commit to user
3
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana menyajikan cerita di dalam sebuah film pendek yang nantinya mampu membuat penonton terhibur dan bisa mengambil contoh positif
dari cerita yang dihadirkan dalam film. 2. Bagaimana menentukan dan memilih media promosi yang tepat untuk film
tersebut.
C. Tujuan Perancangan
1. Menyajikan cerita yang bertema motivasi yang mampu menjadi contoh atau cermin remaja saat ini dalam berperilaku.
2. Menentukan dan memilih media promosi yang tepat untuk film tersebut secara efektif.
commit to user
BAB II IDENTIFIKASI DATA
A. Data produk
Di Indonesia film independen berkembang sejak kemunculan film
Kuldesa k
karya beberapa sutradara muda Indonesia. Sejak saat itu film independen yang biasanya berdurasi pendek film pendek menjadi
a lterna tive
pilihan para
filmmaker
amatir, karena keunggulan film-film independen dibuat dengan biaya yang relatif sedikit jika dibandingkan dengan film layar lebar. Film
independen juga tidak memberi batasan ide kreatifitas sehingga para pembuat film independen dapat berekspresi lebih luas. Sebetulnya film pendek tidaklah kalah
dengan film-film yang diputar di bioskop, karena di dalam film pendek mampu menyampaikan semua unsur film walaupun dengan durasi yang singkat.
Film pendek biasanya hanya berdurasi antara 5-20 menit atau kurang dari satu jam, karena itu film pendek biasanya cepat dimengerti pesan ceritanya. Film
pendek biasanya sangat bervariasi karena tidak ada batasan dalam pembuatan film.
Dalam kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan sebuah karya film pendek yang bertemakan pesan moral, yaitu bagaimana membangun motivasi
generasi muda setelah mengalami kegagalan. Disini dikisahkan seorang anak muda pemalas yang mengalami kegagalan dalam perkuliahan, percintaan dan
keluarga. Klimaks cerita ini adalah ketika ibu Indra tokoh utama tersebut
4
commit to user
5
meninggal dunia. Hal itulah yang membuatnya berubah, Indra tersadar akan kesalahannya. Dari kutipan cerita di atas penulis mengangkat film pendek ini
dengan judul “Masih Ada Mimpi”, yang artinya masih ada harapan untuk meraih keberhasilan.
Film ini akan dijadikan sebagai karya dan proyek sosial yang menyajikan pesan motivasi untuk generasi muda saat ini. Pesan yang terkandung mengajak
pemirsa untuk selalu bersemangat dalam menghadapi masalah apapun, tidak ada kata terlambat jika mau berusaha, selain itu rasa kehilangan akan terasa ketika
seseorang yang kita sayangi telah tiada. Film pendek ini kira-kira berdurasi antara 10 sampai 15 menit, dengan
setting
lingkungan keseharian tokoh utama, yaitu lingkungan kampus dan kos-kosan. Alur cerita yang dibangun bertema motivasi
dengan sifat fiksi naratif.
B.
Target Audience
Sebuah produksi pastinya memiliki target atau tujuan. Dalam kasus ini yang menjadi produk adalah film pendek ini sendiri. Film pendek “Masih Ada
Mimpi” memiliki sebuah cakupan target yang cukup luas, karena
genre
tentang motivasi ini mudah dimengerti oleh penonton dan mampu membawa perasaan
penonton hanyut mengikuti alur cerita. Selain sebagai karya Tugas Akhir, film ini akan diikutsertakan pada festival film independen yang ada. Tujuan lain
pembuatan film ini adalah sebagai media penyampaian pesan moral atau sosial kepada masyarakat tentang semangat dan motivasi dalam menghadapi kegagalan.
commit to user
6
Target
Audience
film “Masih Ada Mimpi” dapat diuraikan berdasarkan segmentasinya, antara lain :
1. Geografis
Yang menjadi target primer dalam film “Masih Ada Mimpi” wilayah Karesidenan Surakarta dan sekitarnya.
2. Demografi
Target
Audience
dalam film ini dapat dikelompokkan pada beberapa variabel berikut :
a. Umur
: Usia 17-25 tahun b.
Jenis Kelamin : Laki-laki dan perempuan c.
Pendidikan : SMA sampai Perguruan tinggi
d. Agama
: Semua agama 3.
Psikografi a. Masyarakat yang ingin menyaksikan film alternatif selain film
Hollywood komersial. b. Masyarakat yang ingin melihat film sebagai hiburan
c. Masyarakat luas yang bosan dengan sinetron di televisi Indonesia.
commit to user
7
C. Komparasi