Landasan Teori TINJAUAN PUSTAKA

13 Perbedaan : penelitian terdahulu menggunakan variabel terikat persepsi konsumen, sedangkan penelitian sekarang menggunakan variabel terikat keberhasilan perusahaan kecil. Selain itu penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan sekarang mempunyai perbedaan pada obyek penelitian, tempat serta waktu yang berbeda.

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Persepsi Manajer

2.2.1.1. Pengertian Persepsi

Dalam suatu organisasi selalu terjadi proses komunikasi antara satu orang dengan yang lain, baik secara individu maupun secara kelompok. Dalam proses tersebut, siapapun yang mengambil inisiatif, apakah seorang bawahan ataukah seorang manajer, pengambil inisiatif berharap agar tujuannya berkomunikasi dapat diterima dan dimengerti. Penerimaan inilah yang disebut dengan persepsi. Menurut Miftah Thoha menyatakan persepsi adalah proses kognitif yang dialami setiap orang didalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman 2000:123. Menurut Stephen, persepsi merupakan suatu proses dimana individu-individu mengorganisasikan dan menafsirkan kesan-kesan indera mereka agar memberikan makna bagi lingkungan mereka 1996:124. Sejumlah faktor bekerja untuk membentuk persepsi dan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 14 kadangkala membiaskan persepsi. Faktor-faktor tersebut dapat terletak pada orang yang mempersepsikannya, objek atau sasaran yang dipersepsinya atau konteks dimana persepsi itu dibuat. Para manajer perlu mengetahui bahwa karyawan mereka bereaksi terhadap persepsi, bukan terhadap kenyataan. Jadi apakah penghargaan manajer terhadap seorang karyawan sesungguhnya objektif dan tidak bias. Individu yang berpendapat bahwa penilaian kinerja adalah bias, atau tingkat upah dianggap rendah akan berperilaku seolah-olah kondisi- kondisi tersebut benar ada. Pesan untuk para manajer adalah mereka harus benar-benar perlu memperhatikan pada bagaimana karyawan mempersepsikan pekerjaan mereka maupun praktek-praktek manajemen.

2.2.1.2. Karakteristik Persepsi

Menurut Busch dan Houston 1998:152-153, karakteristik persepsi didefinisikan sebagai berikut : a. Bersifat Selektif Manusia mempunyai keterbatasan bahwa hal kapasitas atau kemampuan mereka dalam memproses semua informasi di lingkungan. b. Terorganisir teratur Suatu perangsang pendorong tidak bisa dianggap terisolasi dari perangsang-perangsang yang lain. Rangsangan-rangsangan dikelompokkan kedalam suatu pola atau informasi yang membentuk Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 15 keseluruhan. Jadi ketika seseorang memperhatikan suatu perangsang, seseorang berusaha untuk mengatur dan memberikan arti pada rangsangan tersebut. c. Stimulus Adalah apa yang dirasakan dan arti-arti yang terdapat didalamnya adalah fungsi atau tugas dari perangsang pendorong itu sendiri. d. Subyektif Persepsi merupakan fungsi faktor-faktor pribadi. Kebutuhan, nilai- nilai, motif-motif, pengalaman masa lalu, pola pikir dan kepribadian seseorang digabungkan untuk memperoleh apa yang dirasa dan bagaimana cara merasakan.

2.2.1.3. Pemilihan Persepsi

Reaksi setiap orang terhadap stimulus akan bergantung bagaimana stimulus yang bersangkutan. Pemrosesan informasi mengacu pada suatu stimulus yang diterima, ditafsirkan, disimpan dalam ingatan dan akhirnya diambil kembali. Cara proyeksi semua stimulus dijelaskan oleh prinsip-prinsip pemilihan persepsi sebagai berikut : a. Faktor-faktor perhatian dari luar. b. Faktor-faktor dari dalam Internal set factor Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 16

2.2.1.3.1. Faktor-faktor dari luar

1. Intensitas Merupakan faktor yang menyatakan perhatian yang dinyatakan bahwa semakin besar intensitas stimulus dari luar, maka semakin besar pula hal-hal itu dapat dipahami. 2. Ukuran Merupakan faktor yang menyatakan bahwa semakin besar ukuran suatu obyek, maka semakin mudah untuk bisa diketahui atau dipahami. 3. Keberlawanan atau kontras Yaitu stimulus luar yang penampilannya berlawanan dengan latar belakangnya atau sekelilingnya atau yang sama sekali diluar sangkaan orang banyak, akan menarik banyak perhatian. 4. Pengulangan Repetition Yaitu stimulus dari luar yang diulang akan memberikan perhatian yang lebih besar dibandingkan dengan sekali dilihat. 5. Gerakan Moving Yaitu menyatakan bahwa orang akan memberikan banyak perhatian terhadap obyek yang bergerak dalam jangkauan pandangannya dibandingkan dari obyek yang lain. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 17

2.2.1.3.2. Faktor-faktor dari dalam Internal set factor

Beberapa faktor dari dalam diri seseorang yang mempengaruhi proses seleksi persepsi antara lain : proses belajar, motivasi dan kepribadian. 2.2.1.3.2.1.Proses Belajar Merupakan perubahan-perubahan perilaku yang terjadi sebagai hasil akibat adanya pengalaman. Hasil belajar ini akan memberikan tanggapan tertentu yang sesuai dengan rangsangan dan yang mempunyai tujuan tertentu. Perilaku yang dipelajari tidak hanya menyangkut perilaku yang tampak, tetapi harus juga menyangkut sikap, emosi, kepribadian, kriteria dan banyak faktor lain yang mungkin tidak dapat ditunjukkan dengan kegiatan yang tampak. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi antara manusia atau organisasi yang dasarnya bersifat individual dengan lingkungan khusus tertentu. Sebagai hasil dari interaksi ini terbentuklah hubungan antara kebutuhan dan tanggapan, antara tegangan dan perilaku yang mengubah tegangan tersebut. Menurut Stephen 1996:99, belajar merupakan setiap perubahan yang relatif permanen dari perilaku yang terjadi sebagai hasil pengalaman. Istilah belajar dalam arti kata umum, bukan hanya menyangkut proses belajar formal yang biasa dilakukan di bangku sekolah. Tetapi juga segala bentuk pengalaman, yang merupakan hasil kontak antara Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 18 manusia dengan lingkungannya. Keberhasilan seorang manajerpun sangat bergantung pada kemampuan belajarnya. Dalam lingkungan dunia usaha yang berubah-ubah dengan cepat, agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik, selain dituntut memiliki kemampuan yang tinggi untuk belajar dan beradaptasi dengan lingkungannya tersebut. Pengalaman merupakan kesimpulan oleh seorang peserta tertentu atas suatu kejadian, arti yang diberikan kepada kejadian itu, arti yang ia masukkan, cernakan. Bila dilihat lebih cermat, pengalaman-pengalaman peserta adalah apa yang diperbuat kejadian itu berlangsung. Jelaslah disini dalam waktu bahwa pengalaman adalah masukan dari apa yang diperbuat selama waktu kejadian berlangsung, dan hal ini ikut berperan dalam penyelesaian pekerjaan. Belajar dari pengalaman orang lain juga belajar dari kegagalan maupun keberhasilan dimasa-masa yang lalu adalah merupakan contoh dari proses belajar yang dapat dimanfaatkan oleh para manajer dalam menunjang keberhasilan. 2.2.1.3.2.2.Motivasi Adalah konsep yang menguraikan tentang kekuatan-kekuatan yang ada dalam diri setiap individu untuk memulai dan mengarahkan perilaku. Konsep ini digunakan untuk menjelaskan perbedaan- perbedaan dalam intensitas perilaku dimana perilaku yang bersemangat adalah hasil dari tingkat motivasi yang lebih kuat, selain itu konsep motivasi digunakan untuk menunjukkan arah perilaku. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 19 Menurut Stephen 1996:198, motivasi merupakan kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi ke arah tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi sesuatu kebutuhan individual. Menurut Husein 1998:37-42, teori motivasi dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu 1 teori kepuasan content theory dan 2 teori proses process theory : 1. Teori Motivasi Kepuasan Teori ini mendasarkan pada faktor-faktor kebutuhan dan kepuasan individu sehingga mereka mau melakukan aktivitasnya, jadi mengacu pada diri seseorang. Teori ini mencoba mencari tahu tentang kebutuhan yang dapat mendorong semangat kerja seseorang untuk bekerja. Teori kepuasan ini dikenal antara lain : a. Teori motivasi Klasik dari Taylor Menurut teori ini, motivasi pekerja hanya untuk dapat memenuhi kebutuhan dan kepuasan biologis saja, yaitu hanya dapat mempertahankan kelangsungan hidup. b. Teori hierarki kebutuhan Need Hierarchi dari Abraham Maslow Menurut teori ini, kebutuhan dan kepuasan pekerja identik dengan kebutuhan biologis dan psikologis, yaitu berupa materiil maupun non materiil. Dasar teori ini adalah bahwa manusia merupakan mahkluk yang keinginannya tak terbatas Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 20 atau tanpa henti, alat motivasinya adalah kepuasan yang belum terpenuhi serta kebutuhan berjenjang. c. Teori dua faktor two factors dari Frederick Herzberg Pekerja dalam melaksakan pekerjaannya dipengaruhi oleh 2 faktor utama yang merupakan kebutuhan, yaitu : 1. Faktor-faktor pemeliharaan Maintenance Factors Merupakan faktor pemeliharaan yang berhubungan dengan hakekat pekerja yang ingin memperoleh ketentraman badaniah. 2. Faktor-faktor motivasi Motivation factors Faktor-faktor ini merupakan fakto-faktor motivasi yang menyangkut kebutuhan psikologis yang berhubungan dengan penghargaan terhadap pribadi yang secara langsung berkaitan dengan pekerja. Teori dua faktor ini disebut juga dengan konsep Higiene, yang mencakup : 1. Isi Pekerjaan a. Prestasi b. Perngakuan c. Pekerjaan itu sendiri d. Tanggung jawab Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 21 2. Faktor Higienis a. Gaji dan upah b. Kondisi kerja c. Kebijakan administrasi perusahaan d. Hubungan antar individu e. Kualitas supervise d. Teori Motivasi prestasi Achievement Motivation dari Mc.Clelland Teori ini menyatakan bahwa seorang pekerja memiliki energi potensial yang dapat dimanfaatkan tergantung pada dorongan motivasi, situasi dan peluang yang ada. Kebutuhan pekerja yang dapat memotivasi gairah kerja adalah : - Kebutuhan akan prestasi - Kebutuhan akan afiliasi - Kebutuhan akan kekuasaan e. Teori ERG Excistence, Relatedness and Growth dari Alderfer Teori ini merupakan penyempurnaan dari teori yang dikemukakan Abraham Maslow dan menurut para ahli dianggap lebih mendekati keadaan yang sebenarnya menurut data empiris. Teori ini mengemukakan bahwa ada 3 kelompok kebutuhan yang utama yaitu: - Kebutuhan akan keberadaan Existence - Kebutuhan akan afiliasi Relatedness Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 22 - Kebutuhan akan kemajuan Growth 2. Teori Motivasi Proses Teori ini berusaha agar setiap pekerja mau bekerja giat sesuai dengan harapan. Daya penggerak yang memotivasi semangat kerja tergantung dari harapan yang akan diperolehnya. Jika harapan menjadi kenyataan mereka pekerja cenderung akan meningkatkan kualitas kerjanya, begitu pula sebaliknya. Ada 3 macam teori motivasi proses yang terkenal yaitu : a. Teori Harapan Expectancy Theory Teori ini dikemukakan oleh Victor H. Vroom yang mengatakan bahwa seseorang bekerja untuk merealisasikan harapannya dari pekerjaan itu. Teori ini didasarkan pada 3 komponen, yaitu : - Harapan, adalah suatu kesempatan yang disediakan, dan akan terjadikarena perilaku. - Nilai, merupakan nilai yang diakibatkan oleh perilaku tertentu. - Pertautan instrumentality, yaitu besarnya probabilitas, jika bekerja secara efektif apakah akan terpenuhi keinginan dan kebutuhan tertentu yang diharapakan. b. Teori Keadilan Equity Theory Keadilan merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat kerja seseorang. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 23 c. Teori Pengukuran Reinforcement Theory Teori ini didasarkan atas hubungan sebab akibat dari perilaku dengan pemberian kompensasi. 3. Teori X dan Y dari Mc. Gragor Teori yang dicetuskan oleh Mc. Gragor ini didasarkan pada asumsi bahwa manusia secara jelas dan tegas dapat dibedakan atas manusia penganut teori X dan penganut teori Y. a. Asumsi Teori X - Karyawan rata-rata malas bekerja. - Karyawan tidak berambisi untuk mencapai prestasi yang optimal dan selalu menghindarkan tanggung jawab. - Karyawan lebih suka dibimbing, diperintah dan diawasi. - Karyawan lebih mementingkan dirinya sendiri. b. Asumsi Teori Y - Karyawan rata-rata rajin bekerja. Pekerjaan tidak perlu dihindari dan dipaksakan, bahkan banyak karyawan tidak betah karena tidak ada yang dikerjakan. - Dapat memikul tanggung jawab. - Berambisi untuk maju dalam mencapai sasaran organisasi. 2.2.1.3.2.3.Kepribadian Hal penting yang perlu mendapat perhatian untuk menunjukkan pengertian kepribadian adalah sesuatu yang mengembangkan ciri khas keunikan dari seseorang yang membedakan orang tersebut dengan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 24 orang lain. Kepribadian meliputi kebiasan sikap, cirri-ciri watak yang khas yang membedakan perilaku setiap individu. Ada dua pendapat yang bertentangan dengan faktor-faktor pembentukan kepribadian. Pertama, aliran yang percaya bahwa kepribadian seseorang secara murni ditentukan oleh faktor bawaan. Menurut Lambroso berpendapat, “a born criminal” Indriyati Sunaryo,1993. Maksudnya bahwa seseorang itu menjadi jahat karena memang ia sudah dilahirkan sebagai penjahat. Kedua, aliran yang mengagungkan pengaruh faktor lingkungan. Menurut John Locke dengan teori “tabula rasa” Indriyati Sunaryo, 1993. Maksudnya bahwa seorang bayi yang dilahirkan itu ibarat selembar kertas putih, lingkungan yang dapat menentukan apakah seseorang itu akan menjadi jahat atau baik. Menurut Stephen 1996:85, kepribadian merupakan total jumlah dari cara-cara dimana seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan orang-orang lain. Kepribadian seseorang ditentukan oleh tiga faktor yaitu : 1. Keturunan Keturunan memainkan suatu bagian penting dalam menentukan kepribadian seorang individu. 2. Lingkungan Diantara faktor-faktor yang menggunakan tekanan pada pembentukan kepribadian adalah budaya dimana seorang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 25 dibesarkan, kondisi, norma-norma diantara keluarga, teman-teman, dan kelompok-kelompok sosial serta pengaruh-pengaruh lain yang dipaparkan memberikan suatu peran yang cukup besar dalam membentuk kepribadian. 3. Situasi Situasi mempengaruhi efek keturunan dan lingkungan pada kepribadian.

2.2.1.4. Organisasi Persepsi

Jika informasi berasal dari suatu situasi yang telah diketahui oleh seseorang, maka informasi yang datang tersebut akan mempengaruhi cara seseorang mengorganisasikan persepsinya. Hasil pengorganisasian persepsi mengenai informasi dapat berupa pengertian tentang suatu obyek tertentu. Menurut Miftah Thoha 2000:137-138 pengorganisasian persepsi meliputi : 1. Kesamaan dan ketidaksamaan Sesuatu obyek yang mempunyai kesamaan dan ketidaksamaan ciri, akan dipersepsi sebagai sesuatu obyek yang berhubungan dan ketidakberhubungan. Artinya obyek yang mempunyai ciri yang sama dipersepsi ada hubungannya, sedangkan obyek yang mempunyai ciri tidak sama adalah terpisah. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 26 2. Kedekatan dalam ruang Obyek atau peristiwa yang dilihat oleh orang karena adanya kedekatan dalam ruang tertentu, akan dengan mudah diartikan sebagai obyek atau peristiwa yang ada hubungannya.

2.2.2. Kewirausahaan atau Entrepreneurship

Kewirausahaan adalah seorang pembuat keputusan yang membantu terbentuknya sistem ekonomi perusahaan yang bebas. Sebagian besar pendorong, perubahan, inovasi dan kemajuan di perekonomian kita akan datang dari para wirausaha; orang-orang yang memiliki kemampuan untuk mengambil resiko dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Marbun, 1996:36 Sekarang ini banyak kesempatan untuk berwirausaha. Suatu karier kewirausahaan dapat mendukung kesejahteraan masyarakat, menghasilkan imbalan finansial yang nyata. Wirausaha diberbagai industri membantu perekonomian dengan menyediakan pekerjaan dan memproduksi barang dan jasa bagi konsumen didalam negeri maupun diluar negeri. Meskipun perusahaan raksasa menarik lebih banyak perhatian publik dan sering kali menghiasi berita utama media massa, bisnis kecil, dan kegiatan kewirausahaannya setidaknya memberikan andil nyata bagi kehidupan sosial dan perekonomian dunia. Pembahasan mengenai usaha kecil tidak lepas dari pemahaman tentang lingkungan dan sistem perusahaan berskala kecil serta pengusahanya. Berbagai kegiatan yang dilakukan usaha kecil dan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 27 hambatan - hambatan yang dijumpai dalam dunia usaha tercakup dalam suatu istilah yang disebut Entrepreneur-ship atau kewirausahaan. Peran sang Entrepreneur atau wirausahanya sangat mendominasi perilaku bisnis dan sangat menentukan arah masa depan bagi suatu usaha kecil. • Kriteria Usaha Kecil Berdasarkan KADIN dan Asosiasi serta Himpunan Pengusaha Kecil, juga kriteria dari Bank Indonesia, maka yang termasuk kategori usaha kecil adalah : a. Usaha perdagangan Keagenan, Pengecer, EksporImpor, dan lain-lain dengan Model aktif Perusahan MAP tidak melebihi Rp. 150.000.000tahun dan Capital Turn-Over CTO atau perputaran modal tidak melebihi Rp. 600.000.000,00. b. Usaha Pertanian Pertanian pangan maupun perkebunan, perikanan daratlaut. Peternakan dan usaha lain yang termasuk lingkup pengawasan departemen pertanian. Ketentuan batas MAP tidak melebihi Rp. 150.000.000,00 tahun dan CTO tidak melebihi Rp. 600.000.000,00. c. Usaha Industri Industri logamkimia, makananminuman, pertambangan, bahan- galian, serta aneka industri kecil lainnya, dengan batas MAP = Rp. 250.000.000,00 serta batas CTO = Rp. 1.000.000.000,00 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 28 d. Usaha jasa Menjual tenagapelayanan bagi pihak ketiga, konsultan, perencana, perbengkelan, transportasi serta restoran dan lainnya dengan batas MAP tidak melebihi Rp. 150.000.000,00 tahun dan CTO tidak melebihi Rp. 600.000.000,00. e. Usaha Jasa Konstruksi Kontraktor bangunan, jalan, kelistrikan, jembatan, pengairan dan usaha-usaha lain yang berkaitan dengan teknik konstruksi bangunan, dengan batas MAP = Rp. 250.000.000,00 dan batas CTO = Rp. 1.000.000.000,00. Pada masing-masing jenis usaha diatas, batas jumlah tenaga kerja perusahaan tidak lebih dari 300 orang. - modal dan assets tidak melebihi US 3.000.000. - Tenaga kerja tidak melebihi : 100 orang. • Bentuk dan Jenis Usaha Kecil Berbagai usaha kecil yang terdapat di Indonesia dapat digolongkan menurut bentuk-bentuk, jenis serta kegiatan yang dilakukan. Penggolongan menurut bentuk berdasarkan pada pola kepemimpinan dan pertanggungjawabannya. Penggolongan menurut jenis berdasarkan pada produk atau jasa yang dihasilkan serta aktivitas yang dilakukannya. Di samping penggolongan berdasarkan kategori di atas, pada hakekatnya usaha kecil yang ada secara umum dikelompokkan ke dalam 3 tiga golongan khusus yang meliputi : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 29 a. Industri kecil Misalnya : industri kerajinan rakyat, industri cor logam, konveksi dan berbagai industri lainnya. b. Perusahaan berskala kecil Misalnya : penyalur, toko kerajinan, koperasi, waserba, restoran, toko bunga, jasa profesi dan lainnya. c. Sektor informal Misalnya : agen barang bekas, kios kaki lima, dan lainnya. • Bentuk Berdasarkan bentuk usahanya, maka perusahaan kecil yang terdapat di Indonesia dapat digolongkan kedalam 2 bentuk : 1. Usaha Perorangan Usaha Perorangan bertanggung jawab kepada pihak ketiga atau pihak lain dalam hal ini konsumen dengan dukungan harta kekayaan perusahaan yang merupakan milik pribadi dari pengusaha yang bersangkutan. Jumlahnya di Indonesia cukup besar dan skala usahanya relatif kecil. Pada umumnya lebih mudah untuk didirikan, karena tidak memerlukan persyaratan yang rumit dan bertahap seperti bentuk – bentuk usaha lainnya. 2. Usaha Persekutuan Partnership Usaha Persekutuan berusaha mencapai tujuan – tujuan perusahaan dalam memperoleh laba. Merupakan laba. Merupakan bentuk kerja sama dari beberapa orang yang bertanggung jawab Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 30 secara pribadi terhadap kewajiban – kewajiban usaha persekutuannya. Bentuk pertanggungjawab dan pola kepemimpinannya berbeda – beda menurut bentuk – bentuk persekutuan yang dibentuk. • Jenis Jenis usaha kecil dikategorikan berdasarkan jenis produk atau jasa yang dihasilkan maupun aktivitas yang dilakukan oleh suatu usaha kecil, serta mengacu pada kriteria usaha kecil. Berbagai ragam dan jenis usaha kecil yang dikenal meliputi : a. Usaha Perdagangan Keagenan : agen koran dan majalah, sepatu, pakaian, dan lain- lain. Pengecer : minyak, kebutuhan sehari-hari, buah-buahan dan lain- lain. Eksporimpor: berbagai produk lokal dan internasional Sektor informal: pengumpulan barang bekas, kaki lima dan lain- lain b. Usaha pertanian Pertanian pangan maupun perkebunan: bibit dan peralatan pertanian, buah-buahan, dan lian-lain Perikanan daratlaut: tambak udang, pembuatan krupuk ikan dan produk lain dari hasil perikanan darat dan laut. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 31 Peternakan usaha lain yang termasuk lingkup pengawasan departemen pertanian: produsen telur ayam, susu sapi, dan lain- lain produksi hasil peternakan. c. Usaha industri Industri logamkimia: pengrajin logam, pengrajin kulit, keramik, fiberglass, marmer, dan lain-lain. Makananminuman: produsen makanan tradisional, minuman ringan, catering, produk lainnya. Pertambangan, bahan-galian, serta aneka industri kecil: pengrajin perhiasan, batu-batuan, dan lain-lain. Konveksi: produsen garment, batik, tenun ikat, dan lain-lain. d. Usaha jasa Konsultan: konsultan hukum, pajak, manajemen, dan lain-lain. Perencana: perencana teknis, perencana sistem, dan lain-lain. Perbengkelan: bengkel mobil, elektronik, jam, dan lain-lain. Transportasi: travel, taxi, angkutan umum, dan lain-lain. Restoran: rumah makan, coffee-shop, cafetaria, dan lain-lain. e. Usaha jasa konstruksi Kontraktor bangunan, jalan, kelistrikan, jembatan, pengairan, dan usaha-usaha lain yang berkaitan dengan teknis kontruksi bangunan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 32 • Keunggulan dan Kelemahan Usaha Kecil Pemerintah melalui departemen perindustrian, departemen tenaga kerja, departemen perdagangan serta pihak perbankan telah melakukan upaya yang semaksimal mungkin dalam membantu pengusaha kecil, industri kecil maupun sektor informal. Melalui strategi pengembangan industri kecil, pada akhir pelita III telah dicapai jumlah unit usaha kecil yang tersebar di pulau jawa 76,54 serta di propinsi lainnya 23,46. sumber: data dan profil industri kecil di Indonesia–Departemen Perindustrian RI. • Keunggulan Usaha kecil Pada kenyataannya, usaha kecil mampu tetap bertahan dan mengantisipasi kelesuan perekonomian yang diakibatkan inflasi maupun berbagai faktor penyebab lainnya. Tanpa subsidi dan proteksi, industri kecil di Indonesia mampu menambah nilai devisa bagi negara. Sedangkan sektor informal mampu berperan sebagai duffer penyangga dalam perekonomian masyarakat lapisan bawah. Secara umum perusahaan skala kecil baik perorangan maupun kerja sama memiliki keunggulan dan daya tarik seperti : 1. Pemilik merangkap manajer perusahaan yang bekerja sendiri dan memiliki gaya manajemen sendiri merangkap semua fungsi manajerial seperti marketing, finance dan administrasi. 2. Perusahaan keluarga, di mana pengelolanya mungkin tidak memiliki keahlian manajerial yang handal. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 33 3. Sebagian besar membuat lapangan pekerjaan baru, inovasi, sumber daya baru serta barang dan jasa-jasa baru. 4. Resiko usaha menjadi beban pemilik. 5. Pertumbuhan yang lambat, tidak teratur, terkadang cepat dan prematur prematur high-growth. 6. Fleksibel terhadap bentuk fluktuasi jangka pendek, namun tidak memiliki rencana jangka panjang Corporate-Plan. 7. Independen dalam penentuan harga produksi atas barang atau jasa- jasanya. 8. Prosedur hukumnya sederhana. 9. Pajak relatif ringan, karena yang dikenakan pajak adalah pribadipengusaha, bukan perusahaannya. 10. Kontak-kontak dengan pihak luar bersifat pribadi. 11. Mudah dalam proses pendiriannya. 12. Mudah dibubarkan setiap saat jika dikehendaki. 13. Pemilik mengelola secara mandiri dan bebas waktu. 14. Pemilik menerima seluruh laba. 15. Umumnya mempunyai kecenderungan mampu untuk survive. 16. Merupakan type usaha yang paling cocok untuk mengelola produk, jasa atau proyek perintisan, yang sama sekali baru atau belum pernah ada yang mencobanya, sehingga memiliki sedikit pesaing. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 34 17. Terbukanya peluang dengan adanya berbagai kemudahan dalam peraturan dan kebijakan pemerintah yang mendukung berkembangnya usaha kecil di Indonesia. 18. Diversifikasi usaha terbuka luas sepanjang waktu dan pasar konsumen senantiasa tergali melalui kreativitas pengelola. 19. Relatif tidak membutuhkan investasi yang terlalu besar, tenaga kerja yang tidak berpendidikan tinggi, serta sarana produksi lainnya yang tidak terlalu mahal. 20. Meskipun tidak terlihat nyata, masing-masing usaha kecil dengan usaha kecil yang lain saling ketergantungan secara moral dan semangat berusaha. Di samping keunggulan secara umum seperti diatas, usaha kecil memiliki arti strategis secara khusus bagi suatu perekonomian, diantaranya: 1. Dalam banyak pengerjaan produk tertentu, perusahaan besar banyak bergantung kepada perusahaan – perusahaan kecil, karena jika dikerjakan sendiri oleh mereka perusahaan besar maka margin-nya menjadi tidak ekonomis. 2. Merupakan pemerataan konsentrasi dari kekuatan – kekuatan ekonomi dalam masyarakat. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 35 • Hambatan dalam Pengelolaan Usaha kecil. Berbagai kendala yang menyebabkan kelemahan serta hambatan bagi pengelola suatu usaha kecil di antaranya masih menyangkut faktor intern dari usaha kecil itu sendiri serta beberapa faktor ekstern, sepert: 1. Umumnya penelola small-business meras tidak memerlukan ataupun tidak pernah melakukan studi kelayakan, penelitian pasar, analisis perputaran uang tunaikas, serta berbagai penelitian lain yang diperlukan suatu aktivitas bisnis. 2. Tidak memiliki perencanaan sistem jangka panjang, sistem akuntansi yang memadai, anggaran kebutuhan modal, struktur organisasi dan pendelegasian wewenang, serta alat - alat kegiatan manajerial lainnya perencanaan, pelaksanaan serta pengendalian usaha yang umumnya diperlukan oleh suatu perusahaan bisnis yang profit-oriented. 3. Kekurangan informasi bisnis, hanya mengacu pada intuisi dan ambisi pengelola, lemah dalam promosi. 4. Kurangnya petunjuk pelaksanaan teknis operasional kegiatan dan pengawasan mutu hasil kerja dan produk, serta sering tidak konsisten dengan ketentuan – ketentuan orderpesanan, yang mengakibatkan klaim atau produk yang ditolak. 5. Tingginya Labour Turn – Over PHK. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 36 6. Terlalu banyak biaya-biaya yang diluar pengendalian serta utang yang tidak bermanfaat, juga tidak dipatuhinya ketentuan – ketentuan pembukuan standar. 7. Pembagian kerja tidak proporsional, sering terjadi pengelola memiliki pekerjaan yang melimpah atau karyawan yang bekerja di luar batas jam karja standar. 8. Kesulitan modal kerja atau tidak mengetahui secara tepat berapa kebutuhan modal kerja, sebagai akibat tidak adanya perencanaan kas. 9. Persediaan yang terlalu banyak, khususnya jenis barang – barang yang salah kurang laku. 10. Lain-lain yang menyangkut mist-manajemen dan ketidakpedulian pengelola terhadap prinsip-prinsip manajerial 11. Resiko dan utang-utang kepada pihak ketiga ditanggung oleh kekayaan pribadi pemilik. 12. Perkembangan usaha tergantung pada pengusaha yang setiap waktu dapat berhalangan karena sakit atau meninggal. 13. Sumber modal terbatas pada kemampuan pemilik. 14. Perencanaan dan program pengendalian tidak ada atau belum pernah merumuskannya. Meskipun demikian, pemerintah tetap mendorong agar industriusaha kecil mampu lebih berkembang dan mandiri dengan melaksanakan berbagai program pengembangan usaha kecil yang dilaksanakan oleh Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 37 pemerintah maupun pihak-pihak atau lembaga swadaya masyarakat, diantaranya: a. Program peningkatan kemampuan usaha b. Program pengembangan industri kecil untuk menunjang ekspor. c. Program pengembangan keterkaitan sistem bapak angkat dengan mitra usahanya. d. Program pengembangan wiraswasta dan tenaga profesi. e. Program penelitian dan pengembangan industri kecil. f. Program penciptaanpengaturan iklim dan kerja sama. g. Program pengembangan usaha kecil dari berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta. h. Seminar dan pameran produk-produk industri kecil tingkat nasional maupun internasional.

2.2.3. Karakteristik Laporan Keuangan

Dalam pemahaman terhadap informasi akuntansi keuangan perlu kiranya diuraikan lebih dahulu tentang kriteria kualitatif laporan keuangan. Karakteristik kualitatif ini merupakan cirri khas yang membuat informasi laporan keuangan berguna bagi pemakainya. Berdasarkan standar akuntansi keuangan SAK 1999:5-7 disebutkan ada empat karakteristik pokok yaitu : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 38 a. Dapat dipahami Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Untuk maksud ini, pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar. Namun demikian, informasi kompleks yang seharusnya dimasukkan dalam laporan keuangan tidak dapat dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi tersebut terlalu sulit untuk dapat dipahami oleh pemakai tertentu. b. Relevan Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka dengan mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan atau mengoreksi, hasil evaluasi mereka dimasa lalu. c. Keandalan Agar bermanfaat, informasi juga harus andal reliable. Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus dan jujur faithful representation dari yang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 39 seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan. Informasi mungkin relevan tetapi jika hakekat atau penyajiannya tidak dapat diandalkan maka pengguna informasi tersebut secara potensial dapat menyesatkan. d. Dapat diperbandingkan Pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan trend posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga harus dapat memperbandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif. Oleh karena itu, pengukuran dan penyajian dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara konsisten untuk perusahaan tersebut, antar periode perusahaan yang sama dan untuk perusahaan yang berbeda.

2.2.4. Persepsi Manajer bila ditinjau dari Informasi Akuntansi

Keuangannya Informasi akuntansi keuangan yang dimaksud adalah informasi akuntansi keuangan yang disajikan untuk manajer dan disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan SAK. Wujud nyata informasi akuntansi keuangan yang terdiri dari : neraca, laporan rugi-laba, laporan perubahan modal, laporan arus kas. Menurut Haryono, 1999:21-25 : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 40 1. Neraca Adalah suatu daftar yang menggambarkan aktiva harta kekayaan, kewajiban dan modal yang dimiliki oleh suatu perusahaan saat tertentu. Judul suatu neraca terdiri atas 1 nama organisasi atau perusahaan; 2 nama laporan dalam hal ini neraca; 3 tanggal neraca. Badan atau isi laporan terdiri atas 3 bagian yaitu : aktiva, kewajiban, modal. Aktiva adalah sumber-sumber ekonomi yang biasa dinyatakan dalam satuan uang. Kewajiban adalah utang yang harus dibayar oleh perusahaan dengan uang atau jasa pada suatu saat tertentu dimasa yang akan datang. Dengan kata lain kewajiban merupakan tagihan para kreditur kepada perusahaan.Modal adalah hak pemilik perusahaan atas kekayaan aktiva perusahaan. 2. Laporan rugi laba Adalah laporan keuangan yang disusun secara sistematis untuk menyajikan hasil usaha perusahaan dalam rentang waktu tertentu. Tujuan utama perusahaan adalah mendapatkan laba. Laporan laba rugi disusun dengan maksud untuk menggambarkan hasil operasi perusahaan dalam suatu periode tertentu. Dengan kata lain laporan laba rugi menggambarkan keberhasilan atau kegagalan operasi perusahaan dalam upaya mencapai tujuan. Hasil operasi perusahaan diukur dengan membandingkan antara pendapatan perusahaan dengan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut. Apabila Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 41 pendapatan lebih besar dari biaya maka perusahaan akan memperoleh laba. Dan apabila pendapatan lebih kecil dari biaya maka perusahaan akan menderita rugi. Laporan laba rugi harus diberi judul yang terdiri atas : nama perusahaan, nama laporan dalam hal ini laporan rugi laba dan periode laporan. Isi laporan rugi laba terdiri atas 3 komponen pokok : pendapatan, biaya, dan laba atau rugi.Pendapatan dalah aliran penerimaan kas atau harta lain yang diterima dari konsumen sebagai hasil penjualan barang atau pemberian jasa.Biaya adalah harga pokok barang yang dijual dan jasa-jasa yang dikonsumsi untuk menghasilkan pendapatan. Laba atau rugi adalah selisih lebih atau kurang antara pendapatan dengan biaya. 3. Laporan perubahan modal Adalah laporan keuangan yang menyajikan informasi yang mengenai perubahan modal perusahaan akibat operasi perusahaan pada satu periode akuntansi tertentu. Hasil operasi perusahaan yang berupa laba atau rugi akan berpengaruh terhadap modal pemilik. Apabila perusahaan memperoleh laba, maka laba tersebut akan menambah modal pemilik. Sebaliknya jika perusahaan menderita rugi, maka modal menjadi berkurang. Modal pemilik dapat juga berubah karena adanya tambahan investasi yang dilakukan oleh si pemilik atau karena pemilik mengambil harta perusahaan untuk keperluan pribadi. Dengan demikian modal pemilik akan bertambah 1 karena adanya tambahan investasi dari pemilik ; 2 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 42 karena perusahaan mendapat laba. Dilain pihak modal pemilik akan berkurang 1 karena pemilik melakukan pengambilan harta perusahaan untuk keperluan pribadi atau disebut pengambilan prive ; 2 karena perusahaan menderita rugi. 4. Laporan arus kas Adalah laporan yang menyajikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas selama satu periode tertentu. Penerimaan dan pengeluaran kas diklasifikasikan menurut kegiatan operasi, kegiatan pembelanjaan dan kegiatan investasi. Kegiatan investasi meliputi transaksi-transaksi yang berakibat pada kas, yang menjadi penentu rugi-laba. Kegiatan pembelanjaan meliputi kegiatan dengan pemilik dan kreditur yang berpengaruh pada kas. Kegiatan investasi meliputi kegiatan pembelian aktiva tetap untuk fasilitas produksi, menjualnya kembali kalau sudah tak terpakai dan kegiatan memberi pinjaman uang serta penerimaan dari hasil tagihan atas pinjaman tersebut. Pihak yang berkepentingan sangat memerlukan informasi tentang perkembangan dan kondisi keuangan perusahaan tersebut. Kondisi keuangan perusahaan tercermin dari laporan keuangan. Laporan keuangan perusahaan merupakan bahan yang digunakan oleh manajer untuk menilai prestasinya yang ditunjukkan dari pemahaman terhadap laporan keuangan tersebut. Laporan keuangan yang dibutuhkan oleh manajer ini dapat diperoleh darilaporan keuangan pada periode yang sedang berjalan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 43 ataupun dari periode sebelumnya. Selain itu laporan keuangan juga digunakan oleh manajer sebagai pertanggungjawaban manajer atas dana- dana yang telah dikelola. Dalam SAK dijelaskan bahwa tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah pemakaian dalam pengambilan keputusan ekonomi. Keberhasilan perusahaan kecil ditinjau dari dua sudut pandang, yaitu sudut pandang ekonomi dan sudut pandang social. Dari segi ekonomi, keberhasilan perusahaan ditinjau dari adanya peningkatan kekayaan perusahaan diluar pinjaman, misalnya : kenaikan laba, tambahan modal sendiri dan rasio-rasio yang lain. Sedangkan segi social, keberhasilan perusahaan ditinjau dari adanya kelangsungan perusahaan dengan kaitannya keberadaan karyawan diperusahaan.

2.2.5. Kerangka Pikir

2.2.5.1.Hubungan Proses Belajar Terhadap Keberhasilan Pengusaha Kecil Istilah belajar yang dimaksud dalam belajar dalam arti kata yang sangat umum, bukan hanya menyangkut proses belajar formal yang biasa dilakukan di bangku sekolah tetapi juga segala bentuk pengalaman, yang merupakan hasil kontak antara manusia dengan lingkungannya. Menurut pendapat dari Kiryanto, dkk 2001:203 bahwa keberhasilan seorang manajer pun sangat tergantung pada kemampuan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 44 belajarnya. Dalam lingkungan dunia usaha yang berubah-ubah dengan cepat, dan agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik, selain dituntut untuk menguasai aneka ketrampilan teknis, seorang manajer juga dituntut untuk memiliki kemampuan yang tinggi untuk belajar dan beradaptasi dengan lingkungannya tersebut. Belajar dari pengalaman orang lain juga belajar dari kegagalan maupun keberhasilan dimasa-masa yang lalu adalah merupakan contoh dari proses belajar yang dapat dimanfaatkan oleh para manajer dalam menunjang keberhasilan. Dari pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa keberhasilan seorang manajer diperoleh melalui kemampuan dalam belajarnya. proses belajar ini bukan hanya didapat dari bangku sekolah tetapi juga dari segala bentuk pengalaman orang lain yang dapat dimanfaatkan oleh para manajer dalam menunjang keberhasilannya. 2.2.5.2.Hubungan Motivasi Terhadap Keberhasilan Pengusaha Kecil Dalam hal ini motivasi merupakan konsep yang menguraikan tentang kekuatan-kekuatan yang ada dalam diri setiap individu untuk memulai dan mengarahkan perilaku. Konsep ini digunakan untuk menjelaskan perbedaan-perbedaan dalam intensitas perilaku dimana perilaku yang bersemangat adalah hasil dari tingkat motivasi yang lebih Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 45 kuat, selain itu konsep motivasi digunakan untuk menunjukkan arah perilaku. Banyak teori yang membicarakan motivasi yang mencoba menjelaskan hubungan antara perilaku dan hasilnya. Menurut pendapat Kiryanto, dkk 2001:203, teori tersebut dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu : Pertama, teori kepuasan : yang memusatkan perhatian pada faktor-faktor dalam diri orang, yang menggerakkan, mengarahkan, mendukung, dan menghentikan perilaku; Kedua, teori proses : yang menguraikan dan menganalisis bagaimana perilaku itu digerakkan, diarahkan, didukung, dan dihentikan. Dari pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi timbul dari dalam diri setiap individu untuk memulai dan mengarahkan perilaku. Dengan adanya perilaku dalam diri ini akan menggerakkan, mengarahkan, mendukung, dan menghentikan perilaku untuk menghasilkan sesuatu. 2.2.5.3.Hubungan Kepribadian Terhadap Keberhasilan Pengusaha Kecil Kepribadian merupakan hal penting yang perlu mendapat perhatian untuk menunjukkan keberhasilan dari pengusaha kecil. Kiryanto, dkk 2001:203 mendefinisikan kepribadian adalah sesuatu yang mengembangkan ciri khas keunikan dari seseorang yang membedakan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 46 orang tersebut dengan orang lain. Ada dua pendapat yang bertentangan tentang faktor-faktor pembentuk kepribadian. Pertama, aliran yang percaya bahwa kepribadian seseorang secara murni ditentukan oleh faktor bawaan. Menurut Lambroso dalam Indryati Sunaryo, 1993 yang berpendapat “a born criminal”. Yang maksudnya bahwa seseorang itu menjadi jahat karena memang ia sudah dilahirkan sebagai penjahat. Kedua, aliran yang mengagungkan pengaruh faktor lingkungan. Menurut John Locke dalam Sunaryo, 1993 dengan teori “tabula rasa”. Yang maksudnya bahwa seorang bayi yang dilahirkan itu ibarat selembar kertas putih, lingkunganlah yang dapat menentukan apakah seseorang itu akan menjadi jahat atau baik. Dari pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kepribadian seseorang merupakan ciri khas dari seseorang tersebut yang membedakan dengan orang lain, yang dapat dipengaruhi dari faktor bawaan maupun dari faktor lingkungan. 2.2.5.4.Hubungan Proses Belajar, Motivasi, Kepribadian Terhadap Keberhasilan Pengusaha Kecil Kelancaran arus informasi akuntansi keuangan dari pengusaha kecil sangat bermanfaat untuk mengetahui bagaimana perkembangan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 47 usaha perusahaan, bagaimana struktur modalnya, berapa keuntungannya yang telah diperoleh perusahaan pada suatu periode tertentu. Oleh karena itu, pengelolaan pengusaha kecil membutuhkan tenaga yang profesional, baik dibidang usaha, manajemen, organisasi dan akuntansi. Namun dalam penggunaan alat informasi untuk menyampaikan sesuatu kepada pihak lain belum tentu diterima oleh pihak yang bersangkutan sesuai dengan apa yang dimaksud oleh pengirimnya. Perbedaan persepsi antara si pengirim informasi dengan si penerima informasi sering terjadi. Setiap manajer pengusaha kecil tentu berbeda antara yang satu dengan yang lainnya, baik itu mengenai latar belakang pendidikan, latar belakang keluarga dan lain sebagainya, sehingga pemahaman masing-masing manajer terhadap informasi akuntansi tentu berbeda pula. Dalam penelitian Kiryanto, dkk 2001:201, menunjukkan bahwa persepsi manajer dari dalam yaitu proses belajar, motivasi dan kepribadian mempunyai pengaruh yang positif terhadap keberhasilan pengusaha kecil. Hal ini nantinya dapat membantu pihak-pihak yang berkepentingan dalam mengambil keputusan bisnis yang rasional dimana nantinya dapat menciptakan suatu iklim bisnis yang memungkinkan bagi semua pihak yang berkepentingan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 48 Regresi Linier Berganda Proses Belajar X 1 Motivasi X 2 Kepribadian X 3 Keberhasilan Pengusaha Kecil Y Dari pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa keberhasilan pengusaha kecil dipengaruhi oleh persepsi manajer yang timbul dari dalam diri pribadi manajer faktor internal yaitu melalui proses belajar, motivasi dan kepribadian.

2.3. Diagram Kerangka Pikir

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI PENGUSAHA KECIL DAN MENENGAH ATAS PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN (Studipada Pengusaha Kecil dan Menengah di Sentra KerajinanTas Kain Kabupaten Kendal)

2 16 133

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI PENGUSAHA KECIL DAN MENENGAH ATAS INFORMASI AKUNTANSI

1 14 152

PENGARUH PERSEPSI PENGUSAHA ATAS INFORMASI AKUNTANSI SERTA PENYELENGGARAAN DAN PENGGUNAAN INFORMASI Pengaruh Persepsi Pengusaha Atas Informasi Akuntansi Serta Penyelenggaraan Dan Penggunaan Informasi Akuntansi Terhadap Keberhasilan UMKM (Studi Kasus Kamp

0 1 13

PENGARUH PERSEPSI PENGUSAHA ATAS INFORMASI AKUNTANSI SERTA PENYELENGGARAAN DAN PENGGUNAAN INFORMASI Pengaruh Persepsi Pengusaha Atas Informasi Akuntansi Serta Penyelenggaraan Dan Penggunaan Informasi Akuntansi Terhadap Keberhasilan UMKM (Studi Kasus Kamp

7 53 14

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DALAM PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN TERHADAP PERSEPSI MANAJER ATAS KEBERHASILAN PERUSAHAAN PADA PT SUKANDA JAYA.

0 0 99

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DALAM PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN TERHADAP PERSEPSI PENGUSAHA KECIL ATAS KEBERHASILAN PERUSAHAAN KECIL.

0 0 98

(ABSTRAK) FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI PENGUSAHA KECIL DAN MENENGAH ATAS INFORMASI AKUNTANSI (Studi pada Pengusaha Kecil dan Menengah di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara).

0 0 2

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DALAM PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN TERHADAP PERSEPSI PENGUSAHA KECIL ATAS KEBERHASILAN PERUSAHAAN KECIL DI WEDORO - SIDOARJO SKRIPSI

0 0 17

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PENGUSAHA KECIL ATAS PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DI DAERAH KABUPATEN TUBAN

0 0 18

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DALAM PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN TERHADAP PERSEPSI MANAJER ATAS KEBERHASILAN PERUSAHAAN PADA PT SUKANDA JAYA

0 0 18