EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA PRAKTIKUM TERINTEGRASI BERORIENTASI LESSON STUDY DENGAN MEDIA VIRTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI PADA MATERI HIDROKARBON.

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA PRAKTIKUM
TERINTEGRASI BERORIENTASI LESSON STUDY DENGAN MEDIA
VIRTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA
KELAS XI PADA MATERI HIDROKARBON

Oleh:

Mesjuarni
NIM 4122131009
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2017


i

iii

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA PRAKTIKUM
TERINTEGRASI BERORIENTASI LESSON STUDY DENGAN
MEDIA VIRTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR
KIMIA SISWA KELAS XI PADA
MATERI HIDROKARBON
MESJUARNI (NIM : 4122131009)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa
yang diberikan pengajaran dengan model pembelajaran Inkuiri pada praktikum
terintegrasi berorientasi Lesson Study dengan media virtual lebih tinggi daripada
yang diberikan pengajaran dengan model konvensional pada materi Hidrokarbon
dan untuk mengetahui aspek kognitif manakah yang paling berkembang melalui
penerapan model pembelajaran diatas. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas XI MAN 2 Model Medan yang terdiri dari 8 kelas. Sampel
dalam penelitian ini sebanyak 2 kelas yang diambil secara purposif, 1 kelas

sebagai kelas eksperimen dan 1 kelas sebagai kelas kontrol. Jenis penelitian ini
adalah penelitian quasi eksperimen. Instrumen adalah tes objektif dalam bentuk
pilihan ganda berjumlah 21 soal yang valid dengan tingkat reliabel 0,7834. Kelas
eksperimen diberikan perlakuan dengan model pembelajaran Inkuiri pada
praktikum terintegrasi berorientasi Lesson Study dengan media virtual dan kelas
kontrol diberikan perlakuan dengan model pembelajaran Konvensional. Dari hasil
penelitian diperoleh nilai rata-rata pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol
yaitu 41,62 dan 41,13, sedangkan nilai rata-rata posttest kelas eksperimen dan
kelas kontrol adalah 78,75 dan 64,75. Gain ternormalisasi kimia siswa kelas
eksperimen lebih tinggi daripada hasil belajar kimia kelas kontrol, yaitu 63,83 %
dan 39,99%. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji
prasyarat data yaitu menggunakan uji normalitas data menggunakan uji chi
kuadrat diperoleh pada Gain kelas eksperimen χ2hitung1,6671 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian
disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Inkuiri pada praktikum
terintegrasi berorientasi Lesson Study dengan media virtual lebih tinggi
dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional dan aspek kognitif yang
paling berkembang adalah C2 (pemahaman) 80%.
Kata Kunci : Inkuiri, Lesson Study, Hasil belajar, Hidrokarbon

iv


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Efektivitas Model Pembelajaran Inkuiri Pada Praktikum Terintegrasi
Berorientasi Lesson Study dengan Media Virtual Terhadap Hasil Belajar
Kimia Siswa Pada Materi Hidrokarbon”. Adapun penyusunan skripisi ini
merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada
Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini tentunya penulis tidak terlepas dari bantuan
dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Prof. Dr.
Retno Dwi Suyanti, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan, pengarahan, motivasi dan waktunya kepada penulis sejak
perencanaan penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Pasar Maulim Silitonga, M.S,
Bapak Dr. Marham Sitorus, M.si, dan Bapak Alm. Drs. Rahmat Nauli sebagai
dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran demi perbaikan

skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Dr. Wesly Hutabarat,
M.Sc. selaku dosen Pembimbing Akademik dan seluruh Bapak/Ibu dosen staff
pegawai jurusan kimia yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu
penulis selama perkuliahan.
Ucapan terima kasih kepada guru - guru di sekolah yang telah mendidik
penulis sehingga penulis dapat memperoleh gelar sarjana. Ucapan terima kasih
juga disampaikan

kepada Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Staf Tata

Usaha Guru Kimia (Dra. Jati Setiasih, M.Si) dan siswa/i kelas XI IPA 1 dan XI
IPA 7 MAN 2 Model Medan yang telah banyak membantu penulis selama proses
penelitian berlangsung.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih yang sebanyakbanyaknya kepada orangtua yang selalu menjadi inspirasi dan motivasi, yang

v

mengajarkan banyak hal, pemilik kasih tiada ujung yang berjuang keras dan rela
berkorban dalam mendidik dan menyekolahkan serta mendoakan penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, yakni Ayah tercinta Alm. Saiin dan

Ibunda tersayang Poniem. Terima kasih atas segala yang sudah diberikan kepada
penulis, ini hanya kebahagian kecil yang diberikan penulis untuk saat ini. Semoga
dengan wisuda ini menjadi berkah buat keluarga.

Ucapan terima kasih penulis

kepada Kakak penulis Mesnawati, Meswarni,Mesyani, Mesusanti, Mesiyana,
Abang penulis Meswanto, dan Meswandi serta seluruh keluarga yang sudah
berdoa dan memberikan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan studi di
Unimed.
Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada pemerintah yang sudah memberikan beasiswa berupa beasiswa bidikmisi
yang sangat membantu dan merupakan sumber dana bagi penulis dalam
penyelesaian studi ini.
Penulis sampaikan terima kasih kepada rekan-rekan seperjuangan, yakni
seluruh teman-teman Pendidikan Kimia Reguler A 2012 yang telah banyak
membantu, memotivasi khususnya kepada keluarga penulis di kelas Alfitri
Yatmis, Fauziah Ulfa, Indriati Aulia, Nursaniah Gultom, Rahmadani Lubis,
Rapita Hannum, Ucia Mahya Dewi dan Yuli Wintasari, yang telah membantu
dalam penelitian. Serta teman-teman lain yang tidak dapat disebut namanya satu

persatu.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelamahan baik dari segi isi
susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya
isi skipsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan,
Penulis

Februari 2017

Mesjuarni

vi

DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN


i

RIWAYAT HIDUP

ii

ABSTRAK

iii

KATA PENGANTAR

iv

DAFTAR ISI

vi

DAFTAR GAMBAR


ix

DAFTAR TABEL

x

DAFTAR LAMPIRAN

xi

BAB I PENDAHULUAN

1

1.1. Latar Belakang Masalah

1

1.2. Identifikasi Masalah


5

1.3. Batasan Masalah

5

1.4. Rumusan Masalah

5

1.5. Tujuan Penelitian

6

1.6. Manfaat Penelitian

6

1.7. Defenisi Operasional


7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis

9
9

2.1.1. Pengertian Belajar

9

2.1.2. Hasil Belajar

9

2.1.3. Taksonomi Tujuan Kognitif

10


2.1.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Kimia

12

2.2. Media Pembelajaran

13

2.2.1. Pengertian Media Pembelajaran

13

2.2.2. Pengertian Model Pembelajaran Inkuiri

14

2.2.3. Strategi Pembelajaran Inkuiri

14

vii

2.2.4. Langkah Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Inkuiri
2.3. Lesson Study

16
17

2.3.1. Pengertian Lesson Study

17

2.3.2. Langkah-Langkah Pelaksanaan Lesson Study

21

2.3.3. Tujuan Lesson Study

22

2.3.4. Manfaat Lesson Study

24

2.3.5. Tipe Lesson Study

25

2.3.6. Syarat Pelaksanaan Lesson Study

25

2.4. Media Pembelajaran

27

2.4.1. Praktikum Terintegrasi

27

2.4.2. Media Virtual

28

2.5. Senyawa karbon

29

2.5.1. Menguji keberadaan unsure C, H, dan O

29

2.5.2. Penggolongan Hidrokarbon

30

2.5.3. Senyawa Alifatik

30

2.5.4. Keisomeran

36

2.6. Penelitian-penelitian yang Relevan

38

2.7. Kerangka Konseptual

40

2.8. Hipotesis Penelitian

41

BAB III METODE PENELITIAN

43

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

43

3.2. Populasi dan Sampel

43

3.3. Variabel dan Instrumen Penelitian

44

3.3.1. Variabel Penelitian

44

3.3.2. Instrumen Penelitian

44

3.3.2.1. Validitas Isi

45

3.3.2.2. Validitas Butir Soal

46

3.3.2.3. Reabilitas Soal

49

3.3.2.4. Instrumen non tes

49

3.4. Rancangan Penelitian

49

viii

3.5.Teknik Pengumpulan Data

52

3.6. Teknik Analisis Data

55

3.6.1. Normalitas Data

55

3.6.2. Uji Homogenitas

56

3.6.3. Uji Hipotesis

56

3.6.4. Uji Peningkatan Hasil Belajar (Gain)

58

3.6.5. Aspek Kognitif yang Terkembangkan

58

3.6.6. Analisis Hasil Lesson Study

59

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian

60

4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian

60

4.1.2. Analisis Data Hasil Penelitian

61

4.1.2.1. Peningkatan Hasil Belajar

62

4.1.2.2. Uji Normalitas Data

63

4.1.2.3. Uji Homogenitas Data

64

4.1.2.4. Uji Hipotesis

65

4.1.2.5. Pencapaian Indikator Lesson Study

65

4.1.2.6. Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif

66

4.2. Pembahasan

67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan

73

5.2. Saran

73

DAFTAR PUSTAKA

75

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1. Siklus Pengkajian Pembelajaran dalam
Lesson Study di Indonesia

22

Gambar 2.2 Struktur molekul dan kejenuhan ikatan hydrogen

30

Gambar 3.1. Diagram Alir Desain Penelitian

52

x

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1. Check List Saat Observasi Kelas Lesson Study

20

Tabel 2.2. Perbedaan antara senyawa organic dan senyawa anorganik

32

Tabel 2.3 Stuktur senyawa Alkana

32

Tabel 2.4 Gugus Alkil

33

Tabel 2.5 struktur senyawa Alkena

34

Tabel 2.6 Rumus Molekul senyawa Alkuna

35

Tabel 3.1 Klasifikasi Analisis isi

45

Tabel 3.2 Rincian Perlkuan Metodemengajar yang diberikan

51

Tabel 3.3. Rancangan Penelitian

51

Tabel 3.4. Penolong Untuk Uji Normalitas

57

Tabel 4.1. Hasil Uji Normalitas

63

Tabel 4.2. Hasil Uji Homogenitas

64

Tabel 4.3. Hasil Uji Hipotesis

65

Tabel 4.4. Hasil uji persen pencapaian indikator Lesson Study

65

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1 Silabus Pembelajaran

77

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

80

Lampiran 3 Kisi- Kisi Instrumen Soal Sebelum Validasi

99

Lampiran 4 Instrumen Tes (Sebelum Divalidasi)

110

Lampiran 5 Kunci Jawaban Instrumen Tes Sebelum Validasi

117

Lampiran 6 Kisi- Kisi Instrumen Soal Sesudah Validasi

118

Lampiran 7 Instrumen Tes (Sesudah Validasi)

129

Lampiran 8 Kunci Jawaban Instrumen Tes (Sesudah Validasi)

136

Lempiran 9 Lembar Kerja Siswa (LKS)

137

Lampiran 10 Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa (LKS)

143

Lampiran 11 Media Virtual

144

Lampiran 12a Perhitungan Validitas Isi Instrumen Tes Expert Judgement

147

Lampiran 12b Perhitungan Validitas Butir Tes

149

Lampiran 13 Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes

152

Lampiran 14 Perhitungan Uji Daya Beda

155

Lampiran 15 Perhitungan Distruktor

158

Lampiran 16 Perhitungan Reliabilitas Tes

161

Lampiran 17 Deskripsi Data Penelitian Hasil Belajar

165

Lampiran 18 Standar Deviasi Dan Varians Nilai Pretest dan Postest

169

Lampiran 19 Uji Normalitas Data

170

Lampiran 20 Uji Homogenitas

174

Lampiran 21 Data Peningkatan Hasil Belajar (Gain) Kelas Eksperimen Dan
Kelas Kontrol

176

Lampiran 22 Uji Normalitas Data Gain Eksperimen Dan Kontrol

179

Lampiran 23 Uji Homogenitas Data Gain Eksperimen Dan Kontrol

181

Lampiran 24 Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar

182

Lampiran 25 Pengujian Hipotesis

183

Lampiran 26 Gain Ranah Kognitif

185

xii

Lampiran 27 Check List Saat Observasi Kelas

187
2

Lampiran 28 Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (X )

205

Lampiran 29 Tabel Kritis Distribusi F

206

Lampiran 30Tabel Nilai – Nilai Dalam Distribusi-t (Tabel T)

207

Lampiran 31 Tabel Nilai – Nilai r-Product Moment

208

Lampiran 32 Dokumentasi penelitian

209

Lampiran 33 Surat

214

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pembelajaran yang dapat
memberdayakan potensi peserta didik seperti pembedayaan berpikir belum
dilaksanakan secara maksimal sehingga proses pembelajaran menjadi kurang
bermakna.
Pada pelaksanaan pembelajaran pada umumnya, pembelajaran di dalam
kelas pada beberapa sekolah masih menggunakan metode pembelajaran
konvensional yang mana guru masih mendominasi dengan kegiatan ceramah.
Apabila hal ini dilakukan secara terus menerus maka kondisi pembelajaran di
dalam kelas tidak dapat berkembang, peserta didik lebih cenderung pasif di kelas
dalam menerima pelajaran, lebih banyak diam, mendengar, mencatat, menghafal,
bahkan peserta didik dapat merasa bosan dan akhirnya tidak bersungguh-sungguh
mengikuti

proses

pembelajaran.

Penerapan

pola

pembelajaran

tersebut

menyebabkan peserta didik mengikuti pelajaran bukan karena minat, tetapi karena
terpaksa. Kondisi seperti ini dapat berdampak kepada kemandirian peserta didik
dalam belajar
berlangsung

kurang terlatih dan kurang berkembang. Proses pembelajaran
secara

kaku

sehingga

kurang

mendukung

pengembangan

pengetahuan dan penguasaan konsep, sikap, moral, dan pemberdayaan berpikir.
Dampak pola pembelajaran seperti ini akan tampak setelah siswa mengikuti ujian
tengah semester atau ujian akhir yang kemudian peserta didik memperoleh skor
atau nilai rendah.
Seharusnya pembelajaran di dalam kelas sudah harus diarahkan untuk
membentuk siswa menjadi manusia yang mandiri dalam menyelesaikan berbagai

1

2

permasalahan yang dijumpainya ketika dia dihadapkan pada permasalahan di
kehidupan nyata. Banyaknya model pembelajaran pada metode kooperatif dapat
menjadi salah satu pilihan seorang pendidik untuk mengurangi dominasi
pembelajaran di dalam kelas. Siswa sudah harus aktif untuk mengaplikasikan
antara materi yang ada dengan permasalahan yang akan dihadapi dalam dunia
nyata.
Dalam hal ini, pemilihan model pembelajaran yang tepat perlu
dipertimbangkan dalam proses pembelajaran karena model pembelajaran
berpengaruh dalam penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran yang
diajarkan, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa (Hamzah, 2011). Oleh
karena itu, guru sepatutnya mampu mencari model yang dipandang dapat
membelajarkan peserta didik (siswa) melalui proses pengajaran yang dilaksanakan
agar pengajaran dapat tercapai dan hasil belajar diharapkan dapat lebih
ditingkatkan.
Model pembelajaran Inkuiri merupakan salah satu proses pembelajaran
yang dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempelajari cara
menemukan fakta, konsep, dan prinsip melalui keterampilan proses sains yang
mereka miliki. Keterampilan proses sains melibatkan keterampilan-keterampilan
kognitif atau intelektual (learning competence), manual (procedural competence),
sosial (social competence) serta komunikasi (communicative competence).
Kemampuan-kemampuan yang dikembangkan dalam keterampilan proses sains
yaitu mengamati (observasi), mengelompokkan (klasifikasi), menafsirkan
(interpretasi), meramalkan (prediksi), mengajukan pertanyaan, berhipotesis,
merencanakan percobaan, menggunakan alat/ bahan, menerapkan konsep dan
berkomunikasi (Arifin, dkk. 2015).
Hasil-hasil penelitian tentang keefektifan model pembelajaran inkuiri pada
praktikum terintegrasi antara lain yang dilakukan oleh Nashrullah, dkk. (2015)
Hasil penelitian diperoleh rata-rata nilai posttest kelas eksperimen 76,868 dan
kelas kontrol 69,434. Dengan derajat kebebasan sebesar 78 dan taraf signifikansi
5%, yang berarti ada perbedaan hasil belajar kognitif kelas eksperimen dengan
kontrol. Hasil analisis data tersebut dinyatakan layak, efektif, praktis dan

3

mendapat respon positif dari penggunanya sehingga dapat diterapkan dalam
pembelajaran kimia.
Menurut Sudrajat, lesson study merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan proses dan hasil pembelajaran yang dilaksanakan secara kolaboratif
dan berkelanjutan oleh sekelompok guru. Melalui tiga tahapan yang ada dalam
lesson study, yaitu perencanaan (plan), pelaksanaan (do) dan refleksi (see), guru
yang berkolaborasi dalam penyusunan rencana pembelajaran dapat saling bertukar
pikiran untuk mendapatkan solusi untuk permasalahan yang dihadapi. Lesson
study merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru dengan saling bekerjasama merencanakan kegiatan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang
dilakukan guru terhadap aktivitas belajar siswa, serta akan menjadikan guru yang
profesional dengan desain pelaksanaan yang baik. Tiga bagian utama dari lesson
study adalah bagian pertama, yaitu identifikasi tema penelitian (research theme),
bagian kedua pelaksanaan sejumlah research lesson yang akan mengeksplorasi
research theme, dan bagian ketiga adalah refleksi proses pelaksanaan lesson study
(Rahayu, dkk. 2012).
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan pengkolaborasian
model pembelajaran berbasis lesson study yang dilakukan oleh Arsy, dkk (2014)
yaitu pengkolaborasian pembelajaran IPA berbasis inkuiri dengan PBL yaitu
dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik pada semua aspek. Hasil
belajar peserta didik juga mengalami peningkatan pada ranah kognitif pada tes 1
jumlah peserta didik yang tuntas adalah 15 dari 29 peserta didik tingkat
ketuntasan sebesar 51%, hasil tersebut meningkat pada hasil tes 2 dimana terdapat
24 dari 29 peserta didik dinyatakan tuntas sehingga tingkat ketuntasan dapat
ditingkatkan menjadi 82%, Hasil belajar afektif peserta didik tetap pada kriteria
baik dari siklus II hingga siklus IV, kemudian dapat ditingkatkan menjadi kriteria
sangat baik pada siklus V. Hasil belajar psikomotor mengalami peningkatan pada
siklus II ke siklus IV dari kriteria baik menjadi sangat baik. Pengkolaborasian
pembelajaran IPA terpadu dengan PBL mendapatkan respon positif yaitu dapat
meningkatkan keterampilan kerja ilmiah siswa dan hasil belajar siswa secara
efektif.

4

Model pembelajaran inkuiri ini diharapkan dapat mempermudah siswa
dalam memahami materi pelajaran. Sehingga siswa dapat mencapai pemahaman
yang kompeten, membantu siswa untuk memiliki kemampuan memandang
sesuatu secara intregatif. Dengan adanya pengkolaborasian ini guru dapat melatih
siswa untuk bersikap objektif, jujur, terbuka dan teliti, hal ini tentu membutuhkan
lembar kerja yang dapat menciptakan berbagai karakter ilmiah siswa. Karakter
ilmiah ini akan dapat dibentuk melalui pembelajaran yang memadukan antara
teori dengan kegiatan kegiatan penemuan (inkuiri) menggunakan petunjuk
tertentu (Lembar Kerja).
Praktikum terintegrasi merupakan suatu proses pembelajaran yang
dilakukan dengan kegiatan praktikum yang dilakukan secara bersamaan pada saat
materi diajarkan. Tujuan praktikum terintegrasi adalah untuk menambah
pemahaman dan memberikan pengalaman secara langsung kepada peserta didik
terhadap materi pelajaran yang telah disampaikan, sehingga peserta didik dapat
benar-benar memahami materi yang telah disampaikan oleh guru serta dapat
menambah kemampuan peserta didik dalam menggunakan alat-alat laboratorium
kimia.
Penelitian dilakukan oleh Anisah, dkk (2013) menunjukkan bahwa 92%
siswa mengoperasikan aplikasi kimia virtual dan pada siklus terakhir dari aspek
yang diobservasi diperoleh rata-rata 83%. pengaruh penggunaan laboratorium
virtual dan laboratorium riil terhadap prestasi belajar pada materi laju reaksi,
penggunaan laboratorium virtual dengan nilai rata-rata 61,2 lebih efektif dari
laboratorium riil dengan nilai rata-rata 53,5. Aplikasi laboratorium virtual
membawa efek positif pada prestasi dan sikap siswa.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Efektivitas Model Pembelajaran Inkuiri Pada
Praktikum Terintegrasi Berorientasi Lesson Study dengan Media Virtual
Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI Pada Materi Hidrokarbon”.

5

1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas maka identifikasi
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Kurangnya minat belajar siswa terhadap pelajaran kimia.
2. Siswa tidak dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari
dengan kehidupan sehari-hari.
3. Penggunaan model pembelajaran yang kurang variatif sehingga kurang
memaksimalkan pengetahuan siswa yang disampaikan oleh guru.
4. Kurangnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran sehingga hanya
berpusat pada guru saja.
5. Perlunya penyelenggaraan pembelajaran yang mampu menghasilkan
peserta didik yang berkualitas, berkompeten, dan kompetitif atau berdaya
saing, khususnya pembelajaran kimia.

1.3 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
Model pembelajaran yang digunakan adalah Inkuiri pada praktikum
terintegrasi berorientasi Lesson Study dengan media Virtual. Dan materi yang
dijadikan bahan dalam penelitian ini dibatasi pada Hidrokarbon. Adapun
penelitian ini dilaksanakan di kelas XI semester genap MAN 2 MODEL MEDAN
dengan ranah kognitif yang ingin dilihat berkembang berdasarkan taksonomi
Bloom yaitu hanya C1, C2, C3 dan C4.

1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:
1.

Apakah hasil belajar siswa yang diberikan pengajaran dengan model
pembelajaran Inkuiri pada praktikum terintegrasi berorientasi Lesson Study
dengan media virtual lebih tinggi daripada yang diberikan pengajaran
dengan model konvensional pada materi Hidrokarbon?

6

2.

Aspek kognitif manakah yang paling berkembang melalui penerapan
model pembelajaran Inkuiri pada praktikum terintegrasi berorientasi
Lesson Study dengan media virtual pada materi Hidrokarbon?

1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang akan dicapai
dalam penelitian ini adalah:
1.

Untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa yang diberikan pengajaran
dengan

model

pembelajaran

Inkuiri

pada

praktikum

terintegrasi

berorientasi Lesson Study dengan media virtual lebih tinggi daripada yang
diberikan

pengajaran

dengan

model

konvensional

pada

materi

Hidrokarbon.
2.

Untuk mengetahui Aspek kognitif manakah yang paling berkembang
melalui penerapan model pembelajaran Inkuiri pada praktikum terintegrasi
berorientasi Lesson Study dengan media virtual pada materi Hidrokarbon.

1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Bagi Guru,
Sebagai sumber informasi dalam menentukan strategi pembelajaran kimia
yang tepat agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Selain itu
juga dapat menjadi pertimbangan guru dalam membimbing peserta didik
mempelajari kimia.
2. Bagi Peserta didik,
Sebagai pengalaman nyata dan pendalaman pengetahuan tentang materi
pelajaran kimia, sehingga dapat membantu mempermudah peserta didik
dalam memahami materi kimia dan juga mengetahui kelebihan dan
kekurangan dari metode praktikum, baik yang terintegrasi maupun yang
terpisah dalam mempelajari kimia.

7

3. Bagi Peneliti,
Sebagai tambahan wawasan dan memberikan pengalaman empiris, sehingga
dapat digunakan sebagai modal awal untuk melakukan penelitian selanjutnya.
4. Bagi Sekolah,
Sebagai masukan atau alternatif pembelajaran yang dapat memajukan kualitas
pendidikan di sekolah.

1.7 Definisi Operasional
1. Model pembelajaran Inkuiri
Pembelajaran inkuiri merupakan model pembelajaran yang berusaha
mengembangkan cara berfikir secara ilmiah. Model pembelajaran ini lebih
memberikan ruang bagi peserta didik untuk lebih banyak belajar sendiri,
mengeksplorasi sendiri sekreatif mungkin dalam memecahkan masalah.
Siswa diharapkan mampu mengidentifikasi konsep-konsep kimia, bentuk
perkembangan, dan menulis penjelasan dan data berdasarkan metode inkuiri
yang digunakan dalam pembelajaran (Nashrullah, dkk. 2015).
2. Praktikum terintegrasi
Praktikum terintegrasi merupakan suatu model pembelajaran di mana proses
pembelajaran yang dilakukan ditunjang dengan kegiatan praktikum. Tujuan
praktikum terintegrasi adalah untuk menambah pemahaman dan memberikan
pengalaman secara langsung kepada peserta didik terhadap materi pelajaran
yang telah disampaikan, sehingga peserta didik dapat benar-benar memahami
materi yang telah disampaikan oleh guru serta dapat menambah kemampuan
peserta didik dalam menggunakan alat-alat laboratorium kimia. Praktikum
terintegrasi adalah praktikum yang dilaksanakan bersamaan dengan
penyampaian materi pelajaran kimia (Chulafa, 2010).
3. Lesson study
Lesson study merupakan suatu model pembinaan profesi pendidik melalui
pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berdasarkan
pada prinsip-prinsip kolegalitas oleh sekelompok guru untuk membangun
sebuah komunitas belajar (learning community). Lesson Study bukan

8

merupakan suatu strategi ataupun model pembelajaran, tetapi kegiatan lesson
study dapat menerapkan berbagai strategi dan model pembelajaran yang dapat
disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta permasalahan yang dihadapi
guru pada setiap proses pembelajaran lesson study yang terdiri atas tiga tahap
yaitu perencanaan (Plan), pelaksanaan (Do), dan refleksi (See) (Elvinawati,
dkk. 2012).
4. Media virtual
Media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung
materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk
belajar. Media Virtual merupakan model baru berbasis komputer belajar yang
menyediakan siswa dengan visi ilmiah lebih luas secara individual. virtual
memungkinkan siswa untuk mensimulasikan percobaan yang mungkin
memerlukan biaya mahal atau berbahaya. merupakan penerapan teknologi
baru untuk metodologi pembelajaran aktif, dalam rangka untuk meningkatkan
baik belajar mandiri maupun pemahaman siswa (Anisah, dkk. 2013).
5. Hasil belajar
Hasil belajar kimia adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah ia menerima pengalaman belajar kimia baik dari segi kognitif, afektif,
dan psikomotorik. Hasil belajar secara umum dapat dikateorikan menjadi tiga
indikator, yaitu (1) efektifitas pembelajaran, yang biasanya diukur tingkat
keberhasilan (prestasi) siswa dari sudut; (2) efisien pembelajaran, yang
biasanya diukur dari waktu belajar dan biaya pembelajaran; dan (3) daya tarik
pembelajaran yang selalu diukur dari keinginan belajar siswa secara terusmenerus (Sugiharti, 2014).

73

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh kesimpulan
sebagai berikut:
1. Peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran
Inkuiri pada praktikum terintegrasi berorientasi Lesson Study dengan media
virtual lebih tinggi dibandingkan oleh siswa yang dibelajarkan dengan
pembelajaran Konvensional.
2. Ranah kognitif yang paling berkembang dengan model pembelajaran Inkuiri
pada praktikum terintegrasi berorientasi Lesson Study dengan media virtual
adalah ranah kognitif pemahaman (C2).

5.2. Saran
1.

Bagi guru dan calon guru, diharapkan dapat menerapkan model pembelajaran
Inkuiri pada praktikum terintegrasi berorientasi Lesson Study dengan media
virtual dalam upaya meningkatkan hasil belajar kimia siswa dan dalam
pencapaian dari delapan indikator Lesson Study yang belum tercapai di dalam
penelitian ini.

2.

Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut
disarankan melakukan penelitian dengan model yang sama dengan pokok
bahasan yang berbeda khususnya pokok bahasan yang penerapannya banyak
dijumpai dikehidupan sehari-hari yang membutuhkan praktikum agar dapat
dijadikan perbandingan dalam meningkatkan mutu pendidikan khususnya
pada mata pelajaran kimia.

3.

Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan model
yang sama diharapkaan dapat mengorganisasikan pembelajarannya dengan
sebaik-baiknya sesuai alokasi waktu sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai seluruhnya.

73

74

DAFTAR PUSTAKA
Akhmad Sudrajat, “Lesson Study Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil
Pembelajaran”, hlm. 2, dalam http://ideguru. wordpress.com/2010/04/09/
lesson-study-untuk-meningkatkan-prosesdan-hasil-pembelajaran/, diunduh
tanggal 22 Desember 2015
Anisah, E; Mantini, S dan Subroto, T., (2013), Keefektifan Virtual Laboratory
Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Larutan Penyangga Dan Hidrolisis,
Chemistry In Education 2(1): 1-6.
Anonim., (2001), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group
Investigation Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Produktif Multimedia
Siswa Kelas X SMKN 1 Cerme Gresik,FKIP UNRAM.
Arifin, U.F; Hadisaputro, S dan Susilaningsih, E., (2015), Pengembangan Lembar
Kerja Praktikum Siswa Terintegrasi Guided Inquiry Untuk Keterampilan
Proses Sains, Chemistry In Education 4(1): 1-7.
Arikunto, S., (2012), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2, Bumi Aksara,
Jakarta.
Arsy, D,W., Syamsuri, I., dan Bilqis., (2013), Kajian Implementasi Lesson Study
Pada Pengembangan IPA Berbasis Inkuiri dan PBL Kelas VII SMP untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar, Hasil Belajar Peserta Didik dan
Keprofesionalan Guru, Laporan Hasil Penelitian, Universitas Negeri
Malang.
Chulafa, C. (2010), Pengaruh Pelaksanaan Praktikum Kimia Secara Terintegrasi
Terhadap Sikap Ilmiah Dan Prestasi Belajar Peserta Didik, Jurusan Kimia,
Fakultas Sains Dan Teknologi Uin Sunan Kalijaga, Skripsi, Yogyakarta.
Elvianawati; Sumpono dan Amir, H., (2012), Lesson Study Pada Mata Kuliah
Kimia Sekolah I Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran Dan
Pembangunan Karakter (Charakter Building), Jurnal Exacta 10(2): 1-4.
Halimah, 2012, Implementasi Inkuiri Berbasis Lesson Study Untuk Meningkatkan
Motivasi Belajar Dan Hasil Belajar Kognitif Siswa. UNP : Padang.
Hamzah, B., (2011), Model Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta.

75

Kusnaidi; Masykuri, M dan Mulyani, S., (2013), pembelajaran kimia dengan PB
menggunakan Laboratorium Real dan Virtual Ditinjau dari Kemampuan
Matematika dan Kemampuan Berpikir Abstrak Siswa, Jurnal Inkuiri 2 (2):
163-172.
Nassrullah, A; hadisaputro, S dan Sumarti, S.S., (2015), Keefektifan Metode
Praktikum Berbasis Inquiry Pada Pemahaman Konsep Dan Keterampilan
Proses Sains, Chemistry In Education 4(2): 1-7.
Purwanti, M., (2014), Analisis Butir Soal Ujian Akhir mata Pelajaran Akuntansi
Keuangan Menggunakan Microsoft Office Excel 2010, Jurnal Pendidikan
Akuntansi Indonesia, Vol. XII : 81-94
Qorri’ah,(2011), Penggunaan Metode Guided Discovery Learning Untuk
Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Pada Pokok Bahasan Bangun
Ruang Sisi Lengkung, Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Rahayu, A.D., (2014), Kurikulum Terbaru Bahas Tuntas 1001 Soal Kimia SMA
Kelas X, XI, Dan XII, Pustaka Wiyatama, Yoyakarta.
Rahayu, P; mulyani, S dan Miswadi, S.S., (2012), Pengembangan Pembelajaran
Problem Base Melalui Lesson Study, Jurnal Pendidikan IPA Indonesia
1(1): 1-8.
Shimone, (2013), Reformasi Sekolah Berpusat Pembelajaran, Seminar presentasi
hasil studi pendidikan karir SMP November 2013.
Silitonga, P. M., (2011), Statistik, FMIPA UNIMED, Medan.
Silitonga, P.M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA, Universitas
Negeri Medan, Medan
Sudjana, (2001), Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.
Sudjana,.N, (2004), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit Remaja
Rosda Karya, Bandung
Sudrajat, A., (2013), Pengembangan Perangkan Asesmen Kompetensi Praktikum
Kimia Analitik Dasar Berbasis Task With Student Direction (TWSD) Bagi
Mahasiswa Calon Guru, Disertasi, UPI, Bandung
Sugiharti, G., (2014), Evaluasi Dan Penilaian Hasil Belajar, UNIMED Press,
Medan.

76

Sukardi, (2009), Metode Penelitian Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Suyanti, R.D., (2010), Strategi Pembelajaran Kimia Edisi pertama, Graha Ilmu,
Yogyakarta.

ii

RIWAYAT HIDUP

Mesjuarni dilahirkan di Bukit Maraja Kecamatan Gunung Malela
Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara pada tanggal 19 Januari 1995.
Ibu bernama Poniem dan ayah bernama Saiin, merupakan anak kedelapan dari
delapan bersaudara. Pada tahun 2000, penulis masuk SD Negeri 095137 Bahkapul
Kota Pematang Siantar, dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, Penulis
melanjutkan sekolah di MTSs Al-Khairiyah, dan lulus pada tahun 2009. Pada
tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah di MAN Pematang Bandar, dan lulus
pada tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis diterima di Universitas Negeri Medan
di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam pada prodi Pendidikan
Kimia melalui Jalur Undangan Bidikmisi.

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS LESSON STUDY DENGAN MEDIA POWERPOINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI IKATAN KIMIA.

0 2 24

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS LESSON STUDY TERINTEGRASI PRAKTIKUM TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TERMOKIMIA.

0 2 22

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERINTEGRASI MEDIA PADA HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SISWA DALAM MATERI STRUKTUR ATOM.

0 3 22

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBASIS LESSON STUDY MENGGUNAKAN MEDIA ISIS DRAW TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI HIDROKARBON.

0 2 25

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF BERBASIS LESSON STUDY DENGAN MEDIA LKS TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM.

0 3 21

PENGARUH MEDIA WEB PADA PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DIKOMBINASIKAN DENGAN LESSON STUDY TERHADAP BERPIKIR KREATIF DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LAJU REAKSI.

0 3 25

PENGARUH PROJECT BASED LEARNING BERORIENTASI LESSON STUDY TERHADAP KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TERMOKIMIA DI SMA KELAS XI.

0 2 24

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBASIS LESSON STUDY DENGAN MEDIA WORD SQUARE TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM KOLOID.

0 2 24

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS LESSON STUDY MENGGUNAKAN MEDIA ISIS DRAW TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI HIDROKARBON.

0 4 25

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KERJA TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI HIDROKARBON.

0 9 12