Analisis Perkembangan Rentabilitas Dengan Metode Return On Equity (ROE) Pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Trisurya Marga Artha Bandung

(1)

TRISURYA MARGA ARTHA

BANDUNG

Analysis Of Development Of Profitability

With Return On Equity (Roe) Method

At Pt. Bank Perkreditan Rakyat

Trisurya Marga Artha

Bandung

TUGAS AKHIR

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Sidang Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Program Studi Keuangan dan Perbankan

Oleh : Dini Herdiani

21509014

PROGRAM STUDI KEUANGAN DAN PERBANKAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

v

Dini Herdiani, dengan Judul Penelitian: “Analisis Perkembangan Rentabilitas Dengan Metode Return On Equity (ROE) Pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Trisurya Marga Artha Bandung” dibawah bimbingan Ibu Windi Novianti, SE.,MM.

Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Trisurya Marga Artha yang beralamat di Jl.Moh. Toha No.30-34 Kota Bandung. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan Return On Equity (ROE) pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Trisurya Marga Artha Periode Tahun 2009-2011 serta untuk mengetahui upaya apa yang dilakukan PT. Bank Perkreditan Rakyat Trisurya Marga Artha untuk mempertahankan tingkat Return On Equity (ROE).

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif analisis yaitu dengan cara mengumpulkan, menyusun dan memperjelas data yang diperoleh dengan teknik penelitian berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Naik turunnya kemampuan perusahan dalam menghasilkan laba/keuntungan dapat diketahui dengan menggunakan analisis rasio rentabilitas. Alat ukur yang digunakan adalah

Return On Equity (ROE). Return On Equity (ROE) merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan modal inti yang dimiliki oleh perusahaan.

Objek yang dijadikan penelitian bagi penulis adalah PT. Bank Perkreditan Rakyat Trisurya Marga Artha, yang dimana data tentang laporan tahunan berupa neraca dan laporan laba rugi digunakan penulis untuk mengetahui tingkat Return On Equity (ROE) pada perusahaan.

Hasil penelitian menunjukkan terjadinya fluktuasi positif pada tahun 2009-2010 sebesar 3,19% dan fluktuasi negative yang menyebabkan tingkat Return On Equity (ROE) menurun sebesar 26,87%. Turunnya tingkat Return On Equity

(ROE) pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Trisurya Marga Artha disebabkan oleh penurunan tingkat suku bunga yang drastis, sehingga jumlah aktiva bertambah dan modal pun berkurang.


(3)

iv

Profitability With Return On Equity (ROE) Method At PT. Bank Perkreditan Rakyat Trisurya Marga Artha Bandung" in the guidance by Mrs. Windi Novianti, SE., MM.

The research was conducted at Bank Perkreditan Rakyat Trisurya Marga Artha Coorporate which is located at Jl.Moh. Toha No.30-34 Bandung. The purpose of this study was conducted to determine the development of Return On Equity (ROE) at Bank Perkreditan Rakyat Trisurya Marga Artha Coorporate in the period 2009-2011 and to find out what the Bank Perkreditan Rakyat Trisurya Marga Artha Coorporate effort to maintain the levels of Return On Equity (ROE).

Data collection methods used in this study is to use a descriptive method of analysis is a way to collect, organize and clarify the data obtained with the research techniques of observation, interview and documentation.Rise and fall of

profit in the company can be determined by using a profitability ratio analysis. Measuring devices used are Return On Equity (ROE). Return On Equity (ROE) is a measure of the ability of the company in generating profits with core capital held by the company.

Objects that are used as research for the writer is Bank Perkreditan Rakyat Trisurya Marga Artha Coorporate, an annual report in which data on the balance sheet and income statement is used to determine the author of Return On Equity (ROE) in the company.

The results showed a positive fluctuation in 2009-2010 amounting to 3.19% and negative fluctuations that cause the Return On Equity (ROE) decreased by 26.87%. Falling rate of Return On Equity (ROE) at PT. Rural Bank Artha Trisurya Marga due to lower interest rates drastically, thereby increasing the amount of assets and the capital was reduced.


(4)

vi Assalamualaikum wr.wb

Puji dan syukur alhamdulilah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini pada waktunya.

Dalam laporan Tugas Akhir ini penulis mengambil judul “Analisis Perkembangan Rentabilitas Dengan Metode Return On Equity (ROE) Pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Trisurya Marga Artha Bandung”. Tugas akhir ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat sidang guna memperoleh gelar Ahli Madya pada Program Studi Keuangan dan Perbankan.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini, diantaranya yaitu kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3. Linna Ismawati, SE., M.Si selaku ketua program studi Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

4. Windi Novianti, SE., MM selaku dosen pembimbing dan sebagai dosen wali KP-1 yang dengan sabar meluangkan waktu, tenaga dan perhatian


(5)

vii yang sangat bermanfaat bagi penulis.

6. Seluruh staff dan karyawan PT. Bank Perkreditan Rakyat Trisurya Marga Artha Bandung, khususnya Pak Hidayat yang mengizinkan penulis melakukan penelitian ini. Kepada Pak Rizki, Bu Vuty, Bu Imel dan Bu Intan yang telah membimbing dan membantu penulis dalam melakukan penelitian.

7. Orang tua, Ua, Kakak-ku Cia, Abanq, A By yang telah mendukung dan memberikan dorongan moral maupun materil serta doa-doa dan kasih sayangnya.

8. Om Rudi, yang telah mendukung dan membantu penulis menyelesaikan laporan tugas akhir ini.

9. Sahabat-sahabatku Adiw, Inotz, Adjust, Mithun, Dikie, Henri, Adi dan Yudiz, akhirnya perjuangan kita berhasil. Teman-temanku Sera, Uchi, Yanti, Reni, Mputz, Itha, Eit, Siti, Ndah, Endang yang telah mendukung dan memberikan doa dan semangat bagi penulis.

10.Teman-teman jurusan Keuangan Dan Perbankan, Kelas KP-1 angkatan 2009 yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.


(6)

viii

kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan.

Doa yang dapat penulis berikan, semoga abal ibadah mereka yang telah membimbing dan membantu dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini mendapat balasan yang sebesar-besarnya dari Allah SWT. Amin

Wassalamualaikum wr.wb

Bandung, Juli 2012 Penulis


(7)

ix

LEMBAR PENGESAHAN………..………i

SURAT PERNYATAAN……….ii

MOTTO………iii

ABSTRACT………..iv

ABSTRAK……….v

KATA PENGANTAR………..vi

DAFTAR ISI………...ix

DAFTAR GAMBAR………..……….xii

DAFTAR TABEL…..……….xiii

DAFTAR LAMPIRAN………..xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian……….1

1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah………...5

1.2.1 Identifikasi Masalah……….5

1.2.2 Rumusan Masalah.………5

1.3 Maksud dan Tujuan penelitian………...5

1.3.1 Maksud Penelitian……….5

1.3.2 Tujuan Penelitian………..6

1.4 Kegunaan Penelitian………..6


(8)

x

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian……….7

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka………...8

2.1.1 Bank………….………..………...8

2.1.1.1 Pengertian Bank………..……….……….8

2.1.1.2 Jenis Bank………...………..9

2.1.1.3 Sumber Dana Bank………...………..10

2.1.1.4 Modal Bank ………...……….11

2.1.1.5 Keuntungan Bank ………...…...……….12

2.1.1.6 Faktor Penetapan Suku Bunga……..…..…………...….12

2.1.2 Laporan Keuangan………...16

2.1.2.1 Pengertian Laporan Keuangan………..………...16

2.1.2.2 Tujuan Laporan Keuangan………...16

2.1.2.3 Jenis-Jenis Laporan Keuangan Bank…...………..…...17

2.1.3 Rentabilitas………...…...18

2.1.3.1 Pengertian Rentabilitas………...………..…...18

2.1.3.2 Rasio Rentabilitas………...…………..…...19

2.2 Kerangka Pemikiran……….21

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian………...23

3.2 Metode Penelitian……….………23


(9)

xi

3.2.3.2 Teknik Penentuan data……….………...27 3.2.4 Teknik Pengumpulan Data………….………...…..28 3.2.5 Rancangan Analisis……….………29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan………..31 4.1.1 Sejarah Perusahaan………..31 4.1.2 Struktur Organisasi PT. BPR Trisurya Marga Artha.………….34 4.1.3 Deskripsi Jabatan PT. BPR Trisurya Marga Artha……….35 4.1.4 Aktivitas Perusahaan………...39 4.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan Penelitian……….……..………….40 4.2.1 Perkembangan ROE Pada

PT. BPR Trisurya Marga Artha ………...40 4.2.2 Upaya PT. BPR Trisurya Marga Artha

Dalam Meningkatkan ROE……….……44 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan………..46 5.2 Saran……….46 DAFTAR PUSTAKA


(10)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Semakin berkembangnya suatu kegiatan perekonomian disuatu negara dan perkembangan kegiatan usaha dari suatu perusahaan dirasakan perlu adanya sumber-sumber dana guna membiayai kegiatan usaha yang semakin berkembang. Kebutuhan sejumlah dana juga dapat dirasakan oleh masing-masing individu yang mempunyai keinginan untuk meningkatkan taraf hidupnya.

Menanggapi hal tersebut dapat dikatakan bahwa keberhasilan pembangunan nasional khususnya dalam bidang perekonomian tidak lepas dari peranan serta masing-masing perilaku dalam tatanan perekonomian di indonesia yang salah satunya adalah industri perbankan. Perbankan Indonesia bertujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional kearah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak, sebagaimana pengertian Bank menurut Undang-undang Perbankan No. 10 tahun 1998 :

“Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”.


(11)

Dalam pembicaraan sehari-hari, Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian Bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang membutuhkannya . Di samping itu Bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukar uang, memindahkan uang atau menerima segala macam bentuk pembayaran dan setoran seperti pembayaran listrik, telepon, air, pajak, uang kuliah, dan pembayaran lainnya.

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan salah satu jenis bank yang diakui keberadaannya disamping bank sentral dan bank umum. Nemun berbeda dengan bank umum, kegiatan usaha Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dibatasi oleh pemerintah untuk ikut serta dalam lalu lintas jasa perbankan dan penjualan surat-surat berharga.

Perbankan pada umumnya didirikan dengan tujuan memaksimalkan laba dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan serta memakmurkan para pemegang saham (investor). Kemakmuran pemilik perusahaan dapat dicapai apabila bank tersebut mempunyai kinerja yang baik. Baik buruknya kinerja perusahaan dapat dijadikan sebagai tolok ukur bagi investor dalam menentukan pembelian saham perusahaan.

Agar bank mampu bertahanan dan menjalankan fungsinya dengan baik maka bank harus senantiasa menjaga kesehatan dan rentabilitasnya. Rentabilitas adalah kemampuan suatu bank dalam memperoleh laba, dimana dapat diukur atau dihitung dengan menggunakan rasio rentabilitas. Rasio Rentabilitas betujuan untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan laba selama periode


(12)

tertentu, juga bertujuan untuk mengukur tingkat efektifitas manajemen dalam menjalankan operasional perusahaannya. Salah satu rasio yang dugunakan yaitu

Return On Equity (ROE) atau tingkat Pengembalian Modal, rasio ini mengukur

berapa besar pengembalian yang diperoleh pemilik bisnis (pemegang saham) atas modal yang dia setorkan untuk bisnis tersebut. Return On Equity (ROE)

merupakan indikator yang tepat untuk mengukur keberhasilan bisnis dalam memperkaya sahamnya.

Besar kecilnya perkembangan tingkat rentabilitas pada suatu bank akan berpengaruh terhadap efisiensi dan kemajuan bank itu sendiri. Yang menjadi masalah dalam hal ini adalah menurunnya tingkat rentabilitas yang dilihat dari

Return On Equity (ROE) pada PT. BPR Trisurya Marga Artha Bandung,

penurunan Return On Equity (ROE) akan berdampak pada menurunnya

penghasilan yang didapatkan oleh investor yang tentu saja akan berdampak pada bank tersebut dan reputasi bank itu sendiri kedepannya.

Dalam skala yang lebih besar, menurunnya reputasi bank akan berdampak pada menurunnya tingkat kepercayaan nasabah pada bank sehingga nasabah akan melakukan penarikan uang dalam jumlah yang bersamaan (rush) Yang mengancam kelangsungan usaha bank, maka perkembangan rentabilitas dari tahun ke tahunnya pun perlu dicermati dan dianalisis.

Berikut tabel perkembangan Return On Equity (ROE) dalam tiga tahun

terakhir, yaitu periode tahun 2009-2011 pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Trisurya Marga Artha Bandung :


(13)

Tabel 1.1

Perkembangan Return On Equity (ROE)

PT. BPR Trisurya Marga Artha Bandung Tahun 2009-2011

Tahun ROE

2009 58.73%

2010 61.92%

2011 35.05%

sumber : PT. BPR Trisurya Marga Artha Bandung (data diolah)

Dari data diatas terlihat bahwa nilai/tingkat Return On Equity (ROE)

mengalami peningkatan dari tahun 2009-2010 dan penurunan yang cukup tinggi dari tahun 2010-2011. Tingkat penurunan Return On Equity (ROE) yang terjadi

di tahun 2011 ini disebabkan karena penurunan suku bunga yang drastis yang dimaksudkan untuk menyesuaikan kebutuhan pasar (yang pada awalnya berkisar 28% - 30% menjadi 12% - 30%)

Berdasarkan uraian di atas mengenai data perkembangan rentabilitas dengan Return On Equity (ROE) maka penulis tertarik untuk meneliti,

membahasnya dan menuangkan hasilnya dalam bentuk laporan yang berjudul “Analisis Perkembangan Rentabilitas Dengan Metode Return On Equity (ROE) Pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Trisurya Marga Artha Bandung.”


(14)

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Rentabilitas merupakan salah satu hal yang penting bagi bank, tingkat perkembangan rentabilitas sangat perlu di cermati dan di analisis oleh bank itu sendiri untuk menjaga kontinuitas usahanya.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan dengan latar belakang dan identifikasi yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagaimana perkembangan Return On Equity (ROE) pada PT. BPR

Trisurya Marga Artha Bandung.

2. Bagaimana upaya PT. BPR Trisurya Marga Artha Bandung dalam meningkatkan Return On Equity (ROE).

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud penelitian ini guna untuk mendapatkan data dan informasi yang ada hubungannya dengan masalah yang telah di identifikasikan di atas. Sehingga dapat di analisis dan dibuatkan kesimpulan sebagai bahan penyusun penelitian.


(15)

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan Return On Equity (ROE)

pada PT. BPR Trisurya Marga Artha Bandung

2. Untuk mengetahui upaya apa saja yang dilakukan PT. BPR Trisurya Marga Artha Bandung dalam meningkatkan Return On Equity (ROE)

1.4 Kegunaan Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan berguna bagi semua pihak yang ada hubungannya dalam pelaksanaan penelitian ini. Adapun kegunaan penelitian ini sebagai berikut :

1.4.1 Kegunaan Praktis

Bagi Perusahaan, menjadi tolak ukur dan membantu perusahan dalam menganalisis tingkat rentabilitas agar menjaga kontinuitas uasahanya.

1.4.2 Kegunaan Akademis

1. Bagi Pengembangan Ilmu

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam pengembangan ilmu khususnya pada bidang keuangan dan perbankan tanpa mengurangi kebenaran dan manfaat dari ilmu tersebut.


(16)

2. Bagi Pembaca

Diharapkan dapat menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan agar berguna bagi yang memerlukannya terutama mahasiswa.

3. Bagi Peneliti Lain

Sebagai sumber informasi yang bermanfaat untuk dapat dijadikan acuan bagi penulis lain yang akan meneliti permasalahan yang sama dengan penulis.

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Trisurya Marga Artha yang beralamat di Jl.Moh Toha No.30-34 Kota Bandung. Penelitian terhitung mulai bulan Maret 2012 sampai Agustus 2012. Dengan data waktu sebagai berikut :

Tabel 1.2 Waktu Penelitian

No Keterangan Maret April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pra Penelitian

2 Usulan Penelitian

3 Pengumpulan Data

4 Pengolahan Data

5 Analisis Data

6 Penyusunan Data


(17)

8 2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Bank

2.1.1.1 Pengertian Bank

Secara etimologi, bank berasal dari kata banco atau bangkh yang artinya

tempat orang menukar uang di Babylonia. Pengertian Bank menurut Undang-undang Perbankan No. 10 tahun1998 adalah sebagai berikut:

“Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”.

Sementara Prof.G.M. Verryn Stuart memberikan definisi “Bank is

Company who satisfied other people by giving a creditwith the money they accept

as a gamble to the other, eventhough they should supply the new money” (bank

adalah badan usaha yang wujudnya memuaskan keperluan orang lain, dengan memberikan kredit berupa uang yang diterimanya dari orang lain, sekalipun dengan jalan mengeluarkan uang baru kertas atau logam)


(18)

2.1.1.2 Jenis Bank

Sejak diberlakukannya Undang- Undang No.10 tahun 1998, jenis Bank dapat dibedakan menjadi dua yaitu Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat.

a) Bank Umum

Adalah bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran, di mana dalam pelaksanaan kegiatan usahanya dapat secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah.

b) Bank Perkreditan Rakyat

Adalah bank yang tidak memberikan jasa dalam lalul intas pembayaran, yang dalam pelaksanaan kegiatan usahanya dapat secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah. Bank Perkreditan Rakyat menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu. Kegiatan usaha Bank Perkreditan Rakyat diantaranya adalah sebgai berikut :

- Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan.

- Memberikan kredit.

- Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan pemerintah.


(19)

- Menempatkan dana dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito, dan/atau tabungan pada bank lain.

2.1.1.3Sumber Dana Bank

Pengertian sumber dana bank adalah usaha bank dalam menghimpun dana dari masyarakat. Perolehan dana ini tergantung dari bank itu sendiri, apakah dari simpanan masyarakat atau dari lembaga lainnya.

Kemudian untuk membiayai operasinya, dana dapat pula diperoleh dari modal sendiri, yaitu dengan mengeluarkan atau menjual saham. Perolehan dana disesuaikan pula dengan tujuan dari penggunaan dana tersebut. Pemilihan sumber dana akan menentukan besar kecilnya biaya yang di tanggung. Oleh karena itu pemilihan sumber dana harus dilakukan secara tepat.

Jika tujuan perolehan dana untuk kegiatan sehari-hari, jelas berbeda sumbernya, dengan jika bank hendak melakukan investasi baru atau untuk melakukan perluasan suatu usaha. Kebutuhan dana untuk kegiatan utama bank diperoleh dalam berbagai simpanan, sedangkan jika kebutuhan dana digunakan untuk investasi baru atau perluasan usaha makadiperoleh dari modal sendiri.

Secara garis besar sumber dana bank menurut Kasmir (2001:46), dapat diperoleh dari :

1. Bank itu sendiri (dana pihak kesatu) 2. Lembaga lainnya (dana pihak kedua) 3. Masyarakat luas (dana pihak ketiga)


(20)

2.1.1.4Modal Bank

Menurut kasmir (2001:186), dalam praktiknya modal bank terdiri dari dua macam yaitu modal inti dan modal pelengkap. Rincian masing-masing komponen masing-masing modal bank di atas adalah sebagai berikut :

1. Modal inti terdiri dari : a) Modal disetor b) Agio saham c) Modal sumbangan d) Cadangan umum e) Cadangan tujuan

f) Laba ditahan setelah diperhitungkan pajak

g) Laba tahun-tahun lalu setelah diperhitungkan pajak h) Rugi tahun-tahun lalu

i) Laba tahun berjalan setelah diperhitungkan pajak j) Rugi tahun berjalan

k) Sub total l) Goodwill

m) Kekurangan jumlah penyisihan penghapusan aktiva produktif dari jumlah yang seharusnya dibentuk %

2. Modal pelengkap :

a) Cadangan revaluasi aktiva tetap

b) Penyisihan penghapusan aktiva produktif (maksimum 1,25% dari ATMR)


(21)

c) Modal pinjaman

d) Pinjaman sub ordinasi (maksimum 50% dari jumlah modal inti)

2.1.1.5 Keuntungan Bank

Keuntungan utama bagi bank yang berdasarkan prinsip konvensional adalah berdasarkan bunga yang telah ditentukan. Bunga bagi bank yang berdasarkan prinsip konvensional dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya. Bunga yang dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar kepada nasabah (yang memiliki simpanan) dan yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank (nasabah yang memperoleh pinjaman).

Baik bunga simpanan maupun bunga pinjaman merupakan komponen utama faktor biaya dan pendapatan bagi bank. Bunga simpanan merupakan biaya dana yang harus dikeluarkan kepada nasabah sedangkan bunga pinjaman merupakan pendapatan yang diterima dari nasabah. Antara bunga simpanan dan bunga pinjaman masing-masing saling mempengaruhi satu sama lainnya. Apabila bunga simpanan tinggi, maka secara otomatis bunga pinjaman juga terpengaruh ikut naik dan demikian pula sebaliknya.

2.1.1.6 Faktor Penetapan Suku Bunga

Menurut Kasmir (2001:38), faktor-faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya penetapan suku bunga secara garis besar adalah sebagai berikut :


(22)

1. Kebutuhan Dana

Faktor kebutuhan dana dikhususkan untuk dana simpanan, yaitu seberapa besar kebutuhan dana yang diinginkan. Apabila bank kekurangan dana, sementara permohonan pinjaman meningkat, maka yang dilakukan oleh bank agar dana tersebut cepat terpenuhi adalah dengan meningkatkan suku bunga simpanan. Namun peningkatan suku bunga simpanan akan pula meningkatkan suku bunga pinjaman. Sebaliknya apabila dana yang ada dalam simpanan di bank banyak, sementara permohonan pinjaman sedikit maka bunga simpanan akan turun karena hal ini merupakan beban. 2. Target laba yang diinginkan

Foktor ini dikhususkan untuk bunga pinjaman. Hal ini disebabkan target laba merupakan salah satu komponen dalam menentukan besar kecilnya suku bunga pinjaman. Jika laba yang diinginkan besar maka bunga pinjaman ikut besar dan demikian pula sebaliknya. Namun untuk menghadapi pesaingtarget laba dapat siturunkan seminimal mungkin.

3. Kualitas jaminan

Kualitas jaminan juga diperuntukan untuk bunga pinjaman. Semakin likuid jaminan (mudah dicairkan) yang diberikan, maka semakin rendah bunga kredit yang dibebankandan sebaliknya.


(23)

4. Kebijaksanaan pemerintah

Dalam menentukan baik untuk bunga simpanan maupun bunga pinjaman bank tidak boleh melebihi batasan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Artinya ada batasan maksimal dan batas minimal untuk suku bunga yang diizinkan. Tujuannya adalah agar bank dapat bersaing secara sehat.

5. Jangka waktu

Baik untuk bunga simpanan maupun bunga pinjaman faktor jangka waktu sangat menentukan. Semakin panjang jangka waktu pinjaman, maka akan semakin tinggi bunganya, hal ini disebabkan besarnya kemungkinan resiko macet dimasa mendatang. Demikian pula sebaliknya jika pinjaman berjangka pendek, maka bunganya relatif lebih rendah. Untuk bunga simpanan berlaku sebaliknya semakin panjang jangka waktu maka bunga simpanan semakin rendah dan sebaliknya.

6. Reputasi perusahaan

Reputasi perusahaan juga sangat menentukan suku bunga terutama untuk bunga pinjaman. Bonafiditas suatu perusahaan yang akan memperoleh kredit sangat menentukan tingkat suku bunga yang akan dibebankan nantinya, karena biasanya perusahaan yang bonafid kemungkinan resiko kredit dimasa mendatang relatif kecil dan demikian sebaliknya.


(24)

7. Produk yang kompetitif

Produk yang kompetitif sangat menentukan besar kecilnya bunga pinjaman. Kompetitif maksudnya adalah produk yang dibiayai tersebut laku dipasaran. Untuk produk yang kompetitif, bunga kredit yang diberikan relatif rendah jika dibandingkan dengan produk yang kurang kompetitif. Hal ini disebabkan produk yang kompetitif tingkat perputaran produknya tinggi sehingga pembayaran diharapkan lancer.

8. Hubungan bank

Biasanya bunga pinjaman dikaitkan dengan faktor kepercayaan kepada seseorang atau lembaga. Dalam praktiknya bank menggolongkan nasabahnya antara nasabah utama (primer) dan

nasabah biasa (sekunder). Penggolongan ini didasarkan pada

keaktifan serta loyalitas nasabahyang bersangkutan terhadap bank. Nasabah utama biasanya mempunyai hubungan yang yang baik dengan pihak bank, sehingga dalam penentuan suku bunganya pun berbeda dengan nasabah biasa. Nasabah yang memiliki hubungan baik dengan bank tentu bunganya lebih rendah.

9. Persaingan

Dalam kondisi tidak stabil dan bank kekurangan dana, sementara tingkat persingan dalam memperebutkan dana simpanan cukup ketat, maka bank harus bersaing keras dengan bank lainnya. Dalam arti jika untuk bunga simpanan rata-rata pesaing 15% maka, jika


(25)

hendak membutuhkan dana cepat sebiknya bunga simpanan kita naikan diatas bunga pesaing, misalnya 16%. Namun sebaliknya untuk bunga pinjaman kita harus berada di bawah bunga pesaing agar dana yang menumpuk dapat tersalurkan.

2.1.2 Laporan Keuangan

2.1.2.1 Pengertian Laporan Keuangan Menurt S. Munawir (2007:2) :

“Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akutansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut”.

Sedangkan Myer dalam S. Munawir (2007:5), mengatakan bahwa yang dimaksud dengan laporan keuangan adalah :

“Dua daftar yang disusun oleh Akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar rugi-laba. Pada waktu akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan-perseroan untuk menambahkan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tak dibagikan (laba yang ditahan)”.

2.1.2.2 Tujuan Laporan Keuangan

Menurut Kasmir (2001:173), secara umum tujuan laporan keuangan suatu bank adalah sebagai berikut :


(26)

1. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah aktiva, kewajiban dan modal bank pada waktu tertentu.

2. Memberikan informasi tentang hasil usaha yang tercermin dari pendapatan yang diperoleh dan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam periode tertentu.

3. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi dalam aktiva, kewajiban dan modal suatu bank.

4. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen bank dalam suatu periode.

2.1.2.3 Jenis-Jenis Laporan Keuangan Bank

Sama seperti lembaga keuangan lainnya, bank juga memiliki beberapa jenis laporan keuangan. Menurut Kasmir (2001:175) jenis-jenis laporan keuangan bank yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Neraca

Neraca merupakan laporan yang menunjukan posisi keuangan bank pada tanggal tertentu. Posisi keuangan dimaksudkan adalah posisi aktiva (harta), passiva (kewajiban dan ekuitas) suatu bank. Penyusunan komponen di dalam neraca didasarkan pada tingkat likuiditas dan jatuh tempo.

2. Laporan Komitmen dan Kontinjensi

Laporan komitmen merupakan suatu ikatan atau kontrak yang berupa janji yang tidak dapat dibatalakan secra sepihak (irrevocable) dan harus


(27)

laporan komitmen adalah komitmen kredit, komitmen penjualan atau pembelian aktiva bank dengan syarat Repurchase Agrement (Repo),

sedangkan laporan kontinjensi merupakan tagihan atau kewajiban bank yang kemungkinan timbulnya tergantung pada terjadi atau tidaknya satu atau lebih peristiwa dimana yang akan datang. Penyajian laporan komitmen dan kontinjensi disajikan tersendiri tanpa pos lama.

3. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi merupakan laporan keuangan bank yang manggambarkan hasil usaha bank dalam suatu periode tertentu.

4. Laporan Arus Kas

Merupakan laporan yang menunjukan semua aspek yang berkaitan dengan kegiatan bank baik yang berpengaruh langsung atau tidak langsungterhadap kas. Laporan arus kas harus disusun berdasarkan konsep kas selama periode laporan.

5. Catatan atas Laporan Keuangan

Merupakan laporan yang berisi catatan tersendiri mengenai posisi Devisa Neto menurut jenis mata uang dan aktivitas lainnya.

6. Laporan Keuangan Gabungan dan Konsolidasi

Laporan gabungan merupakan laporan dari seluruh cabang-cabang bank yang bersangkutan baik yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri. Sedangkan laporan konsolidasi merupakan laporan bank yang bersangkutan dengan anak perusahaannya.


(28)

2.1.3 Rentabilitas

2.1.3.1 Pengertian Rentabilitas

Banyak istilah yang dapat digunakan untuk menyebutkan analisa rentabilitas ini. Rentabilitas rasio sering disebut profitabilitas usaha. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan.

Rentabilitas menurut Munawir (2001:86), adalah:

“Rasio untuk mengukur profit yang diperoleh dari modal-modal yang digunakan untuk operasi tersebut. Atau ratio mengukur kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan”.

Adapun pengertian rentabilitas bank menurut Malayu Hasibuan (2006:100) adalah :

“Rentabilitas bank adalah suatu kemampuan suatu bank untuk memperoleh laba yang dinyatakan dalam presentase. Rentabilitas pada dasarnya adalah laba (Rp) yang dinyatakan dalam % profit”.

Cara untuk menilai rentabilitas suatu perusahaan adalah bermacam-macam dan tergantung pada laba dan aktiva atau modal mana yang akan diperbandingkan satu dengan lainnya. Apakah yang akan diperbandingkan itu laba yang berasal dari operasi atau usaha, atau laba neto sesudah pajak dengan aktiva operasi, atau laba neto sesudah pajak diperbandingkan itu laba neto sesudah pajak dengan jumlah modal sendiri. Dengan adanya macam-macam cara dalam penilaian rentabilitas suatu perusahaan, maka tidak mengherankan kalau ada beberapa perusahaan yang berbeda-beda dalam cara menghitung rentabilitasnya. Yang


(29)

penting ialah rentabilitas mana yang akan digunakan sebagai alat pengukur efisiensi penggunaan modal dalam perusahaan yang bersangkutan.

2.1.3.2 Rasio Rentabilitas

Rasio rentabilitas bank adalah alat untuk menganalisis atau mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang di capai oleh bank yang bersangkutan selain itu, rasio-rasio dalam kategori ini dapat pula digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan bank. Analisis rasio yang digunakan salah satunya adalah Return On Equity (ROE).

Menurut Jopie Jusuf (2008:71) :

“Return On Equity (ROE) atau tingkat Pengembalian Modal, merupakan rasio

yang mengukur berapa besar pengembalian yang diperoleh pemilik bisnis (pemegang saham) atas modal yang dia setorkan untuk bisnis tersebut. Return On

Equity (ROE) merupakan indikator yang tepat untuk mengukur keberhasilan

bisnis dalam memperkaya sahamnya”.

Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Laba Sebelum Pajak

ROE= x 100% Modal Inti

Pemahaman yang baik mengenai ROE akan memberikan gambaran kepada investor mengenai bagaimana perusahaan dikelola. Selanjutnya tentu ini akan membantu dalam melakukan penilaian terhadap perusahaan dan mempengaruhi keputusan investasi. Dengan menganalisa Return On Equity


(30)

(ROE) berarti kita juga dapat mengetahui lebih lanjut kualitas penghasilan yang bisa didapatkan dari perusahaan.

2.2 Kerangka Pemikiran

Bank merupakan lembaga perantara di bidang keuangan yang menjembatani antara masyarakat yang mengalami kelebihan dan untuk menutupkan dananya dan menyalurkan kembali kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Bank juga bertindak sebagai wadah perantara untuk menghimpun dana dari pihak ketiga atau simpanan masyarakat yang kemudian disalurkan kembali kepada masyarakat untuk jangka waktu tertentu. Sebagaimana Pengertian Bank menurut Undang-undang Perbankan No. 10 tahun1998 :

“Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”.

Salah satu cara untuk mengetahui perkembangan suatu bank di lakukan suatu analisis keuangan, diantaranya analisis keuangan yang dilihat dari tingkat rentabilitas.

Rentabilitas bank menurut Malayu Hasibuan (2006:100) adalah :

“Suatu kemampuan suatu bank untuk memperoleh laba yang dinyatakan dalam presentase. Rentabilitas pada dasarnya adalah laba (Rp) yang dinyatakan dalam % profit”.


(31)

Dari pengertian diatas, maka semakin tinggi tingkat rentabilitas pada suatu bank maka akan semakin baik pula reputasi bank dan kelancaran dana yang disalurkannya, serta usaha yang dijalankan bank tetap lancar.

Cara yang digunakan untuk mengukur tingkat rentabilitas pada suatu bank adalah dengan menggunakan Rasio Rentabilitas, rasio ini merupakan perbandingan antara laba sebelum pajak dengan modal, dapat pula digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan. Adapun salah satu jenis rasio rentabilitas adalah Return On Equity (ROE).

Menurut Jopie Jusuf (2008:71) :

“Return On Equity (ROE) atau tingkat Pengembalian Modal, merupakan rasio

yang mengukur berapa besar pengembalian yang diperoleh pemilik bisnis (pemegang saham) atas modal yang dia setorkan untuk bisnis tersebut. Return On

Equity (ROE) merupakan indikator yang tepat untuk mengukur keberhasilan

bisnis dalam memperkaya sahamnya”.

Dengan menganalisa Return On Equity (ROE) kita tidak hanya dapat

menentukan besarnya penghasilan yang didapat dari investasi modal yang kita keluarkan. Dengan menganalisa Return On Equity (ROE) berarti kita juga dapat mengetahui lebih


(32)

23 BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian menurut Husein Umar dalam Umi Narimawati (2010:29) mengemukakan bahwa :

“Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu”.

Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data-data yang berkaitan dengan objek penelitian. Objek penelitian ini adalah Analisis Perkembangan Rentabilitas Pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Trisurya Marga Artha Bandung.. Dalam penelitian ini penulis akan mengumpulkan data mengenai perkembangan tingkat Return On Equity (ROE) di PT. Bank Perkreditan Rakyat Trisurya Marga

Artha Bandung pada tahun 2009-2011.

Penulis melakukan penelitian langsung ke PT. Bank Perkreditan Rakyat Trisurya Marga Artha Bandung dan mengadakan komunikasi langsung dengan pihak yang terkait. Hal ini dilakukan agar penulis bisa lebih memahami dan mengetahui lebih lanjut tentang analisis yang dilakukan.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu teknik atau cara mencari, memperoleh, mengumpulkan data, baik data primer maupun sekunder yang dapat digunakan


(33)

untuk keperluan menyusun karya ilmiah dan kemudian menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan sehungga akan didapat suatu kebenaran atau data yang diperoleh.

Menurut Umi Narimawati (2010:29), bahwa :

“Metode penelitian merupakan cara penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data untuk mencapai tujuan tertentu”

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Menurut Sugiyono dalam Umi narimawati (2010:29):

“Metode Deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasi penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas”.

Sedangkan pengertian metode kuantitatif menurut Tuban dalam (http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2131804-pengertian-metode-kuantitatif/#ixzz20vxTldi1) :

“Metode kuantitatif adalah ilmu dan seni yang berkaitan dengan tata cara (metode) pengumpulan data, analisis data, dan interpretasi hasil analisis untuk mendapatkan informasi guna penarikan kesimpulan dan pengambilan keputusan.” Dari penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan deskriptif yang bersifat kuantitatif yang hasil penelitian diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulannya. Artinya penelitian diolah dengan menekankan analisisnya pada data-data numeric (angka) sehingga

diketahui hubungan yang signifikan pada variabel tersebut dan memperjelas objek yang diteliti dengan adanya penelitian.


(34)

3.2.1 Desain Penelitian

Menurut Moh. Nazir dalam Umi Narimawati (2010:30), mengemukakan bahwa :

“Desain Penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.”

Penelitian ini dilakukan di PT. Bank Perkreditan Rakyat Trisurya Marga Artha Bandung, dimana data yang diteliti adalah data mengenai perkembangan tingkat Return On Equity (ROE) pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Trisurya

Marga Artha Bandung.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Adapun tahap-tahap yang akan dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian, selanjutnya menetapkan judul penelitian.

2. Mengidentifikasi permasalah yang terjadi 3. Menetapkan rumusan masalah

4. Menetapkan tujuan penelitian

5. Membuat hipotesis yang didasarkan pada teori yang dikembangkan.

6. Mentaplan konsep varibel sekaligus pengkuran variable penelitian yang digunakan

7. Menetapkan sumber data, teknik penentuan sampel dan teknik pengumpulan data


(35)

9. Melakukan pelaporan hasil penelitian

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Operasional variabel menurut Nur Indriantoro dalam Umi Narimawati (2010:31) sebagai berikut :

“Penentuan construct sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi

operasional menjelaskan cara tertentu dapat digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalkan construct, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain

untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran construct yang lebih baik”.

Variabel yang akan dikaji adalah Analisis Perkembangan Rentabilitas pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Trisurya Marga Artha Bandung. maka operasional variabel penelitian sebagai berikut :

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala

Rentabilitas Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dibandingkan dengan modal yang

dipergunakan

- Return On Equity (ROE)

Laba Sebelum Pajak

= x 100% Modal Inti

Laporan tahunan


(36)

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data 3.2.3.1 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah primer dan sekunder.

a. Data Primer

Menurut Sugiyono dalam Umi Narimawati (2010:37) menyatakan bahwa : “Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.”

b. Data Sekunder

Sumber data sekunder menurut Sugiyono dalam Umi Narimawati (2010:37) adalah :

“Sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data.”

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data 1. Populasi

Menurut Umi Narimawati (2010:37), populasi adalah:

“Objek atau subjek yang memiliki karakteristik tertentu sesuai informasi yang ditetapkan oleh peneliti sebagai unit analisis penelitian”

Berdasarkan pengertian tersebut maka populasi dalam penelitian ini adalah Laporan Keuangan di PT. Bank Perkreditan Rakyat Trisurya Marga Artha Bandung.


(37)

2. Sampel

Adapun yang dimaksud dengan sampel yang diungkapkan oleh Umi Narimawati (2010:38) adalah :

“Sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih untuk menjadi unit pengamatan dalam penelitian.”

Sampel dalam penelitian ini adalah Return On Equity (ROE) pada Laporan

Keuangan periode tahun 2009-2011.

3.2.4 Teknis Pengumpulan Data

Teknis pengumpulan data yang digunakan penulis untuk penelitian adalah sebagai berikut :

1. Studi Kepustakaan (Library Research)

Studi kepustakaan adalah pengumpulan data dengan cara mengkaji dan memehami berbagai bahan bacaan yang erat hubungannya dengan penelitian. Dan juga penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data sekunder ,yaitu data yang diperoleh melalui penelitian teoritis.

2. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya. Penelitian dilakukan dengan pengambilan data dan informasi berupa dokumentasi laporan keuangan perusahaan yang telah dipublikasikan.


(38)

3. Studi Lapangan (Field Research)

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data-data primer. Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan sebagai berikut :

a. Observasi

Mengadakan pengamatan langsung kelokasi tempat penelitian untuk mengetahui secara langsung keadaan yang sebenarnya sehingga data yang diperoleh merupakan data yang sebenarnya bukan merupakan data hasil.

b. Wawancara

Penulis mengadakan wawancara langsung dengan pihak-pihak yang terkait agar bias memberikan data sekaligus mendapatkan mengenai permasalahan yang akan dibahas.

3.2.5 Rancangan Analisis

Rancangan analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang paling penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Setelah data selesai dikumpulkan secara lengkap, langkah selanjutnya yang ditempuh adalah melakukan analisis data. Dalam menganalisis data ini, metode yang penulis gunakan dalam menyusun Penelitian ini adalah analisis


(39)

deskriptif, yaitu metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian sebagai suatu upaya untuk memecahkan masalah atau menjawab permasalahan yang dihadapi dalam situasi tertentu sehingga menjadi informasi baru yang dapat digunakan untuk menganalisa mengenai masalah yang sedang diteliti.

Pada penelitian ini, digunakan satu jenis analisis yaitu analisis deskriptif dengan variabel yang bersifat kuantitatif. Analisis deskriptif digunakan untuk melihat penyebab dari permasalahan dan upaya yang akan dilakukan.

1. Langkah pertama yaitu merumuskan masalah dan sasaran peneltian. Dalam hal ini penulis merumuskan masalah yaitu, bagaimana untuk mengetahui perkembangan tingkat Return On Equity (ROE) pada PT.

BPR Trisurya Marga Artha.

2. Menentukan suatu informasi yang dibutuhkan dengan cara yang efisien. Dari penelitian ini penulis mengumpulkan data dengan pengumpulan data primer dan sekunder.

3. Mengumpulkan data dan informasi dengan cara penulis mendatangi langsung objek penelitian dan mewawancara secara langsung salah satu pegawai atau pihak yang berwenang di PT. BPR Trisurya Marga Artha. 4. Menganalisis perkembangan tingkat Return On Equity (ROE) dan

bagaimana upaya untuk menstabilkan tingkat rentabilitas oleh PT. BPR Trisurya Marga Artha.

5. Menarik kesimpulan perkembangan tingkat Return On Equity (ROE) dan

bagaimana upaya untuk menstabilkan rentabilitas oleh PT. BPR Trisurya Marga Artha.


(40)

46

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Trisurya Marga Artha Bandung, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Dalam perkembangan tingkat rentabilitas pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Trisurya Marga Artha Bandung periode 2009-2010, jumlah Return

On Equity (ROE) mengalami fluktuatif yang positif, yaitu mengalami

kenaikan, sedangkan pada periode 2010-2011 Return On Equity (ROE)

mengalami tingkat penurunan yang cukup signifikan, hal ini terjadi karena disebabkan oleh penurunan tingkat suku bunga yang cukup drastis.

2. Upaya yang dilakukan oleh PT. Bank Perkreditan Rakyat Trisurya Marga Artha Bandung dalam meningkatkan dan menjaga kestabilan tingkat

Return On Equity (ROE) adalah dengan menyesuaikan tingkat suku bunga,

meningkatkan efektifitas kinerja para pegawai, meningkatkan promosi dan mengikuti pameran-pameran.

5.2 Saran

Saran yang dapat disampaikan oleh penulis berdasarkan kesimpulan diatas

diharapkan dapat memberi masukan yang bermanfaat bagi PT. Bank Perkreditan


(41)

1. Data perkembangan rentabilitas tingkat Return On Equity (ROE) pada PT.

Bank Perkreditan Rakyat Trisurya Marga Artha Bandung dalam setiap periode harus selalu dicermati dan analisis. Karena fluktuasi yang terjadi baik itu peningkatan atau penurunan tentu akan berdampak terhadap kelangsungan kegiatan usaha perbankan yang dijalankan, karena berhasil tidaknya suatu bank dan bagaimana masa depan bank kedepannya salah satunya dapat dinilai / dilihat dari tingkat rentabilitas bank itu sendiri. 2. Dalam menjaga rentabilitas dan meningkatkan tingkat Return On Equity

(ROE) kedepannya, upaya yang dilakukan PT. Bank Perkreditan Rakyat Trisurya Marga Artha Bandung perlu ditingkatkan khususnya pada bagian marketing dalam memasarkan produk atau melakukan promosi kepada masyarakat. Jika suatu bank dapat manarik nasabah yang banyak, earning

(penghasilan) yang di dapat akan besar dan tentu saja penghasilan pemegang saham (investor) akan meningkat pula, masa depan bank pun akan baik.


(42)

Hasibuan, Malayu. (2005). Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: Bumi Aksara

Jusuf, Jopie. (2008). Analisis Kredit Untuk Account Officer. Jakarta: PT.Gramedia

Pustaka Utama.

Kasmir. (2007). Manajemen Perbankan. Jakarta: PT.Raja Grafindo

Munawir, S. (2007). Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty

Narimawati, Umi, Sri Dewi, Anggadini dan Linna, Ismawati. (2010). Penulisan

Karya Ilmiah : Panduan Awal Menyusun Skripsi dan Tugas Akhir Aplikasi

Pada Fakultas Ekonomi UNIKOM. Bekasi: Genesis.

Tuban. (2011). Solimun. Diakses pada 8 Juni, 2011 dari

(http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2131804-pengerti


(43)

i

Nama : Dini Herdiani

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 18 Februari 1991 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Bangsa : Indonesia

Alamat : Jl. Siti Munigar No.62/22e Bandung 40242

II. Pendidikan Formal

1. Taman Kanak-kanak Nurul Iman Tahun 1996

2. Sekolah Dasar Negeri 47 Bandung Tahun 1997-2003

3. Sekolah Menengah Pertama Negeri 43 Bandung Tahun 2003-2006 4. Sekolah Menengah Atas Pasundan 7 Bandung Tahun 2006-2009 5. Terdaftar sebagai mahasiswi Universitas Komputer Indonesia Fakultas

Ekonomi Program Diploma III (D3) Program Studi Keuangan dan Perbankan Tahun 2009.


(1)

3. Studi Lapangan (Field Research)

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data-data primer. Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan sebagai berikut :

a. Observasi

Mengadakan pengamatan langsung kelokasi tempat penelitian untuk mengetahui secara langsung keadaan yang sebenarnya sehingga data yang diperoleh merupakan data yang sebenarnya bukan merupakan data hasil.

b. Wawancara

Penulis mengadakan wawancara langsung dengan pihak-pihak yang terkait agar bias memberikan data sekaligus mendapatkan mengenai permasalahan yang akan dibahas.

3.2.5 Rancangan Analisis

Rancangan analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang paling penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Setelah data selesai dikumpulkan secara lengkap, langkah selanjutnya yang ditempuh adalah melakukan analisis data. Dalam menganalisis data ini, metode yang penulis gunakan dalam menyusun Penelitian ini adalah analisis


(2)

30

deskriptif, yaitu metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian sebagai suatu upaya untuk memecahkan masalah atau menjawab permasalahan yang dihadapi dalam situasi tertentu sehingga menjadi informasi baru yang dapat digunakan untuk menganalisa mengenai masalah yang sedang diteliti.

Pada penelitian ini, digunakan satu jenis analisis yaitu analisis deskriptif dengan variabel yang bersifat kuantitatif. Analisis deskriptif digunakan untuk melihat penyebab dari permasalahan dan upaya yang akan dilakukan.

1. Langkah pertama yaitu merumuskan masalah dan sasaran peneltian. Dalam hal ini penulis merumuskan masalah yaitu, bagaimana untuk mengetahui perkembangan tingkat Return On Equity (ROE) pada PT. BPR Trisurya Marga Artha.

2. Menentukan suatu informasi yang dibutuhkan dengan cara yang efisien. Dari penelitian ini penulis mengumpulkan data dengan pengumpulan data primer dan sekunder.

3. Mengumpulkan data dan informasi dengan cara penulis mendatangi langsung objek penelitian dan mewawancara secara langsung salah satu pegawai atau pihak yang berwenang di PT. BPR Trisurya Marga Artha. 4. Menganalisis perkembangan tingkat Return On Equity (ROE) dan

bagaimana upaya untuk menstabilkan tingkat rentabilitas oleh PT. BPR Trisurya Marga Artha.

5. Menarik kesimpulan perkembangan tingkat Return On Equity (ROE) dan bagaimana upaya untuk menstabilkan rentabilitas oleh PT. BPR Trisurya Marga Artha.


(3)

46 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Trisurya Marga Artha Bandung, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Dalam perkembangan tingkat rentabilitas pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Trisurya Marga Artha Bandung periode 2009-2010, jumlah Return On Equity (ROE) mengalami fluktuatif yang positif, yaitu mengalami kenaikan, sedangkan pada periode 2010-2011 Return On Equity (ROE) mengalami tingkat penurunan yang cukup signifikan, hal ini terjadi karena disebabkan oleh penurunan tingkat suku bunga yang cukup drastis.

2. Upaya yang dilakukan oleh PT. Bank Perkreditan Rakyat Trisurya Marga Artha Bandung dalam meningkatkan dan menjaga kestabilan tingkat Return On Equity (ROE) adalah dengan menyesuaikan tingkat suku bunga, meningkatkan efektifitas kinerja para pegawai, meningkatkan promosi dan mengikuti pameran-pameran.

5.2 Saran

Saran yang dapat disampaikan oleh penulis berdasarkan kesimpulan diatas diharapkan dapat memberi masukan yang bermanfaat bagi PT. Bank Perkreditan diantaranya sebagai berikut :


(4)

47

1. Data perkembangan rentabilitas tingkat Return On Equity (ROE) pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Trisurya Marga Artha Bandung dalam setiap periode harus selalu dicermati dan analisis. Karena fluktuasi yang terjadi baik itu peningkatan atau penurunan tentu akan berdampak terhadap kelangsungan kegiatan usaha perbankan yang dijalankan, karena berhasil tidaknya suatu bank dan bagaimana masa depan bank kedepannya salah satunya dapat dinilai / dilihat dari tingkat rentabilitas bank itu sendiri. 2. Dalam menjaga rentabilitas dan meningkatkan tingkat Return On Equity

(ROE) kedepannya, upaya yang dilakukan PT. Bank Perkreditan Rakyat Trisurya Marga Artha Bandung perlu ditingkatkan khususnya pada bagian marketing dalam memasarkan produk atau melakukan promosi kepada masyarakat. Jika suatu bank dapat manarik nasabah yang banyak, earning (penghasilan) yang di dapat akan besar dan tentu saja penghasilan pemegang saham (investor) akan meningkat pula, masa depan bank pun akan baik.


(5)

Hasibuan, Malayu. (2005). Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: Bumi Aksara

Jusuf, Jopie. (2008). Analisis Kredit Untuk Account Officer. Jakarta: PT.Gramedia

Pustaka Utama.

Kasmir. (2007). Manajemen Perbankan. Jakarta: PT.Raja Grafindo

Munawir, S. (2007). Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty

Narimawati, Umi, Sri Dewi, Anggadini dan Linna, Ismawati. (2010). Penulisan

Karya Ilmiah : Panduan Awal Menyusun Skripsi dan Tugas Akhir Aplikasi

Pada Fakultas Ekonomi UNIKOM. Bekasi: Genesis.

Tuban. (2011). Solimun. Diakses pada 8 Juni, 2011 dari

(http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2131804-pengerti


(6)

i

RIWAYAT HIDUP

I. Data Pribadi

Nama : Dini Herdiani

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 18 Februari 1991 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Bangsa : Indonesia

Alamat : Jl. Siti Munigar No.62/22e Bandung 40242

II. Pendidikan Formal

1. Taman Kanak-kanak Nurul Iman Tahun 1996

2. Sekolah Dasar Negeri 47 Bandung Tahun 1997-2003

3. Sekolah Menengah Pertama Negeri 43 Bandung Tahun 2003-2006 4. Sekolah Menengah Atas Pasundan 7 Bandung Tahun 2006-2009 5. Terdaftar sebagai mahasiswi Universitas Komputer Indonesia Fakultas

Ekonomi Program Diploma III (D3) Program Studi Keuangan dan Perbankan Tahun 2009.