Tehnik Olah Tubuh Dasar 4 Ujian level II

4. Level IV a. Fokus Gerak dan Memahami Bentuk Tubuh Dari Masing-Masing

Peserta 1 Fokus-fokus pada persendian gerak secara detail. Gerak komposisi yang telah di berikan lebih di fokuskan. Contohnya ketika bergerak kayang, dimana fokus pada gerek tersebut? Yakni pada tangan ketika tubuh melengkung ke belakang. Fokus tersebut mulai diajarkan lebih detail lagi pada gerak yang telah dikenalkan. 2 Eksplorasi gerak masing-masing peserta di studio. 3 Mengetahui bagian tubuh mana yang kuat dan yang lemah. Setiap siswa memiliki bentuk tubuh yang berbeda-beda. Seperti contoh ada siswa yang memiliki kaki pendek sehingga lebih kuat ketika gerak Split tetapi lemah dalam gerak Kayang. 4 Memberikan materi gerak tubuh komposisi 3.

b. Pengolahan Tubuh Pada Bagian-Bagian Tubuh Yang Kuat

1 Mengolah bagian tubuh yang kuat. Para peserta akan menari, dikaji tubuhnya dan sharing bersama antar pengajar dan peserta. Dalam hal ini pengajar mengingatkan dan menyusun gerak pada komposisi dimana tingkat kekuatan gerak yang dimiliki siswa lebih di tonjolkan. Karena pengajar tidak dapat memaksa siswa untuk menjadi dirinya, tetapi bagaimana memberikan solusi pada kekurangan yang di miliki siswa sehingga menjadi kekuatan bagi siswa tersebut. Karena setiap siswa berbeda-beda. 2 Memberikan materi gerak tubuh komposisi 4 dan mengembangkan materi bagian tubuh yang kuat yang akan ditambah menjadi bagian dari komposisi.

c. Pengolahan Tubuh Pada Bagian-Bagian Tubuh Yang Lemah Menjadi Sebuah Kelebihan

1 Mengolah bagian tubuh yang lemah menjadi sebuah kelebihan. Para peserta akan menari, dikaji tubuhnya dan sharing bersama antar pengajar dan peserta. Pada pembelajaran ini, bagian tubuh yang lemah akan selalu di pelajari tetapi tidak di tonjolkan. Karena pada setiap komposisi yang di ajarkan pada siswa berbeda-beda. Sehingga dalam satu koreografi setiap anak memiliki komposisi masing-masing sesuai dengan kekuatan yang dimiliki dan saling mentup kekurangan tubuh. Contoh ketika di dalam suatu angkatan kelas terdapat murid yang memiliki tubuh yang gemuk, tentu saja murid tersebut memiliki kendala dalam melakukan gerak olah tubuh seperti kayang. Dengan kelemahan murid tersebut maka pengajar mengarahkan agar mempelajari gerak split sehingga menutupi kekurangan yang dimiliki.