70
dan benar, sehingga hasil pahatan akan langsung kelihaatan halus. Begitu juga halnya ia yang telah menguasai dasar-dasar tersebut.
2. Tahap Pembuatan
Menurut Sutrisno, bahwa tahap pembuataan atau langkah-langkah dalam proses penciptaan seni reliefnya berikut ini tidak jauh beda dengan perajin relief
lain yang ada di Dukuh Krajan, yaitu: a.
Mendesain, yang dimaksud Sutrisno adalah membuat sketsa relief langsung pada permukaan kayu yang akan dibuat relief dengan menggunakan pensil atau
spidol. Sutrisno dalam proses pembuatan desain relief biasanya, ia lakukan secara teliti agar tidak terjadi kesalahan saat proses mengukir. Terkadang ia juga dibantu
oleh Widodo saat mendesain relief dedaunan karena menurut Sutrisno, Widodo sudah memahami karakteristik bentuk daun Sutrisno yang bercorak dekoratif.
Setelah tahap tersebut selesai, selanjutnya Sutrisno melanjutkan dengan proses mbukak’i atau nggrabahi.
71
Gb 13. Mendesain relief pada permukaan kayu jati oleh Sutrisno.
Gambar 14. Desain relief Sutrisno dilanjutkan oleh Widodo.
72
b. Mbukak’i atau Nggrabahi yang dimaksud Sutrisno adalah proses membentuk
secara menyeluruh sesuai dengan desain relief yang diinginkan. Seperti yang disampaikan oleh Sutrisno, supaya karya berhasil dengan baik serta memuaskan,
dalam proses ini ia harus benar-benar mampu dan mengetahui karakter dari bentuk relief yang akan diukir. Biasanya dalam proses ini, pak Tris dibantu
Sudarno 50 tahun biasa dipanggil pak Dar karena pak Dar adalah perajin relief senior dan mampu mengukir relief dengan baik. Setelah proses ini selesai,
kemudian Sutrisno melanjutkan dengan proses membentuk.
Gambar 15. Mbukak’i atau nggrabahi relief oleh pak Dar.
c. Membentuk yang dimaksud Sutrisno adalah proses membuat bentuk-bentuk
yang sesungguhnya secara sempurna, baik mengenai karakter, gaya, tekstur, maupun mengenai bentuk keseluruhan, sehingga benar-benar seperti wujud yang
diinginkan. Dalam proses ini, Widodo juga ikut membantu, tetapi ia juga
73
mendapat pengawasan dan arahan dari Sutrisno tentang mengukir bentuk-bentuk relief tersebut. Setelah proses membentuk selesai, Sutrisno melanjutkan dengan
proses ngalusi.
Gambar 16. Membentuk relief oleh Widodo.
d. Ngalusi, menurut Sutrisno adalah merapikan sampai halus sesuai dengan
bentuk keseluruhan relief, sehingga relief jika diraba terasa halus. Sutrisno dalam proses ini tidak hanya ngalusi bentuk, tetapi juga background dasar relief.
Terkadang dalam proses ini Sutrisno dibantu Agus 23 tahun, namun ia tetap mendapat pengawasan dan arahan dari Sutrisno. Setelah proses ngalusi selesai,
maka Sutrisno melanjutkan proses menghias. Sebagaimana yang disampaikan oleh Sutrisno, sebelum melanjutkan
proses menghias, biasanya ia mengulangi proses pertama mendesain sampai proses keempat ngalusi hingga 2 atau 3 tahap lagi, tergantung bentuk relief yang
diinginkan. Proses mengukir relief inilah yang membedakan dengan proses
74
mengukir pada umumnya, yaitu mendesain, nggethak’i, mbalesi, mbukak’i, dasari, membentuk, menghaluskan, nyawenimecahi, dan matut.
Gambar 17. Ngalusi oleh Sutrisno.
e. Menghias, menurut sutrisno adalah memberi hiasan pada setiap bentuk relief,
misalnya membuat pecahan garis pada setiap bentuk detail manusia, tumbuh- tumbuhan, dan bentuk relief lainnya. Poses ini biasanya dilakukan Sutrisno secara
hati-hati, teliti, cermat, supaya tidak kehilangan bentuk artistiknya, dan tidak patah karena bentuknya kecil dan sulit dijangkau. Setelah proses membentuk
selesai, maka Sutrisno melanjutkan dengan proses matut.
75
Gambar 18. Menghias oleh Sutrisno.
f. Matut, menurut Sutrisno yaitu proses mengontrol atau melihat secara teliti
dari hasil karya seni relief yang sudah jadi. Apabila terjadi kesalahan atau kekurangan dari bentuk relief, maka dapat langsung dibetulkan atau ditambahkan.
Dalam proses ini Sutrisno mengerjakannya secara cermat serta hati-hati agar tidak kehilangan nilai estetisnya dan dibantu pak Dar. Hal yang terakhir ia lakukan
dalam proses ini adalah membuat goresan-goresan kecil pada setiap bagian relief, yang harus diberi pecahan garis dengan menggunakan pahat coretchisel. Setelah
relief benar-benar jadi, Sutrisno melanjutkan dengan proses finishing. Dalam proses finishing biasanya ia oderkan kepada orang lain.
76
Gambar 19. Matut oleh Sutrisno.
77
Gambar 20. Hasil akhir mengukir relief karya Sutrisno.
3. Tahap Penyelesaian Finishing