LEMAHNYA UPAYA KPU KOTA MEDAN DALAM MEMINIMALISIR RENDAHNYA PARTISIPASI POLITIK PADA PEMILIHAN WALIKOTA MEDAN TAHUN 2015.

LEMAHNYA UPAYA KPU KOTA MEDAN DALAM MEMINIMALISIR
RENDAHNYA PARTISIPASI POLITIK PADA PEMILIHAN
WALIKOTA MEDAN TAHUN 2015

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat
Sidang Mempertahankan Skripsi

Oleh :
Firman Pahala Siringoringo
NIM: 3123111025

JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

ABSTRAK
Firman Pahala Siringoringo. NIM. 3123111025. Lemahnya Upaya KPU Kota Medan
Dalam Meminimalisir Rendahnya Partisipasi Politik Pada Pemilihan Walikota Medan

Tahun 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Lemahnya upaya KPU Kota Medan
Dalam Meminimalisir Rendahnya Partisipasi Politik Pada Pemilihan Walikota Medan pada
Tahun 2015 yang ditujukan kepada KPUD Kota Medan. Subjek penelitian dalam penelitian
ini ada 9 orang yaitu: ketua KPUD Kota Medan merangkap anggota, 4 anggota KPU,
Sekretaris, Kasubag Program dan anggaran, Kasubag Teknis Pemilu dan Hupmas, Kasubag
Hukum, dan Kasubag Umum. Metode yang digunakan kualitatif dengan menunjukkan
fenomena-fenomena yang terjadi sepanjang pemilihan walikota tahun 2015 dan bagaimana
lemahnya upaya KPU dalam meminimalisir rendahnya tingkat partisipasi politik pada
pemilihan walikota tahun 2015, lokasi penelitian yang peneliti lakukan di KPU Kota Medan,
teknis analisis data dengan menggunakan reduksi data, Pengorganisasian terhadap data ke
dalam kelompok tertentu, dan interprestasi secara mendalam.
Adapun hasil penelitian ini adalah LemahnyaUpaya KPU dalam meminimalisir rendahnya
partisipasi politik masyarakat pada pemilihan walikota tahun 2015yang mengindikasikan
pada 3 hal yaitu kurangnya sosialisasi politik seperti membuat spanduk, baliho di pinggir
jalan, kemudian kurangnya pendidikan politik seperti pemberian penyuluhan dan pelatihan
kepada masyarakat tentang bagaimana cara memilih yang baik dan benar, dan yang terakhir
yaitu kurangnya komunikasi politik, seperti mengadakan dialog kepada masyarakat dan
membuat seminar yang berkaitan tentang pemilihan walikota Medan tahun 2015.


Kata Kunci :Sosialisasi Politik, Pendidikan Politik, Komunikasi Politik

ii

KATA PENGANTAR
Puji syukur, hormat dan kemuliaan-Nya bagi Tuhan ALLAH Yang Maha
Kuasa, atas segala kasih dan karunia-Nya yang telah memberikan kesehatan dan
hikmat kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai
dengan waktu yang direncanakan.
Penyelesaian skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan di jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. Skripsi ini diberi judul
“Lemahnya Upaya KPU Kota Medan dalam Meminimalisir Rendahnya Partisipasi
Politik Pada Pemilihan Walikota Medan Tahun 2015(Studi Kasus KPU Kota
Medan)
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada keluarga besar teristimewa kepada Ayah tercinta Mayer
Tiopan Siringoringo dan Ibu ku tersayang (alm) Ida Rosa Delima br Hasugian,
kedua orang tuaku yang sangat hebat, yang memberikan bantuan moril dan
materil kepada penulis. Thank you for loving me unconditionally, thank you for

guide me, thank you for who I am. I’m nothing without both of you. Dalam hal ini
penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dosen Pembimbing
Skripsi sekaligus Bapak Budi Ali Mukmin, S.IP.,MA, yang terus membimbing
penulis untuk menyelesaikan skripsi ini dengan penuh kesabaran dan selama
bimbingan skripsi telah banyak memberikan pengajaran terlebih dalam
menyelesaikan skripsi ini.

Pada kesempatan ini, penulis juga mengucapkan

terima kasih kepada:

iii

1.

Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.

2.


Bapak Dra. Nurmala Berutu, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan beserta staff.

3.

Ibu Dr. Reh Bungana Beru PA, SH.M.Hum, selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Medan.

4.

Kepada Bapak Arief Wahyudi, SH. M.Hum, selaku sekretaris Jurusan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Medan.

5.

Seluruh

Bapak/Ibu


dosen

di

jurusan

Pendidikan

Pancasila

dan

Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, terkhusus
bapak kepada Prayetno S.IP, M.Si, ibu Yusna Melianti, SH. MH, dan ibu
Julia Ivanna, S.Sos, M. Si., M. AP, selaku dosen Penguji Skripsi penulis dan
yang selalu memberi bimbingan dan motivasi selama perkuliahan.
6.

Kepada Bapak Joni selaku staff Tata Usaha yang sangat baikdi Jurusan

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Medan.

7.

Terimakasih Kepada Ketua KPU Kota Medan dan seluruh jajarannya yang
mau merelakan waktunya untuk dimintai jawabannya, semoga Tuhan
memberkati kalian semua

iv

9.

Teristimewa kepada Kakakku Hara Vrede Siringoringo, Juliartha Roma
Hasoloan Siringoringo, A.Md, alm Yoseva Maria Siringoringo, adikku Gopis
Putra Laksana Siringoringo dan Jona Michael Siringoringo, bereku Joshua
Herianto Simanjuntak, serta laeku Fransius Marganda Aritonang Simaremare,
Panto Antonius Simorangkir, dan Heri Simanjuntak yang menjadi sumber
motivasi ku dalam menyelesaikan skripsi ini, God blesses us abundantly.


10. Terima kasih juga yang sebesar-besarnya kepada Teman-temanku GKPI
Partahanan, Trio Songon Lali i. I believe our friendship will be a very
everlasting friendship, like kepompong yang selalu memberikan dorongan,
semangat, dan masukan yang sangat bermanfaat.
11. Seluruh teman-teman seperjuangan kelas Reguler B 2012 terkhusus buat
Samuel J.A Hutagaol, Eidi Suranta Tarigan, dan semua yang tidak bisa
penulis sebutkan satu-persatu.
12.Kepada Kakak, Abang, dan rekan-rekan Staff Pengajar di Alpha Science
Education, yang telah banyak memberi semangat dan berbagai informasi
dalam penyusunan skripsi ini.
13. Terakhir penulis mengucapkan terima kasih kepada teman-teman PPLT
SMAMethodist Lubuk Pakam.
Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu melalui kata pengantar ini, penulis sangat berharap dan
terbuka menerima kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi
penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat diterima dan dilanjutkan
v

sebagai dasar penelitian selanjutnya dan bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata
penulis mengucapkan terimakasih.


Medan,

Maret 2016

Penulis,

Firman Pahala Siringoringo
NIM.3123111025

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
Daftar Lampiran ......................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
A. Latar Belakang ..............................................................................................1
B. Identifikasi Masalah ......................................................................................7

C. Batasan Masalah ...........................................................................................7
D. Rumusan Masalah .........................................................................................7
E. Tujuan Penelitian ..........................................................................................8
F.

Manfaat Penelitian ........................................................................................8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................................9
A. Kerangka Teori .............................................................................................9
1.

Pengertian KPU dan KPU Kota Medan ....................................................9

2.

Pemilu dan Pilkada ..................................................................................11

3.

Partisipasi Politik.....................................................................................13


4.

Golput ...................................................................................................... 27

B. Kerangka Berfikir .......................................................................................29
BAB IIIMETODE PENELITIAN .........................................................................30
1.

Lokasi Penelitian .........................................................................................30

2.

Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ............................................31
a.

Variabel Penelitian ..................................................................................31

b.


Defenisi Operasional ...............................................................................31

c.

Kisi-kisi Penelitian ..................................................................................32

3.

Teknik Pengumpulan Data ..........................................................................34

4.

Teknik Analisis Data ...................................................................................35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 36
A. Hasil Penelitian ...........................................................................................36
B. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................................... 54

vii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................61
A. Kesimpulan ................................................................................................. 61
B. Saran ...........................................................................................................62
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................63
LAMPIRAN ...........................................................................................................67

viii

Daftar Lampiran
1. Daftar Pedoman Wawancara
2. Nota Tugas
3. Penerbitan Surat Izin Penelitian dari Jurusan
4. Penertiban Surat Izin Penelitian dari Fakultas
5. Surat Keterangan Penelitian dari KPU
6. Surat Keterangan Perpustakaan Lab PPKn
7. Surat Keterangan Perpustakaan Unimedd
8. Daftar Peserta Seminar Proposal Penelitian
9. Kartu Bimbingan Skripsi
10. Pernyataan Keaslian Tulisan
11. Daftar Riwayat Hidup

ix

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
KPU (Komisi Pemilihan Umum) adalah lembaga penyelenggaraan pemilu
yang bersifat nasional, artinya bahwa KPU merupakan pusat lembaga dari seluruh
Indonesia, tetap artinya lembaga ini akan selalu ada sampai kapanpun, mandiri
artinya, KPU bisa melakukan segala bentuk pemilu baik itu DPR, DPD, DPRD,
Presiden, Wakil Presiden dan kepala daerah sendiri tanpa harus dibantu oleh
organiasi lainnya. Kemudian di dalam pasal 7 UU No. 5 Tahum 2011juga telah
dikatakan bahwa KPU Provinsi dan Kabupaten/Kota, adalah penyelenggaraan
pemilu di propinsi maupun dikota dan inilah yang menjadi awal dari namanya
KPUD (Komisi Pemilihan Umum Daerah).
KPU mempunyai tugas dalam melakukan pendidikan pemilih harus
menjaga kewibawaannya dengan selalu mengedapankan yang namanya sebuah
independensi, integritas diri dan profesionalisme kerjanya. Jika ini tidak dilakukan
maka ambivalensi akan terjadi. Jika KPU sudah memberikan pendidikan dan
pencerahan bagi setiap pemilih, maka pemilih akan bersikap kritis dan rasional
dalam memilih dan mengikuti setiap pemilu didaerahnya. Tetapi juga KPU harus
tetap tinggi yang namanya independensi, integritas diri dan juga profesionalisme
yang baik guna terciptanya pemilu yang aman, adil dan hasilnya bisa diterima
oleh setiap calon pemimpin.
Menurut Fahri (dalam jurnal online dinamika. 2008 Vol: 1 No 2:1)
mengatakan sebagai salah satu lembaga yang mempunyai tugas melakukan
pendidikan

pemilih,

maka

KPU

dituntut

1

untuk

senantiasa

menjaga

kewibawaannya dengan tetap mengedepankan independensi, integritas diri dan
profesionalisme kerja masing-masing anggota KPU/KPUD. Bila tidak, akan
terjadi ambivalensi. Satu sisi memberikan pendidikan dan pencerahan bagi
pemilih agar bersikap kritis dan rasional dalam memilih dan mengikuti proses
pemilu, tetapi kredibilitas KPU/KPUD mencapai titik nadir karena tidak
menjunjung tinggi independensi, integritas diri dan profesionalisme. Apalagi
mengingat selama ini masyarakat melihat adanya anggota KPU/KPUD yang
terlibat korupsi dan penyalahgunaan wewenang.
Menurut Fahri (Jurnal online dinamika Vol: 1 No 2, 2008:1) mengatakan,
Pada Bab I Ketentuan Umum pasal 1 ayat 5 UU No. 15 Tahun 2011 Tentang
Penyelenggara Pemilu menyebutkan “Penyelenggaraan pemilihan umum adalah
lembaga yang menyelenggarakan pemilu untuk memilih anggota DPR, DPD,
DPRD, Presiden dan Wakil Presiden, serta kepala daerah dan wakil kepala daerah
secara langsung oleh rakyat”. Kemudian pada ayat 6 UU No. 15 Tahun 2011
menyebutkan “ Komisi Pemilihan Umum, selanjutnya disebut KPU, adalah
lembaga penyelenggara pemilu yang bersifat nasional, tetap dan mandiri”.
Selanjutnya pada pasal 7 ayat 6 UU No. 15 Tahun 2011 menyatakan pula,
“Komisi

Pemilihan

Umum

Proipinsi

dan

Komisi

Pemilihan

Umum

Kabupaten/Kota, selanjutnya disebut KPU Propinsi dan KPU Kabupaten/Kota,
adalah penyelenggara pemilu di propinsi dan kabupaten/kota.”.
Fahri (Jurnal Online Dinamika Vol: 1 No 2, 2008:1) mengatakan, Semula
Dalam Inventarisasi Masalah (DIM) Rancangan Undang-Undang (RUU)
Penyelenggara Pemilu, pemerintah menghendaki agar lembaga penyelenggara di

2

tingkat propinsi dan kabupaten/kota bersifat adhoc, seperti pada pemilu 1999 dan
pemilu-pemilu sebelumnya. Alasannya, mempermanenkan lembaga tersebut
berarti pemborosan dana negara atau tidak efisien, karena mereka hanya bekerja
pada momen pemilihan legislatif, pemilihan kepala daerah dan pemilihan
presiden.

Hal

ini

sejalan

dengan

konsep

pemerintah

di

mana

penyelenggarapemilukada akan dilakukan oleh panitia khusus yang dibentuk oleh
pemerintah dan pemerintah daerah.
Dapat dikatakan bahwa pemerintah mennginginkan KPU tersebut bersifat
adhoc artinya tidak tetap, karena pemerintah beralasan bahwa KPU hanya
memboroskan uang negara saja karena mereka hanya bekerja pada saat pemilu
berlangsung saja tetapi setelah selesai pemilu, KPU tidak memiliki fungsi tapi
nyatanya sampai sekarang

KPU merupakan lembaga negara non pemerintah

tetap.
Medan merupakan ibukota dari Sumatera Utara dan Medan adalah kota
metropolitan terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya, Muslim
Harahap (dalam Pemko Medan.go.id di akses pada 9 Oktober 2013)yang
mengatakan bahwa jumlah penduduk kota Medan per Januari 2013 berjumlah
sekitar 2.983. 868 jiwa.
Pemilihan kepala daerah di kota Medan ini berlangsung setiap 5 tahun
sekali, misalnya seperti pemilihan gubernur, walikota dan bupati, pemilihan ini
sebelumnya sudah di sosialisasikan oleh KPU ke masyarakat agar masyarakat ikut
dalam pemilihan kepala daerah dan diberitahu bagaimana cara memilih yang baik
dan benar.

3

Pemilihan walikota Medan baru saja di gelar yaitu pada tanggal 9
Desember 2015. Tentu sudah banyak kelebihan dan kekurangan yang terjadi
ketika pemilihan walikota Medan ini digelar. Kelebihannya pemilihan walikota
Medan berjalan dengan semestinya tanpa ada kekurangan maupun ancaman yang
berarti dari luar, sedangkan kekurangannya. Banyaknya masyarakat kota Medan
yang tidak memilih para calon walikota dan wakil walikota pada pemilu 9
Desember 2015.
Tetapi disini tidak difokuskan bagaimana hasil dari pemilihan walikota
tersebut tetapi bagaimana upaya KPU didalam meminimalisir rendahnya
partisipasi politik karena tinggi atau rendahnya partisipasi politik menjadi penentu
tercapainya demokrasi yang ada di Indonesia ini. Partispasi politik menurut Eko
(2013:248) bahwa partisipasi politik sebagai kegiatan sukarela artinya tidak
dipaksakan dan sangat dibutuhkan KPU untuk terlibat guna mempengaruhi proses
politik. Ini menjadi sebuah problematika yang harus diatasi KPU kota Medan,
karena sudah jelas bahwa keinginan KPU terhadap pemilihan walikota Medan
tahun 2015 ini tidak sesuai dengan apa yang KPU upayakan, mengingat kurang
aktifnya masyarakat dalam berpartisipasi dalam uapaya yang KPU lakukan
menjelang pemilihan walikota tahun 2015, Soeprapto (Jurnal Ilmu Komunikasi,
Vol:12, No: 1, 2014:40) mengatakan bahwa ditengah arus demokratisasi dan
kebebasan politik telah terjadi apatisme politik.
Ada beberapa alasan mengapa pemilihan walikota ini mengalami
penurunan. Jumlah pemilih berkurang karena adanya rasa apatis masyarakat
kepada calon pemimpin, adanya oknum-oknum tertentu yang dengan sengaja

4

merampas hak politik rakyat sehingga masyarakat tidak bisa untuk memilih siapa
calon yang pantas jadi pemimpin karena hak politik masyarakat seharusnya tetap
diberikan kepada tiap-tiap masyarakat untuk memilih siapa yang pantas untuk
memimpin Indonesia maupun daerahnya dan masyarakat tidak mengikuti apa
yang KPU sosialisasikan. Hal ini sama denganAbdullah (2005:52) yang
mengatakan bahwa satu-satunya hak politik yang masih dimiliki rakyat adalah
memberikan suara pada saat pemilu berlangsung.Kemudian jika hak politik rakyat
sudah tercapai maka wujud nyata dari asas responsibilitas dan akuntabilitas
masyarakat terhadap pemilu berjalan seperti apa yang diharapkan dan suara rakyat
tidak perlu lagi pakai sistem titip karena dengan langsung memilih, pemilihan
walikota tersebut akan lebih sah, dibandingkan harus menitip suara. Hal ini sama
dengan Romli (Jurnal Politik: Vol: 1 No: 1 2008:1) yang mengatakan dengan
pemilihan kepala daerah (Pilkada) secara langsung, rakyat berpartisipasi langsung
menentukan pemimpin daerah. Pilkada langsung juga merupakan wujud nyata
asas responsibilitas dan akuntabilitas. Melalui pemilihan secara langsung, kepala
daerah harus bertanggungjawab langsung kepada rakyat. Pilkada langsung lebih
accountable, karena rakyat tidak harus ‘menitipkan’ suara melalui DPRD tetapi
dapat menentukan pilihan berdasarkan kriteria yang jelas dan transparan.
Tentu untuk melihat fenomena ini KPU sebagai badan yang mengatur
segala jenis dan ritme di dalam pemilu di Indonesia ini harus melakukan cara atau
agar siapa saja yang ingin mencalonkan dirinya untuk menjadi pemimpin baik itu
bupati, walikota, gubernur dan presiden memang pro kepada rakyatnya agar
terciptalah reformasi artinya yang bertujuan untuk menciptakan suasana yang

5

kondusif, guna terjaminnya ketenangan, ketentraman dan ketertiban masyarakat
luas dan terciptalah sebuah reformasi. Hal ini senada dengan Kadir (Jurnal Ilmiah
Ilmu Pemerintahan Vol: 1. No. 3. 2012:32) yang mengatakan Reformasi dibidang
politik bertujuan untuk membangun kehidupan politik yang demokratis dan stabil
dengan sasaran menegakkan kembali legitimasi pemerintah daerah yang didukung
partisipasi dan kepercayaan rakyat, serta mencipta-kan suasana yang kondusif
guna terjaminnya ketenangan, ketentraman dan ketertiban masyarakat luas.
Menurut Halking (2013:1) bahwa politik adalah segala kegiatan yang
berkenaan dengan proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan yang mengikat
untuk masyarakat umum. Kemudian Rumesten (jurnal Dinamika Hukum,
Vol:12:136) mengatakan politik seringkai mengintervensi pembuatan dan
pelaksanaan hukum, sehingga tidak selalu menjamin kepastian hukum,
penegakkan hak-hak masyarakat atau penjamin keadilan.
Dapat disimpulkan bahwa politik merupakan kegiatan yang berkenaan
dengan proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan yang mengikat untuk
masyarakat umum, artinya bahwa politik ini mengikat dan berlaku untuk seluruh
proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan, dan juga bisa mengintervensi
pembuatan dan pelaksanaan hukum tersebut, akibatnya tidak selalu ada yang
menjamin hukum, tegaknya hak masyarakat atau penjamin keadilan.
Untuk itulah saya membuat judul “Lemahnya Upaya KPU Dalam
Meminimalisir Rendahnya Partisipasi Politik Pada Pemilihan Walikota Medan
tahun 2015” dengan maksud supaya saya dapat melihat dan menelaah bagaimana
Lemahnya upaya KPU dalam meminimalisir rendahnya partisipasi politik yang

6

terjadi pada pemilu tahun 2015. Penulis memilih judul ini dikarenakan judul ini
begitu menarik untuk diteliti apalagi mengenai Lemahnya Upaya KPU dalam
meminimalisir rendahnya partispasi politik di dalam masyarakat apakah sudah ada
kata lancar atau belum, serta bagaimana solusi yang harusnya diberikan oleh KPU
agar jumlah pemilih ditahun depan tidak mengalami penurunan.
B. Identifikasi Masalah
Dengan demikian yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini
adalah:
1. Upaya KPU dalam memberikan sosialisasi politik, pendidikan politik dan
komunikasi politik
2. Bentuk-bentuk sosialisasi politik, pendidikan politik dan komunikasi
politik
3. Hambatan KPU Kota Medan dalam memberikan sosialisasi politik,
pendidikan politik dan komunikasi politik
C. Batasan Masalah
Dengan demikian yang menjadi pembatasan masalah dan fokus masalah
dalam penelitian ini:
”Hambatan KPU Kota Medan dalam memberikan sosalisasi politik,
pendidikan dan komunikasi politik”
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah yang telah diuraikan
diatas, maka penulis dapat merumuskan permasalahan yang akan dibahas dalam
skripsi ini, yaitu:
“Apa saja yang menjadi hambatan KPU Kota Medan dalam memberikan
sosialisasi politik, pendidikan politik dan komunikasi politik?”

7

E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuibagaimana Lemahnya Upaya
KPU dalam meminimalisir rendahnya partisipasi politik pada pemilihan walikota
Medan tahun 2015.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Menambah

pengetahuan

penulis

dalam

mengembangkan

dan

mengaplikasikan teori-teori yang telah diterima selama duduk dibangku
perkuliahan, khususnya tentang Upaya KPU Dalam Meminimalisir
Rendahnya Partisipasi Politik Pada Pemilihan Walikota MedanTahun
2015 yang begitu lemah.
2. Untuk mengetahui apakah KPU sudah melakukan Upaya yang maksimal
dalam Meminimalisir Rendahnya Partisipasi Politik Pada Pemilihan
Walikota Medan Tahun 2015.
3. Penelitian ini diharapkan memberi manfaat kepada penulis menambah
wawasan dan pengetahuan penulis di dalam bidang politik
4. Merupakan salah satu syarat untuk memenuhi ketentuan dalam
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Medan.

8

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan data dan analisis yang peneliti lakukan di hasil penelitian diatas
maka dapat disimpulkan :
1. Bahwa upaya KPU dalam memberikan Sosialisasi Politik, pendidikan dan
komunikasi politik masih lemah:
2. Bentuk-bentuk dari soalisasi politik yang diberikan KPU Kota Medan
seperti membuat spanduk, baliho. Pendidikan Politik seperti memberikan
penyuluhan dan pelatihan kepada masyarakat seputar tata cara mencoblos
pada pemilihan walikota Medan Tahun 2015.Komunikasi Politik seperti
membuat seminar, dan dialog seputar pemilihan walikota Medan tahun
2015.
3. Hambatan yang dilakukan KPU Kota Medan dalam memberikan
sosialisasi politik, pendidikan politik dan komunikasi politik yaitu tempat,
jumlah personil dan juga respon masyarakat yang kurang.

61

B. Saran
Berdasarkan dari data, hasil penelitian dan analisis yang peneliti lakukan maka
peneliti memberikan saran
Kepada KPU Kota Medan:
-

Lebih baik lagi untuk bekerja dan selalu semangat dalam penyambutan
pilkada-pilkada selanjutnya

-

Lebih lagi mengaktifkan masyarakat dalam segala proses sosialisasi,
komunikasi politik dan pendidikan politik.
Kepada masyarakat :

-

Lebih aktif dalam berpartisipasi dalam pemilihan apapun di kota Medan
ini ditahun-tahun mendatang

-

Bersama-sama dengan KPU Kota Medan untuk mensukseskan setiap
pemilihan yang ada di kota Medan ini

-

Menggunakan hak suaranya dengan sebaik-baiknya.
Kepada Akademisi agar kiranya :

-

Bersama-sama dengan KPU Kota Medan dalam mensukseskan setiap
pemilihan yang ada di kota Medan

-

menggunakan hak suaranya ketika memilih

-

memberikan kritik dan saran yang membangun kepada KPU Kota Medan
guna lebih baik lagi kinerja KPU kota Medan pada pemilihan yang akan
datang

62

DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku
Abdulah, R 2007. Pelaksanaan Otonomi Luas dengan Pemilihan Kepala
Daerah Secara Langsung. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Arifin, A 2014. Politik Pencitraan, Pencitraan Politik. Yogyakarta: Graha Ilmu
Arifin, A 2014. Komunikasi Politik Filsafat-Paradigma- Teori-Tujuan-Strategi
dan Manfaat Komunikasi Politik Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu
Atmajaya, F. 2001.Keadilan dan Demokrasi Telaah Filsafat Politik Johh Rawls.
Yogyakarta: Kanisius
Budiardjo, M. 1994. Demokrasi di Indonesia Deokrasi Parlementer dan
Demokrasi Pancasila. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Handoyo, E. 2013. Sosiologi Politik. Yogyakarta: Ombak.
Rahman, A. 2002. Sistem Politik Indonesia. Surabaya: SIC
Riswandi. 2014. Komunikasi Politik. Jakarta: Graha Ilmu
Sitepu, A. 2012. Teori-Teori Politik. Yogyakarta: Graha Ilmu
Suwarno. 2012. Sejarah Politik Indonesia Modern. Yogyakarta: Ombak
Teguh, M. 2005. Metodologi Penelitian Ekonomi. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada
Wibawa, S. 2011. Politik Perumusan Kebijakan Publik. Yogyakarta: Graha
Ilmu.

63

Sumber Jurnal
Andriyus.

2013.

Faktor-faktor

yang

Mempengaruhi

Partisipasi

Politik

Masyarakat Pada Pemilihan Umum Legislatif Tahun 2009 di Kecamatan Singingi
Hilir

Kabupaten

Kuantan

Singing.

Didownload

dari

jurnal

Kajian

Pemerintahan, Vol. 2 No. 2
Djuyandi, Y. 2014. Efektivitas Sosialisasi Politik Pemilihan Umum Legislatif
Tahun 2014 Oleh Komisi Pemilihan Umum. Didownload dari Jurnal
Humaniora. Vol. 5, No. 2
Fahri, M 2008. Peranan Penyelenggaraan Pemilu dalam Pendidikan Pemilih
untuk Mewujudkan Pemilu yang Berkualitas. Didownload dari Jurnal Online
Dinamika. Vol 1, No 2
Kadir, G,A. 2012. Sekapur Sirih Masalah Politik Di Sulawesi Selatan. Vol 1, No
3
Romli, L. 2008. Kecenderungan Pilihan Masyarakat Dalam Pilkada. Didownload
dari Jurnal Politik. Vol 1, No. 1
Soprapto, A, dkk. 2014. Komunikasi Dalam Proses Pendidikan Politik Pemilih
Pemula Dalam Pemilihan Umum 2014 di DIY. Didownload dari Jurnal Ilmu
Komunikasi. Vol. 12, No. 1
Triana, KM. 2014. Studi Deskpritif Disonansi Kognitif Pada Mahasiswa
Terhadap Perilaku Golput Pada Pemilihan Cagub-Cawagub Jawa Timur Periode
2014-2019. Didownload dari Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya.
Vol. 3, No. 1

64

Yustinus dkk. 2014. Perspektif Partisipasi Politik Masyarakat Malang Pada
Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) Kota Malang. Didownload dari Jurnal
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Vol. 3, No. 1
Yusuf, MA. 2010. Peran KPU Dalam Pendidikan Politik. Didownload dari Jurnal
Peran KPU. Vol. 4. No. 1
Haris, M. 2012. Potret Partisipasi Politik NU di Indonesia dalam Lintas Sejarah.
Didowonload dari jurnal Preview Politik. Vol. 2. No. 2
Internet
http://pemkomedan.go.id/news/berita-jumlah-penduduk-medan-2983868jiwa.html. diakses 9 Oktober 11.45
KPU. go. id. 2015. Diakses pada 2 September 2015 . 10.30

Daftar Wawancara
Yenni Chairiah Rambe (Ketua KPU Kota Medan) tanggal 20 Juni 2016 dan
23 Juni 2016
Eddy Suhartono (Anggota KPU Bidang Sosialisasi) tanggal 21 Juni 2016 dan
22 Juni 2016
Agussyah Ramdani Damanik SH (Anggota KPU Bidang Sosialisasi) tanggal
23 Juni 2016
Pandapotan Purba (Anggota KPU Bidang Sosialiasi) tanggal 23 Juni 2016
Karnomen Purba (Kasubag Teknis dan Hupmas) Tanggal 23 Juni 2016
Maskuri Siregar SH (Sekretaris KPU) Tanggal 23 Juni 2016
Dwi Handayani tanggal 21 Juni 2016 (Kasubag Program dan Anggaran) 21
Juni 2016

65

Nazrul Ichsan Nasution (Kasubag Hukum) Tanggal 23 Juni 2016
Sitti Baninaa (Kasubag Umum) Tanggal 23 Juni 2016.

66