PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KINEMATIKA GERAK LURUS DI KELAS X SEMESTER I SMA NEGERI 14 MEDAN T.P. 2015/2016.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK
KINEMATIKA GERAK LURUS KELAS X SEMESTER I
SMA NEGERI 14 MEDAN T.P. 2015/2016

Oleh :
Janes Sihombing
NIM 4111121010
Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENEGTAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

RIWAYAT HIDUP


Janes Sihombing dilahirkan di Pekan Baru kota pada tanggal 26
Sepetember 1992. Ayah bernama Jolo Demak Sihombing dan Ibu bernama Riste
Tambunan. Dan merupakan anak kedua dari enam bersaudara. Pada tahun 1999,
penulis masuk SD N 027 Pekan Baru dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun
2005, penulis melanjutkan sekolah di SMP Beerseba Pekan Baru dan lulus pada
tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis melanjutkan sekolah di SMA Swasta
Dharma Bhakti Siborongborong dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2011,
melalui jalur SMNPTN penulis diterima di Universitas Negeri Medan jurusan
Fisika Program Studi Pendidikan Fisika.

ii

RIWAYAT HIDUP

Janes Sihombing dilahirkan di Pekan Baru kota pada tanggal 26
Sepetember 1992. Ayah bernama Jolo Demak Sihombing dan Ibu bernama Riste
Tambunan. Dan merupakan anak kedua dari enam bersaudara. Pada tahun 1999,
penulis masuk SD N 027 Pekan Baru dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005,
penulis melanjutkan sekolah di SMP Beerseba Pekan Baru dan lulus pada tahun

2008. Pada tahun 2008, penulis melanjutkan sekolah di SMA Swasta Dharma
Bhakti Siborongborong dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2011, melalui jalur
SMNPTN penulis diterima di Universitas Negeri Medan jurusan Fisika Program
Studi Pendidikan Fisika.

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK
KINEMATIKA GERAK LURUS DI KELAS X SEMESTER I
SMA NEGERI 14 MEDAN T.P. 2015/2016
Janes Sihombing (NIM 4111121010 )

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
problem based learning terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok
kinematika gerak lurus di kelas X semester I SMA Negeri 14 Medan T.P.
2015/2016.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian
adalah seluruh siswa kelas X yang terdiri dari 9 kelas berjumlah 256 orang.

Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan
mengambil 2 kelas dari 9 kelas secara acak yaitu kelas X-8 sebagai kelas
eksperimen yang berjumlah 40 orang dan kelas X-9 sebagai kelas kontrol yang
berjumlah 36 orang. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
ada dua yaitu:1) tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan 5 pilihan
jawaban sebanyak 20 soal yang telah dinyatakan valid oleh validator dan 2)
lembar observasi aktivitas belajar siswa. Untuk menguji digunakan uji
beda,setelah uji prasyarat dilakukan, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.
Data penelitian menunjukkan ,nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 47,12
dan nilai rata-rata kelas kontrol 46,39.hasil uji t diperoleh thitung =0,2281 dan
ttabel=1,9939 karena thitung < ttabel maka kedua sampel mempunyai kemampuan
awal yang sama.setelah diberi perlakuan yang berbeda diperoleh nilai rata-rata
postes kelas eksperimen 68,00 dan kelas kontrol 60,97.hasil uji t diperoleh
thitung=2,13 dan ttabel = 1,66 maka Ha diterima yang berarti hasil belajar siswa
dengan mengunakan model pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi
dibandingkan hasil belajar siswa dengan mengunakan model pembelajaran
konvensional

iv


KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan pada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini semaksimal mungkin dan sesuai waktu yang telah direncanakan. Skripsi
ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning
Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Kinematika Gerak Lurus
Kelas X Semester I SMA Negeri 14 Medan T.P. 2015/2016” disusun untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Drs. Juru Bahasa Sinuraya, M.Pd, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak meluangkan waktu dalam memberikan arahan dan bimbingan kepada
penulis sejak awal hingga akhir penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga
disampaikan kepada Ibu Dr Sondang R Manurung ,M.Pd, Bapak Muhammad
Kadri,M.Sc, dan Ibu Dr Mariati P .Simanjuntak. selaku dosen penguji I, II dan III
yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian
sampai penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada
Bapak Drs. Pintor Simamora, M. Si selaku dosen pembimbing akademik yang
telah membimbing dan memotivasi serta membantu penulis selama perkuliahan.

Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Dr .Asrin Lubis. M.Pd
selaku Dekan FMIPA Unimed dan Alkhafi Maas Siregar, M.Si. Ucapan
terimakasih juga disampaikan kepada seluruh bapak dan ibu dosen serta staf
pegawai Jurusan Fisika FMIPA Unimed.
Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada bapak Drs.Sofyan, S.Pd
selaku kepala sekolah dan Bapak T. Gultom selaku guru bidang studi fisika di
SMA Negeri 14 Medan beserta pegawai tata usaha yang telah banyak membantu
dan membimbing penulis selama penelitian.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Ayahanda Alm. Jolo
Demak Sihombing dan Alm.Ibunda Br sitanggang dan yang telah membesarkan
saya ibunda Rince tambunan yang terus memberikan motivasi dan doa serta kasih

v

sayang yang tak henti. Kepada kakakku (keluarga besar ama dominik), adikku
(Jefri,johan, julpan dan jelita) terima kasih telah membantu. Ucapan terima kasih
juga penulis ucapkan kepada yang terkasih Betaria Tampubolon untuk motivasi
yang diberikan.
Selain itu penulis ucapkan terima kepada teman-teman seperjuangan,
dan teman teman kos sugianto sihotang, sihar Manullang, jubel sihombing, lusi

sihombing, jhonson sihombing, Chandra siagian , astrit sihombing, aron sinaga,
terima kasih telah memberikan arti persahabatan dan kekeluargaan dan buat op
yang selalu mengantar serapan pagi mie gomak..
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari pembaca untuk
perbaikan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat
bagi pembaca baik yang hanya sebagai bahan bacaan ataupun yang ingin
melakukan penelitian lanjutan.

Medan, 18 Januari 2016
Penulis,

Janes Sihombing
NIM. 4111121010

vi

DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan


i

Riwayat Hidup

ii

Abstrak

iii

Kata Pengantar

iv

Daftar isi

vi

Daftar Gambar


ix

Daftar Tabel

x

Daftar Lampiran

xi

BAB I PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang Masalah

1

1.2.


Ruang Lingkup Masalah

4

1.3.

Batasan Masalah

5

1.4.

Rumusan Masalah

5

1.5.

Tujuan Penelitian


5

1.6.

Manfaat Penelitian

6

BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1.

Kerangka Teoritis

7

2.1.1. Pengertian Belajar

7

2.1.2. Aktivitas Belajar


8

2.1.3. Hasil Belajar

9

2.1.3.1. Ranah Kognitif

11

2.1.3.2. Ranah Afektif

11

2.1.3.3. Ranah Psikomotorik

12

2.1.4. Model Pembelajaran

13

2.2.

14

Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah

2.2.1. Ciri-ciri Khusus Pembelajaran Masalah

16

2.2.2. Kelebihan Pembelajaran Berdasarkan Masalah

17

vii

2.2.3. Sintaks Pembelajaran Berdasarkan Masalah

17

2.2.4. Pelaksanaan Pembelajaran Berdasarkan Masalah

18

2.2.5. Lingkungan Belajar dan Sistem Manajemen Pembelajaran
Berdasarkan Masalah

20

2.2.6. Pembelajaran Konvensional

21

2.2.7. Lingkungan Belajar dan Sistem Pembelajaran Langsung

21

2.3.

22

Materi Pembelajaran

2.3.1. Besaran-Besaran pada Gerak Lurus

22

2.3.1.1. Kedudukan, Jarak dan Perpindahan

23

2.3.1.2. Kecepatan Rata-Rata dan Kecepatan Sesaat

25

2.3.2. Gerak Lurus Beraturan

26

2.3.3. Gerak Lurus Berubah Beraturan

27

2.3.4. Aplikasi Gerak Lurus Berubah Beraturan pada Gerak Vertikal

29

2.4.

Kerangka Konseptual

32

2.5.

Hipotesis

33

BAB III METODE PENELITIAN
3.1.

Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

34

3.2.

Populasi dan Sampel Penelitian

34

3.3.

Variabel Penelitian

34

3.4.

Jenis dan Desain Penelitian

34

3.4.1. Jenis Penelitian

34

3.4.2. Desain Penelitian

35

3.5.

Prosedur Penelitian

35

3.6.

Instrumen Penelitian

38

3.6.1. Validitas Tes

40

3.7.

41

Teknik Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41. Hasil Penelitian

46

4.2. Pengujian Analisis Data

50

viii

4.3. Observasi

53

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian

58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan

65

5.2. Saran

65

DAFTAR PUSTAKA

67

LAMPIRAN - LAMPIRAN

69

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman
2.1.

Bagan Perbedaan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan
Pembelajaran Langsung (Konvensional)

22

2.2.

Posisi Benda pada Suatu Garis Lurus

23

2.3.

Vektor Perpindahan Sepanjang Sumbu X

24

2.4.

Grafik Kecepatan terhadap Waktu pada GLB

26

2.5.

Grafik Posisi terhadap Waktu (x-t) dari Suatu GLB dengan Acuan
Melalui O (0,0)

26

2.6.

Grafik Percepatan-Waktu GLBB

27

2.7.

Grafik Kecepatan-Waktu GLBB

28

2.8.

Pola Gerak Jatuh Bebas

30

2.9.

Pola Gerak Vertikal ke Bawah

31

2.10. Pola Gerak Vertikal Ke Atas

32

3.1.

Skema Rancangan Penelitian

37

4.1.

Diagram batang data pretes kelas eksperimen dan kontrol

47

4.2.

Diagram batang kognitif pretes siswa

48

4.3.

Diagram batang data postes kelas eksperimen dan kelas kontrol

49

4.4.

Diagram batang kognitif postes siswa

50

4.5.

Diagram batang kategori nilai pretes, aktivitas dan postes

57

4.6.

Grafik hubungan nilai pretes, aktivitas dan postes siswa pada kelas
Eksperimen berdasarkan urutan nilai aktivitas

4.7.

Grafik hubungan nilai pretes, aktivitas dan postes siswa pada kelas
Eksperimen berdasarkan urutan nilai pretes

4.6.

61

62

Grafik hubungan nilai pretes, aktivitas dan postes siswa pada kelas
Eksperimen berdasarkan urutan nilai rata-rata kelompok

63

x

DAFTAR TABEL

Halaman
2.1. Sintaks Pembelajaran Berdasarkan Masalah

18

3.1. Two Group Pretes – Postes Design

35

3.2. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar pada Materi Pokok Gerak Lurus

38

3.3. Pedoman Observasi Aktivitas Siswa

39

4.1. Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol

46

4.2. Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pretes

48

4.3. Data Nilai Postes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol

48

4.4. Kemampuan Kognitif Siswa Pada Postes

49

4.5. Nilai Rata-Rata Dan Simpangan Baku

50

4.6. Uji Normalitas data kedua kelompok sampel

51

4.7. Uji Homogenitas Data Kedua Kelompok Sampel

51

4.8.

Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Kemampuan Pretes

52

4.9.

Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Kemampuan Postes

53

4.10. Nilai Pretes, Nilai Aktivitas Belajar Dan Nilai Postes Siswa

54

4.11. Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Belajar siswa

55

4.12. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa

57

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1

61

Lampiran 2

72

Lampiran 3

85

Lampiran 4

99

Lampiran 5

104

Lampiran 6

107

Lampiran 7

112

Lampiran 8

123

Lampiran 9

128

Lampiran 10

130

Lampiran 11

131

Lampiran 12

139

Lampiran 13

140

Lampiran 14

141

Lampiran 15

142

Lampiran 16

143

Lampiran 17

144

Lampiran 18

145

Lampiran 19

146

Lampiran 20

149

Lampiran 21

153

Lampiran 22

156

Lampiran 23

160

Lampiran 24

164

Lampiran 25

165

xii

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi
manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya
pribadi manusia menurut ukuran normatif. Menyadari akan hal tersebut,
pemerintah sangat serius menangani bidang pendidikan, sebab dengan sistem
pendidikan yang baik diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang
berkualitas dan mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara. Reformasi pendidikan merupakan respon terhadap perkembangan
tuntutan global sebagai suatu upaya untuk mengadaptasikan sistem pendidikan
yang mampu mengembangkan sumber daya manusia untuk memenuhi tuntutan
zaman yang sedang berkembang.
Sumber daya manusia yang berpendidikan akan mampu mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), sebaliknya jika
kemampuan sumber daya manusia rendah, maka manusia tidak akan mampu
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat
akhir-akhir ini.
Berbagai usaha telah dilakukan pemerintah maupun praktisi pendidikan
untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terbukti dari usaha pemerintah
dalam melakukan inovasi seperti perubahan kurikulum, penataan guru dan dosen,
memperbaiki sarana dan prasarana pendidikan, penggunaan metode, model, dan
pendekatan mengajar, juga pelaksanaan penelitian. Kesemuanya dilakukan dalam
upaya untuk memperbaiki pelaksanaan proses belajar mengajar di sekolah yang
pada akhirnya diharapkan meningkatkan hasil belajar siswa (Turnip, 2007).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di SMA Negeri 11
Medan dengan melakukan wawancara kepada guru bidang studi fisika bahwa
hasil ulangan harian fisika belum memuaskan, dimana nilai rata-rata siswa hanya

2

berkisar antara 40-50. Jika dilihat dari nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM)
yaitu 65 yang ditetapkan oleh sekolah untuk menyatakan siswa tuntas dalam
belajar fisika, hanya 1-5 orang saja yang mampu mencapai nilai tersebut. Ketika
diwawancara lebih lanjut, ternyata setiap nilai siswa yang dilaporkan merupakan
penilaian tugas pribadi, kehadiran siswa, dan disiplin siswa. Berdasarkan uraian di
atas, dapat dikatakan bahwa nilai rata-rata siswa pada pembelajaran fisika masih
tergolong rendah. Hal ini relevan dengan data yang diperoleh dari instrumen
angket yang disebarkan kepada 38 siswa diperoleh bahwa 62,86 %

siswa

mengatakan fisika sulit dan kurang menarik, 28,57 % siswa mengatakan fisika
tidak terlalu sulit tapi kurang menarik dan 8,57 % siswa mengatakan

fisika

menarik dan menyenangkan.
Rendahnya hasil belajar siswa berdasarkan hasil wawancara guru fisika
tersebut disebabkan oleh: (1) Model pembelajaran fisika kurang bervariasi (model
konvensinal), dimana proses belajar mengajar yang dilakukan terpusat pada guru
(teacher centered), dengan urutan menjelaskan, memberi contoh, latihan dan
penugasan. Variasi metode pembelajaran yang diberikan guru tidak disesuaikan
berdasarkan karakteristik materi pelajaran yang diajarkan. (2) Guru jarang sekali
memberikan kesempatan kepada siswa untuk berintraksi dengan teman sejawat
atau dengan guru dalam upaya mengembangkan pengetahuan siswa yang
menyebabkan mereka menjadi pasif dan sulit untuk memahami dan menguasai
materi pelajaran, sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa tidak maksimal.
Berdasarkan pemaparan masalah-masalah tersebut, salah satu usaha yang
dapat dilakukan oleh guru untuk memperbaikinya adalah dengan menerapkan
model pembelajaran yang tepat, yang dapat melibatkan siswa secara aktif
sehingga siswa belajar dengan suasana yang menyenangkan. Model pembelajaran
tersebut salah satunya model pembelajaran problem based learning. Problem
Based Learning/pembelajaran berdasarkan masalah merupakan inovasi dalam
pembelajaran karena dalam PBM kemampuan berpikir siswa betul-betul
dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok atau tim yang sistematis,

3

sehingga siswa dapat memberdayakan, mengasah, menguji, dan mengembangkan
kemampuan berpikirnya secara berkesinambungan.
Ada beberapa tipe yang dapat diterapkan dalam model pembelajaran,
antara lain: 1) Model Pembelajaran Kooperatif; 2) Inquiri; dan 3) Problem Based
Learning (PBL). Dalam penelitian ini peneliti menerapkan model pembelajaran
problem based learning (pembelajaran berdasarkan masalah). Beberapa kelebihan
dari model problem based learning yaitu: 1) peserta didik lebih memahami konsep
; 2) melibatkan secara aktif dalam pemecahan masalah dan menuntut kemampuan
berpikir siswa; 3) menjadikan siswa lebih mandiri dan dewasa, mampu memberi
aspirasi dan menerima pendapat orang lain; 4) pengkondisian siswa dalam belajar
kelompok yang saling berinteraksi terhadap guru dan kelompoknya.
Permasalahan tersebut sebenarnya dapat diatasi jika guru dapat melihat
permasalahan-permasalahan di kelas dan mencari suatu pendekatan belajar yang
tepat agar materi pelajaran yang disampaikan dapat diserap dan dipahami oleh
siswa dengan baik. Salah satu alternatif model pembelajaran yang memungkinkan
dikembangkannya keterampilan berpikir siswa (penalaran, komunikasi, dan
koneksi) dalam memecahkan masalah adalah Pembelajaran Berdasarkan Masalah
(Rusman, 2010:229).
Berdasarkan hasil penelitian Kennedy (2008) di SMAN 4 Kisaran pada
materi pokok pemuaian diperoleh nilai pretest kelas eksperimen adalah 30,666
dan rata-rata kelas kontrol adalah 31,000. Kemudian setelah melakukan perlakuan
yang berbeda yaitu pembelajaran berdasarkan masalah pada kelas eksperimen dan
pembelajaran konvensional pada kelas kontrol, diperoleh rata-rata nilai postes
pada kelas eksperimen adalah 68,666 dan rata-rata nilai kelas kontrol adalah
49,833. Dan menurut hasil penelitian Lusiana Siagian (2009) di SMPN 2 Rantau
Utara pada materi pokok Listrik Dinamis diperoleh nilai pretes kelas eksperimen
adalah 4,197 dan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 4,132. Kemudian setelah
melakukan perlakuan yang berbeda yaitu pembelajaran berdasarkan masalah pada
kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol, diperoleh
hasil postes kelas eksperimen 7,54 dan nilai rata-rata kelas kontrol 6,12. Dari

4

kedua penelitian tersebut dapat dilihat bahwa ada pengaruh yang signifikan antara
model pembelajaran berdasarkan masalah terhadap hasil belajar siswa. Namun
kedua penelitian tersebut tidak memperhatikan aspek yang lain dari siswa, seperti
aktivitas siswa selama pembelajaran menggunakan model pembelajaran
berdasarkan masalah.
Sardiman (2009:93) mengatakan bahwa “Pada prinsipnya belajar adalah
berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan kegiatan, tidak
ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Sehingga aktivitas merupakan prinsip atau
asas yang sangat penting di dalam interaksi belajar-mengajar. Dan dalam Slameto
(2007 : 96) “Akitvitas belajar merupakan prinsip atau asas yang sangat penting di
dalam interaksi belajar-mengajar.” Perlu ditambahkan bahwa aktivitas belajar itu
bersifat fisik maupun mental. Dalam kegiatan belajar kedua aktivitas itu harus
selalu berkait. Sehubungan dengan hal tersebut, Piaget menerangkan bahwa
seorang anak itu berpikir sepanjang ia berbuat. Tanpa perbuatan berarti anak itu
tidak berpikir. Oleh karena itu, agar anak berpikir sendiri maka harus diberi
kesempatan untuk berbuat sendiri. Berpikir pada taraf verbal baru akan timbul
setelah anak itu berpikir pada taraf perbuatan.
Untuk itulah perlu adanya observasi untuk mengetahui aktivitas selama
proses pembelajaran yang mampu mengembangkan kemampuan psikomotorik
dan afektif. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti berkeinginan untuk
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Problem
Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok
Kinematika Gerak Lurus Kelas X Semester I SMA Negeri 14 Medan T.P
2015/2016”.
1.2. Ruang Lingkup Masalah
Berdasarkan uraian di atas, dapat diidentifikasi ruang lingkup masalah,
yaitu :
1. Proses pembelajaran fisika yang bersifat teacher-oriented.
2. Siswa jarang diajak berfikir menemukan konsep fisika dalam kehidupan seharihari sehingga fisika menjadi membosankan.
3. Penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi.
4. Masih rendahnya hasil belajar siswa.

5

1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan ruang lingkup masalah di atas, dan keterbatasan waktu yang
tersedia, maka peneliti membuat batasan masalah yang akan diteliti, yaitu :
1. Model pembelajaran yang digunakan ialah model pembelajaran berdasarkan
masalah.
2. Materi yang akan diajarkan ialah materi pokok Kinematika Gerak Lurus.
3. Siswa yang diteliti ialah siswa SMAN 14 Medan Kelas X.

1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, dapat dirumuskan beberapa rumusan
masalah yang ada, yaitu :
1. Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran
Konvensional pada materi pokok Kinematika Gerak Lurus di kelas X?
2. Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran
Berdasarkan Masalah pada materi pokok Kinematika Gerak Lurus di kelas X?
3. Adakah perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan Model
Pembelajaran Konvensional dengan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
pada materi pokok Kinematika Gerak Lurus di kelas X?
4. Adakah peningkatan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan Model
Pembelajaran Berdasarkan Masalah pada materi pokok Kinematika Gerak
Lurus di kelas X?

1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan Model
Pembelajaran Konvensional pada materi pokok Kinematika Gerak Lurus di
kelas X.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan Model
Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Lurus di kelas X.

pada materi pokok Kinematika Gerak

6

3. Untuk mengetahui adakah perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan
Model Pembelajaran Konvensional dengan Model Pembelajaran Berdasarkan
Masalah pada materi pokok Kinematika Gerak Lurus di kelas X.
4. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan
Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah pada materi pokok Kinematika
Gerak Lurus di kelas X.

1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini ialah :
1. Sebagai

informasi

hasil

belajar

siswa

dengan

menggunakan

model

pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok Kinematika Gerak Lurus
di sekolah menengah atas.
2. Sebagai bahan informasi alternatif dalam pemilihan model pembelajaran di
sekolah

7

58

BAB V
KESIMPULAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Kesimpulan
Setelah dilakukan tabulasi, perhitungan dan pengujian hipotesis diperoleh
beberapa kesimpulan antara lain :
1. Hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran Prolem bases
learning pada materi pokok kinematika gerak lurus kelas X SMA N 14
Medan Semester I T.P. 2015/2016 memiliki rata-rata 68,00 dan hasil
belajar siswa menggunakan model pembelajaran konvensional memiliki
rata-rata 60,97.
2. Hasil observasi aktivitas belajar siswa di kelas eksperimen dengan
menggunakan model pembelajaran Prolem bases learning diperoleh skor
63,09 dengan kategori aktif.
3. Berdasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh bahwa ada pengaruh
menggunakan model pembelajaran Prolem bases learning pada materi
pokok kinematika gerak lurus kelas X SMA N 14 Medan Semester I T.P.
2015/2016

5.2. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti
mempunyai beberapa saran :
1. Kepada peneliti selanjutnya agar soal instrumen tersebut diuji coba
terlebih dahulu sebelum dilakukan pretes dan postes sehingga soal
instrumen tersebut tidak terlalu sulit kepada siswa tersebut.
2. Kepada peneliti selanjutnya agar memberikan perhatian yang khusus
kepada siswa yang tidak serius dalam belajar karena proses pembelajaran
kurang efektif dan juga agar lebih meningkatkan media pembelajaran dan
model pembelajaran menjadi lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa menjadi lebih baik.

59

59

DAFTAR PUSTAKA

Ainurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Apriono, Djoko. 2011. Problem Based Learning (PBL): Defenisi, Karakteristik, dan
Implementasi dalam Pembelajaran Pendidikan Pancasila. Jurnal Pendidikan
dan Pengajaran Unirow, No 1: 11-17
Arifin, Z. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Arikunto, Suharismi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :
PT Rineka Cipta
Arikunto, Suharismi. 2009. Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi
Aksara
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. 2011.
Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi
Pendidikan, FMIPA, Unimed, Medan
Hamalik Oemar. 2006. Proses Belajar Mengajar, Penerbit bumi aksara, Jakarta
Kanginan, M..2007. Fisika SMA Kelas X A, Erlangga, Jakarta
Lestari, N. N.2011. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem
Based Learning) Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar fisiska Bagi
siswa Kelas VII SMP. Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pengajaran program Pasca
Sarjana UNDIKSHA: 1-21
Sadia, I Wayan. 2007. Pengembangan Kemampuan Berpikir Formal siswa SMA
Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Dan Cycle
Learning Dalam Pembelajaran Fisika. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran
UNDIKSHA, No 1: 171-182
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Bandung : Kencana Prenada Media Group
Sanjaya, Wina. 2008. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Bandung : Kencana Prenada Media Group
Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka
Cipta

60

Sitanggang, Nurjanah. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Kesetimbangan Benda
Tegar Kelas XI Man 1 Medan T.P. 2011/2012. Skripsi, FMIPA, Unimed,
Medan
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung : Tarsito
Suryabrata,S.2006. Metodologi Penelitian, penerbit PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya
Tampubolon, Dina Wati. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Momentum Dan Impuls Di
Kelas XI Semester II SMA Negeri 5 Medan T.P. 2011/2012. Skripsi, FMIPA,
Unimed, Medan
Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.
Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher
Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana
Prenada Media Group
Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta : PT Bumi
Aksara