Tempat dan waktu penelitian Pengambilan data Diagram alir penelitian

D. Pengumpulan Data

1. Tempat dan waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai Maret pada tahun 2007 di Laboratorium Fenomena Dasar Mesin Jurusan Teknik Mesin dan Laboratorium Analitik Jurusan Kimia UNNES.

2. Langkah-langkah penelitian

a. Pembuatan spesimen

Pembuatan spesimen berupa plat lengkung naphthalene adalah sebagai berikut : 1 Membuat cetakan plat lengkung dari pipa paralon. 2 Mencairkan naphthalene dengan cara memanaskannya sampai mencapai suhu sekitar 80 o . 3 Biarkan cairan naphthalene kurang lebih 5 menit sampai uapnya berkurang. 4 Tuangkan cairan naphthalene ke dalam cetakan, lepaskan cetakan sebelum naphthalene mengeras. 5 Potong naphthalene sesuai dengan ukuran, kemudian haluskan.

b. Pelaksanaan penelitian

Spesimen berupa plat lengkung naphthalene dengan sudut serang α 30 o hingga 90 o gambar 3.2 diuji dalam terowongan angin gambar 3.4. Udara dihembuskan dengan kecepatan berlainan sesuai dengan posisi pembukaan katup dalam jangka waktu 30 menit atau 45 menit. Pengukuran geometri menggunakan jangka sorong dan massa plat lengkung naphthalene ditimbang pada timbangan digital. Pengukuran suhu T 1 dan T 2 menggunakan thermocople dan dibaca pada themperature pressure analyzer. Pengukuran tekanan aliran udara menggunakan manometer U. Semua instrumen yang digunakan terkalibrasi sesuai dengan teknik standar yang digunakan pada penelitian-penelitian sebelumnya. U α Gambar 3.2 Desain eksperimen Gambar 3.3 Terowongan angin Themperature Pressure Analyzer Thermocople Blower Katup Hisap Manometer U Motor Listrik Seksi Uji Terowongan Angin Sisi Keluar

3. Pengambilan data

Pengambilan data dilakukan dengan menimbang massa naphthalene sebelum dan sesudah pengujian, kemudian mencatat nilai yang tertera pada manometer U dan themperature pressure analyzer. Nilai tersebut dicatat dalam tabel 3.1 selama pengujian. Data-data yang diambil adalah sebagai berikut : Tabel 3.1 Instrumen pengambilan data α Posisi pembukaan katup p Δ cm kolom air m 1 gr m 2 gr m Δ gr T 1 o C T 2 o C tmenit ¼ = Δp = 1 T = 2 T ½ = Δp = 1 T = 2 T ¾ = Δp = 1 T = 2 T 90 o 1 = Δp = 1 T = 2 T ¼ = Δp = 1 T = 2 T 60 o ½ α Posisi pembukaan katup p Δ cm kolom air m 1 gr m 2 gr m Δ gr T 1 o C T 2 o C tmenit = Δp = 1 T = 2 T ¾ = Δp = 1 T = 2 T 1 = Δp = 1 T = 2 T ¼ = Δp = 1 T = 2 T ½ = Δp = 1 T = 2 T ¾ = Δp = 1 T = 2 T 30 o 1 = Δp = 1 T = 2 T

4. Diagram alir penelitian

Gambar 3.4 Diagram alir penelitian Massa akhir N m M A p T R m h . . . . Δ = 3 2 Pr ⎥ ⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ = Sc c h h p m ρ Kesimpulan END Laju perubahan massa Bahan naphthalene dengan variasi aspek rasio WL START Massa awal Udara dihembuskan dengan 4 variasi kecepatan pada sudut serang α 90 o Udara dihembuskan dengan 4 variasi kecepatan pada sudut serang α 60 o Udara dihembuskan dengan 4 variasi kecepatan pada sudut serang α 30 o

E. Analisis data

Data yang diperoleh dari eksperimen merupakan data mentah, yang kemudian dianalisa dan dihitung dengan persamaan-parsamaan di bawah ini untuk mendapatkan bilangan Reynolds, nilai koefisien parpindahan kalor dan bilangan Nusselt. Data yang diperoleh adalah: 1. Massa naphthalene m sebelum dan sesudah pengujian dalam satuan gr. 2. Beda tekanan aliran udara p Δ yang dibaca pada manometer U dalam satuan cm kolom air. 3. Temperatur udara yang diukur dengan thermocople dan dibaca pada themperature pressure analyzer dalam satuan o C. Untuk mengolah data hasil pengujian dilakukan konversi untuk mendapatkan satuan dalam satu arah. Konversi yang dimaksud adalah menyamakan satuan untuk mendapatkan satuan koefisien perpindahan kalor Wm 2 o C. Tabel 3.2 Faktor konversi satuan No. Parameter Satuan awal Satuan akhir Faktor konversi 1. 2 .3 Massa naphthalene Tekanan aliran udara Waktu gr cm kolom air menit kg Nm 2 s 10 -3 98,06 60 Setelah data dikonversi kemudian dimasukan dalam persamaan sebagai berikut: