DIDIK DWI HARYANTO C9508025

(1)

PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR

AUDIO VISUAL DALAM FILM PENDEK DENGAN JUDUL

“MASIH ADA MIMPI”

Diajukan untuk Menempuh Ujian Tugas Akhir

Guna Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Diploma III Desain Komunikasi Visual Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Oleh :

DIDIK DWI HARYANTO C9508025


(2)

commit to user

PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR

AUDIO VISUAL DALAM FILM PENDEK DENGAN JUDUL

“MASIH ADA MIMPI”

Diajukan untuk Menempuh Ujian Tugas Akhir

Guna Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Diploma III Desain Komunikasi Visual Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Oleh :

DIDIK DWI HARYANTO C9508025

PROGRAM STUDI D3 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2013


(3)

LEMBAR PERSETUJUAN

Konsep Karya Tugas Akhir dengan Judul

AUDIO VISUAL DALAM FILM PENDEK DENGAN JUDUL

“MASIH ADA MIMPI”

Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan penguji

Pembimbing Tugas Akhir I Pembimbing Tugas Akhir II

Deny Tri Ardianto, S.Sn, Dipl. Art Arief Iman Santoso, S.Sn

NIP. 197905212002121002 NIP. 197903272005011002

Mengetahui, Koordinator Tugas Akhir

Drs. Ahmad Adib, M.Hum, Ph.D NIP. 196207081992031001


(4)

commit to user

PENGESAHAN

Pengantar Karya Tugas Akhir

Telah diterima dan disetujui oleh Panitia Tugas Akhir Pada tanggal 1 Januari 2013

Panitia Penguji Ketua Sidang Tugas Akhir

Drs. Ahmad Adib, M.Hum, Ph.D (……….) NIP. 196207081992031001

Sekretaris Sidang Tugas Akhir

Hermansyah Muttaqin, S.Sn, M.Sn (……….) NIP. 197111152006041001

Pembimbing Tugas Akhir I

Deny Tri Ardianto, S.Sn, Dipl. Art (……….) NIP. 197905212002121002

Pembimbing Tugas Akhir II

Arief Iman Santoso, S.Sn (……….) NIP. 197903272005011002

Mengetahui Ketua Program

Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa DIII Desain Komunikasi Visual

Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D Drs. Ahmad Adib, M.Hum, Ph.D NIP. 196003281986011001 NIP. 196207081992031001


(5)

(6)

commit to user

PERSEMBAHAN

Ayah bunda tercinta, motivator terbesar dalam hidupku yang tidak pernah jemu mendo’akan dan menyayangiku, atas semua pengorbanan dan kesabaran mengantarku sampai kini. Tak pernah cukup ananda membalas cinta ayah

bunda padaku.


(7)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kemudahan dan melimpahkan hikmah-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “MASIH ADA MIMPI”.

Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi persyaratan guna mencapai gelar Ahli Madya dalam Program Studi DIII Desain Komunikasi Visual, Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Selesainya Tugas Akhir ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan secara moril maupun materil dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret.

2. Drs. Ahmad Adib, M.Hum, Ph.D, selaku Ketua Program Studi DIII Desain Komunikasi Visual dan selaku Ketua Sidang Tugas Akhir.

3. Hermansyah Muttaqin, S.Sn, M.Sn selaku Sekretaris Sidang Tugas Akhir. 4. Deny Tri Ardianto, S.Sn, Dipl. Art, selaku Pembimbing I Tugas Akhir. 5. Arief Iman Santoso, S.Sn, selaku Pembimbing II Tugas Akhir.

6. Seluruh Dosen DIII Desain Komunikasi Visual yang telah memberikan bimbingan selama perkuliahan.


(8)

commit to user

vii

Penulis menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan penulisan Tugas Akhir ini. Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya. Atas perhatian dan kerjasamanya penulis ucapkan terima kasih.

Surakarta, 1 Februari 2013


(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan ... 3

BAB II IDENTIFIKASI DATA ... 4

A. Data Produk ... 4

B. Target ... 5

C. Komparasi ... 7

1. Film Pendek Gadis Di Ruang Tunggu ... 7


(10)

commit to user

b. Treatment ... 13

c. Skenario ... 17

BAB III KONSEP PERANCANGAN ... 24

A. Pembuatan Film Pendek “Masih Ada Mimpi” ... 24

1. Konsep Film ... 24

2. Story Line ... 25

3. Proses pembuatan Film Pendek ... 27

4. Struktur Kerja ... 31

B. Bentuk dan Format Film ... 36

C. Promosi ... 37

1. Distribusi Produksi ... 37

2. Konsep Promosi ... 37

3. Konsep Visual Verbal dan Non Verbal ... 37

4. Media Promosi Pendukung ... 41

BAB IV VISUALISASI KARYA ... 44

A. Karya Utama ... 44

B. Media Pendukung ... 59

BAB V PENUTUP ... 67

A. Kesimpulan ... 67

B. Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR


(11)

Gambar 1 Potongan-potongan adegan film “Gadis di Ruang Tunggu” ... 9

Gambar 2 Potongan-potongan adegan film “Aku Ingin Kamu” ... 10

Gambar 3 Story Board ... 45

Gambar 4Sticker DVD ... 59

Gambar 5Cover DVD ... 60

Gambar 6 Poster ... 61

Gambar 7Ba nner ... 62

Gambar 8 Sticker ... 63

Gambar 9 Kaos ... 64

Gambar 10Mug ... 65


(12)

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Gambar bergerak pertama kali muncul di Stanford University oleh Eadweard Muybridge dengan membuat 16 gambar kuda yang berlari. Dari 16 gambar itu dirangkai secara berurutan yang menghasilkan gambar bergerak. Pada tahun 1888 barulah muncul film pertama di dunia dengan nama Roundha y Ga rden

Scene yang di sutradarai oleh Louis Le Prince yang berasal dari Perancis. Film ini

menggambarkan sejumlah anggota keluarga Le Prince sedang berjalan-jalan di taman. Setahun kemudian (1889), Amerika barulah memproduksi film yang berjudul Monkeyshines (Rabu 8/10/2012 www.fakhrorazi-feb08.web.unair.ac.id).

Di Indonesia sendiri industri perfilman pernah mengalami puncak kejayaannya pada tahun 1980-an, dimana ketika film-film Indonesia merajai bioskop-bioskop Indonesia. Film-film yang terkenal saat itu, Ca ta ta n si Boy, Blok M, Pera wa n

Desa, Ha rmonika ku, Perempuan da lam Pa sunga n dan masih banyak lagi. Tetapi

pada tahun 90-an industri perfilman di Indonesia semakin terpuruk dan film-film yang beredar di pasaran hampir semua bertemakan khusus dewasa. Kini perfilman Indonesia mulai bangkit kembali, cerita yang diangkat juga cukup bervariasi, meski film-film horor masih mendominasi.

Selain film-film komersial yang beredar di bioskop atau televisi ada juga film-film non komersial di jalur independen atau film indie yang biasanya masuk dalam kategori film pendek. Ada beberapa jenis film pendek yang ada di Indonesia diantaranya film pendek eksperimental, komersial, layanan masyarakat,


(13)

dan dokumenter.Film pendek adalah film yang paling disukai oleh pembuat film independen, karena film pendek bisa dibuat dengan biaya relatif lebih murah, tidak ada pembatasan ekspresi, selain itu film pendek juga mudah dimengerti alur ceritanya.

Penulis sengaja mengangkat film pendek bertema sosial dan menceritakan sebuah realita hidup yang terjadi dalam keseharian mahasiswa. Dalam film ini terjadi perjuangan untuk mencapai masa depan. Tokoh utama yang memiliki sifat malas, selalu berfikir singkat dan tidak mau menghiraukan akibatnya yang pada akhirnya akan menuai penyesalan dikemudian hari. Tetapi dengan adanya mimpi atau harapan, muncul komitmen untuk merubah perilaku menjadi lebih positif agar tidak muncul penyesalan dikemudian hari. Inti dari cerita film ini adalah begitu pentingnya sebuah mimpi untuk menggapai cita-cita walaupun dimulai dari hal yang sekecil-kecilnya agar tidak ada penyesalan dikemudian hari.

Dari beberapa permasalahan yang telah dijelaskan di atas, maka penulis akan mengangkat permasalahan tersebut untuk tugas akhir yang berjudul AUDIO

VISUAL DALAM FILM PENDEK DENGAN JUDUL “MASIH ADA MIMPI”


(14)

commit to user

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana menyajikan cerita di dalam sebuah film pendek yang nantinya mampu membuat penonton terhibur dan bisa mengambil contoh positif dari cerita yang dihadirkan dalam film.

2. Bagaimana menentukan dan memilih media promosi yang tepat untuk film tersebut.

C. Tujuan Perancangan

1. Menyajikan cerita yang bertema motivasi yang mampu menjadi contoh atau cermin remaja saat ini dalam berperilaku.

2. Menentukan dan memilih media promosi yang tepat untuk film tersebut secara efektif.


(15)

BAB II

IDENTIFIKASI DATA

A. Data produk

Di Indonesia film independen berkembang sejak kemunculan film

Kuldesa k karya beberapa sutradara muda Indonesia. Sejak saat itu film

independen yang biasanya berdurasi pendek ( film pendek ) menjadi a lterna tive

pilihan para filmmaker amatir, karena keunggulan film-film independen dibuat dengan biaya yang relatif sedikit jika dibandingkan dengan film layar lebar. Film independen juga tidak memberi batasan ide kreatifitas sehingga para pembuat film independen dapat berekspresi lebih luas. Sebetulnya film pendek tidaklah kalah dengan film-film yang diputar di bioskop, karena di dalam film pendek mampu menyampaikan semua unsur film walaupun dengan durasi yang singkat.

Film pendek biasanya hanya berdurasi antara 5-20 menit atau kurang dari satu jam, karena itu film pendek biasanya cepat dimengerti pesan ceritanya. Film pendek biasanya sangat bervariasi karena tidak ada batasan dalam pembuatan film.

Dalam kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan sebuah karya film pendek yang bertemakan pesan moral, yaitu bagaimana membangun motivasi generasi muda setelah mengalami kegagalan. Disini dikisahkan seorang anak


(16)

commit to user

meninggal dunia. Hal itulah yang membuatnya berubah, Indra tersadar akan kesalahannya. Dari kutipan cerita di atas penulis mengangkat film pendek ini dengan judul “Masih Ada Mimpi”, yang artinya masih ada harapan untuk meraih keberhasilan.

Film ini akan dijadikan sebagai karya dan proyek sosial yang menyajikan pesan motivasi untuk generasi muda saat ini. Pesan yang terkandung mengajak pemirsa untuk selalu bersemangat dalam menghadapi masalah apapun, tidak ada kata terlambat jika mau berusaha, selain itu rasa kehilangan akan terasa ketika seseorang yang kita sayangi telah tiada. Film pendek ini kira-kira berdurasi antara 10 sampai 15 menit, dengan setting lingkungan keseharian tokoh utama, yaitu lingkungan kampus dan kos-kosan. Alur cerita yang dibangun bertema motivasi dengan sifat fiksi naratif.

B. Target Audience

Sebuah produksi pastinya memiliki target atau tujuan. Dalam kasus ini yang menjadi produk adalah film pendek ini sendiri. Film pendek “Masih Ada Mimpi” memiliki sebuah cakupan target yang cukup luas, karena genre tentang motivasi ini mudah dimengerti oleh penonton dan mampu membawa perasaan penonton hanyut mengikuti alur cerita. Selain sebagai karya Tugas Akhir, film ini akan diikutsertakan pada festival film independen yang ada. Tujuan lain pembuatan film ini adalah sebagai media penyampaian pesan moral atau sosial kepada masyarakat tentang semangat dan motivasi dalam menghadapi kegagalan.


(17)

Target Audience film “Masih Ada Mimpi” dapat diuraikan berdasarkan segmentasinya, antara lain :

1. Geografis

Yang menjadi target primer dalam film “Masih Ada Mimpi” wilayah Karesidenan Surakarta dan sekitarnya.

2. Demografi

Target Audience dalam film ini dapat dikelompokkan pada beberapa variabel berikut :

a. Umur : Usia 17-25 tahun

b. Jenis Kelamin : Laki-laki dan perempuan

c. Pendidikan : SMA sampai Perguruan tinggi

d. Agama : Semua agama

3. Psikografi

a. Masyarakat yang ingin menyaksikan film alternatif selain film Hollywood / komersial.


(18)

commit to user

C. Komparasi

Dalam pembuatan produksi kita tentu perlu sebuah pembanding, tidak terkecuali dalam pembuatan film pendek ini. Pembanding dapat difungsikan sebagai media yang dapat menyatakan apakah karya kita ini sudah dapat dikatakan bagus atau masih ada kekurangan yang perlu dibenahi. Untuk pembanding film pendek ini adalah :

1. Film Pendek “Gadis Di Ruang Tunggu”

Film pendek “Gadis Di Ruang Tunggu” adalah sebuah karya Cathy Sharon. Film garapannya tersebut ber-genre drama. Tetapi Cathy memasukkan unsur komedi agar filmnya terasa lebih fresh. Diceritakan Jaka menilai dirinya adalah orang yang paling banyak masalah di dunia. Gara-gara tumpukan masalah ini-itu kepala Jaka jadi sakit dan pusing. Ia pun mengunjungi dokter, sesampainya ditempat praktek ternyata Jaka harus menunggu giliran cukup lama. Kepala yang pusing jadi tambah parah dengan suasana ruang tunggu yang ramai. Hana, ia adalah gadis cantik yang bisa melihat sisi positif di setiap situasi. Mereka berdua bertemu diruang tunggu dokter dan akhirnya berbincang-bincang. Sifat Hana yang sepertinya tidak mempunyai beban dalam hidup membuat Jaka kesal, namun entah kenapa ia tetap mengobrol dengan Hana dan mengeluarkan segala keluh kesah di depan Hana. Namun dari Hana, Jaka justru mendapat pelajaran berharga yang tidak akan dilupakannya dan merubah cara berfikirnya selama ini. Bahwa sifat Hana yang santai ternyata tidaklah mencerminkan apa yang ada di baliknya.


(19)

a. Kelebihan :

Film pendek ”Gadis Di Ruang Tunggu” ini mampu membawa penonton untuk merasakan apa pesan yang disampaikan. Semua ekspresi dapat dijiwai oleh semua pemeran.

b. Kekurangan :

Film ini pesannya akan lebih di hayati jika tidak di beri unsur komedi.

Gambar 1 Potongan-potongan adegan film “Gadis di Ruang Tunggu”, Rabu 13/10/2011 (www.21cineplex.com)


(20)

commit to user

2. Film Pendek “Aku Ingin Kamu”

Film Pendek “Aku Ingin Kamu” adalah sebuah film pendek garapan Asmirandah yang diperankan oleh Dinda Kanya Dewi (sebagai Rima) dan Restu Sinaga (sebagai Ei) menceritakan tentang penantian seorang wanita terhadap kekasihnya yang ada di luar kota. Lama menunggu, akhirnya Rima dan Ei berjanji bertemu di Bali. Malang, janji itu harus pupus. Kejutan yang disiapkan Rima harus di telan sendiri karena Ei tewas dalam kecelakaan pesawat yang ditumpanginya dari Jakarta. Asmirandah mampu mengecoh dengan ending sendu yang di buatnya. Pertama melihat adegan Rima dan Ei yang akhirnya bertemu lalu menghabiskan waktu seharian bersama, membuat kita mengira semua ha ppy end. Sampai saat adegan Rima memetik gitar, melantunkan lagu sambil memejamkan mata lalu ketika dia melihat kursi di depannya kosong, potongan-potongan gambar kebersamaan mereka menjadi sebuah kenyataan bahwa Rima hanya ditemani bayang-bayang Ei dari awal sampai akhir.

a. Kelebihan :

Cerita film ini tidak bisa ditebak, dan mampu menyajikan drama percintaan yang membuat kesan khusus pada penonton.

b. Kekurangan :

Cerita ini masih termasuk fla t, tidak ada kesan baru dalam drama percintaan.


(21)

Gambar 2 Potongan-potongan adegan film “Aku Ingin Kamu”, Jumat 18/11/2011 (www.la-light.com)

Kedua film tersebut adalah sebagai pembanding film pendek “Masih Ada Mimpi” supaya mampu mendapatkan gambaran dan bisa melihat kelebihan juga kekurangannya. Penggarapan film “Masih Ada Mimpi” diharapkan lebih baik dari kedua pembanding tersebut demi mengejar kepuasan penonton dan kemajuan film Indonesia, khususnya film dijalur independen.


(22)

commit to user

D. Skenario I. Sinopsis “Masih Ada Mimpi”

Indra adalah mahasiswa tingkat akhir disebuah universitas negeri di Surakarta yang selalu malas mengerjakan tugas perkuliahan. Kesehariannya disibukkan dengan kegiatan yang tidak ada hubungannya dengan kuliah. Disuatu ketika Indra menyadari kalau teman-teman kuliahnya sudah banyak yang lulus, selain itu Melly (pacar Indra) mengajak putus karena kecewa dengan kelakuan Indra yang selalu mementingkan dirinya sendiri. Belum hilang rasa sedihnya Indra mendapat kabar kalau ibunya meninggal karena kecelakaan. Mendengar kabar itu Indra langsung beranjak pulang, kenangan ibunya muncul ditengah perjalanan. Ketika berada di pemakaman ibunya, terlihat wajah sedih Indra yang mendalam dan sebuah penyesalan yang terlambat.

a. Tokoh dan Karakter

Indra : Indra adalah seorang mahasiswa di salah satu Universitas ternama di Surakarta. Indra yang berkarakter pemalas, berasal dari kota Wonogiri dari keluarga piatu yang kehidupan keluarganya sederhana, kegiatan sehari-hari hanya bermain. Melly : Melly adalah pemeran pembantu yang berperan sebagai kekasih

Indra. Sifatnya tidak terlalu banyak ditampilkan. Dia adalah seorang wanita yang menuntut Indra menjadi orang yang selalu menepati janji.

Ibu : Ibu adalah pemeran pembantu yang berperan sebagai ibu Indra, ibu disini tidak ditampilkan namanya, muncul sekilas di bagian


(23)

tengah dan klimaks cerita, tetapi disini peran ibu inilah yang merubah semua keadaan. Dimana Indra menyadari kenyataan ibunya telah tiada sebelum Indra bisa membahagiakan ibunya.


(24)

commit to user

b. Treatment

00.Tra dema rk

01. INT. Kos. (day 1)

Terlihat kondisi kamar yang berantakan, asbak penuh puntung rokok, TV yang masih menyala. Indra bangun mendengar teleponnya berdering dan keluar kamar menuju teras kosnya.

02. EXT. Warung makan. (Da y 1)

Teman kos Indra yang sedang menasihatinya agar dia masuk kuliah untuk mengerjakan Tugas Akhirnya.

FADE OUT

03. INT. Kos. (Da y 1) FADE IN

Terlihat asbak kosong dan Indra yang sedang bermain game didepan komputer.

04. INT. Kos. (Night 1)

Asbak yang tadinya kosong sudah penuh dengan puntung rokok, tetapi Indra masih bermain game


(25)

05. INT. Kos. (Da y 2)

Persimpangan rel Kereta Api.

Indra kesiangan untuk berangkat kuliah.

CUT TO

06. EXT. Kampus. (Da y 2)

Indra tidak masuk kuliah tetapi nongkrong bersama teman-temannya. Indra berbohong kepada ibunya kalau dia sedang kuliah, disaat ibunya menasihati agar Indra selalu rajin kuliah.

CUT TO

07. INT. Kos. (Da y 2)

Ketika Indra sedang asik bermain game, Melly menelponnya supaya Indra besok mengantarkannya membeli buku.

CUT TO

08. INT. Kos. (Night 2)

Asbak penuh puntung rokok dan terlihat Indra asik bermain game. Teman kosnya yang terganggu dengan suara berisik game menasihati supaya Indra berhenti karena besok ada kuliah.


(26)

commit to user

09. INT. Kos. (Da y 3)

FADE IN

TV yang menyala dan terlihat Indra masih tertidur lupa dengan janjinya mengantarkan Melly

10. EXT. Rumah Melly. (Day 3).

Melly pun marah, berkali-kali menelpon Indra tetapi tidak ada jawaban.

CUT TO

11. INT. kos. (Da y 3)

Indra terbangun mendengar telepon dari seorang temannya yang menanyakan kabarnya.

FADE OUT

12. INT. Kos. (Da y 4) FADE IN

Terlihat Indra sedang melamun, Indra terkejut saat melihat pengamen dan pengemis berubah menjadi dirinya.

CUT TO

13. EXT. Tempat nongkrong. (Day 4)

Indra nongkrong bersama teman kosnya dan terkejut saat Melly berboncengan mesra dengan seorang pria.


(27)

14. INT. Kost. (Da y 4)

Indra dan Melly bertengkar melalui telepon.

CUT TO

15. EXT. Tempat nongkrong (Da y 4)

Indra melamun sendirian. Terkejut mendengar kabar melalui telepon kalau ibunya meninggal karena kecelakaan.

CUT TO

16. EXT. Jalan area Surakarta. (Da y 4)

Saat pulang ke Wonogiri terlihat wajah sedih Indra memikirkan Ibunya

17.FLASHBACK

Ditengah perjalanan ingatan tentang ibunya menghantuinya dan membuat Indra semakin sedih

18. PEMAKAMAN

Sambil menaburkan bunga di makam ibunya, Indra pun terlihat sangat sedih, serasa memperlihatkan penyesalan yang mendalam karena sampai ibunya meninggal dia belum bisa membahagiakan ibunya.


(28)

commit to user

c. Skenario

“Masih Ada Mimpi”

Oleh :

Didik Dwi Haryanto

00. Tra dema rk

01. INT. Kos. (day 1)

Terlihat kondisi kamar yang berantakan, asbak yang penuh puntung rokok, TV yang masih menyala. Indra pun bangun Mendengar teleponnya berdering dan keluar kamar menuju teras kosnya.

Indra : “Rokokmu masih? TA kamu sudah kamu kerjakan ?”

Teman 1 : ” Sudah aku”

Teman 2 : “Ya kamu itu kapan ngerjainnya ?”

Indra :“Tahun depan masih ada, santai saja jangan dibikin pusing"

Teman 2 : “Keburu digusur kampusmu”

02. EXT. Warung makan. (Da y 1)

Teman kos Indra yang sedang menasihatinya agar masuk kuliah untuk mengerjakan Tugas Akhirnya.


(29)

Teman 1: ” Makanya masuk kuliah konsultasi, nanti juga diarahkan dikasihtau, kamu harusnya sudah bisa berfikir!”

Indra : “Terus yang mau aku konsulkan apa coba?”

Teman 1 : “Kamu saja cuma dikos tidur terus, main game kesana kemari”

Indra : "Nyantai saja”

FADE OUT

03. INT. Kos. (Da y 1) FADE IN

Terlihat asbak kosong dan Indra sedang bermain game didepan komputer.

04. INT. Kost. (Night 1)

Asbak yang tadinya kosong sudah penuh dengan puntung rokok, tetapi Indra masih bermain game

CUT TO

05. EXT. Kost (Da y 2)

Persimpangan rel Kereta api.


(30)

commit to user

06. EXT. Kampus. (Da y 2)

Indra tidak masuk kuliah tetapi nongkrong bersama teman-temannya. Indra berbohong kepada ibunya kalau dia sedang kuliah, disaat ibunya menasihati agar Indra selalu rajin kuliah.

CUT TO

Indra : “Hallo assalamualaikum, iya bu ini lagi kuliah bu”

Ibu : “Disitu kuliah yang benar

Jangan macam-macam”

Indra : “Iya bu iya, Walaikumsallam”

07. INT. Kost. (Da y 2)

Ketika Indra bermain game, Melly menelponnya supaya Indra besok mengantarkannya membeli buku.

CUT TO

Indra : “Hallo”

Melly : “Lagi apa sayang? Besok anterin beli buku ya!”

Indra : “Besok jam berapa?”

Melly : “Jam 5 iya di Gramedia ya, iya buat tugas kampus kok.”


(31)

Melly : “Beneran ya, jangan seperti biasanya kemarin aku nungguin kamu sampai sore kamu gak datang-datang, iya beneran besok ya, sudah dulu ya."

08. INT. Kos. (Night 2)

Asbak penuh puntung rokok dan terlihat Indra asik bermain game. Teman kosnya yang terganggu dengan suara berisik game menasihati supaya Indra berhenti karena besok ada kuliah

FADE OUT

Teman 1 : “Istirahat man berisik”

Indra : “Emang kenapa, nyantai saja”

Teman 1 : “Nanti itu kuliah”

Indra : “Kuliah itu masih ada tahun depan”

09. INT. Kos. (Da y 3) FADE IN

TV yang menyala dan terlihat Indra masih tertidur lupa dengan janjinya mengantarkan Melly


(32)

commit to user

11. INT. kost. (Da y 3)

Indra terbangun mendengar telepon dari seorang temannya yang menanyakan kabarnya.

FADE OUT

Indra : “Hallo, di Kost ini, terus kamu dimana? Ya seperti ini, kamu sendiri ?

TA kamu sudah kamu kerjakan?

Kenapa buru-buru ngerjain TA”

12. INT. Kos. (Da y 4) FADE IN

Terlihat Indra yang sedang melamun, Indra terkejut saat melihat pengamen dan pengemis berubah menjadi dirinya.

CUT TO

13. EXT. Tempat nongkrong. (Day 4)

Indra nongkrong bersama teman kosnya dan terkejut saat Melly berboncengan mesra dengan seorang pria

CUT TO

14. INT. Kost. (Da y 4)


(33)

CUT TO

Indra : “Hallo, kamu tadi sama siapa?

Kamu jujur saja kamu tadi sama siapa?

Aku melihatmu

Kamu itu masih pacarku, kenapa kamu seperti itu?

Kita kan belum ada kata putus!”

15. EXT. Tempat nongkrong (Da y 4)

Indra melamun sendirian. Terkejut mendengar kabar melalui telepon kalau ibunya meninggal karena kecelakaan.

CUT TO

Indra : “Hallo Assalamualaikum, ini siapa ya?

Iya ada apa om

Ibu kecelakaan, terus sekarang keadaannya bagaimana

Ibu…ibu…meninggal, iya om aku pulang sekarang”


(34)

commit to user

18. PEMAKAMAN

Sambil menaburkan bunga di makam ibunya, Indra pun terlihat sangat sedih, serasa memperlihatkan penyesalan yang mendalam karena sampai ibunya meninggal dia belum bisa membahagiakan ibunya.

19.CLOSSING

Indra mulai bangkit dari kesedihan dan penyesalan, dan terlihat dia mengerjakan Tugas Akhirnya.


(35)

BAB III

KONSEP PERANCANGAN

A. Pembuatan Film Pendek 1. Konsep Film Pendek “Masih Ada Mimpi”

Film ini berlatar belakang kehidupan sosial sehari-hari. Setting

pengambilan gambar dilakukan di Surakarta dan sekitarnya. Film ini akan menceritakan seorang mahasiswa tingkat akhir yang sekian lama menuntut ilmu disalah satu perguruan tinggi terkenal di Surakarta. Namun dikesehariannya Indra (tokoh utama) yang seharusnya mengerjakan tugas kuliah tetapi malas mengerjakannya. Disinilah inti permasalahan yang akan diangkat, hanya dengan perilaku yang kurang baik yaitu malas mampu menghancurkan kehidupannya, menjerumuskan kedalam kegagalan. Mungkin sifat malas adalah salah satu perbuatan yang biasa terjadi di keseharian bermasyarakat dan bahkan terjadi di sekitar kita, atau kita sendiri yang mengalaminya. Dalam film ini akan diharapkan mampu menampilkan pesan-pesan yang akan membuat penonton hanyut kedalam inti cerita.

Hal yang mendasari pembuatan film ini adalah pola hidup mahasiswa yang saat ini memprihatinkan. Contoh nyatanya disekitar kita banyak mahasiswa yang lupa dengan kewajibannya sebagai mahasiswa. Tidak sedikit


(36)

commit to user

2. Story Line

“Masih Ada Mimpi”

Berawal dari seorang anak muda yang bernama Indra, dia adalah mahasiswa yang masuk semester akhir, tetapi belum juga berfikir serius untuk mengerjakan tugas kuliahnya. Kondisi kos Indra yang berantakan, asbak yang penuh puntung rokok, TV dibiarkan menyala yang terkesan jauh dari kesan rapi. Suatu ketika Indra terbangun mendengar alarm teleponnya berdering, Indra pun bangun dan keluar kamar ikut ngobrol dengan teman kosnya.

Setiap hari waktu dihabiskan dengan bermain ga me tanpa menghiraukan keadaan sekitarnya. Disuatu ketika Melly (kekasih Indra) menelpon disaat Indra sedang asik bermain game dengan maksud untuk menyuruh Indra mengantarkan membeli buku esok hari. Dan keesokan harinya Indra pun akhirnya lupa dengan janjinya untuk mengantarkan Melly membeli buku. Dari sifat Indra yang malas dan ingkar janji, Melly pun memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka yang sudah berjalan cukup lama. Suatu ketika Indra melihat seorang pengemis dan pengamen di depan kosnya dan pada saat itu pula Indra pun memikirkan masa depannya. Dari semua kejadian yang Indra alami. Salah satu kejadian yang membuat Indra merubah semua sifat negatifnya, yaitu disaat Indra mengalami kejadian dimana Indra kehilangan ibunya untuk selama-lamanya.


(37)

Dalam sebuah film pasti memiliki alur cerita. Alur itu sendiri memiliki pengertian sebagai jalan cerita atau rangkaian peristiwa. Sekarang ini ada beberapa macam alur yang dapat digunakan dalam sebuah film.

a. Alur maju

Alur maju adalah rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak kedepan terus

b. Alur Mundur

Alur mundur adalah rangkaian peristiwa yang susunannya tidak sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak mundur

(fla shback)

c. Alur campuran

Alur campuran adalah campuran antara alur maju dan alur mundur. ( Joko Untoro & Tim Guru Indonesia, 2008 : 217-219).

Film “Masih Ada Mimpi” akan menggunakan alur campuran. Berawal dari cerita ceria seorang anak muda yang tidak pernah berfikir tentang masa depannya. Tetapi setelah beberapa waktu terjadi suatu masalah, dari masalah perkuliahan, percintaan, hingga keluarga. Suatu ketika keceriaan Indra berhenti


(38)

commit to user

3. Proses Pembuatan Film Pendek “Masih Ada Mimpi”

Dalam setiap pembuatan film pasti diperlukan mekanisme kerja secara tim, bukan hanya oleh seorang individu. Masing-masing anggota tim memiliki

spesifikasi dan keahlian khusus sesuai bidangnya. Semakin besar sebuah Film

maka para pembantu dibalik layar umumnya akan semakin banyak. Pada dasarnya pembuatan film dengan format seluloid maupun format video memiliki serentetan mekanisme yang sama dalam proses produksinya. Berikut akan diuraikan proses mekanisme secara umum :

a. Pra Produksi

Persiapan sebelum membuat sebuah film. Disini sutradara akan mencari kru film yang nantinya akan terlibat dalam pembuatan film itu sendiri. Selanjutnya sutradara melakukan pencarian aktor yang karakternya cocok dengan yang ada di skenario. Setelah itu akan di lakukan riset yang berhubungan dan mempengaruhi segala hal tentang film pendek ini, penulis akan mengeksplorasi naskah yang meliputi hunting lokasi pembuatan film dilakukan, apakah sudah cocok dengan cerita, eksplorasi penokohan, karakter, serta akting. Sutradara melakukan latihan akting untuk pemeran utama dan pemeran pembantu. Di samping menyiapkan itu penulis juga akan menyiapkan tim mulai dari kameramen, penata artistik, properti, dan lain lain. Selain bidang kreatif, kita juga harus mempersiapkan bidang produksinya, dalam hal ini yang dimaksud adalah bidang produksi yang berada di luar konteks kreatif seperti akomodasi dan


(39)

konsumsi pastinya, juga meliputi alat transportasi para pemain dan kru, ijin penggunaan tempat dan hal-hal lain yang berkaitan dengan pembuatan film ini, penjelasannya seperti di bawah ini :

1) Kru film / Crew

Kru film beranggotakan penulis dan teman-teman penulis yang dengan sukarela membantu dalam pembuatan film.

2) Aktor dan aktris

Pemilihan aktor di peroleh dari seleksi karakter yang cocok untuk cerita yang berasal dari teman penulis itu sendiri.

3) Perijinan

Karena film ini termasuk karya film indie yang tidak terlalu dikomersialkan, maka urusan perijinan akan dilakukan secara tidak formal. Semisal dengan meminta ijin secara lisan pada penanggung jawab tempat umum yang akan digunakan untuk setting film.

4) Dana


(40)

commit to user

5) Kostum

Aktor akan membawa kostum milik pribadi namun setelah melakukan

briefing bersama. Bagi pemain yang tidak memiliki kostum yang

dimaksudkan seperti dalam cerita maka akan dibantu oleh penulis.

6) Properti

Properti berasal dari penulis dan di bantu oleh teman-teman penulis

b. Produksi

Setelah masa pra produksi selesai maka akan dilakukan pengambilan gambar atau syuting. Kru kameramen disiapkan untuk pengambilan gambar waktu syuting. Di sini semua kru bertugas sesuai dengan bagian masing-masing. Proses produksi adalah proses yang paling melelahkan, karena disini semua bekerja secara teknis hingga proses produksi selesai sepenuhnya.

c. Paska produksi

Setelah produksi selesai, maka hasil dari produksi dilanjutkan kedalam paska produksi. Di sini editor berperan penuh karena bertugas merapikan dan membuat tayangan film menjadi lebih baik dan enak di tonton. Dalam kegiatannya ini seorang editor akan merekonstruksi potongan-potongan gambar yang di ambil oleh juru kamera. Masa paska produksi adalah masa setelah syuting, dimana hasil rekaman tersebut kemudian ditransfer ke dalam media pengedit yakni komputer. Di masa ini


(41)

para editor mulai bekerja menyusun potongan adegan menjadi sebuah cerita sesuai dengan skenario. Editor diberi hak dan kebebasan dalam berkreasi namun tidak boleh menyimpang dari konsep yang sudah ditentukan. Berikut akan dijelaskan beberapa tahap dalam proses Editing :

1) Logging, yakni proses editor memotong gambar mencatat waktu

adegan dan menentukan shoot yang sesuai dengan skenario.

2) Digitizing, yakni proses mentransfer gambar dan suara yang di logging

tadi.

3) Offline Editing, proses menata gambar secara digitized sesuai skenario

dah urutan shoot yang ditentukan sutradara.

4) Online Editing, proses editing ketika sang editor mulai memperhalus

dari proses offline editing, memperbaiki kualitas hasil dan memberi tambahan transisi serta efek khusus yang dibutuhkan.

5) Mixing, berkaitan dengan proses sinkronisasi audio juga ilustrasi

musik efek. Dalam hal ini yang juga harus ikut di mixing adalah gambar, dialog, musik, dan efek suara. (Video Editing & Video Production, 2008 : 13)


(42)

commit to user

menggunakan beberapa softwar e antara lain Adobe After Effect, Edius 6, Cool

Edit Pr o. Juga beberapa program pendukung untuk membuat media

produksinya seperti Adobe Illustra tor cs3 da n Adobe Photoshop cs3. Pada masa produksi juga akan dilakukan berbagai promosi agar makin menarik perhatian dan minat banyak orang untuk menonton.

4. Struktur Kerja Dalam Pembuatan Film Pendek ”Masih Ada Mimpi”

Dalam pembuatan film ini supaya prosesnya lancar maka akan dibuat struktur kerja. Dalam pembuatan Film Pendek ”Masih Ada Mimpi” terdapat struktur kerja yang hampir sama layaknya pembuatan film pada umumnya. Mereka yang ada dalam tim kreatif dalam pembuatan film antara lain sebagai berikut :

a. Sutradara

Sutradara adalah orang yang bertugas mengarahkan sebuah film sesuai dengan manuskrip. Seorang sutradara juga berperan dalam membimbing kru teknisi dan para pemeran film dalam merealisasikan kreatifitas yang dimilikinya. Sutradara juga bertanggumg jawab atas aspek-aspek kreatif pembuat film, baik interpretatif maupun teknis. Dia menduduki posisi tertinggi dari segi artistik dan memimpin pembuatan film. Selain mengatur perilaku di depan kamera dan mengarahkan akting serta dialog, sutradara juga mengontrol posisi beserta gerak kamera, suara, pencahayaan, dan hal-hal lain yang menyumbang kepada hasil akhir sebuah film.


(43)

b. Penata Fotografi

Penata fotografi (Dir ector of photogra phy) atau yang biasa disebut juru kamera adalah tangan kanan sutradara dalam kerja di lapangan. Ia adalah orang yang bertanggung jawab terhadap kualitas fotografi dan pandangan sinematik (cinema tik look) dari sebuah film. Ia juga melakukan supervisi personil kamera dan pendukungnya serta bekerja sangat dekat dengan sutradara. Dengan pengetahuannya tentang pencahayaan, lensa, kamera, emulsi film dan imaji digital, seorang sinematografer menciptakan kesan atau rasa yang tepat, suasana dan gaya visual pada setiap shot yang membangkitkan emosi sesuai keinginan sutradara. Adapun beberapa teknik pengambilan gambar yang akan digunakan dalam film ini adalah :

1) BCU (Big Close Up), ukuran close up dengan framing yang lebih

memusat pada salah satu anggota tubuh atau aksi yang mendukung cerita. Type shot ini biasanya memberikan kesan untuk menjelaskan sesuatu yang lebih detail, dengan memfokuskan gambar pada wajah pemain akan terlihat jelas ekspresi pemain itu.

2) CU (Close Up), pengambilan gambar yang dihasilkan memenuhi ruang


(44)

commit to user

4) MS (Medium Shot) adalah bidikan kamera dengan sudut lebar pada

subyek, tetapi bukan latar belakang keseluruhan.

5) LS (Long Shot), bidikan kamera jauh, pandangan penuh dari adegan

untuk memberikan efek jarak.

6) TR (Tra ck Right) adalah menggerakkan kamera dari kiri ke kanan.

7) MLS (Medium Long Shot), framing pengambilan gambar dengan

mengikutsertakan setting sebagai pendukung suasana karena ada kesinambungan cerita dan aksi tokoh dengan setting tersebut.

8) Low Angle, pengambilan pandangan dari bawah keatas.

9) Eye Level, pengambilan gambar sejajar dengan tinggi kita.

10)Pa nning, gerakan mendatar ke kanan maupun kiri tanpa memindah

poros kamera.

11)Tilting, gerakan ditempat kamera ke atas dan ke bawah (M. Suyanto,

2008 : 202-210).

Dalam sebuah pembuatan film lighting sangatlah berpengaruh besar untuk hasil gambarnya.

1) Ava ilable Light

Adalah cahaya yang berasal dari alam (nature) termasuk cahaya matahari, bulan, atau cahaya dari api.


(45)

2) Ar tificial Light

Adalah cahaya buatan, biasanya adalah cahaya lampu. Kemudian dilihat dari komposisi cahaya, yang masuk dalam frame kamera ada tiga cahaya dasar :

a) Key Light, adalah cahaya utama yang berfungsi sebagai

penerang pokok utama.

b) Fill Light, adalah cahaya tambahan yang berfungsi untuk

menerangi bagian yang gelap, yang akan disesuaikan dengan adegan.

c) Ba ck Light, adalah cahaya tambahan yang berfungsi pemberi

kesan ruang di belakang adegan. (senin 14/01/2013 sinema60jakarta.com)

c . Penata Artistik

Adalah Penyusun semua yang mendasari cerita film. Penata artistik dipimpin oleh Art Director, yang bertugas untuk memilih media apa saja yang akan di masukkan dalam setting untuk membangun cerita sebuah film (Senin 14/01/2013 filmpelajar.com). Dalam pembuatan Film Pendek


(46)

commit to user

1) Mempersiapkan seting tempat untuk pengambilan gambar :

a) Rumah

Rumah yang akan digunakan adalah setting rumah kos-kosan di daerah kampus. Ruangan yang digunakan adalah kamar kos. Karakter kos akan di buat sebagaimana agar mampu memunculkan kesan pemalas.

b) Jalan

Setting jalanan akan mengambil di sekitar kota Surakarta

c) Suasana kota solo

Pengambilan gambar akan dilakukan di area kota Solo, Wonogiri, dan Sukoharjo.

d) Makam

Pemakaman di Wonogiri akan menjadi tempat dimana Indra merenung di makam ibunya.

2) Property

Menyediakan segala perlengkapan yang dibutuhkan oleh pemain ataupun segala kebutuhan yang menunjang seting tempat pengambilan gambar.


(47)

B. Bentuk dan Format Film

Film pendek “Masih Ada Mimpi” yang ber-genre realita kehidupan dengan durasi sekitar 10 sampai 15 menit dan visualisasi film ini nantinya akan dibalut dalam kepingan DVD dengan format MPEG. Lokasi pengambilan gambar berada di dalam dan di luar ruangan. Lokasi di dalam ruangan seperti kamar dan ruang tamu. Sedangkan lokasi diluar ruangan seperti jalanan kota Surakarta, dan di Wonogiri. Pengambilan gambar dibagi menjadi beberapa tahap yaitu :

1. Pengambilan gambar hari pertama, mengambil lokasi syuting yaitu didalam kamar kos. Pengambilan gambar disini akan memperlihatkan keadaan kamar yang berantakan, adegan Indra dan teman-teman kos nya.

2. Pengambilan gambar hari kedua dilakukan di Universitas Sebelas Maret dan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Adegan Indra berbohong ke ibunya melalui telepon dan nongkrong bersama teman-temannya

3. Pengambilan gambar hari ketiga, berlokasi di daerah Kabupaten Wonogiri yang akan mengambil adegan di kuburan dimana terjadi goncangan mental Indra.

Setelah semua pengambilan gambar selesai, dilanjutkan dengan masa paska produksi, yaitu editing video didalam komputer. Meliputi pemilihan gambar, pemotongan adegan, penyambungan adegan, koreksi pewarnaan dan


(48)

commit to user

C. Promosi 1. Distribusi Produksi

Film “Masih Ada Mimpi” selain menjadi karya Tugas Akhir, film ini juga bertujuan sebagai media penyampai pesan moral kepada masyarakat luas. Agar distribusinya mudah maka film ini akan di uploa d melalui internet misalnya melalui Youtube, Fa cebook, blog dan jejaring sosial lainnya.

2. Konsep Promosi

Demi menunjang keberhasilan sebuah karya harusnya di beri media promosi. Disini ide kreatif dari promosinya yang sangat berpengaruh besar dalam mempromosikan film “Masih Ada Mimpi”.

3. Konsep Visual Verbal dan Non Verbal

a. Konsep Visual Non Verbal

Konsep visual non verbal pada media promosi yang akan digunakan adalah salah satu aspek penting untuk menunjang media promosi. Untuk itu penulis merencanakan akan menampilkan gambar sebuah pintu keluar yang bercahaya yg dimana disekeliling pintu berwarna gelap.


(49)

1) Warna

Warna yang digunakan dalam film ini adalah warna yang keras, bersifat semangat, gairah dan ada sifat netral. Warna-warna tersebut antara lain :

a) Merah Terang

C=0 M=100 Y=100 K=0

Adalah warna yang akan menjadi warna judul film ini, karena warna merah terang menggambarkan sifat kuat, percaya diri, gairah, dan semangat.

b) Putih

C=0 M=0 Y= 0 K=0

Adalah warna dari tulisan judul film, warna ini juga akan selalu ditampilkan dalam setiap media promosi.


(50)

commit to user

c) Hitam

C=100 M=100 Y=100 K=100

Warna ini dipakai sebagai warna backgrond dalam tiap media promosi.

2) Typografi

Pemilihan font yang tepat akan makin menguatkan kesan drama dalam media promosi film ini. Berikut adalah beberapa font yang digunakan oleh penulis :

a) Century

Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm

Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz

1 2 3 4 5 6 7 8 9 0

Font jenis ini akan digunakan pada :

“Masih Ada Mimpi”

Font ini dipilih karena penulis menganggap font ini mampu menunjukkan sifat keras, yang cocok untuk tema motivasi.


(51)

3) Ilustrasi

Ilustrasi yang digunakan adalah gambar sebuah pintu bercahaya di mana disekeliling pintu di dominasi warna gelap yang seolah-olah ada di sebuah ruangan yang gelap.

b . Konsep Visual Verbal

Konsep visual verbal dalam setiap media promosi tentu saja mengikut sertakan judul film itu sendiri yaitu “Masih Ada Mimpi” supaya lebih menonjolkan kesan motivasi dalam film ini. Juga tidak lupa penulis menyertakan nama sutradara dalam media promosi dengan menggunakan

Softwa re Adobe Photosop agar penonton bisa mengetahui siapa pembuat

film juga hal-hal yang berkenaan dengan film ini, berikut akan dijelaskan mengenai pembagian konsep visual verbal:

1) Hea dline

Hea dline dalam media promosi film ini adalah judul dari film ini

sendiri yaitu “Masih Ada Mimpi” yang akan dibuat menggunakan

software Adobe Photosop supaya lebih menyatu dengan film.


(52)

commit to user

3) Bodycopy

Bodycopy dalam film ini adalah penjelasan singkat tentang film ini,

semacam synopsis singkat tentang cerita yang diangkat dalam film ini.

D. Media Promosi Pendukung

Untuk kesuksesan film ini harus ada media promosi pendukung, yang bertujuan menarik perhatian masyarakat untuk menonton. Media untuk mempromosikan film ini antara lain :

a. Poster

Poster banyak di gunakan dalam sebuah promosi. Poster juga biasanya terletak di tempat-tempat umum, sehingga banyak orang yang melihatnya.

Konsep desain : poster berisi judul film dan disertai ilustrasi film tersebut dan sedikit sinopsis.

b. Cover DVD

Cover DVD bukan hanya sebagai pembungkus DVD tetapi juga sebagai

media promosi film itu sendiri.

Konsep desain : Berisi judul film dan disertai ilustrasi film tersebut. Halaman belakang berisi sinopsis film dan scr eenshoot dari cuplikan adegan film.


(53)

c. Stiker DVD

Sebagai identitas film itu sendiri, karena film akan direalisasikan melalui format kepingan DVD maka haruslah diberi identitas.

Konsep desain : Berisi tulisan judul film dengan disertai ilustrasi tentang film.

d. Ba nner

Akan di letakkan di tempat-tempat umum seperti Toko Buku, Toko Kaset, Mall.

Konsep desain : Berisi judul film dan informasi penting yang disertai ilustrasi film tersebut, sinopsis, dan screenshoot cuplikan film.

e. Mercha ndise

Mercha ndise adalah sebuah media yang tidak kalah penting dengan media

pendukung tadi. Untuk kesempatan kali ini berikut beberapa mer chandise

yang dirancang oleh penulis :

1) Kaos


(54)

commit to user

2) Stiker

Sebagai hadiah dari penyelengara acara pemutaran film, sebagai kenang kenangan secara visual bagi para pengunjung.

Konsep desain : Judul film dan nama sutradara film

3) Mug

Sebagai souvenir untuk penonton agar menjadi kenang-kenangan film ini.

Konsep desain : Judul film dan nama sutradara.

4) Jam Dinding

Sebagai souvenir untuk penonton agar menjadi kenang-kenangan film ini.


(55)

BAB IV

A. Karya Utama

Karya utama adalah hasil jadi Film pendek “Masih Ada Mimpi” a. Format Film : HD (1920 x 1080)

b. Durasi Film : Sekitar 11 menit

c. Naskah Film : Skenario film “Masih Ada Mimpi”

d. Director Treatment : Pandangan sutradara berdasarkan naskah film e. Teknis editing : Edius 6 Pro, Adobe After Effect, Cool Edit Pro f. Mastering : MPEG

g. Realisasi : DVD h. Storyboard


(56)

commit to user

“Masih Ada Mimpi”

Scene Story boa rd Pelaku Adegan

1 Terlihat kamar

yang berantakan

2 Indra Terlihat Indra

tertidur dengan TV yang masih


(57)

3 Indra Indra bangun tidur dan keluar

dari kamar

4 Indra dan

Teman kost

Indra ngobrol dengan teman

kost dan menayakan

tugas TA

5 Indra Indra dinasehati

teman kost untuk segera mengerjakan


(58)

commit to user

6 Indra Indra bermain

game

7 Indra Indra masih

bermain game sampai pagi,

asbak yang sebelumnya kosong telah penuh dengan puntung rokok


(59)

8 Indra Indra bangunnya

kesiangan

9 Indra dan

teman nongkrong

Indra tidak masuk kuliah

tapi asik nongkrong dengan

teman-temannya

10 Indra Indra

berbohong kepada Ibunya


(60)

commit to user

11 Ibu Ibu yang

sedang menelepon

Indra dan sedang menasehati

Indra

12 Indra Telepon Indra

bordering ketika bermain

game

13 Melly Melly

menelpon Indra dengan maksut meminta besok

jam 5 mengantarkan membeli buku


(61)

14 Indra Asbak yang penuh puntung

rokok dan terlihat Indra

sedang asik bermain game

15 Teman kost Teman Indra

yang menasehati

agar Indra berhenti bermain game,

karena berisik dan besok ada


(62)

commit to user

16 Indra Indra dengan

santai menjawab

nasihat temannya

17 Indra TV yang masih

menyala dan Indra yang tertidur pulas

18 Melly Melly

menghubungi Indra agar mengantarnya membeli buku


(63)

19 Telepon Indra bordering namun Indra masih tertidur

20 Melly Melly marah

karena Indra tidak menepati

janjinya

21 Indra Indra terbangun

karena di telpon teman


(64)

commit to user

22 Indra dan

pengamen

Indra melamun melihat pengamen

23 Indra dan

pengamen

Indra melamun

24 Indra Indra

membayangkan pengamennya

berubah menjadi dirinya


(65)

25 Indra dan pengemis

Indra melihat pengemis

26 Indra dan

pengemis

Indra melihat pengemis

berubah menjadi dirinya

27 Indra Indra kaget

dengan apa yang ada di lamunannya


(66)

commit to user

28 Indra,

teman kost, Melly, dan selingkuhan

Melly

Indra kaget melihat Melly berboncengan mesra dengan seorang lelaki

29 Indra dan

Melly

Indra bertengkar dengan Melly.

Melly meminta putus dengan

Indra karena sudah bosan dengan sifat


(67)

30 Indra Indra kaget dengan berita

kecelakaan Ibunya

31 Indra Indra pulang

dengan wajah penuh kesedihan

32 Indra dan

Ibu

Di tengah perjalanan Indra terbayang


(68)

commit to user

33 Indra Indra

menaburkan bunga di makam Ibunya

34 Indra Indra mengetik

di depan Monitor


(69)

35 Masih Ada Mimpi


(70)

commit to user

B. Media Pendukung

Karya pendukung sebagai media promosi film pendek “Masih Ada Mimpi” :

1. Sticker DVD

Gambar 4Sticker DVD a) Diameter : 12 cm

b) Warna : Hitam,merah dan putih

c) Ilustrasi : Sebuah pintu bercahaya yang dikelilingi kegelapan, yang mempunyai arti pintu keluar dari keputusasaan

d) Typografi : Century

e) Software : Adobe Illustrator dan Adobe Photoshop f) Realisasi : Cetak digital

g) Penempatan : Direkatkan pada muka DVD h) Bahan kertas : Stiker


(71)

2. Cover DVD

Gambar 5Cover DVD a) Dimensi : 265 x 188 mm

b) Warna : Hitam

c) Ilustrasi : Sebuah pintu bercahaya yang dikelilingi kegelapan, yang mempunyai arti pintu keluar dari keputusasaan

d) Typografi : Century


(72)

commit to user

3. Poster

Gambar 6 Poster a) Dimensi : 300 x 420 mm b) Warna : Hitam dan Biru

c) Ilustrasi :Sebuah pintu bercahaya yang dikelilingi kegelapan, yang mempunyai arti pintu keluar dari keputusasaan

d) Typografi : Century

e) Software : Adobe Illustrator dan Adobe Photoshop f) Realisasi : Cetak digital

g) Distribusi : Ditempelkan di papan pengumuman maupun lokasi lokasi strategis (seperti kampus, SMA sekitar lokasi kota pemutaran , komunitas film indie, juga di areal pemutaran film)


(73)

4. Ba nner

Gambar 7Banner a) Dimensi : 60 x 160 cm

b) Warna : Hitam, merah dan putih

c) Ilustrasi :Sebuah pintu bercahaya yang dikelilingi kegelapan, yang mempunyai arti pintu keluar dari keputusasaan

d) Typografi : Century


(74)

commit to user

5. Sticker

Gambar 8Sticker a) Dimensi : 3 x 10 cm

b) Warna : Hitam, merah, dan putih c) Ilustrasi : Judul film dan tulisan sutradara d) Typografi : Century

e) Software : Adobe Illustrator dan Adobe Photoshop f) Realisasi : Cetak digital

g) Distribusi : Dibagikan secara gratis pada para penonton saat pemutaran film


(75)

6. Kaos

Gb. Depan Gb. Belakang Gambar 9 Kaos

a) Dimensi : Ukuran Standart Kaos ( M, L, XL ) b) Warna : Sablon hitam dan merah pada kaos putih c) Ilustrasi : Nama Sutradara dan Sub Headline d) Typografi : Century

e) Software : Adobe Illustrasi dan Adobe Photoshop

f) Distribusi : Dipakai oleh para panitia penyelenggara pemutaran film dan juga beberapa dibagi pada para penonton sebagai doorprise


(76)

commit to user

7. Mug

Gambar 10Mug a) Dimensi : Standart

b) Warna : Hitam, merah dan putih

c) Ilustrasi : Tulisan judul film, Nama Sutradara dan Sub Headline

d) Typografi : Century

e) Software : Adobe Illustrator dan Adobe Photoshop

f) Distribusi : Dibagikan secara gratis pada para penonton saat pemutaran film


(77)

8. Jam Dinding

Gambar 11 Jam a) Dimensi : ukuran standar

b) Warna : Hitam, merah dan putih c) Ilustrasi : Judul film

d) Typografi : Century


(78)

commit to user

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

“Masih Ada Mimpi” merupakan film pendek yang berdurasi sekitar 11 menit yang memiliki arti masih ada harapan untuk meraih keberhasilan. Film ini bertema sosial untuk membangun motivasi generasi muda setelah mengalami kegagalan. Penulis sengaja mengangkat film yang bertema pesan moral karena ingin membuat para pecinta film dapat mengambil sisi positif dari cerita. Film dibuat serealitis mungkin agar penonton dapat mengikuti alur cerita bahkan mampu menghayati isi cerita.

Film pendek ini bertujuan untuk memberikan pesan moral kepada masyarakat tidak memiliki tujuan komersil atau bersifat komersil. Salah satu pesan moral yang disampaikan melalui film ini adalah hal-hal yang sepele, seperti sifat malas, ingkar janji dan tidak memikirkan orang lain dan hanya mementingkan dirinya sendiri yang akhirnya menghancurkan kehidupan.

B. Saran

1. Diharapkan film ini dapat berguna bagi masyarakat terutama dalam segi positifnya dari cerita yang dihadirkan dalam film.

2. Diharapkan film ini bisa menjadi renungan dan sekaligus memberikan motivasi kepada penonton.


(1)

4. Ba nner

Gambar 7Banner

a) Dimensi : 60 x 160 cm

b) Warna : Hitam, merah dan putih

c) Ilustrasi :Sebuah pintu bercahaya yang dikelilingi kegelapan, yang mempunyai arti pintu keluar dari keputusasaan

d) Typografi : Century


(2)

5. Sticker

Gambar 8Sticker

a) Dimensi : 3 x 10 cm

b) Warna : Hitam, merah, dan putih c) Ilustrasi : Judul film dan tulisan sutradara d) Typografi : Century

e) Software : Adobe Illustrator dan Adobe Photoshop f) Realisasi : Cetak digital

g) Distribusi : Dibagikan secara gratis pada para penonton saat pemutaran film


(3)

6. Kaos

Gb. Depan Gb. Belakang

Gambar 9 Kaos

a) Dimensi : Ukuran Standart Kaos ( M, L, XL ) b) Warna : Sablon hitam dan merah pada kaos putih c) Ilustrasi : Nama Sutradara dan Sub Headline d) Typografi : Century

e) Software : Adobe Illustrasi dan Adobe Photoshop

f) Distribusi : Dipakai oleh para panitia penyelenggara pemutaran film dan juga beberapa dibagi pada para penonton sebagai doorprise


(4)

7. Mug

Gambar 10Mug

a) Dimensi : Standart

b) Warna : Hitam, merah dan putih

c) Ilustrasi : Tulisan judul film, Nama Sutradara dan Sub Headline

d) Typografi : Century

e) Software : Adobe Illustrator dan Adobe Photoshop

f) Distribusi : Dibagikan secara gratis pada para penonton saat pemutaran film


(5)

8. Jam Dinding

Gambar 11 Jam

a) Dimensi : ukuran standar

b) Warna : Hitam, merah dan putih c) Ilustrasi : Judul film

d) Typografi : Century


(6)

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

“Masih Ada Mimpi” merupakan film pendek yang berdurasi sekitar 11 menit yang memiliki arti masih ada harapan untuk meraih keberhasilan. Film ini bertema sosial untuk membangun motivasi generasi muda setelah mengalami kegagalan. Penulis sengaja mengangkat film yang bertema pesan moral karena ingin membuat para pecinta film dapat mengambil sisi positif dari cerita. Film dibuat serealitis mungkin agar penonton dapat mengikuti alur cerita bahkan mampu menghayati isi cerita.

Film pendek ini bertujuan untuk memberikan pesan moral kepada masyarakat tidak memiliki tujuan komersil atau bersifat komersil. Salah satu pesan moral yang disampaikan melalui film ini adalah hal-hal yang sepele, seperti sifat malas, ingkar janji dan tidak memikirkan orang lain dan hanya mementingkan dirinya sendiri yang akhirnya menghancurkan kehidupan.

B. Saran

1. Diharapkan film ini dapat berguna bagi masyarakat terutama dalam segi positifnya dari cerita yang dihadirkan dalam film.

2. Diharapkan film ini bisa menjadi renungan dan sekaligus memberikan motivasi kepada penonton.