjualan.

4. Menangani pemberian diskon 20% untuk karyawan restoran yang melakukan pembelian makanan dan minuman yang di buat oleh restoran Bandung Indah Golf tidak termasuk makanan dan minuman kemasan.

5. Menangani proses pemesanan menu paket (pemesanan makanan dan minuman dalam jumlah yang besar karena ada acara khusus), yang wajib di konfirmasi seminggu sebelum hari pemesanan berlangsung dan pelanggan wajib memberikan uang muka sebesar 10% pada saat pemesanan terjadi.

6. Dalam satu kali transaksi pemesanan menu paket, pelanggan hanya diperbolehkan memesan satu jenis menu paket.

7. Proses pembayaran secara kredit dilakukan hanya sebatas penginputan no.kartu kredit dan penyeleksian cara pembayaran. Pembayaran dengan kartu kredit dilakukan dengan minimal pembelian sebesar Rp. 150.000 (seratus lima puluh ribu rupiah).

8. Menangani proses pengolahan data resep makanan dan minuman, yang mampu mengontrol pemakaian bahan makanan dan minuman yang terpakai


(11)

karena adanya pemesanan salah satu menu dari makanan dan minuman yang disajikan oleh restoran.

9. Jumlah pemakaian bahan makanan dan minuman hanya dapat dilakukan sesuai dengan resep yang disediakan.

10.Hanya menangani proses transaksi pembelian dari supplier. Tidak sampai menangani proses retur pembelian dari supplier dan proses pembayaran hutang ke supplier.

1.6 Lokasi dan Waktu penelitian

Penulis melakukan penelitian skripsi pada Restoran Bandung Indah Golf yang beralamat di Kopo Margahayu Km 8.4 Bandung, adapun jadwal penelitiannya sesuai tabel 1.2 :

Tabel 1.2 Estimasi Waktu Penelitian

Kegiatan Penelitian

Maret April Mei Juni

2011 2011 2011 2011

Dalam Minggu Dalam Minggu Dalam Minggu Dalam Minggu

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Penyusunan Proposal

Survei Objek Penelitian

Pengumpulan Data

a. Observasi

b. Wawancara

Analisa dan Perencanaan

a. Analisis prosedur


(12)

Tabel 1.2 Estimasi Waktu Penelitian [lanjutan]

c. Perancangan database

d. Perancangan I/O

Evaluasi Prototype

a. Format I/O b. Format Interface Pengujian Sistem


(13)

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Menurut Al-Bahra (2005 : 2) Dalam mendefinisikan sistem terdapat dua kelompok pendekatan sistem, yaitu sistem yang lebih menekankan pada prosedur dan elemennya, Prosedur didefinisikan sebagai suatu urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakan, kapan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya.

Menurut Dr. Azhar Susanto, MBus, Ak (2004:18) sistem adalah kumpulan/group dari subsistem/ bagian/ komponen apapun baik phisik maupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.

Dari beberapa definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kumpulan elemen dari subsistem yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan.

2.1.1. Karakteristik Sistem

Menurut Al-Bahra (2005 : 3) Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, antara lain :

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa


(14)

mempunyai karakteristik dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batasan Sistem

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar sistem dari suatu sistem adalah apaun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energy dari sistem dan dengan demikian harus dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, jika tidak maka akan mengangu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung Sistem

Penghubung merupakan media yang menghubungkan antara satu subsistem dengan subsistem yang lainya. Melalui penghubung ini kemungkinan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainya. Keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lainya melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainya membentuk satu kesatuan.


(15)

5. Masukan Sistem

Masukan sistem adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal maintenance input adalah energy yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat berjalan. Sinyal input adalah energy yang diproses untuk mendapatkan keluaran dari sistem.

6. Keluaran Sistem

Keluaran sistem adalah energi yang di olah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain.

7. Pengolahan Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran, kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak aka nada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.


(16)

2.2. Konsep Dasar Informasi

Merupakan konsep yang mendasari timbulnya informasi, maka penjabaran untuk mengetahui apa itu informasi dan elemen yang terkandungnya adalah sebagai berikut :

2.2.1. Data

Menurut Al-Bahra (2005 : 8) Data adalah deskripsi dari suatu kejadian yang kita hadapi (the description of things and events that we face). Sementara data bisnis (business data) didefinisikan sebagai deskripsi organisasi tentang suatu (resources) dan kejadian (transactions) yang terjadi (business data is an organization’s descriptions of things (resources) and events (transactions) that it face). Definisi data yang lain adalah data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kesatuan nyata (fact and entity) adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi. Untuk pengambilan keputusan bagi manajemen, maka faktor-faktor tersebut harus diolah lebih lanjut untuk menjadi suatu informasi. Sesudah diolah lebih lanjut untuk menjadi suatu informasi.

2.2.2. Pengolahan Data (Data Processing)

Pengolahan data adalah masa atau waktu yang digunakan untuk mendeskripsikan perubahan bentuk data menjadi informasi yang memiliki kegunaan. Ada beberapa operasi yang dilakukan dalam pengolahan data, antara lain :


(17)

1. Data Masukan

Kumpulan data transaksi kesebuah pengolahan data medium, merupakan data masukan. Contoh lain dari data masukan adalah pengkodean data transaksi kedalam bentuk lain (contoh, converting atribut kelamin female ke huruf F), dan penyortiran data atau informasi untuk pengambilan keputusan (potential information for future).

2. Data Transformasi

Beberapa bentuk data transformasi diantaranya adalah sebagai berikut: a. Kalkulasi operasi aritmatik terhadap data field.

b. Menyimpulkan proses akumulasi beberapa data, misalkan, menjumlah jumlah jam kerja setiap hari dalam seminggu menjadi nilai total jam kerja per minggu.

3. Informasi Keluaran

Menampilkan hasil merupakan kegiatan untuk menampilkan informasi yang dibutuhkan pemakai melalui monitor atau cetakan, sedangkan reproducing (memproduksi ulang) merupakan kegiatan penyimpanan data yang digunakan untuk pemakai lain yang membutuhkan. Telecommunicating (Telekomunikasi) adalah kegiatan penyimpanan data secara elektronik melalui saluran komunikasi.


(18)

2.3. Informasi

Menurut Al-Bahra (2005 : 8) Dalam menganalisis dan merencanakan perancangan suatu sistem harus mengerti terlebih dahulu komponen-komponen yang ada dalam sistem tersebut. Darimana data dan informasi tersebut diperoleh dan kemana hasil pengolahan data dan informasi tersebut diperlukan. Kedua menurut Gordon. B. Davis (1985) yang dikutip oleh Al-Bahra (2005 :8), mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun yang akan dating. Informasi mempunyai ciri benar atau salah, baru, tambahan, dan korektif.

Jadi informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Inforamsi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Informasi digunakan tidak hanyaoleh satu pihak didalam organisasi. Nilai sebuah informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut.


(19)

2.3.1. Siklus Informasi

Menurut Al-Bahra (2005 : 11) Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi. Siklus informasi atau siklus pengolahan data adalah sebagai berikut.

Gambar 2.1. Komponen Sistem Informasi

(Sumber : Al-Bahra Bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu. Yogyakarta)

2.4. Pengertian Penjualan

Menurut Joel G. Siegel dan Joe K. Shim yang diterjemahkan oleh Moh. Kurdi,


(20)

perusahaan dapat menerapkan tiga metode penjualan yang sering dikenal yaitu penjualan tunai, penjualan kredit, dan penjualan konsinyasi.

(http://www.scribd.com/doc/11320689/Definisi-Penjualan)09 Maret 2011

2.5. Pengertian Pembelian

Pembelian dapat diartikan sebagai urutan kerja atau salah satu proses yang berkaitan dengan pengadaan barang dagangan.

Menurut Nugroho Widjajanto (2001:352) fungsi pembelian barang sebenarnya berada di bawah atap fungsi logistik. Yang dimaksud dengan fungsi logistik adalah fungsi perencanaan dan pengendalian aliran fisik barang yang mengalir ke segenap bagian organisasi.

Aliran fisik barang menyangkut barang dagangan yang akan dijual kembali pada perusahaan dagang ataupun bahan baku yang akan diolah menjadi barang jadi seperti pada perusahaan manufaktur. Fungsi pembelian pada umumnya bertanggungjawab untuk :

a. Menentukan kuantitas barang yang akan dibeli secara tepat. b. Menentukan waktu penerimaan barang yang tepat.

c. Menentukan rekanan pemasok barang yang tepat.

Kegiatan menentukan kuantitas dan saat penerimaan barang yang tepat merupakan kegiatan manajemen pengendalian persediaan. Untuk menentukan kuantitas pembelian dan titik pemesanan kembali yang dilakukan agar tercapai keseimbangan yang optimal , memerlukan tiga faktor yaitu sebagai berikut:


(21)

a. Jumlah barang yang dipesan . b. Biaya pengelolaan barang. c. Resiko kelangkaan barang.

(http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASH01e7. dir/doc.pdf)09 Maret 2011

2.6. Pengertian Persediaan Barang

Persediaan adalah barang yang dimiliki untuk dijual atau untuk diproses selanjutnya dijual. Berdasarkan pengertian di atas maka perusahaan jasa tidak memiliki persediaan, perusahaan dagang hanya memiliki persediaan barang dagang sedang perusahaan industri memiliki 3 jenis persediaan yaitu persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses dan persediaan barang jadi (siap untuk dijual).

Dalam laporan keuangan, persediaan merupakan hal yang sangat penting karena baik laporan Rugi/Laba maupun Neraca tidak akan dapat disusun tanpa mengetahui nilai persediaan. Kesalahan dalam penilaian persediaan akan langsung berakibat kesalahan dalam laporan Rugi/Laba maupun neraca. Dalam perhitungan Rugi/Laba nilai persediaan (awal & akhir) mempengaruhi besarnya Harga Pokok Penjualan (HPP).


(22)

2.7. Perangkat Bantu Pembangun Sistem Informasi

Perangkat lunak yang sedang digunakan oleh Restoran Bandung Indah Golf terdiri dari Visual Basic 6.0, MS SQL Server 2000 dan Crystal Report 8.0. Adapun dalam pengembangan Sistem Informasi Penjualan dan pembelian pada Restoran Bandung Indah Golf penulis akan tetap menggunakan perangkat lunak yang sama hanya saja untuk pengembangan database akan menggunakan MS SQL 2000 dengan alasan digunakannya perangkat lunak tersebut adalah sebagai berikut.

2.7.1. Visual Basic 6.0

Menurut Yuswanto (2005 : 83) Penggunaan Microsoft Visual Basic 6.0 dalam aplikasi ini adalah untuk sarana pembuatan tampilan daripada program yang telah dibuat. Lingkungan pemrograman Visual Basic 6.0 mengandung semua sarana yang dibutuhkan dalam pembuatan program-program aplikasi yang bagus untuk windows dengan cepat dan efisien. Dalam Visual Basic 6.0 terdapat antarmuka yaitu jendela yang bisa diubah-ubah untuk membuat antarmuka program. Dalam Visual Basic juga terdapat toolbox yang berfungsi untuk menambahkan elemen antarmuka program ke dalam form.

Toolbox mengandung kontrol-kontrol yang bisa digunakan untuk menambah gambar-gambar, label, tombol, kotak daftar, baris penggulung, menu, serta bentuk-bentuk geometris pada antarmuka.Visual basic mempunyai fleksibelitas yang sangat baik untuk berhubungan dengan aplikasi lain dengan menggunakan objek OLE (Object Linking and


(23)

embedding). Dengan objek tersebut memungkinkan pembuatan hubungan antara fungsi atau seluruh aplikasi lain dengan program kita.

2.7.2. MS SQL Server 2000

Menurut Yuswanto (2005 : 31) MS SQL server 2000 merupakan bahasa yang dirancang khusus untuk berkomunikasi dengan database relasional. Tujuan dari pemakaian SQL, diantaranya :

1. Memanggil data dari satu tabel atau lebih pada satu database atau lebih

2. Memanipulasi data pada tabel-tabel dengan menyisipkan, menghapus atau memperbaharui record.

3. Mendapatkan ringkasan informasi mengenai data pada tabel, seperti total, jumlah record, nilai maksimum, nilai minimum, dan nilai rata-rata.

4. Membuat, memodifikasi, atau menghapus tabel pada database. 5. Membuat atau menghapus indeks suatu tabel.

Secara umum perintah-perintah pada SQL server dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu :

1. DDL (Data definition Language) merupakan bagian dari SQL yang digunakan untuk mendefinisikan data dan objek yaitu membuat, mengubah, menghapus dan memberikan izin.

2. DML (Data Manipulation Language) merupakan bagian dari SQL yang digunakan untuk manipulasi data. Perintah-perintah ini


(24)

bertugas untuk melakukan query dan perubahan yang dilakukan didalam suatu tabel .

2.7.3. Crystal Report 8.5

Menurut Yuswanto (2005 : 341) Penggunaan crystal report 8.5 dalam aplikasi ini adalah untuk sarana pembuatan laporan khususnya pencetakkan peta yang diinginkan oleh pengguna. Crystal report telah memiliki fasilitas lengkap. Salah satu tipe laporan yang terdapat dalam Crystal Report 8.5 yang digunakan untuk aplikasi ini adalah tipe laporan standard merupakan jenis laporan yang paling banyak digunakan, dengan menyediakan 8 tab pilihan yang memudahkan pemakai dalam membuat laporan. Selain itu dapat ditentukan tata letak laporan sampai menentukan chart dan menyeleksi laporan.

2.8. Perangkat Bantu Analisa dan Perancangan

Perancangan sistem adalah penggambaran, penerapan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan utuh dan berfungsi. Tahap perancangan sistem bertujuan sebagai berikut :

1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

2. Memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemogram komputer (programmer) dan ahli-ahli teknik yang terlibat.

Dalam metodologi pengembangan sistem terstruktur yang digunakan dalam rancang bangun ini antara lain :


(25)

2.8.1 Context Diagram (Diagram Konteks)

Context Diagram adalah bagian dari data flow diagram (DFD) yang berfungsi memetakan model lingkungan, yang dipresentasikan dengan lingkungan tunggal yang mewakili keseluruhan sistem. Context Diagram memiliki sejumlah karakteristik yaitu : kelompok pemakai, data masukan(input), data keluaran(output), penyimpanan data (storage) dan batasan. Adapun batasan antara sistem dan lingkungan menggunakan simbol berikut :

1. persegi panjang (terminator) untuk berkomunikasi langsung dengan sistem melalui aliran data. Antara terminator tidak boleh berkomunikasi langsun

2. Lingkaran Untuk menunjukkan adanya kegiatan proses dalam sistem

3. Panah (aliran data) Kepala panah menunjukan arah aliran data 4. Dua garis sejajar (data stores) Sebagai tempat penyimpanan data. Langkah-langkah yang dapat membantu dalam menggambarkan Context Diagram :

1. Identifikasikan seluruh informasi yang dibutuhkan

2. Identifikasikan seluruh data yang dibutuhkan proses/informasi 3. Identifikasikan seluruh tujuan setiap informasi bagi penggunanya 4. Identifikasikan seluruh sumber data yang dibutuhkan

proses/informasi


(26)

2.8.2. Data Flow Diagram (DFD)

Model ini berfungsi untuk menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data. DFD pada dasarnya sebuah diagram yang menjelaskan bagaimana hubungan bersama dari bagian file, laporan, sumber dokumen dan sebagainya. DFD termasuk alat komunikasi medium yang baik antara designer dan pemakai karena mudah di pahami. Tujuan dari DFD adalah membuat atau mengetahui aliran (track) aliran data seluruhnya dari sistem. Data dan proses adalah hal yang kritis untuk dipahami. DFD berbeda dengan flow sistem (sistem flowchart) dan flow program (program flowchart). Terdapat empat komponen dalam DFD diantaranya :

1. Proses

Dipresentasikan dalam bentuk lingkaran atau bujursangkar dengan sudut melengkung. Setiap proses ditandai dengan nomor. Nomor berfungsi menjelaskan tingkatan proses dari hirarki chat. Fokus simbol ini adalah apa yang dikerjakan atau tindakkan apa yang dilakukan (proses) bukan orang atau melakukan kegiatan apa. Simbol dari proses dapat dilihat dalam daftar simbol.

2. Aliran data (Data Flow)

Dipresentasikan dalam bentuk anak panah yang menuju ke atau dari proses. Digunakan untuk menggambarkan gerakkan paket data atau informasi dari satu bagian ke bagian lain dari sistem dimana


(27)

penyimpanan mewakili lokasi penyimpanan data. Nama berfungsi untuk mendefinisikan arti dari aliran dan ditulis untuk mengidentifikasikan aliran tersebut. Simbol dari aliran data dapat dilihat dalam daftar simbol.

3. Penyimpanan data (Data Stores)

Komponen ini digunakan untuk memodelkan kumpulan data atau paket data. Notasi yang digunkan adalah garis sejajar, segiempat dengan sudut melengkumg atau persegi panjang, atau open-ended rectangle on the right side. Simbol dari penyimpanan data dapat dilihat dalam daftar simbol.

4. Terminator (External or Internal Entitas)

Dipresentasikan dengan simbol persegi panjang yang mewakili entiti luar atau dalam dimana sistem berkomunikasi dab disebut dengan source (data masukan kesistem) atau destination (informasi keluaran dari sistem). Simbol dari terminator dapat dilihat dalam daftar simbol.

2.8.3. Flowmap

Flowmap disebut juga sebagai bagan alir sistem (System Flowchart) menunjukan bagan yang menunjukan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Flowmap digambarkan dengan menggunakan simbol-simbol.


(28)

Tujuan dari penggunaan flowmap adalah untuk menunjukan aliran dokumen yang ada didalam sebuah sistem dan sebagai alat bantu komunikasi dan dokumentasi. Flowmap menggunakan simbol sebagai berikut :

1. Dokumen menunjukan dokumen input dan output baik untuk proses manual, mekanik atau komputer. Simbol dokumen dapat dilihat dalam daftar simbol.

2. Persegi panjang simbol proses yang menunjukkan kegiatan proses dari operasi program komputer. Simbol dapat dilihat dalam daftar simbol.

3. Oval sebagai simbol penghubung digunakan untuk menunjukan sambungan dari bagan alir yang terputus di halaman yang masih sama atau dihalaman lainya. Simbol dapat dilihat dalam daftar simbol.

4. Anak panah menunjukan proses tranmisi data melalui cannel komunikasi. Simbol dapat dilihat dalam daftar simbol.

5. Tabung menunjukan input/output menggunakan hardisk. Simbol dapat dilihat dalam daftar simbol.

6. Segitiga menunjukkan suatu arsip file. Simbol dapat dilihat dalam daftar simbol.

7. Belah ketupat menunjukkan suatu pilihan. Simbol dapat dilihat dalam daftar simbol.


(29)

8. Segi empat dengan dua sisinya sejalan menunjukkan proses manual. Simbol dapat dilihat dalam daftar simbol.

(http://mugi.or.id/blogs/yandi_tubagus/archive/2009/11/18/data-flow-diagram-dfd-dan-flowmap.aspx) 09 Maret 2011

2.9. Perancangan Basis Data

Basis data adalah satu kelompok organisasi data yang terpusat. Basis data secara umum dianalogikan sebagai lemari dokumen atau sekumpulan lemari dokumen.

2.9.1. Entity-Relationship Diagram (Diagram ER)

Model entity relationship didasarkan pada ekspresi dari sebuah dunia nyata yang terdiri sekumpulan objek, disebut entity dan relasi diantara objek-objek tersebut. Terdapat 3 dasar yang bekerja pada model ER diagram yaitu :

1. Entity sets (Himpunan entitas) sebuah entity adalah sebuah benda atau objek didunia nyata yang dapat dibedakan dari semua objek lainnya. Entity sets adalah sekumpulan entity yang mempunyai tipe yang sama. Kesamaan tipe ini dapat dilihat dari atribut atau properti yang dimiliki oleh setiap entity.

2. Relationship sets (Himpunan relasi)

Relationship adalah hubungan antara bebrapa entity. Relationship sets adalah sekumpulan relasi yang mempunyai tipe yang sama.


(30)

3. Atribut entity mempunyai elemen yang disebut atribut, dan berfungsi mendeskripsikan karakter inti. Kumpulan dari beberapa atribut yang dapat membedakan semua basis data dalam secara unik disebut key. Key 3 macam antara lain super key, kandidat key dan primary key.

(http://blog.re.or.id/erd-entity-relationship-diagram.htm)09 Maret 2011

2.9.2 Kardinalitas

Meskipun Diagram Relasi-Entitas sudah menggambarkan informasi tentang sistem, namun masih ada atribut tambahan yang dapat ditampilkan dengan Diagram E-R, untuk melengkapi pemodelan, atribut tersebut adalah kardinalitas relasi dimana kardinalitas relasi ini menjadi batasan relasi suatu entitas dalam suatu sistem. Kardinalitas Relasi dapat dinyatakan dengan banyaknya garis cabang atau dengan pemakaian angka. Hubungan yang dapat dibentuk mencakup tiga macam hubungan yaitu: 1. One-To-One (1-1)

Mempunyai pengertian setiap baris data pada tabel pertama dihubungkan hanya ke satu baris data pada tabel ke dua

2. One-To-Many (1 - N )

Mempunyai pengertian setiap baris data dari tabel pertama dapat dihubungkan ke satu baris atau lebih data pada tabel ke dua.


(31)

3. Many-To-Many ( - )

Mempunyai pengertian satu baris atau lebih data pada tabel pertama bisa dihubungkan ke satu atau lebih baris data pada tabel ke dua. (http://www.scribd.com/doc/20876997/Model-Kardinalitas)09Maret 2011

2.9.3 Kamus Data

Kamus data adalah daftar tentang semua elemen data yang berhubungan dengan sistem dan terdefinisi dengan tepat sehingga user dan sistem analisis mempunyai pengertian yang sama tentang input dan output.

Dengan kamus data analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir dalam suatu sistem. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada pada DFD. Arus data di DFD yang bersifat global,hanya ditunjukkan nama arus datanya saja. Kamus data mendefinisikan elemen data dengan fungsi sebagai berikut :

1. Menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan dalam DFD

2. Mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran misalnya data alamat diuraikan menjadi kota,kode pos propinsi dan negara

3. Mendeskripsikan komposisi penyimpanan data

4. Menspesifikasikan nilai dan satuan yang relevan bagi penyimpanan dan aliran data

5. Mendeskripsikan hubungan detil anatara penyimpanan yang akan menjadi titik perhatian dalam entity relationship diagram.


(32)

(http://setia.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/6070/Modul_KamusDa ta.pdf)09 Maret 2011

2.10. Jaringan Komputer

Secara sederhana jaringan komputer dapat diartikan sebagai kumpulan beberapa komputer dan peralatan lain yang saling terhubung dengan menggunakan aturan-aturan tertentu. Hubungan ini dapat terjadi menggunaka media fisik berupa kabel ataupun melalui gelombang radio, bahkan satelit. Secara umum jaringan komputer terbagi menjadi lima jenis jaringan komputer yaitu : 1. Local Area Network (LAN)

Merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (misalnya printer) dan saling bertukar informasi.

Gambar 2.2. Local Area Network (LAN)

(Sumber : Wahidin. 2007 . Jaringan Komputer Untuk Orang Awam. Maxikom. Palembang)

R u a n g 1


(33)

2. Metropolitan Area Network (MAN)

Pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.

Gambar 2.3. Metropolitan Area Network (MAN)

(Sumber : Wahidin. 2007 . Jaringan Komputer Untuk Orang Awam. Maxikom. Palembang)

3. Wide Area Network (WAN)

Jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.

4. Internet

Sebenarnya terdapat banyak jaringan didunia ini, seringkali menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang yang


(34)

orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang seringkali tidak kampatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang disebut gateway guna melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet. 5. Jaringan Tanpa Kabel (Wireless LAN)

Jaringan ini adalah teknologi jaringan tanpa kabel, dimana komunikasi antar PC dapat menggunakan remote infra led dan juga bisa menggunakan teknologi gelombang radio yang tak dapat dilihat oleh kasat mata.

2.10.1 Topologi Jaringan

Topologi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana suatu komputer terhubung ke suatu jaringan. Ada beberapa macam topologi yang sering dipakai dalam jaringan komputer.

1. Topologi BUS

Setiap komputer terhubung ke satu kabel utama. Tiap ujung kabel diberi terminator (kabel koaksial). Data yang dikirimkan sebuah komputer akan disebar ke segala arah. Pengkabelannya sederhana dan mudah untuk menambah komputer. Kelemahannya, jika ada konektor komputer pada jalur utama yang lepas, seluruh jaringan akan macet dan upaya mencari konektor yang lepas tersebut cukup merepotkan. Selain


(35)

itu, oleh karena hanya menggunakan satu kabel, kinerjanya agak lambat.

Gambar 2.4. Topologi BUS

(Sumber : Wahidin. 2007 . Jaringan Komputer Untuk Orang Awam. Maxikom. Palembang)

2. Topologi RING

Semua komputer dihubungkan membentuk lingkaran. Setiap komputer secara fisik hanya terhubung ke dua komputer lain. Masing-masing komputer mengirim informasi ke komputer berikutnya sehingga tiba di sasaran yang dituju. Setiap komputer mempunyai jatah token (ukuran paket data) yang sama sehingga kinerjanya stabil. Pengkabelan cukup sederhana dengan laju data cukup tinggi. Penambahan atau pengurangan komputer sulit dilakukan. Terputusnya konektor sebuah komputer akan membuat jaringan terhenti.

Gambar 2.5. Topologi RING

(Sumber : Wahidin. 2007 . Jaringan Komputer Untuk Orang Awam. Maxikom. Palembang)


(36)

3. Topologi STAR

Tiap komputer terhubung ke komputer utama (server) dengan menggunakan segmen kabel sendiri sehingga mudah menambah atau mengurangi komputer. Terputusnya konektor sebuah komputer dan penambahan atau pengurangan komputer tidak mengganggu jalannya jaringan. Kinerjanya optimal karena tiap komputer terhubung dengan kabel terpisah.

Gambar 2.6. Topologi STAR

(Sumber : Wahidin. 2007 . Jaringan Komputer Untuk Orang Awam. Maxikom. Palembang)

2.10.2 Protokol Jaringan

Menurut Dede Sopandi (2006 : 49) tiga protokol umum yang paling sering digunakan yaitu TCP/IP, NETBEUI, dan IPX.

1. IPX (Internetwork Packet Exchange)

Merupakan protokol networking dari novell yang menghubungkan network yang menggunakan novell Netware Client dan Server. IPX merupakan datagram / protokol paket dan IPX bekerja pada layer


(37)

network dari protokol komunikasi dan koneksi tanpa sambungan (connectionless = tak memerlukan koneksi yang perlu di setup sebelum paket dikirim ke tujuannya).

2. NetBEUI (NetBios Extended User Interface)

NetBEUI merupakan extended version dari NetBIOS, program yang memungkin komputer berkomunikasi didalam lingkungan local area network. NetBEUI berperformance terbagus untuk komunikasi didalam single LAN, karena seperti NetBIOS tidak mendukung routing pesan ke network lain.

3. TCP/IP = (Transmission Control Protoco / Internet Protocol)

TCP/IP adalah sekumpulan protocol yang didesain untuk melakukan fungsi-fungsi komunikasi data pada Wide Area Network (WAN). TCP/IP terdiri atas sekumpulan protokol yang masing-masing bertanggung jawab atas bagian-bagian tertentu dari komunikasi data.

2.11. Model-Model Pengembangan Sistem

2.11.1 Model Sekuensial Linier ( Waterfall )

Model Sekuensial Linier sering disebut Model Air Terjun merupakan paradigma rekayasa perangkat lunak yang paling tua dan paling banyak dipakai. Model ini mengusulkan sebuah pendekatan perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekunsial yang dimulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain , kode, pengujian, dan pemeliharaan.


(38)

Model Sekunsial Linier mengikuti aktivitas-aktivitas yaitu: a. Rekayasa dan Pemodelan Sistem/Informasi

Karena perangkat lunak merupakan bagian dari suatu sistem maka langkah pertama dimulai dengan membangun syarat semua elemen sistem dan mengalokasikan ke perangkat lunak dengan memeperhatikan hubungannya dengan manusia, perangkat keras dan database.

b. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Proses menganalisis dan pengumpulan kebutuhan sistem yang sesuai dengan domain informasi tingkah laku, unjuk kerja, dan antar muka (interface) yang diperlukan. Kebutuhan-kebutuhan tersebut didokumentasikan dan dilihat lagi dengan pelanggan.

c. Desain

Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural.

d. Pengkodeaan (Coding)

Pengkodean merupakan prses menerjemahkan desain ke dalam suatu bahasa yang bisa dimengerti oleh komputer.

e. Pengujian

Proses pengujian dilakukan pada logika internal untuk memastikan semua pernyataan sudah diuji. Pengujian eksternal fungsional untuk


(39)

menemukan kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa input akan memberikan hasil yang aktual sesuai yang dibutuhkan

f. Pemeliharaan

Perangkat lunak yang sudah disampaikan kepada pelanggan pasti akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan (peripheral atau sistem operasi baru) baru, atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional atau unjuk kerja.

Gambar 2.7. Pemodelan Waterfall

(Sumber : http://muhammadadri.files.wordpress.com/2008/04/01-materi-1.pdf/09 Maret 2011)

Keunggulan dan Kelemahan Model Sekuensial Linier a. Keunggulan

1. Mudah aplikasikan

2. Memberikan template tentang metode analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan pemeliharaan.

b. Kelemahan

1. Jarang sekali proyek riil mengikuti aliran sekuensial yang dianjurkan model karena model ini bisa melakukan itersi tidak


(40)

langsung . Hal ini berakibat ada perubahan yang diragukan pada saat proyek berjalan.

2. Pelanggan sulit untuk menyatakan kebutuhan secara eksplisit sehingga sulit untuk megakomodasi ketidakpastian pada saat awal proyek.

3. Pelanggan harus bersikap sabar karena harus menunggu sampai akhir proyek dilalui. Sebuah kesalahan jika tidak diketahui dari awal akan menjadi masalah besar karena harus mengulang dari awal.

4. Pengembang sering malakukan penundaan yang tidak perlu karena anggota tim proyek harus menunggu tim lain untuk melengkapi tugas karena memiliki ketergantungan hal ini menyebabkan penggunaan waktu tidak efesien.

2.11.2. Model Prototype

Prototyping merupakan salah satu metode pengembangan perangkat lunak yang banyak digunakan. Dengan metode prototyping ini pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem. Sering terjadi seorang pelanggan hanya mendefinisikan secara umum apa yang dikehendakinya tanpa menyebutkan secara detail output apa saja yang dibutuhkan, pemrosesan dan data-data apa saja yang dibutuhkan.


(41)

Sebaliknya disisi pengembang kurang memperhatikan efesiensi algoritma, kemampuan sistem operasi dan interface yang menghubungkan manusia dan komputer. Untuk mengatasi ketidakserasian antara pelanggan dan pengembang , maka harus dibutuhkan kerjasama yanga baik diantara keduanya sehingga pengembang akan mengetahui dengan benar apa yang diinginkan pelanggan dengan tidak mengesampingkan segi-segi teknis dan pelanggan akan mengetahui proses-proses dalm menyelasaikan system yang diinginkan. Dengan demikian akan menghasilkan sistem sesuai dengan jadwal waktu penyelesaian yang telah ditentukan. Kunci agar model prototype ini berhasil dengan baik adalah dengan mendefinisikan aturan-aturan main pada saat awal, yaitu pelanggan dan pengembang harus setuju bahwa prototype di bangun untuk mendefinisikan kebutuhan. Prototype akan dihilangkan sebagian atau seluruhnya dan perangkat lunak aktual di rekayasa dengan kualitas dan implementasi yang sudah ditentukan. Berikut ini merupakan tahapan-tahapan Prototyping :

1. Pengumpulan kebutuhan

Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.

2. Membangun prototyping

Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output)


(42)

3. Evaluasi protoptyping

Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginann pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulangi langkah 1, 2 , dan 3.

4. Mengkodekan sistem

Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.

5. Menguji sistem

Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain. 6. Evaluasi sistem

Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan . Jika ya, langkah 7 dilakukan; jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5.

7. Menggunakan sistem

Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan.

Prototyping bekerja dengan baik pada penerapan-penerapan yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:


(43)

1. Resiko tinggi Yaitu untuk masalah-masalah yang tidak terstruktur dengan baik, ada perubahan yang besar dari waktu ke waktu, dan adanya persyaratan data yang tidak menentu.

2. Interaksi pemakai penting, sistem harus menyediakan dialog on-line antara pelanggan dan komputer.

3. Perlunya penyelesaian yang cepat. 4. Perilaku pemakai yang sulit ditebak.

5. Sitem yang inovatif. Sistem tersebut membutuhkan cara penyelesaian masalah dan penggunaan perangkat keras yang mutakhir.

6. Perkiraan tahap penggunaan sistem yang pendek.

2.12 Metode Pendekatan

Metode pendekatan sistem merupakan suatu metode yang akan digunakan dalam melakukan perancangan sistem informasi. Metode pendekatan dapat dilakukan secara terstruktur atau berorientasi objek.

Sifat- sifat dari pemrograman terstruktur adalah sebagai berikut : 1. Memuat teknik pemecahan masalah yang logis dan sistematis 2. Memuat algoritma yang efesien, efektif dan sederhana 3. Program disusun dengan logika yang mudah dipahami 4. Tidak menggunakan perintah GOTO

5. Biaya pengujian program relatif rendah 6. Memiliki dokumentasi yang baik


(44)

Sedangkan suatu program dikatakan program berbasis objek (OOP), karena terdapat :

1. Encapsulation (Pembungkusan)

Pembungkusan adalah mekanisme pemrograman yang membungkus kode dan data yang dimanipulasi dan menjaganya supaya terhindar dari interferensi dan penggunaan yang tidak perlu. Salah satu caranya dengan membentuk objek.

2. Inheritance (pewarisan)

Pewarisan memungkinkan programer meletakkan objek yang sama dalam satu kelas dan kelas-kelas lain dapat mewarisi objek tersebut. kelas yang mengandung objek yang sama dari beberapa kelas lain dinamakan super class atau parent class. Kelas yang mewarisi dinamakan sub class atau child class. Pewarisan menghasilkan kelas hirarki.

3. Polymorphism (Polimorfisme-Perbedaan Bentuk)

Polimorfisme artinya mempunyai banyak bentuk. Dua objek atau lebih dikatakan sebagai Polimorfisme, bila objek-objek itu mempunyai antar muka yang identik namun mempunyai perilaku-perilaku yang berbeda.

Pemrograman berorientasi objek (Object-Oriented Programming atau OOP) merupakan paradigma pemrograman yang berorientasikan kepada objek. Semua data dan fungsi di dalam paradigma ini dibungkus dalam kelas-kelas atau objek-objek. Bandingkan dengan logika pemrograman terstruktur. Setiap objek dapat menerima pesan, memproses data, dan mengirim pesan ke objek lainnya, Sedangkan untuk pemrograman terstruktur adalah kebalikan dari pemrograman


(45)

berorientasi objek yaitu sebuah cara pemrosesan data yang terstruktur dalam analisa, cara dan penulisan pemrograman. Dikarenakan harus terstruktur sehingga dalam pembuatannya antara satu line pemrograman dengan yang lainnya berhubungan. Konsep utama dari Pemrograman Berbasis Objek terletak pada kondisi kode/line pemrogramanannya dimana merupakan sebuah kesatuan modular.

Untuk program yang simpel/sederhana biasanya menggunakan pemrograman terstruktur karena masih mudah dan tidak banyak dilakukan perubahan yang berarti, sedangkan untuk program yang dikatakan rumit, maka digunakan pemrograman berorientasi objek. Pemrograman Terstruktur terdiri dari pemecahan masalah yang besar menjadi masalah yang lebih kecil dan seterusnya, sedangkan untuk pemrograman berorientasi objek terdiri dari pengkelompokan kode dengan data yang mana setiap objek berfungsi secara independen sehingga untuk setiap perubahan kode tidak tergantung pada kode yang lainnya, atau lebih dikenal dengan modular. Terdapat juga perbedaan secara spesifik antara Pemrograman Berorientasi Objek dengan Pemrograman Terstruktur, yaitu pada kelas dan objek. Pada Pemrograman Terstruktur tidak terdapat kelas dan objek.


(46)

BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan

Restoran Bandung Indah Golf dalam pengolahan data penjualan telah menggunakan sistem informasi penjualan, dimana sistem informasi tersebut memiliki fasilitas pengolahan data pesanan, penghitungan total harga pesanan, penghitungan pajak, dan mencetak struk pembayaran. Tetapi sistem informasi tersebut tidak menangani proses pengolahan data pesanan menu paket dan proses pemberian diskon kepada karyawan restoran. Sedangkan pengolahan data pembelian dan penghitungan stok barang dilakukan dengan pencatatan melalui bon permintaan dan laporan pemakaian bahan Restoran, pengelolaan data stok seperti ini dalam memberikan informasi dan pengolahan data stok barang yang terpakai dan yang tidak terpakai belum terkontrol dengan baik sehingga dapat menyulitkan kegiatan operasional Restoran Bandung Indah Golf.

4.1.1. Analisis Dokumen

Analisis dokumen yang sedang berjalan menerangkan secara rinci dokumen yang digunakan pada proses penjualan makanan dan minuman ke pelanggan dan pembelian bahan baku makanan dan minuman dari supplier. Dan dokumen yang dianalisis adalah dokumen yang digunakan oleh bagian gudang, kitchen, kasir, bagian keuangan dan pimpinan. Dokumen tersebut diantaranya sebagai berikut :


(47)

1. Bon Permintaan Barang

Deskripsi : Bon atau formulir permintaan barang dari

bagian kitchen ke gudang.

Fungsi : Bukti pengambilan/permintaan barang dari

kitchen ke gudang.

Rangkap : 3(tiga)

Sumber : Kitchen

Bentuk dokumen : Bon

Distributor : Bag. gudang

Item Data : Nama_bagian, Unit, Nama_barang,

Jml_brg, Harga_barang, Tgl_permintaan

2. Bon Permintaan Pembelian Barang

Deskripsi : Bon atau formulir digunakan oleh bagian

gudang untuk memesan barang-barang yang dibutuhkan oleh Restoran ke supplier.

Fungsi : Data pemesanan barang dari kegudang ke

supplier.

Rangkap : 3(tiga)

Sumber : Kitchen

Bentuk dokumen : Bon

Distributor : Bag. Keuangan, Arsip

Item Data : Nama_bagian, Unit, Nama_barang,


(48)

3. Laporan stok Barang

Deskripsi : Laporan yang menjelaskan jumlah barang

yang masuk dan yang keluar untuk setiap bulannya.

Fungsi : untuk menginformasikan setiap stok barang

di Restoran yang masuk kebagian gudang.

Rangkap : 1(satu)

Sumber : Kitchen, kasir, gudang

Bentuk dokumen : Dokumen

Distributor : Bag. Keuangan dan Arsip

Item Data : Nama_barang, Jml_awal, Jml_masuk,

Jml_keluar, Jml_akhir, Harga_satuan,

Total_stok_akhir, tgl_periode

4. Daftar Pemakaian Bahan Restoran

Deskripsi : Laporan yang menjelaskan jumlah

bahan-bahan makanan dan minuman yang terpakai dan yang tidak terpakai dalam setiap harinya.

Fungsi : untuk menginformasikan jumlah

bahan-bahan makanan dan minuman yang terpakai karena adanya penjualan untuk setiap harinya.

Rangkap : 1(satu)


(49)

Bentuk dokumen : Dokumen

Distributor : Gudang dan Arsip

Item Data : Nama_barang, Jml/Kg, Jml/porsi,

Jml_masuk, Jml_keluar, Stok_akhir,

Tgl_periode.

5. Laporan Pemasukan dan pengeluaran Barang

Deskripsi : Laporan yang menjelaskan jumlah

bahan-bahan makanan dan minuman yang masuk dari supplier dan keluar dari gudang dalam setiap harinya.

Fungsi : untuk menginformasikan jumlah

bahan-bahan makanan dan minuman sesuai

transaksi pembelian dari supplier dan transaksi penjualan ke pelanggan.

Rangkap : 1(satu)

Sumber : Gudang

Bentuk dokumen : Dokumen

Distributor : General Manager dan arsip

Item Data : Nama_barang, Jml/Kg, Jml/porsi,

Jml_masuk, Jml_keluar, Stok_akhir,

Tgl_periode. 6. Function Order (FO)


(50)

Fungsi : Bukti pemesanan menu paket pelanggan ke restoran Bandung Indah Golf

Rangkap : 2(Dua)

Sumber : Waiter/Waitres

Bentuk dokumen : Dokumen

Distributor : Pelanggan dan Kitchen

Item Data : Nama_pemesan, alamat_pemesan, no_hp,

Jml_pesanan, tgl_pemesanan,

tgl_dibutuhkan, menu_paket, DP. 7. Captain Order (CO)

Deskripsi : Bon yang digunakan oleh waiter atau waitres

untuk mencatat data pemesanan pelanggan.

Fungsi : Untuk data pemesanan menu Restoran dari

pelanggan ke waiter atau waitres.

Rangkap : 3(tiga)

Sumber : Pelanggan

Bentuk dokumen : Bon

Distributor : Waiter dan Waitres

Item Data : Tgl_pesan, Waktu_pesan, No_meja,

Nama_waiter, Jml_pesan, Nama_menu 8. Struk Pembayaran

Deskripsi : Struk atau bon yang berisi perincian pesanan


(51)

pembayaran.

Fungsi : Bukti pembayaran atas pesanan pelanggan

Rangkap : 2(dua)

Sumber : Kasir

Bentuk dokumen : Bon/Struk

Distributor : Pelanggan

Item Data : Tgl_cetak, No_struk, Nama_pelanggan,

Nama_waiter, Jenis_pembayaran,

Jml_pesan, Nama_pesanan, Harga, Diskon, Total_bayar, Ppn, Nama_kasir

4.1.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

Prosedur penjualan makanan dan minuman dan pembelian bahan baku makanan dan minuman yang sedang berjalan di Restoran Bandung Indah Golf adalah sebagai berikut :

• Prosedur Penjualan Makanan dan Minuman (pesanan standar)

1. Pelanggan melakukan pemesanan makanan atau minuman

sesuai dengan menu yang disediakan. Pesanan tersebut dicatat dalam captain order oleh waiter/waitres.

2. Melalui captain order (CO), bagian kitchen melakukan pengecekan apakah stok bahan makanan dan minuman yang ada di kitchen mencukupi kebutuhan pesanan atau tidak, jika


(52)

stok ada, pesanan disiapkan. Apabila tidak ada, bagian kitchen membuat bon permintaan barang ke bagian gudang. 3. Setelah pesanan disediakan, kasir menginput data pesanan

sesuai dengan CO, dan kelengkapan data penjualan lainnya. 4. Apabila pelanggan tersebut adalah karyawan restoran, maka

kasir akan menginputkan nama pelanggan dan jumlah diskon yang diberikan. Kemudian sistem akan menampilkan data pembayaran dan sistem mencetak struk pembayaran.

5. pelanggan membayar pesanan berdasarkan struk pembayaran

tersebut.

• Prosedur Pembelian Bahan Baku Makanan dan Minuman

1. Bagian kitchen membuat bon permintaan barang diserahkan ke bagian gudang.

2. Bagian gudang melakukan pengecekan persediaan bahan

mentah makanan dan minuman.

3. Jika stok barang yang diperlukan ada, bagian gudang menyerahkan barang-barang yang diperlukan sesuai bon permintaan barang tersebut.

4. Jika barang yang diminta tidak ada, maka bagian gudang menerbitkan bon permintaan pembelian barang ke supplier, melalui bagian keuangan.

5. Bon permintaan pembelian barang tersebut dicek oleh bagian keuangan dan melakukan pemesanan kepada supplier.


(53)

6. Supplier melakukan pengiriman barang yang dipesan, disertai dengan faktur yang nantinya harus dibayar oleh Restoran (melalui bagian keuangan) sesuai dengan tanggal jatuh tempo.

7. Bagian gudang melakukan pencatatan di laporan pemasukan dan pengeluaran barang, untuk pemasukan bahan-bahan mentah makanan dan minuman dari supplier.

8. Laporan pemasukan dan pengeluaran barang akan dilaporkan

ke general manager.

• Prosedur Penjualan Makanan dan Minuman (pesanan menu paket)

1. Pelanggan melakukan pemesanan makanan atau minuman

sesuai dengan menu paket yang disediakan. Pesanan tersebut dicatat dalam formulir function order oleh waiter/waitres.

2. Pelanggan memberikan uang muka sebesar 10% ke kasir atas

pesanan tersebut.

3. Kasir membuat bon manual sebagai bukti pelanggan telah membayar uang muka sebesar 10%.

4. Apabila pelanggan melakukan pelunasan atas pesanan

tersebut, kasir membuat bon manual, sebagai bukti pembayaran pemesanan telah lunas.


(54)

• Prosedur Pembelian Bahan Baku Makanan dan Minuman (pesanan menu paket)

1. Melalui formulir function order, bagian kitchen membuat

bon permintaan barang ke bagian gudang, untuk

mempersiapkan bahan makanan dan minuman yang dibutuhkan dalam pesanan tersebut.

2. Bagian gudang membuat bon permintaan pembelian barang sesuai bon permintaan barang dari bagian kitchen, yang kemudian diserahkan ke bagian keuangan.

3. Bon permintaan pembelian barang tersebut dicek oleh bagian keuangan dan melakukan pemesanan kepada supplier. 4. Supplier melakukan pengiriman barang yang dipesan, disertai

dengan faktur yang nantinya harus dibayar oleh Restoran (melalui bagian keuangan) sesuai dengan tanggal jatuh tempo.

5. Bagian gudang melakukan pencatatan di laporan pemasukan dan pengeluaran barang, untuk pemasukan bahan-bahan mentah makanan dan minuman dari supplier.

Dari deskripsi prosedur kegiatan penjualan makanan dan minuman dan pembelian bahan baku makanan dan minuman yang sedang berjalan pada Restoran Bandung Indah Golf diatas, dapat disajikan dalam bentuk flowmap sebagai berikut :


(55)

4.1.2.1 Flow Map

Flowmap penjualan makanan dan minuman dan pembelian bahan baku makanan dan minuman di Restoran Bandung Indah Golf yang ada sesuai dengan analisa prosedur yang telah diuraikan di atas terdapat pada gambar :

Gambar 4.1 Flowmap Penjualan Makanan dan Minuman yang Sedang Berjalan

Keterangan :

CO : Captain Order

A : Arsip Captain Order

B : Arsip Struk Pembayaran


(56)

Gambar 4.2 Flowmap Pembelian Bahan Makanan dan Minuman yang Sedang Berjalan

Keterangan :

D : Arsip Bon Permintaan Barang

E : Arsip Daftar Pemakaian Bahan Restoran

F : Arsip Laporan Pengeluaran dan Pemasukan Barang G : Arsip Laporan Permintaan Pembelian Barang H : Arsip Data Pembelian


(57)

Gambar 4.3 Flowmap Penjualan Makanan dan Minuman (pesanan menu paket) yang Sedang Berjalan

Keterangan :

FO : Function Order

J : Arsip Function Order


(58)

Flowmap Pembelian Bahan Baku Makanan dan Minuman yang sedang berjalan Bag. Keuangan Supplier Bon Permintaan Barang 3 1 Bon Permintaan Barang 2 Bon Permintaan Barang 1 Cek data pembelian General Manager Bon Permintaan Barang 1 Bon Permintaan Pembelian Barang 1 Data pembelian Faktur pembelian CEK/GIRO Lap. Pengeluaran&p emasukan barang 1 FO 2 Mendata bahan yg dibutuhkan 2 Kitchen Bag. Gudang Faktur penagihanFaktur penagihanFaktur pembelian Membuat Bon Permintaan pembelian Barang Bon Permintaan Pembelian Barang Bon Permintaan Pembelian Barang Bon Permintaan Pembelian Barang 3 1 2 3 1 2 Mencatat pemasukan bahan Faktur Pembelian 2 Lap. Pengeluaran& pemasukan barang F Data Barang

yang di minta

Mencatat pemasukan bahan Daftar pemakaian bahan

E yang di mintaData Barang

Membuat Giro/cek CEK/GIRO 2 F H I D G 2

Gambar 4.4 Flowmap Pembelian Bahan Baku Makanan dan Minuman (pesanan menu paket) yang Sedang Berjalan

Keterangan :

D : Arsip Bon Permintaan Barang

E : Arsip Daftar Pemakaian Bahan Restoran

F : Arsip Laporan Pengeluaran dan Pemasukan Barang G : Arsip Laporan Permintaan Pembelian Barang H : Arsip Data Pembelian


(59)

4.1.2.2. Diagram Konteks

Berikut ini adalah diagram konteks penjualan dan pembelian Makanan dan Minuman yang sedang berjalan di Restoran Bandung Indah Golf .

Gambar 4.5 Diagram Konteks Penjualan dan Pembelian Makanan dan Minuman yang Sedang Berjalan

Dari diagram konteks diatas terdapat entitas luar yaitu entitas pelanggan, General Manager dan supplier. Sedangkan entitas dalam adalah kitchen, dan bagian gudang, waiter/waitres bag. Keuangan dan kasir. Data maupun informasi yang mengalir dari setiap entitas adalah :

1. Sistem memberikan daftar menu makanan dan minuman ke

entitas pelanggan.

2. Entitas pelanggan memberikan order menu dan data


(60)

3. Sistem memberikan info pembayaran ke entitas pelanggan. 4. Entitas pelanggan akan memberikan data pembayaran ke

sistem.

5. Sistem memberikan data pesanan ke entitas supplier 6. Entitas supplier memberikan data penagihan ke sistem.

7. Sistem memberikan informasi pembayaran ke entitas

supplier.

8. Sistem memberikan laporan data pengeluaran dan

pemasukan barang ke entitas general manager.

4.1.2.3. Data Flow Diagram Level 1

Berikut ini adalah data flow diagram (DFD) penjualan dan pembelian makanan dan minuman yang sedang berjalan di Restoran Bandung Indah Golf.


(61)

4.1.2.4 Data Flow Diagram Level 2 Proses Pengolahan Data Penjualan

Berikut ini adalah data flow diagram (DFD) level 2 Pengolahan Data Penjualan sedang berjalan di Restoran Bandung Indah Golf. Pengolahan Data pesanan Pengolahan Diskon Pengolahan pembayaran pelanggan Data_pesanan Data-paket Data_pelanggan Pesanan Info_pembayaran Info_pesanan Data_pesanan Pengolahan Pesanan Menu Paket Data_pesanan 1.1 1.2 1.3 1.4 Menu Data_menu Data_menu Data_menu Data-menu Bayar Data_pesanan Data_pembayaran Data_pembayaran Data_pesanan paket Data_paket Data_paket Data_paket Data_pesanan

Gambar 4.7 Data Flow Diagram Level 2 Proses Pengolahan Data Penjualan yang Sedang Berjalan

4.1.2.5 Data Flow Diagram Level 2 Proses Pengolahan Data Pembelian

Berikut ini adalah data flow diagram (DFD) level 2 Pengolahan Data Pembelian sedang berjalan di Restoran Bandung Indah Golf.


(62)

Gambar 4.8 Data Flow Diagram Level 2 Proses Pengolahan Data Pembelian yang Sedang Berjalan

4.1.2.6 Data Flow Diagram Level 2 Proses Pengolahan Data Persedian Bahan Makanan dan Minuman

Berikut ini adalah data flow diagram (DFD) level 2 Pengolahan Data Persediaan Bahan Makanan dan Minuman sedang berjalan di Restoran Bandung Indah Golf.


(63)

Gambar 4.9 Data Flow Diagram Level 2 Proses Pengolahan Data Persediaan Bahan Makanan dan Minuman yang Sedang Berjalan

4.1.3 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan

Setelah menganalisis beberapa tahapan terhadap sistem yang sedang berjalan di Restoran Bandung Indah Golf, maka dapat diketahui kelemahan-kelemahan yang terjadi pada sistem penjualan dan pembelian Makanan dan Minuman Pada Restoran Bandung Indah Golf pada tabel 4.1 berikut ini.


(64)

Tabel 4.1 Evaluasi Sistem yang sedang berjalan

No Masalah Rencana Penyelesaian

1. Pengelolaan stok bahan

makanan dan minuman yang sering terjadi under stock dan over stock.

Membuat sistem pengolahan data persediaan stok bahan makanan dan minuman dengan mengacu pada standar stok level permintaan barang ( bahan mentah makanan dan minuman )

2. Sistem pembelian yang tidak terkontrol dengan baik.

Membuat sistem pengolahan data

pembelian. Yang mampu

mengendalikan dan mengontrol stok barang di gudang.

3. Pengelolaan transaksi

penjualan tidak secara

otomatis melakukan update stok barang di gudang.

Membuat sistem pengolahan data

penjualan yang dapat secara

otomatis mengupdate stok

persediaan barang di gudang.

4. Pembuatan laporan pemasukan

dan pengeluaran stok barang (bahan mentah makanan dan minuman) masih di catat

dalam bentuk laporan

pengeluaran dan pemasukkan bahan

Membuat sistem pengelolaan data yang dapat menginput, menyimpan dan mencetak data untuk dijadikan laporan.


(65)

Tabel 4.1 Evaluasi Sistem yang sedang berjalan [Lanjutan]

No Masalah Rencana Penyelesaian

5. Penggunaan beberapa jenis

laporan tetapi memiliki fungsi

dan manfaat yang sama.

Contoh : Bon Permintaan

Barang dengan Bon

Permintaan Pembelian Barang

Dibangunnya sistem pengolahan transaksi penjualan dan pembelian.

yang mampu menghasilkan

informasi yang dibutuhkan dalam transaksi penjualan dan pembelian.

6. Belum terkelolanya pemberian

diskon untuk pelanggan

Restoran apakah pelanggan tersebut karyawan restoran atau hanya pelanggan umum.

Membuat sistem yang mampu

menyeleksi jenis pelanggan,

sehingga proses pemberian diskon dapat tertangani lebih mudah.

7. Belum terkelolanya

penanganan pemesanan menu paket secara komputerisasi.

Membuat sistem yang mampu

menangani proses pemesanan


(66)

4.2. Perancangan Sistem

Perancangan adalah suatu bagian dari metodologi pengembangan pembangunan suatu perangkat lunak yang memberikan gambaran secara terperinci. Sistem adalah tahapan lanjutan dari analisis sistem, dimana pada perancangan sistem digambarkan rancangan sistem yang akan dibangun sebelum dilakukannya pengkodean kedalam suatu bahasa pemograman.

Perancangan sistem merupakan tahapan setelah analisis dari pengembangan sistem yang didefinisikan dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk menggambarkan bagaimana suatu sistem dibuat, yang dapat berupa penggambaran, perancangan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi, juga menyangkut konfigurasi dari komponen-komponen perangkat keras dan perangkat lunak dari suatu sistem.

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Setelah melakukan penelitian dan menganalisis dokumen yang sedang berjalan di Restoran Bandung Indah Golf, dapat diketahui kelemahan sistem yang dibutuhkan. Dalam skripsi ini penulis mencoba mengusulkan suatu sistem baru untuk menunjang di dalam pelaksanaan penjualan dan pembelian makanan dan minuman seperti:

1. Meningkatkan kecepatan dan keakuratan informasi yang dihasilkan dan mengurangi biaya operasional dalam pengolahan data penjualan dan pembelian.


(67)

3. Menunjang daya saing perusahaan terhadap perkembangan jaman dengan penerapan sistem teknologi informasi.

4.2.2. Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan

Sistem informasi penjualan dan pembelian makanan dan minuman yang diusulkan, adalah pengolahan data penjualan makanan dan minuman ke pelanggan yang memiliki fungsi mengolah data pesanan pelanggan, menghitung total pembayaran, mencetak struk pembayaran, melakukan pengurangan stok persediaan berdasarkan data pesanan, memberikan diskon bagi karyawan restoran, menghitung pajak restoran, mengolah data pembelian yang memiliki fungsi memanipulasi data pembelian ( tambah dan edit data pembelian ), mengolah menu dan resep restoran, dan menghasilkan laporan pemasukan dan pengeluaran bahan makanan dan minuman serta mampu menghasilkan laporan pendapatan restoran.

4.2.3. Perancangan Prosedur Yang Diusulkan

Perancangan prosedur yang diusulkan tidak memiliki perbedaan dengan prosedur yang sedang berjalan. Perbedaan yang terjadi hanya dalam pengolahan data yang di simpan dalam database. Dimana sistem informasi penjualan yang semula hanya memproses data pembayaran, tanpa melakukan update stok bahan makanan dan minuman, maka sistem yang diusulkan adalah sistem yang akan secara otomatis mengurangi stok bahan makanan dan minuman, dan melakukan proses transaksi penjualan pada


(68)

umumnya. Sedangkan dalam proses transaksi pembelian sistem memiliki kemampuan untuk mengkonversi data bahan makanan dan minuman dari satuan besar ke satuan terkecil, untuk memudahkan dalam proses pengurangan data bahan makanan dan minuman melalui proses pengolahan data resep berdasarkan data pemesanan pelanggan restoran.

4.2.3.1. Flow Map

Flow map Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Makanan dan Minuman pada Restoran Bandung Indah Golf yang diusulkan terdapat pada gambar :

Flowmap Penjualan Makanan dan Minuman yang diusulkan

Pelanggan Waiter/ Waitres Kasir Data Pesanan Data Pesanan CO 3 Mencatat data pesanan di

( CO )

2 1 CO Input Data Penjualan Data Base 1 Kartu Pegawai Kartu Pegawai Input Jenis Pelanggan Cek stok Stok ada Cetak Bukti Pembayaran Pengurangan stok T Cek Jenis Pelanggan Karyawan Pemberian diskon 20% Y Diskon 0 T Struk Pembayaran Struk Pembayaran Info menu kosong

Kitchen

Daftar Resep Daftar Menu

& paket

Input data resep & menu

Bag. Keuangan Cetak Laporan pendapatan Penjualan Lap. Pendapatan Penjualan

Info Stok Tidak Ada Y Info Menu kosong Struk Pembayaran 1 2 1 Lap. Pendapatan Penjualan 1 2 General Manager Lap. Pendapatan Penjualan 1 Bag. Gudang B D A D 1 Data pemakaian Cetak Lap. Pemakaian C

Gambar 4.10 Flow Map Penjualan Makanan dan Minuman yang Diusulkan


(69)

Keterangan :

A : Arsip Captain Order

B : Arsip Struk Pembayaran

C : Arsip Laporan Data Pemakaian

D : Arsip Laporan Pendapatan Penjualan

Flowmap Pembelian Bahan Baku Makanan dan Minuman yang diusulkan

Bagian

Gudang KeuanganBag. Supplier ManagerGeneral

Data Base Menghitung stok

akhir

Cek stok bahan dgn SSL

Lap. pembelian Data stok akhir

Cukup Data stok akhir

Y T Cek data pembelian Lap. Pembelian Data pembelianData pembelianData penagihan Data penagihan Data penagihan Input Barang datang Pembelian Cetak laporan persediaan Lap. Persediaan bahan Lap. Persediaan bahan Lap. Persediaan bahan 1 2 Proses Data Permintaan Pembelian 1 F 1 3 2 2 1 G E E Lap. Pembelian 1 Pengurangan Stok 1 Data pemakaian C

Gambar 4.11 Flow Map Pembelian Bahan Baku Makanan dan Minuman yang Diusulkan


(70)

Keterangan :

C : Arsip Laporan Data Pemakaian

E : Arsip Laporan Persediaan Bahan

F : Arsip Laporan Data Pembelian

G : Arsip Data Penagihan

Flowmap Penjualan Makanan dan Minuman Menu paket yang diusulkan

Pelanggan Waiter/ Waitres Kasir Data menu paket Data Menu paket FO Mencatat data pesanan di (FO) 2 1 FO Input Data Paket Data Base 1 Hitung jml pesanan&input DP

Uang muka 10% Uang muka 10%

Hitung data pembayaran Cetak Struk Struk pembayaran Struk pembayaran Struk pembayaran 1 2 1 Bag. Gudang B H

Gambar 4.12 Flow Map Penjualan Makanan dan Minuman Menu Paket yang Diusulkan


(71)

Keterangan :

B : Arsip Struk Pembayaran

H : Arsip Function Order

4.2.3.2. Diagram Konteks

Diagram konteks Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Makanan dan Minuman pada Restoran Bandung Indah Golf yang diusulkan terdapat pada gambar 4.13 :

Sistem Informasi Penjualan&Pembelian Makanan dan Minuman

pada Restaurant BIG Supplier 0

+ Data_penagihan

Data_pembelian pelanggan Data_pesanan,

Data_penjualan, Data_pembayaran

Data_pelanggan,

General Manager

Lap. Persediaan, Lap. Pendapatan. Lap. Pemakaian,

Lap. Pembelian

Data_pembayaran, Data_paket,

Data_pembelian, Data_bahan Data_penjualan

Gambar 4.13 Diagram Konteks Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Makanan dan Minuman yang Diusulkan


(72)

4.2.3.3. Data Flow Diagram (DFD) a. Data Flow Diagram Level 1

Data Flow Diagram (DFD) level 1 Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Makanan dan Minuman pada Restoran Bandung Indah Golf yang diusulkan terdapat pada gambar 4.14 :


(73)

b. DFD Level 2 Proses 1

Data Flow Diagram (DFD) level 2 proses 1 yaitu proses pengolahan data petugas yang diusulkan terdapat pada gambar 4.15 :

Gambar 4.15 Data Flow Diagram Level 2 Proses 1

c. DFD Level 2 Proses 2

Data Flow Diagram (DFD) level 2 proses 2 yaitu proses pengolahan data penjualan yang diusulkan terdapat pada gambar 4.16 :


(1)

193

Demikian saran-saran yang penulis ajukan, semoga dengan saran tersebut Sistem Informasi Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Makanan dan Minuman pada Restoran Bandung Indah Golf dapat diimplementasikan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan.


(2)

MAKANAN DAN MINUMAN PADA RESTORAN

BANDUNG INDAH GOLF

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang Sarjana Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer

Disusun oleh :

CHENNDRIE SHOVIANA 10509791

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(3)

194

DAFTAR PUSTAKA

[1] Al-Bahra Bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu. Yogyakarta.

[2] Andi Kristanto. 2008. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Gava Media. Yogyakarta.

[3] Dr. Azhar Susanto, MBus, Ak 2004. Sistem Informasi Manajemen. Andi. Yogyakarta.

[4] Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur, Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. Andi. Yogyakarta. [5] Jogiyanto Hartono, MBA, Ph.D. 2004. Analisis dan Desain. Andi.

Yogyakarta.

[6] http://blog.re.or.id/erd-entity-relationship-diagram.htm/09 Maret 11 [7] http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASH01e7.

dir/doc.pdf/09 Maret 11

[8] http://mugi.or.id/blogs/yandi_tubagus/archive/2009/11/18/data-flow-diagram-dfd-dan-flowmap.aspx) 09 Maret 11

[9] http://power.lecture.ub.ac.id/files/2011/04/DFD.pdf/09 Maret 11 [10] http://www.scribd.com/doc/11320689/Definisi-Penjualan/09 Maret 11 [11] http://www.scribd.com/doc/20876997/Model-Kardinalitas/09 Maret 11 [12] http://zulidamel.wordpress.com/2008/01/02/persediaan/09 Maret 11 [13] Yuswanto. (2005), Pemrograman Client-Server dengan Microsoft


(4)

iii

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita Bimbingan, kesehatan dan berkat yang melimpah selama proses pengerjaan skripsi ini. Sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan judul “SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN MAKANAN DAN MINUMAN PADA RESTORAN BANDUNG INDAH GOLF”.

Pada kesempatan ini, perkenankan penulis menyampaikan terimakasih dan rasa hormat serta penghargaan yang setinggi-tingginya atas bantuan dan dorongan yang telah penulis dapatkan sejak melakukan penelitian sampai pembuatan laporan Skripsi ini. Adapun ucapan terimakasih penulis tujukan kepada :

1) Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia Bandung.

2) Dr. Arry Akhmad Arman, sebagai Dekan Fakultas Teknik Universitas Komputer Indonesia.

3) Dadang Munandar, SE., M.Si, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia Bandung.

4) Diana Effendi, S.T, M.T, selaku dosen pembimbing yang banyak membantu, membimbing dan memberikan saran kepada penulis.

5) Rina Kurniawati, S.T, M.T, selaku Dosen Wali yang selalu memberikan dukungan dan bantuan dengan semangat serta doanya.

6) Seluruh Dosen Pengajar, Staff dan Karyawan Universitas Komputer Indonesia Bandung.


(5)

iv

7) Johannes Jen Suherman dan Inggrid selaku pemilik dan general manager di Restoran Bandung Indah Golf yang telah mengijinkan penulis melakukan penelitian di Bandung Indah Golf.

8) Mama tercinta dan Kakak-kakakku yang telah memberikan dukungan, doa dan restu serta perhatiannya setiap waktu, penulis ucapkan terimakasih yang tak terhingga.

9) Kiki Aditama terimakasih untuk semua perhatiannya, gambar-gambarnya dan laptopnya juga terimakasih banyak. Sungguh kebaikanmu selama ini telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

10) Teman-teman di OMK St. Gabriel terimakasih untuk semua dukungan dan doa yang sudah di berikan.

11) Alex terimakasih karena telah menjadi teman bertukar pikiran yang baik dan yang sudah begitu sabar untuk menjawab semua pertanyaan penulis.

12) Teman-teman seperjuangan skripsi serta pihak-pihak lain yang telah membantu penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Akhir kata semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis selama ini semoga mendapatkan balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Bandung, Juni 2011


(6)

i

NIM

:

10509791

Nama

:

Chenndrie Shoviana

TTL

:

Bandung, 02 April 1985

Agama

:

Khatolik

Alamat

:

Komp. Sumber Sari Indah

Jl. Sumber Nanjung 21-6

Bandung 40222