cout
i
= nilai alternative j dari kriteria ke-i Langkah 3 :
hitung nilai akhir masing-masing kriteria
........................................3 n
i
= Nilai Akhir masing-masing criteria
2.6 Metode Oreste
Oreste menurut Pastijn dan Leysen merupakan metode yang dibangun sesuai untuk kondisi dimana sekumpulan alternatif akan diurutkan berdasarkan
kriteria sesuai dengan tingkat kepentingannya. Salah satu proses dalam metode Oreste adalah Besson-rank, adapun Besson-rank tersebut adalah proses pemberian
ranking untuk sejumlah kriteria atau alternatif berdasarkan tingkat kepentingannya. Nilai Besson-rank ini disesuaikan sendiri oleh penilai, intinya
bobot criteria terbesar memiliki besson-rank terkecil. Tetapi jika bobot kriterianya sama, maka nilai besson-ranknya pun sama. Besson-rank ini mempunyai nilai
kelipatan, jadi jika nilai awalnya 0,05 maka nilai selanjutnya 0,1 ; 0,15 ; 2 …. Dst. Contoh untuk 4 kriteria yaitu: C1 = C2 C3 C4 C1 mempunyai tingkat
kepentingan sama dengan C2, C2 lebih penting dari C3 dan C3 lebih penting dari C4, maka Besson-rank dari kriteria tersebut adalah :r4 = 1,5 ; r3 = 3 ; r1 = r2 =
4,5.
ij k
j j
i
u nw
n
1
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Secara umum langkah-langkah penggunaan metode Oreste terbagi menjadi tiga tahap:
a. Proyeksi dari matrik posisi. Pada tahap ini akan dibangun sebuah matrik
yang disebut matrik posisi, dimana matrik posisi ini merepresentasikan Besson-rank dari setiap alternatif berdasarkan kriteria-kriteria yang ada.
Pada tahap ini juga ditentukan city blockdistance, dimana distance d0,aj didapatkan dengan menggunakan {rja, rj }. City block distance dapat
diperoleh dengan :
d0,aj = α . rja + 1 – α. rj
………………………….4
d0,aj = Proyeksi matrik posisi α
= Tingkat Kepercayaan 95 = 0,05
rja = Besson-rank dari tiap criteria
rj = Nilai akhir masing-masing kriteria pada rumus no. 3
b. Rankingan dari proyeksi. Untuk merangking proyeksi, rangking Raj
diberikan pada pasangan a,gj dimana:
Raj=R bk jika d0,aj =d0,bk ………………………….5
d0,aj = Nilai proyeksi matrik posisi ke-1
d0,bk = Nilai proyeksi matrik posisi ke-2
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Raj = Ranking kecil
R bk = Ranking besar
c. Agregasi dari ranking global. Pada tahap agregasi, setiap satu alternatif
akan mendapatkan jumlah rangking comprehensive untuk sekumpulan kriteria. Sehingga untuk alternatif a akan diperoleh hasil agregasi akhir:
Ra = Σ Raj ………………………..6
Ra = Agregasi dari ranking global
Raj = d0,aj = Proyeksi matrik posisi = hasil dari rumus no. 5
Dari rumus no. 6 akan diketahui nilai akhir dari penggabungan rumus Metode SMARTER dan Oreste. Dimana nilai skor terkecil akan mendapat ranking
terbesar.
2.7 Konsep Database